Anda di halaman 1dari 112

MATERI IPS MI/SD

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah

Materi IPS SD/MI


Dosen Pengampu : Ayu Reza Ningrum, M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 3
Dina Okdiana 2111100038
Fayza Arum Cahyani 2111100208
Fitria Ardana 2111100213
Tami Yuliana 2111100131
Wilma Azzilla 2111100323
Semester IV/Kelas G

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Materi IPS MI/SD”.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Sosial. Kami mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Ayu Reza Ningrum, M.Pd. selaku Dosen Ilmu Pendidikan Sosial yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 03 Mei 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I HAKIKAT ILMU SOSIAL.................................................................................
A. Pengertian Ilmu Sosial..................................................................................1
B. Ciri Ciri Ilmu Sosial
C. Lingkup Kajian Ilmu Sosial
D. Konsep Esensial Dalam Ilmu Sosial
1. Konsep Dasar Sosiologi
2. Konsep Dasar Antropologi
3. Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
4. Konsep Dasar Geografi
5. Konsep Dasar Sejarah
6. Konsep Dasar Psikologi
7. Konsep Dasar Ilmu Hukum...................................................................10
8. Konsep Dasar Ilmu Politik....................................................................10
E. Teori-teori Dalam Ilmu Sosial....................................................................11
F. Persamaan dan Perbedaan Antara Ilmu Sosial dan IPS..............................14
G. Karakteristik Pembelajaran IPS di SD........................................................16
BAB II HAKIKAT PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
A. Perkembangan Pengertian IPS (Social Studies) .........................................20
B. Pengertian Pendidikan IPS dalam Konteks Indonesia ...............................20
C. PIPS Sebagai Pendidikan Disiplin Ilmu......................................................21
D. Perkembangan PIPS dalam Sistem Pendidikan di Indonesia......................22
E. Langkah Melaksanakan Pembelajaran IPS.................................................25
F. Nilai nilai yang Dikembangkan Dalam IPS................................................25
G. Konsep dan Model Pembelajaran Terpadu Dalam IPS...............................26
H. Pendekatan-pendekatan yang Efektif dalam Pembelajaran IPS.................27
I. Tujuan Pendidikan IPS...............................................................................29
J. Landasan Pendidikan IPS………………………………………………....31
K. Perkembangan Kurikulum IPS…………………………...………………35

ii
L. Ruang Lingkup IPS di SD...........................................................................36
M. Fungsi Pendidikan IPS................................................................................36
BAB III MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN......................................................
A. Masyarakat38
B. Unsur unsur masyarakat39
C. Pranata Social40
D. Kebudayaan41
E. Ciri-ciri Kebudayaan42
F. Wujud Kebudayaan43
G. Unsur-Unsur Kebudayaan43
H. Fungsi Kebudayaan45
I. Proses Belajar Kebudayaan46
J. Faktor Pendorong Perubahan Kebudayaan47
K. Faktor Penghambat Perubahan Kebudayaan47
L. Tujuan Pendidikan Budaya48
K. Manusia Dalam Keanekaragaman Budaya48
N. Upaya-upaya dalam Melesatarikan Budaya50
BAB IV KELOMPOK SOSIAL52
A. Pengertian
B. Ciri-ciri Kelompok Sosial
C. Dasar Terbentuknya Kelompok Sosial
D. Jenis Kelompok Sosial
E. Faktor-faktor Pendorong Dinamika Kelompok
F. Proses Dalam Dinamika Kelompok
G. Teori-teori Dinamika Kelompok
H. Pemecahan Masalah Dalam Kelompok
I. Perbedaan Perkumpulan dan Kelompok
J. Pengaruh Kelompok Sosial dalam Masyarakat
K. Strategi Meningkatkan Hubungan Antar Kelompok

BAB V TEORI-TEORI ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA...........................


A. Teori-teori Kejadian Alam Semesta64
1. Teori Letusan Hebat (Big Bang Theory)64

iii
2. Teori Keadaan Tetap (Steady State Theory)65
3. Teori Osilasi65
4. Teori Ekspansi dan Kontraksi66
5. Teori Segalanya66
6. Teori M67
B. Hakikat Alam Semesta68
C. Tata Surya69
D. Teori-teori Terbentuknya Tata Surya70
1. Hipotesis Nebula71
2. Hipotesis Planetesimal71
3. Hipotesis Pasang Surut Bintang72
4. Hipotesis Kondensasi (Protoplanet)72
5. Hipotesis Bintang Kembar72
E. Karakteristik Matahari Sebagai Anggota Tata Surya73
BAB VI BENDA-BENDA LANGIT77
A. Planet78
B. Planet-planet Anggota Tata Surya78
1. Merkurius (Planet Terdalam)79
2. Venus (Planet Terselubung)80
3. Bumi (Planet Biru)81
4. Mars (Planet Merah)81
5. Jupiter (Planet Raksasa)83
6. Saturnus (Planet Elegan)83
7. Uranus (Planet Menyamping)83
8. Neptunus (Planet Berangin)84
C. Komet84
D. Meteor85
E. Bintang85
F. Satelit86
G. Galaksi90
H. Asteroid91
I. Pluto96

iv
J. Bulan96
K. Manfaat Benda Langit Bagi Manusia98
BAB III PENUTUP100
A. Kesimpulan100
B. Saran101
DAFTAR PUSTAKA

v
BAB I
HAKIKAT ILMU SOSIAL

A. Pengertian Ilmu Sosial


Sanusi (1971) mengemukakan bahwa ilmu sosial terdiri atas disiplin-
disiplin ilmu pengetahuan sosial yang bertaraf akademi, dan biasanya
dipelajari pada tingkat perguruan tinggi, makin lanjut makin ilmiah. Deobold
B. Van Dalen mengemukakan bahwa ilmu sosial adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku manusia, sementara tingkah laku manusia di
masyarakat memiliki banyak aspek, seperti aspek ekonomi, aspek sikap
mental, aspek budaya, aspek hubungan sosial, dan lain sebagainya dapat
ditarik kesimpulan pengertian ilmu sosial, yaitu suatu bidang ilmu yang
mempelajari manusia di masyarakat dan mempelajari manusia sebagai
anggota masyarakat.
Ilmu berkembang dengan pesat seiring dengan penambahan jumlah cabang-
cabangnya. Hasrat untuk menspesialisasikan diri pada satu bidang telaah yang
memungkinkan analisis yang makin cermat dan seksama menyebabkan objek
forma dari disiplin keilmuan menjadi kian terbatas.
Pada dasarnya cabang-cabang ilmu tersebut berkembang dari dua cabang
utama yakni filsafat alam yang kemudian menjadi dasar ilmu-ilmu alam atau
the natural sciences dan filsafat moral yang kemudian berkembang ke dalam
cabang ilmu-ilmu sosial atau the social sciences Ilmu-ilmu alam pada
akhirnya terbagi dalam dua kelompok yakni ilmu alam (the physical sciences)
dan ilmu hayat (the biological sciences). Ilmu alam bertujuan mempelajari zat
yang membentuk alam semesta yang kemudian bercabang lagi menjadi fisika
(mempelajari massa dan energi), kimia (mempelajari substansi zat),
astronomi (mempelajari benda-benda langit, dan ilmu bumi yang mempelajari
bumi). Tiap-tiap cabang-cabang pun mencipta ranting-ranting baru seperti
fisika berkembang menjadi mekanika, hidrodinamika, bunyi, cahaya, panas,
kelistrikan dan magnetisme, fisika nuklir dan kimia fisik (ilmu-ilmu murni)
dan lain-lain.

1
Sementara ilmu ilmu sosial adalah sekelompok disiplin keilmuan yang
mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan
sosialnya. Disiplin keilmuan yang tergolong dalam ilmu sosial telah
mempelajari hakekat masyarakat dengan perspektif berbeda-beda. Karena itu
terdapat keanekaragaman dalam melihat dan mempelajarinya.
Atas dasar itulah, sebagaimana ilmu alam, ilmu sosial juga memiliki
cabang-cabang ilmu lainnya diantaranya antropologi (mempelajari manusia
dalam perspektif waktu dan tempat), psikologi (mempelajari proses mental
dan kelakuan manusia) ekonomi (mempelajari manusia dalam memenuhi
kebutuhan kehidupannya lewat proses pertukaran), sosiologi (mempelajari
struktur organisasi sosial manusia) dan ilmu politik (mempelajari sistem dan
proses dalam kehidupan manusia berpemerintahan dan bernegara)
Ilmu dapat dimengerti sebagai pengetahuan tentang struktur dan perilaku
dunia natural dan fsik yang menuntut adanya sebuah pembuktian dan syarat-
syarat tertentu. Sedangkan ilmu sosial merupakan ilmu yang berusaha
menerangkan keberadaan sebuah fenomena lazimnya diupayakan melalui
proses penelitian yaitu untuk menjawab pernyataan: mengapa sesuatu terjadi
atau mengapa gejala-gejala sosial tertentu muncul dalam masyarakat. Dalam
pengertian sederhana, ilmu sosial dapat diartikan sebagai sebuah ilmu yang
membahas fenomena/gejala sosial, yaitu hubungan antara manusia dengan
lingkungan sosialnya (Winarno 2018)

B. Ciri Ciri Ilmu Sosial


Dufty (Hasan dan Salladin 1996) mengemukakan bahwa ilmu sosial
memiliki 4 ciri sebagai berikut:
1. Merupakan pengetahuan yang terorganisir yang mengkaji hubungan
hubungan antar manusia.
2. Pengetahuan yang terorganusir tersebut adalah pengetahuan valid dan
dapat diteliti, dalam arti terbuka untuk dikaji ulang dengan metode yang
sama,

2
3. Teori dan konsep pengetahuan tersebut diperoleh dri kajian ilmiah
melalui tahapan-tahapan tertentu. Tahapan tersebut dalam penelitian
berparadigma positifisme dimulai dari masalah/pertanyaan, hipotesiss,
pengumpulan data, dan analisis data.
4. Muara dari penelitian ini dapat digeneralisasi untuk mendapat teori,
konsep, hukum maupun dalil dalam pengetahuan sosial
5. Pengkajian yang dilakukan berkaisar antara hakikat nilai, hakikat realita
sosial, dan hakikat kemajuan pengetahuan.

C. Lingkup Kajian Ilmu Sosial


Lingkup kajian ilmu sosial Mutakin dalam Astawa (2017)
mengemukakan bahwa pada hakikatnya kajian dalam ilmu sosial mencakup
beberapa hal sebagai berikut :
1. Kenyataan-kenyataan sosial dalam masyarakat hal ini seperti adanya
interaksi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok
maupun kelompok dengan kelompok ( interaksi dalam ilmu sosial).
2. Konsep-konsep sosial atau pengertian tentang kenyataan sosail yang
hanya dibatasi pada konsep dasar yang sangat dibutuhkan dalam
mempelajari masalah sosial.
3. Masalah-masalah sosial yang timbul dimasyarakat biasanya terlihat
dalam berbagai kenyataan sosial yang satu dengan yang lainnya.

D. Konsep Esensial Dalam Ilmu Sosial


Pemahaman terhadap konsep konsep dasar dalam ilmu sosial
memberikan pijakan terhadap fenomena sosial yang terjadi dalam kehidupan
bermasyarakat.
1. Konsep Dasar Sosiologi
Manusia tidak dapat hidup sendiri, sehingga manusia disebut sebagai
makhluk sosial. Kebutuhan inilah yang akan menyebabkan terjadinya
hubungan dan interaksi tersebut memunculkan ilmu “Sosiologi”.
a. Pengertian sosiologi

3
Sosiologi bersal dari dua kata yaitu “socious” (Bahasa latin) yang
berarti “teman” dan “logos” (Bahasa Yunani) yang berarti “cerita;
kata; berbicara; ilmu”. Istilah sosiologi pertama kali digunakan oleh
Augus Comte (1798-1857) sesorang warga negara prancis dalam
bukunya yang berjudul Cour De Philoshopie Positive pada tahun
1839. Sosiologi lahir secara resmi pada tahun 1842.
Sorokin (1928) mengemukanan 3 definisi tentang Sosiologi.
Pertama, Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan
pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya
gejala ekonomi, gejala keluarga, gejala moral). Kedua,sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbl balik
antara gejala sosial dengan gejala non sosial. Ketiga, sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari ciri ciri umum semua jenis gejala
gejala sosial lain.
Lundberg (1995) memiliki pendapat yang lebih sederhana bahwa
sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku sosial orang
seorang dan kelompok.
b. Objek studi sosiologi
Menurut Ritzer (2003) dapat dikemukakan bahwa pada hakikatnya
sisoalogi memiliki ciri-ciri pokok sebagai berikut:
1) Sosiologi bersifat empiris, artinya didasarkan pada
observasiobservasi segala kenyataan di masyarakat.
2) Sosiologi bersifat teoritis, artinya merupakan abstraksi dari
hasilhasil observasi yang menjelaskan hubungan kualitas.
3) Sosiologi bersifat kumulatif, artinya teori sosiologi dibentuk atas
dasar teori-teori lama yang kemudian disempurnaka.
4) Sosiologi bersifat non etis, artinya yang dipersoalkan bukan baik
buruknya fakta, tetapi bertujuan untuk menjelaskan faktafakta
secara analisis.

4
c. Pendekatan dalam sosiologi
Menurut Sunarto (1993) terdapat sejumlah pendekatan yang
berkembang dalam sosiologi yang dapat dikemukakan sebagai
berikut:
1) Pendekatan Analogi Organic dari Herbert Spencer. Pendekatan
ini memahami masyarakat seperti tubuh manusia, sebagai suatu
organisasi yang terdiri atas bagianbagian yang tergantung satu
sama lain.
2) Pendekatan Materialisme Dialegtis dari Karl Marx Pendekatan
ini menganggap bahwa konflik antar kelas sosial yang menjadi
intisari perubahan dan perkembangan masyarakat.
3) Pendekatan Fungsionalisme dari Emile Durkheim. Pendekatan
ini berupaya menelusuri fungsi berbagai elemen sosial sebagai
pengikat sekaligus pemelihara keteraturan sosial.
d. Nilai Guna Sosiologi
1) Dapat dijadikan alat dan sarana untuk memahami masyarakat
tertemtu, diantaranya petani, pedagang, buruh, pegawai,
komunitas, keagamaan, militer, dan sebagainya.
2) Sebagai alat untuk memahami struktu rmasyarakat polapola
interaksi, serta stratifikasi sosial.
3) Hasil studi sosiologi terhadap kondisi masyarakat terhadap
kondisi masyarakat dapat digunakan sebagai dasar untuk
menetapkan suatu kebijakan, baik dari pemerintah, perusahaan,
badan dunia, atau yang lainnya.

2. Konsep Dasar Antropologi


a. Pengertian Antropologi
Antropologi berasal dari Bahasa Yunani, kata antropos berarti
“manusia” dan logos berarti “studi atau ilmu”, jadi antropologi
merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang manusia.

5
b. Objek studi antropologi
Objek studi antropologi adalah manusia didalam masyarakat suku
bangsa, kebudayaan dan perilakunya. Dan tujuan mempelajari
manusia dalam masyarakat suku bangsa, berperilaku dan
kebudayaan tersebut pada hakikatnya adalah untuk membangun
masyarakat itu sendiri. Antropologi terbagi menjadi 2 cabang besar
Haviland (1995), yaitu antropologi fisik (Paleoantropologi dan
Sumatologi) dan Antropologi budaya (Arkeologi, Linguistik, dan
Etnologi).
1) Antropologi fisik
Antropologi fisik merupakan bagian antropologi yang
memusatkan perhatiannya kepada manusia sebagai organisme
biologis, dan salah satu yang menjadi pusat perhatiannya ialah
evolusi manusia.
2) Antropologi budaya
Ahli antropologi budaya mempelajari manusia berdasarkan
kebudayaannya. Antropolgi budaya pada pokoknya dapat dibagi
menjadi 3 cabang haviland (1995) sebagai berikut:
a) Arkeologi, adalah cabang antropologi budaya yang
mempelajari benda benda.
b) Legustic, adalah cabang antropologi budaya yang
mengadakan studi tentang bahasa bahasa manusia.
c) Etnologi, adalah cabang antropologi budaya yang
memusatkan perhatiannya kepada kebudayaankebudayaan
zaman sekarang dan mengkhususkan diri kepada prilaku
manusia
c. Pendekatan Antropologi
Pendekatan antropologi dibagi menjadi 3, yaitu :
1) Pendekatan holistik Pendekatan ini digunakan oleh pakar
antropolgi untuk mempelajari kebudayaan suatu masyarakat.

6
2) Pendekatan komperatif Pendekatan komperatif merupakan
pendekatan dalam antropolgi untuk mempelajari kebudayaan
masyarakat yang belum mengenal baca-tulis ( Pra aksara )
3) Pendekatan Historik Para ilmuan antropolgi tertarik pertama-
tama pada asal usul dari unsur-unsur kebudayaan. Terdapat
berapa hal yang penting diperhatikan dalam kaitannya dengan
metode dalam antropolgi
d. Nilai Guna Antropolgi Antropologi pada hakikatnya mempunyai tiga
tujuan yaitu:
1) mendeskripsikan selengkap mungkin tata cara kehidupan
kelompok manusia dari berbagai sudut belaham bumi pada
setiap periode dan karakter fisik manusia.
2) memahami manusia sebagai kelompok tertentu secara
keseluruhan.
3) untuk menemukan prinsip-prinsip umum tentang gaya hidup
manusia serta bagaimana gaya hidup itu terbentuk.

3. Konsep Dasar Ilmu Ekonomi


a. Pengertian Ilmu Ekonomi
Samuelson memberikan pengertian bahwa ilmu ekonomi adalah
studi tentang perilaku orang lain dan masyarakat dalam memilih
penggunaan sumber daya yang langka dan memiliki beberapa
alternative penggunaannya.
b. Objek studi Ilmu Ekonomi
objek kajian ilmu ekonomi adalah keseluruhan kegiatan
perekonomian manusia. Objek kajian ilmu ekonomi terbagi menjadi
dua, yaitu bersifat mikro dan bersifat makro.
c. Pendekatan Ekonomi
Lipsey (1990) menggunakan dua pendekatan dalam mengkaji ilmu
ekonomi yaitu:
1) Positive Economics

7
2) Normative Economics
d. Nilai Guna Mempelajari Ilmu Ekonomi
1) Membantu cara berfikir yang tepat dalam mengambil keputusan
2) Membantu memahami masyarakat.
3) Membangun masyarakat yang lebih demokrasi.

4. Konsep Dasar Geografi


a. Pengertian Geografi
Geografi diperkanalkan pertama kali oleh Erastoshenes (276- 194
SM). Kata geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu: Geo yang
berarti “ Bumi” dan Graphein yang berarti “Tulisan”
b. Ruang Lingkup Kajian Geografi
Pertanyaan-pertanyaan mengunakan kata tanya tersebut merupakan
kerangka kajian ilmu pengetahuan. Dengan demikian, ruang lingkup
kajian geografi adalah jawaban dari pertanyaanpertanyaan berikut :
Apa (What), Dimana (Where), Mengapa (Why), Kapan (When),
Siapa (Who), Bagaimana (How)

5. Konsep Dasar Sejarah


a. Pengertian Sejarah
Kata sejarah berasal dari Bahasa arab yaitu syajarotun yang berarti
pohon. Pohon dalam hal ini melambangkan asal usul, karena pohon
memiliki akar, batang, ranting sehingga daun yang diartikan sebagai
asal usul.
b. Objek Studi Ilmu Sejarah
Sejarah memiliki 2 objek studi, yaitu objek formal dan objek
material. Objek material yang merupakan focus kajian dalam ilmu
sejarah adalah “manusia”. Sementara objek formal merupakan objek
yang menyangkut sudut pandang yang dipergunakan untuk mengkaji
objek material adalah aktivitas manusia.
c. Pendekatan Ilmu Sejarah

8
Pendekatan ilmu sejarah menjelaskan dari segi mana kajian sejarah
hendak dilakukan, dimensi mana yang diperhatikan, unsur-unsur
mana yang di ungkapkannya dan lain sebagainya.
d. Nilai guna sejarah
Noto Susanto menjelaskan 4 kegunaan sejarah:
1) Fungsi Edukatif, sejarah membawa dan mengajarkan
kebijaksanaan/kearifan-kearifan
2) Fungsi Inspiratif, dapat memberikan inspirasi, daya pendorong
hidup.
3) Fungsi Instruktif, Belajar sejarah dapat berperan dalam proses
pembelajaran keterampilan tertentu
4) Fungsi rekreatif, memberikan rasa kesenangan dan keindahan.

6. Konsep Dasar Psikologi


a. Pengertian Psikologi
Istilah psikologi merupakan alih kata dari Bahasa inggris
“psychology”dan kata ini berasal dari kata Yunani yaitu “psycho”
yang “berarti jiwa” dan “logos” yang berarti pengetahuan atau ilmu.
b. Objek Studi Psikologi
1) Objek material psikologi
2) Objek formal psikologi
c. Pendekatan psikologi
1) pendekatan filosofi, yaitu sesuatu pendekatan untuk menelaaah
dan mencegah masalah-masalah Pendidikan dengan
menggunakan metode filsafat.
2) Pendekatan fisiologis, yaitu merujuk pada pengkajian mengenai
sifat fisikal benda hidup
3) Pendekatan psikopisis, yaitu pendekatan yang dilakukan melalui
kedua aspek yaitu aspek dalam(jiwa) dan aspek luar (fisik), dan
kedua aspek ini saling berhubungan satu dengan yang lain

9
4) Pendekatan Antroposentris, adalah teori etika lingkungan yang
memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta.

7. Konsep Dasar Ilmu Hukum


a. Pengertian Ilmu Hukum
Ilmu Hukum merupakan ilmu yang objek kajiannya adalah segala
macam aspek dari hukum itu sendiri, sehingga cakupan ilmu hukum
menjadi sangat luas dan bisa dibilang tidak memiliki Batasan yang
jelas.
b. Objek Studi Ilmu Hukum
Secara universal ada tiga aspek yang dipelajari dalam ilmu hukum
yaitu:
1) Nilai-nilai hokum
2) Kaidah-kaidah hokum
3) Perilaku hokum
c. Pendekatan Ilmu Hukum
Pendekatan terhadap hukum menurut Max Weber dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1) Pendekatan moral hokum
2) Pendekatan dari sudut ilmu hokum
3) Pendekatan sosiologi hokum
d. Nilai Guna Ilmu Hukum Terdapat dua teori tentang tujuan hukum.
1) Teori Etis
2) Teori Utilis

8. Konsep Dasar Ilmu Politik


a. Pengertian Ilmu Politik
Istilah politik berasal dari kata polis menurut bahasa Yunani
yang artinya negara kota. Dari kata polis dihasilkan kata-kata,
politeia artinya segala hal ihwal mengenai negara. Polites artinya
warga negara. Politikus artinya ahli negara atau orang yang paham

10
tentang negara atau negarawan. Politicia artinya pemerintahan
negara. Menurut J. Barents, ilmu politik adalah ilmu yang
mempelajari kehidupan bermasyarakat dengan negara sebagai
bagiannya. Ilmu politik mempelajari negara dan bagaimana negara
tersebut melakukan tugas serta fungsinya.
b. Objek Studi Ilmu Politik
Budiardjo (1982) menyebutkan ada 5 objek kajian dalam ilmu politik
yaitu: negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijaksanaan
umum, pembagian.
c. Pendekatan Ilmu Politik
Pendekatan pendekatan ini menurut Apter (1977) terdiri atas filsafat
politik institusionalisme, behavioralisme, luralisme, struktualisme
dan developmentalisme

E. Teori-teori Dalam Ilmu Sosial


1. Karl Marx (1818-1883)
Karl Marx merupakan salah satu tokoh kunci dalam perkembangan
ilmu sosial. Pada masa hidupnya Marx menghasilkan berbagai karya
yang berkembang dengan luar biasa karena terfragmentasi ke dalam
berbagai tema, misalnya saja melalui buku Manuscripts yang berisi kritik
ekonomi politik, Grundrisse yang berisi tentang epistemologi,
metodologi, transisi dari feodalisme, dan kapital. Sedangkan puncak
mitologi dan pemikiran Marx adalah Capital yang berbicara tentang
kritik terhadap kapitalis dan utilitarian (dianggap sebagai pelopor
sosiologi industri modern). Namun demikian, ada satu tema sentral yang
diangkat oleh Marx yaitu kritik atas ekonomi politik (sebagai bagian dari
ilmu sosial). Ia menawarkan sebuah teori tentang masyarakat kapitalis
berdasarkan citranya mengenai sifat mendasar manusia.
Manusia pada dasarnya produktif, artinya untuk bertahan hidup
manusia perlu bekerja di dalam dan dengan alam. Dengan demikian,
manusia perlu bekerjasama untuk menghasilkan segala sesuatu yang

11
mereka hasilkan dari hidupnya. Seiring berjalannya waktu, proses
produktif ilmiah ini dihancurkan oleh berbagai jenis tatanan struktural
masyarakat, terutama oleh kemunculan kapitalisme. Kapitalisme menurut
Marx merupakan sebuah struktur (atau lebih tepatnya serangkaian
struktur) yang membuat batas pemisah antara seorang individu dan
proses produksi, produk yang diproses dan orang lain, dan akhirnya juga
memisahkan diri individu itu sendiri28. Dengan demikian, inti dari
pemikiran Marx adalah bagaimana membebaskan manusia dari
penindasan struktur kapitalisme.
2. Max Weber (1864-1920)
Max Weber dikenal dengan berbagai karya besarnya, mulai dari
bidang sosiologi agama sejarah, hukum, metodologi, sampai pada
sosiologi musik. Sampai sekarang, banyak dari hasil pemikirannya yang
masih mendapatkan perhatian, misalnya saja rasionalisasi sebagai proses
yang tidak mungkin ditawar, akan tetapi sifatnya ambivalen. Ia juga
menyatakan bahwa warga modernitas memerlukan birokrasi, keadilan,
legalitas, dan administrasi, namun pada gilirannya kesemuanya itu justru
menguasai kita. Sedangkan dalam arus utama sosiologi, Weber juga
menulis tentang birokrasi.
Proposisi Weber dalam kajian ini adalah bahwa status dan
kekuasaan politik merupakan pengimbang dan syarat bagi kekuasaan
kelas, serta model mengenai ciri-ciri ideal tipikal birokrasi29. Dari
kesekian banyak karyanya, terdapat sebuah karya yang dianggap paling
kritis dan menimbulkan kontroversi yang luas yaitu sebuah esai yang
berjudul The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism (1904-1905).
Benang merah dari karya ini adalah etika Kristen Protestan yang
memiliki pengaruh kuat terhadap pola kerja masyarakat kapitalis. Teori
sosial Weber secara konsisten bersifat historis, menempatkan diri di
dalam suatu zaman di mana ilmu pengetahuan dan agama telah
“diceraikan”
3. Emile Durkheim (1858-1917)

12
Proyek intelektual Emile Durkheim berkaitan dengan dua problem
utama: Pertama, mengenai otonomi sosial sebagai level realitas yang
khas dan tidak dapat direduksi menjadi wilayah-wilayah psikologis
individu, tetapi memerlukan penjelasan dengan mendasarkan pada
kerangkanya sendiri. Kedua, mengenai krisis modernitas (putusnya
ikatan-ikatan sosial tradisional karena industrialisasi, pencerahan, dan
individualisme. Kedua problem yang saling berkaitan tersebut hanya
akan dapat diatasi dengan observasi empiris terhadap hukum yang
mengendalikan dunia alamiah dan (juga) dunia sosial. Durkheim juga
mengembangkan masalah-masalah pokok sosiologis dan mengujinya
secara empiris. Dalam karyanya The Rule of Sociological Method, ia
menekankan bahwa tugas sosiologi adalah mempelajari apa yang disebut
fakta-fakta sosial. Fakta-fakta tersebut merupakan kekuatan (forces) dan
struktur yang bersifat eksternal dan memaksa individu.
Dalam karya ini ia juga berusaha membedakan fakta sosial menjadi
dua macam, yaitu material dan non-material. Sedangkan dalam karya lain
yang berjudul Suicide, ia mengambil studi kasus bunuh diri (sebagai
salah satu bentuk perilaku masyarakat) untuk menunjukkan signifkansi
ilmu sosiologi dalam memahami fakta sosial. Karya Durkheim lain yang
bertemakan keagamaan adalah The Elementary Forms of Religious Life.
Melalui karya ini ia berpendapat bahwa sumber agama adalah
masyarakat itu sendiri. Masyarakatlah yang menentukan bahwa sesuatu
itu bersifat sakral dan yang lain bersifat tercemar (profane), khususnya
dalam kasus yang disebut totemisme (agama primitif). Jadi, hubungan
antara masyarakat dan produk-produk utama tersebut sangat dekat,
bahkan dikatakan sebagai sebuah kesatuan yang tak terpisahkan.
4. Sigmund Freud (1856-1939)
Sigmund Freud sebetulnya adalah seorang Neurolog dan
psikoanalis. Karyanya Studies on Hysteria yang disusun bersama Joseph
Breuer yang banyak berbicara tentang psikoanalisis. Pemikirannya
kemudian mencoba untuk memahami kehidupan manusia yang

13
kompleks, baik secara internal maupun eksternal. Berkaitan dengan
kompleksitas objek kajian tersebut, ia terus berusaha menemukan metode
baru yang dapat memberikan penjelasan secara menyeluruh dan ideal.
Gagasan-gagasan Freud sebetulnya telah menjadi bagian dari kosakata
kita sehari-hari, misalnya saja konsep tentang ketaksadaran, represi,
kecemasan, sublimasi, defensi, dan sebagainya. (A. Kinseng 2019)

F. Persamaan dan Perbedaan Antara Ilmu Sosial dan IPS


1. Persamaan Ilmu Sosial dan IPS
Ilmu sosial dan IPS memiliki kaitan satu sama lain, dimana
keduanya memiliki persamaan. Persamaan keduanya terletak pada ruang
lingkupnya, dimana manusia sebagai fokus utama dalam bidang
kajiannya. Ilmu Sosial dan IPS membahas segala aspek yang terkait
dengan kehidupan manusia.
kesamaan antara IPS dengan Ilmu Sosial terdapat pada bidang
yang dikaji ialah individu dilihat dari konteks kehidupan masyarakatnya.
Dua-duanya memiliki kesamaan yaitu mengkaji permasalahan yang
muncul oleh adanya hubungan (interelationship) individu. Oleh sebab itu,
kesamaannya adalah mengkaji individu dalam kaitannya dengan
masyarakat
Jika diuraikan, terdapat beberapa persamaan antara Ilmu Sosial dan IPS,
diantaranya:
a. Keduanya bukan merupakan disiplin ilmu yang mandiri dan
independen;
b. Keduanya memiliki materi dengan konsep yang relatif sama secara
substansi, yakni kenyataan sosial dan masalah sosial;
c. Keduanya tidak membicarakan ilmu dan menghindarkan diri pada
perdebatan konsep filsafat.
Bidang kajian IPS diambil dari berbagai kajian dalam ilmu-ilmu
sosial. Namun tak semua kajian ilmu-ilmu social mampu dijadikan
sumber materi ataupun pokok pembahasan yang sesuai dengan IPS.

14
Bahan yang dapat dimasukkan dalam kajian IPS tergantung dari
tingkatan umur, tingkatan pendidikan, dan perkembangan intelektual
pembelajar dalam menemukan sumber materi ilmu sosial yang cocok
dijadikan sebagai sumber materi atau pokok pembahasan yang sesuai
dengan IPS (Hati 2019).
Hakikat ilmu sosial dan IPS adalah menumbuhkan dan
membangkitkan keterampilan, pemahaman, kepribadian dan sikap untuk
mengenali manusia, interaksi manusia dan lingkungan sosial yang
dinamis dan berubah-ubah yang bertujuan menciptakan tatanan sosial
dalam masyarakat, sehingga manusia dapat mengenali diri dan
lingkungannya untuk bersikap dengan bijak atas dasar kecintaan dan
kasih sayang.

2. Perbedaan Ilmu Sosial dan IPS


Jika dilihat dari tujuan keduanya masing-masing memiliki
perbedaan. Tujuan dari ilmu sosial merupakan bidang keilmuan yang
mendorong agar dapat menemukan pengetahuan yang up to date dan
menelaah agar dapat kembali menjaring pengetahuan yang sudah ada
terkait dengan manusia. Dari pandangan yang berbeda IPS memiliki
tujuan sebagai upaya dalam memfasilitasi pembelajar dengan kognitif,
psikomotorik dan afektif yang dibutuhkan agar mampu berkontribusi
positif dalam kehidupan masyarakat (Pratiwi dan Fajarini 2021)
Ilmu Sosial dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) memiliki perbedaan
pada aspek teknis pelaksanaannya, diantaranya: Dari segi objek
kajiannya, Ilmu Sosial melahirkan satu bidang ilmu yang megkaji aspek-
aspek kehidupan secara terpisah. Sebagai contoh Sosiologi objek
kajiannya adalah hubungan manusia dengan masyarakat, Antropologi
objek kajiannya adalah hasil kebudayaan manusia, Ekonomi objek
kajiannya adalah pemenuhan kebutuhan manusia, Geografi (Geografi
Manusia) objek kajiannya adalah kependudukan, Ilmu Politik objek
kajiannya adalah usaha mencapai kekuasaan, Sejarah objek kajiannya

15
adalah masa lalu, Psikologi Sosial objek kajiannya adalah kondisi
psikologis manusia selaku insan sosial. Sebaliknya IPS bukanlah bidang
ilmu yang berdiri sendiri layaknya ilmu-ilmu sosial yang lain. IPS tidak
hanya menelaah manusia dalam konteks sosialnya, tetapi, IPS juga
menelaah bagian kehidupan sosial manusia selaku satu kesatuan dari
masalah sosial (tidak melahirkan bidang keilmuan baru).
Dari segi tujuannya, Ilmu Sosial diarahkan untuk pembentukan
pemahaman dan keterampilan intelektual, sedangkan IPS menekankan
pada pembentukan perilaku dan karakter. Dari segi pendekatannya, Ilmu
Sosial menggunakan pendekatan disipliner, biasanya akan menghasilkan
uraian yang dalam (depht) dan khas. Pendekatan ini berguna untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan yang bersifat teoritik. Sedangkan IPS
menggunakan pendekatan interdisipliner atau multidisipliner umumnya
menghasilkan uraian yang luas dan sering kali secara langsung berguna
untuk hal-hal yang bersifat praktis. Tinjauan dari berbagai disiplin ilmu
pengetahuan itu dilakukan untuk mencapai kesimpulan yang lebih
menyeluruh (komprehensif). Dari segi tingkat kesulitannnya, ilmu sosial
menelaah berbagai hubungan manusia yang serba elusif dan hampir
selalu berkaitan dengan hal-hal yang abstrak dengan data-data, konsep-
konsep, dan generalisasi yang serba sulit, sedangkan IPS menggunakan
konsep dan generalisasi yang perlu disederhanakan agar lebih mudah
dipahami oleh pembelajar.(Zurahman, Agustan, dan Laman 2022)

G. Karakteristik Pembelajaran IPS di SD


Karakteristik pembelajaran pembelajaran IPS dapat dilihat dari materi dan
strategi penyampaiannya.(Azizah 2021)
1. Materi IPS
Mempelajari IPS pada hakekatnya adalah menelaah interaksi antara
individu dan masyrakat dengan lingkungan (fisik dan social budaya).
Materi IPS digali dari segala aspek kehidupan praktis sehari-hari di
masyarakat. Ada 5 macam sumber materi IPS antara lain:

16
a. Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak
sejak dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan
yang luas Negara dan dunia dengan mata pencaharian, pendidikan,
keagamaan, produksi, komunikasi, transporasi.
b. Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan
antropology yang terdapat sejak dari linhgkungan anak yang terdekat
sampai yang terjauh.
c. Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah
yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh,
tentang tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang besar.
d. Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan,
pakaian, keluarga
2. Strategi Pembelajaran IPS
Strategi penyampaian pengajaran IPs, sebagaian besar adalah didasarkan
pada suatu tradisi, yaitu materi disusun dalam urutan: anak (diri sendiri),
keluarga masyarakat/tetangga, kota, region, negara, dan dunia. Tipe
kurikulum seperti ini disebut "The Wedining Horizon or Expanding
Enviroment Curriculum". Adapun kriteria keserasian bersekolah adalah
sebagai berikut :
a. Anak harus dapat bekerjasama dalam kelompok dengan teman-
teeman sebaya, tidak boleh tergantung pada ibu,ayah atau anggota
keluarga lain yang di kenalnya.
b. Anak memiliki kemampuan sineik-analitik, artinya dapat mengenal
bagian-bagian dari keseluruhannya, dan dapat menyatukan kembali
bagian-bagian tersebut.
c. Secara jasmaniah anak sudah mencapai bentuk anak sekolah
Menurut Preston anak mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
d. Anak merespon (menaruh perhatian) terhadap bermacam-macam
aspek dari dunia sekitarnya.Anak secara spontan menaruh perhatian
terhadap kejadian-kejadian-peristiwa,t benda-benda yang ada

17
disekitarnya. Mereka memiliki minat yang laus dan tersebar di
sekitar lingkungnnya.
e. Anak adalah seorang penyelidik., anak memiliki dorongan untuk
menyelidiki dan menemukan sendiri hal-hal yang ingin mereka
ketahui.
f. Anak ingin berbuat ciri khas anak adalah selalu ingin berbuat
sesuatu mereka ingin aktif, belajar, dan berbuat .
g. Anak mempunyai minat yang kuat terhadap hal-hal yang kecil atau
terperinci yang sering kali kurang penting/bermakna.
h. Anak kaya akan imaginasi dorongan ini dapat dikembangkan dalam
pengalaman-pengalaman seni yang dilaksanakan dalam
pembelajaran IPS sehingga dapat memahami orang-orang di
sekitarnya (kurniawan 2022).
3. Karakteristik pada masa kelas rendah SD (kelas 1, 2, dan 3)
a. Ada hubungan kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah.
b. Suka memuji diri sendiri
c. Apabila tidak bias menyelesaikan sesuatu, hal itu di anggapnya tidak
penting
d. Suka membandingkan dirinya dengan anak lain dalam hal yang
menguntungkan dirinya
e. Suka meremehkan orang lain.
4. Karakteristik pada masa kelas tinggi SD (kelas 4, 5, dan 6 )
a. Perhatianya tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari
b. Ingin tau, ingin belajar dan realitis
c. Timbul minat pada pelajaran-pelajaran khusus
d. Anak memandangan nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai
prestasi belajarnya di sekolah.

Menurut jean piagiet usia siswa SD (7-12 tahun) ada pada


stadium operasional konfrik . oleh karena itu guru harus mampu
merancang pembelajaran yang dapat membangkitkan siswa misalnya,

18
penggalang waktu belajar tidak terlalu panajang dan yang tidak kalah
pentngnya sajian harus dibuat menarik bagi siswa . ciri utama atau
karakteristik pembelajaran ilmu pengatahuan social menurut kokasih .
Dalam pengembangan IPS berusaha mempertautkan teori ilmu dengan
fakta atau sebaliknya .
1. Penelahan dan pembahasan IPS tidak hanya dari seru bidang disiplin
ilmu saja melainkan bersifat komprehensif
2. Mengutamakan peran aktif siswa melalui proses belajar mrngajar
inquiri agar siswa mampu mengembangkan berfikir kritis, rasional
dan analitis
3. IPS dihadapkan secara konsep dan kehidupan social yang sangat
labil sehingga titik berat pembelajaran adalah terjadinya proses
internalisasi secara mantap dan aktif pada diri siswa agar siswa
memiliki keterbiaaan
4. IPS mengutamakan hal-hal, arti dan penghayatan hubungan antar
manusia yang bersifat manusiawi
5. Berusaha untuk memuaskan setiap siswa yang berbeda malalui
program maupun pembelajaran dalam arti memperhatikan minat
siswa dan masalah-masalah kemasyarakatan yang dekat dengan
kehidupanya
6. Dalam pengambangan program pembelajaran seatiasa melakukan
prinsip-prinsip karakteristik dan pendekatan-pendekatan yang
menadi ciri IPS itu sendiri.

19
BAB II

HAKIKAT PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

A. Perkembangan Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial


Menurut Saxe, pengertian pendidikan IPS yang dalam istilah asing lebih
dikenal dengan istilah Social Studies hingga pada tahun 1921 berdirilah “
National Council for the Social Studies” ( NCSS ). Pengertian social studies
yang paling berpengaruh hingga akhir abad ke-20 adalah definisi yang
dikemukakan oleh Edgar Wasley pada tahun 1937. Kemudian NCSS
mengeluarkan definisi resmi yang membawa social studies menjadi bidang
kajian yang terintegrasi sehingga mencakup disiplin ilmu yang semakin
meluas
Social studies is the integrated study of the social science and humanities
of promote civic competence . Within the school program , social studies
provides coordinated, systematic study drawing upon such disciplines as
anthropology , archaelogy , economics , geography , history , law,
philosophy , political science , psychology , religion , and sociology , as well
as appropopriate content from the humanities , mathematics , and natural
sciences . The primary purpose of social studies is to help young people
develop the ability to make informed and reasoned decisions for the public
good as citizen of a culturally diverse , democratic society in a culturally
diverse democratic society in an interdependent world.
Penjelasan diatas memperjelas bahwa tujuan utama Pendidikan IPS adalah
membantu kaum muda mengembangkan kemampuan untuk membuat

20
keputusan bagi kepentingan public sebagai warga negara dari beragam
budaya dan masyarakat demokratis dunia.

B. Pengertian Pendidikan IPS dalam konteks Indonesia


Pendidikan IPS di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari dokumen
kurikulum 1975 yang memuat IPS sebagai mata pelajaran untuk Pendidikan
di sekolah dasar dan menengah. Gagasan IPS di Indonesia banyak
mengadopsi dan mengadaptasi dari sejumlah pemikiran perkembangan social
studies yang terjadi di luar negeri terutama perkembangan pada NCSS
sebagai organisasi profesional yang cukup besar pengaruhnya dalam
mengajukan social studies. Pendidikan IPS terbagi ke dalam dua jenis, yakni
pendidikan IPS untuk persekolahan dan pendidikan IPS untuk perguruan
tinggi. Pengertian pendidikan IPS yang pertama berlaku untuk pendidikan
dasar dan menengah dan sedangkan yang kedua berlaku untuk perguruan
tinggi atau LPPK. Perbedaan dari dua definisi ini terletak pada istilah
“penyederhanaan” untuk pendidikan dasar dan menengah sedangkan untuk
perguruan tinggi ada istilah “seleksi”.
secara sederhana ips diartikan sebagai sebuah mata pelajaran yang
dipelajari di bangku sekolah dasar dan sekolah menengah atau nama program
studi di perguruan tinggi yang identic dengan social studies dalam kurikulum
persekolahan negara lain , khususnya di negara barat seperti di Australia dan
amerika serikat .

C. PIPS sebagai Pendidikan disiplin ilmu


Pada tahun 1970-an mulai diperkenalkan Pendidikan IPS sebagai Pendidikan
disiplin ilmu. Wahidmurni (2017) mengemukakan bahwa IPS dikembangkan
dalam tiga tradisi, yaitu:

1. IPS diajarkan sebagai transmisi kewarganegaraan ialah tradisi


pembelajaran IPS yang menekankan pada pewarisan nilai-nilai kepada

21
siswa agar mereka memiliki pedoman dalam berperilaku dan menjadi
warga negara yang baik.

2. IPS diajarkan sebagai ilmu sosial yang bertujuan menciptakan warga


negara yang menguasai cara berpikir para ahli ilmu sosial.

3. IPS diajarkan sebagai reflektif inquiry yang merupakan tradisi


pembelajaran IPS yang mengajak guru dan murid untuk bekerjasama
mengidentifikasi satu masalah yang cocok untuk mereka dan masyarakat
(Ayudia 2022)

Namun saat ini tradisi social studies telah berkembang menjadi lima tradisi,
yaitu:

1. IPS sebagai transmisi kewarganegaraan (social studies as citizenship


transmission).

2. IPS sebagai ilmu-ilmu sosial (social studies as social sciences).

3. IPS sebagai penelitian mendalam (social studies as reflective inquiry).

4. IPS sebagai kritik kehidupan sosial (social studies as social criticism).

5. IPS sebagai pengembangan pribadi individu (social studies as personal


development of the individual).

D. Perkembangan PIPS dalam system Pendidikan di Indonesia


Perkembangan PIPS dalam system Pendidikan di Indonesia tidak dapat
dipisahkan dari system kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia . seperti
yang telah dikemukakan oleh sejumlah pakar bahwa secara embrionik
kulikuler, PIPS di Lembaga Pendidikan formal/sekolah di Indonesia pernah
dimuat dalam kurikulum tahun 1947, kurikulum mencantumkan mata
pelajaran terurai tahun 1952 , kurikulum tahun 1964 , dan kurikulum 1968 .

22
Baru dalam kurikulum tahun 1975 , kurikulum 1984 dan kurikulum tahun
1994 , PIPS telah menjadi salah satu mata pelajaran yang berdiri sendiri
padan jenjang Pendidikan dasar dan menengah yang disesuaikan dengan
karateristik atau kebutuhan peserta didik .
1. Pendidikan IPS pada tahun 1945-1964
Pada kurun waktu tahun 1945-1964 istilah IPS di Indonesia
belum dikenal . Namun , pembelajaran yang memiliki karakteristik sama
dengan IPS merujuk pada definisi social Edgar Wesley ( 1937 )
menyatakan bahwa " social studies are the social sciences simplifiedfor
pedagogical purposes " (pendidikan IPS adalah ilmu - ilmu sosial yang
disederhanakan untuk tujuan pendidikan) . Kenyataan ini dapat dilihat
dari adanya mata pelajaran sejarah , geografi , civis , koperasi yang
disampaikan secara terpisah di sekolah dasar , dan mata pelajaran
ekonomi , sosiologi , dan antropologi di sekolah menengah .
2. Pendidikan IPS dalam Kurikulum 1964 dan 1968
Dalam Kurikulum 1964 , pada perubahan pendekatan dalam
pembelajaran IPS di Indonesia , meskipun istilah IPS pada kurun waktu
ini belum dikenal . Dimyati (1989) menanamkan pendekatan yang
digunakan bersifat korelatif dari ilmu - ilmu sosial . Kurikulum tahun
1964 dan 1968 tersebut memuat mata pelajaran pendidikan
kemasyarakatan yang terdiri atas korelasi mata pelajaran ilmu bumi ,
sejarah , dan civis . Pada tahun 1968 , terjadi perubahan kurikulum yang
ditandai oleh adanya perkembangan pendidikan . pengelompokan mata
pelajaran sesuai dengan orientasi dan. Ketika kurikulum 1968 masih
berlaku , istilah IPS mulai muncul dalam Seminar Nasional tentang Civic
Education tahun 1972 di Tawang Manggu Solo. Menurut Winataputra
(2001) , dalam Laporan Seminar tersebut ada tiga istilah yang muncul
dan digunakan secara bertukar - pakai (interchangeable) , yakni
pengetahuan sosial , studi sosial , dan ilmu pengetahuan sosial , yang
diartikan sebagai suatu studi masalah - masalah sosial yang dipilih dan

23
dikembangkan dengan menggunakan pendekatan interdisipliner dan
bertujuan agar masalah - masalah sosial itu dapat dipahami siswa .
3. Pendidikan IPS dalam Kurikulum 1975 dan 1984
Sebagai hasil kesepakatan komunitas akademik pada tahun
sebelumnya , maka pada tahun 1975 mulai diperkenalkan mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial ( disingkat IPS ) dalam sistem kurikulum di
Indonesia . IPS sebagai mata pelajaran baru dalam kurikulum 1975
diberikan untuk jenjang SD , SMP , dan SMA menggunakan pendekatan
yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan karakteristik peserta didik
yang ada di setiap jenjang tersebut . Pendekatan yang digunakan dalam
pengembangan kurikulum ini adalah berbasis pada materi pembelajaran
(Content Based Curriculum) . Ciri yang menonjol dari pengembangan
materi dalam kurikulum ini adalah pengembangan dimensi nilai
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Menurut Winataputra (2001) , kurikulum 1975 menampilkan
pendidikan IPS dalam empat profil sebagai berikut : (1) Pendidikan
Moral Pancasila menggantikan pendidikan kewarganegaraan negara
sebagai suatu bentuk pendidikan IPS khusus yang mewadahi tradisi "
citizenship transmission " , (2) pendidikan IPS terpadu ( integrated )
untuk Sekolah Dasar ; ( 3) pendidikan IPS terkonfederasi untuk SMP
yang menempatkan IPS sebagai konsep payung yang menaungi mata
pelajaran geografi , sejarah , dan ekonomi kopersi ; dan (4)pendidikan
IPS terpisah - pisah yang mencangkup mata pelajaran sejarah , geografi ,
dan ekonomi untuk SMA , atau sejarah dan geografi untuk SPG . Pada
hakikatnya , model kurikulum 1984 untuk jenjang SMP dan SMA tidak
banyak mengalami perubahan karena sebagai penyempurnaan dari
kurikulum 1975. Demikian pula untuk jenjang SD , maka pelajaran IPS
tidak mengalami perubahan , artinya kurikulum yang berlaku adalah
kurikulum 1975 .
4. Pendidikan IPS dalam Kurikulum 1994

24
Kurikulum 1994 menetapkan karakteristik sebagai berikut : (1)
mata pelajaran IPS untuk SD masih tetap menggunakan pendekatan
terpadu ( integrated ) dan berlaku untuk kelas III s / d kelas VI sedangkan
untuk Kelas I dan II tidak secara eksplisit bahwa IPS untuk SMP tidak
mengalami perubahan pendekatan artinya masih bersifat terkonferderasi ;
dan (3) mata pelajaran IPS untuk SMA menggunakan pendekatan
terpisah - pisah (separated) atas mata pelajaran sejarah untuk Kelas I dan
II ; sosiologi Kelas II ; sejarah budaya untuk kelas III program
berbahasa ; ekonomi , sosiologi , tata nagara , dan antropologi untuk
kelas III Program IPS .
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru
professional adalah kemampuan dalam mengorganisir materi
pembelajaran . Guru hendaknya memiliki keterampilan bagaimana
merencanakan pembelajaran tersebut sesuai dengan karakteristik bahan
materi pembelajaran di samping sekitarnya . karakteristik siswa , kondisi
lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya.

E. Langkah melaksanakan pembelajaran IPS


Pada dasarnya semua guru IPS dapat melaksanakan pembelajaran IPS
terpadu . penyusunan persiapan dapat dilaksanakan di dalam MGMP
(Musyawarah Guru Mata Pelajaran) IPS yang ada disekolah masing- masing
ataupun maupun melalui MGMP tingkat wilayah. Langkahlangkah berikut
dapat kita tempuh untuk melaksanakan pembelajaran ips terpadu :

1. Mempelajari panduan penyusunan kurikulum tingkat KTSP jenjang


Pendidikan dasar dan menengah dari BSNP.

2. Mempelajari panduan model pembelajaran IPS terpadu.

3. Mengamati standar kompetensi dan kompetensi dasar ilmu pengetahuan


social.

25
4. Pemetaan kompetensi dasar yang berpotensi IPS terpadu.

5. Membuat jaring-jaring kompetensi dasar.

6. Pengembangan tema dan kompetensi dasar ke dalam indicator.

7. Menyusun silabus.

8. Menyusun pelaksanaan pembelajaran.

9. Menyusun scenario pembelajaran.

10. Memilih media pembelajaran .

F. Nilai-nilai yang dikembangkan dalam IPS


1. Nilai Ketuhanan
Materi Pembelajaran apapun dalam Pendidikan IPS wajib
berlandaskan kepada nilai ketuhanan. Nilai ketuhanan merupakan nilai
transdental yang menjadi core value dari system nilai yang ada.
2. Nilai Edukatif
Salah satu tolak ukur keberhasilan pelaksanaan Pendidikan IPS
adanya perubahan tingkah laku sosial peserta didik kea rah yang lebih
baik. Proses pembelajaran IPS tidak hanya terbatas di kelas dan sekolah
pada umumnya melainkan lebih jauh dari itu dilaksanakan dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Nilai praktis
Pembelajaran tidak memiliki makna yang dalam jika tidak
memiliki nilai praktis. Pokok Bahasa IPS tidak hanya konsep teoritis
belaka, melainkan digali darikehidupan sehari-hari yang bersifat
kontekstual.
4. Nilai teoritis

26
Pembelajaran IPS tidak hanya menyajikan fakta dan data yang
terlepas dari kerangka teoritis, melainkan dibina dan dikembangkan
kemampuan nalar kearah sense of reality, sense of discovery, sense of
inquiry, serta kemampuan mengajukan hipotesis terhadap suatu maslah.
5. Nilai Filsafat
Menumbuhkan kemampuan merenung tentang eksistensi dan
perannya di tengah masyarakat, sehingga tumbuh kesadaran mereka
selaku anggota masyarakat dan sebagai makhluk sosial.
6. Nilai kemanusiaan
Nilai-nilai kemanusiaan seperti kasih sayang, tanggung jawab,
kejujuran, kedamaian, tanpa kekerasan, dan sebagainya perlu
disampaikan secara terpadu dalam pembelajaran IPS, sehingga dihasilkan
kualitas lulusan yang unggul (human excellence) atau manusia utuh atau
kaffah sesuai dengan cita-cita pendidikan nasional.

G. Konsep Dan Model Pembelajaran Terpadu Dalam Ilmu Pengetahuan


Sosial (IPS)
Pendekatan pembelajaran terpadu dalam IPS sering disebut dengan
pendekatan interdisipliner. Model pembelajaran terpadu pada hakikatnya
adalah sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara
individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan
konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik.
Model-model pembelajaran IPS terpadu antara lain:
1. Model Integrasi Berdasarkan Topik
Keterpaduan IPS dapat dilakukan berdasarkan topik yang terkait,
misalnya “Kegiatan Ekonomi Penduduk”. Kegiatan Ekonomi penduduk
dapat dalam hal ini ditinjau dari persebaran dan kondisi fisis-geografis
yang tercangkup dalam disiplin ilmu geografi. Secara sosiologi, kegiatan
ekonomi penduduk dapat mempengaruhi interaksi sosial di masyarakat
atau sebaliknya. Secara historis, kegiatan ekonomi penduduk selalu
mengalami perubahan. Secara ekonomi, penguasaan konsep tentang

27
jenis-jenis kegiatan ekonomi sampi pada taraf mampu menumbuhkan
kreatifitas dan kemandirian dalam melakukan tindakan ekonomi.
2. Model Integrasi Berdasarkan Potensi Utama
Keterpaduan IPS dapat dikembangkan melalui topik yang
didasarkan pada potensi utama yang ada di wilayah setempat, misalnya,
“Potensi Bali Sebagai Daerah Tujuan Wisata”.
3. Model Integrasi Berdasarkan Permasalahan
Berdasarkan permasalahan yang ada, contohnya “Tenaga Kerja
Indonesia”. Faktor sosial yang mempengaruhinya diantaranya faktor
geografi, ekonomi, sosiologi, dan historis.

H. Pendekatan-pendekatan yang efektif dalam pembelajaran IPS


1. Pendekatan Kontekstual
Pembelajaran kontekstual merupakan model pembelajaran yang intinya
membantu guru untuk mengaitkan materi pembelajaran dengan
kehidupan nyata dan motivasi siswa mengaitkan antara pengetahuan
yang dipelajari dan penerapannya dalam kehidupan komponen
pembelajaran pada pendekatan kontekstual diantaranya adalah
contructivisme (kontruktivisme), questioning (bertanya), inquiry
(menemukan), learning community (masyarakat belajar), modeling
(pemodelan), reflection (refleksi), authentic assessment (penilaian
sebenarnya).
Kunci dasar pembelajaran kontekstual terdapat 6 kunci dasar sebagai
berikut :
a. Pembelajaran bermakna : pemahaman , dan penalaran pribadi sangat
terkait dengan kepentingan siswa dalam mempelajari isi materi
pembelajaran .
b. Penerapan pengetahuan : adalah kemampuan siswa untuk memahami
apa yang dipelajari dan diterapkan dalam tataran kehidupan dan
fungsi di masa sekarang atau di masa yang akan datang .

28
c. Berfikir tingkat tinggi siswa di wajibkan untuk memanfaatkan
berpikir kreatifnya dalam pengumpulan data pemahaman suatu isu
dan pemecahan suatu masalah .
d. Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standar isi
pembelajaran harus dikaitkan dengan standar lokal, provinsi ,
nasional , perkembangan IPTEK serta dunia kerja.
e. Responsive terhadap budaya : guru harus memahamidan menghargai
nilai , kepercayaan , dan kebiasaan siswa , teman , pendidik dan
masyarakat tempat ia mendidik.
f. Penilaian autentik : penggunaan sebagai strategi penalaran yang akan
merefleksikan hasil belajar sesungguhnya.
g. Penerapan CTL dalam pembelajaran ips siswa akan belajar lebih
bermakna dengan cara bekerja sendiri , menemukan sendiri dan
mengonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru.
2. Pendekatan Kompetensi
Dalam hubungannya dengan proses pembelajaran, kompetensi merujuk
pada pembuatan (performances) yang bersifat rasional dan memenuhi
spesifikasi tertentu dalam proses belajar.
a. Pembelajaran perlu lebih menekankan pada pembelajaran individual,
meskipun dilaksanakan secara klasikal, dalam pembelajaran perlu
diperhatikan perbedaan peserta didik.
b. Perlu diupayakan lingkungan belajar yang kondusif, dengan metode
dan media bervariasi yang memungkinkan setiap peserta didik
mengikuti setiap kegiatan belajar tenang dan menyenangkan.
c. Dalam pembelajaran perlu diberikan waktu yang cukup, terutama
dalam penyelesaian tugas atau praktek pembelajaran agar setiap
peserta didik tetap mengerjakn tugas belajar dengan baik. Apabila
waktu yang tersedia di sekolah tidak mencukupi, berilah kebebasan
kepada peserta didik untuk menyelesaikan tugas-tugas yang
diberikan diluar sekolah.
3. Pendekatan Lingkungan

29
Dalam pendekatan lingkungan, IPS sebagai mata pelajaran yang
membelajarkan siswa untuk bermasyarakat, dan perlu memperhatikan
lingkungan sebagai topic kajian, baik lingkungan sosial budaya maupun
lingkungan fisik. Pendekatan ini bisa diawali dari lingkungan siswa yang
paling dekat, yaitu keluarga untuk menanamkan nilai moral dan aktifitas
bermasyarakat. Guru perlu mencermati lingkungan sebagai aspek yang
berperan dalam membentuk perilaku siswa, seperti lingkungan kauman,
lingkungan perdagangan, lingkungan pertanian dan sebagainya.
Anak-anak usia SD/MI biasanya memiliki kepedulian yang mendalam
terhadap sekelilingnya. Jika diberi dukungan akan mampu menggunakan
akal dan pikiran mengenai cara-cara yang imajinatif untuk menceritakan
lingkungan yang hijau. Selain itu dengan berkunjung ketempat terbuka
disekitar sekolah akan meningktakan kesadaran anakanak dan
memberikan serta mengembangkannya lebih jauh di sekolah.
Pendekatan lingkungan berasumsi bahwa, kegiatan pembelajaran akan
menarik perhatian peserta didik jika apa yang dipelajari diangkat dari
lingkungan sehingga apa yang dipelajari berhubungan dengan kehidupan
dan berfaedah dengan lingkungannya

I. Tujuan Pendidikan IPS


Tujuan pendidikan IPS dikembangkan atas dasar pemikiran bahwa
pendidikan IPS merupakan terjalin suatudisiplin ilmu. Oleh, karena itu,
pendidikan IPS harus mengacu pada tujuan Pendindikan Nasional.
Dengan demikian tujuan pendidikan IPS adalah mengembangkan
kemampuan peserta didik dalam menguasai disiplin ilmu-ilmu sosial
untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih tinggi. (Hidayat 2020)
Ada tiga aspek yang harus dituju dalam pengembangan pendidikan
IPS, yaitu aspek intelektual, kehidupan sosial, dan kehidupan individual.
Pengembangan kemampuan intelektual lebih didasarkan
pada pengembangan disiplin ilmu itu sendiri serta pengembangan
akademik dan thinking skill. Tujuan intelektual berupayan untuk

30
mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami disiplin ilmu
sosial, kemampuan berzikir, kemampuan prosesual dalam mencari
informasi dan mengkonsumsi hasil temuan. (Nofiaturrahmah 2018)
Pengembangan kehidupan sosial berkaitan dengan pengambangan
kemampuan dan tanggung jawab siswa sebagai anggota masyarakat.
Tujuan ini mengembangkan kemampuan seperti berkomunikasi, rasa
tanggung jawab sebagai warga dunia, kemampuan berpartisipasi dalam
kegiatankegiatan kemasyarakatan dan bangsa. Termasuk dalam tujuan ini
adalah pengembangan pemahaman dan sikap positif siswa terhadap nilai,
norma dan moral yang berlaku dalam masyarakat. Tujuan mata pelajaran
IPS sebagai berikut:
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya.
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial.
c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai
sosial dan kemanusiaan.
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,
nasional, dan global.(Muthmainnah 2022)

J. Landasan Pendidikan IPS


1. Landasan Pendidikan IPS Sebagai Pendidikan Disiplin Ilmu
a. Landasan Filosofis: Memberikan gagasan pemikiran mendasar yang
digunakan untuk menentukan objek kajian (domain) yang menjadi
kajian pokok dan dimensi pengembangan Pendidikan IPS sebagai
disiplin ilmu (aspek ontologis/bersifat kongkret), bagaimana cara,
proses, atau metode membangun Pendidikan IPS hingga dapat

31
menentukan pengetahuan mana yang dianggap benar, sah, valid, atau
terpercaya (aspek epistemologis/hakikat rasional), tujuan dan
manfaat dari pendidikan IPS ini (aspek aksilogis/nilai/bagaimana
manusia menggunakan ilmunya).
b. Landasan Ideologis: Sistem gagasan untuk memberi pertimbangan
dan menjawab pertanyaan; (1) Keterkaitan antara das sein/fakta
pendidikan IPS sebagai disiplin ilmu dengan das sollen/teori
pendidikan IPS, (2) Keterkaitan antara teori-teori pendidikan dengan
hakikat dan praksis etika, moral, politik, dan norma-norma perilaku
dalam membangun dan mengembangkan pendidikan IPS.
c. Landasan Sosiologis: Sistem gagasan mendasar untuk menentukan
cita-cita, kebutuhan, kepentingan, kekuatan, aspirasi, serta pola
kehidupan masa depan melalui interaksi social yang akan
membangun teori/prinsip pendidikan IPS sebagai pendidikan disiplin
ilmu.
d. Landasan Antropologis: Sistem gagasan mendasar dalam
menentukan pola, system, dan struktur pendidikan disiplin ilmu
sehingga relevan dengan pola, system, dan struktur kebudayaan.
Landasan ini memberikan dasar sosiokultur masyarakat terhadap
IPS sebagai pendidikan disiplin ilmu.
e. Landasan Kemanusiaan: Sistem gagasan mendasar untuk
menentukan karakter ideal manusia. Landasan ini penting karena
pada dasarnya proses pendidikan adalah proses memanusiakan
manusia.
f. Landasan Politis: menentukan arah dan garis kebijakan dalam politik
pendidikan dari pendidikan IPS. Peran dan keterlibatan pihak
pemerintah dalam landasan ini sangat besar sehingga tidak mungkin
steril dari campur tangan birokrasi.
g. Landasan Psikologis: menentukan cara-cara Pendidikan IPS
membangun struktur tubuh disiplin pengetahuannya, baik dalam
tataran personal maupun komunal berdasar entitas psikologisnya. 8.

32
Landasan Religius: tentang nilainilai, norma, etika, dan moral yang
menjadi jiwa (ruh) yang melandasi Pendidikan IPS, khususnya di
Indonesia. Landasan religious diterapkan di Indonesia menghendaki
adanya keseimbangan antara pengembangan materi yang bersumber
dari intraceptive knowledge dengan extraceptive knowledge.

2. Landasan Filosofis Pendidikan IPS SD


a. Landasan Filosofis
Guru IPS dalam Perubahan Zaman Untuk mengimbangi
perkembangan dan kemajuan zaman, guru harus mampu melakukan
seleksi aneka kecenderungan peserta didik dalam mengarahkan
proses pembelajaran pendidikan IPS. Guru harus pandai
memanfaatkan kemajuan ini tetapi tetap dalam koridor kurikulum
yang dipakai. Ada dua aliran filsafat ekstremitas yakni sikap
reaksioner (hati-hati dan takut pembaharuan) dan sikap radikal
(sangat mendukung pembaharuan). Menyikapi hal itu, guru IPS
dapat menempati salah satu dari empat titik utama yang terletak
diantara dua ekstremitas tersebut, yaitu:
1) Perenialisme: keyakinan adanya kebenaran yang sifatnya abdi
dan mutlak. (faham ini berakar pada filsafat Thomas Aquino)
2) Esensialisme: faham bahwa ada hakikat minimum tertentu yang
harus dipertahankan sekolah (hasil endapan pengetahuan dan
kebijaksanaan masa lampau) yang perlu diestafetkan.
3) Progresivisme: faham bahwa sesuatu harus dilakukan secara
ilmiah, dan sekolah sebagai pendahulunya. (faham John Dewey
terhadap pragmatism)
4) Rekonstruksionisme: mirip progresivisme tetapi lebih maju,
secara kongkrit lebih mendekati tujuan ideal yaitu sekolah
menjadi pelopor usaha pembaharuan masyarakat.
b. Landasan Filosofis

33
Pengembangan Kurikulum Pendidikan IPS SD Penyusunan
kurikulum pendidikan IPS di SD, langkah awalnya didasarkan pada
penetapan landasan filsafat apa yang akan digunakan. Perlu
ditekankan bahwa landasan filosofis yan akan digunakan harus
sesuai dengan corak budaya masyarakat. Pendidikan IPS di SD
merupakan suatu synthetic antara disiplin ilmu pendidikan dan
disiplin ilmu social maka pengembangannya diarahkan untuk tujuan
pendidikan khususnya pendidikan dasar. Pada tahap penyajiannya
harus disesuaikan dengan landasan edukatif pendidikan IPS di SD.
Artinya materi yang diberikan harus dilakukan proses
penyederhanaan dengan mempertimbangkan psikologis atau tingkat
kematangan peserta didik. Berdasarkan uraian tersebut, factor dan
unsurunsur yang terkandung dalam pendidikan IPS bermuara pada
tujuan. Dimana tujuan itu meliputi pengembangan intelektual,
kemampuan individual serta peranannya dalam masyarakat.
Dalam tradisi pengembangan kurikulum pendidikan IPS SD di
Indonesia dipengaruhi berbagai aliran filsafat, diantaranya:
1) Aliran filsafat esensialisme. Kecemerlangan ilmu harus
menjadi kepedulian setiap generasi sebab hanya melalui
penguasaan ilmu, masyarakat akan berkembang. Pengaruh
pemikiran filsafat ini adalah: − Pendidikan IPS disajikan secara
terpisah dengan keilmuannya itu sendiri
2) Memandang bahwa sasaran utama sekolah adalah
memperkenalkan peserta didik pada karakteristik dasar alam
semesta yang sudah mapan dengan cara mewariskan budaya
yang sudah berkembang sepanjang zaman.
3) Menempatkan peserta didik sebagai peserta yang menerima
warisan nilai yang ditransmisikan guru.
4) Aliran filsafat eklekitikisme. Merupakan perpaduan antara
esensialis dengan campur tangan kepentingan pendidikan.

34
Pendidikan IPS dikembangkan dalam bentuk pendekatan
korelasi dan terpadu.
5) Aliran filsafat perenialisme. Liberal arts artinya pengembangan
intelektualisme didasarkan dan ditujukan untuk
mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai luhur bangsa,
berbicara tentang keagungan dan kejayaan bangsa.
Menghendaki adanya pewarisan nilai dari generasi ke generasi.
Menekankan pada transfer of culture.
6) Aliran filsafat progressivisme. Tujuan utama sekolah adalah
untuk meningkatkan kecerdasan praktis yang membuat siswa
lebih efektif dalam memecahkan berbagai masalah yang
disajikan dalam konteks pengalaman siswa pada umumnya.
7) Aliran filsafat rekonstruksi social. Aliran ini memandang
pendidikan sebagai wahana untuk mengembangkan
kesejahteraan social. Sekolah harus diarahkan pada kepada
pencapaian tatanan demokratis yang mendunia.

3. Landasan Operasional Pendidikan IPS SD


a. Bab III Pasal 2 UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Repulik Indonesia.
b. Permendiknas No. 22/2006 tentang standar isi

c. PP No. 19/2005 tentang Kelompok mata pelajaran −


Kepmendiknas No.

d. 22/2006 tentang KTSP (Herdiana 2019)

K. Perkembangan Kurikulum IPS

35
Telah dikemukakan oleh sejumlah pakar bahwa secara embrionik
kurikuler, PIPS di lembaga pendidikan formal atau sekolah di Indonesia
pernah dimuat dalam kurikulum tahun 1947, kurikulum berpusat 1952,
kurikulum tahun 1964, dan kurikulum 1968. Dalam struktur kurikulum SMP
1964 dikenal adanya dua kelompok mata pelajaran. Kelompok pertama
disebut kelompok dasar dan kelompok kedua disebut kelompok cipta.
Kelompok dasar adalah kelompok yang terdiri atas sejumlah mata pelajaran
yang dianggap paling dominan dalam mengembangkan kepribadian siswa
sesuai dengan kualitas yang diharapkan dimiliki siswa seperti dirumuskan
dalam tujuan pendidikan. Mata pelajaran yang termasuk kedalam kelompok
dasar ini adalah sejarah Indonesia dan Geografi Indonesia. Disamping kedua
mata pelajaran tersebut, didalam kelompok dasar ini terdapat mata pelajaran
lain seperti bahasa Indonesia dan civics. Sedangkan kelompok cipta terdapat
mata pelajaran Sejarah Dunia dan Geografi dunia.
Meskipun belum bernama mata pelajaran IPS, konten atau muatan yang
ada dalam kurikulum 1964 dan sebelumnya sudah ada pembahasan tentang
pendidikan IPS. Pada kurun waktu tahun 1945-1964 istilah IPS di indonesia
belum dikenal. Namun, pembelajaran yang memiliki karakteristik sama
dengan IPS sudah muncul. Hal itu bisa dipahami dari adanya mata pelajaran
sejarah, geogrfi, civic, dan kopersi yang disampaikan secara terpisah di
sekolah dasar, dan mata pelajaran ekonomi, sosiologi, dan antropologi di
sekolah menengah.
Kurikulum IPS Tahun 2006 (KTSP) Pendididikan IPS pada tahun 2006
mengalami perubahan di beberapa konten materi IPS. Pada kurikulum ini
mata pelajaran IPS jenjang SD belum mencakup dan mengakomodasi seluruh
disiplin ilmu sosial. Namun ada ketentuan bahwa melalui mata pelajaran IPS,
peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga Negara Indonesia yang
demokratis, dan bertanggungjawab, serta warga dunia yang cinta damai.
Pendidikan IPS yang disampaikan sudah mulai diberikan sejak kelas I sampai
kelas VI dengan menggunakan pendekatan integrated yang dikaitkan dengan
kehidupan nyata.

36
Kurikulum IPS Tahun 2013 Perkembangan kurikulum selanjutnya terjadi
pada tahun 2013. Pemerintah melakukan peninjauan dan kemudian menyusun
kurikulum yang bersifat keterbaruan. Mata pelajaran pendidikan IPS pada
kurikulum 2013, sudah lebih mengalami pengintegrasian materi terutama di
sekolah dasar dan menengah pertama. Lebih terpadu dalam proses
pembelajaranya. Menggunakan model keterpaduan integrated yang
merupakan model keterpaduan yang mana suatu tema merupakan topik-topik
yang beririsan dan tumpang tindih dari bidang-bidang keilmuan.(Hidayat,
2020).

L. Ruang Lingkup IPS SD


Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

1. Manusia, Tempat, dan Lingkungan

2. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan.

3. Sistem Sosial dan Budaya

4. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan

Untuk peserta didik Sekolah Dasar, belajar lebih bermakna jika apa yang
dipelajari berkaitan dengan pengalaman hidupnya sebab anak melihat
keseluruhan dari sesuatu yang ada di sekitarnya. Mata pelajaran Pengetahuan
Sosial di Sekolah Dasar berfungsi mengembangkan pengetahuan, nilai dan
sikap, serta keterampilan sosial peserta didik untuk dapat menelaah masalah
sosial yang dihadapi sehari-hari serta menumbuhkan rasa bangga dan cinta
terhadap perkembangan masyarakat Indonesia. (Nofiaturrahmah, 2020)

M. Fungsi Pendidikan IPS


Kedudukan IPS dilihat dari segi fungsinya ialah untuk mengantarkan anak
didik menjadi warga negara yang aktif. Dalam hal ini, pengajaran IPS

37
memegang peranan yang penting karena harus mempersiapkan anak didik
untuk mengerti tentang peranannya, memahami hak dan kewajibannya, serta
bertanggung jawab sebagai warga negara Inonesia. Anak didik kita perlu
ambil bagian secara aktif dalam kehidupannya, dia bukanlah warga negara
yang pasif yang tidak memahami masalah-masalah di lingkungannya, dan
bukan pula warga negara yang tidak mau tahu persoalan bangsanya, serta
tidak mau terlibat dalam usaha memecahkan persoalan-persoalan tersebut.
Fungsi IPS seperti dinyatakan dalam Kurikulum 1994 ialah
mengembangkan kemampuan dan berpikir rasional tentang gejala-gejala
sosial, mengembagkan negara dan masyarakat Indonesia baik masa lalu dan
masa kini (Depdikbud, 1993). Oleh karena itu, kita perlu membekali anak
didik dengan berbagai macam ketrampilan yang berguna buat masyarakat.
Begitu pula, kita perlu mendorong mereka untuk peduli terhadap kualitas
kehidupan, baik itu kualitas kehidupan masyarakat maupun kualitas
kehidupan bangsa. Fungsi yang terakhir dari IPS ialah kita harus mendorong
anak didik untuk berpartisipasi dalam kehidupan dunia, seperti juga
dinyatakan dalam Pembukaan UUD 45 "ikut serta dalam perdamaian dunia".
IPS harus mempersipkan anak didik untuk berpartisipasi secara efektif di
lingkungan kelas, sekolah, masyarakat, negara, dan dunia. UNESCO salah
satunya menyebutkan pendidikan untuk mempersiapkan anak didik untuk to
live together.(Effendi, 2019).

38
BAB III
MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

A. Masyarakat
Masyarakat berasal dari kata Bahasa Arab yaitu, syaraka yang
memiliki arti “ikut serta atau berpartisipasi”. Sedangkan dalam Bahasa
Inggris biasanya dikenal dengan society yang katanya berasal dari kata latin
yakni socius yang bermakna kawan. Masyarakat berati sebagai kesatuan
hidup manusia yang saling bergaul dan berinteraksi satu sama lain yang
menghasilkan suatu adat istiadat tertentu yang bersifat mantap dan
berkelanjutan.
Menurut Djojodigoeno dalam koentjaraningrat mengklasifikasikan
masyarakat menjadi dua makna yaitu, masyarakat dalam arti yang sempit dan
luas. Masyarakat dalam arti yang luas dicontohkan seperti warga negara
Indonesia. Sedangkan masyarakat dalam arti yang sempit adalah yang terdiri
dari warga berhubungan dengan kekerabatan seperti marga, keluarga atau
suku.
Masyarakat berkedudukan sebagai khalifah di muka bumi. Masyarakat
ada yang menjadi penguasa atau pengeksploitasi dan yang dikuasai atau di
eksploitasi. Karakter masyarakat akan terbentuk melalui penggabungan
individu serta aksi reaksi budaya mereka. Manusia adalah makhluk social
yang membutuhkan manusia lainnya untuk memenuhi kebutuhannya.
Defenisi masyarakat juga diajukan oleh J.L. Gillin dan J.P Gillin
(1942) yakni "...the largest grouping in which common customs, traditions,
attitudes and feeling of unity are operative". Pemikiran tentang masyarakat
juga dikemukakan oleh Djojodigoeno (1958) dalam Koentjaraningrat (2015)
mengklasifikasikan masyarakat menjadi dua pengertian, yakni masyarakat

39
dalam arti sempit dan arti luas. Masyarakat dalam arti luas dicontohkan
seperti warga negara Indonesia. Sedangkan masyarakat dalam arti sempit
ialah yang terdiri dari warga suatu kelompok kekerabatan seperti marga atau
suku.

B. Unsur-unsur Masyarakat
1. Kategori Social
Masyarakat sebagai suatu kelompok manusia yang sangat umum
sifatnya, mengandung kesatuan yang sifatnya lebih khusus, tetapi belum
tentu mempunyai syarat pengikat yang sama dengan suatu masyarakat.
Kesatuan sosial itu adalah kategori sosial (social category). Kategori
sosial adalah suatu kesatuan manusia yang terbentuk karena adanya ciri
objektif yang dikenakan pada manusia itu.
2. Golongan Social
Kategori sosial dan golongan social sering dianggap sama, padahal
kategori social dan golongan social memiliki unsur- unsur perbedaan
yang jelas. Golongan social memiliki ikatan identitas social. Misalnya,
ada stereotipe "golongan muda". Golongan muda identic dengan identitas
yang sama, yakni “jiwa muda". Mereka meiliki ciri idealisme yang
tinggi, memiliki kreativitas yang tinggi dan dapat berkarya dalam jangka
watu yang masih lama.
3. Kelompok Dan Perkumpulan
Sebuah kelompok terbentuk dengan adanya ciri yakni, adanya adat
istiadat, tercipta interasi antaranggota yang bersifat berkelanjutan. Ada
ciri tambahan sebuah kelompok, seperti organisasi dan sistem
kepemimpinan.

Menurut Soerjono Soekanto ada beberapa unsur yang membentuk


masyarakat, yaitu :
1. Beranggotakan paling sedikit berjumlah dua orang atau lebih.
2. Seluruh anggota memiliki kesadaran penuh sebagai satu kesatuan yang

40
utuh.
3. Saling berhubungan dalam waktu yang cukup lama, yang mana akan
menghasilkan individu baru yang saling berkomunikasi dan membuat
aturan-aturan yang mengatur hubungan antar anggota masyarakat.
4. Menjadi sistem hidup Bersama yang memunculkan kebudayaan dan
saling bergantung satu sama lain sebagai anggota masyarakat.
C. Pranata Sosial
Pranata sosial berasal dari Bahasa inggris yaitu social institution. istilah
lain yang terkait dengan pranata sosial adalah Lembaga social dan bangunan
sosial. Pranata juga berasal dari Bahasa latin yaitu instituere yang bermakna
mendirikan. Institusi adalah system norma atau aturan yang ada yang
merupakan wujud nyata dari norma-norma.
Dalam Bahasa Indonesia pranata social biasanya juga dikenal dengan
institusi social, lembaga sosial, lembaga kemasyarakatan dan bangunan
sosial.
Menurut Robert Melver dan C.H. Page berpendapat bahwa pranata sosial
adalah Lembaga sosial sebagai prosedur atau tata cara yang telah diciptakan
untuk mengatur hubungan antar manusia yang tegabung dalam suatu
kelompok masyarakat.
Menurut beberapa ahli sosiolog, pranata sosial dapat diklasifikasikan ke
dalam delapan macam, sebagai berikut:
1. Pranata yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan kehidupan
kekerabatan yang disebut pranata kekerabatan. Biasanya berkaitan
dengan perkainan, kelaurga batih, perceraian, pengasuhan anak dan
pergaulan kerabat.
2. Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan manusia untuk mata
pencaharian hidup yang dinamai pranata ekonomi. Pranata ekonomi
berkaitan dengan kegiatan yang menghasilkan uang untuk memenuhi
kebutuhan seperti profesi, barter dan perbankan.
3. Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan penerangan dan pendidikan
dinamakan pranata pendidikan agar menjadi masyarakat yang berguna.

41
Pranata pendidikan meliputi pendidikan dasar dan menengah,
pemberatasan buta huruf, pers dan perpustakaan.
4. Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan hidup ilmiah manusia yang
dinamakan pranata ilmiah meliputi metode ilmiah, peneliitian dan
pendidikan ilmiah.
5. Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan hidup manusia dalam
menghayati rasa keindahan dan rekreasi, yang dinamakan pranata
keindahan dan hiburan.
6. Pranata yang berfungsi untuk memenuhi keperluan manusia dalam
mengabdi kepada Tuhan dari masing-masing agama yang dinamakan
pranata Religi. Pranata religi meliputi kegiatan upacara adat, upacara
keagamaan dan pantangan.
7. Pranata yang berhubungan dengan keperluan manusia untuk mengatur
dan mengelola keseimbangan kekuasaan dalam kehidupan manusia
meliputi kegiatan yang langsungg berkaitan dengan politik.
8. Pranata yang bertujuan untuk memenuhi keperluan fisik dan kenyamanan
hidup manusia yang dinamakan pranata kebugaran fisik ysng mana
meliputi pemeliharaan kecantikan dan kesehatan.

D. Kebudayaan
Kebudayaan sebagai kata sansekerta,yakni "buddhayah"yang berarti
akal.istilah budaya dalam bahsa inggris dikenal sebagai "culture"dan bahasa
latin "cultura". Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia budaya artinya
pikiran, akal budi, hasil, adat istiadat atau sesuatu yang sudah menjadi
kebiasaan yang sukar diubah.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan
politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari
diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan
secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang

42
yang berbeda budaya dan menyesuaika perbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Berikut pengetian budaya menurut para ahli:
1. Menurut Andreas Eppink
Kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai social,
norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur sosial,religi dan
segala pernyataan intelektual dan artistic yang menjadi salah satu crii
khas suatu masyarat
2. Menurut Edward Burnett Tylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,yang
didalamnya terkandung pengetahuan ,kepercayaan
kesenian,moral,hukum ,adat istiadat yang kemampuan kemampuan lain
yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
3. Menurut koentjtaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan dan tindakan hasil
karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dimiliki
manusia belajar.
Menurut ilmu antropologi kebudayaan merupakan keseluruhan
sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan
masyarakat dengan proses belajar. Budaya terbentuk dari banyak unsur
yang rumit,seperti sistem agama, politik, adat istiadat, bahasa, seni
bangunan dan masih banyak lagi.merupakan sebuah pola hidup yang
menyeluruh,bersifat kompleks, abstrak dan luas sehingga dapat di
simpulkan bahwa budaya merupakan sebuah cara hidup yamg dimiliki
bersama oleh suatu kelompok masyarakat dan di warisi secara turun
temurun dari generasi ke generasi.

E. Ciri-ciri Kebudayaan
Ada beberapa macam ciri"kebudayaan diantaranya sebagai berikut:
1. Memperlajari tingkah laku manusia
2. Ciri khas dari sebuah kelompok masyarat

43
3. Memiliki unsur budaya dan saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
4. Merupakan sebuah pedoman hidup (way of life)
5. Memiliki nilai, pengetahuan dan sikap
6. Memiliki kecenderungan etnosentrik,yang mengganggap budaya
sendrii sebagai budaya terbaik atau menganggap budaya org lain sebagai
budaya standar
7. Diwariskan dri setiap generasi.

F. Wujud Kebudayaan
Kebudayaan adalah hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia.
E.B.Taylor dalam bukunya yang berjudul Primitive Culture (1871)
menyebutuksn kebudayaan adalah semua hasil aktivitas manusia baik yang
sifatnya konkrit maupun abstrak, baik dengan tujuan positif maupun negative.
Kebudayaan manusia memiiliki beberapa wujud. Menurut Jphn J. Honigman
dalam buku The World of Man (1959) menyebutkan wujud kebudayaan ada
tiga yaitu ideas (gagasan), activities (aktivitas), dan artifact (artefak).
1. Ideas (gagasan)
Bersifat abstrak, tidak dapat dilihat dan disentuh dan terletak dalam
pikiran manusia.
2. Aktivities (aktivitas)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu Tindakan berpola
dari manusia dakam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut
dengan system social. System social ini terdiri dari aktivitas-aktivitas
manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul
dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan
adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari,
dan dapat diamati, dan didokumentasikan.
3. Artifact (aktivitas)
Artifact adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari
aktivitas. Perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa
benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan

44
didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud
kebudayaan.

G. Unsur-unsur Kebudayaan
Budaya merupakan cara hidup milik suatu kelompok masyarakat yang
terus berkembang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Cara hidup
tersebut mencakup sikap, pola perilaku, hingga pengetahuan yang terbentuk
dan terus berkembang. Secara universal, unsur-unsur budaya bisa dijumpai
dalam semua kebudayaan, baik di seluruh bangsa maupun dunia. Dikutip dari
buku Antropologi Budaya (2021) karya Arief Fahmi Lubis, C. Kluckhohn
membagi unsur budaya menjadi tujuh, yaitu:
1. Sistem Bahasa
Yaitu suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan
sekaligusmenjadi alat perantara yang utama bagi manusia untuk
meneruskan atau mengadaptasikan kebudayaan. Bahasa dibagi menjadi
dua yaitu lisan dan tulisaan.
2. Sistem pengetahuan
Sistem pengetahuan berkisar pada pengetahuan tentang kondisi alam
sekelilingnya dan sifat-sifat peralatan yang digunakannya, system
pengetahuan meliputi flora dan fauna, ruang pengetahuan tentangg alam
sekitar, waktu, ruang dan bilangan, sifat-sifat dan tingkah laku sesama
manusia serta tubuh manusia.
3. Sistem organisasi sosial
Organisasi sosial merupakan sekelompok masyarakat yang
anggotanya merasa satu dengan sesamanya. Sistem kemasyarakatan atau
organisasi sosisal meliputi kekerabatan, asosiasi, sistem kenegaraan,
sistem kesatuan hidup, dan perkumpulan.
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi.
Yang dimaksud dengan teknologi adalah jumlah dari semua teknik
yang dimiliiki oleh para anggota dalam suatu masyarakat yang meliputi
cara bertindak dan berbuat dalam mengelola dan mengumpulkan bahan-

45
bahan mentah. Kemudian bahan tersebut dijadikan sebagai alat kerja,
penyimpanan pakaian, perumahan, alat transportasi dan kebutuhan hidup
lainnya yang berupa material. Unsur teknologi yang sangat menonjol
adalah kebudayaan fisik yang meliputi alat produksi, tempat tinggal,
perumahan, dan alat-alat transformasi.

5. Sistem mata pencarian hidup


System mata pencarian hidup adalah segala upaya manusia untuk
mendapatkan barang atau jasa yang dibutuhkan.
6. Sistem Religi
System religi bisa diartikan sebagai sebuah system yang terpadu
antara keyakinan dan praktek keagamaan yang berhungan dengan hal-hal
yang suci dan tidak dapat dijangkau oleh akal dan pikiran. System religi
melputi system kepercayan, system nilai, pandangan hidup, komunikasi
keagamaan dan upacara keagamaan.
7. Kesenian
Secara sederhana kesenian dapat diartikan sebagai segala Hasrat
manusia terhadap keindahan atau estetika.bentuk keindahan yang
beraneka ragam itu muncul dari sebuah permainan imajinatif dan kreatif.
Hal itu dapa membberikan kepuasan batin bagi manusia. Secara garis
besar, kita dapat memetakan bentuk kesenian dalam tiga garis besar,
yaitu seni rupa, seni suara dan seni tari.

H. Fungsi Kebudayaan
Kebudayaan memiliki beberapa fungsi yang hadir dan dapat dirasakan
oleh masyarakat. Fungsi utama kebudayaan sendiri adalah untuk mempelajari
warisan dari nenek moyang, kemudian generasi selanjutnya perlu meninjau,
apakah warisan tersebut perlu diperbaharui atau tetap dilanjutkan dan apabila
ditinggalkan maka kebudayaan tersebut dapat rusak. Berikut adalah beberapa
fungsi dari kebudayaan:
1. Kebudayaan dapat meningkatkan rasa nasionalisme masyarakat yang

46
memiliki budaya tersebut.
2. Kebudayaan dapat menimbulkan rasa toleransi serta rasa empati dari
masyarakat.
3. Masyarakat yang memiliki budaya tersebut, akan menghargai satu sama
lain.
4. Kebudayaan dapat dijadikan sebagai sebuah sarana untuk dapat
menjalin sosialisasi.
5. Kebudayaan juga berfungsi sebagai media belajar.
6. Kebudayaan berfungsi sebagai penentu batas, artinya kebudayaan dapat
menciptakan perbedaan yang membuat setiap kelompok masyarakat unik
dan membedakannya dengan kelompok masyarakat lain.
7. Budaya berfungsi untuk memberikan rasa identitas pada anggota
kelompoknya.
8. Budaya berfungsi untuk memfasilitasi lahirnya komitmen pada suatu hal
yang lebih besar dari kepentingan individu anggota kelompok
masyarakat tersebut.
9. Kebudayaan berfungsi untuk dapat meningkatkan kemantapan pada
sistem sosial di masyarakat.
10. Kebudayaan bertindak sebagai sebuah mekanisme sebagai pembuat
makna maupun kendali yang dapat menuntun dan membentuk sikap dan
perilaku individu.
11. Sebagai pedoman hidup (way of life). Hal tersebut terwujud dengan
adanya sistem nilai, norma dan hukum yang ada di masyarakat.
12. Kebudayaan juga berfungsi sebegai alat atau media yang membantu
penciptaan teknologi. Menurut Soerjono Soekamto, setidaknya ada tujuh
unsur dalam teknologi yaitu alat produksi, senjata, wadah, makanan dan
minuman, pakaian dan perhiasan, rumah dan tempat berlindung, serta
alat atau moda transportasi.
13. Kebudayaan juga dapat berfungsi sebagai control sosial atau tata tertib
bagi masyarakat.

47
I. Proses Belajar Kebudayaan
a. Proses Internalisasi
Proses Internalisasi adalah proses panjang sejak seorang individu
dilahirkan dan berhenti ketika ia meninggal. Individu belajar
menanamkan dalam kepribadinya segala perasaan hasrat, nafsu, dan
emosi yang diperlukan sepanjang hidupnya.
b. Proses Sosialisasi
Proses Sosialisasi berkaitan dengan proses belajar kebudayaan
dalam hubungan dengan sistem sosial. Selama proses itu berlangsung,
seorang individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya belajar pola-
pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu
sekelilingnya yang menduduki beraneka macam peranan sosial yang
mungkin ada dalam kehidupan sehari-hari.
c. Proses Enkulturasi
Istilah yang sesuai untuk kata "enkulturasi" adalah "pembudayaan"
(dalam bahasa Inggris digunakan istilah institutionalization). Proses
enkulturasi adalah proses seorang individu mempelajari dan
menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat, sistem norma,
dan peraturan yang hidup dalam kebudayannya.

J. Faktor Pendorong Perubahan Kebudayaan


Terdapat faktor yang mendorong kemajuan kebudayaan, yakni:
1. Ketidakpuasan terhadap kondisi yang ada
2. Penemuan baru (discovery dan invention)
3. Sikap terbuka terhadap perubahan
4. Perubahan standar hidup
5. Sikap pendidikan yang maju
6. Keadaan masyarakat yang majemuk.

K. Faktor Penghambat Perubahan Kebudayaan


Berikut faktor-faktor penghambat social budaya:

48
1. Alasan ideologi dan agama
2. Sikap tertutup terhadap perubahan
3. Tingkat pendidikan yang rendah pada masyarakat
4. Struktur social
5. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
6. Sikap masyarakat yang sangat tradisional.

L. Tujuan Pendidikan Budaya


1. Mengembangkan potensi kalbu/nurani/ afektif peserta didik sebagai
manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter
bangsa.
2. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan
sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang
religious.
3. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik
sebagai generasi penerus bangsa.
4. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang
mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan.
5. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan
belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta
dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).
(Aminullah, 2019).

M. Manusia dalam Keanekaragaman Budaya


Sebagaimana diuraikan dalam bab terdahulu, pengertian masyarakat
menunjuk pada manusia sedangkan pengetian kebudayaan menunjuk pada
pola-pola prilaku yang khas dari masyarakat tersebut. Masyarakat dan
kebudayaan sebenamya merupakan perwujudan atau abraksi prilaku manusia.
Kepribadian mewujudkan perilaku manusia. Perilaku manusia dapat
dibedakan dengan kepribadiannya karena kepribadian merupakan latar
belakang prilaku yang ada dalam diri seorang individu. Kekuatan kepribadian

49
bukanlah pda jawaban atau tanggapan manusia terhadap suatu keadaan,akan
tetapi justru pada kesiapannya didalam memberikan jawab dan
tanggapan,sebenarnya kepribadian merupakan organisasi factor-faktor
biologis psikologis, dan sosiologis yang mendasari prilaku individu
kpribadian mencakup kebiasaan-kebiasaan. Sikap dan sifat lain yang khas
dimiliki seseorang yang berkembang apabila orang tadi berhubungan dengan
orang lain. Seorang sosiolog terutama akan menaruh perhatiannya pda
perwujudan prilaku individu yang nyatapada waktu individu tersebut
berhubungan dengan individu-individu lainnya,mungkin bagian tadi dapat
digambarkan dengan istilah kebudayaan khusus atau sub-culture Untuk
membatasi diri pada hal-hal yang penting, uraian dibawah akan dikaitkan
pada tipe tipe kebuduyaan khusus yang nyata memengaruhi bentuk
kepribadian
Keragaman masyarakat multikultural sebagai kekayaan bangsa di sisi
lain sangat rawan memicu konflik dan perpecahan. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Nasikun bahwa kemajemukan masyarakat Indonesia
paling tidak dapat dilihat dari dua cirinya yang unik, pertama secara
horizontal, ia ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan-kesatuan sosial
berdasarkan perbedaan suku bangsa, agama, adat, serta perbedaan kedaerahan
dan kedua secara vertikal ditandai oleh adanya perbedaan-perbedaan vertikal
antara lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam. Pluralitas dan
heterogenitas yang tercermin pada masyarakat Indonesia diikat dalam prinsip
persatuan dan kesatuan bangsa yang kita kenal dengan semboyan “Bhinneka
Tunggal Ika”, yang mengandung makna meskipun Indonesia berbhinneka,
tetapi terintegrasi dalam kesatuan. Hal ini merupakan sebuah keunikan
tersendiri bagi bangsa Indonesia yang bersatu dalam suatu kekuatan dan
kerukunan beragama, berbangsa dan bernegara yang harus diinsafi secara
sadar. Namun, kemajemukan terkadang membawa berbagai persoalan dan
potensi konflik yang berujung pada perpecahan.
Hal ini menggam- barkan bahwa pada dasarnya, tidak mudah
mempersatukan suatu keragaman tanpa didukung oleh kesadaran masyarakat

50
multikultural.Terlebih, kondisi masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang
paling majemuk di dunia, selain Amerika Serikat dan India. Sejalan dengan
hal tersebut, Geertz dalam Hardiman, mengemukakan bahwa Indonesia ini
sedemikian kompleksnya, sehingga sulit melukiskan anatominya secara
persis. Negeri ini bukan hanya multietnis (Jawa, Batak, Bugis, Aceh, Flores,
Bali, dan seterusnya), melainkan juga menjadi arena pengaruh multimental
(India, Cina, Belanda, Portugis, Hindhuisme, Buddhisme, Konfusianisme,
Islam, Kristen, Kapitalis, dan seterusnya).

N. Upaya-upaya dalam Melestarikan Budaya


Pelestarian sebagai kegiatan atau yang dilakukan secara terus menerus,
terarah dan terpadu guna mewujudkan tujuan tertentu yang mencerminkan
adanya sesuatu yang tetap dan abadi, bersifat dinamis, luwes, dan
selektif.Pelestarian budaya adalah upaya untuk mempertahankan nilai-nilai
seni budaya, nilai tradisional dengan mengembangkan perwujudan yang
bersifat dinamis, luwes dan selektif, serta menyesuaikan dengan situasi dan
kondisi yang selalu berubah dan berkembang.Widjaja (1986) mengartikan
pelestarian sebagai kegiatan atau yang dilakukan secara terus menerus,
terarah dan terpadu guna mewujudkan tujuan tertentu yang mencerminkan
adanya sesuatu yang tetap dan abadi, bersifat dinamis, luwes dan selektif
Menjaga dan melestarikan budaya Indonesia dapatdilakukan dengan berbagai
cara. Ada dua cara yang dapat dilakukan masyarakat khususnya sebagai
generasi muda dalam mendukung kelestarian budaya dan ikut menjaga
budaya lokal yaitu
1. Culture Experience
Culture Experience Merupakan pelestarian budaya yang dilakukan
dengan cara terjun langsung kedalam sebuah pengalaman kultural.
contohnya, jika kebudayaan tersebutberbentuk tarian, maka masyarakat
dianjurkan untuk belajar dan berlatih dalam menguasai tarian tersebut, dan
dapat dipentaskan setiap tahun dalam acara-acara tertentu atau
diadakannya festival-festival. Dengan demikian kebudayaan lokal selalu

51
dapat dijaga kelestariannya.
2. Culture Knowledge
Culture Knowledge Merupakan pelestarian budaya yang dilakukan
dengan cara membuat suatu pusat informasi mengenai kebudayaan yang
dapat difungsionalisasi ke dalam banyak bentuk. Tujuannya adalah untuk
edukasi ataupun untuk kepentingan pengembangan kebudayaan itu sendiri
dan potensi kepariwisataan daerah.Dengan demikian para Generasi Muda
dapat memperkaya pengetahuannya tentang kebudayaanya sendiri. Selain
dilestarikan dalam dua bentuk diatas, kebudayaan lokal juga dapat
dilestarikan dengan cara mengenal budaya itu sendiri. Dengan demikian,
setidaknya dapat diantisipasi pembajakan kebudayaan yang dilakukan oleh
negaranegara lain. Persoalan yang sering terjadi dalam masyarakaat adalah
terkadang tidak merasa bangga terhadap produk atau kebudayaannya
sendiri. Kita lebih bangga terhadap budaya-budaya impor yang sebenarnya
tidak sesuai dengan kepribadian bangsa sebagai orang Timur. Budaya
lokal mulai hilang dikikis zaman, Oleh sebab masyarakat khususnya
generasi muda yang kurang memiliki kesadaran untuk melestarikannya.
Akibatnya kita baru bersuara ketika negara lain sukses dan terkenal,
dengan budaya yang mereka ambil secara diam-diam. Oleh karaena itu
peran pemerintah dalam melestarikan budaya bangsa juga sangatlah
penting. Bagaimanapun juga pemerintah memiliki peran yang sangat besar
dalam upaya pelestarian kebudayaan lokal di tanah air.(Nahak 2019)

52
BABA IV

KELOMPOK SOSIAL

A. Pengertian
Pendidikan sudah menjadi kebutuhan hidup manusia. Pendidikan
dapat ditempuh melalui jalur formal dan non formal Pendidikan formal
seperti yang diselenggarakan di sekolah dan perguruan tinggi. Selama proses
pendidikan tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia, tentunya
akan tercapai secara optimal jika kita melakukan kerjasama dalam kelompok,
Tidaklah mungkin jika dalam menjalani kehidupan kita tidak menjalin
hubungan antarindividu, individu dengan kelompok atau bahkan kelompok
dengan kelompok.
Defenisi: kelompok menurut Hornby, A. (1973) berpendapat bahwa
"A number of persons or things gathered, or naturally associated", yang
berarti kelompok ialah sejumlah orang atau benda yang berkumpul atau
ditempatkan secara bersama-sama atau secara alamiah berkumpul. Pengertian
kelompok selanjutnya menurut Zaltman (1972), adalah kekuatan-kekuatan
yang berlangsung dalam kelompok, kekuatan tersebut bertujuan memberikan
arah perilaku kelompok. Soekamto menyatakan bahwa kelompok ialah
merupakan kesatuan manusia yang hidup hidup Bersama, berhubungan secara
timbal balik dan saling memengaruhi. Berdasarkan beberapa pengertian di
atas, dapat disimpulkan bahwa kelompok sosial merupakan sebuah interaksi

53
timbal balik antara satu anggota kelompok dengan anggota lainnya terus
bergerak secara dinamis untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

B. Ciri-ciri Kelompok Sosial


Kelompok sosial memliki beberapa ciri, yakni:
1. Merupakan sebuah kesatuan yang nyata dan dapat dibedakan dari
kesatuan manusia lainnya
2. Memiliki sistem nilai dan norma yang telah disepakati bersama
3. Terjalainnya interaksi sosial dan komunikasi diantara anggota
4. Memiliki kepentingan yang sama
5. Terdapat pembagian tugas dan struktur sosial dalam anggotanya
Berdasarkan ciri-ciri di atas, maka syarat terbentuknya sebuah
kelompok sosial, adalah:
1. Memiliki kesadaran bahwa dirinya merupakan anggota dari kelompok
tersebut.
2. Memiliki hubungan timbal-balik pada setiap anggotanya
3. Kelompok tersebut harus berproses secara terus-menerus
4. Memiliki rasa saling memiliki agar hubungan diantara anggota terasa erat
dan kuat
5. Kelompok tersebut harus memiliki seuatu kekhasan (pola atau struktur)
yang menjadi pembeda dengan kelompok lainnya.

C. Dasar Terbentuknya Kelompok Sosial


Terjalinnya interaksi dan kontak sosial antarindividu atau
antarkelompok dimaksudkan agar dalam mencapai pemenuhan kebutuhan
hidup dapat lebih optimal. Hal tersebut yang mendasari manusia membentuk
suatu kelompok sosial. Terdapat beberapa faktor yang menjadi dasar
terbentuknya kelompok sosial, seperti:
1. Faktor keturunan

54
Keturunan yang sama merupakan bentuk tali persaudaraan yang
sangat erat. Terlebih lagi jika mereka tinggal dalam satu negeri. Hal
tersebut akan meningkatkan solidaritas diantara mereka.
2. Faktor daerah asal
Ketika berbicara tentang daerah asal, maka erat kaitannya dengan
para perantau. Kebanyakan dari kelompok perantau ini memiliki budaya,
etnis, rasa senasib sepenanggungan yang sama. Berdasarkan hal tersebut,
mereka bisa membentuk sebuah kelompok sosial di daerah
perantauannya. Hal tersebut seperti, kelompok pedagang, kelompok
arisan dan lainnya.
3. Faktor geografis
Faktor geografis atau lingkungan biasanya terjadi pada wilayah
yang relativ terbatas dan biasanya berhubungan dengan ekonomi. Seperti,
kelompok petani di daerah pegunungan dan kelompok nelayan di wilayah
pesisir pantai.
4. Faktor kepentingan
Faktor kepentingan biasanya terbentuk di lingkungan maju seperti
masyarakat kota dan masyarakat industri ilmu pengetahuan dan teknologi
yang semakin pesat mendorong munculnya kelompok-kelompok sosial
yang lebih sistematis dan terorganisir
5. Faktor keagamaan
Sistem keyakinan merupakan faktor perekat terbentuknya faktor
sosial di kalangan umat beragama tertentu. Faktor ini tidak hanya
mengikat kelompok-kelompok sosial di wilayah tertentu, tetapi
merambah lintas negara atau dunia. Masing- masing keagamaan
membentuk organisasi keagamaan sebagai wadah keagamaan mereka.
6. Faktor ideologi kenegaraan
Partai politik merupakan salah satu bentuk kelompok sosial
sebagai sarana warga negara menyalurkan aspirasi ideologi
kenegaraannya.

55
D. Jenis Kelompok Sosial
Kelompok sosial merupakan suatu kesatuan sosial yang terdiri dari
dua atau lebih individu yang menjalankan interaksi sosial dan ada pembagian
tugas, struktur serta norma yang ada.
1. Kelompok Primer
Merupakan kelompok yang relatif kecil, di dalamnya ada
interaksi sosial yang anggotanya saling mengenal satu sama lain secara
dekat, dan berhubungan erat di dalam kehidupan. Hal tersebut
mengakibatkan tipe kelompok primer ini memiliki tingkat dan
ketergantungan yang tinggi. Contohnya: Keluarga, kawan sepermainan,
RT, kelompok agama, dil
2. Kelompok Sekunder (Sosial)
Kelompok ini lebih besar daripada kelompok primer tetapi
memiliki jangka waktu keanggotaan yang relativ singkat dan bersifat
formal. Contohnya: perhimpunan serikat kerja, partai politik dan lainnya.
3. Kelompok Formal
Pada kelompok tersebut ditandai dengan adanya anggaran dasar
atau peraturan, Anggaran Rumah Tamgga (ART) yang ada. Anggotanya
diangkat oleh organisasi. Contohnya dari kelompok tersebut merupakan
seluruh perkumpulan yang mempunyai AD/ART.
4. Kelompok Informal
Ialah kelompok yang tumbuh dari proses interaksi kebutuhan
seseorang dan daya tarik. Keanggotaan kelompok umumnya tidak teratur
serta keanggotaannya ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu
serta kelompok. Terjadi pembagian tugas yang jelas namun bersifat
informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan serta simpati. Cotohnya:
kelompok arisan.

E. Faktor-faktor Pendorong Dinamika Kelompok


Kelompok sosial selalu berubah dan berkembang. sehingga ia adalah
kelompok sosial yang dinamis. Kedinamisan tersebut merupakan wujud dari

56
adanya dinamika kelompok sosial dalam masyarakat. Dinamika sosial dalam
kelompok dapat menciptakan sebuah konflik jika terjadi ketidakstabilan
dalam kelompok sosial tersebut.
Beberapa faktor pendorong dinamika sosial, adalah:
1. Faktor internal
a. Adanya konflik antaranggota kelompok
Konflik ini dapat menyebabkan keretakan dalam hubungan
sosial. Akibatnya, terjadi perpercahan dalam dalam sebuah
kelompok
b. Perbedaan kepentingan
Ketika suatu kelompok sosial memiliki perbedaan
kepentingan, maka sesama anggota akan merasa ridak nyaman dan
memisahkan diri serta mencari kelompok lain yang dianggap
memiliki kepentingan yang sejalan.
2. Faktor eksternal
a. Perubahan sosial
Hal ini seperti adanya pemekaran sebuah wilayah, masuknya
industrialisasi ke daerah pedesaan dan adanya penemuan baru yang
mendorong perkembangan suatu kelompok. Seperti bergesernya nilai
gotong royong menjadi nilai individualis.
b. Perubahan ekonomi
Perubahan situasi ekonomi menyebabkan suatu kelompok
sosial berkembang. Misalnya, dalam masyarakat perkotaan yang
memiliki tingkat ekonomi leboh tinggi dibanding masyarakat
pedesaan, maka hubungan sosial dalam kelompok kekerabatan akan
bergeser menjadi hubungan sosial berdasarkan kepentingan,
sehingga kelompok kekerabatan yang termasuk dalam klasifikasi
kelompok primer berubah menjadi kelompok-kelompok kepentingan
yang termasuk ke dalam klasifikasi kelompok sekunder.
c. Perubahan politik

57
Pergantian elite kekuasaan atau kebijakan menyebabkan
perkembangan kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat.

F. Proses Dalam Dinamika Kelompok


Terdapat beberapa proses yang terjadi di dalam Dinamika Kelompok
yaitu:
1. Mengenal dan memahami diri sendiri
Berarti mengetahui dan memahami diri sendiri. Hal tersebut dapat
tercermin dari kemampuan diri dalam menemukan potensi diri, cara
mengembangkan potensi tersebut dan menemukan kelemahan yang diri.
Pengenalan diri sendiri adalah suatu langkah awal untuk dapat menjadi
individu yang berhasil dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Sebagai makhluk sosial kita sangat membutuhkan agar diri kita dapat
diterima, disenangi dan dibutuhkan oleh kelompok dan lingkungannya.
Sehingga individu perlu untuk selalu menyesuaikan diri dengan
lingkungan.
2. Mengenal dan memahami orang lain
Usaha untuk mengenal orang lain dapat dilakukan dengan
memperhatikan perilaku, gaya dan gerak-gerik serta penampilan dari
setiap aktivitas. Selain itru dapat pula dilakukan dengan mencari
informasi tentang orang tersebut dari orang-orang yang Dinamika
Kelompok ini banyak memberikan kesempatan kepada peserta untuk
saling berinteraksi agar saling mengenal dan terbuka sehungga akan
mempercepat proses penyesuaian diri dan menjadikan kelompok tersebut
kelompok yang kondusif dalam mencapai tujuan bersama.
3. Komunikasi
Komunikasi merupakan inti dari hubungan antar manusia dalam
kelompok. Proses komunikasi dapat berlangsung baik dan efektif apabila
terjadi pemahaman yang sama antar komunikator selaku pemberi pesan
dan komunikan selaku penerima pesan tentang ide atau informasi yang
disampaikan. Agar dapat efektif maka informasi yang akan disampaikan

58
harus memenuhi 5C yaitu: Clear (jelas), Complete (lengkap), Concise
(ringkas), Correct (benar) dan Corteous (sopan).
4. Kerjasama
Kerjasama berlangsung dalam semua proses kelompok dari awal
sampai akhir, dimana setiap anggota kelompok saling berinteraksi,
berkomunikasi dan berpartisipasi. Setiap individu memiliki peran dan
aktivitas sesuai dengan kemampuannya dalam rangka mencapai tujuan
bersama. Usaha menciptakan kerjasama kelompok ini merupakan syarat
guna tercapainya tujuan kelompok
5. Norma
Norma adalah cara melihat atau memandang sesuatu yang
dimiliki oleh kelompok berupa sikap, nilai dan aturan permainan
bersama. Norma kelompok diperlukan agar dapat memberikan arah dan
isi tentang bgaimana anggota kelompok berinteraksi dan berperilaku.
Norma kelompok ini tercipta adanya tujuan kelompok dapat berupa
konsensus, pedoman ataupun peraturan.

G. Teori-teori Dinamika Kelompok


1. Teori sintalitas kelompok
Teori sintalitas kelompok pertama kali ditemukan oleh Cattle
yang mengemukakan konsep sinergi dalam menganalisa dinamika
kepribadian (sintalitas) kelompok. Kelompok dimaknakan sebagai
sinergi yaitu gabungan dari yang ada. Sinergi sendiri memiliki dua
peranan di dalam kelompok yaitu pertama, sebagai maintenance synergy
Funsginya memelihara kekompakkan serta keharmonisan kelompok.
Kedua, sebagai effective synergy yaitu berfungsi untuk mencapai apa
yang menjadi tujuan kelompok.
2. Teori prestasi kelompok
1. Variabel Input
Sifat interaksinya dapat terbuka atau tertutup. Tertutup
berarti anggota tidak dapat keluar begitu saja.

59
2. Variabel Media
Variabel media menyangkut bagaimana berfungsi dan
beroperasionalis dari kelompok. Untuk itu diperlukan struktur formal
dan struktur peran. Struktur formal diartikan sebagai posisi, status
dan fungsi masing-masing anggota kelompok dalam menjalankan
dan atau mencapai tujuan kelompok. Sedangkan struktur peran
diartikan sebagai peran-peran yang diharapkan oleh masing-masing
anggota sesuai dengan status dan fungsi masing-masing. Peran juga
diartikan sebagai tanggung Jawab anggota serta otoritas yang
disandang dalam mencapi tujuan kelompok.
3. Variabel Prestasi Kelompok
Prestasi kelompok adalah upaya atau efektivitas yang dicapai
oleh kelompok dalam mencapai tujuan.

3. Group Efectivity Theory


"efectivitas suatu kelompok tidak cukup dilihat atau diukur
melalui apa yang diperbuat, akan tetapi perlu diperhatikan jenis
dan tujuan dari kelompok.

H. Pemecahan Masalah Dalam Kelompok


Pada dasarnya salah satu unsur yang mendorong seseorang untuk
masuk ke dalam kelompok ialah karena dorongan untuk memecahkan
masalah yang ada dalam dirinya. Adapun pemecahan masalah dalam
kelompok sepertinya bukan tujuan dari para anggota. Akan tetapi rasa
kebersamaan dalam senasib merupakan tujuan mereka. Walaupun tujuan ini
sering nampak semu. Sementara pemecahan masalah justru idenya jarang
datang dari pihak dalam kelompok, tidak jarang justru datang dari luar
kelompok.
1. Orientasi Problem
Anggota yang kurang mampu mengadakan orientasi pada
persoalan kelompoknya, tidak jarang akan ditinggalkan oleh anggota

60
lainnya. Sebaliknya anggota yang dengan tekun melakukan orientasi
terhadap persoalan kelompok, justru cepat atau lambat akan muncul
menjadi figur dalam kelompoknya.
2. Evaluation Problem
Kemampuan dari para anggota mengadakan evaluasi terhadap
problem yang mereka hadapi. Kemampuan mengadakan evaluasi ini
tentunya sangat tergantung dari pengetahuan mereka terhadap masalah
yang dihadapi kelompoknya.
3. Control Problem
Maksudnya ialah para anggota diharapkan mampu mengadakan
kontrol terhadap semua persoalan yang ada di dalam kelompok. Kontrol
ini bukan hanya persoalan antara anggota tetapi juga persoalan-persoalan
kelompok dengan pihak di luar kelompok

I. Perbedaan Perkumpulan dan Kelompok


1. Perkumpulan social.
Adalah suatu kelompok yang sengaja dibentuk oleh masyarakat
sebagai tempat melaksanakan aktivitas dan mencapai tujuan bersama.
Perkumpulan social disebut juga sebagai kelompok asosiasi atau
organisasi formal / resmi yang keberadaannya diakui oleh masyarakat.
Contoh : PSSI, PGRI IDI, dsb.
2. Komunitas.
Komunitas adalah suatu kelompok yang menunjukkan adanya
kesamaan kriteria social sebagai ciri khas keanggotaan seperti kesamaan
tempat / daerah, kesamaan profesi, kesamaan hobby, dsb. Contoh :
kelompok warga desa, kelompok karyawan pabrik, kelompok petani.
3. Golongan social.
Adalah suatu kesatuan manusia yang ditandai oleh suatu ciri
tertentu dan mempunyai ikatan identitas social. Identitas social tumbuh

61
dan berkembang sebagai respon terhadap pihak luar ketika memandang
golongan social tsb. Contoh : Golongan muda, golongan tua, golongan
kulit putih, golongan masyarakat kaya, dsb.
4. Kategori social.
Adalah kesatuan manusia yang terbentuk karena mempunyai ciri-
ciri obyektif yang biasanya dikenakan oleh pihak luar dengan maksud
tertentu. Contoh : kategori masyarakat miskin, kategori masyarakat kaya,
kategori anak-anak, kategori remaja, dsb.
5. Masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan.
Masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang berada di daerah
pedesaan. Sedangkan masyarakat perkotaan masyarakat yang berada di
daerah perkotaan. Pola hidup masyarakat pedesaan dengan masyarakat
perkotaan berbeda dalam berbagai aspek kehidupannya.

6. Masyarakat tradisional dan masyarakat modern.


Masyarakat tradisional adalah masyarakat yang tingkat
kehidupannya masih rendah dengan pola hidup yang sederhana.
Sedangkan masyarakat modern masyarakat yang tingkat kehidupannya
sudah maju dengan pola hidup yang berwawasan ke depan.

J. Pengaruh Kelompok Sosial dalam Masyarakat


Kelompok sosial memiliki pengaruh yang signifikan dalam masyarakat.
Berikut adalah beberapa pengaruh utama yang dimiliki oleh kelompok sosial:
1. Identitas dan Penerimaan
Kelompok sosial membantu individu dalam mengembangkan identitas
mereka. Keanggotaan dalam kelompok sosial tertentu, seperti keluarga,
suku, agama, atau komunitas tertentu, memberikan individu rasa identitas
dan penerimaan sosial (Ghifari 2022). Kelompok sosial juga dapat
memberikan dukungan emosional dan mengurangi rasa isolasi.
2. Norma Sosial

62
Kelompok sosial memainkan peran penting dalam menentukan dan
menegakkan norma-norma sosial dalam masyarakat. Norma sosial adalah
aturan tidak tertulis yang mengatur perilaku dan tindakan individu.
Kelompok sosial membantu mengajarkan nilai-nilai, keyakinan, dan
harapan yang dianggap penting dalam masyarakat.
3. Sosialisasi
Kelompok sosial merupakan agen sosialisasi yang penting dalam
kehidupan individu. Melalui interaksi dengan anggota kelompok sosial,
individu belajar tentang perilaku yang dapat diterima, bahasa, norma
sosial, dan keterampilan sosial. Kelompok sosial membantu individu
memahami peran mereka dalam masyarakat dan mempersiapkan mereka
untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial.
4. Pengaruh Sosial
Kelompok sosial memiliki kekuatan untuk mempengaruhi perilaku
individu. Individu cenderung menyesuaikan diri dengan norma kelompok
dan mengikuti contoh dari anggota kelompok yang dianggap
berpengaruh. Pengaruh sosial dapat mempengaruhi sikap, nilai, dan
preferensi individu, serta membentuk kebiasaan dan gaya hidup.
5. Konflik dan Kooperasi
Kelompok sosial juga dapat menjadi sumber konflik dan kooperasi
dalam masyarakat. Ketegangan antara kelompok sosial dengan
kepentingan yang berbeda-beda dapat memunculkan konflik, sementara
kolaborasi dan kerjasama antara kelompok sosial dapat menghasilkan
manfaat bersama dan kohesi sosial.
Dalam keseluruhan, kelompok sosial memainkan peran penting
dalam membentuk identitas individu, menentukan norma sosial,
mengajarkan nilai-nilai dan keterampilan sosial, serta mempengaruhi
perilaku dan interaksi sosial dalam masyarakat.

K. Strategi Meningkatkan Hubungan Antar Kelompok

63
Kelompok yang berkonflik dapat berusaha memperbaiki hubungan
dengan yang lain, dengan membina komunikasi secara langsung antara
mereka. Komunikasi ini dapat dilakukan dengan cara:
1. Negosiasi (Bargaining)
Negosiasi antarkelompok biasanya dilakukan antara pihak yang
terlibat langsung dalam konflik yang terjadi. Misalnya, antara kelompok
buruh dengan pimpinan perusahaan, antara korban Lapindo dengan pihak
Lapindo Brantas, dan lain-lain. Negosiasi adalah proses resolusi konflik
dimana perwakilan antara kedua kelompok berusaha mencapai
kesepakatan melalui negosiasi langsung. Pengalaman mengenai negosiasi
menunjukkan bahwa apabila kedua kelompok bernegosiasi langsung atas
nama kelompoknya, proses yang terjadi bisa cukup ‘keras’ dan sulit
tercapai kompromi daripada apabila mereka bernegosiasi semata-mata
untuk dirinya. Proses negosiasi dapat menjadi lebih sulit apabila
negosiator yang terlibat menyadari bahwa mereka diawasi oleh anggota
kelompoknya, baik secara langsung maupun melalui media.
2. Mediasi
Untuk mengatasi ‘deadlock’ biasanya diminta bantuan orang atau
pihak ketiga untuk menjadi mediator antarkelompok yang bertikai. Agar
efektif mediator seharusnya memiliki ‘power’, tidak berpihak dan
kelompok yang berkonflik sudah berada dalam tahap yang agak ‘dekat’
satu sama lain.
Apabila mediator dinilai sebagai tidak obyektif, berpihak, dan
‘lemah’, biasanya ia akan merupakan negosiator yang tidak efektif.
Namun, meskipun dianggap lemah, adanya mediator tersebut tetap dapat
menumbuhkan beberapa efek positif seperti:
 Mengurangi tekanan emosi bahwa perundingan yang dilakukan
mengalami ‘deadlock’;
 Dapat mengurangi kesalahan persepsi, menambah saling pengertian
antarkelompok, dan menumbuhkan ‘trust’;
 Membantu kedua kelompok untuk mengalah tanpa kehilangan muka;

64
 Mengurangi konflik intrakelompok dan membantu kelompok
menemukan posisi mereka dalam konflik yang terjadi.(Sarlito et al.
2018)
3. Arbitrase
Arbitrase merupakan proses untuk mengatasi konflik dimana
sebuah kelompok yang dianggap netral diminta untuk menengahi dan
mengembangkan ikatan antara kelompok yang bertikai. Cara ini
dianggap merupakan ‘upaya terakhir’ yang bisa dilakukan untuk
mengatasi konflik antarkelompok, setelah negosiasi dan mediasi tidak
berhasil mencapai resolusi konflik. Prospek dari sebuah arbitrase justru
dapat menjadi ‘melemahkan’ upaya yang telah dicapai karena pihak yang
berpihak menjadi terlalu berharap akan dicapai suatu kompromi yang
baik. Oleh karena itu, kadang dilakukan ‘final offer arbitrase’ yang
berarti upaya final yang ditawarkan oleh pihak ketiga untuk mendorong
tercapainya posisi final yang lebih dapat diterima kedua belah pihak.
(Hernikawati 2017)

BAB V

TEORI-TEORI ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA

A. Teori - Teori Kejadian Alam Semesta


Alam semesta atau jagat raya (universe) adalah seluruh ruang, waktu,
dimensi dan bahkan benda terkecil apapun yang ada , dan yang sanggup
diamati. Benda yang ada di dalamnya seperti galaksi - galaksi yang tak
terhingga jumlahya, tata surya dan masih banyak lagi. Adapun ciri - ciri ruang
angakasa yakni :

1. Alam semesta atau jagat raya adalah ruangan yang meluas ke segala arah
dan tidak ada batasnya.

65
2. Alam semesta bentuknya melengkung dalam keadaan memuai.

3. Terdapat banyak galaksi atau sistem bintang yang ribuan jumlahnya yang
termasuk ke dalam penduduk alam semesta.

4. Galaksi juga memiliki penduduk yakni benda - benda langit yang ada
seperti Tata Surya yang mana di dalamnya terdapat banyak planct dan
satelit alam.

Dibawah ini terdapat tiga teori mengenai terbentuknya alam semesta


menurut para Ahli Astronomi dari masa ke masa :

1. Teori Letusan Hebat ( Big Bang Theory )


Ahli astronomi telah lama berusaha untuk merumuskan berbagai
teori yang dapat menjelaskan tentang kejadian alam semesta , salah
satunya yakni teori letusan hebat ( Big Bang ) Tahun 1920 - an teori ini
pertama kali dikemukakan oleh kosmolog Abbe Lemaitre . Menurut teori
ini , alam semesta bermula dari gumpalan superatom raksasa ,
diperkirakan seperti bola api raksasa yang suhunya mencapai 10 milyar
sampai 1 triliyun derajat celcius Gumpalan raksasa tersebut meledak
sekitar 1.5 milyar tahun yang lalu . Ledakan tersebut menghasilkan debu
dan awan hidrogen yang menyebar membentuk bintang - bintang
Kumpulan bintang - bintang tersebut berpusat membentuk kelompok
masing - masing dan saat ini kita kenal dengan sebutan galaksi.
Pandangan tentang teori ini masih bertahan hingga dekade 1960 - an
oleh para ilmuan besar . Teori letusan hebat ( Big Bang ) didukung oleh
beberapa bukti yakni :
a. Radiasi latar belakang mikro dari berbagai arah di antariksa
merupakan radiasi dari dentuman besar
b. Rasio hidrogen terhadap helium penjelkasan yang benar atas
pertanyaan mengapa terdapat hidrogen tiga kali lebih banyak
daripada helium dalam alam semesta .
2. Teori Keadaan Tetap ( Steady State Theory )
66
Teori keadaan tetap pertama kali dikemukakan oleh beberapa ahli
astrofisika bernama H. Bondi , T. Gold dan F. Hoyle yang berasal dari
Universitas Cambridge di tahun 1948 . Teori ini menjelaskan bahwa alam
semesta tidak memiliki awal dan tidak akan berakhir . Teori keadaan
tetap ini sangat bertolak belakang dengan teori letusan hebat ( Big
Bang ).
Teori keadaan tetap berdasarkan pada prinsip kosmologi sempurna yang
berisi bahwa alam semesta di manapun dan kapanpun akan selalu sama .
Terlebih teori ini didukung oleh fakta bahwa sebuah galaksi baru
memiliki jumlah yang hampir sama dengan galaksi lama . Dapat
dikatakan pula jika teori keadaan tetap menjelaskan alam semesta
tersebut tidak terhingga ukurannya dan tidak terhingga pula usianya.
3. Teori Osilasi
Seperti yang telah dijelaskan di atas , bahwa teori mengenai asal
usul pembentukan alam semesta tidak hanya satu Selain teori - teori
tersebut ada teori lain yang masih berkaitan dengan pembentukan alam
semesta yaitu teori Osilasi . Teori ini beranggapan bahwa adanya
dentuman besar dan suatu saat gravitasi menyedot kembali efek ekspansi
ini sehingga alam semesta akan mengempis (collapse) yang pada
akhirnya akan menggumpal kembali dalam kepadatan yang tinggi dengan
temperatur yang tinggi dan akan terjadi dentuman besar kembali
( Endarto : 2018 ).
4. Teori ekspansi dan kontraksi
Berpendapat bahwa ada suatu siklus di jagat raya. Satu siklus
mengalami satu masa ekspansi dan satu masa kontraksi. Satu siklus
diperkirakan berlangsung selama 30 milyar tahun. Dalam masa ekspansi
terbentuklah galaksigalaksi serta bintang-bintang di dalamnya. Ekspansi
ini diakibatkan oleh adanya reaksi inti hydrogen yang pada akhirnya
membentuk unsurunsur lain yang komplek. Pada masa kontraksi, galaksi-
galaksi dan bintang-bintang yang telah terbentuk meredup dan unsure-
unsur yang telah terbentuk menyusut dengan mengeluarkan tenaga

67
berupa panas yang sangat tinggi. Disebut juga Oscillating Theory (teori
mengembang dan memampat) (Khoiriyah 2019)
5. Teori Segalanya (Theory of Everythings)
Kedua teori yaitu Teori Relativitas Umum (TRU) dan Teori
Mekanika Kuantum (TMk) yang digunakan Hawking terbilang sukses
dalam menjelaskan bagaiamana alam semesta ini terbentuk. Prediksi dari
kedua teori tersebut berhasil dikonfirmasi lewat eksperimen dengan
ketelitian yang sangat tinggi. Bahkan teknologi modern sekarang ini yang
tidak menggunakan prinsip dari kedua teori tersebut, terutama yang
paling penting prinsip dari Mekanika Kuantum (Ade Jamarudin 2018)
Teori segalanya ini didasari Hawking dan rekannya Hartle yang
memperlakukan alam semesta sebagai suatu sistem kuantum yang
tunggal untuk menentukan fungsi gelombangnya. Mereka menerapkan
prinsip mekanika kuantum standar pada seluruh alam semesta sebelum
ledakan besar (big bang) terjadi.
Dalam Teori Segalanya muncul pertanyaan bahwasanya alam
semesta dapat dimengerti karena diatur oleh hukum sains, yang artinya
perilaku dari setiap hukum tersebut dapat digambarkan dengan sebuah
model, namun apa sebenarnya hukum dan model yang digunakan? Ada
banyak hukum dalam fisika, mulai dari hukum gravitasi Newton, gaya
elektromagnetisme Orsted, medan gaya Faraday dan cahaya gelombang
elektromagnetik Maxwell sampai pada teori relativitas Einstein. Tetapi
ada beberapa hukum fisika klask yang tidak cocok apabila digunakan
dalam mendefinisikan alam semesta, karena ada beberapa teori yang
menganggap alam semesta punya sejarah tunggal pada tingkat atom dan
sub-atom model (Ulkhusna 2020)
Di Teori Segalanya, gaya-gaya yang digunakan atau dikenal
dialam dibagi menjadi empat kelas:
a. Gaya gravitasi, gaya ini merupakan gaya terlemah dalam empat
kelas, tapi jangkauan jauh dan berlaku sebagai gaya tarik yang ada
dialam semesta.

68
b. Gaya elektromagnetisme, gay aini berjangkauan jauh dan lebih kuat
dari gaya gravitasi, tapi hanya berlaku bagi benda yang bermuatan
listrik, bersifat tarik menarik bagi muatan yang berlainan jenis dan
tolak menolak bagi muatan sejenis.
c. Gaya nuklir lemah (weak nuclear force), gaya ini menyebabkan
radioaktif dan berperan penting pada pembentukan unsur-unsur
bintang-bintang dan awal dari alam semesta.
d. Gaya nuklir kuat (strong nuclear force), gaya ini menyatukan antara
proton dengan neutron dalam inti atom. Gaya ini mengikat proton
dan neutron yang diperlukan karena keduanya terbuat dari struktur
yang lebih kecil lagi, kuark.
Keempat gaya diatas merupakan gaya pembentuk struktur dialam
semesta untuk menggambarkan suatu model dari setiap hukum dalam
bahasan ilmu fisika dan matematis. Berbagai teori muncul dari keempat
gaya yang ada dialam semesta ini, termasuk kaitannya dengan kehidupan
manusia dibumi.
6. Teori M
Tak ada yang tahu apa arti “M”, tapi teori ini menjadi theory of
everythings terkuat. Meskipun sampai sekarang teori ini masih belum
berhasil diformulasikan dengan lengkap, namun para ilmuan masih
mencoba menguraikan hakikat dari teori ini. Formulasi teori M
menggunakan konsep Ads/CFT corresponden yang merupakan realisasi
konkret dari prinsip hologram. Prinsip hologram menjelaskan bahwa
fisikawan teoritik mempunyai bukti kuat bahwa alam semesta yang
diamati manusia seperti hologram (Budiyanto 2018).
Menurut teori M terdapat 11 dimensi ruang-waktu yang ada dialam
semesta ini. Alam semesta yang dapat kita amati sehari-hari melalui
panca indra manusia hanya berdimesni 4, yakni 3 dimensi ruang dan 1
dimensi waktu, maka hal tersebut menjadi keterbatasan manusia dalam
mengamati alam semesta secara langsung dengan panca indra. Maka dari
itu perlu menggunakan pengamatan diatas level kesadaran manusia yang

69
lebih tinggi dari panca indera, misalnya dengan menggunakan
matematika (matematis).
Menurut teori M, alam semesta dan segala isinya terbuat dari suatu
objek geometri, vibrasi dari suatu objek geometri ini menciptakan semau
partikel elementer yang saling berinteraksi satu sama lain dan
menghasilkan fenomena dan eksistensi yang ada dialam semesta. Peluang
kuantum alam semesta dalam punya lebih banyak atau lebih sedikit
daripada tiga dimensi ruang itu tidak relevan, karena objeknya sudah
berbeda, kita berada dalam alam semesta dengan tiga dimensi ruang
besar. Jadi Panjang gelombang (amplitude) probabilitas tiga dimensi
ruang besar tidak tepat nol, tidak penting seberapa kecil disbanding
dengan amplitude jumlah dimensi yang lain.

B. Hakikat Alam Semesta


Tentang apa hakikat alam semesta menurut Al-Qur’an, dalam beberapa
tempat pada surat-surat Al-Qur’an disingung tentang apa itu alam semesta.
Suatu kali AlQur’an menjelaskan bahwa, alam semesta adalah langit dan
bumi. Al-Qur’an terkadang menunjuk apa itu alam semesta secara lebih
abstrak. Misalnya ayat al-Qur’an 21:30 menyebutkan, jagad raya ini adalah
sebuah massa atau susunan unsur-unsur itu berada dalam perbentangan.
Sehingga alam semesta dalam persfektif Al-Qur’an dapat dipahami sebagai
perbentangan unsurunsur yang saling mempunyai keterkaitan. Sedang jagad
raya; dimana alam semesta yang terbentang ini mempunyai atau mencakup
pula hukum-hukum atau sebabsebab alamiahnya. Jadi pada hakikatnya, alam
semesta haruslah dipahami sebagai wujud dari keberadaan Allah SWT,
keesaan-Nya, kebesaran-Nya, kemahakuasan-Nya, dan belas kasih-Nya,
sebab alam semesta dan seluruh isinya serta hukum-hukumnya tidak ada
tanpa keberadaan Allah Yang Maha Esa. Segala sesuatu termasuk langit dan
bumi merupakan ciptaan Allah Yang Maha Kuasa (14:11).
Ini berarti bahwa dalam Al-Qur’an, yang telah diturunkan di abad ke-7,
telah diisyaratkan tentang bentuk planet bumi yang bulat. Namun perlu

70
diingat bahwa ilmu astronomi kala itu memahami bumi secara berbeda. Di
masa itu, bumi diyakini berbentuk bidang datar, dan semua perhitungan serta
penjelasan ilmiah didasarkan pada keyakinan ini. Sebaliknya, ayat-ayat Al-
Qur’an berisi informasi yang hanya mampu kita pahami dalam satu abad
terakhir. Atas dasar itu, alam semesta secara riil adalah jagad raya beserta
keseluruhan yang ada di dalamnya yang tampak dalam kasat mata ini, dan
juga stabilitas dan regularitas alamiyahnya sejauh dapat diidentifikasi dalam
batas-batas pikiran manusia. Sedangkan alam semesta secara hakiki tidak lain
adalah wujud “keesaan Allah” yang menunjuk pada ciptaan-ciptaan-Nya dan
hukum-hukum Allah yang terpikirkan oleh manusia (sunnatullah) serta
hukum-hukum Allah yang mutlak atau absolute sifatnya (takdir). Dengan kata
lain, hakikat alam semesta ini ada yang tampak dalam pandangan mata, dan
ada pula yang tidak tampak atau hanya terdapat dalam kerangka pikiran logis
semata, atau bahkan tak terpikirkan sama sekali (Ade Jamarudin, 2010).

C. Tata Surya
Tata Surya berarti adanya suatu organisasi yang teratur dengan matahari
sebagai induk. Pada zaman yunani kuno, orang-orang yunani mengenal lima
planet yang dilakukan dengan pengamatan secara kasar, planet tersebut ialah
Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus dengan bumi sebagai
pusatnya, namun pada abad ke-16 Nicolas Copernicus ( ilmuwan Polandia )
berhasil mengubah pandangan salah yang dianut selama berabad-abd tersebut,
menurutnya bumi ialah planet sama halnya seperti planet lain, bumi beredar
mengelilingi matahari sebagai pusatnya ( heliosentris ), pandangan tersebut
didasari perhitungan yang sistematis yakni berkat bantuan teropong sebagai
alat pengamat dan dengan berkembangnya matematika dan fisika sebagai
sarana penunjang sehingga dapat mengamati planet-planet lainnya termasuk
planet Pluto sebagai planet terjauh.
Planet-planet dapat dikelompokan menjadi dua, yakni planet dalam dan
planet luar. Planet dalam yakni planet yang dekat dengan matahari, yakni :
merkurius, venus, bumi dan mars. Planet Luar yakni terdiri dari Jupiter,

71
Saturnus, Uranus, neptunus dan Pluto. Planet dalam umumnya lebih kecil dari
[lanet luar, namun mempunyai massa jenis yang lebih besar. Peredaran planet
mengelilingi matahri disebut gerak revolusi. Disamping itu planet-planet
beredar mengelilingi sumbunya disebut gerak rotasi yang menyebabkan
timbulnya peredaran siang dan malam. Gerak revolusi dan gerak rotasi searah
jarum jam yakni dari timur ke barat. Waktu untuk satu putaran revolusi
disebut kala revolusi yakni 365 ¼ hari dan waktu satu putaran rotasi disebut
kala rotasi yakni 24 jam (Karim 2019)

D. Teori - Teori Terbentuknya Tata Surya


Studi teoritis tentang pembentukan tata surya dan sistem keplanetan telah
berlangsung lama. Perkembangan teori yang telah ada, secara garis besar
dapat dibedakan berdasarkan jamannya menjadi tiga kelompok. Jaman
pertama adalah teori pembentukan tata surya sebelum tahun 1960. Teori yang
telah berkembang pada jaman ini di antaranya adalah: teori komet Buffon,
teori nebula Laplace, model Roche, teori planetesimal ChamberlinMoulton,
teori pasang-surut Jeans, teori pertumbuhan Schmidt-Lyttleton dan teori
pusaran von Weizsäcker. Jaman kedua adalah teori-teori pembentukan tata
surya antara tahun 1960 sampai tahun 1970. Teori-teori tersebut di antaranya
adalah: teori protoplanet Mc Crea, teori penangkapan Woolfson, dan teori
Nebula Matahari. Tentu saja teoriteori tersebut masih belum dapat dianggap
benar karena masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Tidaklah
mudah untuk menemukan teori yang benar. Hasil teoritis diharapkan akan
dapat mendekati hasil pengamatan. Jaman ketiga adalah teori pembentukan
tata surya setelah tahun 1970. Pada jaman ini hanya ada satu teori yaitu teori
Laplace modern. (Khilyatul Khoiriyah, 2018)
1. Hipotesis Nebula
Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg
(1688-1772 ) tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant
( 1724-1804 ) pada tahun 1775. Hipotesis serupa juga dikembangkan
oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen pada tahun 1796.

72
Hipotesis ini , yang lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant -
Laplace , menyebutkan bahwa pada tahap awal , Nebula adalah kabut
yang terdiri atas gas (hydrogen dan helium) dan debu - debu angkasa .
Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan
berputar dengan arah tertentu , suhu kabut memanas , dan akhirnya
menjadi bintang raksasa (matahari) . Matahari raksasa terus menyusut
dan berputar semakin cepat , dan cincin - cincin gas dan es terlontar ke
sekeliling Matahari . Akibat gaya gravitasi , gas gas tersebut memadat
seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan
planet luar . Laplace berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir
melingkar dari planet - planet merupakan konsekuensi dari pembentukan
mereka.
2. Hipotesis Planetesimal
Thomas C. dan Forest R Chamberlin Moulton 1905 tahun teori pada
mengemukakan planetesimal . Hipotesis ini merupakan sebuah konsep
baru dan di luar jalur Kant dan Laplace . Mereka bahwa planet- planet
bagian dari matahari yang terlempar ke luar karena beranggapan
terjadinya ledakan ledakan dahsyat berupa merupakan gas pada
permukaan matahari . Gas yang berasal dari sempalan Matahari
selanjutnya mengalami kondensasi ( pengembunan ) dan akibatnya
menjadi massa padat yang disebut planetesimal . Selama
perkembangannya planetesimal terus menarik bagian - bagian kecil di
sekitar sehingga sebagian akan menjadi besar . Bumi merupakan salah
satu dari planetesimal yang masih terus tumbuh dengan menarik benda
benda kecil di sekelilingnya , yaitu meteorit atau bintang beralih yang
dapat disaksikan setiap malam hari .
3. Hipotesis Pasang Surut Bintang
Teori Pasang Surut pertama kali dikemukakan oleh Buffon ( 1707-
1788 ) . Menurut Buffon Tata Surya berasal dari materi matahari yang
terlempar setelah bertabrakan dengan komet . Teori ini kemudian
diperbaiki oleh James Jeans dan Harold Jeffreys ( 1919 ) . Menurut

73
mereka alam semesta terbentuk dari sebuah matahari yang dilewati oleh
bintang yang sangat dekat . karena pengaruh gaya gravitasi , sebagian
massa matahari tertarik ke arah bintang hingga membentuk seperti cerutu
panjang . Kemudian bagian tengah cerutu besar , sedangkan bagian ujung
dan pangkalnya kecil . Setelah bintang tersebut pergi , cerutu terus
berputar mengelilingi matahari . Lama kelamaan cerutu tersebut
mendingin dan membentuk bulatan menjadi planet . Sedangkan matahari
awal tetap menjadi Matahari.
4. Hipotesis Kondensasi ( Protoplanet )
Teori protoplanet dikemukakan oleh seorang astronom Jerman
bernama Carl Von Weizkaeker (1940) . Kemudian teori ini
disempurnakan kembali oleh Gerard P. Kuiper ( 1950 ) dan
Subrahmanyan Chandrasekar ( 1959 ) . Menurut teori ini . Tata Surya
terbentuk dari proses pemepatan gumpalan gas awan dan debu dan proses
ini terjadi lebih dari 5 milyar tahun yang lalu . Selama proses pemepatan ,
partikel debu tertarik ke bagian pusat awan kemudian membentuk
gumpalan bola yang dapat berputar . Selama waktu jutaan tahun
gumpalan gas ini memipih menyerupai cakram , yakni tebal di bagian
tengah dan lebih tipis di bagian tengahnya.
5. Hipotesis Bintang Kembar
Menurut hipotesis ini tata surya terbentuk dari dua bintang kembar,
yang salah satunya meledak dan bergarak mengelilingi bintang yang
tidak meledak (matahari),dan terjadilah susunan tata surya seperti
sekarang ini (Siti Romlah, 2018)

E. Karakteristik Matahari Sebagai Anggota Tata Surya


Anggota tata surya merupakan benda-benda angkasa yang pergerakannya
selalu dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Anggota tata surya terdiri dari
matahari, sembilan planet, satelit, komet, dan asteroid. Planet-planet beredar
mengelilingi matahari dengan orbit tertentu yang berbentuk elips. Selain
benda-benda tersebut, ternyata ada benda lain yang merupakan anggota tata

74
surya yaitu satelit. Satelit merupakan benda angkasa yang mengelilingi
planet. Contoh yang termasuk satelit adalah bulan. Bulan merupakan satu-
satunya planet bumi yang bergerak mengelilingi bumi. Setiap hari matahari
terbit dari arah timur dan terbenam di barat. Dahulu orang mengira bahwa
bumi yang kita tempati ini merupakan pusat dari jagat raya. Artinya semua
benda langit seperti matahari, bulan, bintang, dan planetplanet beredar
mengelilingi bumi. Munculnya anggapan ini karena kita melihat seolah-olah
benda-benda langit itulah yang bergerak.
Kita dapat mengamati seolah-olah matahari yang bergerak dari timur ke
barat. Orang yang pertama kali menentang bahwa bumi sebagai pusat jagat
raya adalah Nicolas Copernicus. Sebenarnya yang bergerak bukan matahari
melainkan bumi. Bumi berputar mengelilingi matahari pada porosnya sekali
dalam 24 jam. Perputaran bumi mengelilingi matahari disebut revolusi.
Ketika bumi berputar, ada bagian bumi yang mengarah ke matahari dan ada
pula bagian bumi yang tidak mengarah pada matahari. Bagian bumi yang
mengarah ke matahari akan mendapat sinar dari matahari dan bagian yang
tidak mengarah pada matahari tidak mendapat sinar matahari. Keadaan di
mana bagian bumi terkena sinar matahari disebut keadaan siang, dan keadaan
di mana bagian bumi tidak terkena sinar matahari disebut malam. Waktu yang
diperlukan bumi untuk berputar mengelilingi matahari disebut satu tahun.
Selain mengelilingi matahari, bumi juga berputar pada porosnya. Perputaran
bumi pada porosnya disebut rotasi bumi. Cahaya matahari yang sampai ke
bumi pada waktu pagi dan sore terasa kurang panas di bandingkan dengan
siang hari. Mengapa demikian? Pada waktu padi dan sore hari cahaya yang
sampai ke bumi arahnya tidak tegak lurus, melainkan condong atau miring.
Sedangkan pada waktu siang hari cahaya matahari yang menuju bumi
arahnya tegak lurus. Karena letaknya miring atau condong, maka pada waktu
pagi dan sore hari bumi yang terkena cahaya matahari wilayahnya lebih luas.
Sebaliknya pada waktu siang hari kedudukan matahari tegak lurus, sehingga
bumi yang terkena cahaya matahari lebih sempit, seolah-olah cahaya matahari
itu lebih memusat.

75
Matahari (Sun) dapat memancarkan cahaya sendiri. Oleh karena itu
matahari dikelompokkan ke dalam bintang. Dari sekian banyak bintang yang
terdapat dalam galaksi bima sakti, matahari merupakan salah satu bintang
yang sangat penting bagi kehidupan manusia, tumbuhan, dan hewan. Energi
yang dipancarkan oleh matahari dapat membuat bumi tetap menjadi hangat,
menjadikan udara dan air yang ada di bumi selalu bersirkulasi, tumbuhan
dapat melakukan proses fotosintesis, serta banyak lagi yang lainnya. Panas
matahari juga menjadi sumber energi bagi kehidupan manusia yang ada di
bumi, seperti sebagai sumber pembangkit listrik tenaga surya. Tanpa adanya
matahari, kehidupan di bumi tidak akan ada. Dari hasil fotosintesis yang
terjadi pada tumbuhan hijau akan dihasilkan gula (glukosa; C6H12O6) dan
gas oksigen yang merupakan salah satu gas untuk pernapasan. Dibandingkan
dengan bintang-bintang yang lain, matahari merupakan bintang yang paling
dekat dengan bumi, yaitu sekitar 150 juta Km atau disebut satu satuan
astronomi (1 SA). Menurut para ahli, suhu atau panas di permukaan matahari
mencapai sekitar 5.5000C, sedangkan suhu di bagian dalamnya tentu akan
lebih besar dari 55000C. Karena suhunya yang sangat tinggi, maka seluruh
matahari terdiri dari gas, tidak ada benda padat atau benda cair. Meskipun
matahari dikategorikan sebagai bintang, tetapi matahari tidak dapat dilihat
seperti bintang yang lain dari bumi. Cahaya matahari dapat sampai ke bumi
dalam waktu 8 menit.
Cahaya matahari yang terang ini dapat menyebabkan seseorang yang
terus-menerus memandang matahari menjadi buta. Jumlah cahaya matahari
yang sampai ke bumi dikenal sebagai konstan solar yang besarnya hampir
sama dengan 1,37 kilowatt permeter persegi setiap saat. Matahari merupakan
bintang yang sangat besar, degan garis tengah sekitar 109 kali garis tengah
bumi. Walaupun matahari merupakan bintang yang sangat besar, akan tetapi
masih terdapat bintang lain yang lebih besar dari pada matahari yaitu bintang
Antares atau bintang merah yang bersinar terang. Garis tengah bintang
Antares sekitar 400 kali garis tengah matahari. Bintang Antares letaknya
sangat jauh dari bumi, dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Oleh

76
karena itu sinarnya tidak seterang sinar matahari. Menurut para ahli, pada
matahari terdapat noda hitam yang disebabkan oleh perbedaan suhu di
permukaan matahari. Noda hitam ini menandakan kawasan yang “kurang
panas” di bandingkan kawasan lainnya. Adakalanya cahaya matahari tidak
dapat sampai ke permukaan bumi karena terhalang oleh bulan yang
mengelilingi bumi. Keadaan ini disebut gerhana matahari. Secara harfiah,
gerhana dapat diartikan sebagai penggelapan cahaya dari suatu benda langit
oleh benda langit lainnya. Kita dapat melihat benda-benda langit dalam tata
surya karena benda-benda tersebut dapat memantulkan cahaya matahari.
Pada saat benda-benda langit menerima cahaya dari matahari, benda-benda
itu membentuk bayang-bayang kerucut yang memanjang menjauhi matahari.
Daerah bayang-bayang yang paling gelap dinamakan umbra, sedangkan
daerah baying-bayang yang samar dinamakan penumbra. Gerhana matahari
terjadi apabila kedudukan bulan terletak di antara bumi dan matahari. Oleh
karena itu cahaya matahari yang menyinari bumi akan terhalang oleh bulan.
Meskipun ukuran bulan jauh lebih kecil di bandingkan dengan matahari,
namun bayangan bulan mampu melindungi cahaya matahari sepenuhnya.
Pada saat terjadi gerhana matahari, bulan berada pada fase baru dan berada
dekat dengan bidang ekliptika. Apabila peristiwa ini terjadi secara bersamaan,
maka posisi matahari, bulan dan bumi terletak pada suatu garis lurus. Pada
keadaan semacam ini bayang-bayang bulan akan jatuh pada permukaan bumi
dan cahaya matahari akan tertutup oleh bayang-bayang itu. Ada tiga jenis
gerhana matahari, yaitu gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian,
serta gerhana matahari cincin. Gerhana matahari total terjadi apabila matahari
tertutup sepenuhnya oleh bulan. Gerhana matahari total merupakan suatu
kejadian yang sangat indah, namun membahayakan mata. Ketika semua
cahaya matahari sudah seluruhnya tertutup oleh bulan dan yang terlihat hanya
coronanya saja, maka aman bagi kita untuk melihatnya. Tetapi selama
gerhana matahari masih berlangsung, maka apabila kita melihat langsung ke
atas dapat merusak retina mata kita. Oleh karena itu ada beberapa cara yang

77
aman apabila kita ingin melihat gerhana matahari, yaitu dengan menggunakan
kaca mata khusus, dan yang paling aman melihat melalui tayangan televisi.
Gerhana matahari total terjadi pada daerah umbra, sedangkan gerhana
matahari cincin terjadi pada daerah penumbra. Apabila jarak antara bumi
dengan matahari lebih jauh dibandingkan penumbra, maka daerah dalam
perpanjangan penumbra akan mengalami gerhana matahari sebagian.
Matahari terdiri dari beberapa lapisan, yaitu korona, kromosfir, fotosfir, dan
protuberens. Korona merupakan lapisan matahari paling luar yang
mengelilingi kromosfir. Lapisan korona hanya nampak pada saat terjadi
gerhana matahari total yang berwarna putih berkilau. Kadang-kadang korona
terlihat seperti bunga matahari Kromosfir merupakan lapisan gas tebal yang
mengelilingi fotosfir. Sama halnya seperti korona, kromosfir juga hanya
nampak pada saat terjadi gerhana matahari total dengan warna merah.
Fotosfir merupakan lapisan permukaan matahari yang nampak bulat putih dan
menyilaukan. Protuberens merupakan lapisan yang berada di sekeliling
kromosfir. Protuberens ini berupa kepulankepulan gas seperti lidah api.

BAB VI

BENDA-BENDA LANGIT

A. Planet

78
Planet adalah benda langit yang mengelilingi atau mengorbit
bintang sejati (matahari) dengan kecepatan dan lintasan tertentu. Planet
tersebut menerima cahaya dari Matahari sehingga tampak bersinar (bukan
berkedip). Benda angkasa ini berevolusi dan berputar. Sebuah planet
dikatakan berevolusi ketika menyelesaikan satu revolusi mengelilingi
matahari. Revolusi adalah orbit planet di sekitar porosnya.
Umumnya, planet bergerak ke arah timur. Tetapi beberapa hari
kemudian ia pergi ke arah yang berlawanan, ke barat, dan lain-lain.
Gerakan ke timur planet ini disebut gerak balik (retrograde motion).
Planet dapat diklasifikasikan menurut beberapa ciri, antara lain:
1. Berdasarkan posisinya di asteroid
a. Planet dalam (inner planers)
Para astronom memiliki banyak pendapat tentang planet
dalam: Pertama, planet dalam adalah planet yang mengorbit
antara Bumi dan Matahari (planet Merkurius dan Venus). Kedua,
planet-planet yang mengorbit antara Matahari dan asteroid/sabuk
planet (Planet Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars). Ketiga, berisi
planet-planet dalam, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa sifat-sifat
planet dalam adalah:
1) Memiliki permukaan yang padat
2) Terbentuk dari batu dan tanah
3) Dan tidak ada cincin

b. Planet luar
Planet yang termasuk dalam planet luar adalah Jupiter.
Saturnus, Uranus dan Neptunus. Batas antara planet dalam dan
planet luar adalah asteroid/planetoid. Sifat-sifat planet luar
adalah:

79
1) Memiliki cincin dan atmosfer yang besar
2) Terbentuk dari hidrogen dan helium
2. Berdasarkan kedudukannya terhadap bumi
Planet-planet dari klasifikasi ini dibagi menjadi planet inferior
dan planet superior. Planet inferior adalah planet yang terletak di
antara orbit Matahari dan Bumi (Planet Merkurius dan Venus). Planet
superior adalah planet yang berada di luar orbit Bumi (Mars, Jupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus)
3. Berdasarkan sifat dan Ukuran
a. Planet kebumian (terrestrial)
Planet kebumian terdiri dari planet Merkurius, Venus dan
Bumi.Planet kebumian tergolong padat karena memiliki inti besi
dan nikel yang relatif besar. Bumi bagian luar dan Merkurius
berwujud cair, sedangkan Venus dan Mars hanya sebagian cair.
Perbedaan ini karena Venus dan Mars memiliki suhu internal
yang lebih rendah daripada Merkurius dan Bumi.
b. Planet Jovian (planet raksasa). Planet jovian terdiri dari Yupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

B. Planet-planet Anggota Tata Surya


1. Merkerius (Planet Terdalam)
Merkurius adalah planet
pertama di tata surya dan planet yang
paling dekat dengan matahari,
sehingga suhunya mencapai 427 °C Gambar 6.1 Planet Merkerius

pada siang hari.(Lisnawati 2016) Merkurius merupakan planet


terdekat dengan matahari dengan jarak sekitar 58,5 juta kilometer dari
Merkurius ke matahari. Merkurius tidak memiliki satelit dengan suhu
permukaan 450 ℃ pada siang hari dan -180 ℃ pada malam hari.
Planet Merkurius adalah planet terkecil di tata surya dengan diameter
4.878 km. Periode orbit Merkurius adalah 88 hari dan periode orbitnya

80
adalah 59 hari. Waktu yang diperlukan Merkurius dalam 1 kali
berevolusi ialah 88 hari bumi dan lama berotasi adalah 176 hari bumi.
Suhu pada siang hari di Merkurius sangat tinggi, yaitu 430°C,
sedangkan pada malam hari sangat rendah yaitu -173°C, hal tersebut
dikarenakan Merkurius tidak memiliki tidak atmosfer. temperatur
ekstrim ini membuat mustahil jika ada kehidupan di planet ini.
Merkurius hanya dapat dilihat di waktu senja dan fajar dan dapat
dilihat dengan mata telanjang di bumi bagaian Utara. Planet ini
memiliki kepadatan rata-rata 5.44 g/cm

2. Venus (Planet Terselubung)


Planet Venus adalah benda
langit yang terang setelah matahari
dan bulan. Permukaan planet Venus
terdiri awan tebal karbondioksida
sehingga memiliki efek rumah kaca
yang menjadikan Venus sebagai
planet paling panas pada sistem tata Gambar 6.2 Planet Venus

surya dengan suhu konstan 460℃. Periode revolusinya 225 hari dan
periode rotasinya 241 hari. Diameter planet Venus yaitu 12.104 km.
Jarak antara Venus – Matahari 108 juta kilometer.
Permukaan Venus sepenuhnya tertutup dari pandangan karena
dilapisi oleh awan tebal yang tersusun atas droplet asam kecil. Sekitar
80% permukaan Venus terdiri atas dataran rendah yang tertutup aliran
larva. Planet ini tidak memiliki air. Keadaan suhu permukaan sangat
tinggi, yaitu 465°C. Berbeda dengan Merkurius yang tidak memiliki
atmosfer, Venus memiliki atmosfer dengan komposisi yang terdiri
atas Karbon dioksida 95%, nitrogen, hidrogen dan uap air. Lebih dari
1000 gunung berapi berada di planet ini.
Para astronom kerap mengatakan bahwa Venus merupakan saudara
kembar Bumi. Hal ini dikarenakan secara parameter fisik, yakni

81
massa, kerapatan, ukuran dan volume keduanya hamper sama. Namun
yang menjadi perbedaan ialah Venus tidak memiliki lautan, atmosfer
dipenuhi oleh gas CO. tidak memiliki uang air H20 dan memiliki
kandungan kandungan uap sulful H2S yang sangat tinggi sehingga
awan berwarna merah.

3. Bumi (Planet Biru)


Jarak Bumi dari Matahari
sekitar 150 juta kilometer, dan
periode orbitnya 365,3 hari dan
periode orbitnya 23 jam 56 menit.
Bumi memiliki satu satelit yaitu
bulan. Diameter bumi adalah 12.760
km. Bumi ini memiliki atmosfer Gambar 2.3 Planet Bumi

nitrogen (N) dan oksigen (O), sehingga melindungi bumi dari bahaya
radiasi matahari adalah hal yang benar. Ini menjadikan Bumi satu-
satunya planet di tata surya yang memungkinkan adanya kehidupan.
Dua pertiga bumi terdiri dari lautan. Lebih dari 70% permukaan Bumi
ditutupi oleh air, dan sisanya terdiri dari Benua dan pulau-pulau yang
memiliki banyak danau dan sumber air lainnya yang bersumbangsih
terhadap pembentukan hidrosfer. Alasan tersebut membuat Planet
Bumi mendapat julukan planet biru. Interaksi gravita antara Bulan
dengan Bumi merangsang terjadinya pasang laut, menstabilkan
kemiringan sumbu. dan secara bertahap memperlambat rotasi Bumi.

4. Mars (Planet Merah)


Jarak rata-rata antara Mars
dan Matahari adalah 228 juta
kilometer. Periode orbit Mars adalah

82
687 hari dan periode orbitnya adalah 24 jam 37 menit. Planet Mars
memiliki diameter 6.787 km dan memiliki dua satelit, Phobos dan
Deimos. Atmosfer adalah 95% karbon Gambar 6.4 Planet Mars

dioksida (CO₂) dan sisanya nitrogen (N₂) dan argon (Ar). Mars tinggi
oksida besi (FeO), yang membuat Mars terlihat seperti planet merah.
Atmosfer Mars tipis dan karenanya tidak dapat menyimpan banyak
panas. Oleh karena itu, suhu di Mars bervariasi dari sekitar -87 ℃ di
musim dingin hingga maksimal -5 ℃ di musim panas. Jarak planet
Mars dari Matahari sekitar 230.000.000 Km. Waktu Mars yang
diperlukan untuk 1 kali berevolusi yaitu 687 hari Bumi dan masa
rotasinya 24 jam 37 menit. Atmosfer Mars terdiri dari karbon dioksida
(95%), sedikit uap air, oksigen, nitrogen dan argon. Satelit alami Mars
ialah Phobos Dan Demos. Mars memiliki beberapa gunung berapi
terbesar di Tata Surya, yakni Olympus Mons. Gunung tersebut
diperkirakan sebasar Arizona dan hamper tiga kali lebih tinggi dari
Gunung Everest. Diperkirakan gunung ini terakhir aktif sekitar 100
juta tahun yang lalu.

5. Jupiter (Planet Raksasa)


Jupiter berjarak 780 juta
kilometer dari Matahari dan
memiliki periode orbit 11,86 tahun
dan periode orbit 9,8 jam. Planet
Jupiter adalah planet terbesar di tata
surya, dengan diameter 139.822 km
dan massa 1,9 𝑥 1027 𝑘𝑔. Jupiter memiliki 4 bulan Gambar 6.5
Planet Jupiter
besar dan 63 bulan kecil. Empat bulan terbesar Jupiter adalah Io,
Europa, Ganymede dan Callisto. Atmosfer Jupiter mengandung
sekitar 75% hidrogen (H₂) dan 24% helium (He). Jupiter memiliki gas
merah yang mengorbit di sekitar pusat planet Jupiter menciptakan

83
zona merah yang sangat besar yang kemudian menyebabkan badai
besar di permukaan Jupiter. Jupiter menyusut beberapa sentimeter
setiap tahun, karena gravitasi yang sangat besar. Hal tersebut
membangkitkan sebagian besar panas yang menggerakkan sirkulasi
atmosfer Jupiter. Panas yang berasal dari interior Jupiter
menghasilkan arus konveksi besar di atmosfer. Aliran konveksi
tersebut menghasilkan sabuk berwarna gelap berselang seling dan
zona berwarna terang. Medan magnetik Jupiter paling kuat di Tata
Surya, kemungkinan dibangkitkan oleh lapisan hidrogen metalik cair
berotasi cepat yang mengelilingi intinya.
Sistem satelit Jupiter, terdiri dari 67 satelit yang ditemukan sejauh
ini, menyerupai miniatur Tata Surya. Tahun 1610 Galileo menemukan
empat satelit terbesar, yang saat ini kita kenal dengan satelit Galilean.
Satelit tersebut adalah Ganymede dan (kira-kira menyerupai
Merkurius, sedangkan dua satelit yang lebih kecil lo dan Europa
(seukuran Bulan). Jupiter memiliki 16 satelit alami termasuk Galilean,
yakni: Metis, Andrasrer. Almathea, Thebe. Leda, Himalia, Lysihea.
Elara, Aananke, Carme, dan Pasiphea, Sinopea. Planet ini memiliki
sebuah cincin yang terdiri dari debu yang sangat tipis.

6. Saturnus (Planet Elegan)


Jarak rata-rata Saturnus dari
Matahari adalah 1.425 juta
kilometer dan periode orbitnya 10
jam 2 menit dan periode orbitnya
29,5 tahun. Planet Saturnus
merupakan planet terbesar kedua Gambar 6.6 Planet Saturnus

setelah Yupiter dengan diameter 120.500 km dan massa 2,68 𝑥


1026𝑘𝑔. Planet Saturnus dihiasi dengan gelang dan cincin yang
terbuat dari es dan relief yang sangat besar. Planet Saturnus
mengandung banyak gas helium dan hidrogen, yang membuat planet

84
ini padat sehingga memungkinkan planet tersebut mengapung di atas
air. Saturnus memiliki 9 satelit: Mimas, Enceladus, Tethys, Dione,
Rhea, Titan, Hyperion, Lapetus dan Phoebe. Planet Saturnus memiliki
17 buah satelit, yakni Titan. Rhea. Lapetus, Diane, Tethys, Mimas,
Enceladus, Hyperion, Phoebe, Janus, Epimetheus, Atlas, Promeheus,
Pandoro. Telestro, Calypso dan Helena. Satelit terbesar Saturnus,
yakni Titan. Ukuran satelit Titan lebih besar daripada Merkurius dan
merupakan satelit kedua terbesar di tatasurya.

7. Uranus (Planet Menyamping)


Uranus berjarak 2.880 juta
kilometer dari Matahari dan
memiliki periode orbit 10 jam 8
menit dan periode orbit 84 tahun.
Uranus adalah planet gas yang
berwarna biru kehijauan dan
diselimuti awan tebal. Planet ini Gambar 6.7 Planet Uranus

memiliki atmosfer yang mengandung hidrogen (H), helium (He), dan


metana (CH4). Diameter planet Uranus adalah 51.120 km dan
massanya 8,68 𝑥 1025𝑘𝑔. Uranus adalah planet terdingin di tata surya
dengan suhu atmosfer -224℃ dan atmosfer helium, hidrogen, dan
metana. Uranus memiliki lima satelit: Miranda, Aria, Umbriel,
Titania, dan Oberon.

8. Neptunus (Planet Berangin)


Neptunus paling jauh
dari matahari. Jarak antara
Neptunus dan Matahari adalah
4.510 juta kilometer dengan
periode orbit 164,8 tahun dan

85
periode rotasi 19 jam. Neptunus memiliki massa 1,02 𝑥 1026𝑘𝑔
Gambar 6.8 Planet Neptunus
dan diameter 50.000 km. Neptunus adalah planet dengan angin
turbulen, oleh karena itu dikatakan sebagai planet paling berangin di
tata surya. Planet Neptunus memiliki kesamaan dengan Uranus,
atmosfernya terdiri dari helium dan hidrogen, dan memiliki gas
metana yang sama dengan Neptunus. Neptunus memiliki dua satelit,
Triton dan Nereid.(Ramlawati et al. 2017)

C. Komet
komet berbeda dengan asteroid,
komet adalah benda langit kecil dan
padat yang hampir seluruhnya terdiri
dari gas dan debu beku. Komet juga
dikenal bintang berekor. Orbit komet
tidak seperti orbit planet atau satelit.
Beberapa memiliki orbit elips, tetapi Gambar 6.9 Komet

sebagian besar memiliki orbit parabola. Komet terdiri dari kepala dan
ekor. Ekor komet sebenarnya adalah bagian kepala komet yang terlempar
dari posisinya karena dorongan Matahari. Semakin dekat ke matahari,
semakin panjang ekor komet tersebut. Terkadang, komet dekat Bumi
muncul saat melintas. Misalnya, Komet Halley terlihat setiap 76 tahun.
(Siregar 2017)

D. Meteor
Meteor adalah serpihan-serpihan benda
padat yang berterbangan tidak beraturan yang
berasal serpihan asteroid, ekor komet atau
pecahan benda langit lainnya, yang disebabkan
oleh tarikan gravitasi bumi, sehingga pecahan
benda langit tersebut melesat ke permukaan bumi Gambar 6.11 Meteor

86
dan terbakar. Meteor juga disebut sebagai fenomena pancaran cahaya di
atmosfer bumi. Kecepatan meteor yang memasuki atmosfer bumi adalah
11-72 km/s, dan kecepatan meteor yang terbakar pada ketinggian sekitar
100 km. Meteor juga disebut bintang jatuh. Benda langit yang terbang
tidak beraturan pada orbit tidak beraturan dan tidak bersinar disebut
meteoroid. Meteoroid yang jatuh di bawah pengaruh gravitasi Bumi
bersinar karena gaya gesekan atmosfer Bumi. Jika mencapai permukaan
bumi tanpa terbakar, itu disebut meteorit.(Ramadhani 2018)

E. Bintang
Pada malam hari, langit penuh dengan titik terang cahaya yang
sering disebut bintang. Menurut National Aeronautics and Space
Administration (NASA), bintang adalah objek astronomi yang paling
terkenal dan mewakili blok bangunan dasar galaksi.Bintang adalah benda
langit yang memiliki cahayanya sendiri. Banyak yang menduga bahwa
bintang tersebut berbentuk bola gas yang sangat besar, sangat panas dan
berapi-api. Fakta yang menarik adalah bahwa bintang terdiri dari banyak
warna seperti merah, kuning, oranye, biru, putih dll. Seperti Como,
bintang merah lebih dingin (suhu rendah) dibandingkan dengan biru (suhu
tinggi). Jika kita cermati, di antara bintang-bintang tersebut terdapat
bintang yang lebih terang dari bintang lainnya dan membentuk pola
tertentu. Pola-pola ini terkenal. seperti rasi bintang.
Bintang terdekat dengan Bumi adalah Matahari, yang jaraknya 150
juta kilometer. Pancaran energi sinar matahari sangat bermanfaat bagi
kehidupan manusia. Seperti kemampuan menjaga suhu bumi tetap hangat,
mengedarkan air dan udara, serta memungkinkan tumbuhan
berfotosintesis.

F. Satelit
Satelit adalah pengiring planet. Satelit mengelilingi planet dan
bersama-sama mengelilingi matahari. Orbit satelit mengelilingi planet

87
disebut orbit satelit. Selain itu, satelit juga melakukan gerakan putar yang
berputar mengelilingi porosnya sendiri. Secara umum arah putaran dan
putaran satelit sama dengan arah putaran dan putaran planet, yaitu. dari
barat ke timur, kecuali satelit planet Neptunus. Planet yang tidak diketahui
memiliki satelit termasuk Merkurius, Venus, dan mungkin Pluto. Jarak
antara bumi dan bulan sekitar 384.403 km dan merupakan benda angkasa
terdekat dengan bumi.
Daftar Nama dan Jumlah Satelit dalam Tata Surya
NO Planet Nama Satelit Jumlah
Satelit
1 Merkurius - -
2 Venus - -
3 Bumi Bulan/Luna 3
4 Mars Phoboa dan Demos 16
5 Yupiter Metis,Andrastea,Akmathea,Thebe,Io,Eu 18
ropa,
Ganymede,Calistio,Leda,Himalia,Lysit
hea,
Elara,Anananke,Carme,Pasiphea,Sinope
dan tiga lagi belum diberi nama
6 Saturnus Atlas,1980 S 27,1980 S 26 18
Euphemetheus,
Janus,Mimas,Enceladus,Tethys,Telesto.
Calypso,Diobe,1980 SS,
Rhea,Titan,Hyperion, Lapetus,Phoebe,
dan satu lagi belum ada namanya.
7 Uranus Ariel,Umbriel,Titania,Oberon,Miranda, 15
dan 10 lagi belum bernama
8 Neptunus Triton,Nereid, dan enam lagi belum 8
diberi nama.
Jumlah Semua 60

88
Secara umum, satelit dibagi menjadi dua, yakni saud alam dan
satelit buatan. Satelit alam merupakan salah satu benda luar angkasa yang
telah ada dan bukan merupakan buatan manusia yang mengorbit suatu
planet tertentu. untuk planet yang kita tempati, yakni planet Bumi, satelit
alam yang dimiliki adalah bulan. Satelit alam memiliki berberapa fungsi,
yakni:
1. Melindungi planet dari hantaman benda-benda langit yang lainnya,
seperti komet dan juga asteroid, dan lain sebagainya.
2. Menyeimbangkan perputaran siklus air laut yang mengakibatkan
pasang surutnya air laut.
3. Mengurangi efek yang seringkali ditimbulkan akibat dari radiasi sinar
ultraviolet sehingga menghindari penyebab pemanasan global.
4. Memberikan penerangan cahaya pada malam hari yang gelap gulita
Ternyata satelit ini tidak hanya satu tipe atau satu tipe saja,
melainkan terdiri dari beberapa tipe atau tipe. Secara umum, satelit ini
terbagi menjadi dua jenis, yaitu satelit alami atau alami, dan yang lainnya
adalah satelit buatan.
1. Satelit alam atau alam
Satelit alami adalah salah satu benda luar angkasa yang ada
yang tidak diciptakan oleh tangan manusia dan mengorbit planet
tertentu. karena di planet yang kita tinggali yaitu Bumi, satelit
alaminya adalah bulan. Bulan ini selalu mengelilingi bumi atau
berevolusi, jadi bulan ini merupakan satelit bumi. Saat mengorbit
bumi, bulan ini melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu orbit bulan,
rotasi bulan dan juga gerakan mengelilingi matahari. Rotasi bulan
adalah perputaran bulan pada porosnya. Siklus bulan ini adalah satu
bulan atau 29 hari. sedangkan rotasi bulan adalah pergerakan bulan
dalam orbitnya mengelilingi bumi. Itulah mengapa bentuk bulan
terlihat berbeda dengan bumi.
2. Satelit buatan

89
Jenis satelit lain juga merupakan satelit buatan. Berbeda
dengan jenis satelit atau satelit alam yang pertama, satelit buatan ini
merupakan satelit buatan manusia. Satelit buatan ini merupakan salah
satu benda antariksa buatan manusia yang mengelilingi planet, dan
pada saat diciptakan memiliki jenis dan fungsi tertentu untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Berbeda dengan satelit alami Bumi
yang hanya memiliki satu, satelit buatan ini sebenarnya memiliki jenis
yang sangat banyak. Jenis-jenis satelit buatan juga terbagi menjadi
beberapa jenis, yang dapat dilihat dari fungsinya dan juga dari
ketinggian orbitnya.
Dilihat dari funginya yaitu :
a. Satelit navigasi
Satelit navigasi ini memiliki fungsi dalam penerbangan dan
juga di laut. Satelit ini memberikan informasi tentang posisi
pesawat dan kapal yang sedang dalam perjalanan.
b. Satelit geodesi
Tugas satelit geodesi adalah untuk memetakan bumi dan
juga untuk mendapatkan informasi tentang gaya berat bumi.
c. Satelit komunikasi
Satelit komunikasi memungkinkan perangkat komunikasi
seperti radio, televisi, dan telepon untuk digunakan orang.
d. Satelit meteorologi
Satelit meteorologi adalah satelit yang mempelajari lapisan
atmosfer bumi untuk membuat prakiraan cuaca.
e. satelit penelitian
Satelit riset adalah satelit yang tugasnya mempelajari tata
surya dan juga alam semesta dengan lebih bebas tanpa pengaruh
atmosfer. Satelit ini mencoba mendapatkan informasi tentang
Matahari dan berbagai bintang lainnya untuk mengungkap banyak
misteri yang tersimpan di alam semesta.
f. Satelit Militer

90
Satelit militer adalah satelit yang melayani kepentingan
militer suatu negara, seperti memata-matai pasukan musuh.
g. Satelit survei sumber daya alam
Satelit survei sumber daya alam adalah satelit yang
memetakan dan menjelajahi sumber daya alam bumi untuk
pertambangan, perikanan, pertanian, dll., membantu mengisi ruang
publik untuk kehidupan.
h. Satelit astronomi
Satelit astronomi adalah satelit yang digunakan untuk
mengamati planet yang memiliki ciri-ciri planet, galaksi, dan benda
langit lainnya di tata surya.
i. Satelit tenaga surya
Satelit bertenaga surya adalah satelit buatan manusia yang
dirancang untuk dibangun di orbit bumi yang tinggi menggunakan
transmisi energi gelombang mikro untuk mentransfer energi
matahari ke antena yang sangat besar di tanah yang dapat
digunakan untuk menggantikan energi konvensional.

G. Galaksi
Galaksi adalah kumpulan
benda langit dari bintang, gas, debu,
dan material antarplanet yang tidak
terbatas di alam semesta. Luas galaksi
pembias adalah sekitar 100.000 tahun
cahaya. Menurut Endarto (2018),
sifat-sifat galaksi adalah: Gambar 6.12 Galaksi

1. Galaksi-galaksi ini terlihat di luar orbit bintang Kali Serayu selama


ratusan ribu tahun cahaya.
2. Memiliki cahayanya sendiri
3. Memiliki bentuk dan cahaya tertentu di bagian tengah sehingga
mudah dikenali.

91
Galaksi dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis utama: elips, spiral dan
tidak beraturan
1. Galaksi Spiral
Sekitar 80% dari semua galaksi di alam semesta berbentuk
spiral. Galaksi spiral ini terdiri dari tiga bagian, yaitu pusat, lingkaran
bintang, dan gugus bintang yang berotasi. Dilihat dari samping,
galaksi spiral tampak seperti elips dengan lengan dan lingkaran
cahaya di sekelilingnya. Contoh galaksi spiral ini adalah Bima Sakti.
2. Galaksi Elips
Galaksi elips mengandung sekitar 17% dari total jumlah galaksi
di alam semesta. Karena bentuknya memanjang yang besar dan cerah,
ia disebut galaksi elips. Galaksi elips ini hampir seperti bola sepak
karena bentuknya lonjong seperti bola rugbi.Contoh galaksi elips
adalah galaksi M87, atau galaksi terkenal yang terbentuk seperti
konstelasi Virgo. 3. Galaksi tak beraturan
3. Galaksi tak beraturan
berbentuk nebula atau gugusan bintang. Ada miliaran bintang
biru di galaksi ini. Contoh galaksi tidak beraturan adalah Awan
Magellan, yang berjarak 180.000 tahun cahaya dari Bima Sakti.

H. Asteroid
Asteroid, atau sering
disebut planetoid (planet),
berasal dari planetesimal.
Mereka disebut planetoid
karena lebih kecil dari planet
tetapi lebih besar dari meteoroid. Gambar 6. 13 Asteroid
Posisi orbit asteroid berada di antara planet Mars dan Jupiter. Sebuah
asteroid pertama kali ditemukan oleh seorang pendeta Sisilia pada awal
abad ke-19, yaitu sebuah asteroid bernama Ceres (Endarto:

92
2018). Sejauh ini telah ada lebih dari 2.000 asteroid. Ciri-ciri asteroid
adalah:
1. Bentuknya tidak beraturan. Lebih dari sekadar bebatuan kecil
berwarna-warni, asteroid ini memiliki kawah atau kawah.
2. Asteroid lebih kecil dari Pluto. Asteroid ini berdiameter sekitar 1
hingga 60 mil.
3. Permukaannya berbatu. Selain permukaan asteroid yang berbatu juga
terdapat banyak kawah.
4. Terdiri dari debu dan es. Ia juga memiliki suhu yang sangat dingin
5. Itu adalah benda langit pasif. Meski benda ini bergerak bebas di
angkasa, namun benda ini hanya mengelilingi matahari.

I. Pluto
Pluto (nama planet minor: 134340 Pluto) adalah planet katai di sabuk
Kuiper dan objek trans-Neptunus pertama yang ditemukan. Pluto merupakan
planet katai terbesar dan bermassa terbesar kedua di Tata Surya dan benda
terbesar kesembilan dan bermassa terbesar kesepuluh yang mengorbit
Matahari secara langsung. Pluto merupakan objek trans-Neptunus dengan
volume terbesar dan massa yang sedikit lebih kecil daripada Eris, planet katai
di piringan tersebar. Layaknya objek lain di sabuk Kuiper, Pluto terdiri dari
batu dan es dan relatif kecil—kurang lebih seperenam massa Bulan dan
sepertiga volume Bulan. Pluto memiliki orbit eksentris dan miring dengan
jarak 30 sampai 49 satuan astronomi (4,4–7,3 miliar km) dari Matahari. Ini
berarti ada saatnya Pluto lebih dekat ke Matahari daripada Neptunus;
resonansi orbit yang stabil dengan Neptunus membuat kedua planet ini tidak
bertabrakan. Pada tahun 2014, Pluto berjarak 32,6 SA dari Matahari. Cahaya
Matahari butuh waktu 5,5 jam untuk mencapai Pluto pada jarak rata-ratanya
(39,4 SA).
Proses penemuan Pluto sebenarnya diawali dengan kekeliruan interpretasi
sejumlah astronom yang mendapati adanya kekacauan dalam orbit Uranus.
Semula mereka berasumsi bahwa Neptunuslah yang mengacaukan orbit

93
Uranus karena tarikan gravitasinya. Di akhir abad 19, setelah melakukan
observasi lanjutan, para astronom berpendapat bahwa ada planet lain selain
Neptunus yang mengganggu orbit Uranus.
Pada tahun 1905 seorang astronom AS, Percival Lowell, memulai proyek
pencarian planet ke-sembilan dalam sistem Tata Surya. Lowell bersama
rekannya, William H. Pickering, mengajukan beberapa konsep koordinat
planet ke-sembilan dalam Tata Surya yang mereka namakan “Planet X”.
Lowell meninggal pada tahun 1916, akan tetapi proyek pencariannya tetap
dilanjutkan. Nama Lowell diabadikan sebagai nama observatorium yang
didirikannya pada tahun 1894.
Pada bulan Januari 1930, Clyde Tombaugh, seorang peneliti yang juga
anggota tim proyek pencarian planet ke-sembilan dalam Tata Surya di
Observatorium Lowell, berhasil mencitrakan beberapa pergerakan sebuah
obyek misterius di luar angkasa. Tim peneliti dalam proyek tersebut
berkesimpulan bahwa obyek luar angkasa itu adalah sebuah planet dan untuk
memastikannya mereka kemudian mengirim hasil pencitraan obyek luar
angkasa itu ke Observatorium Harvard College untuk diteliti lebih lanjut.
Setelah dipastikan bahwa obyek yang ditemukan itu adalah sebuah planet,
Tombaugh dan ketua tim peneliti, Vesto Melvin Slipher, menggelar
sayembara untuk mencarikan nama bagi planet ke-sembilan itu. Nama Pluto
dicetuskan oleh Venetia Burney, seorang anak perempuan umur sebelas tahun
asal Oxford, Inggris. Venetia yang gemar mempelajari mitologi Yunani Kuno
dan astronomi pertama kali mengusulkan nama ini pada kakeknya, Falconer
Madan, mantan pustakawan di Universitas Oxford, Inggris. Madan kemudian
meneruskan usul cucunya ini pada Profesor Herbert Hall Turner yang
kemudian meneruskannya lagi pada rekan-rekannya di Amerika. (Saputra
2018)
Setelah melalui proses penyeleksian, pada 24 Maret 1930, tim peneliti di
Observatorium Lowell berembuk untuk menentukan mana di antara 3 nama
berikut yang akan dijadikan nama planet baru itu yaitu: “Minerva”, “Cronus”,
dan “Pluto”. Akhirnya, pada 1 Mei 1930, tim memutuskan nama planet baru

94
itu adalah “Pluto”.Pluto ditemukan tahun 1930 dan awalnya dinyatakan
sebagai planet kesembilan dari Matahari. Setelah 1992, status planetnya
dipertanyakan setelah para astronom menemukan sabuk Kuiper, lingkaran
objek di luar Neptunus yang mencakup Pluto dan benda-benda lainnya.
Tahun 2005, Eris, yang massanya 27% lebih besar daripada Pluto, ditemukan.
Persatuan Astronomi Internasional (IAU) mengeluarkan definisi resmi
"planet" untuk pertama kalinya pada tahun 2006. Pluto tidak sesuai dengan
definisi ini dan dipindahkan ke golongan "planet katai" yang baru saja dibuat,
lebih tepatnya plutoid.[16] Sejumlah astronom meyakini bahwa Pluto masih
dianggap sebagai planet.Pluto sejauh ini diketahui memiliki lima satelit:
Charon (terbesar; diameternya separuh diameter Pluto), Styx, Nix, Kerberos,
dan Hydra. Pluto dan Charon kadang dianggap sistem biner karena barisenter
orbit mereka terletak di antara kedua objek ini. IAU belum meresmikan
definisi planet katai biner, dan Charon dinyatakan secara resmi sebagai satelit
Pluto.

Alasan mengapa Pluto dihapus dari tata surya


Ada tiga kriteria utama dari sebuah planet; planet harus memiliki orbit
mengitari matahari, harus memiliki massa yang cukup besar sehingga
memiliki bentuk (kurang lebih) bulat seperti bola, dan harus mampu menyapu
objek-objek yang berada di lintasan orbitnya. Kriteria yang di klaim
menjatuhkan Pluto dari definisi planet adalah yang terakhir, setelah beberapa
objek ditemukan di sekitar lintasannya. Lintasan Pluto sesungguhnya berada
pada sebuah sabuk atau ring matahari yang diberi nama Sabuk Kuiper
(Kuiper Belt). Sabuk ini dihuni oleh banyak sekali objek-objek langit, dan
Pluto mewakili objek terbesar penghuni sabuk . Sebenarnya dua kriteria yang
lain pun memberatkan sebagai kandidat planet. Dari segi lintasannya, Pluto
memiliki orbit yang sangat eksentrik. Jarak terdekat dan terjauh ke matahari
adalah 4.4 Milyar km, 7.4 Milyar km. Pada satu saat Pluto memiliki jarak
lebih dekat ke matahari dibanding Neptunus. Lintasan elips ini membentuk
bidang dengan kemiringan 17° dari bidang ekliptik, yaitu bidang yang

95
dibentuk oleh lintasan bumi terhadap matahari. Kemiringan ini sangat ekstrim
jika dibanding dengan planet lain. Kemiringan bidang lintasan planet
terhadap ekliptik yang terbesar dimiliki oleh Merkurius, yaitu 7°. Walaupun
dari segi bentuk tidak ada masalah, dari segi ukuran Pluto bisa dikatakan
terlalu kecil. Massa Pluto adalah sepertujuh dari massa bulan kita, dengan
diameter 2300 km, dua per tiga dari diameter bulan (3476 km).
Dibanding dengan objek lain yang dianggap satelitnya, yakni Charon,
diameternya hanya kurang lebih dua kali lebih besar. Charon juga sebenarnya
terlalu besar untuk dijadikan “bulan” untuk Pluto. Perbandingan ukuran yang
tidak jauh ini mengakibatkan Charon tidak mengitari Pluto pada porosnya.
Kedua objek ini sama-sama bergerak mengitari, sehingga Pluto dengan
Charon bagaikan putaran dumble yang berat ujung-ujungnya sedikit berbeda.
Beberapa astronom kemudian mengkatagorikan sebagai planet-kerdil ganda
(dwarf double planet). Bagi masyarakat Amerika Serikat, keputusan IAU ini
sangat tidak mengenakkan. Pluto adalah satu-satunya “planet” yang
ditemukan oleh orang Amerika. Akibatnya, banyak protes dan demonstrasi
menentang IAU. Kasus diskualifikasi Pluto memiliki muatan emosional yang
sangat kuat, sehingga ada pernyataan bahwa “Pluto akan tetap menjadi planet
selamanya di langit New Mexico!”. Saya tidak tahu secara pasti apakah
dalam buku-buku pelajaran di Indonesia Pluto masih planet atau bukan, akan
tetapi ini adalah satu dari fungsi koreksi diri dari ilmu pengetahuan, yang juga
pernah terjadi sebelumnya. Sekitar abad 18, Ceres, sebuah objek yang
memiliki lintasan diantara Mars dan Jupiter, dianggap Planet yang kedelapan.
Akan tetapi, setelah ditemukan objek-objek lain disekitarnya, Ceres pun
didiskualifikasi dari jajaran planet. Mendebat diskualifikasi IAU terhadap
Pluto, beresiko untuk memasukkan Ceres kembali dalam daftar planet.
Pluto kemudian masuk dalam keluarga baru yang disebut planet kerdil
atau planet katai (dwarf planets). Keluarga ini beranggotakan Pluto dan
benda-benda langit lain di Tata Surya yang mirip dengan Pluto, termasuk di
dalamnya asteroid terbesar Ceres, satelit Pluto, Charon, dan beberapa benda
langit lain yang baru saja ditemukan.(Saputra 2018)

96
Menurut Direktur Observatorium Bosscha di Lembang, Jawa Barat, Dr
Taufiq Hidayat, keputusan Sidang Umum IAU tersebut adalah puncak
perdebatan ilmiah dalam astronomi yang sudah berlangsung sejak awal 1990-
an lalu. Perdebatan tersebut dipicu berbagai penemuan baru yang
menimbulkan keraguan apakah Pluto masih layak disebut planet atau tidak.
“Karakteristik Pluto memang berbeda dengan planet-planet lainnya. Bahkan
komposisi kimianya lebih menyerupai komet daripada planet,” ungkap
astronom yang mendalami bidang ilmu-ilmu planet ini.
Selain itu, perkembangan teknologi teleskop juga membawa pada penemuan
berbagai benda langit yang masuk dalam kelompok Obyek Sabuk Kuiper
(Kuiper Belt Object/KBO). Sabuk Kuiper sendiri adalah sebutan untuk
wilayah di luar orbit planet Neptunus hingga jarak 50 Satuan Astronomi
(SA/1 Satuan Astronomi = jarak rata-rata Matahari-Bumi, yakni sekitar 149,6
juta kilometer) dari Matahari.
Beberapa KBO sangat menarik perhatian karena berukuran hampir sama
atau bahkan lebih besar daripada Pluto (diameter 2.300 km) dan ada yang
memiliki satelit atau “bulan”. Beberapa obyek tersebut, antara lain, Quaoar
(diameter 1.000 km-1.300 km), Sedna (1.180 km- 1.800 km), dan yang paling
terkenal adalah obyek bernama 2003 UB313 yang ditemukan Michael Brown
dari California Institute of Technology (Caltech) pada 2003 lalu. Obyek yang
dijuluki Xena tersebut memiliki diameter 2.400 km, yang berarti lebih besar
daripada Pluto.Xena sempat dihebohkan sebagai planet ke-10 Tata Surya.

J. Bulan
Bulan merupakan satelit Bumi dalam sistem Tata Surya. Benda yang
paling besar adalah Matahari dengan diameter 109 kali diameter Bumi dan
massanya 333.000 kali massa Bumi. Sebagaimana benda-benda langit lain,
Bulan juga berbentuk bulat dengan diameternya adalah 3.476 km atau 2.59
mil, yaitu kurang lebih ¼ besar Bumi, sedangkan massa Bulan kurang lebih
1% massa Bumi. Jarak Bulan dengan Bumi terjauh atau apogee (Yunani: ap
artinya jauh, gee artinya Bumi) adalah 253.000 mil (1 mil = 1,609 km),

97
sedangkan jarak terdekatnya dari Bumi atau perigee (Yunani: peri artinya
dekat, gee artinya Bumi) adalah 222.000 mil. Jarak rata-rata Bulan – Bumi
adalah 238.860 mil atau 384.330 km.
Ada 3 macam gerak bulan yang di lakukan sekaligus yaitu
1. Bulan Bergerak /beredar mengelilingi bumi, sebagai satelit bumi bulan
juga melakukan gerak mengelilingi bumi, lama perederan ini sama dengan
lamanya waktu berputarpada sumbunya (rotasi). Jangka waktu ini disebut
satu bulan. Akibatnya bagian yang nampk dari bumi hanyalah sebelah
muka, sedang bagian lain tidak Nampak. Arah putaran ini sama dengan
arah putaran bumi pada sumbunya dan mengelilingi matahari.
2. Sambil melakukan putaran dan peredaran tersebut bersama-sama
mengelilingi matahari.jadi seolah-olah bulan dibawa oleh bumi untuk
mengadakan revoluisi
3. Bulan berotasi pada sumbunya secara lembat.
Pada malam hari, bumi akan tampak gelap gulita bila tidak ada bulan.
Bulan bercahaya karena disinari oleh cahaya matahari dan terkadang bersinar
sangat terang. Akan tetapi bulan hanya memantulkan cahayanya antara 3
sampai 12% yang diterima dari cahaya matahari. Orbit bulan antara 29,5 hari
terhadap bumi. Penampakan bulan memiliki fase seperti bulan purnama, bulan
quartal, bulan sabit, dan bulan mati. Cahaya bulan akan bersinar paling terang
bila terlihat di sudut hampir 180 derajat. Posisi tersebut ketika bulan berada
tegak lurus antara matahari, bumi dan bulan. Disebut bulan purnama dimana
seluruh lingkaran bulan seperti terlihat bersinar penuh.
Aspek bulan adalah kedudukan bulan terhadap matahari dilihat dari bumi.
Beberapa aspek bulan yang mudah dilihat:
1. Aspek konjungsi
Konjungsi bulan yaitu kedudukan bulan searah dengan matahari.
Pada saat itu bagian bulan yang menghadap ke bumi ialah bagian yang
sedang gelap, sehingga tampak bulan tidak tampak dari bumi. Peristiwa ini
berlangsung siang hari di bumi, saat aspek konjungsi terjadi gerhana
matahari, karena cahaya matahari yang menuju bumi terhalang oleh bulan.

98
2. Aspek oposisi
Oposisi bulan adalah kedudukan bulan berlawanan arah dengan
kedudukan matahari dilihat dari bumi. Saat itu bulan terlihat sebagai bulan
purnama. Peristiwa ini terjadi saat bulan terbit bersamaan dengan saat
matahari terbenam. Pada aspek oposisi akan terjadi gerhana bulan, karena
cahaya matahari yang menuju bulan terhalang bumi.
3. Aspek Kuarter
Aspek kuarter yaitu pada saat bulan menempati kedudukan tegak
lurus terhadap garis penghubung bumi-matahari, pada fase ini bulan
menujukan fase perbani yaitu bulan yang terang hanya setengahnya.
Dalam sebulan terjadi 2 kali kuartir bulan yaitu kuartir pertama (perbani
awal) ketika bulan tambah besar. Sedangkan kuartir kedua (perbani akhir)
ketika bulan tambah kecil dan terjadi 6 hari setelah purnama. Perbedaan
kuartir pertama dan akhir adalah tempat yang terang, kuartir pertama
bagian yang terang adalah barat sedangkan kuartir akhir adalah bagian
bulan sebelah timur.
Rotasi bulan dan revolusi bulan mengakibatkan terjadinya pasang naik
dan pasang surut air laut. Ketika pasang naik, permukaan air laut akan naik.
Sebaliknya jika pasang surut, permukaan air laut akan turun. Pada saat bulan
berevolusi terhadap bumi, air laut di bagian bumi yang menghadap bulan
akan tertarik gravitasi bulan sehingga terjadi pasang naik. Sebaliknya, air laut
di bagian bumi yang tidak menghadap bulan akan pasang surut.
Pasang surut umumnya terjadi dua kali dalam sehari yang di tengah
laut juga dapat menyebabkan mengalirnya arus laut , yaitu dari daerah dimana
sedang mengalami pasang (air laut naik) dan akan mengalir ke segala jurusan,
sehingga air laut di sepanjang pantai itu terdesak dan naik maka terjadilah
pasang. Kejadian pasang surut umumnya di pantai lepas (samudra), sehingga
semalam itu terjadi dua kali pasang surut. Pasang mulai kira-kira pukul 12.00
siang dan pukul 24.00 malam, sedangkan surut mulai pukul 06.00 pagi dan
pukul 18.00 sore.

99
K. Manfaat Benda Langit Bagi Manusia
Benda langit adalah semua benda yang ada di langit terlihat dari Bumi.
Benda – benda yang ada di langit sangat bermacam macam. Seperti matahari,
bulan, awan, dll. Di siang hari ada benda langit yang menyinari bumi dan
menjadi sumber kehidupan di bumi, yaitu matahari. Selain matahari di siang
hari juga terdapat benda langit yang lainnya, yaitu awan. Di lamngit ada
matahari, matahari mengeluarkan cahaya. Cahaya matahari menerangi Bumi
dan langit tampak terang di siang hari. Matahari adalah benda langit yang
selalu di langit. siang hari tampak terang di langit terlihat awan awan
bergerak seperti gelombang awan seolah olah menyelimuti bumi awan adalah
kumpulan uap air uap air berasal dari bumi awan bukan benda langit. awan
berasal dari bumi. Pada malam hari Bumi sangat gelap. Dan pada malam hari
tetdapat benda yang bercahaya, yang berkelap kelip menyinari bumi. Benda
itu bernama Bintang, Bintang itulah yang berkelap kelip di langit. Bintang
selalu ada di atas langit. Selain Bintang terdapat juga Bulan yang ada di langit
waktu malam hari. Bentuk bulan bisa berubah ubah, bisa berbentuk lingkaran,
bentuk setengah lingkaran, bisa juga berbentuk sabit. Dan Bulan Bintang
inilah yang menyinari bumi pada malam hari. (Wisesa 2020)
Banyak benda langit yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Benda
langit sangat membantu kelangsungan hidup manusia, seperti:
1. Matahari sebagai sumber kehidupan manusia.
2. Matahari sebagai penyinar bumi pada siang hari.
3. Mataharai sebagai pengering ikan asin.
4. Matahari sebagai pengering jemuran.
5. Bulan dan bintang sebagai penerang di malam hari, dll

100
BAB VII
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia,
sementara tingkah laku manusia di masyarakat memiliki banyak aspek,
seperti aspek ekonomi, aspek sikap mental, aspek budaya, aspek hubungan
sosial, dan lain sebagainya dapat ditarik kesimpulan pengertian ilmu
sosial, yaitu suatu bidang ilmu yang mempelajari manusia di masyarakat
dan mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat. tujuan utama
Pendidikan IPS adalah membantu kaum muda mengembangkan

101
kemampuan untuk membuat keputusan bagi kepentingan public sebagai
warga negara dari beragam budaya dan masyarakat demokratis dunia.
Masyarakat berkedudukan sebagai khalifah di muka bumi.
Masyarakat ada yang menjadi penguasa atau pengeksploitasi dan yang
dikuasai atau di eksploitasi. Karakter masyarakat akan terbentuk melalui
penggabungan individu serta aksi reaksi budaya mereka. Manusia adalah
makhluk social yang membutuhkan manusia lainnya untuk memenuhi
kebutuhannya
Alam semesta atau jagat raya (universe) adalah seluruh
ruang, waktu, dimensi dan bahkan benda terkecil apapun yang ada , dan
yang sanggup diamati. Benda yang ada di dalamnya seperti galaksi -
galaksi yang tak terhingga jumlahya, tata surya dan masih banyak lagi.
Planet adalah benda langit yang mengelilingi atau mengorbit bintang
sejati (matahari) dengan kecepatan dan lintasan tertentu. Planet tersebut
menerima cahaya dari Matahari sehingga tampak bersinar (bukan
berkedip)

B. Saran
Demikian makalah ini penulis buat, jika terdapat kesalahan
dalam penulis maupun penyampaiannya penulis mengharapkan kritikan
dan saran dari pembaca. Atas kritikan dan saran dari pembaca penulis
ucapkan terima kasih.

102
DAFTAR PUSTAKA

A. Kinseng, Rilus. 2019. “Structugency: A Theory of Action.” Sodality: Jurnal


Sosiologi Pedesaan 5 (2). https://doi.org/10.22500/sodality.v5i2.17972.

Ade Jamarudin. 2018. “Fiqhul Ta’amul ma’al Walidain, Asy Syaikh Al


Muhaddist Musthofa Al ‘Adawi hafizhahullah.” Jurnal Ushuluddin 16 (2):
136–51.
http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/670/621.

Aminullah, Muhammad. 2017. “Hubungan Pendidikan dan Kebudayaan.” 2829

103
Jurnal EMBA 5 (2): 2829–38.

Ayudia. 2022. “Pendidikan IPS Sekolah Dasar.” Bandung: Media Sains


Indonesia.

Azizah, Amirah Al May. 2021. “ANALISIS PEMBELAJARAN IPS DI SD/MI


DALAM KURIKULUM 201.” JMIE (Journal of Madrasah Ibtidaiyah
Education) 5 (1): 1. https://doi.org/10.32934/jmie.v5i1.266.

Budiyanto, Agus. 2018. “Tentang Realitas Dari Segala Sesuatu.” Jurnal Filsafat
28 (1): 1–24. https://doi.org/10.22146/jf.30244.

Ghifari, Muhammad Fikri Khallifsyah. 2022. “Fungsi Kelompok Sosial Bagi


Individu dan Masyarakat (Individu, Kelompok, dan Lembaga).” Jurnal
Pendidikan Geografi, 1–10.

Hati. 2019. “ubungan Antara Ilmu-ilmu Sosial Dan IPS (Sumber Dan Materi
IPS).” IJTIMAIYAH Jurnal Ilmu Sosial Dan Budaya 2 (1): 1–15.

Herdiana. 2019. “Hakikat, Landasan Filosofis, Perkembangan Dan Tujuan


Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar.” Journal of
Chemical Information and Modeling 53 (9): 1689–1699.

Hernikawati, Dewi. 2017. “KOMUNIKASI KELOMPOK DAN UPAYA


PENGEMBANGANNYA (Kasus Pada Galeri Internet BPPKI Jakata Terkait
Upaya Revisi Instrument Evaluasi Peserta).” Jurnal Studi Komunikasi dan
Media 21 (1): 83. https://doi.org/10.31445/jskm.2017.210107.

Hidayat, Bobi. 2020. “Tinjauan Historis Pendidikan Ips Di Indonesia.” Jurnal


Pendidikan IPS Indonesia 4 (2): 147–54.
https://doi.org/10.23887/pips.v4i2.3493.

Karim, Saeful. 2019. “Belajar IPA 3: Membuka Cakrawala Alam Sekitar Untuk
Kelas IX Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.” Bandung:
PT.Setia Purna Inves.

Khoiriyah, Khilyatul. 2019. “Evolusi Bintang pada Pembentukan Tata Surya dan

104
Sistem Keplanetan.” Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni 5 (2): 245–
56. https://doi.org/10.24042/jpifalbiruni.v5i2.124.

kurniawan, G. 2022. “Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial: Strategi Memahami dan


Perbaikan Kesalahan Konsep.” JIPSINDO: Jurnal Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Indonesia 9 (1): 64–78.

Lisnawati, Yanti. 2019. “Tata Surya.” Jakata: Direktorat Pembinaan Pendidikan


Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar dan Menengah.

Muthmainnah. 2022. “Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.” In . Jakarta: CV


Kharisma Mandiri.

Ningrum, Ayu Reza. 2020. “IPS MI/SD”. Padang: Rumah Kayu Pustaka.

Nahak, Hildgardis M.I. 2019. “Upaya Melestarikan Budaya Indonesia Di Era


Globalisasi.” Jurnal Sosiologi Nusantara 5 (1): 65–76.
https://doi.org/10.33369/jsn.5.1.65-76.

Nofiaturrahmah, Fifi. 2018. “Pelajaran ilmu pengetahuan sosial untuk Mi yang


menyenangkan.” Elementary 3 (2): 218–35.
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pelajaran+ilmu+pengetahuan+sosial+untuk+MI+u
anh+menyenangkan&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DVGq6NQjKwWQJ.

Pratiwi, A., dan Fajarini. 2021. “Konsep Pendidikan Humanis Perspektif Ki


Hadjar Dewantara.” Jurnal Pendidikann Dasar Dan Keguruan 6 (2): 1–11.

Ramadhani, Sulistyani Puteri. 2018. “Bumi dan Antariksa.” . Jawa Barat: Yayasan
Yiesa Rich.

Ramlawati, H. Hamka, Sitti Zaenab, dan Sitti Rahma Yunus. 2017. “Sistem Tata
Surya.” . Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Saputra, Oka. 2018. “Revolusidalam Perkembangan Astronomi: Hilangnya Pluto


Dalam Keanggotaan Planet Pada Sistem Tata Surya.” Jurnal Filsafat
Indonesia 1 (2): 71. https://doi.org/10.23887/jfi.v1i2.13992.

105
Sarlito, Sarlito W, Meinarno, dan Eko A. 2018. “Psikologi Sosial.”. Jakarta:
Salemba Humanika.

Siregar, Suryadi. 2017. “Fisika Tata Surya.” . Bandung: Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam ITB.

Ulkhusna. 2020. “Konsep Alam Semesta.” Jurnal basicedu 5 (2): 7–28.

Winarno, Budi. 2018. “Ilmu Sosial dan Ilmu Politik: Filsafat, Teori, dan
Metodologi.” Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 17 (1): 1–20.

Wisesa, Hendra. 2020. “Mini Ensiklopedi Alam Semesta.” . Yogyakarta: Gara


ilmu.

Zurahman, Agustan, dan Ilham Laman. 2022. “1122-Article Text-5398-1-10-


20221124.” Jurnal Pendidikan Dasar dan Keguruan 07 (2): 20–25.

106

Anda mungkin juga menyukai