KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
masyarakat (Zamroni (dalam Aji, 2014:28). Menurut Aji (2013:31) mata pelajaran
PPKn merupakan mata pelajaran yang mempunyai misi membina nilai, moral, dan
norma secara utuh bulat dan berkesinambungan, tujuan PPKn adalah untuk
membentuk watak warga negara yang baik, yaitu yang tahu, mau dan sadar akan
PPKn adalah pembelajaran yang mengajarkan akan nilai-nilai demokrasi dan juga
mengajarkan akan moral dan norma secara utuh dan berkesinambung. Untuk
membentuk watak warga negara yang baik, yang tahu, mau dan sadar akan hak
dan kewajibannya.
11
12
pendapat yang dikemukaan oleh Ruminiati (dalam Riris) ruang lingkup PPKn
semester II
standar isi merupakan batas minimal yang harus dicapai oleh peserta didik dalam
berorganisasi
Pada penelitian ini kajian materi yang akan dibahas adalah materi yang
terdapat pada mata pelajaran PPKn kelas 5 bab 4 tentang memahami kebebasan
13
1) Pengertian organisasi
2) Tujuan organisasi
organisasi politik.
3) Organisasi di sekolah
4) Organisasi di masyarakat
5) Unsur-unsur organisasi
dalam organisasi, menjadi anggota organisasi syaratnya sangat mudah, yaitu mau
mematuhi peraturan dan tata tertib organisasi. Selain itu, juga mau melaksanakan
hak dan kewajiban sesuai dengan peran dan statusnya. Struktur organisasi
organisasi berbedabeda.
pembelajaran adalah cara atau sebuah trik untuk melakukan pembelajaran yang
membuat siswa betah dalam belajar serta mendapat hasil yang sesuai dengan yang
yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Dari kedua pernyataan yang telah disebutkan di atas dapat
disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan guru
dalam penyampaian materi dan cara tersebut bersifat sangat penting karena dapat
mempermudah peserta didik dalam memahami bahan ajar atau keilmuan yang
permasalahan yang diberikan oleh guru”. Dari pendapat Febriyanti dan Maya
lebih tinggi untuk seluruh siswa namun juga meningkatkan rasa percaya diri,
kemampuan saling membantu dan bekerjasama antar teman dan pula terhindar
dari persaiangan antar individu, dengan kata lain tidak saling mengalahkan antar
bukan saja capaian akademik, tapi juga capaian non akademik seperti hubungan
interpersonal dan kerja sama kelompok. Dari pendapat yang dikemukakan oleh
Nafiur dan Asmadi manfaat dari pembelajaran kooperatif yaitu dapat memberikan
peningkatan tidak saja dalam hal akademiknya. Tetapi dapat juga meningkatkan
kemampuan non akademik seperti kerja sama antar kelompok, rasa percaya diri
kooperatif adalah agar peserta didik dapat belajar secara kelompok bersama
pembelajaran kooperatif yang disampaikan oleh Anita, Sri Asih (2010:40) juga
semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan
oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi
pembelajaran. Salah satu sumber belajar yang harus digunakan terlebih dahulu
belajar
ilmu sosial dan kemanusiaan, sedangkan lingkungan alam dapat digunakan untuk
peserta didik akan cinta alam dan partisipasi dalam memelihara dan melestarikan
yang secara sengaja dibuat oleh manusia untuk tujuan tertentu yang
bermanfaat untuk kehidupannya.
dijadikan sebagai sumber belajar terdiri dari lingkungan alam, lingkungan buatan
dan lingkungan sosial. Pada penelitian ini lingkungan yang menjadi sumber
kungan memiliki fungsi yang sangat penting yaitu fungsi psikologis, fungsi
didalamnya ada komponen sekolah yaitu pendidik dan peserta didik bahkan
berbagai benda-benda mati yang bisa dijadikan sumber belajar. Jadi komponen
atau unsur dari lingkungan sekolah adalah guru, siswa, dan berbagai benda-benda
mati yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar misalnya ruang kelas,
sumber yaitu:
seharusnya sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, ekonomis, praktis dan
21
sederhana, mudah didapat dan fleksibel dan luwes”. Jadi memilih sumber belajar
bukanlah hal yang mudah tetapi bagaimana guru menyesuaikan antara tujuan yang
ingin dicapai dengan sumber belajar yang akan digunakan, selain itu ada baiknya
jika sumber belajar bersifat ekonomis, praktis dan sederhana, dan juga fleksibel
serta luwes.
belajarnya.
Dari kedua pendapat tersebut berarti hasil belajar yaitu perubahan yang di-
miliki siswa setelah terjadinya proses pembelajaran. Dari hasil pembelajaran guru
dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut baik secara
sehingga dapat dianalogikan prestasi belajar PKkn siswa sebagai tolok ukur
pengetahuan demokrasi siswa. Hasil pembelajaran PPKn bukan hanya dilihat dari
aspek kognitif atau ilmu pengetahuan yang dikuasai saja, tetapi hasil
pembelajaran PPKn juga dilihat dari perubahan sikap yang akan nampak setelah
pembelajaran itu selesai. Menurut Aji (2014:31) “menyatakan bahwa PPKn lebih
yang lain”.
Dari kedua pendapat diatas dapat diketahui bahwa hasil belajar dalam
dan sikap. Hasil atau prestasi siswa yang diperolah dijadikan tolak ukur untuk
penilaian terhadap pengetahuan peserta didik dapat dilakukan melalui tes tulis, tes
lisan dan penugasan”. Pendapat lain menyatakan bahwa penilaian kognitif adalah
siswa dalam aspek pengetahuan yang meliputi ingatan atau hafalan, pemahaman,
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar ranah kognitif
adalah hasil belajar yang berupa pengetahuan peserta didik yang diukur melalui
tes tulis, tes lisan dan penugasan yang harus dilakukan oleh seorang guru untuk
ingatan atau hafalan, pemahaman, penerapan atau aplikasi, analisis, sintesis, dan
evaluasi.
Penilaian sikap atau afektif adalah penilaian terhadap prilaku peserta didik
perubahan sikap baik spiritual maupun sosial setelah adanya proses pembelajaran
Jadi penilaian sikap adalah penialain yang berkenaan dengan tingkah laku
siswa dalam pembelajaran yang dilakukan dengan cara observasai langsung saat
dan sundari (dalam majid, 2012:33). Dari pendapat diatas dapat disimpulkan
siswa, pengorganisasian siswa, dan penilaian siswa secara komplek terhadap suatu
penilaian yang di dasarkan pada siswa bisa atau mampu memahami tentang
26
pelajaran yang telah diberikan guru dan guru menilai kompetensi keterampilan
melalui penilaian yang berupa: kinerja, proyek, dan portofolio untuk mengukur
adalah penilaian yang didasarkan pada kemampuan siswa yang dinilai guru
melalui hasil kinerja, proyek dan portofolio yang dapat digunakan untuk
didik yang dipelajari di sekolah dan sumber lain, penilaian ranah psikomotorik
dengan gerak atau aktivitas fisik, misalnya keterampilan atau skills (Mas’ud dan
27
dilihat dari wujud nyata seatu objek yang dihasilkan oleh keterampilan siswa
dalam pembelajaran.
dilakukan beberapa peneliti adalah sebagai berikut: Supriono pada tahun: 2004
metode kooperatif maka antusias belajar siswa mulai terlihat dengan adanya
karena materi yang dibahas sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Nafiur Rofiq
sesuai dengan karakter usia siswa kelas atas yang gemar bermain dan bekerja
informasi lingkungan belum perna ada yang menggunakan. Atas dasar tersebut
perbedaan penelitian ini dengan penelitian relevan yaitu sekolah yang dijadikan
tempat penelitian berbeda, tingkat satuan pendidikan yang berbeda, dan sumber
belajar yang berbeda, pada penelitian ini peneliti menjadikan lingkungan sekolah
C. Kerangka pikir
Sharing
Kondisi akhir informasi atau
diskusi