Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

METODOLOGI PENGAJARAN PAI


TENTANG
Metode Ceramah, Tanya-Jawab, dan Diskusi
Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Perbaikan Makalah Mata Kuliah Metodologi
Pengajaran PAI

Dosen Pembimbing:
Aziza Meria S.Sos. I, M. Ag

Disusun Oleh:
Kelompok III

Abdul Rahman : 1814010156


Abdul Rahman Rasyid : 1814010138
Yulida Fitri : 1814010140

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM(PAI-D)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

IMAM BONJOL PADANG

2020 M/ 1441 H

0
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Salah satu faktor keberhasilan dalam proses pembelajaran yaitu


penggunaan metode mengajar dalam pembelajaran. Sebagaimana pengertian
metode sendiri yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan yaitu
terciptanya suatu pembelajaran yang menghasilkan interaksi guru dengan
murid, efektif dan efesien. Dalam penggunaan metode mengajar, maka guru
diharapkan memilih dan menerapkan metode sesuai dengan kematangan
murid, lebih dari itu guru harus mengetahui kelebihan dan kelemahan dari
metode mengajar yang ia gunakan dalam pembelajaran. Hal ini bertujuan
agar lebih berhati-hati dan berpikir apakah metode ini sesuai atau tidak.
Metode yang digunakan dalam pendidikan agama Islam yaitu
metode diskusi, metode tanya jawab, metode demonstrasi, metode latihan,
metode karyawisata, metode pemberian tugas, metode eksperimen dan
metode ceramah dan metode lainnya.Melihat dari metode-metode yang
memiliki kelebihan dan kekurangan, maka guru diharapkan menggunakan
metode yang bervariatif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian metode ceramah, tanya-jawab, dan diskusi ?
2. Apa contoh penerapan metode ceramah, tanya-jawab, dan diskusi dalam
Alquran?
3. Bagaimana langkah-langkah dalam metode ceramah, tanya-jawab, dan
diskusi?
4. Apa kelebihan dan kekurangan metode ceramah, tanya-jawab, dan
diskusi ?
5. Bagaimana desain pembelajaran dengan metode ceramah, tanya jawab,
dan diskusi ?

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Metode Pendidikan Islam
Dari segi bahasa kata metode berasal dari dua perkataan yaitu Meta
dan hodos. Meta berarti melalui dan hodos berarti jalan atau cara, dengan
demikian dari sudut pandang ini maka metode dapat dimaknai sebagai jalan
atau cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.
Dalam bahasa Arab, metode dikenal dengan istilah al-thariqah,
manhaj, dan al-wasilah. Al-thariqah berarti jalan, manhaj berarti sistem, dan
al-wasilah berarti perantara atau mediator, jadi kata bahasa arab yang dekat
dengan arti metode adalah Al-thariqah.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata metode diartikan sebagai
cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud
dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya, maka dalam hal ini dapat
disimpulkan bahwa metode pendidikan Islam itu adalah jalan atau cara yang
teratur dan terpikir baik yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan
Islam.1
B. Metode Ceramah
1. Pengertian
Metode ceramah ialah penerangan dan penuturan secara lisan oleh
pendidik terhadap kelas. Dengan kata lain dapat pula dimaksudkan, bahwa
metode ceramah atau lecturing itu adalah suatu cara penyajian atau
penyampaian informasi melalui penerangan dan penuturan secara lisan
oleh pendidik terhadap peserta didiknya. Dalam memperjelas penuturan
atau penyajiannya, pendidik dapat menggunakan alat-alat bantu, seperti :
bendanya, gambarannya, sket peta dan sebagainya.
Istilah lecturing berasal dari bahasa Yunani “ Legire “ yang berarti to
teach= mengajar. Dari kata Legire ditimbulkan kata lecture yang artinya
member kuliah dengan kata atau ucapan. Dari kata Lecture ditimbulkan

1
Candra Purwanti, Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Cacat
Ganda di SLB Daya Ananda Yokyakarta, Jurnal Pendidikan, 2018. Hlm. 6
2
kata lecturing yaitu cara penyajian bahan-bahan dengan lisan. Istilah
telling berasal dari kata “ to tell” yang artinya menyatakan sesuatu kepada
orang lain dan akhirnya berarti menyajikan keterangan-keterangan dan
uraian-uraian kepada orang lain sehingga ia mengerti apa yang
disampaikan itu. 2
Metode ceramah termasuk cara yang paling banyak digunakan dalam
menyampaikan atau mengajak orang lain mengikuti ajaran yang telah
ditentukan. Metode ceramah ini dekat dengan kata tabligh yaitu
menyampaikan suatu ajaran. Dalam hal metode ceramah, Seoleh
menggabungkan metode ceramah dengan metode cerita karena kebiasaan
metode cerita akan diungkapkan melalui ceramah oleh para pendidik.
Sehubungan dengan dekatnya kata metode ceramah dengan kata tabligh
maka ayat yang menunjukkan metode ceramah terdapat dalam ayat. 3

‫وما ػهُىا اال انبالؽ انمبُه‬


artinya dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan
perintah Allah dengan jelas. ( Quran Surat Yasin ayat 17).
Metode Ceramah ini merupakan induk dari segala metode, baik itu
metode diskusi, hiwar, Demontrasi dan lain-lainnya

2. Contoh Penerapan dalam Alquran dan Hadist


Metode ini banyak sekali dipakai, karena metode ini mudah
dilaksanakan. Nabi Muhammad dalam memberikan pelajaran terhadap
umatnya banyak mempergunakan metode ceramah, disamping metode
lain. Begitu pula dalam Alquran banyak terdapat dasar-dasar metode
ceramah.
Dalam Alquran banyak ditemui ayat-ayat yang disampaikan oleh
Allah kepada nabi Muhammad dalam bentuk ceramah. Diantaranya ,
firman Allah SWT:

2
Ramayulis, metodologi pendidikan agama islam, ( Jakarta : Kalam Mulia ,2010), hlm.233
3
Ahmad Sukri Harahap, Metode Pendidikan Islam Dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam,
Volume 15,no 1 Januari-Juni 2018, hlm.5
3
‫ص‬ َ َ‫ك اَح َس َه انق‬
ِ ‫ص‬ َ َُ‫) وَح ُه وَقُصُّ َػه‬2(‫ِاوَّا اَوشَنىهُ قُزءوًا َػ َزبًُِّا نَّ َؼهَّ ُكم حَؼ ِقهُى َن‬
‫ك ه َذا انقُزا َن‬َ َُ‫) ِب َما اَو َحُىَا اِن‬3( ‫ۖ َو ِان ُكىجَ ِمه قَب ِهه نَ ِم َه انغ ِفهُِ َه‬
Sesungguhnya kami turunkan Alquran ini dengan berbahasa Arab,
mudah-mudahan kamu mengerti maksudnya. Kami riwayatkan ( ceritakan
) kepadamu sebaik-baik cerita dengan perantara Alquran yang kami
wahyukan kepadamu ini, padahal sesungguhnya adalah engkau dahulu
tidak mengetahui ( orang yang lalai ). Q.S Yusuf ayat 2-3.
Pada ayat diatas : Tuhan menurunkan Alquran dengan perantaraan
bahasa Arab, dan Tuhan menyampaikan kepada nabi Muhammad dengan
jalan cerita dan ceramah yang menarik sekali.4
Penerapan metode ceramah dalam pendidikan Islam disinyalir dalil
Alquran. Metode ini terlihat dari kisah nabi Musa A.S ketika
menyampaikan permohonan kepada Allah SWT. Firman Allah SWT :

ٍ‫ص ْد ِرٌ َوََ ِّسزْ ِنٍ أَ ْم ِزٌ َواحْ هُمْ ُػ ْق َدةً ِم ْه ِن َسا ِو‬
َ ٍ‫قَا َل َربِّ ا ْش َزحْ ِن‬
Artinya : berkata Musa : Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, dan
mudahkanlah untuk urusanku , dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku
supaya mereka mengerti dengan perkataanku ( Q.S Thaha : 25-28)
Ayat ini mengisyaratkan bahwa dalam proses pembelajaran
penyampaian materi melalui metode ceramah hendaknya disampaikan
dengan jelas, logis, serta berbobot.sehingga anak didik dapat cepat
memahami mengerti serta menerima.

3. Langkah-Langkah Metode Ceramah


Agar metode ceramah mencapai sasaran berdaya guna dan berhasil
guna maka bila menggunakan metode ceramah perlu memperhatikan
prosedur pelaksanaan sebagai berikut :
1. Guru harus secara terampil dan berdasarkan pemikiran yang mendalam
perlu merumuskan tujuan instruksional. Yang sangat khusus dan

4
Ibid, hkm. 234
4
konkrit, sehingga betul-betul dapat tercapai apabila pelajaran telah
berlansung.
2. Anda perlu mempertimbangkan dari banyak segi, apakah pilihan anda
dengan menggunakan metode ceramah itu telah tepat, sehingga dapat
mencapai tujuan seperti yang telah anda rumuskan. Bila semua hal itu
telah terjawab, baru anda dapat ragu-ragu lagi pakailah metode ceramah
itu bagi bahan pelajaran yang akan anda sajikan
3. Anda perlu memahami bahan pelajaran itu dari segi sequence dan scope
( urutan dan luasnya isi ), sehingga anda dapat menyusun bahan
pelajaran yang memungkinkan siswa dapat tertarik pada pelajaran itu,
karena anda memberikan contoh-contoh yang konkrit serta siswa dapat
memahami dengan baik apa yang anda jelaskan.

Adapun langkah- langkah pelaksanaan metode ceramah :


1. Persiapan
Tujuan persiapan adalah
a) Menjekaskan kepada peserta didik tentang tujuan pemebelajaran
dan masalah atau pokok-pokok masalah, apaka yang akan dibahas
dalam pelajaran itu.
b) Membangkitkan bahan apresiasi pada peserta didik untuk
membantu peserta didik memahami pelajaran yang akan
disajikan.
2. Penyajian
Pada tahap ini disajikan bahan yang berkenan dengan pokok-
pokok masalah. Perbandingan abstraksi, pada langkah ini bahan yang
disampaikan atau disajikan tadi dianalisis dan disbanding-bandingkan
untuk melihat inter relasi dan menemukan akibat-akibatnya.
3. Generalisasi, menghimpun kesimpulan mengenai pokok masalah
ceramah.
4. Aplikasi penggunaan, kesimpulan atau konklusi yang diperoleh
digunakan dalam berbagai situasi sehinnga nyata makna kesimpulan itu.
5
4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Ceramah
a) Kelebihan :
1) Suasana kelas berjalan dengan tenang
2) Tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan waktu yang lama.
3) Pelajaran bisa dilaksanakan dengan cepat
4) Fleksibel dalam menggunakan waktu dan bahan
b) Kelemahan :
1) Interaksi cenderung bersifat berpusat pada guru
2) Guru kurang dapat mengetahui sejauh mana peserta didik telah
menguasai bahan ceramah
3) Tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan
masalah dan berfikir. Karena siswa diarahkan untuk mengikuti
pikiran guru
4) Kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan kecakapan unuk mengeluarkan pendapat sendiri
5) Bilamana guru menyampaikan bahan sebanyak-banyak nya dalam
tempo yang terbatas, menimbulkan kesan pemompaan atau
pemaksaan terhadap kemampuan penerimaan siswa

5. Desain Metode Ceramah


Desain merupakan kerangka langkah-langkah atau bangunan yang
menjadi pedoman bagi seorang guru dalam mengajarkan materi
pendidikan agama Islam kepada peserta didik. desain metode ceramah ini
sesuatu yang harus dipahami dan diikuti oleh guru Pendidikan Agama
Islam untuk melancarkan proses pembelajarannya secara maksimal.
Tahapan-tahapan dalam penggunaan metode ceramah ini merupakan
bagian tak terpisahkan satu dengan lainnya karena saling melengkapi dan
merupakan siklus yang harus dilalui. pada desain inilah materi
pembelajaran Pendidikan Agama Islam tersalurkan yang kemudian dapat
dengan mudah dipahami oleh peserta didik. desain dibawah ini dapat
6
dipakai sebagai petunjuk bagi guru Pendidikan Agama Islam
menggunakan metode ceramah dalam mengajarkan materi yang berkaitan
dengan bidang studi pendidikan agama Islam, yaitu :

6.
MELAKUKAN 1. TUJUAN
EVALUASI PEMBELAJARA
5. N
MEMBERIKAN
KONKLUSI
DESAIN METODE
CERAMAH
2.
4. KETETAPAN
PRESENTASI METODE
MATERI 3.
MENGELOLA
PERHATIAN
SISIWA

GAMBAR 1: DESAIN SIKLUS PEMBELAJARAN METODE CERAMAH.


Gambar di atas menggambarkan bahwa ada sejumlah langkah yang
harus diperhatikan guru dalam menjalankan metode ceramah pada setiap
aktivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam. langkah ini harus dilakukan
secara simultan dan dengan frekuensi yang benar. ke enam langkah tersebut
sebagai desain metode ceramah dapat dilihat penjelasannya secara lebih rinci
berikut ini.
1) menyampaikan tujuan pembelajaran
penggunaan metode ceramah memiliki beberapa tujuan. tujuan
penggunaan metode ceramah untuk pembelajaran Pendidikan Agama
Islam harus dipahami oleh guru Pendidikan Agama Islam sebagai dasar
dalam pembelajarannya adalah :
a. Untuk mengarahkan peserta didik memperoleh pemahaman yang jelas
tentang masalah yang dihadapi.

7
b. Untuk membantu peserta didik memahami generalisasi rules prinsip
berdasarkan penalaran dan objektivitas.
c. Untuk melibatkan peserta didik dalam berpikir melalui pemecahan
masalah.
d. Memperoleh umpan balik dari peserta didik tentang kualitas
pemahamannya dan mengatasi kesalahpahaman.
2) Menyesuaikan Ketepatan Metode
Teknik penting yang dapat dikembangkan oleh calon guru atau guru
PAI adalah
a. guru pria yg mengatur tempat duduk peserta didik dengan menyuruh
mereka menetapkan tempat duduk agar lokasi kelas terlihat bergengsi.
b. guru PAI mengarahkan pembicaraan bahwa saat ini akan digunakan
metode ceramah dalam pembelajaran.
d. guru PAI mengkondisikan suasana kelas dan mental peserta didik untuk
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah.
3) Mengelola Perhatian dan Kondisi Peserta Didik
Pada tahap ini, guru Pendidikan Agama Islam perlu melakukan
pengelolaan perhatian peserta didik dalam mengikuti pelajaran agama
Islam. Sebab, tantangan terbesar dalam pembelajaran dengan metode
ceramah adalah menjaga perhatian peserta didik
4) presentasi materi
a. Penjelasan materi pendidikan agama Islam dengan cara naratif. Teknik
narrative di mana kadang-kadang subtopik dikemukakan sebagai
kalimat berita.
b. Menjelaskan materi dengan menanamkan pengertian yang jelas.
5) Memberikan Konklusi
konklusi merupakan kesimpulan materi pelajaran yang diajarkan
oleh guru Pendidikan Agama Islam. metode ceramah yang dipergunakan
harus membuat sebuah kesimpulan dari materi pembelajaran Pendidikan
Agama Islam yang disampaikan.

8
6 ) Melakukan Evaluasi
Untuk mendapatkan umpan balik dari peserta didik guru
Pendidikan Agama Islam dapat menggunakan beberapa teknik antara lain
dengan cara bertanya kepada peserta didik dan menunjuk beberapa dari
mereka secara acak untuk menjawabnya atau memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk bertanya dan dimintakan kepada peserta didik
lain untuk menjawabnya atau oleh guru Pendidikan Agama Islam itu
sendiri.5

C. Metode Tanya Jawab


1. Pengertian
Metode Tanya Jawab ialah cara mengajar dengan mengajukan
beberapa pertanyaan pada peserta didik tentang bahan pelajaran yang telah
diajarkan sambil memperhatikan proses berfikir diantara peserta didik.
Dalam hal ini pendidik mengharapkan jawaban peserta didik didasarkan
pada fakta.
Menurut Ahmad Sabri metode tanya jawab adalah metode mengajar
yang memungkinkan terjadinya komunikasi lansung yang bersifat two way
traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa.
Metode tanya jawab yaitu, penyampaian pembelajaran dengan guru
mengajukan pertanyaan dan pelajar atau siswa menjawabnya atau
berdialog dengan cara saling bertukar fikiran. Metode ini secara murni
tidak diawali dengan ceramah tetapi murid sebelumnya sudah diberi tugas
membaca materi pelajaran tertentu dari sebuah buku.6
Metode tanya jawab hanya dapat memberi gambaran kasar dan untuk
mengingatkan kembali sesuatu yang telah dipelajari. Metode tanya jawab
bagi siswa digunakan pada semua materi pelajaran, pelaksanaannya

5
Syahraini Tambak, Metode Ceramah dan Konsep dalam Pembelajaran PAI, Volume.1. No
2. Juli-Desember 2015. Hlm.390-395.
6
Djainul Ismanto dan Asrori, Metode Pendidikan Agama Islam pada Anak Berkebutuhan
Khusus (SLB) Karya Mulia Surabaya, Tadarus Jurnal Pendidikan Islam/ vol 7. No. 2. 2018,
hlm. 79.
9
dilakukan saat Pelajaran dimulai, saat pelajaran berlangsung. dan ketika
pelajaran selesai.
2. Contoh Penerapan dalam Alquran dan Hadis
‫َلِل قُمْ أَفَال‬
ِ َّ ِ ‫ىن‬
َ ُ‫ َسَُقُىن‬.‫قُمْ نِ َم ِه األرْ ضُ َو َم ْه فُِهَا ِإ ْن ُكىْخُ ْم حَ ْؼهَ ُمىن‬
َ ُ‫ ِ َسَُقُىن‬.‫ش انْ َؼ ِظُم‬
‫ىن‬ ِ ْ‫ث ان َّسب ِْغ َو َربُّ ْان َؼز‬
ِ ‫ قُمْ َم ْه َربُّ ان َّس َما َوا‬.‫ُون‬َ ‫حَ َذ َّكز‬
َ ُ‫ِ ََّلِلِ قُمْ أَفَال حَخَّق‬
‫ىن‬

Artinya: katakanlah “ kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang


ada padanya, jika kamu mengetahui ? (84) mereka akan menjawab :”
kepunyaan Allah “, katakanlah : “ maka apakah kamu tidak ingat? (85).
Katakanlah siapakakah Tuhan yang mempunyai langit yang tujuh dan
yang memiliki „ Arsy yang besar (86). Mereka menjawab “ kepunyaan
Allah “ Katakanlah : maka apakah kamu tidak bertaqwa? (87)
( Q.S Al-Mu’minun: 84-87 )

Ayat diatas menjelaskan penerapan metode tanya jawab untuk


menggiring manusia kearah kebenaran dengan menggunakan berfikir yang
logis. Dalam proses belajar mengajar, tanya jawab dijadikan salah satu
metode untuk menyampaikan materi pelajaran dengan cara guru bertanya
kepada anak didik atau sebaliknya.
Metode ini juga dipakai oleh nabi Muhammad SAW, contoh :
Pada suatu hari ada seorang laki-laki datang kepadanya, lalu
bertanya: ya Muhammad telah datang kepada kami utusan engkau, ia
mengatakan bahwa Allah mengutus engkau menjadi Rasul
Nabi : “ Benar demikian”
Laki-laki : “Siapa yang menjadikan langit?”
Nabi : Allah
Laki-laki : “Siapa yang menjadikanbumi?”
Nabi : Allah
Laki-laki : “Siapa yang menjadikan gunung dengan segalanya?”
10
Nabi : “Demi yang menjadikan langit dan bumi menegakkan
gunung-gunung adalah Allah mrngutus engkau menjadi
Rasul.”
Nabi : “Ya”
Laki-laki : “Utusan engkau mengatakan bahwa kewajiban kami
mengerkjakan sembahyang lima waktu sehari semalam.”
Nabi : “Benar demikian”
Laki-laki :“ Demi yang mengutus engkau adalah menyuruh engkau
mengerjakan sembahyang itu.”
Nabi : “Ya”
Laki-laki : “Utusan engkau menyatakan bahwa kewajiban kami
membayarkan zakat”
Nabi : “Benar demikian”
Laki-laki : “demi yang mengutus engkau adalah Allah yang
menyuruh memberikan zakat itu.”
Nabi : “Ya dan seterusnya”………(H.R. Muslim)
Kemudian laki-laki itu pergi seraya berkata “demi yang mengutus
engkau akan kukerjakan yang demikian itu, tidak kutambah dan tidak
kukurangi.” Berkata nabi Saw. “kalau benar laki-laki itu niscaya ia akan
masuk syurga.”7
3. Langkah-langkah Metode Tanya Jawab
Langkah-langkah yang harus diterapkan dalam metode tanya jawab
adalah sebagai berikut:
1) Tujuan pelajaran harus dirumuskan terlebih dahulu dengan jelas
2) Pendidik harus memastikan bahwa metode tanya jawab adalah satu-
satunya metode yang tepat
3) Pendidik harus meneliti untuk apa metode ini
a) Di pakaian untuk menghubungkan pelajaran lam dengan
pelajaran baru

7
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam edisi revisi ( Jakarta: Kalam Mulia, 2010),
hlm. 323
11
b) Untuk mendorong peserta didik supaya mempergunakan
pengetahuan untuk memecahkan masalah
c) Untuk menyimpulkan suatu uraian
d) Untuk mengingatkan kembali terhadap apa yang dihafalkan
peserta didik.
e) Untuk menuntuk pemikirannya
f) Untuk memusatkan perhatian
4) Kemudian gurus harus meneliti pula:
a) Corak pertanyaan itu mengandung banyak permasalahan atau
tidak
b) Terbatasnya jawaban tidak
c) Hanya di jawab dengan iya atau tidak atau ada untuk mendorong
peserta didik berfikir untuk jawabannya
5) Guru memilih mana diantara jawaban-jawaban itu banyak diterima
6) Guru harus mengajarkan dengan cara pembuktian jawaban, dengan:
a) Mengemukakan suatu fakta yang dikutip dari buku, majalah,
harian, dan lain sebagainya
b) Meneliti setiap jawaban dengan menggunakan sumbernya
c) Dengan menjeaskan di papan tulis dengan berbagai argumentasi
d) Membandingkan apa yang pernah dilihat peserta didik
e) Menguji kebenarannya terhadap orang-orang yang adil
f) Melakukan eksperimen untuk membuktikan kebenaran.
4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Tanya Jawab
a) Kelebihan:
1) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untunk mendapat
penjelasan lebih lanjut
2) Pendidik dengan segera mengetahui kemajuan peserta didik dari
bahan yang telah diberikan
3) Pertanyaan dari peserta didik dapat mendorong pendidik untuk dapat
memahamkan lebih mendalam.

12
b) Kekurangan :
1) Memakan waktu lama. Pemakain waktu lebih lama lebih banyak bila
dibandingkan dengan metode ceramah. Jalan pelajaran lebih lambat
daripada metode ceramah sehingga kadang-kadang menyebabkan
bahan pelajaran tak dapat dilaksanakan menurut yang ditetapkan
2) Mungkin terdapat penndapat-pendapat antara guru dan peserat didik.
Hal ini terjadi karena pengalaman peserta didik berbeda dengan
guru. Kalau hal ini terjadi guru dan peserta didik harus dapat
membuktikan kebenaran-kebenaran jawaban-jawabannya
3) Sering terjadi penyelewengan dari masalah pokok. Karena
pertanyaan selalu sulit dan kurang dimengerti oleh peserta didik.
Maka kadang-kadang jawaban peserta didik menyimpang dari
persoalan. Kalau terjadi hal seperti itu guru harus menjaga supaya
jangan timbul persoalan yang baru dengan jalan pengusahaan yang
baik supaya perhatiaannya tertuju kepada masalah semula. Kalau
perlu berubah susunan pertanyaannya atau memperinci poko
persoalan dalam beberapa perincian.
4) Tidak cukup waktu untuk memberi giliran pada peserta didik.
5) Menyita waktu lama dan jumlah siswa tidak boleh banyak
6) Mudah menyimpang dari materi pokok
7) Apatis bagi siswa terbiasa dalam forum
Dari kelebihan dan kekurangan tersebut, guru diharapkan untuk
mengetahuinya, dengan itu guru dapat mengantisipasinya sebelum metode
ceramah yang dianggap mudah oleh sebagian guru. Untuk menghindari
kelemahan-kelemahan tersebut, guru diharapkan untuk mengetahui dan
memahami dengan benar metode ceramah.
5. Desain Metode Tanya Jawab
Macam-macam pengembangan metode tanya jawab antara lain:
a. Pertanyaan menurut maksudnya

13
Pertanyaan yang mengharapkan agar orang lain mematuhi
perintah yang diucapkan dalam bentuk pertanyaan. Contoh “ dapatkah
anda tenang agar suara saya dapat di dengar oleh seluruh kelas ?
b. Pertanyaan retorik
Pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban, melaainkan akan
dijawab sendiri oleh guru karena merupakan teknik penyampaian
informasi kepada siswa.
Contohnya “ ada yang tau apa pengertian zakat ? zakat adalah
c. Pertanyaan mengarahkan atau menuntun
Contohnya “ minggu yang lalu kita telah membicarakan macam-
macam najis, coba Halim jelaskan macam-macam najis tersebut ?
d. Pertanyaan Menggali
Yaitu pertanyaan yang mendorong siswa untuk lebih mendalami
jawaban terhadap pelajaran sebelumnya. Contoh “ minggu kemaren
kita telah belajar mengenai taharoh, sekarang siapa yang bisa
menjelaskan pengertian taharoh?
Halim coba jelaskan …

D. Metode Diskusi
1. Pengertian
Diskusi ialah suatu proses yang melibatkan dua atau lebih individu
yang berintegrasi secara verbal dan saling berhadapan muka mengenai
tujuan atau sasaran yang sudah tertentu melalui cara tukar menukar
informasi, mempertahankan pendapat, atau pemecahan masalah.8
Metode diskusi dalam pendidikan adalah suatu cara penyajian atau
penyampaian bahan pelajaran dimana pendidik memberikan kesempatan
kepada para peserta didik atau kelompok-kelompok peserta didik untuk
mengadakan pembicaraan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat

8
Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2011),
hlm. 292
14
kesimpulan atau menyusun berbagai alternatifpemecahan atas sesuatu
masalah.
Dalam penerapan metode diskusi, pemberian motivasi pada siswa
harus maksimal agar dapat membangkitkan kepercayaan diri siswa dalam
berdiskusi dengan temannya.9
2. Contoh Penerapan dalamAlquran dan Hadis
Metode diskusi adalah suatu cara penyajian atau penyampaian bahan
pembelajaran dimana pendidik memberikan kesempatan kepada peserta
didik atau membicarakan dan menganalisis secara ilmiah guna
mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai
alternative pemecahan atau sesuatu masalah, terdapat dalam QS. Asy-
Syu’ra [42]: 38

‫َوانَّ ِذَ َه اسخَ َجابُىا نِ َزبِّ ِهم َواَقَا ُمىا انصَّهىةَ َواَم ُزهُم ُشىري بَُىَهُم َو ِم َّما َرسَقىهُم‬
‫َُى ِفقُى َن‬
Artinya: 38. dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi)
seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka
(diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka
menafkahkan sebagian dari rezeki yang kami berikan kepada mereka.
(QS. Asy-Syu’ra [42]: 38)10

‫ُم َرب َِّك ِب ْان ِح ْك َم ِت َوانْ َم ْى ِػظَ ِت انْ َح َسىَ ِت َو َجا ِد ْنهُ ْم ِبانَّ ِخٍ ِه ٍَ أَحْ َس ُه‬
ِ ‫ع إِنًَ َس ِب‬
ُ ‫ا ْد‬
َ ‫ض َّم َػ ْه َس ِبُ ِه ِه َوهُ َى أَ ْػهَ ُم ِبانْ ُمهْخَ ِد‬
‫َه‬ َ ‫ك هُ َى أَ ْػهَ ُم بِ َم ْه‬
َ َّ‫ِإ َّن َرب‬
Artinya “ serulah manusia kepada agama Tuhanmu dengan
bijaksana dan pengajaran yang baik dan bertukar pikiranlah dengan
mereka itu dengan cara yang baik. ( Q.S Al-Nahl : 125 ).
Nabi saw, dalam mengajarkan dan menyiarkan agama Islam pernah
melaksanakan diskusi. Salah satu contoh diskusi yang pernah dilaksanakan

9
Sumarni, Abduh h. Harun dan Imran, Penerapan Mwtode Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar, Jurnal Kreatif Tanduko online volume 3. No 4, 2016. Hlm,22
10
Prof. Dr. H. Ramayulis. 2015. Ilmu Pendidikan Islam cetakan kedua belas. Jakarta: Kalam Mulia, Hal:
281-283.
15
oleh nabi ialah ketika selesainya perang badar. Dalam perang itu terdapat
70 orang tawanan perang, diantaranya Abbas bin Abdul Muthalib, Uqaib
bin Abu Thalib paman dan sepupu Nabi. Mereka ingin menebus diri
mereka dengan uang tebusan.
Rasulullah saw mengadakan musyawarah , Abu Bakar berkata : “
mereka adalah keluargamu dan ahlimu, lepaskanlah mereka semoga Tuhan
mengampuni mereka, ambillah uang tebusan itu”. Umar bin Khatab
berkata pula, “ mereka mendustkanmu dan mengusirmu dari negeri ini dan
memerangimu pula. Potong sajalah leher mereka, engkau tidak
membutuhkan kekayaan dan uang tebusan mereka. Abdullah bin Rawahah
berkata pula , “ bakar sajalah mereka”.
Ketiga pendapat mempunyai pendukung dari para sahabat.
Kemudian nabi bersabda: “ Engkau ya Abu Bakar seperti nabi Ibrahim a.s
berkata: siapa- siapa yang mengikutiku ialah umatku dan siapa-siapa yang
durhaka kepadaku kuserahkan kepada engkau hai Tuhanku yang maha
pengasih lagi maha penyayang”. Dan engkau ya Umar seperti nabi Nuh a.s
berkata: “ Wahai Tuhanku jangan biarkan seorang kapirpun yang
diselamatkan dalam rumahnya”. Akhirnya nabi mengambil keputusan
diskusi sesuai dengan pendapat Abu Bakar.
Tetapi walaupun demikian keputusan dalam diskusi tersebut ternyata
belum mengenai sasarannya yang cocok dengan kehendak Tuhan,sehingga
Allah menegurnya. Firman Allah swt : “ tidaklah sepantasnya bagi seorang
Nabi mempunyai tawanan untuk ditembus, sehingga menimbulkan
keinginan untuk memperbanyak peperangan di muka bumi. Kamu
menghendaki benda-benda dunia, sedangkan Allah menghendaki akhirat.
Allah itu maha mulia lagi maha bijaksana.
3. Langkah-langkah Metode Diskusi
1. Pendidik mengemukakan masalah yang akan didiskusikan. Untuk
melaksanakan metode diskusi pendidik harus memberikan pertolongan
berupa berupa pertanyaan / problem sebagai peransang, bimbingan dan
pengarahan.
16
Syarat-syarat pertanyaan diskusi :
a. Harus mengandung nilai diskusi, jangan hanya satu jawaban
b. Harus meransang adanya pemungutan suara.
c. Harus mengandung kemungkinan jawaban lebih dari Satu.
d. Harus membutuhkan pertimbangan, perbandingan dari pernyataan.
e. Harus menarik perhatian sesuai dengan taraf umur.
2. Dengan pimpinan pendidik, para peserta didik membentuk kelompok
diskusi, memilih pimpinan diskusi. Pimpinan diskusi sebaiknya berada
ditangan peserta didik yang :
a. Lebih memahami/ menguasai masalah yang akan didiskusikan
b. Berwibawa dan disenangi oleh teman-temannya
c. Berbahasa dengan baik dan lancar bicaranya
d. Dapat bertindak tegas, adil dan demokrasi
Tugas pimpinan diskusi antara lain:
1) Pengatur dan pengarah acara diskusi
2) Pengatur lalu lintas pembicaraan
3) Penengah dan penyimpul dari berbagai pendapat
3. Para peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing.
Diskusi harus berjalan dalam suasana bebas, setiap anggota harus tahu
bahwa hak berbicaranya sama.
4. Kemudian tiap kelompok diskusi melaporkan hasil diskusinya.
5. Kemudian peserta didik mencatat hasil diskusi.
6. Akhirnya tindak lanjut diskusi
a. Membacakan kembali hasil diskusi
b. Membuat penilaian hasil diskusi.11
4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Diskusi
a) Kelebihan
1. Metode diskusi dapat meransang siswa untuk lebih kreatif
khususnya dalam memberikan gagasan dan ide-ide.

11
Istarani, Kumpulan 40 metode Pembelajaran, ( Medan: Media Persada), hlm.34
17
2. Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam
mengatasi setiap permasalahan.
3. Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau
gagasan secara verbal. Di samping itu, diskusi juga bisa melatih
siswa untuk menghargai pendapat orang lain.
4. Meransang kreatifitas anak didik dalam bentuk ide, gagagsan,
prakarsa dan terobosan baru dalam pemecahan suatu masalah.
5. Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain.
6. Memperluas wawasan
7. Membina untuk terbiasa musyawarah untuk mufakst dalam
memecahkan suatu masalah
b) Kekurangan :
1. Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3
orang siswa yang memilikiketerampilan berbicara.
2. Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas sehingga
kesimpulan menjadi kabur.
3. Memerlukan waktu yang cukup panjang yang kadang-kadang tidak
sesuai dengan yang di rencanakan.
4. Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat
emosional yang tidak terkontrol12.

12
Ibid. hlm 39

18
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Metode ceramah ialah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan
informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada
umumnya mengikuti secara pasif. Dalam hal ini biasanya guru memberikan
uraian mengenai topik tertentu di tempat tertentu dan dengan alokasi waktu
tertentu pula.
Metode ini banyak sekali dipakai, karena metode ini mudah
dilaksanakan. Nabi Muhammad dalam memberikan pelajaran terhadap
umatnya banyak mempergunakan metode ceramah, disamping metode lain.
Begitu pula dalam Alquran banyak terdapat dasar-dasar metode ceramah.
Metode tanya jawab yaitu, penyampaian pembelajaran dengan guru
mengajukan pertanyaan dan pelajar atau siswa menjawabnya atau berdialog
dengan cara saling bertukar fikiran. Metode ini secara murni tidak diawali
dengan ceramah tetapi murid sebelumnya sudah diberi tugas membaca materi
pelajaran tertentu dari sebuah buku.
Metode diskusi dalam pendidikan adalah suatu cara penyajian atau
penyampaian bahan pelajaran dimana pendidik memberikan kesempatan
kepada para peserta didik atau kelompok-kelompok peserta didik untuk
mengadakan pembicaraan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat
kesimpulan atau menyusun berbagai alternatifpemecahan atas sesuatu
masalah.
B. Saran
Guru diharapkan mampu mengembangkan kegiatan pembelajaran
untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan
fisik melalui interaksi antara peserta didik, peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar, lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi
dasar. Pengalaman belajar dapat terwujud melalui penggunaan metode
pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik.
19
DAFTAR PUSTAKA
Daradjat, Zakia. 2011. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta:
Bumi Aksara.
Istarani. Kumpulan 40 metode Pembelajaran. Medan: Media Persada.
Ramayulis.2010. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Kalam Mulia.
Ramayulis. 2010. Metodologi Pendidikan Agama Islam edisi revisi. Jakarta:
Kalam Mulia.
Ramayulis. 2015. Ilmu Pendidikan Islam cetakan kedua belas. Jakarta: Kalam
Mulia.
Ahmad Sukri Harahap, Metode Pendidikan Islam Dalam Perspektif Filsafat
Pendidikan Islam, Volume 15,no 1 Januari-Juni 2018, hlm.5
Candra Purwanti, Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Siswa
Cacat Ganda di SLB Daya Ananda Yokyakarta, Jurnal Pendidikan, 2018. Hlm. 6
Syahraini Tambak. 2015. Metode Ceramah dan Konsep dalam Pembelajaran
PAI, Volume.1. No 2. Juli-Desember.
Djainul Ismanto dan Asrori. 2018. Metode Pendidikan Agama Islam pada Anak
Berkebutuhan Khusus (SLB) Karya Mulia Surabaya, Tadarus Jurnal
Pendidikan Islam/ vol 7. No. 2. 2018, hlm. 79.
Sumarni, Abduh h. Harun dan Imran. 2016. Penerapan Metode Diskusi Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar. Jurnal Kreatif Tanduko online volume 3. No 4,

20

Anda mungkin juga menyukai