Anda di halaman 1dari 5

Sosiologi komunikasi diambil dari dua kata yaitu

‘sosiologi’ dan ‘komunikasi’. Sosiologi komunikasi sendiri


memiliki pengertian yatu suatu ilmu yang mempelajari
tentang ilmu komunikasi ditinjau dari segi sosiologis
atau kemasyarakatan.
Soerjono Soekanto (Soekanto, 1992: 471) berpendapat
tentang sosiologi komunikasi bahwa, sosiologi
komunikasi merupakan kekhususan sosiologi mempelajari
interaksi sosial. Interaksi sosial merajuk pada suatu
hubungan atau komunikasi yang menimbulkan proses
saling pengaruh-mempengaruhi antara para individu,
individu dengan kelompok maupun antarkelompok juga
memiliki kaitan dengan public speaking, yaitu bagaimana
seseorang berbicara kepada publik.
Sejarah Sosiologi Komunikasi

Teori tentang komunikasi masuk ke dalam kajian


sosiologi bermula dari pemikiran Karl Marx yang
menempuh dua jalur. Dua jalur tersebut di
antaranya teori dari Auguste Comte, Talcott Parson
dan Robert K. Merton tentang paradigma fungsional
dalam teori-teori komunikasi yang beraliran struktural
fungsional.
dari pemikiran Karl Marx dan Habermas
tentang paradigma konflik dalam teori
kritis komunikasi. Hal ini menjadikan topik
yang sangat penting bagi para pakar
sosiologi tentang interaksi sosial antar
individu. Asal mula lahirnya perspektif
sosiologi komunikasi dalam fungsional
maupun konflik berasal dari teori ‘Social
Dynamic’ oleh Auguste Comte, ‘Kesadaran
Kolektif’ oleh Durkheim dan ‘Interaksi
Sosial’ oleh Marx, juga teori ‘Tindakan Komunikatif’ dan
‘Teori Komunikasi; oleh Habernas.

Filsafat Sosial

Di dalam filsafat sosial sendiri didasarkan pada


perubahan peradaban yang semakin maju dengan
ideologi-ideologi yang kuat. Drajakara (1962;8)
menyebutkan bahwa dalam suasana umum terdapat satu
hal yang penting, yaitu tampilnya ‘Grudform’ dari
kehidupan manusia, yang disebut sosialitas. Bahkan
sosialitas manusia merupakan bagian yang paling utama
dalam kehidupan.
Sosiologi Modern

Perkembangan sosiologi modern ini berawal dari sejarah


teori sosiologi Amerika yang didasari oleh liberalisme,
perubahan sosial juga arus intelektual dalam
industrialisasi dan urbanisasi terhadap dampaknya.
Padahal, Ward sendiri menegaskan bahwa tugas sosiolog
harus memiliki sosiologi terapan dalam penelitian
pengetahuan ilmiah.

Seperti pada tahun 1982, yang


terbentuknya Mazhab Chicago dan
diprakarsai oleh Albion Small yang
mengaitkan antara agama dengan
kepentingan reformasi sosial secara
ilmiah. Perkembangan mazhab tersebut
memicu kelompok
perempuan sebagai pembaru sosial
yang dipelopori oleh Anna Julia
Cooper, Charlotee Perkins Gilman,
Jane Addams, Marianne Weber
dan tokoh perempuan lainnya.

Di tengah abad 20, teori sosiologi mulai


berkembang di Harvard dan
pemahaman mengenai itu, tidak terlepas dari karya Karl
Mannheim. Karya tersebut kemudian dikenal dengan
pemisahan gagasan antara ideologi dengan utopia.
Berbagai pendekatan tersebut, di awal abad 21 mulai
muncul teori sosila multikultural. Kemunculan ini ditandai
dengan adanya teori sosiologi feminis, dan lahirlah teori
sosiologi “homoseksual”. Namun, semakin
berkembangnya kehidupan sosial dan intelektual,
membuat masyarakat lebih memahami situasi sosial
terkait perubahan di dalam lingkungannya.

Adapun bebreapa teori sosiologi komunikasi di


antaranya:

 Teori Evolusi, yang telah dibuktikan oleh


Veeger, Karel (1993;79), Charles Darwin (1809-
1882) bahwa variasi dan diferensiasi besar di alam
flora dan fauna merupakan suatu hasil proses yang
sangat lama.
 Teori Struktural Fungsionalisme, yang tidak
bersifat historis dan tidak mengikuti
perkembangan suatu gejala sosial.

 Teori Interaksionisme, yang berasal dari


Herbeart Blumer. Teori ini merupakan
perkembangan dari teori George Herbert Mead.
Mereka menegaskan bahwa perilaku manusia dapat
diuraikan secara memadai dengan hanya
menggunakan skema-skema determinitis seperti
skema stimulus-respons dari behaviorisme atau
independen.
 Teori Perilaku, yang muncul dalam rangka
menerapkan prinsip-prinsip psikologi perilaku ke
dalam sosiologi.
 Teori Pertukaran, yang muncul adanya reaksi
terhadap paradigma fakta sosial.
 Teori Konflik, yang muncul karenada
adanya masyarakat yang berada dalam proses
perubahan dan ditandai oleh pertentangan
terhadap unsur-unsurnya.
 Teori Aksi, yang muncul karena adanya tindakan
dari kesadaran manusia sebagai subjek dan dari
situasi eksternal sebagai objek.
 Teori Fenomenal, yang muncul dari tindakan
manusia yang menjadi suatu hubungan sosial bila
manusia memberikan arti atau makna tertentu
terhadap tindakan tertentu dan manusia lain
memahami pula tindakannya itu sebagai suatu yang
penuh arti.

Anda mungkin juga menyukai