Disusun Oleh:
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya sehingga saya masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan rekayasa
ide ini dengan judul. Rekayasa ide ini saya buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada
mata kuliah Pendidikan Palang Merah, semoga rekayasa ide ini dapat menambah wawasan
dan pengatahuan bagi para pembaca.
Saya menyadari bahwa rekayasa ide ini masih jauh dari kata sempurna karena masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan
mengharapkan kritik serta saran yang membangun perbaikan dan penyempurnaan
kedepannya. Akhir kata saya mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada
dalam rekayasa ide ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Palang Merah Indonesia ( PMI) lahir untuk membantu sesama dalam bidang
sosial dan kemanusian. Inisiasi pertama datang dari dua orang Indonesia bernama dr
RCL Senduk dan Bahder Djohan pada 1932. Keduanya sepakat untuk membentuk
badan kemanusiaan, namun di bawah pengawasan bumi putra. Rencana tersebut
mendapat penolakan dari Kolonial Belanda yang masih menjajah Indonesia. Badan
kemanusiaan sedianya memang hanya ada satu dalam sebuah negara. Sedangkan
posisi Indonesia ketika itu belum merdeka. Saat itu sudah ada (Nederlands Rode
Kruiz Afdelinbg Indie (Nerkai) yang merupakan organisasi palang merah.
Nerkai sendiri merupakan organisasi yang semula bernama Het Nederland-
Indiche Rode Kruis (NIRK), yang didirikan pada 21 Oktober 1873. Setelah
proklamasi kemerdekaan, PMI baru bisa terealisasi setelah Menteri Kesehatan
Buntaran menyiapkan pembentukan badan tersebut. Kemudian, 17 September 1945
menjadi saksi lahirnya badan kemanusiaan "milik bangsa Indonesia" terlepas dari
bayang-bayang penjajah. Serah terima naskah dari Nerkai ke PMI terjadi pada 16
Januari 1950, setelah Belanda mengakui kedaulatan Indonesia. Sejak saat itu, PMI
mulai fokus terhadap memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat. Setelah
berjalan, PMI mulai berpikir untuk memberikan pengenalan badan ini kepada
lingkungan remaja yang akhirnya terbentuk Palang Merah Remaja (PMR).
Palang Merah Remaja (disingkat PMR) adalah wadah pembinaan dan
pengembangan anggota remaja PMI, yang selanjutnya disebut PMR. Terdapat di PMI
kota atau kabupaten di seluruh Indonesia, dengan anggota lebih dari 5 juta orang.
Anggota PMR merupakan salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan kemanusiaan dibidang kesehatan dan siaga bencana, mempromosikan
prinsip-prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah internasional, serta
mengembangkan kapasitas organisasi PMI.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Palang Merah Remaja?
2. Apa saja lambang Palang Merah Remaja?
3. Apa saja tingkatan Palang Merah Remaja?
4. Apa saja hak dan kewajiban Palang Merah Remaja?
5. Apa saja peran dan fungsi Palang Merah Remaja?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Lambang PMI
Palang merah dilingkari kelopak bunga melati putih yang menunjukan bahawa
2. Perisai
Perisai adalah alat pertahanan dalam pertempuran. Melambangkan bahwa
remaja adalah salah satu pelindung kelangsungan hidup manusia yang dengan
3. Tulisan
Tulisan palang merah remaja indonesia, yang menunjukan nama organisasi
wadah pembinaan para remaja ini dan keberadaannya ada di indonesia.
1) Anggota PMR Mula adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah
Dasar (10-12 tahun). Warna emblem hijau.
2) Anggota PMR Madya adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah
Menengah Pertama (12-15 tahun). Warna emblem biru langit.
3) Anggota PMR Wira adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah
Menengah Atas (15-17 tahun). Warna emblem kuning.
kompetensi dan minat mereka, serta kebutuhan untuk PMI dan remaja. Dalam
REKAYASA IDE
Palang Merah Remaja (disingkat PMR) adalah wadah pembinaan dan pengembangan
anggota remaja PMI, yang selanjutnya disebut PMR. Angota PMR adalah anggota remaja
yang berusia 10-17 tahun atau belum menikah, yang mendaftarkan diri dan terdaftar dalam
kelompok. Ada beberapa syarat untuk menjadi anggota PMR diantaranya adalah:
1) Warga Negara Indonesia atau Warga Negara Asing yang sedang berdomisili di
wilayah Indonesia
2) Berusia 10-17 tahun dan belum menikah
3) Berpendidikan setingkat SD, SLTP dan SLTA
4) Bersedia mengikuti pelatihan dan pendidikan dasar kepalangmerahan
5) Mendapat persetujuan orang tua/wali.
Pada lambang PMR juga memiliki arti yang sangat bagus, yaitu:
Setiap kegiatan yang dipilih oleh setiap peserta didik pasti mempunyai banyak manfaat,
melalui sebuah kegiatan yang dipilih dirinya usai jam pulang sekolah juga memberikan
dampak positif untuk perkembangannya kelak di masa depan. Dan anak-anak tidak hanya
mendapatkan pelajaran dari teori yang diajarkan di ruang kelas saja tetapi mendapatkan
pelajaran dari luar kelas juga. Melalui kegiatan PMR ini, anak-anak tidak hanya fokus terkait
kesehatan serta pengobatan saja, melainkan mampu tergerak hatinya untuk membantu
sesama.
Kegiatan seperti ini juga sangat cocok bila anak memiliki cita-cita untuk menjadi dokter,
bidan, perawat atau profesi lain yang bergubungan dengan kesehatan. Ada banyak ilmu yang
bisa didapat serta diterapkan dirinya di kehidupan sehari-hari khususnya dalam jangka waktu
yang panjang.
Beberapa manfaat yang didapat kan ketika mengikuti kegiata PMR, yaitu:
1) Melatih Sikap Empati. Empati merupakan perasaan mendasar yang sangat penting
untuk dimiliki semua orang. Pengaplikasian bersikap empati pun dapat berhubungan
langsung dari sebuah perasaan yang peka dan mau tergerak untuk bersikap.
2) Meningkatkan Kepedulian Terhadap Sekitar.
3) Mendapatkan Pembelajaran Baru. Untuk PMR mula, biasanya akan mulai belajar
mengenal luka hingga melakukan pertolongan pertama dengan sigap. Apalagi tak
hanya sekadar teori saja, namun anak-anak bisa dituntut untuk melakukan praktik atau
mengaplikasikannya langsung ke lingkungan sekitar.
4) Meningkatkan Sosialisasi Terhadap Lingkungan Sekitar. Ekstrakurikuler PMR
membentuk kepribadian anak-anak untuk lebih mudah bersosialisasi dengan orang
sekitar. Kemampuan sosialisasi tentu sangat dibutuhkan bila si anak melihat orang
asing yang mengalami kecelakaan dan membutuhkan pertolongan pertama.
5) Mengasah Sikap Percaya Diri. Melalui kegiatan positif yang dilakukan anak-anak di
luar jam sekolah seperti kegiatan PMR dapat membantunya mengasah sikap
kepercayaan diri. Percaya diri menjadi salah satu kunci agar anak bisa memercayai
kemampuan dirinya saat sedang membantu orang lain. Tanpa adanya sikap
kepercayaan diri, anak-anak tidak akan bisa dengan mudah tergerak hatinya dalam
membantu orang lain.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa PMR adalah wadah
pembinaan dan pengembangan anggota remaja PMI, yang selanjutnya disebut PMR.
Terdapat di PMI kota atau kabupaten di seluruh Indonesia, dengan anggota lebih dari 5
juta orang. Anggota PMR merupakan salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatan kemanusiaan dibidang kesehatan dan siaga bencana, mempromosikan
prinsip-prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah internasional, serta
mengembangkan kapasitas organisasi PMI.
Melalui kegiatan PMR ini banyak maanfaat yang dapat diperoleh oleh anak-anak
remaja yang bergabung didalam nya, anak-anak tidak hanya fokus terkait kesehatan serta
pengobatan saja, melainkan mampu tergerak hatinya untuk membantu sesama. Dan anak-
anak tidak hanya mendapatkan pelajaran dari teori yang diajarkan di ruang kelas saja
tetapi mendapatkan pelajaran dan teori dari luar kelas juga.
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran yang membangun guna menyempurnakan makalah rekayasa ide ini dan dapat
menjadi acuan dalam menyusun tugas-tugas selanjutnya.