Anda di halaman 1dari 8

1

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengertian antropologi merupakan perspektif ilmiah yang pada awalnya diperdebatkan, hal
ini disebabkan ada suatu yang mergukan, apakah antropologi pendidikan itu ilmu
pengetahuan atau bukan. Jadi antropologi pendidikan adalah ilmu sosial yang pendekatanya
diperoleh dari sifat yang komprehensif sehingga antropologi menjadi ilmu sosial yang
membahas tentang kondisi manusia. Sedangkan antropologi budaya merupakan ilmu sosial
yang memahami dan menjelaskan kehidupan manusia, perilaku manusia, serta budi dayanya,
yang masih memerlukan pembuktian dengan penelitian ilmiah (Saifuddin dan Achmad,
2005)1. Makalah ini disusun dengan tujuan membahas beberapa macam teori yang
berhubungan dengan sosial dan budaya, yang mana sosial dan budaya ini adalah inti dari
antropologi.

B. Rumusan Masalah

Menjelaskan macam teori mengenai Sosial-Budaya , dan memberikan gambaran atau contoh
pada setiap teorinya

C. Tujuan dan Manfaat

1. Mengetahui, faham dan menjabarkan akan teori Sosial-Budaya

2. Menjadi bahan pengingat bagi penulis akan apa yang sudah dipelajarinya
sebagaiamana yang di katakan oleh Imam Syafi’i Al-'ilmu shaidun wal kitaabatu

qayyiduhu, maksudnya adalah ilmu /pengetahuan itu di ibaratkan seperti binatang liar, da
tulisan bagaikan tali pengikatnya.

D. Metode Penelitian

Dalam peulisan makalah kali ini, metode penulisan yang digunakan adalah kolektif. Kolektif
yaitu penulisan makalah ini menghimpun data-data yang diperlukan.

1
Prof. Dr. Ruminiati, M. Si. 2016. SOSIO ANTROPOLOGI PENDIDIKAN: Suatu Kajian Multikultural. Malang;
Gunung Samudera. Cet 1. hlm. 15

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. TEORI FUNGSIONALISME

Teori fungsionalisme struktural atau juga dikenal sebagai teori struktural fungsional adalah
sebuah teori sosial murni dalam Sosiologi. Teori ini mengenai pandangan bahwa masyarakat
terbentuk dari berbagai macam sistem dan faktor yang membentuk masyarakat tersebut
sebagai suatu keutuhan2.

Setiap manusia pasti akan berhubungan dengan manusia lainnya, baik itu dalam keluarga,
dalam pekerjaan, dalam pendidikan, dan lingkungan-lingkungan lainnya. Untuk bisa
berhubungan dengan baik antar setiap manusia, maka dibutuhkan yang namanya peran atau
fungsinya masing-masing. Dari fungsi manusia pada suatu lingkungan itulah memunculkan
tugas-tugas yang harus dapat diselesaikan dengan baik. Tugasnya yang tidak dapat
diselesaikan bisa menyebabkan suatu lingkungan masyarakat menjadi tidak harmonis dan
tidak teratur3.

Jika dikaitkan dengan permasalahan, contohnya adalah menurunnya rasa keharmnosian


pada keluarga A dikarenakan peran ibu dari keluarga A telah meninggal, dan anak-anak dari
pasangan keluarga A merasa kehilangan sosok ibu yang selalu perhatian dan sosok yang
selalu ada untuk anak-anaknya. Karena merasa kehilangan anak-anak dari keluarga merasa
tidak diperhatikan lagi oleh orag tuanya yang mana mereka tidak terbiasa dengan keadaan
situasim seperti itu, akhirnya dari mereka (anak-anak keluarga) merasa tidak nyaman di
lingkungan dan keadaan barunya dan menciptakan suatu kenyamanan diluar rumah,yang
menimbulkan si anak terbawa oleh dunia luarnya yang demikian menjadi salah satu sumber
ketidak harmonisan dalam keluarga A

B. TEORI KONFLIK
2
https://tirto.id/apa-pengertian-teori-fungsionalisme-dalam-sosiologi-gikG
3
https://www.gramedia.com/literasi/teori-struktural-fungsional/

4
Adanya teori konflik sebagai reaksi dari munculnya teori fungsional, pendapat yang paling
berpengruh atau menjadi dasar dari teori ini adalah pemikiran Marx, yang pada tahun 1950-
an dan 1960-an teori ini merebak4. Teori konflik yang di gagas oleh Marx ini yaitu,
bahwasannya perbedaan kepentingan antar kelas menimbulkan relasi sosial yang bersifat
konfliktual. Pendistribusian kekayaan yang tidak merata menciptakan jurang kesenjangan
sosial, di mana semakin parah kesenjangan yang ada membesar pula potensi timbulnya
konflik sosial. Kelas sosial ini terbagi dalam dua kelompok, yakni borjuis dan proletar.

Konflik secara etimlogis adalah pertengkara , perselisihan tentang pendapat atau


keiinginan, atau perbedaan. Daam kamus besar bahasaIndonesia (KBBI) konflik mempunyai
arti percekcokan, perselisihan, dan pertentangan5. Sedangkan menurut kamus sosiologi
bermakna bermakna the overt struggle between individual or group within a society, or
between nation states6. Maksudnya adalah pertentangan secara terbuka anatara individu-
individu atau kelompok-kelompok di dalam masyarakat atau bangsa-bangsa.

Jika dikaitkan dengan permasalahan kekinian yang ada, bisa kita ibaratkan dengan konflik
yang terjadi terhadap polemik Tambang di Desa Wadas Purworejo7.

C. TEORI EVOLUSIONISME DETERMINISTIK

Teori Evolusionisme Deterministik bisa dikatakan merupakan bagian dari teori tertua
diantara teori antropologi lainnya. Teori ini dikembangkan oleh Lewis Henry Morgan serta
Edward Burnet Tylor. Teori ini berhasil memunculkan adanya hukum universal, dimana
hukum ini yang mengendalikan perkembangan keseluruhan kebudayaan manusia. Teori ini
yang mendasari setiap kebudayaan serta mengalami fase-fase dan juga evolusi8. Teori evolusi
melihat perubahan budaya terjadi karena adanya perkembangan daya fikir manusia yang
mampu merubah beberapa sisi kebuadayaan.

Teori Morgan mengenai evolusi kebudayaan mendapat acaman yang sangat tajam dari para
ahli antropologi di Inggris dan Amerika Serikat pada awal abd ke-20 ini, dan walaupun
demikian ia seorang warga Amerika yang mempunyai ilmu pengetahuan yang luas mengenai

4
Fred. Schwarz, You Can Trust the Communists. New Jersey: Prentice-Hall, Inc, Englewood Cliffs. 1960. Hlm. 71
5
Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa, 2008, Hlm. 746
6
David Jary dan Julia jary, Sosiology Dictionary, New York: HarperCollins, 1991, Hlm. 76
7
(https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210928223937-12-700736/komnas-ham-urus-konflik-lahan-
tambang-di-wadas-purworejo)
8
https://materiips.com/pengertian-antropologi-sosial

5
kehidupan masyarakat dan kebudayaan Indian penduduk pribumi Amerika, ia toh tidak
dianggap sebagai pendekar ilmu antropologi Amerika. Teori Morgan menjadi terkenal
dikalangan cendikiawan komunis berkat F. Engels, yang sebagai pengarang yang bergaya
lancar, telah befungsi membuat populer gagasan – gagasan Marx yang sering terlalu ilmiah
sifatnya.

Contoh yang dapat kita rasakan dari teori ini adalah teknologi semakin canggih, seperti
halnya dalam sector pertanian terjadi perubahan dalan proses pembajakan sawah, pada masa
terdahulu petani membajak sawah dengan menggunakan kayu yang dibentuk menjadi runcing
yang kemuddian di bantuk dengan tenaga hewan. Dan saat ini kayu dan tenaga hewan diganti
oleh tenaga yang sangat modern dengan menggunakan mesin pembajak. Perubahan ini terjdi
karena adanya perkembangan kemmpuan berfikir manusia yang melahirkan satu bentuk
kebudayaan baru9.

D. TEORI INTERAKSIONISME SIMBOLIK

Merupakan cabang dari sosiologi yang secara khusus membahas mengenai cara seorang
individu berperilaku dan membuat keputusan berdasarkan lingkungan yang ditempati
individu tersebut. Pembahasan teori ini mengacu pada apa yang menjadi dasar seseorang
melakukan perbuatan yang diinginkan di suatu lingkungan10

Interaksi adalah istilah dan garapan sosiologi, sementara simbolik merupakan garapan
komunikologo atau ilmu komunikasi. Seperti yang sedikit dijelaskan di atas bahwa teori
interaksionisme merupakan salah satu teori yang banyak digunakan dalam penelitian
sosiologi, makna sosial diperoleh melalui proses interpretasi dan komunikasi terhadap
simbol-simbol di lingkungan sekitar.

Dasar dari teori interaksionisme simbolik adalah teori behaviorisme sosial, yakni
memusatkan diri sendiri pada interaksi alami yang terjadi antara individu dalam masyarakat
dan sebaliknya, masyarakat dan individu. Interaksi yang muncul berkembang lewat simbol-
simbol yang diciptakan, meliputi gerak tubuh, suara, gerak fisik, ekspresi hingga dilakukan
dengan sadar.

Teori interksionisme simbolik (symbolic interactionism) diperkenalkan oleh Herbert


Blumer dan George Herbert Mead tahun (1863 – 1931). Teori interaksi simbolik berangkat
dari pemikiran bahwa realitas sosial merupakan sebuah proses yang dinamis11.

Contoh interaksionisme simbolik seperti ketika melihat rambu-rambu lalu lintas larangan
parkir dengan simbol lempengan berbentuk lingkaran dengan tanda huruf P yang dicoret.

9
https://anwarsyamsu.wordpress.com/2018/04/25/teori-antropolgi-dan-contohnya/
10
https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/teori-interaksionisme-simbolik/
11
https://www.kompasiana.com/salisanaml/613b0a4c31a2872c7c590de2

6
Tanda ini merupakan simbol dan disepakati bahwa maknanya berupa larangan parkir di
seputaran tempat tanda tersebut berada.

E. TEORI ORIENTASI NILAI BUDAYA


Teori ini dirintis oleh sepasang suami istri antropolog Clyde Kluckhohn dan Florence
Kluckhohn yang diuraikan dalam serangkaian karangannya (Kluckhohn, 1951; 1953; 1956)
kemudian secara mendalam dituangkan dalam karya Florence Kluckhohn dan FL Stodtbeck
dalam judul Variations in Value Orientation (1961). Menurut teori tersebut, hal-hal yang
paling tinggi nilainya dalam tiap kebudayaan hidup manusia minimal ada lima hal, yaitu;
(a) human nature atau makna hidup manusia;
(b) man nature atau makna dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya;
(c) time, yaitu persepsi manusia mengenal waktu;
(d) activity, yaitu masalah makna dari pekerjaan, karya, dan amal dari perbuatan manusisa;
(e) relational, yaitu hubungan manusia dengan sesama manusia Lima masalah inilah yang
disebut value orientations atau orientasi nilai budaya12.
Contoh dari teori ini mengenai persepsi manusia tentang waktu;
•Berorientasi hanya kepada masa kini. Apa yang dilakukannya hanya untuk hari ini dan esok.
Tetapi orientasi ini bagus karena seseorang yang berorientasi kepada masa kini pasti akan
bekerja semaksimal mungkin untuk hari-harinya.

•Orientasi masa lalu. Masa lalu memang bagus untuk diorientasikan untuk menjadi sebuah
evolusi diri mengenai apa yang sepatutnya dilakukan dan yang tidak dilakukan.

•Orientasi masa depan. Manusia yang futuristik pasti lebih maju dibandingkan dengan
lainnya, pikirannya terbentang jauh kedepan dan mempunyai pemikiran nyang lebih matang
mengenai langkah-langkah yang harus di lakukann nya.

12
https://www.sosiologi79.com/2017/04/kluckhohn-teori-orientasi-nilai-budaya.html#google_vignette

7
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Ruminiati, M. Si. 2016. SOSIO ANTROPOLOGI PENDIDIKAN: Suatu Kajian
Multikultural. Malang; Gunung Samudera

Fred. Schwarz, You Can Trust the Communists. New Jersey: Prentice-Hall, Inc, Englewood
Cliffs. 1960.

Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa, 2008.

David Jary dan Julia jary, Sosiology Dictionary, New York: HarperCollins, 1991.

https://tirto.id/apa-pengertian-teori-fungsionalisme-dalam-sosiologi-gikG

https://www.gramedia.com/literasi/teori-struktural-fungsional/

(https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210928223937-12-700736/komnas-ham-urus-
konflik-lahan-tambang-di-wadas-purworejo)

https://materiips.com/pengertian-antropologi-sosial

https://anwarsyamsu.wordpress.com/2018/04/25/teori-antropolgi-dan-contohnya/

https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/teori-interaksionisme-simbolik/

https://www.kompasiana.com/salisanaml/613b0a4c31a2872c7c590de2

https://www.sosiologi79.com/2017/04/kluckhohn-teori-orientasi-nilai-
budaya.html#google_vignette

Anda mungkin juga menyukai