Anda di halaman 1dari 10

REKAYASA IDE

ORGANISASI PALANG MERAH REMAJA


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pribadi Dari Mata Kuliah Pendidikan Palang
Merah

Disusun Oleh:

Nurun Najmi (0302173100)

Dosen Pengampu :Dr. Usiono, MA.

PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
2019 - 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya sehingga saya masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan rekayasa
ide ini dengan judul. Rekayasa ide ini saya buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada
mata kuliah Pendidikan Palang Merah, semoga rekayasa ide ini dapat menambah wawasan
dan pengatahuan bagi para pembaca.

Saya menyadari bahwa rekayasa ide ini masih jauh dari kata sempurna karena masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan
mengharapkan kritik serta saran yang membangun perbaikan dan penyempurnaan
kedepannya. Akhir kata saya mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada
dalam rekayasa ide ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.

Medan, 10 Desember 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Palang Merah Indonesia ( PMI) lahir untuk membantu sesama dalam bidang
sosial dan kemanusian. Inisiasi pertama datang dari dua orang Indonesia bernama dr
RCL Senduk dan Bahder Djohan pada 1932. Keduanya sepakat untuk membentuk
badan kemanusiaan, namun di bawah pengawasan bumi putra. Rencana tersebut
mendapat penolakan dari Kolonial Belanda yang masih menjajah Indonesia. Badan
kemanusiaan sedianya memang hanya ada satu dalam sebuah negara. Sedangkan
posisi Indonesia ketika itu belum merdeka. Saat itu sudah ada (Nederlands Rode
Kruiz Afdelinbg Indie (Nerkai) yang merupakan organisasi palang merah.
Nerkai sendiri merupakan organisasi yang semula bernama Het Nederland-
Indiche Rode Kruis (NIRK), yang didirikan pada 21 Oktober 1873. Setelah
proklamasi kemerdekaan, PMI baru bisa terealisasi setelah Menteri Kesehatan
Buntaran menyiapkan pembentukan badan tersebut. Kemudian, 17 September 1945
menjadi saksi lahirnya badan kemanusiaan "milik bangsa Indonesia" terlepas dari
bayang-bayang penjajah. Serah terima naskah dari Nerkai ke PMI terjadi pada 16
Januari 1950, setelah Belanda mengakui kedaulatan Indonesia. Sejak saat itu, PMI
mulai fokus terhadap memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat. Setelah
berjalan, PMI mulai berpikir untuk memberikan pengenalan badan ini kepada
lingkungan remaja yang akhirnya terbentuk Palang Merah Remaja (PMR).
Palang Merah Remaja (disingkat PMR) adalah wadah pembinaan dan
pengembangan anggota remaja PMI, yang selanjutnya disebut PMR. Terdapat di PMI
kota atau kabupaten di seluruh Indonesia, dengan anggota lebih dari 5 juta orang.
Anggota PMR merupakan salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan kemanusiaan dibidang kesehatan dan siaga bencana, mempromosikan
prinsip-prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah internasional, serta
mengembangkan kapasitas organisasi PMI.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Palang Merah Remaja?
2. Apa saja lambang Palang Merah Remaja?
3. Apa saja tingkatan Palang Merah Remaja?
4. Apa saja hak dan kewajiban Palang Merah Remaja?
5. Apa saja peran dan fungsi Palang Merah Remaja?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Palang Merah Remaja (PMR)


Setelah serah terima aset dari Nerkei ke PMI, kini tinggal untuk mematangkan
fokus dan arah tujuan dari PMI. Berbagai kegiatan diselenggarakan, hingga
bergabungnya keanggotaan PMI ke Komite Palang Merah Internasional. Kongres
PMI juga dilakukan untuk mematangkan fungsi dari badan ini. Pada 25-27 Januari
1950, dilaksanakan Kongres PMI ke-4 di Jakarta. Ketika itu muncul sebuah gagasan
untuk membentuk badan ini untuk tingkat pemuda. Gagasan tersebut dilatarbelakangi
ketika Perang Dunia I, Austria mengarahkan anak-anak sekolah untuk membantu
kegiatan perang sesuai kemampuannya. Anak-anak muda bisa mengumpulkan
pakaian bekas, mengumpulkan majalah/koran bekas, dan mengumpulkan serta
menghimpun barang yang bisa digunakan dalam berperang.
Dari situlah, ide ini diterapkan dengan berdirinya Palang Merah Remaja
(PMR). PMR resmi dalam wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja
PMI. Dari situlah, akhirnya PMR diterapkan pada beberapa sekolah yang ada di
Indonesia. PMR terbagi mejadi tiga tingkatan, yaitu PMR Mula untuk tingkatan
sekolah dasar, PMR Madya untuk sekolah menengah pertama dan PMR wira untuk
sekolah menengah atas. Melalui kepelatihan PMR ini nantinya sebagai kader dalam
ranah PMI. Setiap anggota PMR wajib mendapatkan pelatihan sebelum terlibat
sepenuhnya dalam setiap kegiatan. Dalam Harian Kompas edisi 27 Mei 1974,
dijelaskan bahwa anggota PMR diberikan materi pokok PPPK (Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan ) oleh PMI. Baru setelah dinyatakan lulus, mereka diberikan kartu
anggota, tanda pengenal dan seragam resmi.
Tak setiap waktu ada kegiatan, oleh karena itulah untuk mengisi waktu
senggang biasanya PMR diberikan tugas utuk pengumpulan dana pada bulan PMI,
mengunjungi rumah sakit dan panti asuhan. Di rumah sakit dan panti asuhan, mereka
memberikan hiburan hiburan melalui berbagai aktivitas yang membantu
meningkatkan faktor psikologi seseorang agar segera sembuh. Selain acara-acara
seperti itu, PMR juga mengadakan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan
kebersamaan antar-anggota kelompok. Kegiatan yang bernama Jumbara atau Jumpa
Bakti Gembira yang merupakan jambore seperti halnya organisasi pramuka. Biasanya
organisasi ini diadakan pada tiap tingkatan seperti kabupaten, daerah dan bahkan
nasional.

B. Lambang Palang Merah Remaja (PMR)


Lambang dari PMR terdiri dari 3 bagian, yaitu:

1. Lambang PMI
Palang merah dilingkari kelopak bunga melati putih yang menunjukan bahawa

PMR adalah wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja yang

dilaksanakan oleh palang merah indonesia.

2. Perisai
Perisai adalah alat pertahanan dalam pertempuran. Melambangkan bahwa

remaja adalah salah satu pelindung kelangsungan hidup manusia yang dengan

mengedepankan rasa kemanusiaan untuk menolong sesama.

3. Tulisan
Tulisan palang merah remaja indonesia, yang menunjukan nama organisasi
wadah pembinaan para remaja ini dan keberadaannya ada di indonesia.

C. Tingkatan Palang Merah Remaja (PMR)


Berikut terdapat beberapa tingkatan palang merah remaja, terdiri atas:

1) Anggota PMR Mula adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah
Dasar (10-12 tahun). Warna emblem hijau.
2) Anggota PMR Madya adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah
Menengah Pertama (12-15 tahun). Warna emblem biru langit.
3) Anggota PMR Wira adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah
Menengah Atas (15-17 tahun). Warna emblem kuning.

D. Hak Dan Kewajiban Palang Merah Indonesia (PMR)


Berikut ini terdapat beberapa hak dan kewajiban palang merah remaja, terdiri atas:

 Hak Palang Merah Remaja


a) Dapatkan kartu anggota.
b) Dapatkan pembinaan dan pengembangan PMI.
c) Ekspresi dalam forum rapat atau pertemuan PMI melalui PMI.
d) Memperoleh pengakuan serta penghargaan sesuai dengan prestasi
 Kewajiban Palang Merah Remaja
a) Membayar iuran keanggotaan.
b) Melaksanakan Tri Bakti PMR.
c) Menjalankan dan membantu mensosialisakan prinsip-prinsip dasar
gerakan PMR dan bulan sabit merah internasional.
d) Mematuhi AD / ART PMI menjaga nama baik dan kehormatan PMI.

E. Peran Dan Fungsi Palang Merah Remaja (PMR)


Keterlibatan anggota muda PMI dalam kegiatan Tri Bakti PMR disesuaikan dengan

kompetensi dan minat mereka, serta kebutuhan untuk PMI dan remaja. Dalam

merancang dan melaksanakan kegiatan, mereka bermain fungsi yang berbeda.

1) PMR Mula berfungsi sebagai kepemimpinan sebaya, yang bisa menjadi


model-model keterampilan hidup sehat bagi teman sebaya.
2) PMR Madya berfungsi sebagai dukungan sebaya, yang memberikan
dukungan, bantuan, dorongan untuk rekan-rekan mereka untuk meningkatkan
keterampilan hidup sehat.
3) PMR Wira berfungsi sebagai peer educator, yaitu rekan pendidik keterampilan
hidup sehat.
BAB III

REKAYASA IDE

Palang Merah Remaja (disingkat PMR) adalah wadah pembinaan dan pengembangan

anggota remaja PMI, yang selanjutnya disebut PMR. Angota PMR adalah anggota remaja

yang berusia 10-17 tahun atau belum menikah, yang mendaftarkan diri dan terdaftar dalam

kelompok. Ada beberapa syarat untuk menjadi anggota PMR diantaranya adalah:

1) Warga Negara Indonesia atau Warga Negara Asing yang sedang berdomisili di
wilayah Indonesia
2) Berusia 10-17 tahun dan belum menikah
3) Berpendidikan setingkat SD, SLTP dan SLTA
4) Bersedia mengikuti pelatihan dan pendidikan dasar kepalangmerahan
5) Mendapat persetujuan orang tua/wali.

Pada lambang PMR juga memiliki arti yang sangat bagus, yaitu:

1) Segi Lima merah melambangkan Pancasila.


2) Warna dasar kuning melambangkan ‘warna dasar PMR Wira’.
3) Segi lima putih melambangkan ‘Panca Satya PMR’.
4) Warna dasar putih melambangkan ‘Kesucian’.
5) Tanda Palang Merah melambangkan ‘Bendera Negara Swiss’.

Setiap kegiatan yang dipilih oleh setiap peserta didik pasti mempunyai banyak manfaat,
melalui sebuah kegiatan yang dipilih dirinya usai jam pulang sekolah juga memberikan
dampak positif untuk perkembangannya kelak di masa depan. Dan anak-anak tidak hanya
mendapatkan pelajaran dari teori yang diajarkan di ruang kelas saja tetapi mendapatkan
pelajaran dari luar kelas juga. Melalui kegiatan PMR ini, anak-anak tidak hanya fokus terkait
kesehatan serta pengobatan saja, melainkan mampu tergerak hatinya untuk membantu
sesama.

Kegiatan seperti ini juga sangat cocok bila anak memiliki cita-cita untuk menjadi dokter,
bidan, perawat atau profesi lain yang bergubungan dengan kesehatan. Ada banyak ilmu yang
bisa didapat serta diterapkan dirinya di kehidupan sehari-hari khususnya dalam jangka waktu
yang panjang.

Beberapa manfaat yang didapat kan ketika mengikuti kegiata PMR, yaitu:

1) Melatih Sikap Empati. Empati merupakan perasaan mendasar yang sangat penting
untuk dimiliki semua orang. Pengaplikasian bersikap empati pun dapat berhubungan
langsung dari sebuah perasaan yang peka dan mau tergerak untuk bersikap.
2) Meningkatkan Kepedulian Terhadap Sekitar.
3) Mendapatkan Pembelajaran Baru. Untuk PMR mula, biasanya akan mulai belajar
mengenal luka hingga melakukan pertolongan pertama dengan sigap. Apalagi tak
hanya sekadar teori saja, namun anak-anak bisa dituntut untuk melakukan praktik atau
mengaplikasikannya langsung ke lingkungan sekitar.
4) Meningkatkan Sosialisasi Terhadap Lingkungan Sekitar. Ekstrakurikuler PMR
membentuk kepribadian anak-anak untuk lebih mudah bersosialisasi dengan orang
sekitar. Kemampuan sosialisasi tentu sangat dibutuhkan bila si anak melihat orang
asing yang mengalami kecelakaan dan membutuhkan pertolongan pertama.
5) Mengasah Sikap Percaya Diri. Melalui kegiatan positif yang dilakukan anak-anak di
luar jam sekolah seperti kegiatan PMR dapat membantunya mengasah sikap
kepercayaan diri. Percaya diri menjadi salah satu kunci agar anak bisa memercayai
kemampuan dirinya saat sedang membantu orang lain. Tanpa adanya sikap
kepercayaan diri, anak-anak tidak akan bisa dengan mudah tergerak hatinya dalam
membantu orang lain.
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa PMR adalah wadah
pembinaan dan pengembangan anggota remaja PMI, yang selanjutnya disebut PMR.
Terdapat di PMI kota atau kabupaten di seluruh Indonesia, dengan anggota lebih dari 5
juta orang. Anggota PMR merupakan salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatan kemanusiaan dibidang kesehatan dan siaga bencana, mempromosikan
prinsip-prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah internasional, serta
mengembangkan kapasitas organisasi PMI.
Melalui kegiatan PMR ini banyak maanfaat yang dapat diperoleh oleh anak-anak
remaja yang bergabung didalam nya, anak-anak tidak hanya fokus terkait kesehatan serta
pengobatan saja, melainkan mampu tergerak hatinya untuk membantu sesama. Dan anak-
anak tidak hanya mendapatkan pelajaran dari teori yang diajarkan di ruang kelas saja
tetapi mendapatkan pelajaran dan teori dari luar kelas juga.

B. SARAN
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran yang membangun guna menyempurnakan makalah rekayasa ide ini dan dapat
menjadi acuan dalam menyusun tugas-tugas selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai