Disusun oleh :
Lismawati pasaribu
4163311035
EKSTENSI-A
PENDIDIKAN MATEMATIKA 2016
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan
rahmat dan kasihNya kepada penulis dalam menyelesaikan tugas Rekayasa Ide sehingga
laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Terimakasih penulis ucapkan kepada
Bapak, selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Agama Protestan yang telah
membimbing kami. Dalam laporan ini penulisi membahas mengenai Rekayasa Ide dengan
judul “Meningkatkan Minat Anak Sekolah Minggu Terhadap Firman Tuhan Melalui Metode
Bercerita Dengan Menggunakan Media Boneka Tangan”
Selaku manusia biasa, saya menyadari bahwa dalam hasil laporan ini masih terdapat
kekurangan dan kekeliruan yang tidak disengaja dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Karena sesungguhnya
kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang maha Esa. Saya berharap laporan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
Dengan penulisan rekayasa ide ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang
meningkatkan minat anak Sekolah Minggu terhadap Firman Tuhan melalui metode bercerita
dengan menggunakan media boneka tangan dan dapat menumbuhkan motivasi anak dalam
membangun persaudaraan terhadap sesama dengan karakter yang baik..
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1Kerangka Pemikiran
Dalam kitab Amsal 22:6 berkata: “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut
baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang daripada jalan itu.”Dari ayat
ini menegaskan kepada kita betapa Allah sangat menekankan perhatian dan bimbingan
kepada generasi muda, mengingat kelak generasi inilah penerus masa depan gereja.
Peningkatan kerohanian anak tidak terlepas dari konsep Alkitab yang mencatat tentang
penugasan Allah kepada orang tua untuk mengajarkan Firman Tuhan kepada anak-anaknya
dalam kitab Ulangan 6:6-7 yang berbunyi:“apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini
haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkan berulang-ulang kepada anak-
anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang
dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.”
Metode bercerita memberi kesempatan anak untuk mempunyai banyak bahan sebagai bekal
anak untuk berbicara. Setelah anak mempunyai bahan berupa cerita, anak diminta untuk
menceritakan kembali isi cerita. Hal itu dapat melatih anak dalam menyusun kata-kata
menjadi kalimat dan menyampaikannya dengan segenap kemampuan. Dalam kegiatan
meningkatkan keterampilan bicara dengan metode bercerita saja belum cukup. Diperlukan
suatu media yang dapat menarik perhatian anak pada saat kegiatan bercerita itu berlangsung
serta merangsang dan membantu mengingat kembali isi cerita sebagai bahan untuk berbicara.
Melalui boneka anak tahu tokoh mana yang sedang berbicara, apa isi pembicaraannya, dan
bagaimana pelakunya. Boneka ada bermacam-macam diantaranya adalah media boneka
tangan. Media ini awalnya digunakan oleh guru dan selanjutnya juga digunakan oleh anak.
Jika dibandingkan dengan boneka yang lain boneka tangan dalam penggunaannya lebih
mudah sehingga dapat digunakan oleh anak. Guru bercerita kepada anak dengan media itu.
Anak akan tertarik dengan cerita dan akan mendengarkan cerita guru. Setelah guru selesai
bercerita, guru melakukan tanya jawab tentang cerita tersebut. Setelah itu,anak diminta untuk
menceritakan kembali cerita yang dibawakan guru dengan menggunakan boneka tangan.
Kemampuan anak dalam menceritakan kembali cerita menjadi tolak ukur bagi keterampilan
bicara anak.
Bisa dibayangkan apa yang bakal terjadi jika anak-anak sebagai harapan bagi masa yang
akan datang dan pemuda adalah harapan hari esok tidak didik dengan baik, terlebih iman
mereka kepada Tuhan, belum lagi dengan akhir-akhir ini karakter seorang guru yang mulai
menurun yang sudah tentu mempengaruhi bagi peningkatan kerohanian siswa. Karena itu,
bertitik tolak dari latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik menuangkan ide
penulis dalam bentuk tulisan dengan judul meningkatkan minat anak Sekolah Minggu
terhadap Firman Tuhan melalui metode bercerita dengan menggunakan media boneka
tangan.
1. Rancangan Persiapan
Secara umum persiapan guru untuk merancang kegiatan bercerita adalah:
a) Menetapkan tujuan dan tema yang dipilih
Tujuan dari pengguanaan metode bercerita terutama dalam rangka memberi
pengalaman belajar melalui cerita guru untuk mencapai tujuan pengajaran. Tujuan pengajaran
melalui bercerita ada dua macam yakni memberi informasi atau menanamkan nilai-nilai
sosial, moral, atau keagamaan. Dalam menentukan tujuan pengajaran harus dikaitkan dengan
tema yang dipilih. Tema harus ada kedekatan hubungan dengan kehidupan anak di dalam
keluarga, sekolah, atau luar sekolah. Tema harus menarik dan memikat perhatian anak dan
menantang anak untuk menanggapi, menggertakan perasaan, serta menyentuh perasaan.
b) Menetapkan bentuk bercerita yang dipilih
Setelah menentukan tujuan dan tema maka langkah selanjutnya guru harus memilih
salah satu bentuk bercerita diantaranya bercerita dengan boneka, bercerita dengan papan
flanel, dan lain-lain.
c) Menetapkan rancangan bahan dan alat yang diperlukan untuk kegiatan bercerita
Sesuai dengan bentuk bercerita yang sudah diplih guru, maka langkah selanjutnya
guru harus menyiapkan bahan dan alat yang akan digunakan. Jika bentuk yang dipilih adalah
bercerita dengan boneka, maka alat dan bahan yang harus dipersiapkan diantaranya boneka
dan panggung boneka.
f. Menetapkan rancangan langkah-langkah kegiatan bercerita
Langkah-langkah yang harus dilalui dalam bercerita diantaranya adalah:
a. Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan bercerita kepada anak.
b. Mengatur tempat duduk anak. Apakah sebagian atau seluruhnya yang ikut
mendengarkan dan apakah anak harus duduk di lantai ataudiberi karpet duduk di kursi
serta mengatur alat dan bahan yang digunakan.
c. Merupakan pembukaan kegiatan bercerita. Guru sekolah minggu menggali
pengalaman-pengalaman anak yang berkaitan dengan cerita.
d. Merupakan pengembangan cerita yang dituturkan guru.
e. Guru sekolah minggu menetapkan rancangan cara-cara bertutur yang dapat
menggetarkan perasaan anak.
f. Merupakan langkah penutup kegiatan bercerita.
2. Rancangan Pelaksanaan
Langkah-langkah bercerita dengan menggunakan boneka tangan sebagai berikut:
a. Guru sekolah minggu menyiapkan boneka tangan sesuai dengan karakter yang
dikehendaki. Misalnya guru sekolah minggu akan bercerita tentang kejatuhan
manusia ke dalam dosa, maka guru menyiapkan boneka tangan Yesus, Adam, Hawa
dan Iblis.
b. Guru menggunakan boneka tangan, kemudian menerangkan cara menggunakan
boneka tangan dan contoh cara menggerakkannya sambil berbicara.
c. Kemudian guru memotivasi anak supaya mau mau mencoba memakai boneka tangan,
anak yang paling berani diajak memotivasi teman-teman yang lain.
d. Guru sekolah minggu mulai bercerita dengan boneka tangan tersebut.
e. Guru sekolah minggu guru sekolah minggu melakukan tanya jawab tentang isi cerita
yang baru saja dibawakan.
f. Guru sekolah minggu meminta anak menceritakan kembali cerita yang dibawakan
secara bersama-sama.
3. Rancangan Penilaian
Sesuai dengan tujuan dan tema cerita yang dipilih, maka dapat dirancang penilaian
kegiatan bercerita dengan menggunakan teknik bertanya pada akhir kegiatan bercerita yang
memberi petunjuk seberapa besar perhatian dan tanggapan anak terhadap isi cerita.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penggunaan media boneka tangan dalam kegiatan bercerita tentang firman Tuhan
pada anak sekolah minggu dapat meningkatkan minat terhadap Alkitab. Karena melalui
penggunaan media boneka tangan, anak tahu tokoh mana yang sedang berbicara, apa isi
pembicaraannya, dan bagaimana pelakunya. Guru sekolah minggu bercerita kepada anak
dengan media itu. Misalnya tentang kejatuhan manusia ke dalam dosa. Anak akan tertarik
dengan cerita dan akan mendengarkan cerita guru. Setelah guru selesai bercerita, guru
melakukan tanya jawab tentang cerita tersebut. Setelah itu,anak diminta untuk menceritakan
kembali cerita yang dibawakan guru dengan menggunakan boneka tangan. Kemampuan anak
dalam menceritakan kembali cerita menjadi tolak ukur bagi minat anak pada Firman Tuhan.
Manfaat metode bercerita adalah membantu pembentukan pribadi dan moral anak,
menyalurkan kebutuhan imajinasi dan fantasi, memacu kemampuan verbal anak, merangsang
minat menulis anak, merangsang minat baca anak, membuka cakrawala pengetahuan anak.
B. Saran
Penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru Sekolah Minggu. Sebaiknya guru sekolah minggu diharapkan menggunakan
metode bercerita dengan media boneka tangan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan
minat anak terhadap Firman Tuhan.
2. Bagi Gereja. Sebaiknya Gereja memberikan dan menyediakan fasilitas yang
mendukung kegiatan pembelajaran menggunakan metode bercerita dengan media boneka
tangan. Mendukung upaya guru sekolah minggu dalam menggunakan metode bercerita
dengan media boneka tangan untuk meningkatkan minat anak terhadap Firman Tuhan.
DAFTAR PUSTAKA