Anda di halaman 1dari 12

Geguritan Gagrag Lawas

IBU
Sun gegurit
IBU...
Pengorbanan saha katresnanmu
Mboten pedhot kairing lakuning wektu
Awujud cahyaning lintang wonten langit biru

Tanpa panjenengan
Krasa luwih abot anggen kulo mlampah
Menawi wonten tumindhak kulo ingkang lepat
Panjenengan tulung maringi kulo nasihat
Supadhos kulo dados tuladha ingkang tepat

Maturnuwun ibu
Katresnanmu saha pengorbananmu
Mboten bakal ilang saka atiku
Geguritan Gagrag Anyar

BAPAKKU
Bapakku....
Bapakku pahlawanku
Saben dina nyambut gawe
Kanggo menehi mangan kluwarga
Bengi dadi awan
Lan awan dadi bengi
Kabeh mau namung kanggo awakku
Kanggo ragat kuliahku
Bapak...
Mulya tenan atimu
Mugya gusti paring nugraha
Semana gedhene tresnamu
Marang kluwarga
Amung siji pangajabku
Dhawa umurmu
Lan kuwarasan awakmu
MAKALAH
KEBUDAYAAN MASYARAKAT JAWA

ACHMAT FAUZI
XI TSM 1

SMKN 8 JEMBER
KECAMATAN SEMBORO KAB. JEMBER
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini yang
berjudul “KEBUDAYAAN MASYARAKAT JAWA”.
Makalah ini berisikan tentang informasi Masyarakat jawa dan kebudayaan di
dalamnya. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
apa saja yang ada pada kebudayaan masyarakat jawa sehingga kita bias mengetahui
keunikan yang terkandung di dalam kebudayaannya dan menjadikannya berbeda
dengan kebudayaan – kebudayaan lain yang tersebar di Indonesia.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan Makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................1


DAFTAR ISI ..........................................................................................................2

BAB I ( PENDAHULUAN )
1.1 Latar Belakang ..................................................................................3
1.2 Maksud dan Tujuan ...........................................................................3
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................4

BAB II ( PEMBAHASAN )
2.1 Pengertian masyarakat jawa ............................................................5
2.2 Bahasa .............................................................................................5
2.3 Kepercayaan ....................................................................................5
2.4 Profesi ...............................................................................................6
2.5 Stratifikasi social ...............................................................................7
2.6 Kesenian ...........................................................................................7
2.7 Stereotipe ..........................................................................................7

BAB III ( PENUTUP )


3.1 Kesimpulan ........................................................................................8
3.2 Kritik dan Saran .................................................................................8

PENUTUP ............................................................................................................9
BAB I
( PENDAHULUAN )

1.1 LATAR BELAKANG


Budaya merupakan simbol peradaban. Apabila sebuah budaya luntur dan tidak
lagi dipedulikan oleh sebuah bangsa, maka peradaban bangsa tersebut tinggal
menunggu waktu untuk punah.
Disini, saya mencoba untuk peduli dengan budaya dari mana kami berasal yaitu jawa.
Dengan keterbatasan ilmu dan pengetahuan, kami mencoba merangkum berbagai
tulisan yang berkaitan dengan budaya Jawa dari berbagai sumber.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini selain untuk memenuhi
salah satu tugas mata pelajaran IPS, juga bertujuan untuk dijadikan bahan presentasi
sehingga siswa – siswa lainpun bisa merasakan ilmu yang terdapat dari makalah ini.

1.3 RUMUSAN MASALAH


 Apa itu suku jawa ?
 Bahasa apa yang digunakan oleh masyarakat jawa ?
 Apa kepercayaan yang di anut mereka ?
 Apa profesi – profesi yang mereka geluti ?
 Stratifikasi social seperti apa yang ada di dalam kebudayaannya ?
 Apa kesenian yang lahir dan berkembang di masyarakat tersebut ?
 Bagaimana stereotif masyarakat jawa ?
BAB II
( PEMBAHASAN )

2.1 PENGERTIAN
Suku Jawa (Jawa ngoko: wong Jowo, krama: tiyang Jawi) merupakan suku
bangsa terbesar di Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan
Yogyakarta. Setidaknya 41,7% penduduk Indonesia merupakan etnis Jawa. Selain di
ketiga propinsi tersebut, suku Jawa banyak bermukim di Lampung, Banten, Jakarta,
dan Sumatera Utara. Di Jawa Barat mereka banyak ditemukan di Kabupaten
Indramayu dan Cirebon. Suku Jawa juga memiliki sub-suku, seperti Osing dan
Tengger.

2.2 BAHASA
Suku bangsa Jawa sebagian besar menggunakan bahasa Jawa dalam bertutur
sehari-hari. Dalam sebuah survei yang diadakan majalah Tempo pada awal dasawarsa
1990-an, kurang lebih hanya 12% orang Jawa yang menggunakan bahasa Indonesia
sebagai bahasa mereka sehari-hari, sekitar 18% menggunakan bahasa Jawa dan
Indonesia secara campur, dan selebihnya hanya menggunakan bahasa Jawa saja.
Bahasa Jawa memiliki aturan perbedaan kosa kata dan intonasi berdasarkan
hubungan antara pembicara dan lawan bicara, yang dikenal dengan unggah-ungguh.
Aspek kebahasaan ini memiliki pengaruh sosial yang kuat dalam budaya Jawa, dan
membuat orang Jawa biasanya sangat sadar akan status sosialnya di masyarakat.

2.3 KEPERCAYAAN
Masyarakat Jawa yang mayoritas beragama Islam hingga sekarang belum bisa
meninggalkan tradisi dan budaya Jawanya. Di antara tradisi dan budaya ini terkadang
bertentangan dengan ajaran-ajaran Islam. Tradisi dan budaya Jawa ini sangat
dijunjung tinggi oleh masyarakat Jawa, terutama yang abangan. Di antara tradisi dan
budaya ini adalah keyakinan akan adanya roh-roh leluhur yang memiliki kekuatan
ghaib, keyakinan adanya dewa dewi yang berkedudukan seperti tuhan, tradisi ziarah ke
makam orang-orang tertentu, melakukan upacara-upacara ritual yang bertujuan untuk
persembahan kepada tuhan atau meminta berkah serta terkabulnya permintaan
tertentu. Setelah dikaji inti dari tradisi dan budaya tersebut, terutama dilihat dari tujuan
dan tatacara melakukan ritus-nya, jelaslah bahwa semua itu tidak sesuai dengan
ajaran Islam. Tuhan yang mereka tuju dalam keyakinan mereka jelas bukan Allah,
tetapi dalam bentuk dewa dewi seperti Dewi Sri, Ratu Pantai Selatan, roh-roh leluhur,
atau yang lainnya. Begitu juga bentuk-bentuk ritual yang mereka lakukan jelas
bertentangan dengan ajaran ibadah dalam Islam yang sudah ditetapkan dengan tegas
dalam al-Quran dan hadis Nabi Saw. Karena itulah, tradisi dan budaya Jawa seperti itu
sebenarnya tidak sesuai dengan ajaran Islam dan perlu diluruskan atau sekalian
ditinggalkan.
Selain itu, masyarkat jawa juga mempunyai tradisi upacara adat dalam setiap
kegiatan – kegian besar, seperti :
 Kematian ( Mendhak )
 Upacara nyewu dina (memohon pengampunan kepada Tuhan )
 Upacara Brobosan (penghormatan dari sanak keluarga kepada orang tua dan
leluhur mereka yang telah meninggal dunia )
 Upacara-upacara sebelum pernikahan (Siraman, Upacara Ngerik, Upacara
Midodareni, Upacara diluar kamar pelaminan, Srah-srahan atau Peningsetan,
Nyantri, Upacara Panggih atau Temu, Balangan suruh Penganten, dll )
 Upacara untuk kelahiran bayi, seperti :
 Wahyu Tumurun
Maknanya agar bayi yang akan lahir menjadi orang yang senantiasa
mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dan selalu mendapat.
 Sido Asih
Maknanya agar bayi yang akan lahir menjadi orang yang selalu di cintai dan
dikasihi oleh sesama serta mempunyai sifat belas kasih
 Sidomukti.
Maknanya agar bayi yang akan lahir menjadi orang yang mukti wibawa, yaitu
berbahagia dan disegani karena kewibawaannya.
 Truntum.
Maknanya agar keluhuran budi orangtuanya menurun (tumaruntum) pada
sang bayi.
 Sidoluhur.
Maknanya agar anak menjadi orang yang sopan dan berbudi pekerti luhur.
 Parangkusumo.
Maknanya agar anak memiliki kecerdasan bagai tajamnya parang dan
memiliki ketangkasan bagai parang yang sedang dimainkan pesilat tangguh.
 Semen romo.
Maknanya agar anak memiliki rasa cinta kasih kepada sesama layaknya
cinta kasih Rama dan Sinta pada rakyatnya.
 Udan riris.
Maknanya agar anak dapat membuat situasi yang menyegarkan, enak
dipandang, dan menyenangkan siapa saja yang bergaul dengannya.
 Cakar ayam.
Maknanya agar anak pandai mencari rezeki bagai ayam yang mencari
makan dengan cakarnya karena rasa tanggung jawab atas kehidupan anak-
anaknya, sehingga kebutuhan hidupnya tercukupi, syukur bisa kaya dan
berlebihan.
 Grompol.
Maknanya semoga keluarga tetap bersatu, tidak bercerai-berai akibat
ketidakharmonisan keuarga (nggrompol : berkumpul).
 Lasem.
Bermotif garis vertikal, bermakna semoga anak senantiasa bertakwa pada
Tuhan YME.
 Dringin.
Bermotif garis horisontal, bermakna semoga anak dapat bergaul,
bermasyarakat, dan berguna antar sesama.

2.4 PROFESI
Mayoritas orang Jawa berprofesi sebagai petani, namun di perkotaan mereka
mendominasi pegawai negeri sipil, BUMN, anggota DPR/DPRD, pejabat eksekutif,
pejabat legislatif, pejabat kementerian dan militer. Orang Jawa adalah etnis paling
banyak di dunia artis dan model. Orang Jawa juga banyak yang bekerja di luar negeri,
sebagai buruh kasar dan pembantu rumah tangga. Orang Jawa mendominasi tenaga
kerja Indonesia di luar negeri terutama di negara Malaysia, Singapura, Filipina, Jepang,
Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab, Taiwan, AS dan Eropa.

2.5 STRATIFIKASI SOSIAL


Masyarakat Jawa juga terkenal akan pembagian golongan-golongan sosialnya.
Pakar antropologi Amerika yang ternama, Clifford Geertz, pada tahun 1960-an
membagi masyarakat Jawa menjadi tiga kelompok: kaum santri, abangan dan priyayi.
Menurutnya kaum santri adalah penganut agama Islam yang taat, kaum abangan
adalah penganut Islam secara nominal atau penganut Kejawen, sedangkan kaum
Priyayi adalah kaum bangsawan. Tetapi dewasa ini pendapat Geertz banyak ditentang
karena ia mencampur golongan sosial dengan golongan kepercayaan. Kategorisasi
sosial ini juga sulit diterapkan dalam menggolongkan orang-orang luar, misalkan orang
Indonesia lainnya dan suku bangsa non-pribumi seperti orang keturunan Arab,
Tionghoa, dan India.
2.6 SENI
Orang Jawa terkenal dengan budaya seninya yang terutama dipengaruhi oleh
agama Hindu-Buddha, yaitu pementasan wayang. Repertoar cerita wayang atau lakon
sebagian besar berdasarkan wiracarita Ramayana dan Mahabharata. Selain pengaruh
India, pengaruh Islam dan Dunia Barat ada pula. Seni batik dan keris merupakan dua
bentuk ekspresi masyarakat Jawa. Musik gamelan, yang juga dijumpai di Bali
memegang peranan penting dalam kehidupan budaya dan tradisi Jawa.
Contoh kesenian yang berkembang di mastarakat jawa adalah :
 Topeng (topeng madura, topeng malang, topeng dongkrek, )
 Angklung
 Bali-balian
 Wayang ( kuli, klitik, purwo, godog, golek, dll )
 Trian (tari topeng kuncaran, tari merak, tari serimpi, tari blambangan cakil,
tari remong, reog ponorogo dan jaipong )

2.7 STEREOTIPE ORANG JAWA


Orang Jawa memiliki stereotipe sebagai sukubangsa yang sopan dan halus.
Tetapi mereka juga terkenal sebagai sukubangsa yang tertutup dan tidak mau terus
terang. Sifat ini konon berdasarkan watak orang Jawa yang ingin menjaga harmoni
atau keserasian dan menghindari konflik, karena itulah mereka cenderung untuk diam
dan tidak membantah apabila terjadi perbedaan pendapat.
BAB III
( PENUTUP )

3.1 Kesimpulan
Suku jawa yang berada di daerah pulau Jawa merupakan suku yang memiliki
berbagai kebudayaan, mulai dari adat istiadat sehari-hari, kesenian, acara ritual, dan
lain-lain.
Semua itu membuktikan bahwa suku jawa merupakan suku yang kaya akan budaya
daerah. Dan dari kekayaan budaya yang di miliki suku jawa itulah yang menbuatnya
berberda dengan kebudayaan – kebudayaan lain yang ada di Indonesia.

3.2 Kritik dan Saran

PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan
penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca
yang budiman pada umumnya.
Teks Pidato Hari Pahlawan Nasional Indonesia
Assalammualaikum Wr. Wb.
Selamat Pagi
Yang Terhormat kepada Bapak Kepala Sekolah serta Bapak Ibu Guru dan teman teman
sekalian yang saya sayangi.
Pertama tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Berkat Rahmat dan Hidayahnya, sehingga kita dapat berkumpul di sini dalam
Peringatan Hari Pahlawan Nasional Indonesia dan dalam keadaan sehat wal afiat. Tak lupa
juga Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Hadirin Yang berbahagia.
Hari Pahlawan adalah Peristiwa Sejarah Pertempuran Indonesia yang terjadi pada
tanggal 10 November 1945, Peristiwa ini di peringati karena untuk mengenang kembali jasa
Pahlawan Kita. Pahlawan Indonesia telah berjuang mempertaruhkan jiwa, raganya serta
hartanya untuk kemerdekaan Indonesia.
Kemerdekaan bangsa ini tercapai karena rakyat Indonesia mempunyai semangat
perjuangan yang sangat tinggi. Tanpa semangat perjuangan yang sangat tinggi, kita yakin
kemerdekaan bangsa ini tidak akan tercapai. Selamanya rakyat Indonesia akan hidup dibawah
penindasan penjajah. Para penjajah negeri kita bermaksud menguasai pemerintahan dan
mengeruk kekayaan bangsa ini. Berbagai cara mereka lakukan. Para penjajah itu memaksa
rakyat Indonesia bekerja lewat kerja rodi dan romusa. Tanpa upah mereka harus bekerja keras.
Bahkan, tanpa makan yang cukup. Oleh karena itu, banyak rakyat Indonesia yang meninggal
pada saat kerja rodi dan romusa.
Hal lain yang perlu kita teladani yaitu .Kita sebagai generasi muda harus tangguh seperti
Pahlawan kita yang tangguh untuk menggapai cita cita mereka. Mereka mau belajar untuk
mecapai cita-cita mereka. Para pahlawan tidak hanya mencucurkan keringat tetapi juga
dengan segenap jiwa mereka untuk kemerdekaan Indonesia. Namun mereka tetap teguh
berjuang membela negara dan mempertahankan prinsip mereka.
Semangat rela berkorban para pejuang kita yang begitu besar itu patut kita teladani juga.
Sudah saatnya generasi muda di kenalkan kembali kepada nilai-nilai kepahlawanan yang
sudah mulai luntur dan tidak berarti lagi. Dengan mengenal para pahlawan maka kita pun akan
di ajarkan untuk membangun kembali sikap kepahlawanan, patriotisme dan nasionalisme.
Lihatlah mereka yang telah berhasil, mereka telah menunjukkan bahwa cita-cita mereka
bukanlah hal yang mustahil.
Teman teman sekalian, Semoga Pidato ini dapat membuat kita lebih tangguh dan
semangat untuk menjadi penerus bangsa kita. Berjalan selaras untuk meneruskan perjuangan
para pahlawan mencapai cita – cita bangsa, yaitu Indonesia yang lebih baik kedepannya. Kita
sebagai generasi penerus harus senantiasa mendoakan arwah para pahlawan agar diterima
disisi Tuhan Yang Maha Esa. Semoga bangsa ini senantiasa dalam lindungan-Nya, tetap
dikaruniai kemerdekaan dan persatuan. amiin.
Sekian pidato yang dapat saya sampaikan, apabila ada kekurangan saya mohon maaf.
Wassalamuallaikum Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai