Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Individu Mata Kulliah


Pengembangan Konsep Dasar IPA di SD

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


Dr Sudarto, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh :
Ahmad Syamsul Basri
210407562025
Kelas 31 F

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt, karena atas rahmat dan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang “Obyek IPA dan Pengamatannya”
dalam bentuk dan isinya yang sangat sederhana. Tidak lupa shalawat serta salam kami kirimkan
kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, pribadi tauladan yang mengantar kita dari alam
kegelapan menuju alam yang penuh terang-benderang seperti sekarang.
Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata kuliah
Pengembangan Kurikulum SD . Tidak lupa kami berterima kasih kepada pihak-pihak yang turut
membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, kami berharap dapat memberikan pengetahuan yang dapat
bermanfaat di dunia pendidikan. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Kami memohon maaf apabila masih terdapat kesalahan pada makalah kami ini, saran dan kritik
yang sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat kami butuhkan demi menghasilkan
makalah-makalah yang lebih baik depannya.

Watampone, 10 September 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................................4
C. Tujuan.........................................................................................................................................5
D. Manfaat.......................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................6
A. Objek IPA dan Pengamatannya....................................................................................................6
B. Pengukuran sebagai Bagian dari Pengamatan ………………………………………..…8

BAB III PENUTUP...................................................................................................................................14


A. Kesimpulan...............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................15

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang mempelajari mengenai alam


semesta beserta isinya yang dibagi menjadi 3 aspek yang kemudian disebut sebagai ilmu
Fisika, ilmu Kimia, dan ilmu biologi. Ketiga aspek tersebut memiliki peranan penting
dalam ilmu pengetahuan yang harus dipelajari untuk memahami alam semesta ini,
dimana ilmu fisika merupakan ilmu yang mempelajari tentang energi dan , ilmu kimia
merupakan ilmu yang mempelajari tentang energi. mempelajari tentang makhluk hidup.
dan ilmu biologi merupakan ilmu yang

Alam semesta beserta isinya yang terdapat disekitar kita merupakan suatu objek.
Untuk mengetahui dan mempelajari lebih lanjut mengani objek tersebut dapat dilakukan
dengan cara pengamatan ataupun penyelidikan. Suatu pengamatan atau penyelidikan
yang dilakukan terhadap suatu objek yakni untuk mempelajari dan mengenal objek
tersebut sehingga mampu mendeskripsikan objek yang diamati. Seperti ketika bertemu
dengan orang baru, kita akan mengamati orang tersebut melalui tinggi badan, berat tubuh,
bentuk muka dan masih banyak lagi. Namun, terkadang dalam suatu pengamatan dan
penyelidikan secara Ilmu Pengetahuan Alam(IPA) masih banyak yang tidak
melaksanakannya dengan benar.

Oleh sebab itu, dalam makalah ini penulis akan menjelaskan mengenai objek IPA
dan pengamatannya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas mengenai dapat dirumuskan beberapa masalah seperti
berikut, yaitu:

1 Bagaimana proses penyelidikan IPA ?

4
2 Apakah kegunaan penyelidikan IPA ?

C. Tujuan

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis buat, didapat tujuan dari pembuatan
makalah ini, yaitu:

1 Untuk mengetahui proses penyelidikan IPA

2 Untuk mengetahui kegunaan dari penyelidikan IPA

D. Manfaat

Berdasarkan tujuan yang telah penulis buat, diharapkan makalah ini dapat memberi
manfaat kepada pembaca, yaitu Dapat menambah wawasan pembaca maupun penulis
tentang objek IPA dan pengamatannya serta pengukuran yang dapat diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Objek IPA dan Pengamatannya

Objek yang dikaji IPA adalah seluruh benda di alam dengan segala interaksinya
untuk dipelajari pola-pola keteraturannya. Objek tersebut dapat berupa benda yang sangat
kecil, misalnya bakteri, virus, bahkan partikel - partikel penyusun atom. Objek yang
diamati bisa juga benda-benda yang berukuran sangat besar. misalnya lautan, bumi,
matahari, hingga jagat raya ini. Ilmu Pengetahuan alam (IPA) berkembang melalui proses
penelitian atau penyelidikan oleh para ilmuwan. Seorang ilmuwan harus memiliki sikap
perilaku yang jujur, objektif. penuh rasa ingin tahu, teliti dalam melakukan penelitiannya.
Penyelidikan ilmiah IPA melibatkan sejumlah proses yang harus dikuasai, antara lain
seperti berikut

1 Pengamatan Melibatkan panca indra, termasuk melakukan pengukuran dengan alat


ukur yang sesuai. Pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi.

2 Membuat Inferensi Merumuskan penjelasan berdasarkan pengamatan. Penjelasan ini


digunakan untuk menemukan pola-pola atau hubungan-hubungan antar aspek yang
diamati, serta membuat prediksi.

3 Mengomunikasikan Mengomunikasikan hasil penyelidikan baik lisan maupun tulisan.


Hal yang dikomunikasikan termasuk data yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik,
bagan, dan gambar yang relevan.

Dalam penyelidikan IPA, terdapat metode ilmiah yang membantu dalam membantu
proses penyelidikan. Metode ilmiah boleh dikatakan suatu pengejaran terhadap kebenaran
yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis. Karena ideal dari ilmu adalah untuk
memperoleh informasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka metode ilmiah berkehendak
untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan kesangsian
sistematis. Dengan adanya metode ilmiah, pertanyaan-pertanyaan dalam mencari dalil
umum akan mudah terjawab, seperti menjawab seberapa jauh, mengapa begitu, apakah
benar, dan sebagainya. Adapun langkah-langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut

6
1 Menyusun Rumusan Masalah

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun rumusan masalah, yaitu:

a. Masalah menyatakan adanya keterkaitan antara beberapa variabel atau lebih

b. Masalah tersebut merupakan masalah yang dapat diuji dan dapat dipecahkan

c. Masalah disusun dalam bentuk pertanyaan yang singkat, padat dan jelas

2. Mengumpulkan Data Awal

3. Merumuskan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara yang masih perlu dicari kebenarannya. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam merumuskan hipotesis, yaitu:

a. Ditulis dalam pernyataan

b. Sederhana dan jelas

c. Berdasarkan keterangan-keterangan atau informasi yang dikaji baik dari sumber


bacaan maupun fakta

4. Melakukan Eksperimen yang bertujuan untuk membuktikan kebenaran hipotesis


dilakukan eksperimen

5. Mengolah dan Menganalisis Data Langkah-langkahnya dalam mengolah dan


menganalisis data, yaitu:

 Memilih Data dengan tujuan untuk memperlancar pelaksanaan langkah selanjutnya

a. Kontrol Kualitas Data dengan tujuan untuk memisahkan data yang kosong atau
isian data yang tidak konsisten

b. Mengikhtisarkan Data

c. Analisis Data

6. Menarik Kesimpulan

Ada dua kemungkinan kesimpulan, yaitu:

7
a. Hipotesis diterima

b. Hipotesis ditolak

7. Mempublikasikan Hasil

Mempublikasikan hasil adalah menginformasikan kepada orang lain hasil dari


eksperimen yang telah dilakukan agar orang lain mengetahui atau dapat menguji cobakan
kembali. Pada saat ini, penyelidikan tentang alam telah menghasilkan kumpulan
pengetahuan yang demikian kompleks. Untuk memudahkan, pengetahuan- pengetahuan
tersebut digolongkan sebagai berikut.

1 Fisika, mempelajari tentang aspek mendasar alam, misalnya materi, energi, gaya,
gerak, panas, cahaya, dan berbagai gejala alam fisik lainnya.

2 Kimia, meliputi penyelidikan tentang penyusun dan perubahan zat

3 Biologi, mempelajari tentang sistem kehidupan mulai dari ukuran renik sampai
dengan lingkungan yang sangat luas.

4 Ilmu Bumi dan Antariksa, mempelajari asal mula bumi, perkembangan dan keadaan
saat ini, bintang-bintang, planet-planet, dan berbagai benda langit lainnya.

Adapun manfaat dari belajar IPA, yaitu:

a. Mampu memahami berbagai hal di sekitar kita. Meningkatkan kualitas

b. hidup.

c. Menyelesaikan masalah.

d. Berpikir logis dan sistematis

B. Pengukuran sebagai Bagian dari Pengamatan

Pengamatan objek dengan menggunakan indra merupakan kegiatan penting untuk


menghasilkan deskripsi suatu benda. Akan tetapi, seringkali pengamatan seperti itu tidak
cukup. Oleh karena itu kita memerlukan pengamatan yangmemberikan hasil yang akurat
dengan menggunakan alat ukur yang sesuai.

8
1. Pengukuran

Mengukur termasuk kegiatan yang penting dalam kehidupan sehari hari dan kegiatan
utama dalam mengembangkan IPA Mengukur merupakan kegiatan membandingkan
suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan. Segala
sesuatu yang dapat diukur disebut Besaran. Besaran dalam fisika terdiri dari besaran
pokok dan besaran turunan. Besaran-besaran harus diukur dengan satuan-satuan yang
sesuai. Satuan adalah ukuran pembanding yang telah diperjanjikan terlebih dahulu.
Satuan yang disepakati adalah satuan baku yang dikenalkan dengan Satuan SI (sistem
Internasional). Jenis-jenis satuan adalah: pengukuran tidak baku dan adalah baku:

a. Satuan tidak baku merupakan pengukuran yang hasilnya berbeda-beda karena


menggunakan alat ukur yang tidak baku atau tidak standar,Pengukuran tidak baku
yang dapat digunakan sehari hari adalah

 Digit adalah pengukuran yang disesuaikan dengan lebar sebuah jari.

 Jengkal adalah pengukuran yang disesuaikan dengan jarak paling panjang antara
ujung jempol tangan dengan ujung kelingking tangan. Hasta adalah pengukuran
yang disesuaikan ukuran sepanjang lengan bawah dari siku sampai ke ujung jari
tengah.

 Depa adalah pengukuran yang disesuaikan dengan ukuran sepanjang kedua belah
tangan dari ujung jari tengah kanan sampai ke ujung jari tengah kiri.

 Kaki adalah pengukuran yang disesuaikan ukuran panjang sebuah kaki. Contoh
penerapan pengukuran panjang dengan satuan tidak baku adalah saat 2 teman kita
mengukur panjang meja yang sama, dengan jengkal masing-masing. Hasilnya,
sebagai berikut:

 Panjang meja - 6 jengkal Andrian,

 Panjang meja = 7 jengkal Emi.

9
Hasil ketiga nengukuran itu berbeda karena kemungkinan besar jari Andrian
dengan jari Emi memiliki ukuran yang berbeda sehingga mendapatkan hasil
berbeda-beda.

b. Satuan Baku

Satuan baku adalah satuan standar yang telah memenuhi syarat utama yaitu

1. Nilai satuannya harus sama

Dapat diterima secara internasional. Mungkin kamu pernah mendengar satuan


sentimeter, kilogram, dan detik. Satuan-satuan tersebut adalah contoh satuan baku
dalam ukuran. Sistem Internasional (SI). Setelah tahun 1700, sekelompok
ilmuwan menggunakan sistem ukuran yang dikenal dengan nama Sistem Metrik
Pada tahun 1960, Sistem Metrik dipergunakan dan diresmikan sebagai Sistem
Internasional. Penamaan ini berasal dari bahasa Prancis, Le Sistem Internationale
d'Unites.

Dalam satuan SI, setiap jenis ukuran memiliki satuan dasar, contohnya panjang
memiliki satuan dasar meter. Untuk hasilpengukuran yang lebih besar atau lebih
kecil dari meter, dapat digunakan awalan-awalan, seperti ditunjukkan dalam

Penggunaan awalan ini bertujuan untuk memudahkan dalam berkomunikasi


karena angkanya menjadi lebih sederhana Misalnya, daripada menyebutkan
20.000 meter, lebih mudah menyebutkan 20 kilometer. Nilai kelipatan awalan
tersebut menjangkau benda-benda yang sangat kecil hingga objek yang sangat
besar. Contoh benda yang sangat kecil adalah atom, molekul, dan virus. Contoh
objek yang sangat besar adalah galaksi.

2. Konversi Satuan Pemakaian satuan dalam penyelesaian suatu persoalan terkadang


menjadi masalah, dikarenakan perbedaan satuan yang digunakan untuk
menafsirkan suatu besaran Untuk mengatasi hal tersebut, maka memerlukan suatu
tahapan konversi untuk mengubah suatu factor konversi yang terdiri dari bilangan
dan penyebut yang masing-masing memiliki satuan yang berbeda, tetapi memiliki
besar yang sama, sehinggga faktor konversi ini bernilai satu.

10
3. Besaran Pokok

Besaran pokok adalah besaran yang berdiri sendiri dan satuannya tidak tergantung
pada satuan besaran yang lain

4. Panjang

Dalam IPA, panjang menyatakan jarak antara dua titik Panjang


menggunakan satuan dasar SI adalah meter (m). Beberapa alat pengukur panjang
misalnya pita ukur, penggaris atau mistar, jangka sorong, dan meteran gulung.
Meteran gulung dan penggaris mampu mengukur paling kecil 1 mm, tetapi jangka
sorong mampu mengukur sampai 0,1 mm.

Dalam melakukan pengukuran, perhatikan posisi nol alat ukur. Untuk


pengukuran panjang, ujung awal benda berimpit dengan angka nol pada alat ukur.
Selain itu, posisi mata harus tegak lurus dengan skala yang ditunjuk, untuk
menghindari kesalahan hasil pembacaan pengukuran.

5. Massa

Setiap benda tersusun dari materi. Jumlah materi yang terkandung dalam suatu
benda disebut massa benda dalam S1, massa diukur dalam satuan kilogr…

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Objek yang dikaji dalam sains dapat berupa benda yang sangat kecil, misalnya
bakteri, virus dan yang berukuran sangat besar, misalnya lautan, bumi, matahari. Namun
cinta, kasih sayang, dan keadilan tidak termasuk dalam objek sains karena itu tidak dapat
diukur.

Mengukur merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan


besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan. Segala sesuatu yang dapat diukur disebut
Besaran. Besaran dalam fisika terdiri dari besaran pokok dan besaran turunan, Satuan
adalah ukuran pembanding yang telah diperjanjikan terlebih dahulu. Satuan yang
disepakati adalah Satuan SI (sistem Internasional).

Jenis-jenis satuan adalah, satuan tidak baku (digit jengkal, hasta, depa, kaki) dan
satuan baku (meters, kg, second, kelvin, mol, cd) Untuk hasil pengukuran yang lebih
besar atau lebih kecil dari meter, dapat digunakan awalan-awalan. Penggunaan awalan ini
bertujuan untuk memudahkan dalam berkomunikasi karena angkanya menjadi lebih
sederhana. Besaran pokok adalah besaran yang berdiri sendiri dan satuannya tidak
tergantung pada satuan besaran yang lain contoh besaran pokok adalah panjang, massa,
waktu, kuat arus, suhu, jumlah zat, intesitas cahaya

Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari satuan besaran
pokok atau kombinasi dari beberapa besaran pokok. Contoh besaran turunan usaha, gaya,
daya, kecepatan, percepatan, dll).

12
DAFTAR PUSTAKA

Zubaidah, Siti, dkk. 2014. Ilmu Pengatahuan Alam, Jakarta: Kemdikbud Untoro, Joko.
2007. Genius fisika SMP Kelas 1. Jakarta: PT Wahyumedia Abdullah,
Mikrajuddin. 2006. Fisika SMA dan MA untuk Kelas X Semester 1.

Bandung. Erlangga

Hadi, Abdul. 2013. Rumus Besaran turunan. Dalam

http://www.softilmu.com/2013/07/numus-besaran-turunan.html?m=1 Diakses tanggal 14


September 2017

13

Anda mungkin juga menyukai