Keimanan seorang muslim tidak akan sempurna kecuali dengan mencintai utusan Allah kepada
mereka, yaitu Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Bahkan, tidak sah imannya kecuali
dengan lebih menghormati kedudukan beliau daripada ayahnya, anaknya, dan orang telah
berbuat baik dan membantunya. Siapa yang tidak memiliki aqidah seperti ini, maka bukan
seorang mukmin.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
َاس أَجْ َمعِين
ِ ِد ِه َوال َّنAAAAAAAAAAAAAAAAAAAَ ِد ِه َو َولAAAAAAAAAAAAAAAAAAAِ ِه مِنْ َوالAAAAAAAAAAAAAAAAAAAونَ أَحَ بَّ إِلَ ْيAAAAAAAAAAAAAAAAAAA ُد ُك ْم حَ َّتى أَ ُكAAAAAAAAAAAAAAAAAAAؤمِنُ أَ َحAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
ْ اَل ُي
“Tidak sempurna iman salah seorang di antara kalian, sampai aku lebih ia cintai daripada
anaknya, orangtuanya, dan manusia seluruhnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Cara Menghormati Nabi Antara Lain Dengan ;
A. Peringatan Maulid Nabi
Pelopor pertama peringatan maulid Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah Bani Ubaid al-
Qaddaah atau yang lebih dikenal dengan al-Fathimiyyun atau Bani Fathimiyyah pada
pertengahan abad ke empat Hijriyah, setelah berhasil memindahkan dinasti Fathimiyah dari
Maroko ke Mesir pada tahun 362 H.
Menurut Al Hafidz Imam as-Suyutiy
“Ada sebuah pertanyaan tentang acara maulid Nabi di bulan Robiul Awal, apakah hukumnya
menurut syariat, apakah terpuji atau tercela? Apakah orang yang melakukannya mendapat
pahala atau tidak? Jawaban saya adalah … maulid Nabi termasuk bid’ah hasanah yang bagi
pelakunya akan mendapat pahala, di karnakan di dalamnya ada rasa mengagungkan Rasul dan
memperlihatkan kebahagian karena lahirnya Nabi Muhammad”.(Al Hawi lilfatawa/2. hal. 221)
Al Araf (QS 7:157)
َونAAAAAAAAAAُكَ ُه ُم ْال ُم ْفلِحAAAAAAAAAAِ ُه ۙ أُو ٰلَئAAAAAAAAAAَز َل مَعAAAAAAAAAA
ِ وا ال ُّنورَ الَّذِي أ ُ ْنAAAAAAAAAAُرُوهُ َوا َّت َبعAAAAAAAAAAص
َ َّزرُوهُ َو َنAAAAAAAAAAَ ِه َوعAAAAAAAAAAوا ِبAAAAAAAAAAَفالَّذِينَ آ َم ُن
“… Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti
cahaya yang terang yang diturunkan bersamanya (Al Qur’an), mereka itulan orang-orang yang
beruntung.”
Kata-kata dalam ayat ini bermakna memuliakannya (Rasul SAAW), maka salah satu cara untuk
memuliakan Rasul SAAW adalah mengadakan peringatan Maulid.
B. Mengikuti Sunnah Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam
Mengagungkan sunnah Rasulullahmerupakan perkara yang besar dan agung.dalam ayat di
jelaskan: “Dan apa yang diperintahkan Rasul kepada kalian maka lakukanlah sedang apa yang
beliau larang darinya maka tinggalkanlah.” (Al Hasyr: 7)
Al Imam Ibnu Qudamah rahimahullah berkata: “Dalam mengikuti Sunnah Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam terdapat keberkahan dalam mengikuti syari’at, meraih keridhoan Allah
subhanahu wa ta’ala, meninggikan derajat, menentramkan hati, menenangkan badan, membuat
marah syaithan, dan berjalan di atas jalan yang lurus.” (Dharuratul Ihtimam, hal. 43)
C. Puasa Hari Senin
Puasa di hari senin adalah puasa sunah,hal ini juga berkaitan dengan penghormatan kepada
nabi,Karena dahulu beliau juga demikian,
Ketika Rasulullah ditanyakan, kenapa berpuasa hari Senin ?
Rasulullah menjawab : ِهAAAAAAAAAAAز َل عَ لَىَّ فِيAAAAAAAAAAA
ِ ت أَ ْو أ ُ ْن
ُ و ٌم ُبع ِْثAAAAAAAAAAAَ
ْ ُ دAAAAAAAAAAAِ
ِه َويAAAAAAAAAAAت فِي ْ ْ َذاكَ ي
و ٌم وُ لAAAAAAAAAAَ
“Hari itu adalah hari lahir ku, dan hari diutuskan aku menjadi Rasul atau hari diturunkan Wahyu
kepada ku”.[HR. Muslim dan lain nya].
D. Membaca Sholawat Nabi
Membaca shalawat adalah salah satu amalan yang disenangi orang-orang NU dan Rasulullah di
alam barzakh mendengar bacaan shalawat dan salam dan dia akan menjawabnya sesuai
jawaban yang terkait dari salam dan shalawat tadi.
ْ َمنْ صَ لّى عَ لَيَّ ُك ّل ي َْو ٍم ِم َئة مَرّ ٍة – َوفِيْ ِر َوا َي ٍة – َمن:هللا صَ لّى هللا عَ لَ ْي ِه َوسَ لّ َم
ِ أخرَ جَ ابْنُ ُم ْن َذة عَ نْ جَ ِاب ٍر رَ ضِ يَ هللا عَ ن ُه أ ّن ُه قال قال َرس ُْو ُل
ْ َو
ُلّى هللاAص َ َّال – َور ُِويَ أن ال َّن ِبيAAصَ لَّى عَ لَيَّ فِي الي َْو ِم ِم َئة مَرّ ٍة َقضَ ى هللاُ َل ُه ِم َئة حَ جَّ ٍة – سَ ْب ِع ْينَ ِم ْنهَا في األخِرَ ِة َو َثال ِث ْينَ فِي ال ُّد ْنيَا – إلى أنْ ق
َ
ِةAAAAAAAَذا فِيْ النزهAAAAAAA رَ بَ – َكAAAAAAAر ُج ال ُكAAAAAAAدَ َو َت ْفAAAAAAA ُّل ْالعَ ْقAAAAAAAِا َتحAAAAAAAَال ِة عَ لَيَّ َفإ ّنهAAAAAAAالص
َّ َ رُوا مِنAAAAAAA ْاك َث: الAAAAAAAلم قAAAAAAAه وسAAAAAAAعلي
Hadits Ibnu Mundah dari Jabir, ia mengatakan: Rasulullah SAW bersabda: Siapa membaca
shalawat kepadaku 100 kali maka Allah akan mengijabahi 100 kali hajatnya; 70 hajatnya di
akhirat, dan 30 di dunia. Sampai kata-kata … dan hadits Rasulullah yang mengatakan:
Perbanyaklah shalawat kepadaku karena dapat memecahkan masalah dan menghilangkan
kesedihan. Demikian seperti tertuang dalam kitab an-Nuzhah.
E. Berziarah Ke makam Rosul
ِهAAAِانَ َك َمنْ َزارَ نِيْ فِي حَ يَاتAAAوتِي َكAAAَ َ ا َل َمنْ حَ َّج َفAAAلَّ َم َقAAA ِه َو َسAAAْلَّى هللاُ عَ لَيAAAص
ِ زارَ َقبAAA
ْ دَ مAAAْري بَعAAAْ َ َّا أنَّ ال َّن ِبيAAAَيَ هللاُ عَ ْن ُهمAAAض
ِ َرَ رAAAَْن ُعم
ِ عَ ِن اب
Dari Ibn 'Umar RA. Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang melaksanakan
ibadah haji, lalu berziarah ke makamku setelah aku meninggal dunia, maka ia seperti orang
yang berziarah kepadaku ketika aku masih hidup.” (HR Darul Quthni)
ِهAAAِانَ َك َمنْ َزارَ نِيْ فِي حَ يَاتAAAوتِي َكAAAَ َ ا َل َمنْ حَ َّج َفAAAلَّ َم َقAAA ِه َو َسAAAْلَّى هللاُ عَ لَيAAAص
ِ زارَ َقبAAA
ْ دَ مAAAْري بَعAAAْ َ َّا أنَّ ال َّن ِبيAAAَيَ هللاُ عَ ْن ُهمAAAض
ِ َرَ رAAAَْن ُعم
ِ عَ ِن اب
Dari Ibn 'Umar RA. Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang melaksanakan
ibadah haji, lalu berziarah ke makamku setelah aku meninggal dunia, maka ia seperti orang
yang berziarah kepadaku ketika aku masih hidup.” (HR Darul Quthni)