Anda di halaman 1dari 12

1

KEBIJAKAN KBK DAN KEBIJAKAN PENERAPAN


KURIKULUM 2013

Dosen Pengampu :
Dr. H . M. Yunus Abu Bakar, M.Ag

Makalah
Diajukan dan Dipresentasikan dalam Seminar Kelas
Mata Kuliah Studi Kebijakan Pendidikan Islam

Oleh :
Dewi Mukhasonah
Nim. 1998225007

PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI


TEBUIRENG JOMBANG
2019
2

DAFTAR ISI

Daftar isi………………………………………………………………... 2

BAB 1 Pendahuluan

A. Latar Belakang…………………………………………................. 3
B. Rumusan Masalah…………………………………………………. 4
C. Tujuan pembahasan……………………………………………...... 4

BAB II Pembahasan Masalah

A. Pengertian Kurikulum…………………………………………..... 5
B. Fungsi dan Komponen Kurikulum............................................ 6
C. Kebijakan Kurikulum berbasis Kompetensi……………………… 6
D. Kebijakan penerapan Kurikulum 2013 …………………………... 8
E. Karakteristik Kurikulum 2013……………………………………. 9

BAB III Penutup


A. Kesimpulan………………………………………………………… 11

Daftar Pustaka

2
3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Berbeda dengan binatang, hanya manusia yang mengalami proses
pendidikan, proses pendidikan adalah proses untuk memberikankemampuan
kepada individu untuk dapat memberikan makna terhadap dirinya, dan
lingkungannya.1
Pendidikan di Indonesia belum terlepas dari berbagai macam
masalah. Salah satu masalah pendidikan di negara kita yang masih
menonjol saat ini adalah adanya kurikulum yang silih berganti dan tanpa ada
arah pengembangan yang betul-betul diimplementasikan sesuai dengan
perubahan yang diinginkan pada kurikulum tersebut.
Tidak bisa dipungkiri bahwa kurikulum mempunyai kedudukan
yang sangat penting dalam lembaga pendidikan, yaitu sebagai salah satu
penentu keberhasilan pendidikan. Perubahan kurikulum selalu mengarah
pada perbaikan sistem pendidikan dan perubahan tersebut dilakukan dengan
didasari pada permasalahan pelaksanaan kurikulum sebelumnya yang
dianggap kurang maksimal baik secara materi maupun sistem
pembelajarannya sehingga perlu adanya revitalisasi kurikulum. Usaha
perbaikan kurikulum tersebut mesti dilakukan demi menciptakan perubahan
yang lebih baik untuk sistem pendidikan di indonesia.
Semakin maju suatu bangsa maka semakin maju pula ilmu
pengetahuan. Oleh karena itu kini diperlukan pendidikan dengan kurikulum
yang mampu menghasilkan generasi penerus bangsa yang berakhlakul
karimah, berketerampilan, dan berpengetahuan yang luas agar mampu
bersaing di dunia internasional.

1
Tilaar HAR, Nugroho Rian, Kebijakan Pendidikan Pengantar Untuk Memahami Kebijakan
Pendidikan Sebagai Kebijakan Publik,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar:2016), 20

3
4

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Kurikulum ?
2. Apakah fungsi dan komponen kurikulum?
3. Bagaimana kebijakan kurikulum berbasis kompetensi ?
4. Bagaimana kebijakan Penerapan Kurikulum 2013
5. Apa saja Karakteristik Kurikulum 2013 ?

C. Tujuan Pembahasan
1. Menjelaskan pengertian kurikulum
2. Menjelaskan fungsi dan komponenKurikulum
3. Menjelaskan baagaimana kebijakan KBK
4. Menjelaskan kebijakan penerapan kurikulum 2013
5. Menjelaskan karakteristik Kurikulum 2013
5

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum
Kata Kurikulum memiliki banyak arti yang berbeda tergantung dari
posisi seseorang dalam sitem pendidikan.Banyak pengertian kurikulum
yang dapat di temukan dalam literature kependidikan
(educationalpublications) yang beberapa diantaranya memiliki
pandanganyang lebih terfokus disbanding yang lain. Pada dasarnya taka da
suatu definisi yang sangat rinci.

Istilah kurikulum digunakan pertama kali pada dunia olah raga pada
zaman Yunani kuno yang berasal dari kata curir dan curere, yang artinya
jarak yang harus ditempuh oleh seseorang atlit. Pada waktu itu, orang
mengistilahkannya dengan tempat berpacu atau tempat berlari dari mulai
start sampai finish.(Wina Sanjaya,2009:1) istilah kurikulum kemudian
digunakan dalam dunia pendidikan.

S. Nasution (2008:9) mmenyatakan bahwa kurikulum dapat ditinjau


sebagai berikut:

1. kurikulum dapat dilihat sebagai produk, yakni sebagai hasil karya para
pengembang kurikulum, biasanya dalam suatu panitia. Hasilnya
dituangkan dalam bentuk buku atau pedoman kurikulum, misalnya
berisi sejumlah mat pelajaran yang harus diajarkan.
2. kurikulum dapat pula dipandang sebagai program, yakni alat yang
dilakukan oleh sekolah atau madrasah untuk mencapai tujuannya. Ini
dapat berupa mengajarkan berbagai mata pelajaran tetapi dapat juga
meliputi segala kegitan yang dianggap dapat mempengaruhi
perkembangan siswa misalnya perkumpulan madrasah, pertandingan,
pramuka, warung sekolah atau madrasah, dan lain-lain

5
6

3. kurikulum dapat pula dipandang sebagai hal-hal yang diharapkan akan


dipelajari siswa yakni pengetahuan,sikap, ketrampilan tertentu.
4. kurikulum sebagai pengalaman siswa. Ketiga pandangan diatas
berkenaan dengan perencanaan kurikulum sedangkan pandangan ini
mengenai apa yang secara actual menjadi kenyataan pada tiap siswa.
Ada kemungkinan, bahwa apa yang diwujudkan pada diri anak berbeda
dengan apa yang diharapkan menurut rencana.2
B. Fungsi dan komponen kurikulum
Fungsi kurikulum mempunyai arti sebagai berikut:
1. sebagai pedoman penyelenggara pendidikan pada suatu tingkatan
lembaga pendidikan tertentu dan untuk memungkinkan pencapaian
tujuan dari lembaga pendidikan tersebut.
2. Sebagai batasan dari pada program kegiatan ( bahan pengajaran) yang
akan dijalankankan pada pada suatu semester, kelas, maupun pada
tingkat pendidikan tersebut.
3. Sebagai pedoman guru dalam menyelenggarakan proses belajar
mengajar,sehingga kegiatan yang dilakukan guru dengan murid
terarah kepada tujuan yang ditentukan.(Tim MEDP,2008: 17).
Komponen suatu kurikulum terdiri dari komponen-komponen , yakni:
tujuan, isi,metode atau proses belajar mengajar dan evaluasi3
C. Kebijakan Kurikulum berbasis Kompetensi
Salah satu upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia
adalah dilakukan dengan menetapkan tujuan dan standar kompetensi
pendidikan, yaitu melalui consensus nasional antara pemerintah dengan
seluruh lapisan masyarakat. Standar kompetensi yang mungkin akan
berbeda atara sekolah atau antar daerah akan menghasilkan standar
kompetensi nasional dalam tingkatan standar minimal, normal
(mainstream), dan unggulan. dalam hal ini pendidikan pendidikan
diharapkan mampu melahirkan calon-calon penerus pembangunan masa
2
Asrohah Hanun, Alamsyah Amin Anas, Buku Ajar Pengembangan Kurikulum
,(Surabaya:Kopertais Wilayah IV,2010), 25.
3
Ibid hal 30
7

depan yang sabar, kompeten ,mandiri, kritis, rasional,cerds, kreatif, dan siap
menghadapi berbagi tantangan.
Kurikulum berbasis kompetensi diharapkan mampu memecahkan
berbagai persoalan bangsa, khususnya dalm bidang pendidikan, dengan
mempersiapkanpeserta didik melalui perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi terhadap sistem pendidikan secara efektif, efisien dan berhasil guna
. olek karena itu, KBK merupakan salah satu usaha pemerintah untuk
mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam penggunaan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
KBK memberi peluang kepala sekolah, guru, dan peserta didik untuk
melakukan inovasi dan improvisasidi sekolah, berkaitan dengan masalah
kurikulum, pembelajaran, menejerial, dan lain-lain yang tumbuh dari
aktifitas, kreativitas, dan profesionalismeyang dimiliki. Pelibatan
masyarakat dalam pengembangan kurikulum mendorongsekolah untuk lebih
terbuka,demokratis, dan bertanggung jawab.pemberian kebebasan yang
lebih luas memberi kemungkinan kepada sekolah untuk dapat menemukan
jati dirinya dalam membina peserta didik, guru,dan petugas lain yang ada di
lingkungan sekolah.
Depdiknas (2002), mengemukakan bahwa kurikulum berbasis
kompetensi memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Menekankan pada ketercapaian siswa baik secara individual maupun
klasikal.
2. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.
3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan
metode yang bervariasi.
4. Sumber belajar bukan hanya guru, tetepi juga sumber belajar lainnya
yang memenuhi unsur edukatif.
5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya
penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.4

4
Hasbullah, Kebijakan Pendidikan Dalam Perspektif Teori, Aplikasi, Dan Kondisi Obyektif
Pendidikan Di Indonesia,(Jakarta: Raja Grafindo Persada,2015), 167.
8

D. Kebijakan penerapan Kurikulum 2013


Kebijakan pemberlakuan Kurikulum 2013 tidak terlepas dari upaya
pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, baik
menyangkut penyelenggaraan maupun output-nya. Bagaimanapun lajunya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan pendidikan
yang berkualitas memaksa pemerintah untuk mengambil langkah-langkah
strategis, salah satunya adalah dengan melakukan perubahan kurikulum di
sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan
Pengembangan kurikulum 2013 dilandasi oleh peraturan presiden no
5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
2010-2014, dan peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
perubahan atas peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan . pada kurikulum 2006, pemerintah menetapkan
standar nasional pendidikan , Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
menyusun panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP), sedangkan setiap satuan pendidikan menyusun KTSP mengacu
kepada standar nasional pendidikan dan panduan penyusunan kurikulum
tingkat satuan pendidikan.
KTSP meliputi: dokumen (1) antara lain berisi visi, misi, tujuan
satuan pendidikan, struktur dan muatan KTSP, beban belajar, dan kalender
akademik. Dokumen (2) berupa silabus setiap mata pelajaran yang disusun
oleh setiap guru. Dokumen (3) berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang juga disusun oleh setiap guru.
Pada kurikulum 2013, pemerintah menetapkan standar nasional
pendidikan, kerangka dasar dan struktur kurikulum, silabus, dan pedoman
implementasi kurikulum. Sedangkan setiap satuan pendidikan seperti halnya
pada kurikulum 2006, juga menyusun KTSP, kecuali dokumen (2), yang
berupa Silabus setiap mata pelajaran sudah disusun oleh pemerintah, guru
tinggal mengopi dan menyusunnya menjadi satu kesatuan KTSP yang utuh.
Silabus dipakai sebagai acuan guru untuk menyusun RPP.
9

Perubahan yang paling mendasar dalam aspek manajemen


kurikulum, bahwa pendidikan harus mampu mengoptimalakan semua
potensi kelembagaan yang ada dalam masyarakat, baik pada lembaga-
lembaga pendidikan yang dikelola pemerintah, masyarakat atau swasta.
Adapun persyaratan dasar dalam penerapan jenis kurikulum antara lain :
1. Kurikulum dikembangkan berdasarkan minat dan bakat peserta didik.
2. Kurikulum berkaitan dengan karakteristik potensi wilayah setempat,
3. Pembelajaran berorientasi pada peningkatan kompetensi keterampilan
untuk belajar dan bekerja , lebih bersifat aplikatif dan opersional.
4. Jenis keterampolan ditetapkan oleh pengelola program bersam-sama
dengan peserta didik, orang tua, tokoh masyarakat, dan mitra kerja
serta para stakeholder lainnya.
Dengan demikian, persyaratan utama dalam bobot muatan kurikulum
harus mendasar,kuat, dan lebih luas.Mendasar dalam arti terkait dengan
pemberian kemampuan dalam upaya memenuhi kebutuhan mendasar
peserta didik sebagai indifidu maupun anggota masyarakat.
Kuat dalam arti terkait dengan isi prosespembelajaran atau
penyiapan pserta didik untuk menguasai pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang kuat, sehingga memiliki kemampuan untuk mandiri
dalam meningkatkan kualitas pemenuhan kebutuhan mendasarnya.
Sementara itu, luas dalam arti terkait dengan pemanfaatan dan
pendayagunaan potensi dan peluang yang ada dan dapat di jangkau oleh
peserta didik.5
E. Karakteristik Kurikulum 2013
Menurut Sofan Amri (2013), dalam bukunya dijelaskan bahwa
kurikulum 2013 memiliki karakteristik diantaranya:
1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk
Kompetensi Inti (KI) satuan pendidikan dan kelas, dirinci lebih lanjut
dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.

5
Ibid hal 169.
10

2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai


kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitif
dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang
sekolah, kelas dan mata pelajaran.
3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta
didik untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas
tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dijenjang pendidikan menengah
diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan
menengah berimbang antara sikap dan kemampuan intelektual
(kemampuan kognitif tinggi).
5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements)
Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti.
6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip
akumulatif saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched)
antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan
(organisasi horizontal dan vertikal) diikat oleh kompetensi inti.
7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD).
Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di
kelas tersebut.
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang
untuk mata pelajaran dan kelas tersebut.6

6
Sopan Amri, pengembangan kurikulum dan model pembelajaran dalam kurikulum, (Jakarta:
Prestasi Pustaka: 2013)
11

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Kurikulum adalah suatu rencana atau intention, ia mungkin hanya berupa
perencanaan (mental) saja, tapi pada umumnya diwujudkan dalam bentuk
tulisan.
2. Implementasi Kurikulum berbasis Kompetensi (KBK) menuntut
kerjasama yang optimal antara para pengajar.
3. Kurikulum 2013 adalah kurikulum terbaru yang diluncurkan oleh
Departemen Pendidikan Nasional mulai tahun 2013 sebagai bentuk
pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2006 atau
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mencangkup kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
4. Karakteristik kurikulum 2013 yaitu Kompetensi Inti menjadi unsur
organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu semua KD
dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi
dalam Kompetensi Inti.

11
12

DAFTAR PUSTAKA

HAR Tilaar, Rian Nugroho, kebijakan pendidikan pengantar untuk


memahami kebijakan pendidikan sebagai Kebijakan
Publik,(Yogyakarta: pustaka Pelajar,2006).

Hanun Asrohah, Anas Amin Alamsyah, Buku Ajar Pengembangan Kurikulum


,(Surabaya:Kopertais Wilayah IV,2010).

Hasbullah, Kebijakan Pendidikan Dalam Perspektif Teori, Aplikasi, Dan


Kondisi Obyektif Pendidikan Di Indonesia,(Jakarta: Raja Grafindo
Persada,2015).

Amri, Sopan, Pengembangan dan model pembelajaran dalam kurikulum


2013,(Jakarta: Prestasi Pustaka,2013).

Anda mungkin juga menyukai