Anda di halaman 1dari 4

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini


dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,
baik dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu, segala kritik
dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan makalah ini lebih lanjut, akan penulis
terima dengan senang hati. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Akhirnya, tiada gading yang tak retak, meskipun dalam penyusunan makalah ini penulis
telah mencurahkan semua kemampuan, namun penulis sangat menyadari bahwa hasil
penyusunan makalah ini jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan data dan referensi
maupun kemampuan penulis.

Majalaya, Juni 2022

Penyusun
KEBERAGAMAN MASYARAKAT INDONESIA
(ADAT ISTIADAT SUKU BADUY)

I. PENDAHULUAN
Indonesia memiliki beragam suku dan budaya. Bahkan di tengah era modern dan
serba digital ini, masih ada suku yang memegang teguh adat istiadat seperti Suku Baduy.
Masyarakat Suku Baduy juga disebut dengan nama Urang Kanekes, disesuaikan dengan
tempat tinggal suku Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Lebak, Banten
Nama Baduy Dalam berawal dari sebutan yang diberikan oleh para peneliti Belanda
yang agaknya mempersamakan masyarakat yang hidup secara tidak menetap tersebut
dengan kelompok masyarakat Arab “Badawi”. Kemungkinan lain adalah karena di
wilayah bagian utara suku ini terdapat sungai yang disebut sungai Baduy Dalam.
Menurut kepercayaan yang mereka anut, orang kenekeas adalah keturunan Batara
Cikal yang merupakan salah satu dewa atau batara yang turun ke bumi. Asal usul tersebut
juga sering dikait-kaitkan dengan Nabi Adam sebagai nenek moyang pertama manusia
Hingga saat ini orang Baduy masih sangat menjaga kearifan lokalnya. Hal ini
kemudian menjadi daya tarik perkampungan suku Baduy sebagai wisata budaya. Tidak
heran jika banyak wisatawan yang berkunjung ke perkampungan suku Baduy.
Berdasarkan latar belakang tersebut dalam makalah ini akan dibahas hal-hal yang
berhubungan dengan suku Baduy.

II. PEMBAHASAN
A. Suku Baduy
Suku Baduy merupakan masyarakat adat yang hingga saat ini eksistensinya masih
terjaga. Suku Baduy berasal dari Provinsi Banten. Suku ini tinggal di Cagar Budaya
Pegunungan Kendeng seluas 5.101,65 hektar di daerah Kanekes, Kecamatan
Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Sementara itu perkampungan suku ini ada di area
aliran Sungai Ciujung di Pegunungan Kenceng. Suku Baduy dalam kesehariannya
berbicara menggunakan bahasa Sunda dan Indonesia. Meskipun memiliki
kepercayaan yang berbeda, namun sejatinya Baduy dekat dengan orang Sunda. Suku
Baduy memiliki tiga lapisan yaitu Baduy Dangka Baduy Luar dan Baduy Dalam.
B. Pemerintahan Suku Baduy
Sama halnya dengan tatanan masyarakat pada umumnya, Suku Baduy juga memiliki
sistem pemerintahan. sistem pemerintahan Suku Baduy sebagai berikut:
1. Sistem Pemerintahan Formal
Sistem pemerintahan formal sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia. Desa
Kanekes dipimpin oleh kepala desa yang dikenal dengan sebutan Jaro Pamarentah.
Kepala desa dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh carik.
2. Sistem Pemerintahan Informal
Sistem pemerintahan informal dalam Suku Baduy merupakan sistem pemerintahan
adat yang berlaku di dalam kelompok tersebut. Di dalam sistem informal ini ada
lembaga bernama kapuunan. Seluruh anggota suku harus tunduk dengan lembaga
tersebut. Lembaga tersebut dipimpin oleh pemimpin adat tertinggi yang disebut puun.
Jabatan lain dalam kapuunan diantaranya girang seurat, jaro, baresan, panengen,
dukun pengasuh, tangkesan, parawari, dan kokolot. Jabatan-jabatan tersebut memiliki
tugas dan wewenangnya masing-masing.

C. Agama Suku Baduy


Agama Suku Baduy yaitu Sunda Wiwitan. Kepercayaan tersebut merupakan keyakinan
dengan dasar penghormatan atau pemujaan kepada arwah nenek moyang (karuhun) dan
percaya pada satu kuasa yakni Batara Tunggal. Pemujaan atau ibadah mereka ada di
puncak gunung yang diberi nama Sasaka Domas atau Sasaka Pusaka Buana. Objek
pemujaan tersebut pada sisa komplek peninggalan megalitik berupa bangunan berundak
yang memiliki menhir dan arca. Tempat tersebut dipercaya menjadi lokasi berkumpulnya
para karuhun. Puun merupakan keturunan karuhun yang langsung mewakili di dunia.
Puun juga merupakan keturunan Batara Panjala. Puun juga memiliki wewenang sebagai
penguasa agama Sunda Wiwitan serta pemuka yang paling suci dan seluruh perintahnya
harus dipatuhi. Puun jugalah yang bertugas untuk memimpin berbagai upacara yang
dilangsungkan oleh Suku Baduy seperti kawula, ngalaksa, serba, muja, dan tolak bala.

D. Rumah Adat Suku Baduy


Suku Baduy memiliki adat istiadat yang sangat kental. Salah satunya bisa terlihat dari
rumah adat yang mereka tempati. Rumah adat Suku Baduy bernama Sulah Nyanda.
Rumah tersebut bisa ditemui di daerah pegunungan tempat masyarakat Baduy tinggal.
Rumah ini terbuat dari kayu dan bambu.
Proses pembuatan rumah dilakukan dengan gotong royong. Bahan kayu digunakan
untuk pondasi, sedangkan bagian dasar pondasinya menggunakan batu kali. Yang
menjadi keunikan dari rumah adat ini yaitu dibangun mengikuti kontur tanah. Hal
tersebut erat kaitannya dengan aturan adat yang melarang aktivitas merusak alam
hanya demi mendirikan bangunan. Maka tak heran, jika tiang satu rumah dengan
rumah lain tidak sama, karena menyesuaikan dengan kontur lahan. Pada bagian bilik
dan lantai terbuat dari anyaman bambu. Sedangkan atapnya menggunakan ijuk dari
daun kelapa kering.

E. Adat Kebiasaan Suku Baduy


1. Budaya Gotong Royong
2. Larangan Berkunjung Selama 3 Bulan
3. Warna Pakaian Membedakan Baduy Luar dan Baduy Dalam
4. Budaya Berjalan Kaki
5. Perabotan Sederhana
6. Masih Berlakunya Perjodohan
7. Peralatan Mandi dari Alam
8. Kekayaan Tidak Dilihat Dari Bentuk Rumah

III. PENUTUP
Suku baduy merupakan suku asli di tanah sunda yang berlokasi di daerah Banten. Suku
baduy masih menjaga tradisi mereka dan menjaga amanat dari nenek moyang mereka
untuk selalu menjaga alam. Mereka sudah tidak lagi nomaden atau berpindah seperti
yang dikatakan oleh para ahli sejarah. Mereka sudah menetap bahkan masyarakat baduy
luar tidak lagi menutup diri, mereka sudah dapat berbaur dengan masyarakat luar. Suku
baduy merupakan bagian dari suku di Indonesia yang menjadi bukti bawa Indonesia
kaya akan keanekaragaman budaya yang harus dibanggakan dan menghargai
keberadaan mereka karena bagaimanpun juga mereka adalah warga Negara Indonesia
yang masih memegang teguh kepercayaan kebuyutan atau amanat dari nenek moyang.

Anda mungkin juga menyukai

  • Makalah Pergaulan Remaja1
    Makalah Pergaulan Remaja1
    Dokumen8 halaman
    Makalah Pergaulan Remaja1
    Dhianti Er Ihsana
    Belum ada peringkat
  • Makalah Struktur Dan Fungsi Sel
    Makalah Struktur Dan Fungsi Sel
    Dokumen10 halaman
    Makalah Struktur Dan Fungsi Sel
    Dhianti Er Ihsana
    Belum ada peringkat
  • Alat Musik Idiophone
    Alat Musik Idiophone
    Dokumen2 halaman
    Alat Musik Idiophone
    Dhianti Er Ihsana
    Belum ada peringkat
  • Seekor Rubah Dan Seekor Kucing
    Seekor Rubah Dan Seekor Kucing
    Dokumen1 halaman
    Seekor Rubah Dan Seekor Kucing
    Dhianti Er Ihsana
    Belum ada peringkat
  • Lomba Karaoke
    Lomba Karaoke
    Dokumen5 halaman
    Lomba Karaoke
    Dhianti Er Ihsana
    Belum ada peringkat
  • TBSM
    TBSM
    Dokumen6 halaman
    TBSM
    Dhianti Er Ihsana
    Belum ada peringkat
  • Renang Gaya Bebas
    Renang Gaya Bebas
    Dokumen5 halaman
    Renang Gaya Bebas
    Dhianti Er Ihsana
    Belum ada peringkat
  • Arsip
    Arsip
    Dokumen5 halaman
    Arsip
    Dhianti Er Ihsana
    Belum ada peringkat
  • Sunda
    Sunda
    Dokumen10 halaman
    Sunda
    Dhianti Er Ihsana
    Belum ada peringkat
  • Bali
    Bali
    Dokumen8 halaman
    Bali
    Dhianti Er Ihsana
    Belum ada peringkat
  • PROPOSAL USAHA Pisang Ijo
    PROPOSAL USAHA Pisang Ijo
    Dokumen4 halaman
    PROPOSAL USAHA Pisang Ijo
    Dhianti Er Ihsana
    100% (2)
  • Bugis
    Bugis
    Dokumen4 halaman
    Bugis
    Dhianti Er Ihsana
    Belum ada peringkat
  • Sunda 5
    Sunda 5
    Dokumen5 halaman
    Sunda 5
    Dhianti Er Ihsana
    Belum ada peringkat
  • Baduy
    Baduy
    Dokumen12 halaman
    Baduy
    Dhianti Er Ihsana
    Belum ada peringkat
  • Jahe Dan Manfaatnya
    Jahe Dan Manfaatnya
    Dokumen4 halaman
    Jahe Dan Manfaatnya
    Dhianti Er Ihsana
    Belum ada peringkat
  • Sunda 3
    Sunda 3
    Dokumen9 halaman
    Sunda 3
    Dhianti Er Ihsana
    Belum ada peringkat
  • BALI1
    BALI1
    Dokumen5 halaman
    BALI1
    Dhianti Er Ihsana
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    Faisal Muslem Bin Abdulwahab
    Belum ada peringkat
  • ARSIP
    ARSIP
    Dokumen10 halaman
    ARSIP
    Dhianti Er Ihsana
    Belum ada peringkat
  • MINANG
    MINANG
    Dokumen4 halaman
    MINANG
    Dhianti Er Ihsana
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Bola Kecil
    Kata Pengantar Bola Kecil
    Dokumen4 halaman
    Kata Pengantar Bola Kecil
    Dhianti Er Ihsana
    Belum ada peringkat
  • Flat Jabar
    Flat Jabar
    Dokumen19 halaman
    Flat Jabar
    Dhianti Er Ihsana
    Belum ada peringkat
  • Adat Istiadat BETAWI
    Adat Istiadat BETAWI
    Dokumen5 halaman
    Adat Istiadat BETAWI
    Dhianti Er Ihsana
    0% (1)
  • Ciri Makhluk Hidup
    Ciri Makhluk Hidup
    Dokumen42 halaman
    Ciri Makhluk Hidup
    Dhianti Er Ihsana
    Belum ada peringkat
  • EKSPOSISI
    EKSPOSISI
    Dokumen8 halaman
    EKSPOSISI
    Dhianti Er Ihsana
    Belum ada peringkat
  • Kisah Nabi
    Kisah Nabi
    Dokumen8 halaman
    Kisah Nabi
    Dhianti Er Ihsana
    Belum ada peringkat
  • Tata Tertib
    Tata Tertib
    Dokumen5 halaman
    Tata Tertib
    Dhianti Er Ihsana
    Belum ada peringkat
  • Unsur Desain Grafis
    Unsur Desain Grafis
    Dokumen3 halaman
    Unsur Desain Grafis
    Dhianti Er Ihsana
    Belum ada peringkat
  • Cerita Fantasi
    Cerita Fantasi
    Dokumen30 halaman
    Cerita Fantasi
    Dhianti Er Ihsana
    Belum ada peringkat