Anda di halaman 1dari 10

RANGKUMAN

SEJARAH PERKEMBANGAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Oleh:

MUHAMMAD RAFDI
190208003
PROSES BERKEMBANGNYA SOSIOLOGI

Pada Abad ke-18


Sudah menekankan peranan akal budi dalam memahami perilaku manusia
dan dalam memberikan landasan untuk hukum-hukum dan organisasi negara.
Filsafat pencerahanlah yang merumuskan ini (Enlightenment)

bahwa kehidupan nomaden lebih dahulu ada


Ibnu Khaldun (1332-1406) Filsuf sosial yang
dibanding kehidupan kota dan masing-masing
merumuskan suatu model tentang suku
kehidupan ini mempunyai
bangsa nomaden dalam bukunya yang
karakteristik tersendiri yang dikenal dalam
bernama al-muqaddimah.
teori “siklus peradaban”.

Comte menyatakan tentang hukum


Auguste Comte (1798-1857) perkembangan masyarakat melalui tiga tahap utama. (1)
orang pertama yang mencetuskan tahap teologis, ditandai oleh kekuatan zat adikodrati Yang
nama sosiologi dalam bukunya Maha Kuasa; (2) tahap metafisik, ditandai oleh kekuatan
Course de Phillosophie Positive yang terbit pikiran dan ide-ide abstrak yang absolut; dan (3) tahap
pada 1838 positif yang ditandai dengan kemajuan ilmu-ilmu
positivistik untuk kemajuan dan keteraturan hidup manusia
Herbert Spencer (1820-1830) mempopulerkan istilah sosiologi dalam bukunya yang berjudul
Principles of Sociology (1876). Ia mengemukakan bahwa kunci memahami gejala sosial atau
gejalaalamiah itu adalah hukum evolusi universal.

Pada akhir abad 15, di Eropa Barat telah terjadi renaissance (kebangkitan kembali) yang
ditandai dengan mulai tumbuhnya kepercayaan diri sendiri dan revolusi industry Perancis.
Revolusi industri dan Revolusi Perancis mendorong perubahan sosial yang menimbulkan cultural
lag (kesenjangan kultural) sehingga menjadi penyebab munculnya masalah-masalah sosial yang
dialami dunia pendidikan. Para ahli sosiologi menyumbangkan pemikirannya untuk memecahkan
masalah itu, hinggal lahirlah sosiologi pendidikan.

Emile Durkheim melalui bukunya Rules of Sociological Method menguraikan tentang


pentingnya metodologi ilmiah di dalam sosiologi untuk meneliti fakta sosial yakni sebuah
kekuatan dan struktur yang bersifat eksternal, tetapi mampu mempengaruhi perilaku individu.
PERKEMBANGAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN

1. Lester Frank Word (1841-1913), Sumbangan Word yang penting terhadap sosiologi pendidikan adalah
pemikirannya tentang evolusi sosial yang merupakan perkembangan masyarakat secara gradual yang
menunjukkan proses perubahan yang terjadi dalam dinamika kehidupan sehari-hari dalam tiap
masyarakat. Sehingga, pendidikan adalah alat penting untuk mendorong terjadinya proses evolusi
masyarakat dalam mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan.
2. John Dewey mengembangkan teori Lester Frank Word dengan aliran pragmatismenya, dia mengatakan
bahwa pendidikan harus mampu membekali anak didik sesuai dengan kebutuhan yang ada pada
lingkungan sosialnya. Ia menerapkan 2 pendekatan, yaitu Problem Solving Method dan Learning by
Doing. Problem Solving Method adalah metode kebebasan pesera didik sepenuhnya untuk memecahkan
masalah-masalah tersebut sesuai dengan perkembangan kemampuannya. Learning by Doing adalah
konsep pendidikan untuk menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dengan kebutuhan dalam
masyarakat.
3. Emile Durkheim (1858-1917), pandangannya terhadap pendidikan sebagai suatu social thing (ikhtiar
sosial). Atas dasar pandangan bukanlah hanya aktualnya, tetapi ini beliau mengatakan bahwa
“pendidikan itu satu bentuk, baik dalam artian ideal maupun bermacam-macam. pemikiran Durkheim
terangkum dalam konsep “solidaritas sosial” yang terbagi atas solidaritas mekanik dan solidaritas
organik. Solidaritas mekanik didasarkan pada suatu kesadaran kolektif bersama,sedangkan solidaritas
organik didasarkan pada tingkat saling ketergantungan yang tinggi.
Lanjutan…

4. Karl Mannheim (1893-1947), menurut Mannheim, pendidikan tidak semata-mata kebudayaan dan
sebagai alat merealisasikan cita-cita abstrak suatu atau sebagai alat transformasi keahlian teknis, tetapi
pendidikan merupakan bagian dari proses mempengaruhi manusia. Pendidikan hanya dapat dipahami
dalam konteks untuk membentuk masyarakat seperti apa yang kita inginkan. Dia juga menyebutkan 3
kurikulum penting yang harus diterapkan oleh Lembaga Pendidikan guru, yaitu sosiologi untuk guru,
sosiologi pendidikan, dan sosiologi mengajar.
5. George Payne, Ia menegaskan bahwa di dalam lembaga-lembaga, kelompok-kelompok sosial, proses
sosial, terdapat hubungan-hubungan sosial, dimana dengan interaksi sosial itu individu memperoleh dan
mengorganisir pengalaman-pengalamannya. Ia memandang sosiolgi pendidikan sebagai studi yang
konfrenhensif tentang segala aspek pendidikan dari segi ilmu yang diterapkan.
Fase pertama, dimana sosiologi sebagai bagian dari pandangan
tentang kehidupan bersama filsafat umum.

Fase kedua, timbul keinginan-keinginan untuk membangun


susunan ilmu berdasarkan pengalaman-pengalaman.

Menurut ary Gunawan,


bahwa sejarah sosiologi Fase ketiga, merupakan fase awal dari sosiologi sebagai ilmu
itu terdapat 4 fase: pengetahuan yang berdiri sendiri. 

Fase keempat, keinginan untuk bersama-sama memberikan


batas yang tegas tentang objek sosiologi, sekaligus memberikan
pengertian-pengertian dan metode-metode sosiologi yang
khusus.
Paradigma Sosiologi Pendidikan

Pengertian Paradigma

paradigma adalah cara pandang yang membantu seorang ilmuan


untuk merumuskan apa yang harus dipelajari, persoalan-persoalan
apa yang harus dijawab, bagaimana seharusnya menjawabnya, serta
aturan-aturan apa yang harus diikuti.

Istilah paradigma dikemukakan pertama kali oleh Thomas Kuhn


Kuhn mengajukan model alur perkembangan
ilmu pengetahuan sebagaimana berikut ini:
Paradigma I → Normal Science → Anomalies → Crisis → Revolusi → Paradigma II.
Paradigma Sosiologi
Paradigma Fakta Sosial, fakta sosial dipahami sebagai
barang sesuatu (thing) yang berbeda dari dunia ide
yang menjadi sasaran penyelidikan filsafat. Pelopor
paradigma ini adalah Durkheim.

Paradigma Definisi Sosial, dipahami sebagai tindakan


individu sepanjang tindakannya itu mempunyai makna
atau arti subyektif bagi dirinya dan diarahkan kepada
Ritzer memetakan paradigma
tindakan orang lain. Pelopor paradigma ini adalah
sosiologi ke dalam tiga macam:
Max Weber. Menurut Weber ada 2 cara memahami
motif tindakan yaitu: kesungguhan, dan
mengenangkan serta menyelami pengalaman.

Paradigma perilaku sosial, Pokok persoalan sosiologi


menurut paradigma ini adalah tingkah laku individu
yang berlangsung dalam hubungannya dengan faktor
lingkungan yang menghasilkan akibat-akibat atau
perubahan dalam faktor lingkungan menimbulkan
perubahan terhadap tingkah laku.
PERTANYAAN

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:


1. Jelaskan pengertian sosiologi!
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu “Socius” yang berarti kawan, sedangkan “Logos” berarti
ilmu pengetahuan. Jadi, sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan interaksi dalam
suatu kelompok masyarakat serta mengkaji fenomena-fenomena yang terjadi dalam masyarakat
tersebut.

2. Siapa tokoh-tokoh pendiri sosiologi?


Auguste Comte, Herbert Spencer, Emile Durkheim, Max Weber, Karl Marx, George Simmel,
Ferdinand Tonnies, Herbert Marcuse, dan Anthony Giddens.

3. Faktor-faktor apakah yang melahirkan sosiologi?


Tumbuhnya kapitalisme pada akhir abad 15, lahirnya ilmu pengetahuan dan teknologi modern,
perubahan sosial politik di Eropa, revolusi industri abad ke 18, dan revolusi Perancis.

4. Siapakah tokoh-tokoh pendiri sosiologi pendidikan?


Lester Frank Word, John Dewey, Emile Durkheim, Karl Mannheim, dan George Payne.

5. Bagaimana pandangan mereka tentang pendidikan?


1). Lester frank word memandang pendidikan adalah alat penting untuk mendorong terjadinya proses
evolusi masyarakat dalam mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan. Sekolah merupakan institusi
penting untuk menuju perubahan masyarakat dan mempunyai fungsi sosial yang lebih besar daripada
Lanjutan…

2). Menurut John Dewey, Pendidikan harus mampu membekali anak didik sesuai dengan kebutuhan
yang ada pada lingkungan sosialnya oleh sebab itu hubungan lembaga pendidikan dan masyarakat
sangat penting.
3). Menurut Emile Durkheim, pendidikan itu bukanlah hanya satu bentuk, baik dalam artian ideal
maupun aktualnya, tetapi bermacam-macam. Keragaman bentuk dimaksud sebenarnya mengikuti
banyaknya perbedaan lingkungan di masyarakat sendiri
4). Menurut Karl Mannheim, pendidikan adalah sebagai salah satu elemen dinamis dalam sosiologi.
ahli sosiologi tidak memandang pendidikan semata-mata sebagai alat merealisasikan cita-cita abstrak
suatu kebudayaan atau sebagai alat transfer keahlian teknis, akan tetapi sebagai suatu bagian dalam
proses mempengaruhi manusia.
5). Menurut George Payne, pendidikan bertujuan utama memberi kepada guru- guru (termasuk para
peneliti dan siapa pun yang terkait dalam bidang pendidikan) latihan – latihan yang efektif dalam
bidang sosiologi sehingga dapat memberikan sumbangannya secara cepat dan tepat kepada masalah
pendidikan.

6. Paradigma apa saja yang berkembang di sosiologi pendidikan?


Paradigma fakta sosial, paradigma definisi sosial, dan paradigma perilaku sosial.

Anda mungkin juga menyukai