Disusun Oleh :
Annida Fitriyyah
NIM. 20211011041
i
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I : PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Penelitian 4
E. Manfaat Penelitian 4
A. Landasan Teori 6
1. Kemampuan 6
2. Membaca Al Qur’an 6
3. Keutamaan Membaca Al Qur’an 10
4. Metode Membaca Al Qur’an 10
5. Metode Pembelajaran Membaca Al Qur’an 12
6. Karakter 13
7. Tahapan Membangun Karakter 14
8. Faktor yang Memengaruhi Keberhasilan Pendidikan Karakter
17
B. Tinjauan Pustaka 19
A. Metode Penelitian 21
D. Alur Penelitian 22
ii
BAB IV : DAFTAR PUSTAKA 25
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang lainnya. Tujuannya supaya mampu mengelola alam semesta ini dengan
baik.
isyarat Allah yang tersurat di dalam kitab suci Al Qur’an atau yang tersirat
melalui alam semseta. Semua anugerah itu dapat diketahui melalui membaca.
1
Lafadz ر ْاSS
َ اِ ْقbentuknya fi’il amar yang artinya perintah membaca.
dalam arti yang luas yaitu membaca dengan memahami maksud dan tujuan
yang terkandung dalam Al Qur’an supaya isinya dapat diselesaikan oleh setiap
Demikian pula karakter yang ada pada diri seseorang dituntut sesuai
dengan tuntunan yang ada di dalam Al Qur’an dan itu hanya didapatkan
Al Qur’an adalah kitab mulia yang merupakan dasar dan tuntunan bagi
sabilu sa’adah yang artinya jalan untuk mencapai kebahagiaan. Salah satunya
at-Tahrim ayat 6 :
ٓ
ُ َاد اَّل يَ ۡعٞ دSظ ِشٞ ةٌ ِغاَلSا َم ٰلَئِ َكSSَا َرةُ َعلَ ۡيهSSوا قُ ٓو ْا أَنفُ َس ُكمۡ َوأَ ۡهلِي ُكمۡ ن َٗارا َوقُو ُدهَا ٱلنَّاسُ َو ۡٱل ِح َج
ٓاSSونَ ٱهَّلل َ َمSص ْ ُٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu
2
Ayat ini ditafsirkan pertama oleh Imam Qatadah dan Imam Mujahid
dalam Kitab Tafsir Al Jami’ Liahkamil Qur’an atau yang populer dengan
B. Rumusan Masalah
yaitu :
3
2. Bagaimana karakter santri di Pondok Pesantren Daarul Ilmi ?
C. Tujuan Penelitian
Daarul Ilmi.
Daarul Ilmi.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
4
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu pengembangan ilmu
pengetahuan baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan agama secara teori
maupun praktek.
2. Manfaat Praktis
1) Bagi Penulis
2) Bagi Lembaga
3) Bagi Masyarakat
Al Qur’an.
5
BAB II
A. Landasan Teori
1. Kemampuan
dan akhiran "an" sehingga menjadi kata benda abstrak "kemampuan" yang
seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Atau
dapat juga diartikan bahwa kemampuan adalah sebuah penelitian terkini atas
pekerjaan dengan cakap serta penilaian kecakapan atas apa yang dilakukan
seseorang.
2. Membaca Alquran
Membaca adalah salah satu penerapannya. Maka dari itu tidak heran kegiatan
1
W. J. S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1976,
hal.628.
2
Stephen P Robbins ; Judge, Timothy A, Perilaku Organisasi Buku 1, Jakarta : Salemba Empat,
2008, hal.56.
6
seseorang akan bertambah wawasan, ilmu serta mendapatkan informasi yang
dan pemahaman ide, aktivitas pembaca yang diiringi curahan jiwa dalam
menghayati naskah.3
3
Slamet, Kundharu Saddhono, Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia, Bandung :
Karya Putra Darwati, 2012, hal.64.
4
Muhammad Abduh, Tafsir Juz Amma, terj. Muhammad Baqir, Bandung : Mizan, 1999, hal.249.
5
Zulkifli Muhammad Al Bakri, Menguasai Dunia Menikmati Akhirat, Kuala Lumpur : PTS
Islamika SDN BHD, 2012, hal.21.
6
Listiyanto Ahmad, Speed Reading : Teknik dan Metode Membaca Cepat, Yogyakarta : A+Plus
Books, 2010, hal.14.
7
keterampilan yang dimana kegiatan tersebut dapat memahami maksud dari
Allah swt kepada umat manusia. Dengan kalimat ini pula Allah swt
memberikan wahyu pertama kali kepada Nabi Muhammad saw. Ketika beliau
menyampaikan wahyu untuk pertama kalinya yakni qur’an surah al Alaq ayat 1
sampai 5 :
Ayat pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad saw ini
sangat menginspirasi bagi umat manusia, khususnya umat Islam untuk menjadi
manusia yang memiliki budaya cerdas yaitu membaca. Secara tersirat ayat ini
kemampuan membaca dan menulis yang baik, sebab membaca adalah sumber
ilmu pengetahuan. Dari ayat ini dapat dipahami bahwa sesungguhnya membaca
8
adalah salah satu syiar agama Islam yang harus senantiasa tumbuh didalam
mambaca sebagai sebuah budaya bagi dirinya. Maka membaca harus dilatih,
menikmati kegiatan membaca tersebut. Hal ini adalah satu hikmah dari
Al Qur’an berasal dari kata qaraa yang berarti bacaan. Pengertian ini
١٨ ُ فَإ ِ َذا قَ َر ۡأ ٰنَهُ فَٱتَّبِ ۡع قُ ۡر َءانَ ۥه١٧ ُإِ َّن َعلَ ۡينَا َجمۡ َعهۥُ َوقُ ۡر َءانَهۥ
wahyu Allah yang dibukukan, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw
7
Abu al-Fida’ al-Hafizh ibn Kasir, Tafsir Ibnu Kasir, Vol. II, Digital Library : Maktabah
Syamilah.
8
Tim Penulis, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta : Direktorat Jenderal
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, hal.69.
9
kebaikkan dan hikmah pada hati yang beriman. Dia merupakan sarana paling
dalam membaca dengan baik dan benar untuk memperoleh pesan yang tersirat
yang perlu diingat bahwa pahala membaca Al Qur’an diperoleh bagi siapapun
10
Tahqiq adalah membaca dengan memberikan hak-hak setiap huruf
Qur’an.
terburu-buru dengan bacaan yang baik dan benar sesuai dengan makhraj
tempat keluarnya seperti tenggorokan, ditengah lidah, antara dua bibir dan
ayat Al Qur’an.
hanya tidak sampai penuh. Bacaannya yang tidak terlalu cepat dan tidak
terlalu lambat, yakni pertengahan antara Hadr dan Tartil namun masih
bertajwid.
11
meluruskannya. Suara mendengung tidak sampai hilang, meski cara
1) Metode Baghdadiyah
merupakan sebuah proses ulang atau lebih kita kenal dengan sebutan
2) Metode Nahdhiyah
3) Metode Qiraati
oleh Dachlan Salim Zarkasyi dengan tujuan agar anak mampu membaca
Al Qur’an.
4) Metode Iqra
12
5) Metode Tahsin
dan ilmu tajwid. Metode ini melalui talaqqi (bertemu langsung) dan
6. Karakter
yang dimiliki seseorang yang bersifat menetap sehingga seseorang atau sesuatu
Ph.D. menjelaskan bahwa "karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang
menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam
10
Alwisol, Psikologi Kepribadian, Malang : UMM, 2006, hal. 8.
11
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, Jakarta : Kencana Prenada, 2013, hal 9.
13
lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter
baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggung
adalah cara berpikir atau berperilaku baik atau buruk yang menjadi identitas
diri bersifat menetap sehingga seseorang atau sesuatu itu berbeda dari yang
Orang-orang yang berkarakter kuat dan baik secara individual maupun sosial
ialah mereka yang memiliki akhlak, moral dan budi pekerti yang baik.
meliputi :
1) Muatabah
taat.
2) Muroqobah
14
sepenuhnya Tuhan selalu melihat. Menurut Abdul Azis ad-Daraini,
3) Mujahadah
perjuangan.
4) Musyahadah
hamba tidak melihat sesuatu apa pun dalam beribadah, kecuali hanya
5) Mukasyafah
6) Mahabah
15
Kata mahabah secara harfiah dapat diartikan sebagai cinta. Secara
7) Ma'rifah
lahir atau yang dikenal sebagai karakter dasar yang bersifat biologis. Menurut
perpaduan antara karakter biologis dan hasil hubungan atau interaksi dengan
lingkungannya.
merupakan alat yang palinh efektif untuk menyadarkan individu dalam jati diri
13
Ibid, hal 13.
16
pendidikan memberi dampak dua atau tiga kali lebih kuat dalam pembentukan
kualitas manusia.
Naluri makan
Naluri berjodoh
Naluri keibubapakan
Naluri berjuangan
Naluri bertuhan
sering dikemukakn oleh oleh para ahli psikologi, misalnya insting ingin
tahu dan memberitahu, insting takut, insting bergaul dan insting meniru.
Segenap naluri insting manusia itu merupakan paket yang inheren dengan
kehidupan manusia yang secara fitrah sudah ada tanpa perlu dipelajari
17
Adat atau kebiasaan adalah setiap tindakan dan perbuatan
sebab dengan begitu dia telah sembuh. Dia tidak akan berobat lagi kepada
sifat adat kebiasaan yaitu yang mudah diperbuat dan menghemat waktu
dan perhatian.
3) Faktor Keturunan
anak merupakan pantulan sifat-sifat asasi orang tuanya. Adapun sifat yang
diturunkan orangtua terhadap anaknya itu bukan sifat yang tumbuh dengan
18
Milieu artinya suatu yang melingkupi tubuh yang hidup,
B. Tinjauan Pustaka
Ilmi.
metode tahsin yaitu salah satu tilawah Al Qur’an yang menitikberatkan pada
makhroj (tempat keluarnya huruf), sifat-sifat huruf dan ilmu tajwid. Metode ini
dengan guru atau syaikh yang sanadnya bersambung kepada Rasulullah saw.
19
menunjukkan kepada kepribadian baik sehingga menjadi ciri khas atau karakter
20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
individu dalam latar alamiah. Dengan kata lain, penelitian kualitatif berupaya
penelitian terhadap masalah berupa fakta saat ini dari suatu populasi yang
Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Adapun waktu pelaksanaan ini dimulai pada
21
C. Sumber Data Penelitian
1. Populasi
Dalam penelitian ini populasinya adalah santri putri dan santri putra
Pondok Pesantren Daarul Ilmi yang berjumlah kurang lebih 142 orang.
2. Sampel
tersebut terjadi.
D. Alur Penelitian
1. Persiapan
22
Membaca Al-Qur’an Terhadap Pembentukan Karakter Santi Pondok
lokasi penelitian yang digunakan sebagai sumber data. Pada proposal ini
c. Mengurus Perizinan
23
2. Lapangan
mengambil dokumentasi.
3. Pengolahan Data
a. Analisis Data
dalam hal ini bisa melakukan interpretasi dari data yang didapatkan di
lapangan.
atau tidak.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
24
Abduh, Muhammad. 1999. Tafsir Juz Amma. terj. Muhammad Baqir. Bandung :
Mizan.
Ahmad, Listiyanto. 2010. Speed Reading : Teknik dan Metode Membaca Cepat.
Yogyakarta : A+Plus Books.
25