Anda di halaman 1dari 10

AKTIVITAS IBADAH MASYARAKAT NELAYAN PADA DESA

LAMBADA LHOK KECAMATAN BAITUSSALAM ACEH BESAR

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Oleh

RIZKI ANANDA
NIM. 170404085

Mahasiswa Fakultas Dakwah Dan Komunikasi


Program Studi : Perkembangan Masyarakat Islam

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ARRANIRY
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2023 M / 1445 H

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang majemuk, Indonesia memiliki

karakteristik penduduk yang sangat beragam baik dari segi ras, suku, bahasa bahkan

agama. Terdapat berbagai macam masyarakat di negara Indonesia mulai dari

masyarakat perkotaan, masyarakat pedesaan, masyarakat pertanian, masyarakat

nelayan, dll. Masing-masing komunitas tersebut tentunya memiliki sistem nilai

sosial yang berlaku bagi mereka. Salah satunya adalah pada komunitas nelayan

yang memiliki tatanan sosial tersendiri.

Masyarakat nelayan hidup, tumbuh dan berkembang di wilayah pesisir.

Dalam konstruksi sosial wilayah pesisir, masyarakat nelayan merupakan bagian

dari struktur sosial tersebut, meskipun dipahami bahwa tidak semua desa pesisir

memiliki mata pencaharian penduduk seperti nelayan. Namun di desa-desa pesisir

yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan, petambak, atau

pembudidaya perikanan, budaya nelayan sangat berpengaruh terhadap

pembentukan identitas budaya seluruh masyarakat pesisir. Kelompok sosial yang

terkait langsung dengan pengelolaan sumberdaya alam pesisir dan laut. Bagi

masyarakat nelayan, budaya adalah sistem pemikiran atau sistem kognitif yang

berfungsi sebagai panduan hidup, acuan pola perilaku sosial, dan alat untuk

menafsirkan dan memahami berbagai peristiwa di lingkungan.1

1
Waltraut Kokot, Budaya Dan Ruang: Pendekatan Antropologis (Jurnal Kajian Ruang Sosial-
Budaya, Vol. 1, No. 2, 2018). hal. 161

1
Setiap ide dan praktik budaya harus bekerja dalam kehidupan masyarakat.

Jika tidak, budaya ini akan segera hilang. Budaya harus melayani kelangsungan

hidup masyarakat atau adaptasi individu terhadap lingkungannya. Isi budaya adalah

perumusan tujuan yang disepakati secara sosial yang memandu aktivitas warga

negara dan sarana untuk mencapainya.2 Budaya nelayan sangat erat kaitannya

dengan orientasi laut. Orientasi mencakup sikap dan pengetahuan saat ini. Dapat

dikatakan bahwa masyarakat yang berorientasi pada pelestarian kehidupan sumber

daya laut dengan kesadaran akan kondisi ekologi, sosial dan budaya merupakan tipe

atau ciri budaya masyarakat nelayan.

Agama Islam memiliki dua hal yang sangat penting yang harus dipenuhi

pemeluknya, yaitu soal ibadah yang menunjukkan hubungan dengan Allah, dan

yang kedua adalah soal Muamalat, yang menunjukkan sistem kehidupan kita di

antara manusia. Pemahaman agama memegang peranan yang sangat penting dalam

hidup dan kehidupan manusia, karena agama tidak hanya mengatur kehidupan

seseorang di alam, tetapi juga bagaimana jadinya di akhirat nanti. Agama

mengajarkan nilai-nilai ibadah dan akhlak serta mengajak manusia untuk berbuat

baik dalam hubungannya dengan alam dan sesama manusia.3

Hubungan agama dan sosial ekonomi memiliki hubungan yang

berpengaruh. Selain itu, agama tidak statis tetapi berubah seiring dengan

perkembangan dan pertumbuhan zaman dan ekonomi, sehingga kondisi sosial dan

ekonomi turut mempengaruhi keberadaan agama. Dalam masyarakat yang masih

2
Waltraut Kokot, Budaya Dan Ruang: Pendekatan Antropologis. (Jurnal Kajian Ruang Sosial-
Budaya, Vol. 1, No. 2, 2018). hal. 163
3
Rumadani Sagala, Pendidikan Spiritual Keagamaan (Dalam Teori dan Praktik).
(Penerbit:SUKA-Press, 2018). hal. 79

2
tradisional, peran agama relatif seimbang dengan kegiatan ekonomi. Karena agama

dapat mengurangi kecemasan dan ketakutan. Sementara itu, dalam masyarakat yang

mulai berkembang, peran agama relatif terbatas pada kegiatan ekonominya yang

semakin maju. Meskipun perhatian kita sepenuhnya terfokus pada dunia, akhirat

adalah akhirat tempat hari akhir persinggahan manusia yang tidak dapat dilihat,

namun agama, (juga) melibatkan dirinya dengan kehidupan sehari-hari.4

Pentingnya agama dalam kehidupan manusia sebagai kebutuhan untuk

mencapai kebahagiaan dan keamanan di akhirat. Salah satu aktivitas keagamaan

yang bersifat harus, wajib dan penting untuk dijaga dan dilakukan dalam meraih

kesejahteraan hidup untuk masa depan dan masa sekarang, ini sebagai bukti tanda

keta’atan kita kepada Allah sang khalik (pencipta) agar kita bertaqwa. Seperti yang

dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 21 :

ُ َّ َ ُ َ ْ َّ ُ ََ َ َّ ُ ْ ُ َّ َ ُّ َ ٰٓ
‫اس اعبُ ُد ْوا َر َّبك ُم ال ِذ ْي خلقك ْم َوال ِذي َن ِم ْن قبْ ِلك ْم ل َعلك ْم‬‫يايها الن‬
َ ُ َ
ۙ‫ت َّتق ْون‬
Artinya: “Hai seluruh manusia, beribadahlah kepada Tuhan kamu yang telah
menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu
bertaqwa”

Menurut Tafsir Al-Baidhawi dari pemahamannya atas Surat Al-Baqarah

ayat 21, seorang hamba Allah tidak berhak ganjaran pahala atas ibadah yang

dilakukan. Pasalnya, ibadah seseorang merupakan sebuah keharusan sebagai

bentuk syukur atas nikmat-nikmat sebelumnya, yaitu nikmat penciptaan

4
Rumadani Sagala, Pendidikan Spiritual Keagamaan (Dalam Teori dan Praktik). (Penerbit:
SUKA-Press, 2018). hal. 80

3
seseorang yang mengharapkan ganjaran pahala atas ibadahnya seolah seorang

buruh atau karyawan yang mengambil upah sebelum kerja.5

Sebagai umat beragama, kita wajib mengamalkan dan melaksanakan apa

yang diyakini setiap orang, yaitu mengajarkan agama dalam bentuk kegiatan

keagamaan yang bertujuan untuk memperkuat keimanan dan ketakwaan, khususnya

bagi umat Islam dan para masyarakat nelayan Desa Lambada Lhok Kecamatan

Baitussalam Aceh Besar. Dalam wawancara salah satu masyarakat nelayan di Desa

Lambada Lhok Kecamatan Baitussalam Aceh Besar, peningkatkan kebutuhan

finansial untuk memenuhi kebutuhan keluarga dipengaruhi yang sehari-harinya

beraktivitas sebagai nelayan. Dalam kawasan komunitas nelayan di Desa tersebut,

tindakan masyarakat nelayan yang kebanyakan berinteraksi di dermaga menjadikan

masyarakat tertutup, sehingga dampak yang ditimbulkan sangat mempengaruhi

mereka mengikuti kegiatan aktivitas sosial keagamaan didalam masyarakat.6

Masyarakat nelayan bekerja dengan alam yang begitu keras menahan diri

dari cuaca panas maupun hujan sehingga mereka banting tulang sebagai tanggung

jawab keluarga, yang tidak mengenal lelah letih maupun waktu yang mereka jalani

dalam kesehariaannya. Sehingga menghambat mereka dalam melaksanakan

keagamaan secara konsisten. Dari wawancara awal peneliti, aktivitas ibadah yang

sering di lakukan oleh masyarakat Desa Lambada Lhok yaitu, yasinan bersama di

meunasah yang dilakukan setiap hari jumat dan setiap hari rabu pengajian (kitab

kuning dan tahlilan bersama.

5
https://islam.nu.or.id/tafsir/tafsir-surat-al-baqarah-ayat-21
6
Wawancara Bapak Kadir, selaku masyarakat Desa Lambada Lhok (tanggal 20 Maret 2021)

4
Berdasarkan uraian penjelasan dan wawancara awal, maka peneliti akan

mengkaji lebih mendalam dan diangkat menjadi sebuah penelitian yang berjudul :

“Aktivitas Ibadah Masyarakat Nelayan Pada Desa Lambada Lhok Kecamatan

Baitussalam Aceh Besar”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diuraikan di atas, maka yang

menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana aktivitas Ibadah masyarakat nelayan di Desa Lambada Lhok

Kecamatan Baitussalam Aceh Besar ?

2. Bagaimana dampak aktivitas Ibadah terhadap kehidupan masyarakat

nelayan di Desa Lambada Lhok Kecamatan Baitussalam Aceh Besar ?

C. Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas, maka yang menjadi

tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui aktivitas Ibadah masyarakat nelayan di Desa Lambada

Lhok Kecamatan Baitussalam Aceh Besar.

2. Untuk mengetahui dampak aktivitas Ibadah terhadap kehidupan masyarakat

nelayan di Desa Lambada Lhok Kecamatan Baitussalam Aceh Besar.

5
D. Manfaat Masalah

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian di atas, maka manfaat

penelitian ini adalah:

1. Manfaat Secara Teoritis

a. Bermanfaat untuk memberikan kontribusi pemikiran bagi masyarakat,

khususnya masyarakat nelayan.

2. Manfaat Secara Praktis

a. Dapat menambah wawasan bagi seluruh pembaca terhadap aktivitas

dalam ajaran agama bagi para nelayan yang ada di Aceh.

b. Dapat menjadi salah satu bahan bacaan sebagai upaya dalam

memberikan pencerahan dalam ajaran agama islam kepada para

nelayan, sehingga dapat menyadarkan mereka akan kewajiban yang

sebenarnya.

E. Definisi Operasional

1. Aktivitas

Adapun menurut Angga (2022), aktivitas adalah kegiatan yang

dilakukan secara fisik dan mental. Secara fisik adalah kemampuan

seseorang untuk dengan mudah melakukan tugas sehari-hari tanpa

melelahkan. Secara mental adalah kebutuhan yang berkaitan dengan

psikologi manusia. Kebutuhan mental tidak dirasakan oleh fisik seseorang

tetapi oleh jiwa terdalam seseorang.7

7
Angga et al. Pengembangan Lembar Observasi Aktivitas Belajar Dalam Pembelajaran Jarak
Jauh Di Sekolah Dasar. (Jurnal Pendidikan dan Konseling : Vol. 4 No. 6, 2022). hal. 4

6
2. Ibadah

Ibadah sendiri secara umum dapat dipahami sebagai wujud

penghambaan diri seorang makhluk kepada Sang Khaliq. Penghambaan

itu lebih didasari pada perasaan syukur atas semua nikmat yang telah

dikaruniakan oleh Allah padanya serta untuk memperoleh keridhaanNya.

Ibadah secara etimologis berasal dari bahasa arab yang artinya patuh,

tunduk. Sedangkan menurut terminologis ialah sebutan yang mencakup

seluruh apa yang dicintai dan diridhoi oleh Allah azza wa jalla, baik berupa

ucapan atau perbuatan yang zhahir maupun yang bathin.8

3. Masyarakat Nelayan

Nelayan adalah suatu kelompok masyarakat yang kehidupannya

tergantung langsung pada hasil laut, baik dengan cara melakukan

penangkapan ataupun budidaya.11 Mereka pada umumnya tinggal di

pinggir pantai, sebuah lingkungan pemukiman yang dekat dengan lokasi

kegiatannya. Mayarakat nelayan disni adalah sekumpulan masyarakat

yang membudidayakan ikan, pedagang ikan dan sebagainya yang hidup

bersama-sama mendiami wilayah pesisir yang memiliki ciri-ciri yang

khas, baik itu dari segi warna kulit, watak maupun perilaku, yang

melenceng dari ajaran Islam.9

8
Marzuki. Kemitraan Madrasah Dan Orang Tua Dalam Menanamkan Kedisplinan Ibadah
Siswa Ma Asysyafi’iyah Kendari. (Jurnal Al-Ta’dib. Vol. 10 No. 2, 2017), hal. 22
9
Mulyadi S, Ekonomi Kelautan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), hal. 7

7
F. Penelitian Terdahulu

Berikut merupakan penelitian terdahulu yang masih berkaitan dengan

aktivitas ibadah masyarakat nelayan adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1
Review Penelitian Terdahulu
No Peneliti, Tahun Metode Hasil Penelitian Perbedaan
dan Judul Penelitian
Penelitian
1. Suardin Abd. Penelitian Hasil penelitian menunjukan Objek
Rasyid dan Andi Kualitatif bahwa aktivitas sosial ekonomi Penelitian
Mascunra Amir masyarakat nelayan di Desa
(2022) Randomayang meliputi
Aktivitas Sosial aktivitas menangkap ikan,
Ekonomi bertani yang kesemuanya itu
Masyarakat masih tetap dilakukan dengan
Nelayan cara-cara tradisional. Hal itu
Di Desa menyebabkan kesejateraan
Randomayang sosial ekonomi nelayan tidak
Kecamatan mengalami perubahan yang
Bambalamotu berarti hingga saat ini. Selain
Kabupaten itu di desa ini juga tampak
Pasangkayu tradisi gotongroyong masih
cukup kuat melekat dalam
kehidupan nelayan sebagai
bagian dari sistem sosial
budaya yang mereka anut dan
praktekan
2. Hayat et al.,(2022) Penelitian Hasil penelitian menunjukkan Objek
Karakteristik Kualitatif bahwa terdapat perbedaan Penelitian
Masyarakat dengan masyarakat pesisir
Pesisir: Kehidupan lainnya Dimana masyarakat
Keagamaan Dan pesisir biasanya terdapat
Pandangan tradisi sedekah laut sebagai
Masyarakat Pesisir ucapan syukur, tetapi di Pulo
Desa Pulo Panjang Panjang tidak terdapat ucapan
Pada Tradisi syukur seperti hal tersebut.
Lokal Sedekah Adapun tanda syukur di Pulo
Laut Panjang yaitu dengan
beribadah kepada Tuhan serta
melakukan setiap ajaran yang
baik untuk orang lain
3. Fina Nihayatul Penelitian Hipotesa yang dapat ditarik Objek
Khusna, Pudjo Kualitatif adalah meskipun nelayan Penelitian
Suharso dan memiliki etos kerja tinggi
Sukidin (2019) tetapi etika kerja yang
Spiritualitas dipahami kurang sesuai
Agama Dan Etos dengan apa yang diajarkan
Kerja Masyarakat agama. Modal sosial yang
Dalam tertanam dalam bentuk
Penanggulangan individu maupun kolektif
Kemiskinan sebagai strategi dalam

8
Nelayan Desa penanggulangan kemiskinan
Grajagan nelayan.
Kecamatan
Purwoharjo
Kabupaten
Banyuwangi
4. Hamdani Thaha Penelitian Hasil penelitian menunjukkan Objek
dan Muh. Ilyas Kualitatif bahwa: Masyarakat rumpun Penelitian
(2016) Lawatu yang bermukim di
Perilaku Beragama kelurahan Penggoli adalah
Dan Etos Kerja penganut agama yang taat,
Masyarakat Pesisir namun juga tetap memelihara
Di Kelurahan budaya-budaya leluhurnya
Penggoli yang menjelma menjadi ritual
Kecamatan Wara agama. Banyak ritual yang
Utara Kota Palopo sudah menjadi tradisi
keagamaan sering
dilaksanakan oleh masyarakat
Lawatu misalnya: Mabbaca-
baca, Massiosio, dan
Mammaulu. Masyarakat
Rumpun Lawatu memiliki
prinsip-prinsip hidup dalam
menjalankan aktifitas terutama
dalam hidup bermasyarakat
dan pemenuhan kebutuhan
hidup. Prinsip yang dimaksud
antaralain Mabbulo Sibatang,
Pakkareso, Mapanre Lima,
Sipakatongeng
5. Ikhtaroma Addini Penelitian Nelayan tersebut sangat Objek
Dan F.X. Sri Kualitatif mementingkan norma dan nilai Penelitian
Sadewo (2016) agama dalam agama Islam.
Praktik Sosial Praktik yang dilakukan adalah
Nelayan Sebelum mengamalkan wirid, sholawat,
Melaut Di sholat tahajud, sholat tasbih,
Kelurahan larangan melakukan dosa
Blimbing besar. Akulturasi nilai terjadi
Kecamatan pada nelayan Mu-NU, karena
Paciran Kabupaten nelayan tersebut menikah
Lamongan dengan perempuan NU.
Sumber : Data Diolah 2023

Anda mungkin juga menyukai