Anda di halaman 1dari 11

METODE CERAMAH, DISKUSI, CERITA

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Tafsir Hadist Tarbawi


Dosen pengampu Abdal Chaqil Harimi, M.Pd.I

Disusun olrh:
Kelompok 15

Nurul Hidayatuloh 1423301151


Nurul Khoeriyah 1423301152
Undi Gunawan 1423301162

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2017
PENDAHULUAN

Dalam proses pendidikan Islam, metode mempunyai kedudukan yang


sangat signifikan untuk mencapai tujuan. Bahkan metode sebagai seni dalam
mentransfer ilmu pengetahuan/materi pelajaran kepada peserta didik dianggap
lebih signifikan dibanding dengan materi sendiri. Sebuah adigum mengatakan
bahwa ‘al-Thariqat Ahamm Min al-Maddah” (metode jauh lebih penting
dibanding materi), adalah sebuah realita bahwa cara penyampaian yang
komunikatif lebih disenangi oleh peserta didik walaupun sebenaranya materi yang
disampaiakan tidak terlalu menarik. Sebaliknya, materi yang cukup baik, karena
disampaikan dengan cara yang kurang menarik maka materi itu sendiri kurang
dapat dicerna oleh peserta didik. Oleh karena itu penerapan metode yang tepat
sangat mempengaruhi pencapaian keberhasilan dalam proses belajarmengajar
metode yang tidak tepat akan berakibat terhadap pemakaian waktu yang tidak
efisien.

Penggunaan metode dalam satu matapelajaran bisa lebih dari satu


macam(berfariasi) metode yang fariatif dapat membangkitkan motifasi belajar
anak didik. Dalam pemilihan dsan penggunaan sebuah metode harus
mempertimbangkan aspek efektifitasnya dan relevansinya dengan materi yang
disampaikan.

Keberhasilan suatu penggunaan metode merupakan keberhasilan proses


pembelajaran yang pada akhirnya berfungsi sebagai determinasi kualitas
pendidikan. Sehingga metode pendidikan islam yang dikehendaki akan membawa
kemajuan pada semuabidang ilmu pengetahuan dan keterampilan. Secara
fungsional dapat merealisasikan nilai-nilai ideal yang terkandung dalam tujuan
pendidikan.

1
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pendidikan


Secara etimologi istilah metode berasal dari bahasa yunani “métodos”.
Kata ini terdiri dari dua suku kata yaitu “metha” yang berarti melalui atau
melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Metode bararti suatu jalan
ang dialui untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa arab metode disebut
“tarekat”, dalam kamus besar bahasa indonesia,”metode” adalah cara yang
teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud. Sehingga dapat
dipahami bahwa metode berarti suatu cara yang harus dilaui untuk
menyajikan bahan pelajaran agar tercapai tujuan pengajaran.
Sementara itu, pendidikan merupakan usaha membimbing dan membina
serta bertanggungjawab untuk mengembangkan intelektual pribadi anak didik
kearah kedewasaan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.1
B. Metode Ceramah
1. Pengertian Metode Ceramah
Yang dimaksud dengan metode ceramah ialah cara penyampaian
sebuah materi pelajaran dengan cara penuturan lisan kepada siswa atau
khlayak ramai. Ini relevan dengan devinisi yang dikemukakan oleh
Ramayulis, bahwa metode ceramah ialah penerangan dan penuturan
secara lisan guru terhadap murid-murid di ruang kelas. Zuharini dkk,
mendefinisikan bahwa metode ceramah “Adalah suatu metode di dalam
penidikan dimana cara penyamapaian meteri-materi pelajaran kepada
anak didik dilakukan dengan cara penerangan dan penuturan secara
lisan.”
Sejak zaman Rasulullah metode ceramah merupakan cara yang
paling awal yang dilakukan Rasululllah Saw. Dalam menyampaikan
wahyu kepada umat. Karakteristik yang menonjol dari metode ceramah
1
Armai Arief, Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,
2002), hlm.40

2
adalah peranan guru tampak lebih dominan. Sementara siswa lebih
banyak pasif dan menerima apa yang disampaikan oleh guru. Dalam
sebuah hadis Nabi saw. Bersabda:
‫َبِّلُغ ْو اَع ِّنْي َو َلْو ‍ا‌َيًة‬
Artinya: “sampaikanlah olehmu walau itu hanya ayat”

Dalam HR. Bukhori dikatakan:

‫َو َع ْن َعْبِد اِهللا ْب ِن ُع َمَر َو ْب ِن اْل َع اِص َر ِض َي اُهللا َع ْن ُهَم ا َأَن الَّن ِبَي صلى اهللا علىه وسلم‬
‫ َو َم ْن َك َّذ َب َع َلَّي ُم َت َع ِّم ًد ا‬، ‫قال "َب ِّلُغ ْو ا َع ِّن ْي َو َلْو آَی ًة َو َح ِّد ُثْو ا َع ْن َب ِنْي ِإْس َر اِئْی َل َو اَل َح َر َج‬
))‫َف ْلَی َت َب َّو ْأ َم ْق َع َد ُه ِمَن الَّن اِر (( رواه البخاري‬

Artinya: Sampaikanlah apa yang datang dariku walaupun satu ayat, dan
ceritakanlah apa yang kamu dengar dari Bani Isra’il, dan hal itu tidak ada
Salahnya, dan barang siapa berdusta atas namaku maka bersiap-siaplah
untuk menempati tempatnya dineraka". (HR. Bukhori.)

2. Kelebihan Metode Ceramah2


a. Suasana kelas berjalan dengan tenang karena murid melakukan
aktifitas yang sama.
b. Tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan waktu yang lama.
c. Pelajaran bisa dilaksanakan dengan cepat.
d. Melatih para pelajar untuk menggunakan pendengarannya dengan
baik.
3. Kekurangan Metode Ceramah
a. Dalama pengajaran yang dilakukan dengan metode ceramah
perhatiannya terpusat pada guru dan guru dianggap murid selalu benar.
b. Pada metode ceramah ada unsur paksaan, karena guru berbicara
sedangkan murid hanya mendengar, melihat dan mengutip apa yang
2
Armai Arief, Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,
2002), hlm. 139.

3
dibicarakan guru. Murid diharuskan mengikuti apa kemauan guru,
meskipun ada murid yang kritis, namun semua jalan pikiran guru
dianggap benar oleh murid.
c. Untuk sekolah dasar jika dilakasankan 100% tidak baik, karena segala
sesuatu akan ditelannya tanpa kritik bahkan mungkin muridnya sama
sekali tidak mengerti apa yang di ceramahkan guru.3

C. Metode Diskusi
1. Pengertian Metode Diskusi4
Metode diskusi merupakan kegiatan tukar menukar informasi,
pendapat dan unsur-unsur pengalaman secara teratur. Menurut Gulo
(2002) metode diskusi merupakan metode pembelajaran yang tepat untuk
meningkatakan kualitas interaksi antara peserta didik. Tujuannya ialah
untuk memperoleh pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti
tentang sesuatu, disamping untuk mempersiapkan dan menyelesaikan
keputusan bersama.
Secara normatif al-Qur’an telah memberikan penegasan akan
pentingnya metode ini dalam pengajaran. Allah swt. Berfirman dalam
surat an-Nahl (16 ) ayat 125.

‫اْد ُع ِإَلى َس ِبيِل َر ِّبَك ِباْلِح ْك َم ِة َو اْلَم ْو ِع َظِة اْلَحَس َنِة َو َج اِد ْلُهْم ِباَّلِتي ِهَي َأْح َس ُن ِإَّن َر َّبَك‬

‫ُهَو َأْع َلُم ِبَم ْن َض َّل َع ْن َس ِبيِلِه َو ُهَو َأْع َلُم ِباْلُم ْهَتِد يَن‬

Artinya: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan


pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang

3
Zakiah Dradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,
2011), hlm. 289-290.
4
Ahmad Munjin Nasih, Metode dan Teknik Pembelajaran Pendidikan Agama Isalm
(Bandung: PT Refika Aditama, 2009), hlm. 57.

4
tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang
yang mendapat petunjuk."
2. Macam-macam Diskusi
a. Diskusi informal
Diskusi ini terdiri dari satu diskusi yang pesertanya terdiri dari
murid-murid yang jumlahnya sedikit. Peraturan-peraturannya agak
longgar. Dalam diskusi informal ini hanya seorang yang menjadi
pimpinan, tidak perlu ada pembantu-pembantu, sedangkan yang lain-
lainnya hanya sebagai anggota diskusi
b. Diskusi Formal
Diskusi ini berlangsung dalam suatu diskusi yang serba diatur dari
pimpinan sampai dengan anggota kelompok. Diskusi dipimpin oleh
seorang guru atau murud yang dian ggap cakap. Karena semua telah
diaturmaka para anggota dfiskusi didakdapat begitusaja berbicara,
semua harus diatur melalui aturan yang dipegang oleh pimpinan
diskusi
c. Diskusi panel
Diskusi inidapat diikuti oleh banyak murid sebagai peserta, yang
dibagi menjadi peserta akatif dan pesrta tidak aktif, peserta aktif yaiyu
langsung mengadakan diskusi, sedangkan peserta tidak aktif adalah
sebagai pendengar.
d. Diskusi symposium
Dalam symposium masalah-masalah yang akan dibicarakan
diantarkan oleh seorang atau lebih pembicara dan disebut pemerasaran.
Pemerasaran boleh berpendapat berbeda-beda terhadap suatu asalah,
sedangkan peserta boleh mengeluarkan pendapat menanggapi yang
telah dikemukan oleh pemerasaran.5

3. Kelebihan Metode Diskusi

5
Zakiyah Daradjat, Metode Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi
Aksara,2011). 293-294.

5
a. Suasana kelas lebih hidup, sebabsiswa mengarahkan perhatian atau
pikiran kepada masalah yang edang didiskusikan
b. Dapat menaikan prestasi kepribadian indifidu, seperti sikap toleransi,
demokrasi, berfikir kritis, sistematis, sabar dan sebagainya.
c. Kesimpulan hasil diskusi mudah dipahami siswa, karena mereka
mengikuti proses berfikir sebelum sampai pada suatu kesimpulan.
d. Siswa dilatih belajar untuk mematuhi peraturan-peraturan dan tata
tertib layaknya dalam suatu musyawarah.
e. Membantumurid untuk mengambil keputusan yang lebih baik.
f. Tidak terjebak kedalam pikiran indifidu yang kadang-kadang salah,
penuh prasangka dan sempit. Dengan diskusi seseorang dapat
mempertimbangkan alasan-alasan atau pikiran oranglain.6
4. Kekurangan Metode Diskusi

D. Metode Metode Cerita/kisah7


1. Pengertian Metode Cerita/kisah
Metode kisah mengandung arti suatu cara dalam menyampaikan
materi permbelajaran dengan menuturkan secara kronologis tengtang
bagaimana terjadinya suatuhal baik yang sebenarnya terjadi atau hanya
rekaan saja.
Dalam mengaplikasikan metode ini pada proses belajar mengajar
metode kisah merupakan salahsatu metode pendidikan yang mashur dan
terbaik, sebab kisah itu mampu menyentuh jiwa jika didasari hati yang
mendalam kemashuran dan kebaikan metode ini dapat didlihat dari
perkembangan pengunaannya oleh para pijangga india, Persia, dan yunani
sejak zaman dahulu. Dalam Q.S Yusuf, Allah SWT berfirman:

6
Armai Arief, Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam. (Jakarta:Ciputat Pers, 2002).
Hlm. 148-149
7
Armai Arief, Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,
2002), hlm. 160-162.

6
‫ َنْح ُن َنُقُّص َع َلْي َك َأْح َس َن اْلَقَص ِص ِبَم ا َأْو َح ْيَن ا‬٢ ‫َنا َأْنَز ْلَنُه ُقْر َء ًنا َع َر ِبًيا َّلَع َّلُك ْم َتْع ِقُلْو َن‬
٣ ‫ِإَلْيَك َهَذ ا اْلُقْر َء اَن َو ِإْن ُكْنَت ِم ْن َقْبِلِه َلِم َن اْلَغ ِفِلْيَن‬

Artinya: Seseungguhnya kami menurunkan berupa Al Quran dengan


berbahasa arab, agar kamu memahaminya. Kami menceritakan kepadamu
kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan
sesungguhnya kamu sebelum ( kami mewahyukan ) nya adalah termasuk
orang – orang yang belum mengetahui. ( QS. Yusuf: 2 – 3 )

‫ُع ِّذ َبْت اْمَر َأٌة ِفْي ِهَّر ٍة َرَبَطْتَها َح َّتى َم اَتْت َفَد َخ َلْت ِفْيَها الَّناَر َال ِهَي َأْطَع َم ْتَها‬
‫ْأ‬
‫َو اَل َس َقْتَها ِإْذ َحَبَس ْتَها َو اَل ِهَي َتَر َك ْتَها َت ُك ُل ِم ْن َخ َش اِش اَأْلْر ِض‬

“Seorang perempuan yang disiksa dineraka karena seekor

kucing yang diikatnya hingga kucing itu mati, lantaran

perempuan itu tidak memberinya makan dan tidak pula minum.

Dia terus mengurung kucing itu hingga kucing tersebut tidak

dapat mencari makannya sendiri dari serangga – serangga yang

ada di muka bumi.” ( HR. Imam Bukhori dan Imam Muslim).


2. Kelebihan Metode Cerita/kisah
a. Kisah dapat mengaktifkan semangat siswa. Karena setiap anak didik
akan senantiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi
kisah, jika terpengaruh oleh tokoh dan topik pada buku.
b. Mengarahkan semua emosi hingga menyatu pada suatu kesimpulan
yang menjadi akhir cerita.
c. Kisah selalu memikat, karena mengundan pendengaran untuk
mengikuti peristiwanya dan merenungkan maknannya.
d. Dapat mempengaruhi emosi seperti takut, perasaan diawasi,
rela,senang, sungkan, atau benci sehingga bergelora dalam ikatan
cerita.

7
3. Kekurangan metode kisah/cerita
a. Pemahaman siswa menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi
oleh masalah lain.
b. Bersifat minolog dan dapat menjenuhkan siswa.
c. Seringterjadi ketidak selarasan isi cerita dengan konteks yang
dimaksud sehinga pencapaian sulit diwujudkan.8

8
KESIMPULAN

Keberhasilan suatu penggunaan metode merupakan keberhasilan proses


pembelajaran yang pada akhirnya berfungsi sebagai determinasi kualitas
pendidikan

Pengertian metode pendidikan yaitu cara teratur dalam usaha membimbing


dan membina serta bertanggungjawab untuk mengembangkan intelektual pribadi
anak didik ke arah kedewasaan.

Metode ceramah ialah cara penyampaian sebuah materi pelajaran dengan


cara penuturan lisan kepada siswa atau khlayak ramai, dan Metode diskusi
merupakan kegiatan tukar menukar informasi, pendapat dan unsur-unsur
pengalaman secara teratur. Sedangkan Metode kisah yaitu mengandung arti suatu
cara dalam menyampaikan materi permbelajaran dengan menuturkan secara
kronologis tengtang bagaimana terjadinya suatuhal baik yang sebenarnya terjadi
atau hanya rekaan saja

9
DAFTAR PUSTAKA

Arief , Armai, 2002. Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta:
Ciputat Pers.

Dradjat, Zakiah 2011. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara.

Nasih , Ahmad Munjin, 2009. Metode dan Teknik Pembelajaran Pendidikan Agama
Isalm, Bandung: PT Refika Aditama.

10

Anda mungkin juga menyukai