Ilmu Pendidikan yang diampu oleh Ibu Oktiana Handini S. Pd,. M. Pd.
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mencapai proses pembelajaran dan untuk sarana
mengembangkan serta meningkatkan kualitas potensi yang ada dalam diri manusia di masa yang akan
datang baik bagi dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Khusunya dalam lingkup perkembangan anak
pada usia sekolah dasar(SD). Tentu proses ini melibatkan peran para pendidik yang berkompeten agar
mencapai hasil yang baik.
B.Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan perspektif pendidikan dan dimensi pendidikan masa depan?
C.Tujuan
D.Manfaat
Setelah mempelajari makalah ini,kita dapat mengetahui bagaimana cara memperlakukan anak Sekolah
Dasar (SD).
BAB II
PEMBAHASAN
1) Pengertian perspektif
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa perspektif adalah 1. Cara melukiskan suatu
benda dan lain-lain pada permukaan yang mendatar sebagai mana yang terlihat oleh mata dengan tiga
dimensi panjang, lebar, tingginya.
proses, cara, atau perbuatan untuk menjadi maju dalam proses pembelajaran yang dilakukan untuk
kehidupan dikurun waktu yang akan datang.
Menurut Huse dan Bowditch dalam Thoha 2004 : 126 perspektif terdiri atas 3 golongan, yakni :
Perspektif I, Perspektif II, dan Perspektif III. Dalam perspektif I, intinya sama dengan paham tradisional
yang melihat organisasi atau manajemen dari perspektif rancangan yang berstruktur. Aliran-aliran dalam
perspektif ini hanya memikirkan isu-isu tentang bagaimana organisasi seharusnya disusun, fungsi-fungsi
yang seharusnya dijalankan, siapa-siapa yang seharusnya menjadi pimpinan dan bawahan, dan gaya
kepemimpinan apa yang seharusnya dijalankan.
Menurut Huse dan Browditch dalam Thoha 2004 : 127-128 Perspektif II dinamakan dengan aliran
pekerjaan. Teori organisasi dan manajemen dalam kelompok perspektif ini secara pokok memikirkan
bagaimana sesuatu informasi dapat disampaikan dengan melalui sarana- sarana tertentu. Pemikiran
semacam ini banyak mempergunakan pendekatan matematis, sebab sangat dekat dengan penggunaan
komputer dan simulasi. Komponen dalam perspektif II ini terdiri dari pendekatan riset operasional
operation research. 15 Perspektif III dinamakan perspektif kemanusiaan. Pandangan pemikiran dalam
perspektif ini ialah menekankan bahwa unsur manusia dalam setiap kerja kelompok dirasakan lebih
penting daripada sekedar struktur dan hierarki yang membentang pada setiap jajaran organisasi.
Menurut Alfred Binet dalam Thoha 2004 : 129 yang memulai pertama kali melakukan uji coba terhadap
perbedaan kecerdasan setiap orang.
Menurut Hugo Musterbeg dalam Thoha 2004 : 129 merancang suatu program latihan bagi sopir-sopir
yang mengendarai truck-lori. Dari uji coba dan program latihan tersebut, kemudian dapat diketahui
bahwa ada faktor lain yang amat menentukan pada setiap usaha kerja sama itu mencapai sukses. Faktor
itu ialah akibat yang ditimbulkan dari kelompok kerja. Dan hanya dari kelompok kerja inilah kemudian
dapat diketahui kebutuhan-kebutuhan, keinginan-keinginan, dan perasaan-perasaan para pekerja.
Saat ini pendidikan berimplikasi pada munculnya demokratisasi pendidikan sekolah maupun lingkungan
pendidikan.
Sehingga tidak ada lagi yang namanya anak nakal atau bodoh.
Pendidik berperan sebagai motivator,fasilitator untuk merangsang potensi yang ada pada anak.
-Revolusi pendidikan
Akhirnya,penulis berpendapat akan sulit ditemukan keteraturan karena setiap anak redupungkinkan
untuk mengerjakan hal yang berbeda,baik jumlah maupun jenisnya.Akan sulit ditemukan kepastian
karena setiap anak dimungkinkan melakukan pilihan kegiatan yang berbeda.Demikian pula,akan sulit
ditemukan ketaatan dan kepatuhan karena suasana depat,ekspresi diri,pengambilan peran yang
berbeda sangat ditonjolkan.Jadi,yang tersisa dan muncul sangat jelas adalah kesemrawutan.Sebagai
kesimpulan,penulis menegaskan bahwa konsep pendidikan masa depan kembali sebagai paradigma
pembelajaran, "kesemrawutan" merupakan kerangka pikir pemecahan masalah - masalah
pembelajaran dengan merancang beragam tindakan belajar sesuai dengan keragaman kekhasan si
belajar,menuju ke tujuan yang beragam dengan strategi yang beragam, dan dengan melibatkan sumber
sumber yang beragam pula.Hidup adalah untuk menghargai keragaman dan menghargai perbedaan.
4) Unsur-Unsur Pendidikan
Unsur-unsur pendidikan adalah semua komponen yang harus ada di dalam proses pendidikan, yang
semuanya harus merupakan satu kesatuan yang padu dan saling mengisi satu sama lain.Berikut
merupakan unsur-unsur pendidikan yang harus ada dalam beberapa hal:
Pengertian sistem menunjuk kepada 2 hal pokok yaitu sutu wujud yaitu kepada suatu bentuk atau benda
tertentu dan kepada suatu tata cara tertentu(pemecahan masalah)Pendekatan sistem digunakan dalam
rangka memahami sesuatu sebagai keseluruhan yang terpadu dalam rangka memecahkanmasalah.Misal
tentang pendidikan nasional ataupun yang lainya.
1) Hakikat Manusia
Manusia adalah mahlukk yang bertanya, ia mempunyai rasa ingin tahu untuk mengetahui segala
sesuatu.Sebagaimana abnak kecil saja selalu bertanya tentang berbagai hal?.Dalam rentang ruang waktu
tertentu manusia telah dan selalu berupaya mengetahui dirinya sendiri ia memmpelajari melalui
berbagai pendekatan baik dari segi (religi,sosial,komunikasi, filosofi, psikologi, politik dan lain-
lain).Namun dibalik karakteristik yang dimiliki masing–masing manusia tersebut pada hakikatnya
terdapat satu hal yang sama semua manusia itu sama di hadapan Tuhan yang membedakan adalah
keimanan,maartabat, dan amal atau ilmu yang berguna.
Pengertian hakikat manusia adalah seperangkat gagasan atau konsep yang mendasar tentang manusia
dan makna eksistensi manusia di dunia.Hakikat berkenaan dengan ‘’ prinsip adanya ‘’(principe de etre)
manusia.Dengan kata lain ,pengertian haikat manusia adalah seperangkat gagasan tentang ‘’sesuatu
yang olehnya’’ manusia ingin menjadi apa yang terwujud dan manusia memiliki kharakteristik yang khas
atau unik dan sebagainya.
Fungsi Manusia
Maksudnya adalah manusia sebagi subjek yang memiliki kesadaran dan seharusnya menyadari
keberadaan-Nya (Tuhan). Kemudian mampu membedakan dirinya dengan segala sesuatu yang ada di
luar dirinya.Selain itu manusia bukan hanya mampu berfikir tentang dirinya dengan segala sesuatu yang
ada di luar dirinya,tetapi sekaligus sadar tentang pemikiranya,alam,juga orang-orang yang ada di
sekitarnya.
Masalah lain yang di tanyakan dan dipikirkan manusia khusunya oleh para filsuf adalah berkenaan
dengan struktur metafisik manusia antara badan dan jiwa rohaninya.
Sebagaimana anda alami bahwa manusia menyadari keberadaan diri sendiri.Kesadaran manusia akan
diri merupakan perwujudan individualitas manusia.Manusia sebagai kenyataan yang riil dalam
kesadaran manusia.
Manusia adalah mahluk individu namun juga sebagai mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan
ada pada saat tertentu membutuhkan bantuan orang lain.Setiap manusia memang mempunyai tujuan
hidup masing-masing.Namun manusia hidup bermasyarakat dan bersosialisasi dengan orang di sekitar
kita.
Dalam uraian telah dikemukakan bahwa manusia sadar akan diri dan lingkunganya, mempunyai potensi
untuk berfikir daan berkehendak
bebas, bertanggung jawab.
6) Peranan Pendidikan Dalam Memanusiawikan Manusia
Pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia baik dalam bentuk formal maupun informal.
Pendidikan dalam bentuk formal adalah pengajaran, yakni proses transfer pengetahuan atau usaha
mengembangkan dan mengeluarkan potensi intelektualitas dari dalam diri manusia. Intelektualitas dan
pengetahuan itupun belum sepenuhnya mewakili diri manusia. Disinilah akhir dari tujuan pendidikan,
yakni melakukan proses “humanisasi”(memanusiakan manusia) yang berujung pada proses
pembebasan.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mencapai proses pembelajaran dan untuk sarana
mengembangkan serta meningkatkan kualitas potensi yang ada dalam diri manusia di masa yang akan
datang baik bagi dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Perspektif pendidikan adalah suatu konsep
yang dilihat dari sudut proses bahwa pendidikan adalah proses dalam rangka mempengaruhi peserta
didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya dan yang akan
menimbulkan perubahan pada dirinya, sehingga berfungsi sesuai kompetensinya dalam kehidupan
bermasyarakat. Pendidikan tak hanya di sekolah saja namun bisa di lingkungan,dari pengalaman
ataupun lingkup mana saja. Pendidikan proses memanusiakan manusia adalah pendidikan
mengantarkan peserta didik menuju kematangan dan kedewasaan rohani dan jasmani sehingga peserta
didik dapat menjadi manusia yang benar-benar sempurna (manusia seutuhnya) baik dari aspek
kecerdasan, emosional, spiritual, dsb.
2. Saran
Melihat kenyataan bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan yang maksimal diperlukan sebuah
hubungan timbal balik yang yang erat maka diperlukan sebuah koordinasi antar lingkungan pendidikan.
Dalam menentukan kurikulum lingkungan formal (sekolah) baiknya untuk mempertimbangankan faktor
lingkungan keluarga dan masyarakat. Bahkan kalau memungkinkan melibatkan keluarga anak didik dan
tokoh masyarakat dalam merumuskan kurikulum pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA