“BUDAYA BALI”
Disusun Oleh :
Kelas :
Kelas B / Semester 3
Om Swastiastu
Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Budaya Bali ” ini
tepat pada waktunya, tidak lupa pula kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Dosen
Pembimbing yang telah membimbing dan memberikan tugas ini.
Makalah ini dirancang untuk memberikan tambahan keterampilan serta dasar kreatifitas
mahasiswa untuk mengetahui,memahami, dan memanfaatkan indra manusia untuk melakukan
evaluasi. Serta menambah wawasan mengenai Budaya Bali bagi penulis dan pembaca.
Kami sangat berharap dengan adanya laporan ini dapat memberikan manfaat serta
edukasi mengenai materi yang kami bahas di dalam isi makalah ini. Namun tidak dapat
dipungkiri bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga laporan ini dapat
bermanfaat. Kami ucapkan Terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata “Budaya” berasal dari Bahasa Sansekerta “Buddhayah”, yakni bentuk jamak
dari “Budhi” (akal). Jadi, budaya adalah segala hal yang bersangkutan dengan akal.
Selain itu kata budaya juga berarti “budi dan daya” atau daya dari budi. Jadi budaya
adalah segala daya dari budi, yakni cipta, rasa dan karsa.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia budaya artinya pikiran, akal budi, hasil,
adat istiadat atau sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sukar diubah. Budaya
adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang
rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang
yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa
budaya itu dipelajari.
Pulau Bali merupakan salah satu destinasi wisata populer di Indonesia. Bali
merupakan salah satu daerah yang memiliki resor terbaik di dunia berpadu dengan pantai-
pantai yang menawan yang sangat terkenal keindahannya dengan segala aktivitas dan
gemerlap kehidupan malam yang meriah serta pesona alamnya yang tiada tara. Pulau Bali
terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Bali telah menjadi tujuan pariwisata
bagi wisatawan lokal dan wisatawan seluruh dunia.
Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata, Pulau Seribu Pura, atau Pulau
Surga. Karena di samping pantaipantai Bali yang memang sudah sangat terkenal
keindahannya, Bali juga memiliki keindahan alam yang luar biasa dan lengkap, seperti
gunung berapi, sawahnya yang bersusun (Terasering) menghampar hijau memberikan
rasa damai dan ketenangan, butiran pasir dan keindahan alam bawah lautnya yang
mengagumkan seolah menjadi persembahan keindahan alam yang tiada habisnya, serta
keunikan seni budayanya dan berbagai hasil kerajinan tangan yang khas dan fantastis dari
para pengrajinnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu budaya ?
2. Budaya apa saja yang ada di Bali ?
3. Bagaimana letak geografis di Bali ?
4. Apa saja Sistem kasta yang ada di Bali ?
5. Apa saja bahasa yang digunakan di Bali ?
6. Apa saja rumah adat yang ada di bali ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu budaya
2. Untuk mengetahui budaya yang ada di Bali
3. Untuk mengetahui letak geografis di Bali
4. Untuk mengetahui Sistem kasta yang ada di Bali
5. Untuk mengetahui bahasa yang digunakan di Bali
6. Untuk mengetahui rumah adat yang ada di Bali
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pegertian Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh sekelompok
orang. Kemudian diwariskan kepada generasi selanjutnya. Budaya itu terbentuk dari
beberapa unsur yang rumit. Diantaranya yaitu adat istiadat, bahasa, karya seni, sistem
agama dan politik. Bahasa sama halnya dengan budaya, yakni suatu bagian yang tak
terpisahkan dari manusia.
Oleh sebab itu, banyak dari sekelompok orang cenderung menganggap hal
tersebut sebagai sesuatu yang diwariskan secara genetis. Seseorang dapat
berkomunikasi dengan orang-orang yang memiliki budaya berbeda dan menyesuaikan
perbedaan di antara mereka, membuktikan bahwa budaya bisa dipelajari.
Selain itu, Budaya merupakan suatu pola hidup secara menyeluruh. Budaya
memiliki sifat abstrak, kompleks, dan luas. Sementara menurut KBBI (Kamus Besar
Bahasa Indonesia), Budaya adalah sebuah pemikiran, akal budi atau adat istiadat.
Secara tata bahasa, arti kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung
mengarah pada cara pikir manusia. Terdapat beberapa aspek budaya yang
menentukan perilaku komunikatif. Unsur sosial budaya tersebut tersebar dan
mencangkup banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa, alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi
dengan orang dari budaya lain tersebut tampak pada definisi budaya yang
mengemukakan bahwa, Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang
dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaan.
Bali adalah salah satu provinsi di Indonesia. Bali terletak di antara Pulau
Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya adalah Denpasar, yang terletak di
bagian selatan pulau ini. Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil
sepanjang 253 km dan selebar 112 km, sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa. Terletak
pada posisi titik koordinat 08°03'40" - 08°50'48"LS dan 114°25'53" -
115°42'40"BT. Luas wilayah Provinsi Bali secara keseluruhan adalah 5.636,66
km2 atau 0,29 persen dari luas kepulauan Indonesia. Provinsi Bali terbagi ke
dalam delapan kabupaten dan satu kota meliputi Kabupaten Jembrana, Tabanan,
Badung, Gianyar, Klungkung, Bangli, Buleleng, Karangasem, dan Kota
Denpasar.
3.) Waisya
Pada umumnya, kasta Waisya memiliki pekerjaan dan hartanya
sendiri. Orang yang masuk pada golongan ini adalah para petani,
pedagang, nelayan.
Untuk Waisya, mereka biasanya menggunakan ‘Gusti’ untuk laki-
laki dan perempuan, ‘Desak’ untuk perempuan, dan ‘Dewa’ untuk laki-
laki.
4.) Sudra
Sudra Kasta Sudra merupakan yang terendah daripada yang lainnya.
Mereka yang termasuk dalam kasta ini adalah pemulung, pengemis, dll.
Untuk Sudra, mereka menggunakan 4 urutan nama berdasarkan
kelahiran, yaitu ‘Wayan, Putu, Iluh’ untuk anak tertua (putri), dan
menggunakan ‘Wayan, Putu, Gede’ untuk anak tertua (putra). Anak kedua
menggunakan ‘Made, Kadek, Nengah’. Anak ketiga menggunakan
Nyoman dan Komang. Sementara anak keempat yaitu Ketut, baik
perempuan maupun laki-laki.
Selain itu masyarakat Bali juga mengenal istilah jaba atau "luar",yaitu orang-
orang yang berada diluar keempat kasta tersebut.
2 Triwangsa
Pembagian kasta dengan hanya mengambil tiga kelas teratas dari sistem
Caturwangsa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Triwangsa memiliki arti
"tiga kasta" (Brahmana, Ksatriya, Waisya). Berdasarkan triwangsa, semua gelar
diperoleh secara askriptif atau turun-temurun dan ditentukan berdasarkan garis
keturunan.
3. Bale Manten
Bale Manten merupakan salah satu rumah adat Bali yang biasanya
diperuntukkan untuk kepala keluarga atau anak perempuan yang belum
menikah. Tujuan rumah adat ini dibangun sebagai bentuk perhatian keluarga
kepada anak gadis agar kesuciannya tetap terjaga. Ciri khas dari rumah adat
Bale Manten adalah memiliki bentuk bangunan persegi panjang yang terletak
di sebelah utara bangunan utama. Selain itu, rumah adat ini memiliki dua
ruangan yakni bale kanan dan bale kiri.
4. Bale Dauh
Bale Dauh adalah rumah adat Bali yang digunakan untuk menerima tamu dan
juga sebagai tempat tidur untuk anak remaja laki-laki. Bale Dauh terletak di
bagian barat rumah utama dengan ketinggian lantai yang lebih rendah dari Bale
Manten. Keunikan dari Bale Dauh adalah jumlah tiang yang berbeda antara
satu rumah dengan rumah lainnya. Selain itu, ada sebutan khusus untuk jumlah
tiang tersebut. Bila suatu rumah memiliki tiang berjumlah enam disebut
sakenem, lalu kalau tiangnya ada delapan disebut sakutus atau antasari.
Sementara bila tiang rumahnya ada sembilan disebut sangasari.
5. Bale Sekapat
Bale Sekapat adalah bagian dalam rumah adat Bali yang berfungsi sebagai
tempat santai keluarga. Keunikan dari rumah adat Bali ini yakni terdapat empat
tiang yang berfungsi sebagai penyangga, lalu bagian atapnya berbentuk pelana.
Bale Sekapat memiliki filosofi tersendiri, dengan adanya bangunan ini
diharapkan sebuah keluarga memiliki hubungan yang harmonis serta lebih
akrab antara satu sama lain.
6. Klumpu Jineng
Klumpu Jineng merupakan rumah adat Bali yang berfungsi sebagai tempat
tinggal sekaligus terdapat tempat penyimpanan atau lumbung padi. Ciri khas
dari Klumpu Jineng yakni memiliki struktur bangunan panggung dengan atap
dan dinding di bagian luarnya tertutup jerami kering. Biasanya digunakan
sebagai lumbung gabah setelah dijemur.
7. Pura Keluarga
Pura Keluarga adalah rumah adat Bali yang sering digunakan oleh pemiliknya
sebagai tempat beribadah. Keberadaan bangunan ini wajib dimiliki oleh
seluruh masyarakat Bali, baik itu dalam ukuran kecil maupun besar. Letak Pura
Keluarga berada di area timur laut rumah. Selain dijadikan sebagai tempat
beribadah, Pura Keluarga juga disebut sebagai pamerajan atau sanggah.
8. Bale Gede
Bale Gede adalah rumah adat Bali yang memiliki ruangan berkuran paling
besar di antara rumah adat Bali lainnya. Rumah adat ini berfungsi sebagai
tempat perayaan upacara adat, baik untuk bersama keluarga maupun
masyarakat sekitar.
9. Pawarengan
Pawarengan merupakan rumah adat Bali yang berfungsi untuk menyimpan dan
mengolah makanan, atau bisa disebut sebagai dapur. Rumah adat ini terletak di
sebelah selatan atau barat laut rumah. Ciri khas dari Pawarengan adalah
rumahnya dibagi menjadi dua, rumah yang pertama berfungsi untuk memasak
sementara rumah yang kedua digunakan untuk menyimpan makanan, alat
dapur, dan lain sebagainya.
10. Lumbung
Yang terakhir adalah Lumbung, rumah adat Bali ini digunakan untuk
menyimpan bahan makanan pokok seperti beras, jagung, sayur-sayuran, dan
lain sebagainya. Karena hanya digunakan sebagai tempat menyimpan makanan
pokok, luas Lumbung lebih kecil daripada Bale dan rumahnya juga dipisahkan
dari bangunan utama.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebudayaan yang ada di Bali sangatlah beragam. Kebudayaan tersebut masih
ada sampai sekarang karena masyarakat Bali tetap melestarikannya. Sumber
dari kebudayaan Bali adalah sistem kepercayaan dan sistem religi. Salah satu
contoh Dari kebudayaan masyarakat Bali adalah upacara-upacara adat. Bali
juga mempunyai letak geografis yang terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau
Lombok , dan Bali mempunyai berbagai macam rumah-rumah adat yang
memiliki filosofi tersendiri. Jadi secara garis besar suku bangsa Bali
merupakan suatu suku bangsa yang memiliki potensi kebudayaan yang sangat
tinggi
B. Saran
Kebudayaan Bali yang beragam sebaiknya tetap dijaga dan dilestarikan agar
tidak diklaim oleh bangsa lain dan menanamkan kebudayaan Bali kepada
setiap orang agar budaya Bali tetap terjaga. Makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, maka dari itu kami berharap kritik dan saran yang membangun dari
pembaca. Meskipun banyak kekurangan, penulis berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN