Tarim sebagai kota seribu wali, terkenal sebagai pusat ilmu dan penyebaran islam ke
seluruh dunia. Akhir-akhir ini nama Tarim tidak asing lagi di telinga kita. Utamanya bagi para
santri, Tarim banyak di idam-idamkan menjadi tempat untuk menuntut ilmu. Berikut hasil
interview kami bersama alumni Pesantren Daruzzahra, yaitu Syarifah Sania Fatimah Az Zahra
binti Umar Al Mutahar.
1. Di Indonesia, seorang yang menuntut ilmu disebut sebagai santri. Lalu apakah
sebutan bagi penuntut ilmu di kota Tarim sama seperti di Indonesia atau ada
panggilan khas tersendiri?
Terkait dengan penyebutan santri di Kota Tarim itu relatif sama karena perbedaan di sini
cuma terkait bahasa saja. Kalua santri itu adalah penyebutan untuk orang yang menuntut ilmu di
Indonesia, kalau perempuan disebut santriwati. Tapi di Tarim karena santrinya bukan hanya
terdiri orang Indonesia saja, jadi penyebutannya lebih bersifat global seperti mungkin thaalib
(penuntut ilmu) atau thaalibaat (para penuntut ilmu perempuan), jadi penyebutannya tidak ada
perbedaan akan tetapi ketika kita terjemahkan atau translatekan tau, misal secara maksud kita
terapkan, apakah santri dan thaalib ini sama? jawabannya sama, perbedaannya disini hanya
terkait penyebutan saja.
Reported by :
1) Hayyina Tazkiyatin Nada
2) Iqfina Hammal’ida
3) Maulidatuz Zu’ama
CURRICULUM VITAE
Nama : Sania Fatimah Az Zahra binti Umar Al Mutahar
Alamat : Semarang, Gunung Pati
Tempat, tanggal lahir : Semarang, 23 Oktober 2001
Riwayat Pendidikan : - SD Assalamah
- Ponpes Babul Khoirot
- Ribath Fatah wal Imdad Hautoh, Hadramaut
- Darul Habib
- Daruzzahro, Tarem, Hadramaut
- Baitul Quran, Jakarta