Para Ahli
DONI 02/03/2020 COMMENTS OFF
Manfaat pendidikan itu sangat besar. Perbedaan mencolok dari seseorang yang pernah
menempuh jenjang pendidikan dengan yang tidak, juga sangat jelas dan kontras.
Bahkan bisa dinilai dari segi dasar seperti membaca dan menulis. Selain itu juga dari
segi tata krama, sikap, pemikiran dan wawasan yang dimiliki.
Dengan adanya pengalaman dalam hal pendidikan, secara logika orang tersebut akan
lebih maju.
Teori pendidikan dan aliran pendidikan yang akan saya jelaskan dibawah ini sekiranya
sangat perlu diketahui siapapun, terlebih jika anda saat ini adalah seorang pelajar, baik
yang sedang duduk di bangku sekolah maupun kuliah.
Teori Pendidikan
Teori pendidikan adalah sebuah sistem konsep – konsep yang terpadu, menerangkan
dan predikatif tentang peristiwa-peristiwa pendidikan.
Ada yang berperan sebagai asumsi atau titik tolak pemikiran dalam Konsep pendidikan,
dan ada pula yang berperan sebagai definisi menerangkan makna.
Secara umum dan telah dikenal sejak lama, setidaknya terdapat 4 Jenis Teori
Pendidikan yang harus anda ketahui. Apa sajakah itu? Berikut Ulasannya :
Teori Classical Education ini lebih menitik-beratkan pada peranan isi pendidikan itu
sendiri dibandingkan proses.
Dalam praktiknya, konsep ini memiliki peran yang besar dan cukup kuat, sedangkan
peserta didik punya peran yang pasif sebagai pihak yang menerima informasi dan
tugas-tugas dari tenaga ajar (guru/dosen).
Teori Pendidikan klasik ini menjadi sumber bagi pengembangan model kurikulum
subjek akademis
Yakni bentuk kurikulum yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan nan apik, serta
melatih murid untuk menggunakan ide-ide dan proses “penelitian”, melalui metode yang
ada.
Teori edukasi personal ini didasari oleh dua aliran, yakni progresif dan romantik :
Progresif : Peserta didik merupakan satu kesatuan yang utuh. Materi pengajaran
berasal dari pengalaman siwa itu sendiri yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
Ia merefleksikannya terhadap masalah-masalah yang muncul dalam kehidupannya.
Romantik : Berkeyakinan pada setiap individu dalam keadaan fitrah, memiliki nurani
kejujuran, kebenaran dan ketulusan.
Namun, juga ditemukan adanya perbedaan. Dalam teori teknologi pendidikan, yang
lebih diprioritaskan yaitu pembentukan dan penguasaan kompetensi, atau kemampuan-
kemampuan praktis, bukan pengawetan dan pemeliharaan budaya alam.
Selain itu, teori ini juga menjadi sumber untuk pengembangan sebuah model kurikulum,
yang bertujuan memberikan penguasaan kompetensi bagi para peserta didik.
Pembelajaran dilakukan melalui metode individual, media buku ataupun media
elektronik, sehingga hasil dari proses belajar bisa mendorong individu untuk menguasai
keterampilan – keterampilan dasar tertentu.
Dalam konsep pendidikan teknologi ini, isi pendidikan yang telah dipilih kemudian
disusun dalam bentuk desain program, atau desain pengajaran dan disampaikan
dengan menggunakan bantuan media elektronika, sehingga para peserta didik bisa
belajar secara inpidual.
Kemudian, mereka berusaha untuk menguasai sejumlah besar bahkan dan pola-pola
kegiatan secara efisien. Keterampilan baru yang didapat akan diaplikasikan untuk
kepentingan masyarakat.
Para Pendidik berfungsi sebagai direktur belajar (director of learning), artinya akan lebih
banyak tugas-tugas pengelolaan daripada penyampaian dan pendalaman bahan.
Teori pendidikan interaksional adalah konsep pendidikan yang menyadari prinsip dasar
hidup manusia sebagai makhluk sosial, yakni kebutuhan akan orang lain sebagai
pendorong timbulnya interaksi.
Interaksi dalam pendidikan yang dimaksud adalah komunikasi timbal balik antara
pengajar dengan tenaga didik (siswa/i). Selain itu, interaksi juga terjalin antara peserta
didik dengan pelajaran dan lingkungan sekitar.
Aliran Pendidikan
1. Aliran Nativisme
2. Aliran Empirisme
Aliran empirisme di kemukakan oleh John Locke, dia memaparkan bahwa pendidikan
merupakan hal yang penting. Teorinya terkenal dengan istilah “teori tabula rasa”.
Ini artinya, bahwa kelahiran anak diumpamakan sebagai kertas putih bersih yang dapat
diwarnai setiap orang (penulis). Dalam konteks pendidikan “warna” terhadap anak didik.
Sehingga, mampu memberikan berbagai macam ilmu pengetahuan dan wawasan yang
luas selama menempuh proses pendidikan. Kertas tersebut akan jadi indah saat
dijadikan lukisan.
3. Aliran Konvergensi
Aliran Konvergensi dikembangkan oleh William Stern, aliran ini mengakui kebenaran
dan keberadaan kedua aliran pertama dan kedua.
Manfaat Pendidikan sangatlah vital, namun bakat (pembawaan) yang ada pada anak
didik juga mempengaruhi keberhasilan pendidikan.
Aliran ini seolah-olah merupakan campuran dari aliran nativisme dan aliran empirisme.
Aliran ini sekarang banyak dianut.
Demikianlah 4 Teori Pendidikan dan 3 Aliran Pendidikan yang digambarkan oleh Para
Ahli. Terima kasih dan semoga bermanfaat.