Anda di halaman 1dari 9

MATA KULIAH : AGAMA KRISTEN PROTESTAN

REKAYASA IDE
“Perancangan komunikasi visual untuk meningkatkan Pemahaman Alkitab
bagi remaja untuk pembentukan karakter sesuai Alkitab “

OLEH:

Ester Lidya M.S (4193141011)


Harmenita Tampubolon (4193341028)
Ladimir Putin Simbolon (4193141009)
Mattew Markus sitanggang (4193341004)

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….………ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………...……………………iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………1

 1.1 Latar Belakang ………………………….………………………………………...1


 1.2 Tujuan……………………………………………….…………………………….2
 1.3 Manfaat……………………………………………………………………….…...2
BAB II KAJIAN TEORI..............………………………………………………………………3

BAB III PEMBAHASAN………………………………..……………………………………...5

 3.1 Langkah Kegiatan.....……………………………………………………………...5


BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………………........6
 4.1 kesimpulan………………………………………………………………………....6
 4.2 Saran…………………………………………………………………………….....6
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Alkitab merupakan Firman Tuhan yang tertulis. Alkitab berkuasa untuk mengubah
kehidupan manusia. Tiap ayat didalamnya merupakan pegangan hidup bagi manusia agar
manusia tidak mudah terombang-ambing dalam berbagai persoalan dan masalah yang
bertambah luas dan kompleks, dan membantu manusia agar memiliki kesabaran,
mendapatkan dorongan dan memiliki pengharapan. Alkitab juga mengajar dan mengotrol
kita sehingga dalam segala aspek kita dibetulkan serta mengajar kita belajar adil dalam
segala perkara.
Dalam kehidupan Kristen, Alkitab juga berperan sebagai makanan rohani kita.
Sebagaimana tubuh jasmani kita memerlukan gizi, demikian dengan tubuh rohani kita juga
memerlukan gizi untuk bertumbuh. Dan gizi rohani ini hanya bisa disuplai oleh Firman
Tuhan. Selain itu, seseorang dapat dikatakan Kristen bila ia sungguh-sungguh menerima dan
menghayati Alkitab.
Membaca Alkitab bagi orang Kristen adalah mutlak. Sebab itu, Alkitab memiliki
kedudukan yang sentral dalam agama Kristen. Itulah sebabnya Alkitab perlu diajarkan sejak
masa dini. Alkitab perlu dikenalkan sejak seseorang masih sangat muda agar tubuh rohani
mereka juga bertumbuh. Dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya sekolah minggu,
Pendalaman Alkitab (PA), saat teduh pribadi, dan sebagainya.
Salah satu segmen yang penting adalah kaum remaja. Mengapa? Masa remaja adalah
masa transisi yang penuh gejolak. Pada masa ini mulai terjadi perubahan, baik secara fisik
maupun psikis. Masa remaja adalah masa transisi yang penuh gejolak. Pada masa ini mulai
terjadi perubahan, baik secara fisik maupun psikis. Remaja juga mulai mengalami krisis
kepercayaan diri dan berusaha mencari jati diri (identitas) disertai dengan rasa ingin tahu
yang kuat, mulai mengikuti tren yang ada. Mereka mudah untuk dipengaruhi, baik oleh hal
yang negatif maupun positif, dan juga diombang-ambingkan oleh berbagai ajaran yang sesat.

Namun sayangnya, bagi remaja, citra Alkitab masih kuno, membosankan, sulit dan berat.
Mereka belum memahami betapa pentingnya Alkitab untuk menuntun kehidupan mereka.
Banyak remaja Kristen yang rajin beribadah di gereja setiap minggunya. Tidak sedikit juga
yang aktif mengikuti berbagai kegiatan kerohanian di gerejanya. Meskipun begitu, hanya
sedikit yang rajin membaca Alkitab. Kebanyakan dari mereka jarang atau bahkan tidak
pernah membaca Alkitab. Fenomena ini pada akhirnya menyebabkan banyak remaja kristen
yang tidak bisa membedakan hal mana yang benar dan yang salah. Hal ini berdampak pada
tingkah laku mereka yang seringkali berbeda ketika mereka berada di gereja dan di
masyarakat luas.

Padahal anak-anak remaja merupakan sumber daya masa depan yang merupakan berkat
Tuhan yang perlu dibina dan dipersiapkan agar kelak mereka dapat menjadi saksi Kristus
yang setia dan tangguh bagi sesamanya dalam lingkungan mereka serta ketika terjun ke
tengah-tengah masyarakat. Apalagi seiring berkembangnya teknologi dan menjamurnya
media hiburan di berbagai media elektronik juga menyebabkan mereka dapat dengan mudah
mengakses apapun tanpa mengetahui hal yang mereka lakukan itu salah atau benar. Hal
tersebut sebenarnya justru semakin menjerumuskan mereka ke jalan yang salah tanpa mereka
sadari.

Kurangnya minat untuk membaca Alkitab membuat kami mempunyai ide gimana
caranya agar remaja Kristen mau membaca Alkitab menjadikannya sebagai sarapan rohani
sehari-hari dan juga pedoman hidup, tidak sekedar hanya mengikuti Sekolah Minggu,
Pendalaman Alkitab, dan sebagainya.

1.2 Tujuan
Tujuan Rekayasa Ide kami adalah untuk membangkitkan pemahaman remaja Kristen dalam
membaca dan mempelajari Alkitab sehingga mereka dapat mengerti dan menghayati isi
Alkitabnya agar dapat menjadi pedoman hidup bagi mereka. Selain itu, kegiatan ini juga
untuk membina peningkatan iman percaya mereka, mengasah kemampuan sikap kritis dan
sportifitas yang tinggi serta mempererat rasa persaudaraan di antara para remaja Kristen.
1.3 Manfaat
Melalui Rekayasa Ide kami tentang perancangan komunikasi visual untuk meningkatkan
pemahaman Alkitab bagi remaja untuk pembentukan karakter sesuai Alkitab agar bermanfaat
untuk membawa pada jalan keselamatan,menjadikan kita orang Kristen yang kuat, memberi
tuntunan dan arahan, memberi pengertian, menyingkapkan hal-hal yang tak terpahami, agar
yang tidak mengerti jadi mengerti dan dapat memperbaharui karakter kita sesuai dengan
teladan yang diberikan Tuhan Yesus Kristus.

BAB II
KAJIAN TEORI
Dalam kitab Amsal 22:6 berkata: “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut
baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang daripada jalan itu.”Dari
ayat ini menegaskan kepada kita betapa Allah sangat menekankan perhatian dan bimbingan
kepada generasi muda, mengingat kelak generasi inilah penerus masa depan gereja.
Peningkatan kerohanian anak tidak terlepas dari konsep Alkitab yang mencatat tentang
penugasan Allah untuk mengajarkan Firman Tuhan kepada generasi muda. dalam kitab
Ulangan 6:6-7 berbunyi:“apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau
perhatikan, haruslah engkau mengajarkan berulang-ulang kepada anak- anakmu dan
membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam
perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.”
Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi jika generasi muda sebagai harapan bagi
masa yang akan datang tidak didik dengan baik, terlebih iman mereka kepada Tuhan.
Karena itu, bertitik tolak dari latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik
menuangkan ide penulis dalam bentuk tulisan dengan judul perancangan komunikasi visual
untuk meningkatkan pemahaman alkitab bagi remaja untuk pembentukan karakter sesuai
alkitab.
Salah satu alternatif yang digunakan untuk menambah minat remaja dalam
membaca dan memahami alkitab yaitu dengan menggunakan media komunikasi visual,
media komunikasi visual biasanya diasosiasikan dengan seni rupa, simbol, fotografi,
tipografi lukisan, desain grafis, ilustrasi, video dan lain-lain. Konsep komunikasi visual
adalah memadukan unsur-unsur desain grafis seperti kreatifitas, estetika, efisiensi, dan
komunikatif untuk menciptakan suatu media yang dapat menarik perhatian, juga
menciptakan media komunikasi yang efektif agar dapat diapresiasi oleh komunikan atau
orang lain.. Masyarakat saat ini berbasis multimedia. Gambar selalu dapat
menarik perhatian karena point of interest sangat mencolok sehingga pesan yang ingin
disampaikan mudah dipahami. Dengan demikian komunikasi visual menjawab
permasalahan karena informasi yang disampaikan dikemas dengan lebih sederhana,
menarik, dan modern.
Dari pengertian dan manfaaat media komunikasi visual yang telah disebutkan
sebelumnya maka jika peran dari media komunikasi visual ini dapat kita gunakan secara
efisien maka secara bertahap akan menambah minat dari generasi muda yang dalam usia
muda memiliki pemahaman lebih terkhusus dalam pertumbuhan iman dan pengenalannya
terhadap alkitab. Diharapkan pula dengan menggunakan komunikasi yaitu melalui media
komunikasi visual, informasi yang diperoleh dari alkitab tersampaikan secara jelas, mudah
diingat dan menarik dan memfokuskan perhatian para generasi muda yang ingin memahami
dan mengetahui makna dari isi alkitab yang sebenarnya.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Langkah Kegiatan

Agar kegiatan bercerita dapat berjalan dengan baik dan optimal maka kegiatan
bercerita perlu dirancang dengan baik pula. Menurut Moeslichatoen R (2004: 175-180)
rancangan itu meliputi:

1. Rancangan persiapan,
2. Rancangan pelaksanaan
3. Rancangan penilaian

1. Rancangan Persiapan
Membuat poster
Dengan membuat sebuah poster dapat menuangkan pemahaman alkitab yang
mereka lihat sebelumnya. Hal ini membuat remaja lebih memahami isi alkitab dan
mudah untuk mengingat serta menghapal, misalnya mengingat cerita hidup tokoh
alkitab.
Karena pada poster terdapat warna warna yang menarik, sehingga
mempermudah dalam mengingat misalnya seperti warna merah yang memberi kesan
semangat, sehingga lebih bersemangat dalam mengingat bagian dari cerita alkitab atau
ilustrasi alkitab tersebut. Sebuah apel yang berwarna merah ranum tentu
membangkitkan selera dan lebih mudah diingat otak daripada sebuah apel yang sama
sekali tidak berwarna. Kemudian warna kuning juga dapat meningkatkan konsentrasi
dan daya ingat. Warna biru yang memiliki efek menenangkan, sehingga dapat
menurunkan kecemasan . Dengan padu padan warna poster ini dapat membuat remaja
memahami isi alkitab dengan lebih rileks, efektif, dan menyenangkan.

Tahapan Pelaksanaan Ide :

a. Pertama, dilakukan dengan membaca dan memahami isi alkitab oleh masing –
masing pribadi.
b. Kemudian, dari hasil pemahaman itu, remaja atau peserta diminta membuat
poster di lembar kertas HVS dan menuangkan apa saja yang mereka pahami ke
dalam poster. Poster dibuat semenarik mungkin sehingga dapat meningkatkan
daya ingat atau pemahaman.
c. Selanjutnya masing-masing pribadi menjelaskan poster mereka dan
memperhatikan poster teman yang lain.

2. Rancangan Pelaksanaan
Tahapan Pelaksanaan Ide :

1) Pertama, dilakukan dengan membaca dan memahami isi alkitab oleh masing –
masing pribadi.
2) Kemudian, dari hasil pemahaman itu, remaja atau peserta diminta membuat poster
di lembar kertas HVS dan menuangkan apa saja yang mereka pahami ke dalam
poster. Poster dibuat semenarik mungkin sehingga dapat meningkatkan daya ingat
atau pemahaman.
3) Selanjutnya masing-masing pribadi menjelaskan poster mereka dan
memperhatikan poster teman yang lain.

3. Rancangan Penilaian
Sesuai dengan tujuan dan tema cerita yang dipilih, maka dapat dirancang
penilaian kegiatan bercerita menggunakan poster dengan menggunakan teknik
bertanya pada akhir kegiatan bercerita yang memberi petunjuk seberapa besar
perhatian dan tanggapan anak terhadap isi poster.

Bab IV

PENUTUP

Kesimpulan

maka dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan pemuridan kontekstual Pendalaman Alkitab (PA)
dapat memberi pemahaman kepada anak remaja untuk terus meningkatkan pendidikan karakter
sehingga mereka dapat bertumbuh dewasa secara rohani, bahkan memiliki hubungan spiritual
dengan Tuhan dapat terbangun melalui ibadah sehingga anak remaja masa kini mampu
mengimplementasikan pendidikan karakter dan mampu memberi respek terhadap berbagai macam
hal yang berbentuk sifat, adat dan budaya serta agama.

DAFTAR PUSTAKA

Kalis Stevanus.2019. Tujuh Kebajikan Utama Untuk Membangun Karakter Kristiani

Anak.Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Kontekstual.Vol1(1).Hal 79-95

Handreas Hartono.2014. Membentuk Karakter Kristen Pada Anak Keluarga Kristen.

Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen.Vol 2(1).Hal 62-69

Heriyanto.2013. Pendidikan Karakter: Teori Dan Praksis Dalam Pendidikan Kristen Di

Indonesia.Jurnal Teologi Stulos.Vol 2(4). Hal 65-96

Anda mungkin juga menyukai