Anda di halaman 1dari 10

STRATEGI DAN METODE PENGAJARAN

DOSEN PENGAMPUH

Dr. LUKMANUL HAKIM, M.Pd.I

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 11 :

1. PUTRI KAMILIATUSSOLIHAH ( 2286208035 )

2. MUHAMMAD DIMAS YAZID ( 2286208113 )

3. ALI MUNZIR (23862080108)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

FAKULTAS AGAMA ISLAM 2023/2024

PRODI AGAMA ISLAM


STRATEGI DAN METODE PENGAJARAN

A. Strategi Dan Metode Pengajaran


1. Pengertian Strategi dan Metode Pembelajaran
Dalam dunia pendidikan sebuah metode merupakan alat atau jalan untuk mencapai
sebuah pendidikan yang sempurna, karena tanpa adanya metode sebaik apapun dan sesempurna
apapun suatu kurikulum maka tidak akan berjalan dengan semestinya dan sebuah pendidikanpun
tidak akan menjadi apa-apa. Untuk mencapai itu semua maka terciptalah sebuah metode
pendidikan, dimana penulis akan menjelaskan definisi dan fungsi dari metode pendidikan. Dan
Strategi pembelajaran lebih berifat konseptual untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.

2. Definisi Metode Pembelajaran

Untuk mendapatkan pengertian metode pembelajaran, penulis terlebih dahulu akan


mendefinisikan pengertian metode kemudian baru pengertian pembelajaran. Dari kedua
pengertian tersebut kemudian dikombinasikan sehingga akan ditemukan pengertian metode
pembelajaran. Karena metode pembelajaran merupakan rangkaian dua kata yang memiliki
kesatuan arti, dan untuk dapat memahaminya harus dimengerti terlebih dahulu arti dari
masingmasing kata tersebut.

a. Definisi Metode
Dari segi bahasa metode berasal dari dua perkataan, yaitu meta dan hodos. Meta
berarti “melalui” dan hodos berarti “jalan” atau “cara”. Dengan demikian metode dapat
berarti cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.
Dalam bahasa Arab, kata metode diungkapkan dalam berbagai kata. Terkadang
digunakan kata al-thariqah, manhaj, dan al-wasilah. Al-thariqah berarti jalan, manhaj
berarti sistem, dan al-wasilah berarti perantara atau mediator.1 Dan menurut Sholeh
Abdul Azis sebagaimana dikutip Ramayulis, bahwa metode dalam bahas Arab dikenal
dengan istilah thuriquh yang bebarti langkah-langkah stategis yang dipersiapkan untuk
melakukan suatu pekerjaan.2
Sedangkan menurut istilah yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan beraneka
ragam. Diantaranya sebagai berikut:
1) Hasan Langgulung mendefinisikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang
harus dilalui untuk mencapai tujuan.
1
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005), h. 143-144
2
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Penerbit Kalam Mulia, Cetakan
ke Empat, 2005), h. 2
2) Abd. Al-Rahman Ghunaiman mendefinisikan bahwa metode adalah cara-cara
yang praktis dalam mencapai tujuan.3

b. Definisi Pembelajaran
secara etimologi istilah pembelajaran berasal dari kata dasar “ajar”, yang artinya
“memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan
kecerdasan pikiran”. Sedangkan pembelajaran adalah proses usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.4
Bila kita melihat pengertian pendidikan dari segi bahasa, maka kita harus melihat
kepada kata Arab karena ajaran Islam itu diturunkan dalam bahasa tersebut. Kata
“pendidikan” yang umum kita gunakan sekarang, dalam bahsa Arabnya terambil dari
kata “ ‫ “ تربّیة‬dengan kata kerjanya “ “ ‫ رّب‬- ‫( یرّبي‬mendidik). Kata kerja rabba (mendidik)
sudah digunakan pada zaman Nabi Muhammad SAW seperti terlihat dalam ayat Al-
Qur’an dan Hadits Nabi.5 Dalam ayat Al-Qur’an kata ini digunakan dalam susunan
sebagai berikut :

‫َّرِّب ٱْر َحْم ُهَم ا َك َم ا َر َّبَياِنى َص ِغ يًرا‬


Artinya : “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka
berdua telah mendidik aku waktu kecil." (Q.S. Al-Isra /17:24)6

Dalam bentuk kata benda, kata “rabba” ini digunakan juga untuk “Tuhan”,
mungkin karena Tuhan juga bersifat mendidik, mengasuh, memelihara malah mencipta.
Dalam ayat lain kata ini juga digunakan dalam susunan sebagai berikut :
‫َقاَل َأَلْم ُنَر ِّبَك ِفيَنا َو ِليًدا َو َلِبْثَت ِفيَنا ِم ْن ُع ُم ِر َك ِسِنيَن‬
Artinya : “Berkata (Fir’aun kepada Nabi Musa), bukankah kami telah
mengasuhmu (mendidikmu) dalam keluarga kami, waktu kamu masih kanak- kanak dan
tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu.” (Q.S. Asy-Syu’ara/26:18).7

Dalam Al-Qur’an, ditegaskan bahwa Allah adalah Rabbal ‘alamin dan juga
Rabbal Nas, artinya bahwa Allah pendidik bagi semesta alam dan juga pendidik bagi
manusia. Pengertia tersebut terambil, karena kata “rabba” dalam arti Tuhan dan “rabba”
dalam arti pendidik berasal dari kata yang sama. Dengan demikian menurut Al-Qur’an
3
Ibid, h. 3
4
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Pusat Bahasa, 2007), Edisi III, h. 263
5
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 25-26
6
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: PT. Sinergi Pustaka
Indonesia, 2012), h. 387
7
Ibid, h. 405
bahwa alam dan manusia mempunyai sifat tumbuh dan berkembang, dan yang mengatur
itu semua tidak lain kecuali Allah SWT.

B. Dasar Dasar Metode Pembelajaran


Metode pendidikan dalam penerapannya banyak menyangkut permasalahan individu atau
sosial peserta didik dan pendidik itu sendiri, sehingga dalam menggunakan metode seorang
pendidik harus memperhatikan dasar-dasar umum metode pendidikan. Sebab metode pendidikan
itu hanyalah merupakan alat atau jalan menuju tujuan pendidikan, sehingga segala jalan yang
ditempuh oleh seorang pendidik haruslah mengacu pada dasar-dasar metode pendidikan
tersebut.Dalam konteks ini, metode pendidikan tidak terlepas dari dasar religius, filsafat Islam,
dan ilmu pengetahuan.

1. Dasar Religius
Pelaksanaan metode pendidikan yang dalam prakteknya banyak terjadi di antara
pendidik dan peserta didik dalam kehidupan masyarakat yang luas, memberikan dampak yang
besar terhadap kepribadian peserta didik. Oleh karena itu, agama merupakan salah satu dasar
metode pendidikan dan pengajaran.21 Dan sebagai dasar metode pendidikan maka dasar relegius
terdiri dari beberapa bagian, diantaranya :
a) Al-Qur’an
Al-Qur’an ialah firman Allah berupa wahyu yang disampaikan oleh Jibril kepada Nabi
Muhammad SAW. Di dalamnya terkandung ajaran pokok yang dapat dikembangkan
untuk keperluan seluruh aspek kehidupan melalui ijtihad.8 Bagi setiap umat yang memeluk
Islam sebagai agamanya dianugerahkan soleh Allah sebuah kitab suci Al-Qur’an yang
komprehensf menjelaskan pokok-pokok ajaran yang meliputi seluruh aspek kehidupan
manusia. Oleh kaarena itu, sudah barang tentu dasar pendidikan sebagai bagian dari aspek
kehidupan manusia adalah bersumber kepada Al-Qur’an.9
Al-Qur’an merupakann dasar dan menjadi pedoman pokok dalam kehidupan, termasuk
membahas tentang pendidikan. Dalam Al-Qur’an banyak sekali dalil-dalil yang
berhubungan dengan pendidikan dan metode pendidikan. Dalam kedudukannya sebagai
dasar ajaran Islam, maka dengan sendirinya metode pendidikan Islam harus merujuk pada
Al-Qur’an. Sehingga segala penggunaan dan pelaksanaan metode pendidikan tidak
menyimpang dari tujuan pendidikan itu sendiri.

b) Sunnah
Setelah Al-Qur’an dasar pendidikan juga menjadikan sunnah (yang disebut juga Hadits)
sebagai sumber pendidikan. Karena pada zaman Nabi para sahabat selalu bertanya kepada
Nabi tentang segala hal yang tidak terdapat dalam Al-Qur’an, dan menjadikannya sebagai
landasan berfikir mereka. Dalam dunia pendidikan Sunnah mempunyai dua manfat pokok;
pertama, Sunnah mampu menjelaskan konsep dan kesempurnaan pendidikan Islam sesuai
8
Zakiah Daradjat, Op.cit., h. 19
9
Armai Arief, Op.cit., h. 36
dengan konsep Al-Qur’an serta lebih merinci penjelasan dalam Al-Qur’an. Kedua, Sunnah
dapat menjadi contoh yang tepat dalam penentuan metode pendidikan. Misalnya, kita dapat
menjadikan kehidupan Rasulullah SAW dengan para sahabat maupun anak-anaknya
sebagai sebagai sarana penanman keimanan. Oleh karena itu Sunnah merupakan landasan
kedua bagi cara pembinaan pribadi manusia muslim.10

C. Macam-Macam Metode Pembelajaran

1. Metode Ceramah
Metode ceramah dikenal juga sebagai metode kuliah karena umumnya banyak dipakai di
perguruan tinggi. Dan ada juga disebut orang method pidato/tabligh, karen disampaikan secara
berpidato. Sejak zaman Rasulullah metode ceramah merupakan cara yang paling awal yang
dilakukan Rasulullah SAW. Dalam menyampaikan wahyu kepada umat. Karakteristik yang
menonjol dari metode ceramah adalah peranan guru tampak lebih dominan. Sementara siswa
lebih banyak pasif dan menerima apa yang disampaikan oleh guru.11
Dalam sebuah Hadist Nabi SAW bersabda :
‫بلغوا عني ولو آية وحدثوا عن بنى أسرائيل وال حرج ومن كذب علي متعمدا فاليتبوأ‬
‫مقعده من النار‬
Artinya: “sampaikanlah apa yang datang dariku walaupun satu ayat, dan ceritakanlah
apa yang kamu dengar dari Bani Isra’il, dan hal itu tidak ada Salahnya, dan barang siapa
berdusta atas namaku maka bersiap-siaplah untuk menempati tempatnya dineraka. (HR.
Bukhori.)"

hal ini juga berkenaan dengan firman Allah SWT :


2 ‫ِإَّنٓا َأنَز ْلَٰن ُه ُقْر َٰء ًنا َع َر ِبًّيا َّلَعَّلُك ْم َتْع ِقُلوَن‬
‫َنْح ُن َنُقُّص َع َلْيَك َأْح َس َن ٱْلَقَص ِص ِبَم ٓا َأْو َح ْيَنٓا ِإَلْيَك َٰه َذ ا ٱْلُقْر َء اَن َو ِإن ُك نَت ِم ن َقْبِلِهۦ َلِم َن ٱْلَٰغ ِفِليَن‬
3
Artinya : “Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa
Arab, agar kamu memahaminya. Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan
mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan Sesungguhnya kamu sebelum (kami mewahyukan) nya
adalah Termasuk orang-orang yang belum mengetahui”.(Q.S. Yusuf/12:2-3)

Ayat di atas menerangkan, bahwa Tuhan menurunkan Al-Qur’an dengan memakai bahasa Arab
kepada Nabi Muhammad SAW. Dan Nabi menyampaikan kepada para sahabat dengan jalan
cerita dan ceramah. Metode ceramah masih merupakan metode mengajar yang masih dominan
dipakai, khususnya di sekolah-sekolah tradisional.

10
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), cet. Ke 8, h. 21
11
Armai Arief, Loc.cit., h. 49
2. Metode Diskusi
metode diskusi adalah salah satu alternatif metode/cara yang dapat dipakai oleh seorang
guru di kelas dengan tujuan dapat memecahkan suatu masalah berdasarkan pendapat para siswa.
Seiring dengan itu metode diskusi berfungsi sebagai rangsangan agar murid berpikir dan
mengeluarkan pendapatnya sendiri mengenai persoalan-persoalan yang kadang-kadang tidak
dapat dipecahkan oleh satu jawaban atau satu cara saja, tetapi memerlukan ilmu pengetahuan
yang mampu mencari jalan terbaik.

3. Metode Nasihat
Menurut‘Abdullah Nasih Ulwan, kebanyakan ayat-ayat di dalam Al-Quran selalu
menonjolkan metode pemberian nasihat sebagai dasar dakwah, jalan menuju perbaikan individu
dan memberi petunjuk kepada berbagai kelompok.44 Adapun contoh ayat-ayat Al-Quran yang
berkaitan dengan nasihat di antaranya adalah sebagai berikut:
‫َفَتَو َّلٰى َع ْنُهْم َو َقاَل َٰي َقْو ِم َلَقْد َأْبَلْغُتُك ْم ِر َس اَلَة َر ِّبى َو َنَص ْح ُت َلُك ْم َو َٰل ِكن اَّل ُتِح ُّبوَن ٱلَّٰن ِص ِح يَن‬
Artinya : Maka Shaleh meninggalkan mereka seraya berkata: "Hai kaumku Sesungguhnya aku
telah menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku, dan aku telah memberi nasehat kepadamu,
tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang memberi nasehat". (Q.S. Al-A’raf/7:79)
Pada ayat ini disebutkan bahwa nasihat diberikan kepada satu kaum yang terlihat
melanggar perintah Allah. Kaum tersebut terkena bencana karena tidak mengindahkan nasihat
tersebut. Pada umumnya nasihat diberikan pada orang-orang yang menyimpang. Jika nasihat ini
dikaitkan dengan dengan metode, maka menurut Al-Quran, metode ini hanya diberikan kepada
mereka yang melanggar peraturan. Dengan demikian metode nasihat tampaknya lebih ditunjukan
kepada peserta didik yang melanggar peraturan.

D. Tafsir Tematik Surah An Nahl : 125 dan Ali Imran : 159


Tafsir Surah An Nahl Ayat 125
1. Ayat dan terjemah :

‫ٱْدُع ِإَلٰى َس ِبيِل َر ِّبَك ِبٱْلِح ْك َم ِة َو ٱْلَم ْو ِع َظِة ٱْلَحَس َنِةۖ َو َٰج ِد ْلُهم ِبٱَّلِتى ِهَى َأحَس ُن ۚ ِإَّن َر َّبَك‬
‫ُهَو َأْع َلُم ِبَم ن َض َّل َعن َس ِبيِلِهۦۖ َو ُهَو َأْع َلُم ِبٱْلُم ْهَتِد يَن‬
Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah
yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (An-Nahl/37;125

2. Mufrodat

‫ٱْد ُع‬ = Ajaklah ‫َو َٰج ِد ْلُهم‬ = Dan bantahlah mereka


‫ِبٱْلِح ْك َمِة‬ = Dengan hikmat ‫ = ِبٱَّلِتى‬Dengan cara

‫َو ٱْلَم ْو ِع َظ ِة‬ = Dan pelajaran ‫ = أَْح َس ُۚن‬Baik

3. Asbabun Nuzul
Mengutip dari buku Tafsir Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Metode Pembelajaran oleh Rony
Sandra Yofa Zebua dan Arief Setiawan, dijelaskan bahwa surat An Nahl ayat 125 turun
setelah Nabi Muhammad SAW melihat jenazah 70 sahabatnya yang mati syahid dalam
Perang Uhud, termasuk pamannya yang bernama Hamzah.
Ayat ini diturunkan agar dibuat perjanjian gencatan senjata dengan orang-orang Quraisy.
Allah memberitahukan kepada Nabi Muhammad mengenai cara berdakwah yang
menekankan hikmah. (buku Pengantar Sosiologi Dakwah yang ditulis oleh Dr
Syamsuddin AB)
4. Hadits yang terkait
‫بلغوا عني ولو آية وحدثوا عن بنى أسرائيل وال حرج ومن كذب علي متعمدا فاليتبوأ‬
‫مقعده من النار‬
Artinya: “sampaikanlah apa yang datang dariku walaupun satu ayat, dan ceritakanlah
apa yang kamu dengar dari Bani Isra’il, dan hal itu tidak ada Salahnya, dan barang
siapa berdusta atas namaku maka bersiap-siaplah untuk menempati tempatnya dineraka.
(HR. Bukhori.)"

5. Tafsir Ayat
Tafsir Al Misbah : M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah menyatakan bila strategi
hikmah cocok digunakan untuk mengajak terhadap para ilmuwan atau cendekiawan yang
punya pengetahuan tinggi. Di mana perlu diajak berdiskusi atau beridalog dengan
pembicaraan yang sesuai tingkat kepandaian mereka. Pengajaran yang baik (mau'izah
hasanah). Yang mana dalam meyeru manusia hendaklah seorang pendakwah
menggunakan bahasa yang lembut, sopan santun, juga menyejukkan, sehingga orang
yang mendengarnya senang.
Tidak dianjurkan untuk berdakwah dengan kata-kata kasar, penuh cacian, serta ancaman
supaya tidak memunculkan kekhawatiran dan ketakutan dalam pikiran dan jiwa
pendengarnya. Metode mau'izah dapat ditujukan kepada masyarakat awam dengan
memberikan nasihat, kisah berisi teladan serta analogi yang menyentuh pikiran dan jiwa
sesuai dengan pengetahuan mereka yang sederhana.
Berdebat atau berdiskusi. Perdebatan yang disarankan juga mesti dengan argumen, dalil-
dalil dan ilmu yang berdasar, juga tidak memakai bahasa kasar atau hujatan sehingga
bisa terhindar dari perselisihan. Cara ini bisa digunakan untuk berdakwah kepada
pemuka atau penganut agama lain menurut M. Quraish Shihab, dengan pemikiran dan
bahasa penyampaian yang santun, dan tanpa kekerasan. Pada akhir ayat, Tafsir Kemenag
juga menjelaskan bila para pendakwah telah berusaha sekuat tenaga dalam menyebarkan
ajaran Islam kepada umat manusia, hendaklah mereka mengembalikannya lagi kepada
Allah SWT.
Maksudnya, Dialah yang membolak balikan hati seseorang, juga Dia yang
menganugerahkan nikmat berupa keimanan. Orang yang berdakwah, hanya bisa
mengajarkan dan mengingatkan, tidak boleh memaksa. Sementara Allah lah yang
mengizinkan hati manusia, siapa saja yang bisa menerima hidayah, dan siapa saja yang
tidak. (detikhikmah Tafsir Al Misbah)

6. Relasi ayat dengan pembahasan makalah


Ayat diatas mengajarkan kita bagaimana cara mengajar dengan metode berdakwah atau
mengajak kepada kebaikan dan menjadi salah satu metode pembelajaran seperti yang
dipaparkan pada makalah ini

Tafsir surah Ali Imran ayat 159


1. Ayat dan terjemah :
‫َفِبَم ا َر ْح َم ٍة ِّم َن ٱِهَّلل ِلنَت َلُهْم ۖ َو َلْو ُك نَت َفًّظا َغ ِليَظ ٱْلَقْلِب ٱَلنَفُّض و۟ا ِم ْن َح ْو ِلَك ۖ َفٱْعُف َع ْنُهْم‬
‫َو ٱْسَتْغ ِفْر َلُهْم َو َش اِو ْر ُهْم ِفى ٱَأْلْم ِر ۖ َفِإَذ ا َع َز ْم َت َفَتَو َّك ْل َع َلى ٱِهَّللۚ ِإَّن ٱَهَّلل ُيِح ُّب ٱْلُم َتَو ِّك ِليَن‬
Artinya : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.(Q.S Ali
Imran/3 : 159)

2. Mufrodat

‫َف ِبَم ا‬ = Maka dengan ‫َفٱْع ُف‬ = Maka maafkanlah

‫ = ِلنَت‬Kami berlaku lemah lembut ‫َو ٱْس َتْغ ِفْر‬ = Dan mohonkan ampun

‫ = َفًّظ ا‬Bersikap keras ‫َو َش اِو ْر ُه ْم‬ = Dan musyawarahkan

dengan mereka
‫ =ٱَلنَفُّضو۟ا‬menjauhkan diri ‫َع َز ْمَت‬ = Membulatkan tekad

‫ =َفَت َو َّك ْل‬Bertawakal lah ‫ٱْلُم َت َو ِّك ِليَن‬ = Orang-orang bertawakal

DAFTAR PUSTAKA

al-Zuhaily, Wahbah, Tafsir Munir, Libanon: Dar al-Fikr, 1994, juz. XIII

Arief, Armai, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Wahana Kardofa, 2010

, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat

Pers, 2002

Djumransjah, M., Filsafat Pendidikan, Malang: Bayumedia Publishing, Edisi

ke-2 Cet. Ke-1, 2006


Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Yogyakarta:Andi Yogyakarta, 2000

tafsirweb.com/start

Anda mungkin juga menyukai