Disusun olrh:
Kelompok 15
1
PEMBAHASAN
2
adalah peranan guru tampak lebih dominan. Sementara siswa lebih
banyak pasif dan menerima apa yang disampaikan oleh guru. Dalam
sebuah hadis Nabi saw. Bersabda:
َبِّلُغ ْو اَع ِّنْي َو َلْو اَيًة
Artinya: “sampaikanlah olehmu walau itu hanya ayat”
َو َع ْن َعْبِد اِهللا ْب ِن ُع َمَر َو ْب ِن اْل َع اِص َر ِض َي اُهللا َع ْن ُهَم ا َأَن الَّن ِبَي صلى اهللا علىه وسلم
َو َم ْن َك َّذ َب َع َلَّي ُم َت َع ِّم ًد ا، قال "َب ِّلُغ ْو ا َع ِّن ْي َو َلْو آَی ًة َو َح ِّد ُثْو ا َع ْن َب ِنْي ِإْس َر اِئْی َل َو اَل َح َر َج
))َف ْلَی َت َب َّو ْأ َم ْق َع َد ُه ِمَن الَّن اِر (( رواه البخاري
Artinya: Sampaikanlah apa yang datang dariku walaupun satu ayat, dan
ceritakanlah apa yang kamu dengar dari Bani Isra’il, dan hal itu tidak ada
Salahnya, dan barang siapa berdusta atas namaku maka bersiap-siaplah
untuk menempati tempatnya dineraka". (HR. Bukhori.)
3
dibicarakan guru. Murid diharuskan mengikuti apa kemauan guru,
meskipun ada murid yang kritis, namun semua jalan pikiran guru
dianggap benar oleh murid.
c. Untuk sekolah dasar jika dilakasankan 100% tidak baik, karena segala
sesuatu akan ditelannya tanpa kritik bahkan mungkin muridnya sama
sekali tidak mengerti apa yang di ceramahkan guru.3
C. Metode Diskusi
1. Pengertian Metode Diskusi4
Metode diskusi merupakan kegiatan tukar menukar informasi,
pendapat dan unsur-unsur pengalaman secara teratur. Menurut Gulo
(2002) metode diskusi merupakan metode pembelajaran yang tepat untuk
meningkatakan kualitas interaksi antara peserta didik. Tujuannya ialah
untuk memperoleh pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti
tentang sesuatu, disamping untuk mempersiapkan dan menyelesaikan
keputusan bersama.
Secara normatif al-Qur’an telah memberikan penegasan akan
pentingnya metode ini dalam pengajaran. Allah swt. Berfirman dalam
surat an-Nahl (16 ) ayat 125.
اْد ُع ِإَلى َس ِبيِل َر ِّبَك ِباْلِح ْك َم ِة َو اْلَم ْو ِع َظِة اْلَحَس َنِة َو َج اِد ْلُهْم ِباَّلِتي ِهَي َأْح َس ُن ِإَّن َر َّبَك
ُهَو َأْع َلُم ِبَم ْن َض َّل َع ْن َس ِبيِلِه َو ُهَو َأْع َلُم ِباْلُم ْهَتِد يَن
3
Zakiah Dradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,
2011), hlm. 289-290.
4
Ahmad Munjin Nasih, Metode dan Teknik Pembelajaran Pendidikan Agama Isalm
(Bandung: PT Refika Aditama, 2009), hlm. 57.
4
tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang
yang mendapat petunjuk."
2. Macam-macam Diskusi
a. Diskusi informal
Diskusi ini terdiri dari satu diskusi yang pesertanya terdiri dari
murid-murid yang jumlahnya sedikit. Peraturan-peraturannya agak
longgar. Dalam diskusi informal ini hanya seorang yang menjadi
pimpinan, tidak perlu ada pembantu-pembantu, sedangkan yang lain-
lainnya hanya sebagai anggota diskusi
b. Diskusi Formal
Diskusi ini berlangsung dalam suatu diskusi yang serba diatur dari
pimpinan sampai dengan anggota kelompok. Diskusi dipimpin oleh
seorang guru atau murud yang dian ggap cakap. Karena semua telah
diaturmaka para anggota dfiskusi didakdapat begitusaja berbicara,
semua harus diatur melalui aturan yang dipegang oleh pimpinan
diskusi
c. Diskusi panel
Diskusi inidapat diikuti oleh banyak murid sebagai peserta, yang
dibagi menjadi peserta akatif dan pesrta tidak aktif, peserta aktif yaiyu
langsung mengadakan diskusi, sedangkan peserta tidak aktif adalah
sebagai pendengar.
d. Diskusi symposium
Dalam symposium masalah-masalah yang akan dibicarakan
diantarkan oleh seorang atau lebih pembicara dan disebut pemerasaran.
Pemerasaran boleh berpendapat berbeda-beda terhadap suatu asalah,
sedangkan peserta boleh mengeluarkan pendapat menanggapi yang
telah dikemukan oleh pemerasaran.5
5
Zakiyah Daradjat, Metode Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi
Aksara,2011). 293-294.
5
a. Suasana kelas lebih hidup, sebabsiswa mengarahkan perhatian atau
pikiran kepada masalah yang edang didiskusikan
b. Dapat menaikan prestasi kepribadian indifidu, seperti sikap toleransi,
demokrasi, berfikir kritis, sistematis, sabar dan sebagainya.
c. Kesimpulan hasil diskusi mudah dipahami siswa, karena mereka
mengikuti proses berfikir sebelum sampai pada suatu kesimpulan.
d. Siswa dilatih belajar untuk mematuhi peraturan-peraturan dan tata
tertib layaknya dalam suatu musyawarah.
e. Membantumurid untuk mengambil keputusan yang lebih baik.
f. Tidak terjebak kedalam pikiran indifidu yang kadang-kadang salah,
penuh prasangka dan sempit. Dengan diskusi seseorang dapat
mempertimbangkan alasan-alasan atau pikiran oranglain.6
4. Kekurangan Metode Diskusi
6
Armai Arief, Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam. (Jakarta:Ciputat Pers, 2002).
Hlm. 148-149
7
Armai Arief, Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,
2002), hlm. 160-162.
6
َنْح ُن َنُقُّص َع َلْي َك َأْح َس َن اْلَقَص ِص ِبَم ا َأْو َح ْيَن ا٢ َنا َأْنَز ْلَنُه ُقْر َء ًنا َع َر ِبًيا َّلَع َّلُك ْم َتْع ِقُلْو َن
٣ ِإَلْيَك َهَذ ا اْلُقْر َء اَن َو ِإْن ُكْنَت ِم ْن َقْبِلِه َلِم َن اْلَغ ِفِلْيَن
ُع ِّذ َبْت اْمَر َأٌة ِفْي ِهَّر ٍة َرَبَطْتَها َح َّتى َم اَتْت َفَد َخ َلْت ِفْيَها الَّناَر َال ِهَي َأْطَع َم ْتَها
ْأ
َو اَل َس َقْتَها ِإْذ َحَبَس ْتَها َو اَل ِهَي َتَر َك ْتَها َت ُك ُل ِم ْن َخ َش اِش اَأْلْر ِض
7
3. Kekurangan metode kisah/cerita
a. Pemahaman siswa menjadi sulit ketika kisah itu telah terakumulasi
oleh masalah lain.
b. Bersifat minolog dan dapat menjenuhkan siswa.
c. Seringterjadi ketidak selarasan isi cerita dengan konteks yang
dimaksud sehinga pencapaian sulit diwujudkan.8
8
KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
Arief , Armai, 2002. Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta:
Ciputat Pers.
Dradjat, Zakiah 2011. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara.
Nasih , Ahmad Munjin, 2009. Metode dan Teknik Pembelajaran Pendidikan Agama
Isalm, Bandung: PT Refika Aditama.
10