Anda di halaman 1dari 11

Makalah

KURIKULUM PENDIDIKAN
(OBJEK PEMBELAJARAN)

Diajukan dan Dipresentasikan dalam Seminar Kelas


Mata Kuliah Hadits-hadits Pendidikan

Disusun oleh:
Ali Masyharudin
Hilmi Abdillah

Dosen Pengampu:
Dr. H. Johari, M.Ag.

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PASCASARJANA UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI TEBUIRENG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Abu Hurairah berkata: Nabi saw. bersabda: Tiada bayi yang dilahirkan melainkan
lahir diatas fitrah, maka ayah bundanya yang mendidiknya menjadi Yahudi, Nasrani
atau Majusi, sebagai lahirnya binatang yang lahirnya lengkap sempurna. Apakah
ada binatang yang lahir terputus telinganya? Kemudian Abu Hurairah r.a. membaca:
Fitratallahi allati fatharan naasaalaiha, laa tabdila likhalqillahi (Fitrah yang
diciptakan Allah pada semua manusia, tiada perubahan terhadap apa yang diciptakan
oleh Allah. Itulah agama yang lurus.”

Dari hadits tersebut diketahui bahwa anak didik bagaikan lembaran kosong yang
belum berisi apa-apa. Ia juga layaknya berlian yang belum dibentuk. Tugas pengajar
ialah mengisi kekosongan itu dengan pendidikan. Salah satu unsur pokok dalam
pemdidikan adalah kurikulum.

Hadits sebagai sumber ajaran Islam kedua setelah al-Quran menyimpan banyak
konsep mengenai kurikulum pendidikan. Pendidikan yang baik dan benar ialah
pendidikan yang mengintegerasikan ilmu, iman, dan amal, juga mengkombinasikan
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kurikulum yang dirangkai sedemikian
rupa harus tidak mengesampingkan ketiga unsur tersebut, sesuai dengan hadits-
hadits Nabi.

Materi yang diajarkan Nabi kepada para sahabat melalui tindakan maupun ucapan
menjadi panduan kurikulum pendidikan Islam. Dengan karakteristiknya yang lebih
detail dibanding al-Quran, hadits lebih mudah ditemukan esensi, poin, maupun
benang merahnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi kurikulum?
2. Apa hadits-hadits yang membahas tentang kurikulum?
3. Bagaimana penjelasan hadits-hadits tersebut?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum
Istilah kurikulum memiliki berbagai macam tafsiran oleh pakar-pakar dari dulu
hingga dewasa ini. Secara harfiyah, kurikulum berasal dari bahasa latin ‘curriculate’
yang artinya jarak yang harus ditempuh seorang pelari.1 Ada pula yang mengatakan
bahwa kata tersebut berasal dari bahasa Prancis ‘courier’ yang artinya berlari, yang
digunakan dalam dunia atletik. Pada waktu itu, arti kurikulum ialah jarak waktu
pendidikan yang harus ditempuh seorang pelajar untuk mendapatkan ijazah.2

Menurut Oemar Hamalik, kurikulum adalah suatu istilah untuk menunjukkan


sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh untuk mencapai gelar atau ijazah.
Sedangkan menurut Crow and Crow, kurikulum adalah rancangan pengajaran yang
disusun secara sistematis yang diperlukan sebagai syarat untuk menyelesaikan suatu
program pendidikan tertentu.3

Sementara berdasarkan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional, kurikulum didefinisikan sebagai seperangkan rencana dan
pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.4
Kurikulum dalam pendidikan Islam dikenal dengan kata ‘al-manhaj’ yang berarti
jalan terang yang dilalui pendidik bersama anak didiknya untuk mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka.5

B. Hadits tentang Kurikulum


Secara garis besar, kurikulum ialah materi pendidikan, bahan ajar, atau mata
pelajaran yang diberikan kepada anak didik. Materi ini menjadi objek yang dikaji,
dipelajari, dan dipahami siswa sehingga tujuan pendidikan bisa tercapai. Hadits-
hadits yang memuat konsep-konsep kurikulum pendidikan di antaranya adalah:
1. Akidah

1
Widodo Winarso, Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah (www.academia.edu, 2015), h. 1.
2
S. Nasution, Asas-asas Kurikulum (Bandung: Jemmars, 1980), h. 5.
3
Crow and Crow, Pengantar Ilmu Pendidikan (Yogyakarta: Rakesarasin: 1990), Edisi III, h. 75.
4
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Bandung: Citra Umbara), h. 6.
5
Omar Mohammad al-Toumy, Falsafah Pendidikan Islam, Terj. Hasan Langgulung (Jakarta: Bulan
Bintang, 1979), h. 478.
‫ صلى هللا عليه وسلم‬- ‫بي‬ ّ َّ‫ كنت خلف الن‬: ‫ قَا َل‬، ‫عباس رضي هللا عنهما‬ ٍ ‫ابن‬
ِ ‫عن‬
ُ‫ احْ فَ ِظ هللاَ ت َ ِج ْده‬، َ‫ احْ َف ِظ هللاَ يَحْ فَ ْظك‬: ‫ت‬ ُ ‫ يَا‬: ‫ فَقَا َل‬، ً ‫ يوما‬-
ٍ ‫ إ ِنّي أعلّ ُمكَ َك ِل َما‬، ‫غال ُم‬
‫أَّن اُأل ُ َّمَةَ لَ ْو‬
َّ : ‫ َوا ْعلَ ْم‬، ِ‫ستَ ِع ْن باِهلل‬ ْ ‫ستَعَ ْنتَ فَا‬ ْ ‫ وإِذَا ا‬، ‫سأ ْلتَ فَاسأ َ ِل هللا‬
َ ‫ إِذَا‬، َ‫ت ُ َجاهَك‬
‫ َو ِإَّن‬، َ‫أَّن يَ ْنفَعُوكَ ِبشَيءٍ َل ْم يَ ْنفَعُوكَ إالَّ ِبشَيءٍ قَ ْد َكتَبهُ هللاُ لَك‬ ْ ‫علَى‬ َ ْ‫اجْ ت َ َمعَت‬
‫ت‬ِ ‫ ُر ِف َع‬، َ‫علَ ْيك‬ َ ُ‫شيءٍ قَ ْد َكت َ َبهُ هللا‬ َ ‫أَّن َيض ُُّروكَ ِبشَيءٍ لَ ْم َيض ُُّروكَ إالَّ ِب‬ ْ ‫علَى‬ َ ‫اجت َ َمعُوا‬
‫ حديث حسن صحيح‬: ‫ َوقا َل‬، )‫ (رواه الترمذي‬.‫حف‬ ُ ‫ص‬ ُّ ‫ت ال‬ ِ َّ‫اُأل َ ْقالَ ُم َو َجف‬
Artinya: Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: “Kali tertentu saya berada dibelakang
Nabi saw, kemudian beliau bersabda “Hai anak kecil, aku akan mengajarkan
kepadamu nbeberapa kalimat, yaitu: “ Jagalah (perintah) Allah niscaya kamu
dapati Allah selalu di hadapanmu. Jika engkau minta, mintalah kepada Allah, dan
jika engkau meminta pertolongan, maka mintalah pertolongan kepada Allah. Dan
ketahuilah, jika umat manusia bersatu untuk memberikan manfaat (kebaikan)
kepadamu niscaya mereka tidak akan dapat melakukan hal itu kepadamu kecuali
dengan sesuatu hal yang telah ditentukan Allah padamu. Dan jika mereka bersatu
hendak mencelakakan dirimu niscaya mereka tidak akan dapat mencelakakanmu
kecuali dengan sesuatu yang telah ditentukan Allah padamu. Telah diangkat pena
dan telah keringlah (tinta) lembaran-lembaran itu” (HR. at-Tirmidzi)6

Semua yang terjadi di dunia ini atas kehendak Allah melalui suatu sebab. Segala
sesuatu tidak akan keluar dari qudrah dan iradah Allah. Semuanya telah
ditetapkan dalam qadha dan qadar. Kurikulum pendidikan Islam yang pertama
ialah mengenalkan peserta didik pada Allah melalui ilmu Akidah atau Tauhid.

2. Al-Quran dan Hadits

‫س ْع َد ْب َن‬
َ ُ‫س ِمعْت‬ َ ‫ع ْل َق َمَةُ ْب ُن َم ْرث َ ٍد‬
َ ‫ش ْع َبَةُ َقا َل أ َ ْخ َب َر ِني‬ُ ‫ج ْب ُن ِم ْن َها ٍل َح َّدث َ َنا‬ُ ‫َح َّدث َ َنا َح َّجا‬
‫صلَّى‬ َ ِ ‫ع ْنهُ ع َْن النَّبِ ّي‬ َّ ‫عثْ َما ََّن َر ِض َي‬
َ ُ‫َّللا‬ ُ ‫سلَ ِم ّي ِ ع َْن‬ ُّ ‫الرحْ َم ِن ال‬ َّ ‫ع ْب ِد‬ َ ‫عبَ ْي َدةَ ع َْن أَبِي‬ ُ
‫ع ْب ِد ال َّرحْ َم ِن‬َ ‫علَّ َمهُ قَا َل َوأ َ ْق َرأ َ أَبُو‬ َ ‫سلَّ َم قَا َل َخ ْي ُر ُك ْم َم ْن تَعَلَّ َم ا ْلقُ ْر‬
َ ‫آَّن َو‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬
َ ُ‫َّللا‬ َّ
‫ج قَا َل َوذَاكَ الَّذِي أ َ ْق َع َدنِي َم ْق َع ِدي َهذَا‬ ُ ‫َاَّن ا ْل َح َّجا‬َ ‫اَّن َحتَّى ك‬ َ ‫عثْ َم‬
ُ ‫فِي ِإ ْم َر ِة‬
Artinya: Telah menceritakan kepada kami hujjaj ibn Minhaal telah menceritakan
syu’bah ia berkata ‘Alqamah ibn mursyid telah mengkhabarkan kepadaku saya
mendengar Said ibn ‘Ubaidah dari ayah Abdurrahman al-silmy dari ‘Usman ra
Nabi SAW telah bersabda: “Yang paling baik di antara kamu adalah orang yang
mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya. (HR. al-Bukhari)7

6
Muhammad bin Isa at-Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi Juz 4 (Mesir: Musthofa al-Babi al-Halabi, 1975),
h. 667.
7
Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Shahih al-Bukhari Juz 6 (t.t.: Dar Thouq an-Najah, 1422 H), h.
192.
‫سلَّ َم قَا َل ت َ َر ْكتُ فِي ُك ْم‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬
َ ُ‫َّللا‬ َّ ‫صلَّى‬ َ ِ‫َّللا‬
َّ ‫سو َل‬ ُ ‫و َح َّدثَنِي ع َْن َما ِلك أَنَّهُ بَلَغَهُ أ َ ََّّن َر‬
‫سنَّ ََة نَبِ ِيّ ِه‬
ُ ‫َّللاِ َو‬
َّ ‫اب‬ َّ ‫أ َ ْم َر ْي ِن لَ ْن ت َ ِضلُّوا َما تَ َم‬
َ َ ‫س ْكت ُ ْم بِ ِه َما ِكت‬
Artinya: Dan diceritakan kepadaku dari Malik bahwa sampai berita kepadanya
bahwa Rasulullah bersabda: Aku meninggalkan dua hal pada kalian yang mana
kalian tidak akan tersesat selama perpegang teguh padanya, yaitu kitab Allah (al-
Quran) dan sunnah Nabi-Nya. (HR. Malik)8

Kedua hadits di atas menerangkan urgensi belajar al-Quran dan juga hadits.
Keduanya merupakan sumber utama ajaran Islam. Al-Quran dipercaya sebagai
kitab yang lengkap dan tak lekang oleh waktu, sedangkan hadits memiliki fungsi
sebagai penjelas, perinci, dan penafsir atas al-Quran. Dengan berpegang teguh
pada keduanya, dijamin seseorang tidak akan melenceng dari jalur yang
ditetapkan Allah.

3. Ibadah

- ‫رين أتَ ْوا رسول هللا‬ َ ‫اج‬ ِ ‫أَّن فُ َقرا َء ال ُم َه‬ َّ : - ‫ رضي هللا عنه‬- ‫وعن أَبي هريرة‬
‫ َوالنَّ ِعيم‬، ‫ت العُلَى‬ ِ ‫ور ِبالد ََّر َجا‬ ِ ُ ‫ ذَ َه َب أ ْه ُل ال ُّدث‬: ‫ فَقَالُوا‬، - ‫صلى هللا عليه وسلم‬
‫وَّن َك َما‬َ ‫صو ُم‬ ُ َ‫ َوي‬، ‫ص ِلّي‬ َ ُ‫وَّن َك َما ن‬ َ ُّ‫صل‬َ ُ‫ ي‬: ‫ (( َو َما ذَاك ؟)) فَقَالوا‬: ‫ فَقَا َل‬، ‫ال ُمقيم‬
‫ صلى‬- ‫ فَقَا َل رسول هللا‬، ‫ق‬ ُ ِ‫وَّن َوالَ َن ْعت‬
َ ُ‫ َويَ ْعتِق‬، ‫ق‬ ُ ‫ص َّد‬ َ ُ‫ص َّدق‬
َ َ ‫وَّن َوالَ نَت‬ َ َ ‫ َو َيت‬، ‫صو ُم‬ ُ َ‫ن‬
‫س ِبقُو ََّن ِب ِه‬ْ َ ‫ َوت‬، ‫س َبقَ ُك ْم‬
َ ‫ُوَّن ِب ِه َم ْن‬َ ‫ش ْيئا ً تُد ِْرك‬ َ ‫ع ِلّ ُم ُك ْم‬َ ُ ‫ (( أفَال أ‬: - ‫هللا عليه وسلم‬
: ‫صنَ ْعت ُ ْم ؟ )) قالوا‬ َ ‫ص َن َع ِمثْ َل َما‬ َ ‫ض َل ِم ْن ُك ْم ِإالَّ َم ْن‬ َ ‫أف‬ ْ ‫ َوالَ َيكُو َُّن أ َح ٌد‬، ‫َم ْن َب ْع َد ُك ْم‬
ً ‫صالَ ٍة ثَالثا‬ َ ‫وَّن َوتَحْ ِمد‬
َ ‫ ُدبُ َر ُك ِ ّل‬، ‫ُوَّن‬ َ ‫وَّن َوت ُ َك ِبّ ُر‬
َ ‫س ِبّ ُح‬ َ ُ ‫ (( ت‬: ‫ قَا َل‬، ‫بَلَى يَا رسول هللا‬
‫ صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ين إِلَى رسول هللا‬ ِ ‫ين َم َّرةً )) فَ َر َج َع فُ َق َراء ال ُم َه‬
َ ‫اج ِر‬ َ ِ‫َوثَالث‬
‫ فَفَ َعلُوا ِمث َلهُ ؟ فَقَا َل رسول هللا‬، ‫اُألموا ِل ِب َما فَ َع ْلنَا‬ ْ ‫إخ َوانُ َنا أه ُل‬ ْ ‫س ِم َع‬ َ : ‫ فقالوا‬، -
ْ : )) ‫ال ُّدثُور‬.(( ‫ض ُل هللاِ يُ ْؤ ِتي ِه َم ْن‬
‫اُألم َوا ُل‬ ْ َ‫ (( ذَ ِلكَ ف‬: - ‫ صلى هللا عليه وسلم‬-
‫ َوهللا أعلم‬، ُ‫يرة‬ َ ِ‫ال َكث‬
Artinya: “Dari Abu Hurairah, bahwasannya orang-orang miskin dari kelompok
muhajirin datang menemui Rasulullah saw sambil mereka berkata: “Wahai
Rasulullah saw, orang-orang kaya dan lapang, telah mengalahkan kebaikan dan
pahala kami dengan derajat yang tinggi dan kemewahan yang banyak”.
Rasulullah saw lalu bertanya: “Bagaimana bisa demikian?” Mereka menjawab:
“Mereka melakukan shalat sebagaimana kami shalat, mereka puasa sebagaimana
kami juga berpuasa, mereka dapat bersedekah harta namun kami tidak dapat
bersedekah, mereka dapat membebaskan budak belian, sementara kami tidak
dapat melakukannya”. Rasulullah saw lalu bersabda kembali: “Maukah aku
ajarkan kepada kalian sesuatu di mana kamu dapat mendahului, mengalahkan

8
Malik bin Anas, al-Muwaththo’ Juz 2 (Beirut: Dar Ihya’ at-Turats al-‘Arabi, 1985), h. 899.
(pahala dan kebaikan) orang-orang sebelum kalian dan sesudah kalian, dan tidak
akan ada seorang pun yang dapat mengalahkan kebaikan kalian kecuali orang
tersebut melakukan sebagaimana yang kalian lakukan?” Mereka menjawab:
“Tentu mau ya Rasulullah”. Rasulullah saw bersabda kembali: “Bacalah tasbih
(subhanallaah), tahmid (alhamdulillaah) dan takbir (Allahu akbar) setiap selesai
shalat (wajib) sebanyak tiga puluh tiga kali”. Abu Shalih berkata: “Orang-orang
miskin dari kelompok muhajirin lalu kembali lagi menghadap Rasulullah saw
sambil berkata: “Kami mendengar bahwa orang-orang kaya itu juga melakukan
apa yang telah kami lakukan ya Rasulullah”. Rasulullah saw lalu bersabda
kembali: “Itu adalah karunia dari Allah, yang Allah berikan kepada orang yang
dikehendakiNya” (HR. Muslim)9

Ibadah merupakan salah satu sendi Islam. Banyak hadits yang membahas tentang
ibadah teknis, seperti wudlu, mandi, shalat, zakat, puasa, haji, nikah, dll, yang
haditsnya tidak bisa disebutkan satu per satu. Keberadaan hadits dalam masalah
ini menjadi panduan prosedural dalam melakukan ibadah. Dengan memahami
soal ibadah, peserta didik akan mampu menjadi seorang muslim sejati.

4. Pengetahuan umum

‫س ِعي ِد ْب ِن‬ َ ‫ث ع َْن‬ ٍ ‫ع ْب ِد ا ْل َم ِل ِك ع َْن ع َْم ِرو ْب ِن ُح َر ْي‬ ُ ‫ح َّدثَنَا أَبُو نُعَ ْي ٍم َح َّدثَنَا‬
َ ‫س ْفيَا َُّن ع َْن‬
‫سلَّ َم (( ا ْلك َْمأَةُ ِم ْن ا ْل َم ِّن‬َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫َّللا‬ ِ َّ ‫سو ُل‬ُ ‫ع ْنهُ قَا َل َقا َل َر‬ َّ ‫َز ْي ٍد َر ِض َي‬
َ ُ‫َّللا‬
)) ‫ش َفا ٌء ِل ْلعَ ْي ِن‬
ِ ‫َو َما ُؤ َها‬
Artinya: Kami mendapatkan hadis dari Abu Nu’aim kami mendapatkan hadis dari
Sufyan dari ‘Abdil Malik dari ‘Amru ibn Huraitsin dari Sa’id bin Zaid r.a berkata.
Bersabda Rasulullah SAW: cendawan (jamur truffle) itu sejenis manna dan
airnya dapat mengobati mata. (HR. al-Bukhari)10

Hadits ini memberi pengetahuan tentang kesehatan dalam masalah pengobatan


mata. Lebih spesifiknya, Nabi menguasai ilmu botani (ilmu tentang tumbuhan),
yang mana cendawan adalah salah satu spesies jamur dari genus Tuber.
Tumbuhan ini biasanya ditemukan di akar pohon. Sebelum ada istilah botani,
Nabi telah mengajarkan kepada para sahabat khasiat tumbuhan itu.

:‫ قَا َل‬،‫َام ٍر‬ ِ ‫س َو ِد ْب ِن ع‬ ْ َ ‫ ِك َال ُه َما ع َِن ْاُأل‬،ُ‫ َوع َْم ٌرو النَّاقِد‬،َ‫ش ْيبََة‬
َ ‫َح َّدث َ َنا أَبُو بَك ِْر ْبنُ أ َ ِبي‬
‫ ع َْن‬،َ‫ ع َْن ِهش َِام ْب ِن ع ُْر َوة‬،َ‫س َل َمَة‬ َ ‫ َح َّدثَنَا َح َّما ُد ْب ُن‬،‫َام ٍر‬ ْ َ ‫ َح َّدثَنَا أ‬،‫أَبُو بَك ٍْر‬
ِ ‫س َو ُد ْب ُن ع‬
‫سلَّ َم َم َّر بِقَ ْو ٍم‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬
َ ُ‫صلَّى هللا‬ َ ‫ أ َ ََّّن النَّبِ َّي‬،‫ ع َْن أَنَ ٍس‬،ٍ‫ َوع َْن ثَابِت‬،‫ ع َْن عَائِش َََة‬،‫أَبِي ِه‬

9
Muslim bin al-Hajjaj, Shahih Muslim Juz 1 (Beirut: Dar Ihya’ at-Turats al-‘Arabi, t.th.), h. 416.
10
Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Shahih al-Bukhari Juz 6 (t.t.: Dar Thouq an-Najah, 1422 H), h.
18.
‫ « َما‬:‫ فَ َم َّر ِب ِه ْم فَقَا َل‬،‫صا‬ ً ‫شي‬ ِ ‫ فَ َخ َر َج‬:‫صلُ َح» قَا َل‬ َ َ‫ «لَ ْو لَ ْم ت َ ْفعَلُوا ل‬:‫ فَقَا َل‬،‫وَّن‬
َ ‫يُلَ ِقّ ُح‬
»‫ «أ َ ْنت ُ ْم أ َ ْع َل ُم ِبأ َ ْم ِر ُد ْن َيا ُك ْم‬:‫ قَا َل‬،‫ قُ ْلتَ َكذَا َو َكذَا‬:‫ِلنَ ْخ ِل ُك ْم؟» قَالُوا‬
Artinya: Diceritakan padaku dari Abu Bakar bin Abi Syaibah dan ‘Amr an-Naqid,
keduanya dari al-Aswad bin ‘Amir, Abu Bakar berkata: diceritakan padaku dari
Aswad bin Amir diceritakan dari Hammad bin Salamah dari Hisyam bin Urwah
dari Bapaknya dari Aisyah dari Tsabit dari Anas ra. dituturkan bahwa Nabi saw.
pernah melewati satu kaum yang sedang melakukan penyerbukan kurma. Beliau
lalu bersabda, “Andai kalian tidak melakukan penyerbukan niscaya kurma itu
menjadi baik.” Anas berkata: Pohon kurma itu ternyata menghasilkan kurma yang
jelek. Lalu Nabi saw. suatu saat melewati lagi mereka dan bertanya, “Apa yang
terjadi pada kurma kalian?” Mereka berkata, “Anda pernah berkata demikian dan
demikian.” Beliau pun bersabda, “Kalian lebih tahu tentang urusan dunia kalian.”
(HR. Muslim)11

Dalam hadits ini, Nabi seakan salah dalam memberikan saran kepada sahabatnya.
Namun dilihat dari sisi lain, Nabi sedang mengajari mereka untuk melakukan
percobaan (eksperimen) dalam ilmu biologi. Penyerbukan yang dilakukan
sahabat ternyata lebih membuahkan hasil dibanding tidak ada penyerbukan.

5. Keterampilan

‫الرحْ َم ِن ْبنُ يَ ِزي َد‬ َّ ‫ع ْب ُد‬َ ‫ َح َّدثَنِي‬،‫ار ِك‬ َ ‫َّللاِ ْب ُن ا ْل ُم َب‬ َ ‫ َح َّدث َ َنا‬،‫ور‬
َّ ‫ع ْب ُد‬ ٍ ‫ص‬ ُ ‫س ِعي ُد ْب ُن َم ْن‬ َ ‫َح َّدث َ َنا‬
ُ‫س ِمعْت‬ َ :‫َام ٍر قَا َل‬ ِ ‫ع ْق َبَةَ ْب ِن ع‬
ُ ‫ ع َْن‬،ٍ‫ ع َْن َخا ِل ِد ْب ِن َز ْيد‬،‫س َّال ٍم‬ َ ‫ َح َّدثَنِي أَبُو‬،‫ْب ِن َجابِ ٍر‬
‫اح ِد‬ ِ ‫سه ِْم ا ْل َو‬ َ َّ ‫ " إِ ََّّن‬:‫سلَّ َم يَقُو ُل‬
َّ ‫َّللا ع ََّز َو َج َّل يُد ِْخ ُل ِبال‬ َ ‫ع َل ْي ِه َو‬َ ُ‫صلَّى هللا‬ َ ‫َّللا‬
ِ َّ ‫سو َل‬ ُ ‫َر‬
.ُ‫ َو ُم ْن ِبلَه‬،‫ام َي ِب ِه‬ َّ ‫ َو‬،‫ص ْنعَتِ ِه ا ْل َخ ْي َر‬
ِ ‫الر‬ َ ‫ِب فِي‬ ُ ‫صانِ َعهُ يَحْ تَس‬ َ ،َ‫ث َ َالث َ ََة نَفَ ٍر ا ْل َجنََّة‬
:‫ث‬ ٌ ‫س ِم َن اللَّ ْه ِو ِإ َّال ث َ َال‬ َ ‫ لَ ْي‬.‫ب ِإلَ َّي ِم ْن أ َ َّْن ت َ ْر َكبُوا‬ ُّ ‫ َوأ َ َّْن تَ ْر ُموا أ َ َح‬،‫ار َكبُوا‬ ْ ‫ َو‬،‫ار ُموا‬ ْ ‫َو‬
‫الر ْم َي بَ ْع َد‬ َّ َ‫ َو َم ْن ت َ َرك‬،‫س ِه َونَ ْب ِل ِه‬ِ ‫ َو َر ْميُهُ بِقَ ْو‬،ُ‫عبَتُهُ أ َ ْهلَه‬ َ ‫ َو ُم َال‬،ُ‫سه‬ َ ‫الر ُج ِل فَ َر‬ ُ ‫تَأْد‬
َّ ‫ِيب‬
" ‫ أ َ ْو قَا َل» َكفَ َر َها‬،« ‫ فَ ِإنَّ َها نِ ْع َمَةٌ ت َ َر َك َها‬،ُ‫ع ْنه‬ َ ً‫ع ِل َمهُ َر ْغ َبَة‬َ ‫َما‬
Artinya: Dari Abu Uqbah bin Amir Al-Juhanniy ra, ia berkata: Saya mendengar
rosulullah saw bersabda:”Sesungguhnya Allah akan memasukkan tiga orang
kedalam syurga dikarnakan satu panah, yaitu pembuatnya yang sewaktu
membuat ia hanya mengharapkan kebaikan (pahala), orang yang memanahkan,
dan orang yang memberikan anak panah kepada orang yang memanah.
Hendaklah kalian selalu berlatih memanah dan berkendaraan, dan berlatih
memanah lebih aku sukai, daripada kamu hanya berlatih naik kendaraan. Barang

11
Op.Cit, h. 1836.
siapa yang meninggalkan/melupakan panahan setelah ia diajari karena benci,
maka sikap seperti itu ibarat suatu nikmat yang diingkari” (HR. Abu Dawud)12

Pada masa itu, umat Islam masih sering melakukan perang melawan kaum kafir.
Dalam perang, diperlukan berbagai keterampilan dalam menggunakan senjata.
Panahan menjadi salah satu senjata idola pada waktu itu, selain pedang dan
tombak. Oleh karena itu, untuk menunjang kemenangan perang agar dakwah
Islam semakin meluas, umat Islam diajari memanah. Saking pentingnya, Nabi
menjanjikan pahala kepada orang yang membuat panah dan memberikannya.

‫ ع َْن‬،‫ ع َْن أ َ ِبي ِه‬،ِ‫الزنَاد‬ ّ ِ ‫الرحْ َم ِن ْب ُن أ َ ِبي‬


َّ ‫ع ْب ُد‬ َ ‫ أ َ ْخبَ َرنَا‬:‫ع ِل ُّي ْب ُن حُجْ ٍر قَا َل‬ َ ‫َح َّدثَنَا‬
‫صلَّى‬ َ ِ‫َّللا‬ َّ ‫سو ُل‬ ُ ‫ أ َ َم َرنِي َر‬:‫ قَا َل‬،ٍ‫ ع َْن أ َ ِبي ِه َز ْي ِد ْب ِن ثَا ِبت‬،ٍ‫َخ ِار َجَةَ ْب ِن َز ْي ِد ْب ِن ثَا ِبت‬
‫َّللاِ َما آ َم ُن يَ ُهو َد‬ َّ ‫ «إِ ِنّي َو‬:‫ب يَ ُهو َد قَا َل‬ ِ ‫ت ِم ْن ِكتَا‬ ٍ ‫سلَّ َم أ َ َّْن أَتَعَلَّ َم لَهُ َك ِل َما‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬َ ُ‫َّللا‬
َّ
ُ‫ «فَلَ َّما ت َ َعلَّ ْمتُه‬:‫شه ٍْر َحتَّى تَعَلَّ ْمتُهُ لَهُ» قَا َل‬ َ ‫ْف‬ ُ ‫ «فَ َما َم َّر بِي نِص‬:‫ب» قَا َل‬ ٍ ‫علَى ِكتَا‬ َ
‫ « َهذَا‬:»‫ َو ِإذَا َكتَبُوا ِإلَ ْي ِه قَ َرأْتُ َلهُ ِكتَابَ ُه ْم‬،‫َاَّن ِإذَا َكت َ َب ِإلَى يَ ُهو َد َكتَبْتُ ِإلَ ْي ِه ْم‬ َ ‫ك‬
»‫ت‬ٍ ‫ع ْن َز ْي ِد ْب ِن ثَا ِب‬ َ ‫غ ْي ِر َهذَا‬
َ ‫الوجْ ِه‬ َ ‫ي ِم ْن‬ َ ‫ص ِحي ٌح َوقَ ْد ُر ِو‬ َ ‫س ٌن‬ َ ‫ِيث َح‬ ٌ ‫َحد‬
Artinya: Diceritakan padaku dari Ali bin Hujr, diberitakan dari Abdurrahman bin
Abiz Zanad dari Bapaknya dari Khorijah bin Zaid bin Tsabit dari Bapaknya yaitu
Zaid bin Tsabit, ia berkata: Rasulullah SAW memerintahkan kepadaku untuk
mempelajari kata-kata dari kitab (surat) orang-orang Yahudi. Zaid berkata
dengan nada semangat: “Demi Allah, sesungguhnya akan kubuktikan kepada
orang-orang Yahudi bahwa aku mampu menguasai bahasa mereka.” Zaid
melanjutkan: “setengah bulan berikutnya aku mempelajarinya untuk Nabi SAW
dengan tekun dan setelah aku menguasainya, maka aku menjadi juru tulis Nabi
SAW apabila beliau berkirim surat kepada mereka, akulah yang menuliskannya;
dan apabila beliau menerima surat dari mereka, akulah yang membacakan dan
yang menerjemahkannya untuk Nabi SAW. Hadis ini hasan shahih dan
diriwayatkan dari bentuk lain dari Zaid bin Tsabit. (HR. at-Tirmidzi)13

Zaid bin Tsabit sebagai sekretaris pribadi Nabi Muhammad diperintahkan untuk
mepelajari bahasa Ibrani, bahasa orang Yahudi. Sebagai pemimpin, Nabi
Muhammad sering melakukan korespondensi dengan orang Yahudi. Dulunya,
komunikasi menggunakan bahasa Arab. Namun, pihak Yahudi tidak begitu mahir
menggunakan bahasa Arab, sehingga dikhawatirkan pesan yang diterima berbeda
dengan yang dimaksudkan. Mereka terkadang salah dalam menulis maupun
membaca surat. Hadits ini menunjukkan kebolehan mempelajari bahasa asing

12
Abu Dawud Sulaiman bin al-Asy’ats, Sunan Abi Dawud Juz 3 (Beirut: al-Maktabah al-‘Ashriyyah,
t.th.), h. 13.
13
Muhammad bin Isa at-Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi Juz 5 (Mesir: Musthoffa al-Babi al-Halabi, 1975),
h. 67.
yang dibutuhkan dalam kehidupan. Dalam penerjemahan, diperlukan keahlian
linguistik agar pesan yang disampaikan tidak ditambah maupun dikurangi.14

14
Abdul Muhsin al-‘Abbad, Syarh Sunan Abi Dawud Juz 19 (Qatar: Darul Imam al-Bukhari, t.th.), h.
258
BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di BAB II, bisa disimpulkan bahwa:

1. Kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran sebagai objek yang ditempuh


untuk mencapai tujuan pendidikan
2. Banyak hadits yang membahas kurikulum pendidikan, baik qouly maupun fi’ly
3. Pendidikan dalam hadits tidak hanya menyangkut agama (akidah, al-Quran,
dan ibadah), namun juga pengetahuan dunia (pengetahuan umum dan
keterampilan)

B. PENUTUP
Kurikulum dalam proses pendidikan adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan
pendidikan, karena dalam kurikulum memiliki bagian-bagian penting sebagai
penunjang yang dapat mendukung operasinya dengan baik. Kurikulum pendidikan
Islam haruslah bersifat fungsional yang tujuannya membentuk manusia muslim yang
kenal agama dan Tuhannya, berakhlak mulia sebagaimana dalam al-Qur’an, tetapi
juga mengeluarkan manusia mengenal kehidupan, sanggup memberi dan membina
masyarakat dan mendorong mengembangkan kehidupan melalui pekerjaan tertentu
yang di kuasainya.

Makalah ini dibuat untuk mengidentifikasi berbagai macam objek pembelajaran


dalam proses pendidikan. Kurikulum pendidikan Islam harus mengacu pada sumber
ajaran Islam yang luas. Diharapkan makalah ini memberikan manfaat pada individu
maupun instansi dalam mengembangkan kurikulum pendidikan Islam, juga sebagai
acuan untuk membuat kajian yang lebih mendalam.
DAFTAR PUSTAKA

al-‘Abbad, Abdul Muhsin. T.th. Syarh Sunan Abi Dawud. Qatar: Darul Imam al-
Bukhari.

al-Asy’ats, Abu Dawud Sulaiman bin. T.th. Sunan Abi Dawud. Beirut: al-Maktabah al-
‘Ashriyyah.
al-Bukhari, Muhammad bin Ismail. 1422 H. Shahih al-Bukhari. t.t.: Dar Thouq an-
Najah.
al-Hajjaj, Muslim bin. T.th. Shahih Muslim. Beirut: Dar Ihya’ at-Turats al-‘Arabi.
al-Toumy, Omar Mohammad. 1979. Falsafah Pendidikan Islam, Terj. Hasan
Langgulung. Jakarta: Bulan Bintang.
at-Tirmidzi, Muhammad bin Isa. 1975. Sunan at-Tirmidzi. Mesir: Musthoffa al-Babi
al-Halabi.
Anas, Malik bin. 1985. al-Muwaththo’. Beirut: Dar Ihya’ at-Turats al-‘Arabi.
Crow and Crow. 1990. Pengantar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Rakesarasin.
Nasution, S. 1980. Asas-asas Kurikulum. Bandung: Jemmars.
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Bandung: Citra Umbara.
Widodo Winarso. 2015 Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah.
www.academia.edu.

Anda mungkin juga menyukai