Kata pengantar…………………………………………………….i
Daftar isi………………………………………………………………ii
Isi………………………………………………………………………..1
Penutup………………………………………………………………5
ii
mengunjungi sejumlah "setra" atau kuburan setempat untuk menggelar tradisi "munjung" atau
1
"Kepercayaan umat Hindu, jasad yang belum diaben arwahnya masih berada di kuburan. Oleh
karena itu, saat merayakan hari raya besar seperti Galungan, umat Hindu menggelar tradisi
`munjung` untuk mengunjungi kuburan sanak keluarga dengan membawa sesajen," kata Kelian
Sejumlah kuburan di Singaraja seperti di Desa Pakraman Buleleng yang terletak di Jalan
Gajah Mada, Setra Banjar Adat Banjar Tegal, Setra Desa Adat Pakraman Banyumala, Setra
Banyuning di Jalan Gempol, dan Setra Desa Pakraman Penarukan, sejumlah umat Hindu
menghaturkan sesajen yang disebut "punjung" berupa buah dilengkapi hiasan bunga serta janur.
"Punjung" yang dibawa, dikhususkan bagi orang yang telah meninggal dan
diletakkan di atas gundukan tanah kuburan. Selain mengunjungi kuburan dengan
membawa sesajen, mereka juga mendoakan sanak keluarganya yang masih dikubur
agar tenang di alam baka.
Menurut dia, selain membawa sesajen, biasanya sanak keluarga juga membawa
makanan kesukaan almarhum yang dihaturkan secara simbolis di atas gundukan
tanah.
Jro Nyoman Sutrisna yang Kadiskanla Kabupaten Buleleng ini menjelaskan, bahwa
tradisi "munjung" tersebut disebutkan pula di dalam Lontar Medang Kemulan dan
Usana Dewa sebagai salah satu kewajiban umat Hindu yang masih hidup untuk
mengunjungi sanak keluarga yang masih dikubur dan belum menjalani ritual ngaben.
2
Menurut Sutrisna, di setra Buleleng hanya wewidangan Kaliuntu dan Kampung
Baru, Petak, wewidangan Delodpeken, Paketan, Penataran dan Peguyangan serta
Baleagung hanya 3 gumuk, Liligundi 5 gumuk.
3
”Bersama keluarga sesaji banten memunjung di persembahkan kepada keluarga atau
kerabat yang ada di setra. Setelah selesai sembahyang, sesaji lalu dinikmati
makanannya bersama keluarga,” jelas Jro.Nyoman Sutrisna.
Sementara itu, sejak pagi di hari Buda Kliwon Dungulan sebagai perayaan
Galungan, warga masyarakat umat Hindu sudah tampak mendatangi sanggah merajan,
maupun dadia hingga Pura Kahyangan Tiga di desa adat masing-masing. Warga
masyarakat umat Hindu di Bali, khususnya merayakan upacara Galungan setiap enam
bulan menurut kalender Bali.
Klian Adat Desa Pakraman Buleleng, Jro Nyoman Sutrisna mengimbau kepada
warga krama agar tetap menghayati tradisi dan nilai-nilai dalam hari raya suci
Galungan ini, dengan perbuatan, pikiran, dan perkataan wajib berlandaskan niat baik
serta tulus ikhlas. “Melalui pengamalan Tri Kaya Parisudha, Galungan kali ini harus
terus bisa dikumandangkan, sehingga bisa selalu memunculkan vibrasi yang sangat
positif,” tandasnya
PENUTUP
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan
menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada
kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas,
dimengerti, dan lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak
luput dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan
kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian
penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya.
5
TUGAS MAKALAH
TRADISI DESA MUNDUK
Nama: Putu Riko Yogi Riawan
No: 29
KELAS: XII IPB3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami
juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………ii
ISI…………………………………………………………………………………………………1
PENUTUP……………………………………………………………………………………..4
Melihat tradisi Nyakan
Diwang, masak di pinggir
jalan Buleleng
Kamis, 10 Maret 2016 10:24Reporter : Dede Rosyadi
"Tradisi ini sudah ada sejak saya kecil dan tetap ajeg hingga saat
ini. Pihak desa pakraman (adat) pun terus berupaya
melestarikannya dengan mewajibkan krama (warga adat) membuat
tungku masak tiap rumah," pungkasnya
PENUTUP
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan
menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada
kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas,
dimengerti, dan lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak
luput dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan
kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian
penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya.