Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PENGGANTI UAS

GIZI KULINER DASAR


“SELAMATAN KEMATIAN DI PONOROGO”

DOSEN MATA KULIAH


Arintina Rahayuni, STP, M.Pd.

DISUSUN OLEH :
Hilya Khoirina (P1337431119005)
D3 GIZI REG. A

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


Jl. Wolter Monginsidi No. 115, Pedurungan Tengah, Kec. Pedurungan, Kota
Semarang, Jawa Tengah 50192
TAHUN AJARAN 2019/2020
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti. Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Gizi Kuliner Dasar.
Terima Kasih, juga kami haturkan kepada Ibu Arintina Rahayuni, STP, M.Pd. selaku dosen
mata kuliah Gizi Kuliner Dasar yang telah membimbing kami sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah ini sesuai dengan kaidah penulisan sehingga dalam penulisan makalah ini tiada halangan
yang berarti.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran
dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Semarang, 16 Desember 2019


Penulis

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................................... 2
Daftar Isi .................................................................................................................................... 3
Bab I Pendahuluan ..................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang .................................................................................................................. 4
B. Tujuan Selamatan Kematian ............................................................................................. 4
Bab II Isi..................................................................................................................................... 6
A. Selamatan Kematian di Ponorogo Jawa Timur ................................................................ 6
B. Hidangan Selamatan Kematian ........................................................................................ 6
Bab III Penutup .......................................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 12
B. Saran .................................................................................................................................. 12
Lampiran .................................................................................................................................... 13
Daftar Pustaka ............................................................................................................................ 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kabupaten Ponorogo adalah sebuah Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur,
Indonesia. Kota ini memiliki julukan, yaitu Kota Reog atau Bumi Reog karena daerah ini
merupakan daerah asal dari kesenian Reog. Ponorogo juga dikenal sebagai Kota Santri karena
memiliki banyak pondok pesantren, salah satu yang terkenal adalah Pondok Gontor.
Kebudayaan dan adat istiadat masyarakat Ponorogo dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakat
Jawa Tengah. Beberapa budaya masyarakat Ponorogo adalah Risalah Doa, Grebeg Suro,
Kirab Pusaka, dan Selamatan.
Selamatan kematian atau tahlilan adalah salah satu tradisi yang sering di jumpai di
lingkungan masyarakat Ponorogo, Selamatan ini biasanya dilakukan oleh keluarga dari orang
yang meninggal dunia yang mempunyai tujuan untuk mendo’akan orang yang meninggal
dunia agar supaya segala dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT dan dilapangkan kuburnya.
Selamatan kematian atau yang biasa disebut dengan Ritual Tahlilan merupakan tradisi yang
dilakukan secara turun-temurun sejak zaman nenek moyang. Ritual Tahlilan atau Selamatan
ini sudah mengakar dan menjadi budaya pada masyarakat Jawa yang sangan berpegang teguh
pada adat istiadatnya.
Tahlilan atau Tradisi Selamatan ini didasarkan pada konsep ajaran-ajaran yang
dikembangkan. Awal mula dari acara Selamatan atau Tahlilan tersebut berasal dari upacara
peribadatan (selamatan) nenek moyang Bangsa Indonesia yang mayoritasnya beragama Hindu
dan Budha. Upacara tersebut sebagai bentuk penghormatan dan mendoakan orang yang telah
meninggalkan dunia. Selamatan atau Tahlilan secara praktis di Jawa saat ini berbeda dengan
prosesi selamatan zaman dahulu. Yaitu dengan mengganti mantra-mantra dengan doa-doa dan
bacaan Al-Qur’an sebagai jalan untuk mensucikan dan mendekatkan diri kepada Sang
Pencipta Yang Maha Esa.

B. TUJUAN SELAMATAN
Selamatan, selain mempunyai tujuan untuk mendoakan orang yang meninggal dunia
agar dosanya diampuni oleh Allah SWT, juga bertujuan untuk mengambil nilai sedekah yang
terkandung didalamnya. Selamatan yang dilakukan di saat kematian menurut sebagian
masyarakat Jawa merupakan suatu bentuk kebajikan yang dianjurkan oleh Islam. Kebaikan
tersebut disebut sedekah, yang diharapkan pahala dari padanya akan sampai kepada si
almarhum.
Selain itu terdapat juga nilai lain yang menjadi salah satu tujuan diadakannya
selamatan, yaitu dari segi nilai ukhwah islamiyah. Tradisi selamatan kematian pada
masyarakat Jawa yaitu adanya perkumpulan pada saat peringatan kematian. Dalam
4
masyarakat Jawa, selamatan kematian yang memberikan kesempatan berkumpulnya
sekelompok orang berdo’a bersama, makan bersama (selamatan) secara sederhana,
merupakan suatu sikap sosial yang mempunyai makna turut berduka cita terhadap keluarga si
mayat atas musibah yang menimpanya, yaitu meninggalnya salah seorang anggota
keluarganya. Disamping itu, juga bermakna mengadakan silaturrahmi serta memupuk ikatan
persaudaraan antara mereka.

5
BAB II
ISI

A. SELAMATAN KEMATIAN DI PONOROGO, JAWA TIMUR


Slametan diserap dari bahasa arab Salamah yang mempunyai arti selamat atau
damai. Pada dasarnya tujuan slametan adalah sedekahan dengan harapan dijauhkan dari hal-
hal yang membahayakan baik untuk keluarga yang ditinggalkan ataupun bagi ahli kubur itu
sendiri. Biasanya orang-orang akan berkumpul dan mendoakan ahli kubur dengan membaca
surat Yasin dan bacaan tahlil. Pada daerah Ponorogo dan sekitarnya, Yasinan dan tahlilan
dilaksanakan sampai tujuh hari.
Pada tiga hari pertama biasanya warga yang slametan diberi makan di tempat tahlilan
dan nasi berkat (makanan beserta lauk pauk yang biasanya ditempatkan di ember atau bakul
kecil) untuk dibawa pulang. Begitu pula ketika pada waktu tujuh hari, warga yang slametan
mendapat berkat namun porsinya lebih banyak dari sebelumnya.
Pelaksanaan slametan biasanya berlanjut sampai pada hari ke 40 (matang puluh),
pada hari ke 100 (nyatus), pada hari peringatan genap tahun pertama (mendak pisan), pada
peringatan genap tahun kedua (mendak pindo), pada peringatan genap tahun ke tiga
(mendak ping telu) atau slametan terahir yang menandai telah 1000 hari. Biasanya dengan
disertai ritual mengganti batu nisan.

B. HIDANGAN SELAMATAN KEMATIAN


1. Nasi Berkat
Berkat adalah sebuah bungkusan yang berisi makanan matang, yang terdiri dari nasi
dan juga lauk pauknya serta bahan pelengkan seperti telur rebus dan kerupuk. Nasi
berkat disajikan dalam wadah yang disebut besek atau cething.
Resep Nasi Berkat
a. Nasi gurih
Untuk 2 porsi
Bahan :
100 gram beras
200 ml santan
1 siung bawang putih
2 siung bawang merah
1 lembar daun salam
1 batang sereh potong geprek
2 iris kecil daun pandan
garam secukupnya
minyak untuk menumis
6
daun pisang secukupnya
Cara pembuatan :
- tumis bawang merah dan bawang putih sampai harum
- Masukkan daun salam, sereh, daun pandan, garam, air matang, kemudian
santan. masak hingga mendidih.
- Masukkan beras, aduk hingga rata sampai matang. cetak dalam wadah
kemudian bungkus dengan daun.
b. Lapis Ayam
Waktu : 50 menit
Porsi : 6
Bahan :
500 gr ayam fillet, potong 2 x6 cm
1 butir telur
500 ml santan
2 cm lengkuas, geprek
4 butir kemiri sangrai, haluskan
7 siung bawang merah, haluskan
50 gr gula merah sisir
4 siung bawang putih, haluskan
1/2 sdt merica bubuk
4 sdm kecap manis
1 sdm garam
3 cabe merah besar, buang isi
3 lembar daun salam
Cara pembuatan :
- Campur bumbu halus, kecap manis, gula dan masak diatas api
- Masukkan daging ayam
- Masukkan daun salam dan lengkuas, tuang santan.
- Gunakan api kecil untuk memasak, tunggu hingga daging matang sebelum
mengaduk.
- Setelah ayam mengeras, baru balik agar matang merata, biarkan hingga
kuah susut. Sisihkan.
c. Sambal goreng kentang
Untuk 2 porsi
Bahan :
100 gram kentang, potong, goreng, sisihkan
30 ml santan
3 biji cabe merah
7
3 siung bawang merah
1 siung bawang putih
1 butir kemiri
1 lembar daun salam
1 ruas lengkuas, geprek
1 batang sereh, geprek
secukupnya garam
Cara pembuatan :
- Cabai merah, bawang merah, bawang putih, dan kemiri dihaluskan, lalu
tumis sampai harum
- Masukkan salam lengkuas sereh lalu santan, masak hingga mendidih
- Masukkan garam aduk rata
- Masukkan ampela ati dan masak hingga matang, sisihkan
d. Serundeng
Bahan :
1/2 butir kelapa parut
5 cabe merah
5 cabe rawit merah
3 cm kunyit
2 sdm gula pasir
1 sdt garam
1 sdt ketumbar
3 lembar daun jeruk
Cara Pembuatan :
- Sangrai kelapa parut selama 5-8 menit. Tuang ke wadah lain.
- Haluskan bumbu serundeng dan daun jeruk tumis hingga harum
- Masukkan kelapa sangrai.
- Aduk hingga kering dan angkat, sisihkan
2. Rawon
Rawon adalah salah satu masakan kebanggaan warga Jawa Timur. Bumbu rawon
pada dasarnya adalah sup daging sapi, tapi yang membuatnya khas adalah tampilan
kuahnya yang berwarna hitam gelap. Alasannya adalah karena buah keluak atau
kluwek. Isi buah yang direbus terlebih dahulu ini dicampurkan dengan kuah kaldu sapi
yang juga dipakai untuk memasak dagingnya.
Resep Rawon :
Waktu : 1jam 30mnt
Porsi : 6 Porsi

8
Bahan :
500 gram daging sandung lamur sapi
1 dengkul sapi, belah dua
3 lembar daun jeruk purut segar
1 batang serai, memarkan
1 sdm air asam jawa
2 batang daun bawang, iris seukuran 1 cm
3 liter air
5 sdm minyak goreng
Bumbu halus :
4 siung bawang putih
8 butir bawang merah
5 buah keluak, geprek dan rendam isinya dengan air panas
4 butir kemiri, sangrai
1 cm kunyit, bakar
Bahan pelengkap :
Telur rebus
Seledri
Tomat
Kecambah
Cara Pembuatan :
- Rebus daging dan dengkul sapi hingga setengah lunak. Potong daging sesuai
selera. Sisihkan.
- Tumis bumbu halus, lengkuas, daun jeruk, dan serai hingga harum dan
matang.
- Masukkan potongan daging ke dalam tumisan, masak hingga bumbu
meresap.
- Masukkan tumisan daging ke dalam kuah kaldu. Masak dengan api kecil
hingga daging empuk.
- Sajikan hangat beserta pelengkap. Telur rebus, kecambah, tomat, seledri
3. Jenang Mirah
Jenang Mirah adalah salah satu makanan manis yang terbuat dari tepung ketan dan
santan yang dimasak. Jenang Mirah adalah jenang yang dibuat oleh Mbah Mirah pada
zaman dahulu, dan sekarang sudah diwariskan ke anak cucunya serta menjadi makanan
khas Ponorogo
Resep Jenang Mirah :
Waktu : + 1,5 jam
Bahan :
9
400 gr Tepung Ketan
600 ml Santan Kental
100 ml Air
200 gr Gula Pasir
250 gr Gula Merah
1 sendok teh Garam
Cara Pembuatan :
- Rebus gula merah dengan 100 ml air hingga mendidih dan gula mencair lalu
saring dan sisihkan.
- Campur tepung ketan,garam,gula pasir dalam wajan kemudian masukkan
santan lalu aduk dengan wisk hingga rata dan tidak bergerendil.
- Nyalakan kompor masak dan aduk-aduk dengan sendok kayu lalu masukkan
gula merah cair,aduk sampai rata dan hingga adonan kalis dan berat.
- Kecilkan api aduk terus hingga adonan licin dan berat, masak kurang lebih 1
jam (lama memasak tergantung banyak sedikitnya adonan),setelah itu
matikan api dan tuang jenang dalam loyang yang sudah diolesi sedikit
minyak goreng dan ratakan lalu biarkan sampai dingin.
- Setelah jenang dingin lalu dipotong-potong
4. Mendhut
Mendhut adalah makanan tradisional yang tebuat dari bahan tepung ketan yang
didalamnya berisi parutan kelapa dicampur gula Jawa kemudian dibungkus dengan dun
pisang yang dibentuk prisma segitiga
Resep Mendhut :
Waktu : 1 jam
Porsi : 22 Porsi
Bahan :
250 gram tepung ketan
150 ml santan
2 sdm gula pasir
½ sdt garam
½ sdt vanili
Daun pisang secukupnya
Minyak goreng untuk mengoles secukupnya
Isian :
½ butir kelapa parut
200 gr gula merah, sisir
½ sdt garam
½ sdt vanili
10
Cara Pembuatan :
- Campur bahan isian, masak dengan api kecil sampai kalis dan matang
- Campur tepung ketan, gula pasir, garam dan vanili tuangi santan sedikit-
sedikit hingga kalis dan bisa dibentuk.
- Olesi tangan dengan minyak goreng
- Ambil sejumput adonan, isi dengan bahan isian, rapikan
- Ambil selembar daun pisang, olesi dengan minyak dan bungkus adonan
- Kukus hingga matang selama 30 menit

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Selamatan kematian adalah salah satu tradisi yang dilakukan di Ponorogo yang
masih dilaksanakan hingga sekarang. Selamatan merupakan ajaran Jawa untuk
menyelamatkan jiwa orang yang sudah meninggal dunia. Selamatan ini mendapat pengaruh
ajaran Hindu dan Budha. Akan tetapi, yang diganti itu hanyalah mantranya / doanya. Prinsip
dari selamatan itu sendiri masih tetap. Dan setelah Islam masuk, berbagai tata cara dan
mantranya diubah disesuaikan dengan prinsip-prinsip ajaran Islam.
Dalam Pelaksanaannya selamatan kematian ini diawali oleh pihak keluarga yang
berduka mengundang tetangga dan sanak familinya secara lisan untuk menghadiri acara
selamatan itu yang akan diselenggarakan di rumah duka serta warga yang datang slametan
diberi makan di tempat selamatan dan nasi berkat (makanan beserta lauk pauk yang
biasanya ditempatkan di ember atau bakul kecil) untuk dibawa pulang. Dalam selamatan
kematian (tahlilan) ini dapat dipakai untuk mengukuhkan nilai-nilai dan keyakinan yang
berlaku dalam masyarakat. Oleh karena itu selamatan kematian merupakan salah satu
upacara keagamaan yang sangat diperhatikan dalam rangka mendoakan arwah yang telah
mendahului mereka serta melestarikan tradisi yang turun-temurun ini. Dalam selamatan
kematian mengandung nilai sedekah dan nilai ukhwah islamiyah yang menjadi tujuan tetap
diadakannya selamatan hingga saat ini.

B. SARAN
Di harapkan para pembaca dapat mengerti dan memahami dengan adanya makalah
tentang selamatan kematian ini, Sehingga kita sadar akan pentingnya acara selamatan
kematian ini dan supaya acara ini bisa atau akan tetap di lestarikan hingga nanti.

12
LAMPIRAN

Sumber : elhooda.net Sumber : dapurumami.com

Sumber : youtube.com Sumber : travelingyuk.com

13
DAFTAR PUSTAKA
_________. 2018. Rahasia Dibalik Selamatan Orang Meninggal, (online),
(https://kongkrit.com/rahasia-dibalik-selamatan-orang-meninggal/) diakses tanggal 16
Desember 2019
Ananta, Diki. 2019. Kabupaten Ponorogo, (online),
(https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Ponorogo) diakses tanggal 16 Desember 2019
Irawan. 2018. Mengapa Nasi Berkat Terasa Nikmat, (online),
(https://jalandanmakanseru.com/2018/11/01/mengapa-nasi-berkat-terasa-nikmat/) diakses
tanggal 16 Desember 2019
Kurniaprima, Siska. 2017. Nasi Berkat Kampung, (online),
(https://cookpad.com/id/resep/3740566-%F0%9F%8D%9Bnasi-berkat-
kampung-%F0%9F%8D%9B-ketopad_cp_bento?via=search&search_term=berkat) diakses
tanggal 16 Desember 2019
Sugiana, Vivin. 2018. Nasi Campur Tulungagung, (online), (https://cookpad.com/id/resep/7451864-
nasi-campur-tulungagung?via=search&search_term=nasi%20mix%20jawa%20timur)
diakses tanggal 16 Desember 2019
Huda, Bahrul. 2014. Selamatan Kematian di Jawa, (online),
(http://bahrulhyuda23.blogspot.com/2014/12/selametan-kematian-di-jawa-
tahlilan.html?m=1) diakses tanggal 16 Desember 2019
Huda, Bahrul. 2014. Selamatan Kematian di Jawa, (online),
(http://bahrulhyuda23.blogspot.com/2014/12/selametan-kematian-di-jawa-
tahlilan.html?m=1) diakses tanggal 16 Desember 2019
Panji. 2018. Resep Rawon Daging, (online), (https://www.masakapahariini.com/resep/resep-rawon-
daging/) diakses tanggal 16 Desember 2019
Setiono, Elis. 2018. Dodol Ketan Jenang Mirah, (online), (https://cookpad.com/id/resep/5231575-
dodol-ketanjenang-mirah) diakses tanggal 16 Desember 2019

14

Anda mungkin juga menyukai