Anda di halaman 1dari 4

Hasil Laporan kelompok 1 fisiologi olahraga

Materi :
Suplemen Dan Minuman Energi

Dosen Pengampu : Rika Sepriani, S.Farm.,Apt


Nama kelompok 1:
1. Adrian Hidayah ( 21086123)
2. AFIF MARDATILLAH ( 21086126)
3. Agung Gusti Adil ( 21086128)
4. Ahmad Fadly Hidayat ( 21086129)
5. Novya Diah Rachmadania Henwin
( 21086423)

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAA
UNIVERSITAS NEGRI PADANG
2022
A. DEFINISI MINUMAN ENERGI

Energy Drink (minuman berenergi) adalah jenis minuman yang ditujukan untuk menambah energi
seseorang yang meminumnya. Bagi beberapa kalangan, minuman energi diminum dengan tujuan
untuk mencegah kantuk.

Energy Drink (minuman berenergi) termasuk salah satu suplemen makanan yang terdiri dari
komponen multivitamin, makronutrien (karbohidrat, protein), taurin dengan atau tanpa kafein dan
biasanya ditambahkan herbal seperti ginseng, jahe, dan sebagainya dengan bentuk sediaan cairan
Obat Dalam (COD) dalam kemasan botol bervolume 150 ml, 250 ml atau serbuk dan tablet yang
dilarutkan menjadi minuman, yang dalam setiap kemasannya mengandung energi minimal 100 kkal,
serta indikasinya adalah untuk menambah tenaga, kesegaran, stimulasi metabolisme, memelihara
kesehatan dan stamina tubuh, yang diminum pada saat bekerja keras atau setelah berolah raga.

B. KANDUNGAN MINUMAN ENERGI

1. Kandungan Utama :

• Air

• Gula

• Kafein

2. Kandungan Lain:

• Taurine

• Ginseng

• Ginkobiloba Guarana

• Vitamins

• Teh Hijau

• Zat Pewarna Zat Perasa

C. MANFAAT MINUMAN ENERGI TERHADAP AKTIVITAS FISIK

Ahli gizi dari RS. MRCCC Siloam, dr. Samuel Oetoro mengemukakan, konsumsi minuman berenergi
hampir sama dengan konsumsi kopi. Itu karena dalam kedua jenis minuman tersebut terdapat kafein
yang berfungsi sebagai stimulan sehingga efeknya menjadi lebih waspada, dan merasa menjadi lebih
kuat.

“Pada dasarnya mengonsumsi minuman berenergi bukan berarti menambah energi, mengingat
energi itu diperoleh dari karbohidrat dan lemak. Namun minuman berenergi itu dapat memberi
stimulan bagi seseorang agar menjadi lebih semangat dan kuat seperti halnya mengonsumsi kopi,”
ujar Samuel Oetoro dalam siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Rabu, 14 Juni 2017.

Dia menuturkan bahwa setiap orang memerlukan asupan suplemen makanan yang cukup, untuk
melakukan aktivitas sehari-hari, khususnya mereka yang beraktivitas tinggi dan para pekerja berat.
Asupan suplemen makanan antara lain berfungsi menggantikan energi tubuh yang hilang akibat
beraktivitas. Jika energi tersebut tidak segera diganti, maka orang tersebut akan kekurangan energi,
sehingga tubuhnya menjadi lemas dan kurang bersemangat. Sementara untuk menghasilkan
performa yang kuat dan energi yang lebih bagus, Anda dapat melakukan latihan otot dan olahraga
secara teratur.

Kendati demikian, bagi Anda yang ingin mengonsumsi minuman berenergi sebaiknya diperhatikan
pula indikasi dan dosis yang tertera dalam kemasannya. Untuk lebih baik, Anda bisa melakukan
konsultasi kepada dokter terlebih dahulu terkait konsumsi yang tepat.

“Setiap penggunaan suplemen makanan harus disesuaikan dengan indikasi dan dosis yang tertera
dalam kemasan. Sebaiknya hal tersebut dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter untuk
mengetahui kebutuhan zat gizi dan non gizi yang bermanfaat bagi tubuh,” kata Samuel.

D. EFEK PENGGUNAAN MINUMAN ENERGI

Hal yang perlu diperhatikan adalah kandungan di setiap kemasan minuman energy, terutama kafein,
yang jumlahnya perlu disesuaikan dengan berat badan kita. Berikut dampak dari konsumsi minuman
energi terlalu banyak:

1. Gangguan pada jantung

Efek pada jantung disebabkan oleh konsumsi kafein berlebih yang menyebabkan aritmia, bahkan
sebelum seseorang mengalami gangguan kesehatan pada jantung. Konsumsi minuman energi
berlebih juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.

2. Insomnia Minuman energi bermanfaat dalam menjaga seseorang terjaga dan tetap merasa
tegar.

Namun, jika disalahgunakan dengan konsumsi berlebih, seseorang dapat tidak akan merasa
mengantuk sama sekali..

3. Diabetes melitus

Hal ini sudah pasti disebabkan kadar glukosa yang sangat tinggi. Konsumsi yang terlalu sering maka
akan menyebabkan defisiensi insulin akibat banyak gula dalam darah. Minuman energi sendiri sudah
memiliki kadar gula yang tinggi.

4. Ketergantungan

Kondisi ini hampir sama dengan kondisi ketergantungan kafein pada umumnya. Namun,
ketergantungan pada minuman berenergi juga dapat disebabkan stimulan lainnya sehingga tubuh
memerlukan minuman berenergi untuk melakukan pekerjaan berat.

5. Overdosis vitamin B

Minuman berenergi mengandung berbagai vitamin B, salah satunya niacin (vitamin B3). Vitamin B
pada umumnya diperlukan dalam jumlah yang sedikit dan dapat dipenuhi tanpa minuman berenergi
atau suplemen. Namun keracunan vitamin B mungkin terjadi apabila seseorang mengonsumsi
minuman berenergi lebih dari satu kemasan per hari.

6. Ketagihan terhadap minuman berenergi

Dalam minuman berenergi adalah sodium sitrat yang berfungsi mengawetkan glukosa dengan
mengubahnya jadi asam laktat. Namun, justru proses ini hanya berlangsung sementara dan selama
kamu mengonsumsi minuman tersebut. Jika tidak dikonsumsi lagi, justru kamu jadi lebih sering lesu
dan berujung pada ketagihan.

7. Kandungan kafeinnya membuat tubuh cepat dehidrasi Konsumsi terhadap minuman


berenergi berarti menambah kafein dalam tubuh kita. Namun, kita sering kali berkegiatan lebih
banyak akibat minum minuman berenergi. Kandungan kafeinnya justru bikin ginjalmu bekerja lebih
ekstra untuk membuang cairan tubuh. Maka, dehidrasi tidak akan terhindarkan bagi para pencinta
minuman berenergi.

8. Tubuh akan panik dan tidak bisa tenang.

Bukan hanya dehidrasi, kandungan kafein minuman berenergi dapat menimbulkan rasa panik dan
khawatir. Hal ini membuat jantung kita berdebar lebih kencang. Kamu juga tidak bisa berkegiatan
dengan tenang, karena kamu begitu tidak tenang.

9. Membuat ginjal menjadi rusak

Kandungan Glomerulus dalam ginjal bertugas untuk menyaring darah kotor. Namun, akibat
konsumsi minuman berenergi, kandungan tersebut mengalami piknosisi dan nekrosis, atau kematian
sel. Setelah itu, proses cuci darah yang harusnya dilakukan ginjal akan terhenti dan kerusakan dari
ginjal bikin tubuhmu rusak.

10. Konsumsi minuman berenergi membuat tubuh terus mengalami penambahan berat badan.

Kandungan gula yang sangat tinggi, membuat minuman berenergi justru bikin perutmu membesar.
Ya, dengan kata lain, obesitas tidak akan terhindarkan jika kamu terus mengonsumsi minuman
berenergi.

11. Diabetes

Akibat dari obesitas lainnya adalah diabetes. Kandungan gulanya akan memberi pengaruh jangka
panjang.

Diabetes atau kencing manis pun susah dihindari.

12. Osteoporosis

Penyerapan kalsium usus oleh tulang kita akan terganggu oleh zat dari minuman berenergi kita.
Tulang yang kuat akan semakin melemah, dan pada akhirnya membuat para peminum minuman
berenergi jadi mengalami osteoporosis.

A. Kesimpulan

Minuman berenergi termasuk salah satu minuman suplemen yang mengandung kafein, glukosa, dan
taurin sebagai komposisi mayor (Clauson et al., 2008). Minuman berenergi juga bisa mengandung
asam amino (taurin, karnitin, kreatinin), vitamin, stimulan herbal (guarana, yerba mate), dan herbal
(ginseng, ginkgo biloba) (O’Brien et al., 2008). Dalam pemasarannya, minuman ini diindikasikan
untuk menambah tenaga, kesegaran, stimulasi metabolisme, dan memelihara kesehatan dan
stamina tubuh (Anonim, 2006).

Anda mungkin juga menyukai