Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam

SISTEM PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA

Dosen Pengampu : Heru Nugraha, S.PdI,M.PdI

Disusun Oleh :
Kelompok 2:

Irham
M.Zenal Arifin
Nuri Agustina Anggraeni
Syifa

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG
TASIKMALAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah
memberikan saya kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata
kuliah Ilmu Pendidikan Islam yang berjudul “Sistem Pendidikan Islam Di
Indonesia” dapat selesai seperti waktu yang telah saya rencanakan. Tersusunnya
makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan
bantuan secara materil dan moril, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan  penyusun, makalah
ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam.
Tak ada gading yang tak retak Penyusun menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.
Kritik konstruktif dari pembaca sangat penyusun harapkan untuk penyempurnaan
makalah-makalah selanjutnya.

Tasikmalaya, februari 2021

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 3

A. Pengertian Sistem Pendidikan Islam ........................................ 3


B. Komponen dalam sistem pendidikan........................................ 3
C. Sistem Pendidikan Islam di Indonesia ..................................... 5
D. Keistemewaan Sistem Pendidikan Islam ................................. 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 10

i
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pendidikan dapat ditinjau dari dua segi. Pertama pendidikan dari sudut
pandangan masyrakat dimana pendidikan berarti pewarisan kebudayaan dari
generasi tua kepada generasi muda yang bertujuan agar hidup masyarakat tetap
berlanjut, atau dengan kata lain agar suatu masyarakat mempunyai nilai-nilai
budaya yang senantiasa tersalurkan dari generasi ke generasi dan senantiasa
terpelihara dan tetap eksis dari zaman ke zaman. Kedua pendidikan dari sudut
pandang individu dimana pendidikan berarti pengembangan potensi-potensi yang
terpendam dan tersembunyi dalam diri setiap individu sebab individu bagaikan
lautan yang penuh dengan keindahan yang tidak tampak, itu dikarenakan
terpendam di dasar laut yang paling dalam. Dalam diri setiap manusia memiliki
pelbagai bakat  dan kemampuan yang apabila dapat dipergunakan dengan baik,
maka akan berubah menjadi intan dan permata yang keindahannya dapat
dinikmati oleh banyak orang dengan kata lain bahwa setiap individu yang terdidik
akan bermanfaat bagi manusia lainnya.
Dari kedua sudut pandang pendidikan di atas kemudian datanglah Islam
yang secara komprehensif memadukan kedua sisi bentuk pendidikan yang
berlandaskan al-Qur'an dan as-Sunnah, dimana Islam mendidik individu menjadi
manusia yang beriman, berakhlak yang mulia dan beradab yang kemudian
melahirkan masyarakat yang bermartabat. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka
diperlukan sistem pendidikan Islam. Makalah ini akan membahas sistem
pendidikan Islam.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah Definisi Sistem Pendidikan Islam?
2.      Apa komponen dalam pendidikan islam?
3.      Bagaimanakah Sistem Pendidikan Islam di Indonesia?
4.      Apa Keistemewaan Sistem Pendidikan islam?

1
C.    Tujuan Masalah
1.      Mengetahui Definisi Sistem Pendidikan Islam.
2.      Mengetahui komponen pendidikan islam
3.      Mengetahui Bagaimana Sistem Pendidikan Islam di Indonesia.
4.     Mengetahui Keistemewaan Sistem Pendidikan islam

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pendidikan Islam


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa sistem berarti
perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu
totalitas, susunan yang teratur dari pandangan, teori, asas dan sebagainya. Sistem
juga diartikan dengan metode. Kalau dikaitkan dengan pengertian dan tujuan
pendidikan islam, maka dapat dipahami bahwa sistem pendidikan islam adalah
seperangkat unsur yang terdapat dalam pendidikan yang berorientasi pada ajaran
islam yang saling berkaitan sehingga membentuk satu kesatuan dalam mencapai
satu tujuan.
Sistem adalah suatu cara dan langkah yang tersusun secara terpadu untuk
dapat digunakan dan dilaksanakan dalam suatu usaha dengan baik dan teratur.
Sistem pendidikan Islam berarti cara dan langkah yang tersusun berdasarkan
sumber-sumber ajaran Islam dalam melaksanakan usaha pendidikan secara baik
dan teratur dalam mencapai tujuan pendidikan Islam.

B. Komponen dalam sistem pendidikan


1. Tujuan.
tujuan pendidikan Islam itu sendiri identik dengan tujuan Islam sendiri. Tujuan
pendidikan Islam adalah memebentuk manusia yang berpribadi muslim kamil
serta berdasarkan ajaran Islam. Hal ini dapat dilihat dalam firman Allah yang
berbunyi;
‫ين َآمنُوا َّات ُقوا اللَّهَ َح َّق تُ َقاتِِه َواَل مَتُوتُ َّن إِاَّل َوأَْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمو َن‬ ِ َّ
َ ‫يَا أَيُّ َها الذ‬
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-
benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkandalam
keadaan beragama Islam.
Tujuan pendidikan adalah agar anak didik dapat mewujudkan atau menikmati
nilai-nilai hidup tersebut, memiliki kekayaan harta menghayati keindahan /

3
kesenian, pengetahuan luas, berwatak sosial, berperan dalam bidang kekuasaan
dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Peserta didik.
peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya
melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Dalam Al-Qur’an di jelaskan:
‫ص َار َواأْل َفْئِ َد َة ۙ لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُك ُرو َن‬ َّ ‫ون أ َُّم َهاتِ ُك ْم اَل َت ْعلَ ُمو َن َشْيئًا َو َج َع َل لَ ُك ُم‬
َ ْ‫الس ْم َع َواأْل َب‬
ِ ُ‫واللَّه أَخرج ُكم ِمن بط‬
ُ ْ ْ َ َْ ُ َ
Artinya: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan
hati, agar kamu bersyukur. An Nahl: 78
3. Pendidik.
Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah pendidik. Terdapat
beberapa jenis pendidik dalam konsep pendidikan sebagai gejala kebudayaan,
yang tidak terbatas pada pendidikan sekolah saja. Guru sebagai pendidik dalam
lembaga sekolah, orang tua sebagai pendidik dalam lingkungan keluarga, dan
pimpinan masyarakat baik formal maupun informal sebagai pendidik
dilingkungan masyarakat.
4. Materi
materi pendidikan berarti mengorganisir bidang ilmu pengetahuan yang
membentuk basis aktivias lembaga pendidikan, bidang-bidang ilmu pengetahuan
ini satu dengan lainnya dipisah-pisah namun merupakan satu kesatuan terpadu.
5. Alat/media pendidikan.
Alat pendidikan adalah hal yang tidak saja membuat kondisi-kondisi yang
memungkinkan terlaksananya pekerjaan mendidik, tetapi juga mewujudkan diri
sebagai perbuatan situasi yang membantu tercapainya tujuan pendidikan.
‫اس َت ْغ ِف ْر هَلُ ْم‬ ِ ِ ‫نت فَظًّا َغلِي َظ الْ َق ْل‬ ِِ
ْ ‫ف َعْن ُه ْم َو‬
ُ ‫اع‬ َ ‫ض وا ِم ْن َح ْول‬
ْ َ‫ك ۖ ف‬ ُّ ‫ب اَل ن َف‬ َ ‫نت هَلُ ْم ۖ َولَ ْو ُك‬
ٍ
َ ‫فَبِ َم ا َرمْح َ ة ِّم َن اللَّه ل‬
ِ ُّ ِ‫ت َفَت َو َّك ْل َعلَى اللَّ ِه ۚ إِ َّن اللَّهَ حُي‬
َ ‫ب الْ ُمَت َو ِّكل‬
‫ني‬ َ ‫َو َشا ِو ْر ُه ْم يِف اأْل َْم ِر ۖ فَِإ َذا َعَز ْم‬
Artinya:“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah

4
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam
urusan itu[246]. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakkal kepada-Nya. Al “Imran: 159
6. Lingkungan pendidikan.
Lingkungan pendidikan adalah lingkungan yang melingkupi terjadinya proses
pendidikan. Lingkungan pendidikan meliputi lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah, dan masyarakat.[6]
ِ ِ ِ ِ ِ ِ َّ
َ‫صو َن اللَّه‬
ُ ‫َّاس َواحْل َج َارةُ َعلَْي َها َماَل ئ َكةٌ غاَل ٌظ ش َد ٌاد اَّل َي ْع‬
ُ ‫ود َها الن‬ َ ‫يَا أَيُّ َها الذ‬
ُ ُ‫ين َآمنُوا قُوا أَن ُف َس ُك ْم َوأ َْهلي ُك ْم نَ ًارا َوق‬
‫َما أ ََمَر ُه ْم َو َي ْف َعلُو َن َما يُ ْؤ َم ُرو َن‬

Artinya:“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu


dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa
yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan. At-tahrim: 6

C. Sistem Pendidikan Islam di Indonesia.


1.      Sekolah
Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang
untuk pengajaran siswa/ murid di bawah pengawasan guru. Saat ini, kata sekolah
berubah arti menjadi bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta
tempat menerima dan memberi pelajaran.
WJS.Poerwadarminto dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia menerangkan
bahwa sekolah adalah:
a. Bangunan atau lembaga untuk belajar dan memberi pelajaran.
b. Waktu atau pertemuan ketika murid-murid diberi pelajaran.
c. Usaha menuntut ilmu pengetahuan.
Sekolah menitikberatkan kepada pendidikan formal, di sekolah prosedur
pendidikan telah diatur sedemikian rupa, ada guru, ada siswa, ada jadwal

5
pelajaran yang berpedoman kepada kurikulum dan silabus, ada jam-jam tertentu
waktu belajar serta dilengkapi dengan sarana dan fasilitas pendidikan serta
perlengkapan-perlengkapan dan peraturan-peraturan lainnya.

2.  Madrasah
Madrasah adalah suatu lembaga yang mengajarkan ilmu-ilmu keislaman.
Ditinjau dari segi tingkatannya madrasah dibagi menjadi tiga, yaitu :
a. Tingkat Ibtidaiyah (Tingkat Dasar)
b. Tingkat Tsanawiyah (Tingkat Menengah)
c. Tingkat Aliyah (Tingkat Menengah Atas)
Tugas lembaga madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam adalah :
a) Merealisasikan pendidikan Islam yang didasarkan atas prinsip pikir,
akidah, dan tasyri’ yang diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Bentuk dan realisasi itu ialah agar peserta didik beribadah, mentauhidkan
Allah SWT, tunduk dan patuh atas perintah-Nya serta syariat-Nya.
b) Memelihara fitrah anak didik sebagai insan mulia, agar tak menyimpang
tujuan Allah menciptakannya.
c) Membersihkan pikiran dan jiwa dari pengaruh subjektivitas (emosi),
karena pengaruh zaman dewasa ini lebih mengarah pada penyimpangan
fitrah manusiawi.
d) Memberikan wawasan nilai dan moral, serta peradaban manusia yang
membawa khazanah pemikiran anak didik menjadi berkembang.
e) Menciptakan suasana kesatuan dan kesamaan antar anak didik.

3.      Pondok Pesantren
Pondok Pesantren yaitu suatu lembaga pendidikan Islam, yang didalamnya
terdapat seorang kiai (pendidik) yang mengajar dan mendidik para santri (peserta
didik) dengan sarana masjid yang digunakan untuk menyelenggarakan pendidikan
tersebut, serta adanya pemondokan atau asrama sebagai tempat tinggal para santri.
Ciri-ciri khusus dalam pondok pesantren adalah isi kurikulum yang dibuat
terfokus pada ilmu-ilmu agama, misalnya ilmu sintaksis Arab, morfologi Arab,

6
hukum Islam, Hadits, tafsir Al-Qur’an, teologi Islam, tasawuf, tarikh, dsb.
Literatur ilmu-ilmu tersebut memakai kitab-kitab klasik yang disebut dengan
istilah “kitab kuning”. Tujuan pendidikan dalam pesantren yaitu untuk
mempersiapkan pemimpin-pemimpin akhlak dan keagamaan.
Sistem yang ditampilkan dalam pondok pesantren mempunyai keunikan
dibandingkan dengan sistem yang diterapkan dalam lembaga pendidikan
umumnya, yaitu:
a. Kehidupan di pesantren menampakkan semangat demokrasi, karena
mereka praktis bekerja sama mengatasi problem non kurikuler mereka
sendiri.
b. Para santri tidak mengidap penyakit simbolis, yaitu perolehan gelar dan
ijazah, karena sebagian besar pesantren tidak mengeluarkan ijazah,
sedangkan santri dengan ketulusan hatinya masuk pesantren tanpa adanya
ijazah tersebut. Hal itu karena tujuan mereka hanya ingin mencari
keridhaan Allah SWT semata.
c. Sistem pondok pesantren mengutamakan kesederhanaan, idealisme,
persaudaraan, persamaan, rasa percaya diri, dan keberanian hidup. 

D.    Keistemewaan Sistem Pendidikan Islam


Islam adalah agama paripurna.  Dalam pendidikan pun, Siapapun yang
menelaah sistem pendidikan didalam Islam akan melihat banyak keistimewaan. 
Keistimewaan – keistimewaan tersebut antara lain:         
a. Dasarnya adalah akidah islamiyah (iman/al-aqidah al-islamiyyah). 
b. Islam menjadikan akidah sebagai landasan dalam pendidikan.  Sejak awal,
kaum Muslim saat menuntut ilmu baik yang fardlu kifayah maupun fardlu
’ain dasarnya adalah keimanan kepada Allah.
c. Tujuan pendidikan dalam Islam adalah membentuk kepribadian Islam dan
memberikan keterampilan dalam ilmu kehidupan. 
d. Tolak ukur bukan sekedar berupa nilai.  Konsekuensi dari tujuan di atas,
penilaian bukan hanya didasarkan pada nilai melainkan juga ketaatan
kepada Allah SWT. 

7
e. Pendidikan terpadu. 
Dalam sistem pendidikan saat ini kebanyakan hanya memadukan antara
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.  Padahal, aspek-aspek tersebut hanya
menyelesaikan persoalan individual.  Karenanya, perlu dipadukan juga aspek
yang terkait materi. Dilihat dari materi yang diberikan, keterpaduan berarti
memadukan antara kepribadian Islam, ilmu keislaman  dan ilmu kehidupan.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan dalam Islam merupakan proses perubahan sikap
dan tingkah laku orang dalam usaha mendewasakan manusia supaya pengajaran
dan pelatihan. Pendidikan Islam adalah usaha maksimal untuk menentukan
kepribadian anak didik berdasarkan ketentuan-ketentuan yang telah di gariskan
dalam al-qur’an dan as-sunnah/al-hadits.
Al-qur’an merupakan pendidikan secara umum, yang merupakan
pendidikan secara khusus, kelebihan dalam al-qur’an terletak pada  metode yang
menakjubkan dan unik sehingga dalam konsep pendidikan yang terkandung di
dalamnya, al-qur’an mampu menciptakan individu yang beriman dan senantiasa
meng-Esakan Allah, serta mengimani hari akhir.
Assunnah/al-hadits adalah: Perbuatan, perkataan ataupun pengakuan Rosul
Allah SWT, pengakuan itu sendiri adalah kejadian atau perbuatan orang lain yang
diketahui Rosulullah, untuk membina umat manjadi manusia seutuhnya. Al-
Hadits sebagai dasar Islam tidak terlepas dari fungsi itu sendiri terhadap al-qur’an,
fungsi as-sunnah terhadap al-qur’an adalah sangat penting.

B. Saran

Penulis menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak kesalahan dan
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, untuk memperbaiki makah tersebut penulis
meminta kritik yang membangun dari para pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://greenpendidikan.blogspot.com/2017/03/sistem-pendidikan-islam-di-
indonesia.html

belajargiat.id

10

Anda mungkin juga menyukai