Anda di halaman 1dari 6

Nama : Faridah

Npm :21420111300
Prodi : Pai
Semester :3( Tiga)
Mata kuliah : Tafsir tarbawi

Tungas harian
A. Pengertian tafsir tarbawi
Secara bahasa, Tafsir Tarbawi merupakan perpaduan dari dua kata yaitu Tafsir dan
Tarbawi. Tafsir menurut bahasa berarti menjelaskan, menyingkap dan menampakkan makna
yang abstrak. Kata yang kedua adalah Tarbawi yang berarti pendidikan yang mengandung
makna pembimbingan, pengasuhan dan pemeliharaan. Tafsir adalah ilmu untuk memahami
kitabullah yang diturunkan kepada Muhammad, menjelaskan maknanya serta mengeluarkan
hukum dan hikmahnya.
Pengertian tafsir secara istilah sebagai al-tarbiyah tidak ditemukan dalam al-Qur’an. Akan
tetapi ditemukan bahwa al-Qur’an menggunakan kata-kata yang akar katanya mempunyai
sumber derivasi yang sama dengan al-tarbiyah. Kata-kata yang dimaksud ialah al-rabb,
rabbayani, nurabbi, ribbiyn, rabbani. Demikian pula dalam hadis ditemukan penggunaan
istilah rabbani. Meskipun kelihatannya semua istilah tersebut mempunyai pola akar kata yang
sama, namun masing-masing mempunyai konotasi makna yang berbeda-beda.
Tafsir merupakan ijtihad akademisi tafsir, berupaya mendekati al-Qur’an melalui sudut
pandang pendidikan, baik dari segi teoritik maupun praktik. Ijtihad ini diharapkan dapat
mewacanakan sebuah paradigma tentang konsep pendidikan yang dilandaskan kepada kitab
suci al-Qur’an. Dengan demikian, petunjuk kitab suci diharapkan mampu diimplementasikan
sebagai nilai-nilai dasar dalam pendidikan.
Jika wacana ini dapat dilihat sebagai nominasi alternatif suatu model pendekatan, tafsir
tarbawi dapat dijadikan sebuah tawaran dalam proses kajian dan pembelajaran kitab suci
dengan menggunakan pisau analisis pendidikan (logo analysis educative).Al-Qur’an
memandang bahwa pendidikan merupakan persoalan pertama dan utama dalam membangun
dan memperbaiki kondisi umat manusia di dunia. Ajaran yang terkandung di dalamnya
mencakup akidah tauhid, akhlak mulia, dan aturan-aturan mengenai hubungan vertikal dan
horizontal ditanamkannya melalui pendidikan tersebut. Itu berarti pendidikan merupakan kata
kunci untuk kemajuan bangsa karena maju tidaknya suatu bangsa selalu diukur dengan mutu
dan penyelenggaraan pendidikan yang dimiliki suatu bangsa.
Pendidikan al-Qur’an memperlihatkan perbedaan yang cukup berarti jika dibandingkan
dengan pendidikan konvensional. Perbedaan itu terlihat jelas pada prinsip dasar
pembangunan pendidikan tersebut, pendekatan belajar, orientasi penyelenggaraannya dan
sumber ilmunya.
Prinsip dasar pendidikan Islam adalah akidah tauhid dan Islam memandang ilmu yang
dipelajari bersumber dari Allah. Maka pembelajarannya bercorak imani, dan pendekatan
dalam pembelajarannya bernuansa akidah tauhid. Demikian pula orientasinya yang juga
menuju penguatan keimanan, dan pembelajarannya selalu dilakukan dengan pendekatan
spiritual. Sebab, Islam memandang bahwa ilmu itu bersumber dari Allah, maka spiritual
menjadi suatu pendekatan yang tidak dapat diabaikan. Prinsip utama pembangunan dan
penyelenggaraan pendidikan Islam adalah akidah tauhid, ini berarti bahwa pendidikan dalam
perspektif al-Qur’an bukan penguasaan ilmu, tetapi penanaman dan pengembangan akidah
tauhid. Ilmu dipandang hanya sebagai alat transformasi pembangunan akidah tersebut melalui
wadah pendidikan. Karena itu keberhasilan pendidikan tidak hanya ditandai dengan
penguasaan pengetahuan tetapi juga mencerminkan keimanan kepada Allah.
Dengan demikian dapat disimpulkan pengertian tafsir tarbawi sebagai metode memahami
Al-Qur’an yang dilihat atau didekati dari sisi pendidikan dengan lebih memperhatikan gaya
pendidikan dalam memberikan analisisnya. Sebagaimana dipahami bahwa al-Qur’an
memiliki cakupan yang lengkap termasuk hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan. Oleh
karena itu perlu untuk mencoba menjelaskan ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan
tarbiyah dengan mendekati pendidikan sebagai media analisis.
A. Fungsi tafsir tarbawi
Berdasarkan makna tafsir tarbawi secara khusus menekankan tema pendidikan islam,
maka fungsi tafsir tarbawi adalah sebagai berikut:
Untuk meningkatkan pemahaman kita tentang pesan-pesan pendidikan yang terkandung
dalam Alquran. Karena Alquran adalah referensi tertinggi dalam Islam.
1. Sebagai keimanan yang merupakan nilai pengetahuan tertinggi.
2. Sebagai jembatan yang menghubungkan pesan-pesan Ketuhanan untuk ditangkap oleh
manusia.
3. Sebagai sumber informasi tentang pendidikan yang belum pernah kita kenal
sebelumnya berdasarkan Al-Qur’an.
4. Sebagai sumber pengajaran mutlak dalam pendidikan Islam.
5. Untuk membedakan pengetahuan duniawi dari akhirat.
B. Karakteristik tafsir tarbawi
Berdasarkan dari beberapa poin dari uraian pemateri diatas menjelaskan bahwa tafsir
adalah menyingkap, menjelaskan tentang sesuatu yang bersifat abstrak dan tarbawi berarti
pendidikan. Sedangkan kararteristik itu sendiri dapat diartikan sebagai ciri-ciri khusus
atau mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu. Dilihat dari beberapa
pemaparan materi yang penulis telah jelaskan sebelumnya diatas penulis dapat
menyimpulkan karakteristik dari pada tafsir tarbawi adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan pendidikan.
Sepert subjek pendidikan, objek pendidikan, metode pendidikan, dan materi pendidikan
yang terdapat dalam al-Qur’an al-Karim yang dikaji melalui pendekatan tafsir agar
pendidikan atau tujuan sebenarnya dapat terwujud.
D. Karya-karya tafsir tarbawi
1).Tafsir Ayat-ayat Pendidikan (Tafsir al-Ayat al-Tarbawiy) Karya Abuddin Nata
(2002);
2).Tafsir Ayat-ayat Pendidikan:Hati yang Selamat hingga Kisah Luqman Karya
Nurwadjah AhmadE.Q. (2007);
3).Tafsir Tarbawi: Mengungkap Pesan al-Qur’an TentangPendidikan Karya Ahmad
munir (2008);
4).Epistemologi PendidikanIslam: Integrasi al-Tarbiyyah dan al-Ta’lim dalam al-Qur’an,
karyaRosidin (2010) ;
5).Tafsir Tarbawi: Pengantar ke Tafsir Tarbawi,Karya Suteja (2012); 6).Tafsir Pendidikan
Karya Ahmad Izzan dan Saehuddin.

Tungas UAS
“ pentingnya pendidikan “
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan merupakan proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah bagian penting dari
kehidupan bermasyarakat. Ini juga menjadi salah satu alasan mengapa pendidikan perlu
ditanamkan sejak dini.
Surat Al-Maidah ayat 67:
‫اس اِ َّن هّٰللا َ اَل يَ ْه ِدى ْالقَوْ َم‬
ِ ۗ َّ‫ك ِمنَ الن‬
‫هّٰللا‬ َ ِّ‫ٰيٓاَيُّهَا ال َّرسُوْ ُل بَلِّ ْغ َمٓا اُ ْن ِز َل اِلَ ْيكَ ِم ْن َّرب‬
ِ ‫ك ۗ َواِ ْن لَّ ْم تَ ْف َعلْ فَ َما بَلَّ ْغتَ ِر ٰسلَتَهٗ َۗو ُ يَ ْع‬
َ ‫ص ُم‬
َ‫ْال ٰكفِ ِر ْين‬
Artinya: “Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak
engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-
Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang kafir.”
Pada ayat di atas dikisahkan bahwa Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad
SAW agar tidak menunda amanat yang sudah diembannya walau hanya sebentar. Artinya,
seseorang yang telah dibekali ilmu atau kemampuan, sebaiknya menyebarkan dan
mengajarkan ilmu tersebut kepada orang lain yang membutuhkan. Sehingga, ilmu pendidikan
yang dimilikinya tidak hanya berguna bagi diri sendiri, namun juga bermanfaat bagi orang di
sekitarnya.
Manfaat pendidikan
Berikut adalah manfaat pendidikan yang perlu dipahami.
1. Menjadi fondasi masa depan
Pendidikan yang baik bertindak seperti fondasi pada diri yang dapat membentuk masa depan
cerah. Lewat pendidikan, Anda akan belajar mengolah kemampuan kognitif sekaligus social,
dan mempersiapkan diri untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
2. Membangun karakter
Pendidikan bukan hanya melulu berkutat pada pelajaran sesuai kurikulum, seperti
matematika atau sejarah, tetapi juga pembangunan karakter.Dengan pendidikan yang
layak, seseorang akan dilatih untuk memiliki kepribadian yang baik sesuai yang harapan
masyarakat.
3. Memaksimalkan potensi
Makna pendidikan bagi manusia selanjutnya adalah memaksimalkan potensi atau bakat
yang dimiliki seseorang.Setiap orang memiliki potensi atau karakternya masing-masing
yang dapat dimaksimalkan melalui sarana pendidikan yang tepat.Seseorang yang
mendapat pendidikan sejak dini berpeluang untuk hidup dengan lebih mandiri sekaligus
mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.
4. Meningkatkan taraf hidup
Lewat pendidikan, seseorang akan memiliki kesempatan di masa depan untuk
memperoleh kehidupan yang lebih baik dibanding saat ini.Pentingnya pendidikan tinggi
tersebut mungkin tidak akan bisa dilihat dalam waktu dekat, tetapi manfaatnya dapat
dipetik ketika seseorang masuk ke dalam dunia kerja dan berhasil mendapatkan
penghasilan yang mampu meningkatkan taraf hidupnya.
5. Mengurangi angka kejahatan
Sebuah riset yang dilakukan di Amerika Serikat menyatakan anak yang teredukasi dengan
baik memiliki kemungkinan lebih kecil untuk melakukan tindak kriminal dan masuk
penjara. Sebaliknya, persentase kriminalitas semakin tinggi jika anak tidak sekolah atau
putus sekolah sebelum lulus SMA.

Di Indonesia sendiri, pemerintah mewajibkan anak belajar selama 12 tahun yang dimulai
sejak tingkat sekolah dasar (SD)
6. Menciptakan kesempatan kerja yang lebih baik
Pentingnya pendidikan di dunia kerja Pendidikan berperan penting pada masa depan
kerja.Salah satu alasan mengapa pendidikan itu penting adalah terciptanya kesempatan kerja
yang lebih baik.
Mencari kerja bukanlah suatu hal yang mudah. Terkadang, Anda harus berkompetisi dengan
ratusan atau bahkan ribuan kandidat lainnya demi mendapatkan posisi di dalam sebuah
perusahaan.Namun, dengan memiliki latar belakang pendidikan yang baik, Anda memiliki
kesempatan untuk bisa bersaing dan mendapatkan pekerjaan impian.
7. Meningkatkan jumlah penghasilan
Dikutip dari Habitat Broward, orang-orang yang memiliki edukasi tinggi dan pengalaman
lebih memiliki kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang lebih
tinggi pula.
Pasalnya perusahaan menyukai kandidat dengan latar belakang pendidikan yang baik. Di
mata perusahaan, seseorang dengan latar belakang pendidikan yang baik dianggap lebih
mampu bekerja keras dan bisa mencapai tujuan.
8. Mengasah kemampuan dalam menyelesaikan masalah
Salah satu pentingnya pendidikan bagi manusia adalah mengasah kemampuan dalam
menyelesaikan masalah.Sebab, pendidikan mengajarkan kita untuk mendapatkan dan
mengembangkan pemikiran kritis serta logis sehingga bisa meraih keputusan independen
ketika dihadapkan dengan masalah.Ini menjadi salah satu alasan mengapa seseorang perlu
mendapatkan pendidikan yang baik sejak dini. Seiring berjalannya waktu, Anda dapat
bertemu dengan berbagai macam masalah di dalam kehidupan.
Namun,, dengan pendidikan yang baik, Anda diharapkan dapat membuat keputusan dan
usaha yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
9. Menciptakan masyarakat yang modern
Salah satu pentingnya pendidikan di Indonesia yang perlu diingat adalah menciptakan
masyarakat yang modern.Pendidikan dianggap sebagai salah satu kunci utama di dalam
masyarakat modern. Pasalnya, seseorang perlu belajar budaya, sejarah, hingga aspek penting
lainnya supaya mampu berkontribusi pada masyarakat modern.
Tidak hanya itu, pengaruh pendidikan terhadap masyarakat ini dapat membentuk karakter
seseorang untuk menjadi pemimpin. Tidak hanya dengan ilmu pengetahuan, tapi juga emosi
yang baik.

E. Asbabun Nuzul Surah Al-Maidah 67.


Abu Syekh mengetengahkan dari Hasan, bahwa Rasulullah saw. Pernah bersabda,
“Sesungguhnya Allah telah mengutusku untuk membawa risalah-Nya hal ini membuatku
merasa susah. Dan aku telah mengetahui bahwa orang-orang pasti akan mendustakan diriku.
Al-Maidah ayat 67
“Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak
kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya.
Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi
pimpinan kepada orang-orang yang kafir”.
Diriwayatkan oleh Abus-Syeikh yang bersumber dari Al-Hasan: bahwa Rasulullah
Saw pernah berabda: “Sesungguhnya Allah telah mengutuskan dengan risalah kerasulan. Hal
tersebut menyesakkan dadaku karena aku tahu bahwa orang-orang akan mendustakan
risalahku. Allah memerintahkan kepadaku untuk menyampaikannya dan kalau tidak Allah
akan menyiksaku”. Maka turunlah ayat ini (Al-Maidah ayat 67) yang mempertegas perintah
penyampaian risalah disertai jaminan akan keselamatannya.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Mujahid: bahwa ketika
turun ayat “Ya ayyuhar rasuulu balligh maa unzila ilaika min rabbika” (sebagian surat
Almaidah ayat 67), Rasulullah bersabda: “Ya Rabbi! Apa yang harus aku perbuat, padahal
aku sendirian dan mereka berkomplot menghadapiku”. Maka turunlah ayat ini (Al-Maidah
ayat 67) yang memberikan ketegasan perintah penyampaian risalah kenabian.
Diriwayatkan oleh Al-Hakim dan At-Tirmidzi yang bersumber dari Aisyah:
bahwa Siti Aisyah menyatakan bahwa Nabi Saw biasa dijaga oleh para pengawalnya sampai
turun ayat “Wallahu ya’shimuka minannas” (Al-Maidah ayat 67). Setelah ayat itu turun
Rasulullah menampakkan dirinya dari kubbah sambil bersabda: “ Wahai saudara-saudara
pulanglah kalian, Allah telah menjamin keselamatanku dalam menyebarkan dakwah ini.
Sesungguhnya malam seperti ini baik untuk tidur di tempat tidur masing-masing”.
Diriwayatkan oleh At-Thabarani yang bersumber dari Abi Sa’id Al-Khudri:
bahwa Al-Abbas paman Nabi Saw termasuk pengawal Nabi. Ketika turun ayat “Wallahu
ya’shimuka minannas” (Al-Maidah ayat 67) ia pun meninggalkan pos penjagaannya.
Diriwayatkan oleh At-Thabarani yang bersumber dari Asmah bin Malik Al-Hathmi:
bahwa para sahabat biasanya mengawal Rasulullah Saw pada waktu malam sampai turun ayat
“Wallahu ya’shimuka minannas” (Al-Maidah ayat 67). Sejak itu mereka meninggalkan pos
penjagaannya.
Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban di dalam kitab shahihnya yang bersumber dari Abi
Hurairah:
bahwa para sahabat pernah meninggalkan Rasulullah berhenti di dalam perjalanan, dan
berteduh di bawah pohon yang besar. Ketika itu beliau menggantungkan pedangnya di pohon
itu. Maka datanglah seorang laki-laki dan mengambil pedang Rasul sambil berkata: “Siapa
yang menghalangi engkau daripadaku hai Muhammad!”. Sabda Rasulullah Saw: “Allah yang
akan melindungiku daripadamu, letakkanlah pedang itu”. Ketika itu pedang diletakkannya
kembali. Maka turunlah ayat ini (Al-Maidah ayat 67) yang menegaskan jaminan keselamatan
jiwa Rasulullah dari tangan usil manusia.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Marduwaih yang bersumber dari Jabir
bin Abdillah:
bahwa Rasulullah berhenti istirahat dalam peperangan Bani Anmar di Dzatir Raqqi di kebun
kurma yang tinngi dan duduk di atas sebuah sumur sambil menjulurkan kakinya. Berkatalah
Al-Warits dari Bani Najjar kepada teman-temannya: “Aku akan membunuh Muhammad”.
Teman-temannya berkata: “Bagaimana cara membunuhnya?”, Ia berkata: “Aku akan berkata:
“Cobalah berikan pedangmu. Dan apabila ia memberikan pedangnya akau akan
membunuhnya”.Ia pun pergi mendatangi Rasul dan berkata: “Hai Muhammad! Berikan
pedangmu kepadaku agar aku menciumnya”. Pedang itu oleh Rasul diberikan kepadanya,
akan tetapi tangannya gemetar, dan bersabdalah Rasul Saw: “Allah mengahalangi dari
maksud jahatmu”. Maka turunlah ayat ini (Al-Maidah ayat 67) yang menegaskan jaminan
keselamatan jiwa bagi Rasulullah.
Diriwayatkan pula oleh Ibnu Marduwaih yang bersumber dari Jabir bin Abdillah:
bahwa Rasulullah biasanya mendapat pengawalan, dan tiap-tiap hari Abu Thalib pun
mengirimkan pengawal-pengawalnya dari Bani Hasyim untuk menjaganya. Ketika turun ayat
ini (Al-Maidah ayat 67) Rasulullah Saw bersabda kepada kepada Abu Thalib yang akan
mengirimkan pengawalnya: “Wahai pamanku! Sesungguhnya Allah telah menjamin
keselamatan jiwaku dari perbuatan jin dan manusia”.

Anda mungkin juga menyukai