Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kami nikmat
iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa untuk menyelesaikan
makalah dengan judul “Keberagaman Masyarakat Indonesia (Adat Istiadat Masyarakat
Bali)” ini dengan tepat waktu.

Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca untuk
makalah ini supaya selanjutnya dapat kami perbaiki kembali. Karena kami sangat menyadari,
bahwa makalah yang telah dibuat ini masih memiliki banyak kekurangan.

Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah
mendukung serta membantu selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya
makalah ini.

Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang telah
dibuat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Majalaya, Februari 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................2
A. Kebiasaan Masyarakat Bali...................................................................................2
B. Bahasa Daerah Bali...............................................................................................2
C. Agama di Bali........................................................................................................2
D. Upacara Adat Bali.................................................................................................3

BAB III PENUTUP.................................................................................................................5


A. Kesimpulan............................................................................................................5
B. Saran......................................................................................................................5

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara budaya. Dengan keanekaragaman budaya dari setiap daerah,
tidak heran jika negara ini juga mempunyai beragam adat istiadat yang masih dilestarikan
hingga saat ini. Adat istiadat dilakukan sesuai dengan kebiasaan masyarakat sekitar, dan
dari sinilah kekayaan budaya Indonesia semakin terasa.
Setiap suku mempunyai adat dan tradisi yang berbeda. Sebagai contoh, tradisi
masyarakat Jawa berbeda dengan tradisi masyarakat Bali, bahkan Papua.
Budaya dan tradisi yang diwariskan oleh leluhur, jika dilestarikan sampai sekarang
ini tentu akan menjadi sebuah tradisi unik, seperti yang banyak ditemukan di wilayah
Indonesia termasuk juga Bali, warisan atau peninggalan budaya masa lampau tersebut,
yang banyak berasal dari warisan Bali kuno dan menjadi salah salah satu cara hidup
sekelompok masyarakat yang masih tradisional dan menjadi sesuatu hal yang sangat
menarik untuk diketahui, tidak hanya bagi wisatawan, bahkan juga bagi warga lokal.
Keyakinan masyarakat akan tradisi yang dilakukan oleh warga pada sebuah tempat,
berdasarkan keyakinan warga setempat, seperti keyakinan akan terjadi musibah jika
tradisi atau ritual tersebut tidak dilakukan, atau karena berhubungan dengan keyakinan
beragama untuk penghormatan kepada Tuhan ataupun pada leluhur, sehingga menjadi
sebuah budaya bagi masyarakat di pulau Bali.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah kebiasaan masyarakat Bali ?
2. Bagaimanakah bahasa daerah Bali ?
3. Apa agama yang dianut di Bali ?
4. Bagaimanakah upacara adat Bali ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui kebiasaan masyarakat Bali
2. Untuk mengetahui bahasa daerah Bali
3. Untuk mengetahui agama yang dianut di Bali
4. Untuk mengetahui upacara adat Bali

Makalah Adat Istiadat Masyarakat Bali | 1


BAB II
PEMBAHASAN

A. Kebiasaan Masyarakat Bali


Masyarakat atau penduduk Bali pada umumnya memiliki sifat yang sangat ramah,
dengan memiliki pola hidup seperti Bhineka dan sangat sedikit dengan aturan-aturan
ataupun terlalu fanatik dengan suatu hal, mempunyai adat dan istiadat yang selalu
dipegang teguh didalam kehidupan sehari-sehari mereka.
Kegunaan dalam berpegang teguh adat dan istiadat didalam kehidupan sehari-hari
ialah untuk menghindari dari segala masalah, atau untuk merasakan yang namanya hidup
dengan kedamaian.
Sebenarnya masyarakat Bali ini memiliki berbagai macam kebiasaan yang sering
digunakan pada kehidupannya masing-masing.

B. Bahasa Daerah Bali


Negara Indonesia ini terdiri dari berbagai macam daerah, dan pada setiap daerah
tersebut memiliki budaya dan bahasa daerah masing-masing. Contoh misal daerah Bali,
Bali adalah pulau yang memiliki kekayaan budaya dan nuansa alam yang sangat indah,
selain itu Bali juga terdiri dari 3 bahasa, yakni bahasa kasar, halus, dan madya. Dari
ketiga bahasa Bali tersebut aspek atau faktor penting yang membedakan antar satu kasta
dengan kasta-kasta yang lainnya. Karena, bahasa Bali yang alus biasanya digunakan oleh
para kaum Brahmana, kemudian bahasa madya digunakan oleh para Ksatria dan Waisya,
dan bahasa bali kasar pada umumnya digunakan oleh kaum-kaum sudra.

C. Agama di Bali
Penduduk yang memang asli kelahiran dari Bali merupakan penganut kepercayaan-
kepercayaan yang mana mereka percaya kepada alam, tetapi sesudah melewati proses-
proses adaptasi dari penduduk keturunan kerajaan Majapahit, umumnya masyarakat yang
tinggal di Bali menganut agama Hindu.
Tetapi pada zaman sekarang ini sudah banyak penduduk Bali yang menganut agama
lain selain dari agama hindu. Kepercayaan agama Hindu di Bali ini ada sedikit perbedaan
dibandingkan dengan kepercayaan agama Hindu yang berasal dari kerajaan Majapahit,
yang asal mulanya berasal dari Negara India.

Makalah Adat Istiadat Masyarakat Bali | 2


D. Upacara Adat Bali
1. Upacara Ngaben
Upacara Ngaben ialah suatu upacara pembakaran mayat atau jenazah yang dilakukan
oleh umat Hindu di daerah Bali, upacara adat ini dilakukan untuk mensucikan roh-
roh leluhur orang yang telah meninggal dunia dan menuju kepada tempat
peristirahatannya dengan melaksanakan pembakaran jenazah.
Upacara adat ini terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu Ngaben Sawa Wedana,
Ngaben Asti Wedana, dan Swasta.Biasanya, Upacara Ngaben akan dilaksanakan
dalam kurun waktu 3-7 hari. Bahkan, ada pula persiapannya yang berlangsung
hingga sebulan lamanya, dan jenazah diawetkan hingga waktu pembakaran jenazah
dilakukan. Jenis ini disebut juga dengan Ngaben Sawa Wedana.
Ngaben jenis lain yang sering dilakukan di Bali adalah Ngaben Asti Wedana, di
mana jenazah telah dikubur terlebih dahulu sehingga kelak yang dibakar hanyalah
tulangnya saja. Pelaksanaan ngaben ini dilakukan menunggu waktu yang cukup lama
karena keluarga mungkin terbentur masalah biaya atau aturan adat desa yang
mengikat. Sedangkan Upacara Swasta diperuntukkan bagi mereka yang meninggal di
luar negeri, tempat yang jauh, atau jasadnya yang tidak dapat ditemukan.

2. Upacara Melasti
Melasti adalah upacara besar yang selalu rutin digelar setiap tahunnya. Biasanya,
Upacara Melasti ini diadakan tiga hari menjelang perayaan Nyepi. Adanya Upacara
Melasti ini dimaksudkan sebagai penyucian diri bagi penduduk Hindu di Bali.
Mereka akan mendatangi beberapa sumber air sakral seperti danau, mata air, hingga
laut yang dipercaya menyimpan mata air keabadian atau Amerta.
Dalam acara ini, Pemangku Hindu akan memercikkan air suci ke kepala setiap orang
yang datang. Tujuan pemercikan ini adalah untuk meluruhkan semua kotoran dan hal
buruk di dalam tubuh agar jiwa dan raga kembali suci. 

Makalah Adat Istiadat Masyarakat Bali | 3


3. Upacara Saraswati
Berbeda dengan Ngaben yang merupakan upacara untuk kematian, Saraswati adalah
upacara untuk merayakan ilmu pengetahuan. Upacara ini dilakukan untuk memuja atau
mengagungkan Dewi Saraswati yang dipercaya membawa ilmu pengetahuan di bumi
hingga membuat semua orang di dunia menjadi pintar dan terpelajar.
Pada upacara Saraswati, biasanya semua hal yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan
seperti buku dan kitab akan didoakan. Acara ini juga berisi pentas seni seperti tarian,
pembacaan cerita, hingga malam sastra selama semalam suntuk. Upacara Saraswati
diadakan 210 hari sekali pada hari Sabtu Umanis Watugunung

4. Upacara Omed-Omedan
Upacara ini dimulai dengan melakukan persembahyangan massal di pura. Selanjutnya, dua
kelompok pemuda dan pemudi yang belum menikah dengan rentang usia 18-30 tahun akan
mulai berhadapan. Biasanya akan ada satu pemuda dan pemudi yang maju lalu disiram
dengan air. Mereka akan berusaha saling bertarung dan kadang diakhiri dengan saling
berciuman. Tradisi Omed-Omedan konon sudah ada sejak puluhan tahun silam dan masih
dipertahankan hingga sekarang oleh penduduk di Denpasar khususnya.
Upacara ini dilaksanakan setelah Nyepi. Biasanya ada upacara Omed-Omedan yang
berlangsung di kawasan Banjar Kaja, Sesetan, Denpasar, Bali. Upacara ini dimulai dengan
melakukan persembahyangan massal di pura. 

5. Mekare-Kare
Upacara Mekare-Kare adalah ajang untuk menunjukkan kehebatan. Mereka akan bertarung
dan melakukan segala cara untuk memenangkan perang yang senjatanya adalah daun
pandan yang memiliki duri tajam. Peserta dalam upacara ini akan diberi satu helai daun
pandan dan satu perisai sebagai pelindungnya.
Mekare-Kare dilakukan setiap tahun untuk menghormati Indra yang merupakan dewa
perang dalam Hindu. Dengan melakukan upacara ini, semua pria di desa akan dianggap
kuat dan mampu melakukan perang. Upacara ini biasanya akan diadakan pada awal Juni
setiap tahunnya.

Makalah Adat Istiadat Masyarakat Bali | 4


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masyarakat atau penduduk Bali pada umumnya memiliki sifat yang sangat ramah,
dengan memiliki pola hidup seperti Bhineka dan sangat sedikit sekali dengan aturan-
aturan ataupun terlalu fanatik dengan suatu hal, mempunyai adat dan istiadat yang selalu
dipegang teguh didalam kehidupan sehari-sehari mereka.
Bali memiliki 3 bahasa, yakni bahasa kasar, halus, dan madya. Dari ketiga bahasa
Bali tersebut adalah aspek atau faktor penting yang membedakan antar satu kasta dengan
kasta-kasta yang lainnya. Karena, bahasa Bali yang alus biasanya digunakan oleh para
kaum Brahmana, kemudian bahasa madya digunakan oleh para Ksatria dan Waisya, dan
bahasa bali kasar pada umumnya digunakan oleh kaum-kaum sudra.
Penduduk yang memang asli kelahiran dari Bali dulunya merupakan penganut
kepercayaan-kepercayaan yang mana dulunya mereka percaya kepada alam, tetapi
sesudah melewati proses-proses adaptasi dari penduduk keterunan kerajaan Majapahit,
umumnya masyarakat yang tinggal di Bali menganut kepada agama Hindu.
Upacara Adat Bali yaitu upacara ngaben, Upacara Melasti, Upacara Saraswati,
Omed-Omedan, Mekare-Kare

B. Saran
Beragam nya budaya di Indonesia ini, terutama untuk daerah Bali. Sebaiknya sebagai
generasi penerus terus melestarikan budaya yang ada saat ini dan seterus nya agar tidak
hilang begitu saja dan tidak ditiru oleh Negara lain. Karena budaya kita sangat lah kaya
akan kreasi dan keindahan yang memiliki arti tersendiri. Kita harus bangga menjadi
Warga Indonesia.  

Makalah Adat Istiadat Masyarakat Bali | 5


DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/452027008/Makalah-Bali-edit-1-docx
Diakses tanggal 4 Februari 2022

https://www.scribd.com/doc/164891842/makalah-bali-Isi.
Diakses tanggal 4 Februari 2022

https://www.coursehero.com/file/55984820/Makalah-Kebudayaan-Balidocx/
Diakses tanggal 4 Februari 2022

https://www.scribd.com/document/427158536/Makalah-Kebudayaan-Bali
Diakses tanggal 4 Februari 2022

Anda mungkin juga menyukai