Anda di halaman 1dari 18

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGAH

DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 2 TAKENGON
Jln.Takengon-Isaq Km.Wih Nareh Pegasing 24561
Telp/Fax: (0643) 7426451 Takengon Aceh Tengah
E-mail: smkn 2 takengon@yahoo.co.id

PEMBUATAN ROTI

Disusun Oleh:
ELFI ARMAYANTI
NIS 5258

Menyetujui:

Pembimbing Sekolah Takengon desember 2014


Pembimbing Lapangan

AMNASARI S,Tp SUCIPTO


NIP 19770626 200904 2 005

Disahkan Oleh:

Kepala Sekolah, Ketua Jurusa TPHP

HAJARUS SALAM, M.pd RAMLI,SP


NIP 19700817 199702 1 001 NIP 19640308 198902 1 001

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………….iii

BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………………………1

A. LATAR BELAKANG………………………………………………………………………………………………………………..1

B. TUJUAN PRAKERIN……………………………………………………………………………………………………………….1

C. TUJUAN PENULISAN LAPORAN…………………………………………………………………………………………….1

D. METODE PENGAMBILAN DATA……………………………………………………………………………………………2

BAB II. PENGORGANISASIAN………………………………………………………………………………………………..3

A. SEJARAH BERDIRINYA PERUSAHAAN………………………………………………………………………………......3

B. STRUKTUR ORGANISASI……………………………………………………………………………………………………….3

C. DISIPLIN KERJA…………………………………………………………………………………………………………………….4

BAB III. PEMBUATAN ROTI……………………………………………………………………………………………….....5

A. KAJIAN TEORI……………………………………………………………………………………………………………………….5

B. PROSES PEMBUATAN ROTI…………………………………………………………………………………………………..5

BAB IV. PENUTUP………………………………………………………………………………………………………………13

A. KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………………………..13

B. SARAN-SARAN……………………………………………………………………………………………………………………13

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………………IV
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik kerja industri (prakerin) merupakan suatu praktik untuk menerapkan pengetahuan teknis
pertanian yang selama ini diterima secara teoritis, disamping itu prakerin merupakan suatu sistim pelaksanaan
peningkatan pengetahuan secara berkelompok,sekaligus mendapat pembinaan, keterampilan dan melakukan
hal-hal yang praktis dalam menerapkan pengetahuan teoritis.

Pelaksanaan praktik kerja industri (prakerin) merupakan program intrakulikuler, yang merupakan
program wajib yang harus diikuti oleh seluruh siswa tingkat XII pada SMK Negeri 2 Takengon. Program ini
bertujuan untuk melatih kemampuan, meningkatkan pengetahuan, da untuk mengetahui secara langsung
masalah-masalah yang ada di lapangan.

Program praktik kerja industri (prakerin) dilakukan dari tanggal 25 september 2014 sampai 20
Desember 2014 sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN ).

B.Tujuan Praktik Kerja Industri ( prakerin )


Tujuan praktik kerja industri ini dilaksanakan sebagai berikut:

1. Meningkatkan, memperluas keterampilan dan membentuk kemampuan siswa sebagai modal untuk
memasuki suatu lapangan pekerjaan yang sesuai dengan program keahlian.
2. Menerapkan keterampilan yang diperoleh disekolah
3. Mengetahui keadaan pasti dilapangan kerjan
4. Menerapkan disiplin dan tanggung jawab siswa siswa dalam melaksanakan tugas
5. Mendorong siswa untuk berjiwa mandiri
6. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di sekolah , diterapkan
secara langsung didunia kerja/ industri.

C.Tujuan Penulis Laporan


Adapun tujuan penulisan laporan prakerin ini adalah sebagai berikut :
1. Mampu mempelajari dan memahami pelajaran yang diperoleh disekolah
2. Mampu mencari alternatif pemasalahan kejuruan sesuain dengan program study yang dipilihnya
secara lebih luas dan mendalam yang terungkap dari laporan yang telah disusun
3. Mengumpulkan data guna kepentingan sekolah dan dari kita sendiri
4. Menambah perbendaharaan perpustakaan sekolah dan menunjang peningkatan pengetahuan siswa
angkatan berikutnya.
1
D. Metode Pengambilan Data
1. Metode komunikasi, yaitu mengadakan Tanya jawab langsung pada patner yang berkompeten
2. Metode observasi, yaitu dengan cara mengamati langsung dari sumber data
3. Metode praktik, yaitu cara mengerjakan langsung di lapangan melalui kegiatan prakerin sehingga
dapat di gunakan untuk meningkatkan keterampilan siswa baik sekarang maupun pada masa yang
akan datang.

2
BAB II
PENGORGANISASIAN

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan


Berdirinya industry Dolog Bakeri pada tahun 2001, yang didirikan oleh bapak Sucipto dan
mempunyai 4 orang pegawai, pada awal berdirinya Dolog Bakery yaitu dengan menggunakan modal sebesar
RP 50.000. dan dalam pembuatan roti masih sangat sederhana dan pembakaran roti masih menggunakan cara
tradisional yaitu dengan menggunakan oven kue biasa yang menggunakan bahan bakar kompor minyak dan
adonan masih digunakan dengan cara manual yang memerlukan waktu yang cukup lama dalam proses
pembuatannya.

Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2006 industri Dolog Bakery telah mengalami banyak
kemajuan seperti:
1. Mengaduk dengan menggunakan mesin disel
2. Pembakaran roti dengan menggunakan oven yang besar yang berbahan bakar gas
3. Memotong roti dengan menggunakan mesin pemotong roti
4. Menggunakan alat sealer untuk mengelim pembungkus roti

Dengan demikian pegawai yang diperlukan tidak banyak karena sudah memiliki alat Yang modern dan
tidak memerlukan waktu yang cukup lama. Adapun pegawai di industry Dolog Bakery adalah berjumlah 4
orang dengan pembagian sesuai dengan keahliannya masing-masing.

B.Struktur Organisasi
Struktur organisasi harus disusun sesuai dengan besar atau kecilnya organisasi sehingga keluasan
struktur organisasi harus disesuaikan dengan rencana kegiatan organisasi dan tugas-tugas yang seharusnya
dilakukan oleh pekerja.

Tingkat organisasi pada perusahaan di susun berdasarkan tingkat kewenangan sebagai berikut:
1. Tingkat kewenangan yang tinggi dalam organisasi perusahaan disebut manajemen puncak yaitu
pimpinan dan anggota direksi yang membantu direktur keuangan dan direktur produksi.
2. Tingkat kewenangan menengah disebut manajemen tingkat menengah seperti manager pembelian,
meneger penjualan, dan manager pemasaran.
3. Tingkat kewenangan dibawah disebut manajemen tingkat bawah, minsalnya kepala seksi produksi dan
kepala seksi keamanan

3
Struktur Organisasi Industri Dolog Bakery

PIMPINAN

SUCIPTO

MANAGER
PRODUKSI

PENGADUKAN PENGADAAN PEMBAKARAN PENGEMASAN PEMASARAN


BAHAN

C.DISIPLIN KERJA
Disiplin kerja di industry Dolog Bakery diatur oleh manager perusahaan sesuai dengan disiplin kerja yang
diterapkan kepada pegawai-pegawai perusahaan tersebut, seperti:

1. Hari kerja : senin-minggu


2. masuk kerja pukul : 10.00 Wib
3.istirahat pukul : 13.00-14.00 Wib
4. pulang kerja pukul : 16.00 Wib
5. hari libur : kamis

4
BAB III
PEMBUATAN ROTI
A.KAJIAN TEORI
Produk-produk bakery merupakan produk olahan sebagian besar menggunakan bahan dasar tepung
terigu terutama untuk produk rerotian. Produk-produk Bakery sudah banyak dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia, bukan hanya di perkotaan saja akan tetapi sudah sampai kedesa-desa.

Roti adalah produk makanan dari fermentasi terigu (tepung gandum) dengan ragi atau pengembang
lainnya kemudian dipanggang. Roti memiliki dua lapisan utama:

1. Crust (kulit roti) yang biasanya berwarna coklat keemasan sebagai akibat dari pemanggangan.
2. Crumb (daging roti) yang biasanya berwarna putih (henny koesoemaharjati).

Warna crust dipengaruhi oleh suhu oven, fermentasi adonan,aktivitas enzim,dan lama pemanggangan.
Warna crumb tergantung pada kualitas pigmen pada tepung.

B. PROSES PEMBUATAN ROTI


1.BAHAN
Proses pembuatan roti memerlukan bahan-bahan yang beraneka ragam, baik jenis,mutu,maupun
harganya. Bahan dasar pembuatan roti dibagi tiga kelompok utama yaitu:

a.Bahan Pokok/Bahan Utama

1. Terigu
Terigu merupakan bahan pokok pembuatan roti yang baik dan berkualitas yang memiliki gluten yang
tinggi dapat memberikan sifat-sifat menahan gas dan pembentuka struktur yang Penting dalam pembuatan
roti serta tepung terigu juga memiliki protein tinggi cocok Digunakan untuk pembuatan roti yang merupakan
komponen yang utama dalam pengembangan Adonan. Oleh karena itu dalam pembuatan roti, tepung terigu
belum dapat digantikan dengan bahan lainnya.untuk menghasilkan roti yang baik diperlukan terigu yang baik
pula, adapun cirri-ciri terigu yang baik yaitu:
 Berwarna putih;
 Tidak menggumpal;
 Tidak apek;
 Tidak berkutu.
5
2.Air
Air merupakan salah satu bahan yang penting dalam pembuatan roti karena air memungkinkan
terbentuknya gluten, gluten hanya akan terbentuk apabila protein yang terdapat dalam tepung dicmpurkan
dengan air,air bertindak sebagai bahan pengikat yang memungkinkan terjadinya fermentasi adonan,karena air
berfungsi sebagai pengencer,pengatur suhu adonan,mengatur konsistensi adonan,dapat melarutkan garam,
menahan dan manyebarkan bahan-bahan bukan tepung secara seragam serta memungkinkan terjadinya
kegiatan enzim,sehingga gluten mampu menahan gas dalam adonan. Air yang baik digunakan dalam
pembuatan roti adalah air yang mengandung cukup mineral yang akan menguatkan gluten. Air dapat
mempertahankan rasa lezat roti lebih lama bila dalam roti terkandung cukup air.

3.Garam
Garam berperan menstabilkan gluten dan memungkinkan toleransi yang lebih baik pada proses
fermentasi, garam secara tidak langsung mempengaruhi warna roti, garam dapat menghentikan konsumsi
gula dalam adonan oleh ragi,garam digunakan untuk mengatur cita rasa roti.jika garam tidak ditambahkan
dalam adonan maka kulit roti akan terlihat sangat pucat rasa kurang memuaskan dan terjadi pengerutan.
kualitas garam yang dikehendaki agar produk roti memiliki kialitas yang baik adalah bersih,bebas dari bahan
yang tidak larut,bebas Dari zat kimia yang mengganggu fermentasi,halus,tidak menggumpal dan cepat larut.
Dosis pemakaian garam yaitu 1-2% dari berat tepung.

4.Ragi
Ragi berfungsi untuk mengembangkan adonan dengan menghasilkan gas CO2 dan memperlunak gluten
dengan asam yang dihasilkan serta memberi rasa dan aroma pada roti. Semua jenis ragi untuk pembuatan roti
merupakan species dari saccharomyces cerevisiae, ragi menjalankan fermentasi secara optimal pada kisaran
suhu 35°-40°C, namun suhu yang paling ideal adalah 38°C pada kelembaban 80%. Ragi yang sering digunakan
dalam pembuatan roti yaitu success instant, karena selain dapat disimpan pada suhu kamar ragi ini memiliki
masa simpan yang cukup lama.

b.Bahan pengempuk
Pembuatan roti juga memerlukan bahan pengempuk, yang berguna untuk member rasa yang lebih
empuk, enak ataupun untuk menambah kandungan bagi roti yang lebih tinggi
Salah satu bahan pengempuk dalam pembuatan roti adalah :

1). Gula
Gula yang berfungsi sebagai makanan ragi, yang tersedia didalam tepung terigudan yang ditambahkan
dalam formula. Ragi membutuhkan gula dalam proses fermentasi. Gula yang tersisa dalam proses fermentasi

6
disebut gula sisa, yang akan member warna coklat pada kulit dan rasa manis pada roti.

2). Lemak
Penambahan lemak dalam adonan menghasilkan tekstur daging roti yang lebih lembut. Baik lemak
berupa mentega (butter),mentega putih (shortening/compound fat),dan lemak.adapun fungsi lemak yaitu
memberi pengembangan yang lebih merata, memperbesar volume roti dan membentuk kulit roti yang lunak
serta member kelembutan pada daging roti.

C.Bahan Tambahan (braed improver)


Bread improver adalah bahan-bahan yang dapat membantu meningkatan kualitas roti dan ditambahkan
kedalam adonan, atau bread improver merupakan bahan tambahan yang dikembangkan untuk mempercepat
proses dan dan mengurangi kendala dalam pembuatan roti. Bread improver di Dolog Bakery yaitu magi mix
dengan dosis 1% dari berat tepung.

1. Formula Roti
a. Tepung terigu 12,5 kg
b. Gula 1,5kg
c. Mentega 8gr
d. Garam 1,5 ons
e. Air 5,5 liter
f. Ragi success instan 1,5 ons
g. Beker bonus 1 gr

2.PERALATAN
Peralatan untuk memproduksi produk-produk bakery ada beberapa jenis dan ukuran tergantung jumlah
dan kapasitas produksi. Adapun peralatan yang digunakan untuk pembuatan produk-produk bakery adalah
sebagai berikut:

a.Timbangan
Timbangan yang digunakan bermacam-macam tergantung seberapa banyak bahan yang akan
ditimbang, pemilihan timbangan harus benar-benar diperhatikan, karena timbangan yang tidak tepat tidak
hanya menyebabkan kehilangan bahan, tetapi juga akan menghasilkan produk yang tidak seragam.

7
b.Gelas ukur
Seperti halnya timbangan, gelas ukur digunakan untuk mengukur cairan yang akan digunakan untuk
mengukur cairac yang akan digunakan dalam pembuatan produk-produk bakery. Gelas ukur yang digunakan di
Dolog Bakery adalah gayung.

c.Mixer
Mixer sebagai alat pengaduk adonan agar bahan tercampur secara merata, biasanya pada mixer ada tiga
alat pengaduk, yaitu wisk digunakan untuk mengaduk yang ringan seperti dalam pembuatan cake, paddle
digunakan untuk mengaduk bahan yang agak berat seperti dalam pembuatan pie dan cookies, hook digunakan
untuk mengaduk bahan-bahan atau adonan yang berat seperti dalam pembuatan roti dan pastry.mixer roti
memiliki berbagai kapasitas mulai dari 1 kg adonan, 5 kg,10 kg, dan 15 kg adonan.di Dolog Bakery
menggunakan kapasitas 12,5 kg adonan, dengan menggunakan mesin disel.

d.Divider
Divider adalah alat yang dapat membagi adonan menjadi beberapa bagian dengan berat yang seragan
sebelum adonan diisi dan di bentuk. Adapun di Dolog Bakery pembagian adonan masih dilakukan secara yang
manual.

e. Loyang/Baking sheet
Loyang yang digunakan berbahan dasar aluminium karena ringan, tidak mudah berkarat, penghantar
panas yang baik dan tidak menyerap panas radiasi ( sinar ). Sebelum digunakan Loyang-loyang dibersihkan
dengan cara dilap dengan lap yang bersih, jangan menyuci loyag setiap saat karena akan membuat loyang
menjadi lengket.

f.Proff Box/Proover
Proff Box/Baking sheet adalah ruangan atau alat yang mempunyai suhu panas lembab yang berfungsi
untuk kegiatan fermentasi akhir adonan setelah diisi dan dibentuk. Di Dolog Bakery untuk menjaga
kelembaban, adonan ditutup dengan plastik.

g.Oven
Oven untuk memanggang roti mempunyai ukuran yang bermacam-macam , ada yang berkapasitas
sedang dan berkapasitas besar.di Dolog Bakery oven memakai bahan bakar gas yang berkapasitas sedang dan
besar.

8
h.Rak Pendingin
Alat ini berfungsi untuk mendinginkan roti yang baru keluar dari oven, fungsi lubang pada rak pendingin
untuk mempercepat proses pendinginan dan tidak timbulnya uap air pada dasar roti sehingga roti yang
dihasilkan tidak mudah berjamur.

i.Pisau atau alat pemotong


Alat pemotong yang baik adalah yang terbuat dari bahan stainless steel, karena bahan tersebut anti
karat. Di Dolog Bakery dalam memotong roti tawar menggunakan alat Bread Slicer.

j.Kompor
kompor yang baik adalah kompor yang memiliki nyala api yang seragam dan bewarna biru. Kompor ini
digunakan untuk menyiapkan bahan atau adonan, maupun untuk memanggang adonan.

k.Kuas
Kuas digunakan untuk mengoles pada bagian kulit roti, kuas yang di gunakan di Dolog Bakery yaitu
kuas berukuran kecil.

3.PROSES PEMBUATAN ROTI


Proses pembuatan roti terdiri dari beberapa tahap yaitu:

 Tahap penimbangan bahan;


 Pencampuaran/pengadukan ;
 Fermentasi awal;
 Rounding;
 Interminet proofing;
 Sheeting;
 Moulding;
 Panning;
 Final proofing;
 Baking ;
 Bepaning ;
 Pendingin dan pengemasan.

9
a. Penimbangan Bahan
Bahan-ahan harus ditimbang dengan benar dan teliti karena dalam penimbangan jika salah menimbang
bahan minsalnya salah penimbangan tepung maka akan berakibat fatal, serta akan mempengaruhi mutu
produk akhir, Alat timbangan harus bersih dari kotoran yang menempel.

b. Pencampuran adonan/pengadukan
Metode yang digunakan dalam pengadukan roti di Dolog Bakery yaitu straight dough, seluruh bahan
dicampur sekaligus menjadi adonan sebelum difermentasi.

Dalam proses pencampuran jangan memasukkan mentega sekaligus karena bisa mempengaruhi
kembangnya roti,proses campuran adonan terdiri dari beberapa tahap yaitu:

1) Pick up ( semua bahan telah bercampur menjadi satu adonan)


2) Clean up ( permukaan adonan tidak melekat lagi pada bowl pengaduk )
3) Develop ( permukaan adonan licin/halus dan elastis)
4) Final ( permukaan adonan licin/kalis dan kering)

c. Peragian/Fermentasi
Tujuan peragian/fermentasi adalah untuk pematangan adonan, sehingga adonan mudah ditangani dan
dapat menghasilkan produk bermutu baik. Biasanya adonan difermentasi pada suhu 24-30°C dengan
kelembaban 75-80°C. pada saat fermetasi pati akan terurai menjadi gula sederhana dengan bantuan enzim
dari khamir dalam ragi dan selanjutnya gula akan terurai menjadi CO₂, peningkatan jumlah CO₂ dalam adonan
akan menyebabkan adonan mengembang atau naik, beratnya berkurang dan volumenya meningkat.

d. Pembentukan Adonan
Pada tahap ini adona dibagi dengan ukuran dan berat tertentu yang dilakukan secara manual,
kemudian pembulatan adonan dilakukan untuk menahan gas CO₂, serta memudahkan adonan menyerap
udara luar sehingga adonan dapat mencapai volume yang optimum. Pada tahap ini secara berurutan adonan
dibagi-bagi dan dibulatkan, diistirahatkan, digulung atau diisi dan di bentuk, dimasukkan kedalam Loyang dan
fermentasi akhir sebelum di panggang.

e. interminet proofing
Interminet Proofing merupakan pengistirahatan adonan setelah proses pembulatan agar adonan lebih
mudah ditangani pada proses selanjutnya. Pada tahap ini adonan akan melanjutkan proses fermentasi
sehingga adonan kembali elastis setelah kehilang gas, teregang, dan terkoyak selama penimbangan.

10
Waktu interminet proofing berkisar dari 2-20 menit, tetapi biasanya rata-rata 6-10 menit, waktunya juga
tergantung dari kondisi adonan supaya adonan tidak pecah-pecah/rusak pada waktu dipipihkan.

f. Pemipihan adonan/Pengepresan adonan


Pemipihan/pengepresan adonan bertujuan untuk menghilangkan atau membuang gas CO₂ dan
mempermudah pengisian adonan.

g.Penggulungan atau pembentukan (Moulding)


Moulding merupakan proses pembentukan adonan sesuai dengan selera masing-masing yang dapat
dilakukan dengan cara menggulung adonan dan merekatkan sisi adonan setelah dilakukan pengisian.

h.Panning
Panning adalah proses meletakkan adonan ke dalam Loyang yang bersih yang telah diolesi minyak
khusus untuk mengoles Loyang.

i.Final Proofing
Final Proofing merupakan tahap fermentasi akhir sehingga terjadi pengembangan adonan yang mencapai
volume optimum baik, temperature sekitar 35-49°C dan kelembaban relatif 80-85°C.

J. Pemanggangan
Pemanggangan merupakan proses pematangan adonan menjadi roti yang dapat dicerna oleh tubuh dan
menimbulkan aroma yang khas, oven yang digunakan yaitu oven cukup besar. Yang memuat Loyang yang
berjumlah 4 dengan ukuran Loyang yang cukup besar, pembakaran di lakukan selama 10-15 menit dengan
suhu 180-200°C.

k. Depanning
Depanning merupakan proses pelepasan roti dari Loyang setelah roti mengalami proses pemanggangan
sampai matang untuk didinginkan, pendinginan di tempat lembab bisa menyebabkan pengembunan pada
permukaan dan kulit roti mengkerut.

l.Pembungkus

Setelah dingin, permukaan roti kering baru dilakukan pembungkusan. Pembungkusan bertujuan untuk
menghindari kontaminasi dan mempermudah dalam penyimpanan.

11
m. Pemasaran
Pemasaran industry roti menggunakan alat transportasi sepeda motor dan mobil, pemasaran dititipkan
diwarung-warung dan kios-kios kecil dari Takengon,Isaq,hingga Bener Meriah.

12
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
Praktik kerja industry (prakerin) merupakan praktik kerja nyata dan merupakan praktek kerja lapangan
yaitu untuk menerapkan pengetahuan teknis pertanian secara teoritis yang diterima di sekolah, serta untuk
menambah wawasan dan dapat membandingkan antara kerja disekolah dan DU/DI.

Proses pembuatan roti yang dipelajari dsekolah baik secara teoritis maupun praktek dengan skala
laboratorium, ternyata tidak jauh berbeda dengan proses pembuatan roti yang ada diindustri Dolog Bakery.
Perbedaan hanya terletak pada skala produksi.

Roti dapat dimakan sebagai makanan utama pada saat sarapan pagi atau sebagai makanan selingan (
snack ). Roti digemari oleh berbagai tingkat usia, oleh sebab itu proses pembuatan roti harus mwnggunakan
bahan baku dan bahan bantu yang bermutu baik, untuk memperoleh produk yang bermutu baik.secara garis
besar,proses pembuatan roti melalui tahap pembuatan adonan, membentuk adonan, fermentasi/mengembangkan
adonan dan pemanggangan

B.Saran-saran
Pada kesempatan ini kami ingin memberika masukan kepada :

1) Pihak sekolah
Hendaknya pelaksanaan prakerin lebih di perhatikan lagi masalah monitoring. Dan supaya bisa
meningkatkan mutu pelaksanaan prakerin seperti terjalinnya kerja sama yang erat antara sekolah
dengan perusahaan dan pembimbing lebih baik, agar siswa tidak menemui kesulitan dan lapangan.
Serta perpustakaan supaya menyediakan buku-buku yang bersangkutan dengan jurusan, supaya kami
tidak bingung untuk mencari bahan-bahan yang akan diseminarkan.

2) Pihak industry Dolog Bakery


Agar mempertahankan tingkat perhatian kepada siswa/I prakerin yang akan datang, dan kami
berharap agar bisa lebih meningkatkan tempat kerja yang nyaman.

13
DAFTAR PUSTAKA

 Koesoemaharjati, H. 2002. Femina,Bogasari, Bandung


 Salman, Lily Mariana 2004. Membuat Roti Manis.PPPG, Cianjur
 Anomin. 2000.cara-cara membuat roti yang baik dan benar.pustaka pelatihan
pengolahan Terigu,Bogasari,Bandung.

14
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,puji syukur penulis kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan sederhana ini, serta penulis tidak lupa
pula menghantarkan salawat beriring salam kepangkuan Nabi kita Muhammad SAW, yang man abeliau telah
membawa kita dari alam kegelapan kealam terang benderang seperti yang kita rasakan pada saat ini.

Laporan ini disusun berdasarkan hasil praktik industry ( prakerin ) selama 2 bulan lebih dilapangan,
Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk melengkapi persyaratan dalam mengikuti Ujian Akhir Sekolah
( UAN ) pada sekolah menengah kejuruan (SMK) Negeri 2 Takengon Tahun Ajaran 2014/2015.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Hajarus Salam, M.pd selaku kepala sekolah SMK Negeri 2 Takengon
2. Ibu AmnaSari,S.TP selaku pembimbing sekolah
3. Bpk Sucipto, selaku pembimbing lapangan
4. Semua pihak yang telah membantu kelancaran terwujudnya laporan ini

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan berguna dalam pembuatan laporan.

Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis dan bisa memperluas wawasan.

Takengon, Desember 2014

penulis

Anda mungkin juga menyukai