Anda di halaman 1dari 26

JUDUL

ANALISIS PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN


PELAJAR MELALUI ORGANISASI IPNU KABUPATEN
PESAWARAN MASA KHIDMAD 2020-2021

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas - Tugas dan Memenuhi Sebagai Syarat
Melakukan Penyusunan Skripsi Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd)

OLEH:

Muhammad Ardi
NIM : 17.02. 027/0729. 0702027

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI S.1 MENEJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL MA`ARIF


KALIREJO LAMPUNGTENGAH 1442 H / 2021 M

i
MOTTO

Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (QS. Al Ahzab 21)1

1
Departemen Agama RI, Al- Qur’an Tajwid dan Terjemah Cetakan Ke 10,
(Bandung : CV Dipenogoro ,2015), hal 420

ii
iii
RIWAYAT HIDUP

Penulis yg bernama Muhammad Ardi dilahirkan didesa Negarasaka Kec.

Negeri katon. Kab Pesawaran Provinsi Lampung pada tanggal 04 mei 1996,

penulis merupakan anak pertama dari 3 bersaudara dari pasangan bapak Supardi

dan ibu sukati. Penulis mempunyai dua adik, adik yg pertama Muhammad wisnu

dan adik yg kedua Muhammad tomas ramadhan.

Adapun Riwayat Pendidikan yang pernah Penulis tempuh adalah sebagai

berikut :

1. SDN 3 Negarasaka. Kec Negeri Katon. Kab Persawaran.2009

2. SMP PGRI Pejambon Kec Negeri Katon. Kab Persawaran lulus th


2012

3. SMAN 2 Negeri Katon Kec. Negeri Katon. Kab Pesawaran lulus 2015

4. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Ma`arif Kalirejo Lampung


Tengah Prodi S1. Manajemen Pendidikan Islam sampai sekarang.

iviii
MOTTO

Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (QS. Al Ahzab 21)2

2
Departemen Agama RI, Al- Qur’an Tajwid dan Terjemah Cetakan Ke 10,
(Bandung : CV Dipenogoro ,2015), hal 420

ivv
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan segala puji dan syukur kepada Allah SWT, yang
telah memberikan taufik dan hidayah serta inayah-Nya kepada penulis, sehinga
Penulis pada akhirnya dapat menyelesaikan Proposal Skripsi sesuai dengan waktu
yang telah direncanakan. Proposal Skripsi yang berjudul : “Analisis Pembentukan
Karakter Kepemimpinan Pelajar Melalui Organisasi Ipnu Kabupaten Pesawaran
Masa Khidmad 2020-2021” ini, disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk
melakukan penyusunan Skripsi dan mendapatkan gelar Strata 1 Prodi Manajemen
Pendidikan Islam Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Ma`arif Kalirejo
Lampung Tengah.
Selama proses penyusunan Proposal Skripsi ini, penulis telah banyak
sekali mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini Penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi - tingginya
kepada :
1. Bapak Sungkowo, S.Ag, M.Pd.I selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam
(STAI) Al Ma`arif Kalirejo Lampung Tengah, yang telah memberi
kesempatan kepada Penulis untuk mengikuti pendidikan pada lembaga ini.
2. Bapak Muhammad Asror, M.Pd.I, Selaku Ketua Prodi Manajemen
Pendidikan Islam .
3. Bapak Freska A Jepri, M.Pd.I Selaku Pembimbing Akademik.
4. Bapak/Ibu Dosen Dan Staf Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Ma`arif
Kalirejo Lampung Tengah.
5. Bapak dan Ibu ku tercinta yang tak henti – hentinya selalu memberikan
semangat dan Do`a yang luar biasa sehingga dapat menyelesaikan Proposal
Skripsi ini dengan tepat waktu.
6. Seluruh sahabat – sahabatku tercinta yang selalu saling memberikan semangat
sehingga dapat terselesaikannya Proposal Skripsi ini.

Akhirnya kepada Allah SWT jualah penulis serahkan segalanya dalam


mengharapkan keridhaan, semoga Proposal Skripsi ini bermanfaat bagi
masyarakat umumnya dan bagi penulis khususnya. Amien.

Kalirejo, .18 Januari 2022


Penulis,

MUHAMMAD ARDI
NPM. NIM : 17.02. 027/0729. 0702027

vi v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................i

PENGESAHAN ........................................................................................................ii

RIWAYAT HIDUP ..................................................................................................iii

MOTTO ....................................................................................................................iv

KATA PENGANTAR ..............................................................................................v

DAFTAR ISI .............................................................................................................vi

PROPOSAL SKRIPSI

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................................1

B. Batas Masalah ......................................................................................................8

C. Rumusan Masalah ...............................................................................................9

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ......................................................................9

1. Tujuan Penelitian ............................................................................................9

2. Kegunaan Penelitian .......................................................................................9

E. Metode Penelitian Yang digunakan ...................................................................10

1. Jenis Penelitian ................................................................................................10

2. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................11

3. Populasi dan Sampel .......................................................................................11

4. Variabel dan Indikator Penelitian .................................................................12

5. Pengumpulan Data ..........................................................................................15

6. Teknis Analisis Data ........................................................................................ 16

OUTLITE .................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................19

vii
vi
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia sejatinya bangsa dan negara yang besar, negara kepulauan

terbesar serta kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa. Namun

keberhasilan suatu bangsa dalam memperoleh tidak hanya ditentukan oleh

melimpah ruahnya sumber daya alam, tetapi sangat ditentukan oleh sumber

daya kualitas manusianya.

Praktik pendidikan di indonesia lebih cenderung berorientasi pada

pendidikan berbasis hard skill yang lebih bersifat mengembangkan

Intelligence Quotient (IQ). Sedangkan kemampuan soft skill yang tertuang

dalam Emotional Quotient (EQ) dan Spiritual Quotient (SQ) sangat

kurang1. Persoalan yang tidak kalah serius yaitu praktik-praktik

kebohongan dalam dunia pendidikan, mulai dari menyontek pada saat ujian

sampai plaigiarisme. Dunia pendidikan, turut bertanggung jawab dan

menghasilkan lulusan-lulusan yang dari segi akademis sangat bagus, tetapi

dari segi karakter ternyata masih bermasalah2.

HR. Bukhari: 4789 – Tentang Setiap Kalian Adalah Pemimpin

Jati diri karakter bangsa yang semakin luntur tergerus arus demoralisasi

yang menjangkit setiap sendi kehidupan merupakan salah satu faktor yang

melatar belakangi Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh pada

1
Jamal Ma‟mur Asmani, Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di
Sekolah, (Jogjakarta. Diva Press, 2013).h. 23.
2
Novan Ardy Wiyani, Membumikan Pendidikan Karakter di SD. (Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media, 2013).h. 17
1
2

tahun 2010, menyatakan bahwa pendidikan karakter menjadi kebutuhan

mendasar yang harus ditumbuh kembangkan dalam dunia pendidikan

indonesia3.

Melalui pembentukan karakter kepemimpinan diharapkan

persoalan yang meliputi bangsa ini dapat diurai dan dibenahi kembali,

dengan melihat kondisi sekarang dan akan datang, ketersediaan SDM yang

berkarakter menjadi kebutuhan yang amat vital. Hal ini dilakukan untuk

mempersiapkan tantangan global dan daya saing bangsa4.

Manusia sebagai makhluk yang dimulai menempati posisi yang

istimewa yang diberikan alloh dimuka bumi. Hal ini karena manusia

diciptakan dalam „‟Citra Alloh‟‟ sehingga selayaknya manusia sebagai

„‟Mahkota Ciptaa-Nya‟‟ atau sebagai Khalifah Alloh di bumi‟‟ yang

mewakili pencipta dalam ciptaa-Nya dan juga satu-satunya mahluk Alloh

yang diberkahi akal untuk berfikir dalam melakukan segala perbuatan di

muka bumi ini5. Sebagaimana firman Alloh dalam qur‟an surat al-baqoroh

ayat 30
َۡ ٞ َ ّ َ َٰٓ َ َ ۡ َ ُّ َ َ َ ۡ
ِ
...‫ِإَوذ قال ربك ل ِنىلئِكةِ إ ِ ِّن جاعِل ِِف ٱۡلۡرض‬
Artinya: „‟Dan ingatlah,,ketika tuhanmu berkata kepada malaikat
: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi,,,(QS Al Baqoroh 30)6

3
Thomas lickona, Mendidik Untuk Membentuk Karakter, terj. Juma Abd
Wamaungo, (Jakarta : Bumi Aksara,2013), h. 28
4
Maksudin, Pendidikan karakter nondikotomik,(Yogyakarta : Pustaka Pelajar,2013),h 46
5
Ariffuddin Arif, pengantar ilmu pendidikan islam,(Jakarta : GP Press group, 2008),h 10
6
Departemen Agama RI, Al- Qur‟an Tajwid dan Terjemah..., h 20
3

Sebagai khalifah Alloh, manusia kolektif, yaitu Adam a.s dibekali atau

diajarkan oleh alloh al-asma‟ kullaha‟ Sebagaimana firman Alloh dalam

qur‟an surat al-baqoroh ayat 32

َ ۡ ‫يه‬
ُ‫ٱۡلكِيه‬ َ َ‫ك أ‬
ُ ِ ‫نت ٱمۡ َعن‬ َ ‫ُ ۡ َ َٰ َ َ َ ۡ َ َ َ ٓ ا َ َ ا ۡ َ َ ٓۖٓ ا‬
‫سبحنك َل عِنه َلا إَِل وا عنىتنا إِن‬...

Artinya ...”Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain
dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana".

Dengan diajarkan oleh Alloh tersebut adam menjadi sadar akan

ciptaan. Kesadaran ini menurut Ashraf, bukan semata-semata kesadaran

intelektual terpisah dari kesadaran spiritual yaitu kesadaran spiritual yang

mengontrol, membimbing dan mempertajam intelek, dengan menanamkan

dalam diri Adam perasaan ta’dim dan hormat kepada Alloh Swt dan juga

membuatnya mampu menggunakan pengetahuan yang dimiliki itu untuk

kepentingan umat manusia.

Pemaknaan Al-asmakullaha’ sebagai motor pembangkit kesadaran


intelektual dan spiritual sekaligus menunjukan bahwa proses khalifah
manusia terletak pada penggunaan akal, pengembangan tugas-tugas samawi
serta pelaksanaan amanah melalui jalur-jalur ilmu yang dipelajarinya,
realisasi pemahaman serta perbedaan antara yang baik dan buruk7.

Islam pada faktanya telah mendidik seluruh manusia untuk menjadi

pemimpin. Bukan hanya pemimpin dalam artian formal, namun pemimpin

yang hakiki. Islam mengajarkan kepada seluruh pemeluknya untuk secara

sadar menempa dirinya agar memiliki karakter pemimpin.

7
Ariffuddin Arif, pengantar ilmu pendidikan islam,(Jakarta GP Press group, 2008),h. 46

.
4

Ketika seseorang mencapai karakter pemimpin yang hakiki, ia

berarti telah berhasil memiliki empat sifat utama pembentuk karakter

pemimpin yaitu sifat sidiq, tabligh, amanah dan fathonah. Empat sifat

utama tersebut merupakan sifat wajib yang dimiliki Rosul, sebagai umatnya

kita orang muslim setidaknya meniru sifat Rosulullah tersebut.

Rosululloh saw pun bersabda mengenai kepemimpinan sebagai berikut,

.ٌ‫ كُهُّكُىْ رَاعٍ ًَكُ ُهّكُىْ يَسْئٌُل‬:‫ قَبلَ اننَّبِيُّ صَهَّى انهَّوُ عَهَيْوِ ًَسَ َهّ َى‬،ِ‫عَنْ عَبْدِ انهَّو‬
ٌ‫ ًَانًَْرْأَةُ رَاعِيَت‬،ٌ‫ ًَانرَّجُمُ رَاعٍ عَهَى أَىْهِوِ ًَىٌَُ يَ ِسْئٌُل‬،ٌ‫فَبإليَبوُ رَاعٍ ًَىٌَُ يَسْئٌُل‬
َ‫ أَال‬.ٌ‫ ًَانْعَبْدُ رَاعٍ عَهَى يَبلِ سَيّدِهِ ًَىٌَُ يَسْئٌُل‬،ٌ‫عَهَى بَيْتِ زًَْجِيَب ًَىِيَ يَسْئٌُنَت‬
.ٌ‫فَكُهُّكُىْ رَاعٍ ًَكُهُّكُىْ يَسْئٌُل‬

Artinya :„‟setiap kalian adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas apa
yang di pimpinnya, seorang penguasa adalah pemimpin bagi rakyatnya
dan bertanggung jawab atas mereka, seorang istri adalah pemimpin
dirumah suaminya dan dia bertanggung jawab atasnya. Seorang hamba
sahaya adalah penjaga harta tuannya dan dia bertanggung jawab
atasnya.‟‟ (HR. Bukhari)8

Hadist tersebut mengingatkan pada setiap muslim agar berupaya

sekuat kemampuan untuk memiliki karakter pemimpin yang hakiki sebagai

bentuk tanggung jawab atas kepemimpinan yang dibebankan pada setiap

individu muslim. Secara induktif, kita dapat menarik kesimpulan bahwa

pendidikan islam mengajarkan kepada setiap individu agar menjadi seorang

pemimpin bagi dirinya dan yang dipimpinnya serta memimpin dengan sika

sidiq, tabligh amanah dan fatonah sebagai landasan dasar dalam mencapai

8
HR. Bukhari: 4789 – Tentang Setiap Kalian Adalah Pemimpin
5

kepemimpinan yang adil dan beradab. Bila muslim sadar akan hal tersebut,

tentu dunia ini akan dipenuhi dengan keadilan dan kedamaian karena

pribadi muslim menjadi insan-insan yang mampu mengendalikan dirinya

dan membimbing lingkungannya untuk beramar ma‟ruf nahi mungkar9.

Di tangan generasi muda nanti akan membuat dunia berdetak

kagum dengan kemajuan Indonesia. Dengan rasa percaya diri, memiliki

kemampuan yang baik dan memiliki rasa nasionalisme yang besar yang

berdasarkan pancasila, menjadi pemimpin atau sebagai masyarakat penerus

pembangunan untuk negeri ini suatu saat nanti akan terhindar dari berbagai

macam persoalan di Indonesia seperti korupsi, terorisme, globalisasi, dan

akan merawat Sumber Daya Alam (SDA) secara bijak & mandiri tanpa ada

campur tangan dari negara asing. Mengingat kembali pengorbanan dan

perjuangan para pahlawan yang mengorbankan jiwa, raga, keluarga dan

harta demi memperjuangkan kemerdekaan dan sekarang generasi muda

tinggal mewujudkan cita-cita atau tujuan negara Indonesia sesuai dengan

pancasila10.

Secara pasti, di Indonesia pemimpin yang berkualitas dalam

pemahaman keislaman amatlah sedikit, malahan pada pucuk pimpinan

negara terasa sekali kekurangan itu. Sementara dalam satu sisi, Indonesia

adalah bagian dari identitas dunia internasional yang baru saja tumbuh yang

9
Nur Rosyid, pendidikan karakter wacana dan kepengaturan, ( Purwokerto : LPM
OBSESI), h. 74
10
Arya Zulfikar Rohmawan, “Generasi Muda Indonesia Optimis dengan Tantangan
Bangsa Indonesia di Masa Depan”, Reber, diakses dari
http://remajaberencana.blogspot.co.id/2014/02/generasi-muda-indonesia-optimis-dengan.html,
pada tanggal 07Juni 2016, pukul 10.36.
6

sungguh amat menarik untuk menjadi incaran pihak-pihak adijaya dan

kelompok-kelompok penentu lain dalam upaya memainkan perananya di

sini11.

Hal tersebut kemudian ikut dirasakan dan menjadi kegelisahan

salah satu organisasi sosial keagamaan di Indonesia yakni Nahdlatul

Ulama. Mengenai pembentukan karakter kepada para generasi muda,

khususnya karakter kepemimpinan, NU sangat memperhatikan terkait hal

tersebut. Nahdlatul Ulama (NU) adalah Jam’iyyah Diniyah Islamiyah yang

didirikan oleh para ulama/kyai pengasuh pesantren. Adapun tujuan

didirikannya NU tersebut diantaranya adalah: a) memelihara, melestarikan,

mengembangkan dan mengamalkan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah yang

menganut pola madzhab empat, b) mempersatukan langkah para ulama dan

pengikut-pengikutnya, c) melakukan kegiatan-kegiatan yang yang bertujuan

untuk menciptakan kemaslahatan masyarakat, kemajuan bangsa dan

ketinggalan harkat dan martabat manusia12.

Sebagai salah satu dari organisasi keagamaan di Indonesia, NU

turut serta membantu pemerintah dalam mengembangkan prestasi pelajar

dan kemajuan pendidikan di Indonesia. Untuk membentengi para pelajar

NU dan pelajar pada umumnya dari berbagai penyimpangan sosial serta

untuk mengembangkan potensi para pelajar, kemudian NU melahirkan

11
Ummi Khamidah, “Strategi Sie Kerohanian Islam dalam Pembentukan Karakter
Kepemimpinan pada Siswa Tahun 2011/2013” SKRIPSI S-1 Kearsipan Fakultas Dakwah, IAIN
Walisongo Semarang, 2012, h. 2-3.
12
Rofik Kamilun, dkk. Buku Saku IPNU-IPPNU Provinsi Jawa Tengah. (Semarang: Adi
Offset, 2011), h.17
7

suatu organisasi pelajar dan pemuda, yang disebut Ikatan Pelajar Nahdlatul

Ulama (IPNU)

IPNU adalah organisasi yang bersifat keterpelajaran, kekaderan,


kemasyarakatan, kebangsaan dan keagamaan yang berfungsi sebagai wadah
perjuangan pelajar Nahdlatul Ulama dalam pendidikan, keterpelajaran
untuk mempersiapkan kader-kader penerus NU yang mampu melaksanakan
dan mengembangkan Islam Ahlussunnah waljamaah untuk melanjutkan
semangat, jiwa dan nilai-nilai nahdliyah. Selain itu juga menjadi wadah
komunikasi pelajar untuk memperkokoh ukhuwah nahdliyah, islamiyah,
insaniyah dan wathoniyah13.

IPNU sebagai organisasi pengkaderan sangat efektif dalam


menyokong sumber daya manusia Indonesia. Ia berdiri dan berkiprah
menguatkan basis pendidikan dan segmen keilmuan. Disinilah IPNU
mengenalkan wawasan kepelajaran dimana menempatkan organisasi dan
anggota pada pemantapan pemberdayaan SDM terdidik yang berilmu,
berkeahlian dan visioner. Wawasan ini menyebabkan karakteristik
organisasi dan anggotanya untuk senantiasa memiliki hasrat ingin tahu,
belajar terus menerus, dan mencintai masyarakat pembelajar. Yang tidak
kalah penting adalah IPNU ikut mempelopori pendidikan berbasis
keorganisasian. Pelajar tidak hanya dijejali dengan meteri kurikulum formal
saja. Karena dalam kondisi itu, siswa akan punya kecenderungan untuk
bosan dan sekolah terkesan sebagai rutinitas belaka.

Sekolah dan organisasi pelajar merupakan kesatuan yang tidak

dapat terpisah. Sekolah dengan mentransfer ilmu akan menghasilakan

kepandaian (intelegensi). Sementara organisasi dengan kegiatan positif

akan mencetak wawasan kedewasaan dan kemandirian. Lembaga

pendidikan mempunyai target untuk membuat siswa pandai dan dewasa.

Dari beberapa hal telah peneliti ungkapkan di atas kemudian

mendorong sekelompok Organisasi IPNU di Kabupaten Pesawaran,

Profinsi Lampung yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama

(IPNU). IPNU PC Kab. Pesawaran berpartisipasi aktif dan ikut terjun

13
Rofik Kamilun, dkk. Buku Saku IPNU-IPPNU Provinsi Jawa Tengah, h. 24.
8

dalam menjaga fungsional dan idealnya. Hal ini merupakan peran, tugas

dan tanggung jawab pelajar di Kabupaten Purbalingga sebagai kader

bangsa.

IPNU PC Kab.Pesawaran dibentuk pada tanggal 12 November 2016,

PC IPNU Kabupaten Pesawaran ini belum lama terbentuk atau bisa

dikatakan masih baru dalam kepengurusannya. Dalam kegiatannya, IPNU

PC Kab.Pesawaran melakukan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan

pendidikan karakter kepemimpinan remaja. Hal ini menjadi sesuatu yang

menarik untuk diteliti.

Melihat pentingnya pendidikan karakter kepemimpinan remaja untuk

masa depan yang lebih baik. IPNU PC Kab. Pesawaran merupakan

organisasi pelajar yang juga berperan dalam proses pendidikan karakter

kepemimpinan remaja melalui kegiatan-kegiatan edukatifnya. Hal inilah

yang melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian bagaimana

pembentukan karakter kepemimpinan pelajar dalam organisasi IPNU PC

Kab Pesawaran. Untuk itu penulis merumuskan penelitian dengan judul

“Analisis Pembentukan Karakter Kepemimpinan Pelajar Melalui

Organisasi Ipnu Kabupaten Pesawaran Masa Khidmad 2020-2021”

B. Batasan Masalah

Analisis Pembentukan Karakter Kepemimpinan Pelajar Melalui

Organisasi Ipnu Kabupaten Pesawaran Masa Khidmad 2020-2021.

1. Pembentukan Karakter Kepemimpinan Pelajar Melalui Organisasi

IPNU Kabupaten Pesawaran Masa Khidmad 2020-2021.


9

2. peran organisasi Organisasi IPNU Dalam Membentuk Karakter

Kepemimpinan Pelajar Di Kabupaten Pesawaran.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas , maka dapat ditarik rumusan masalah

sebagai berikut:

Bagaimana Peran Organisasi IPNU Kabupaten Pesawaran Dalam

membentuk Karakter Kepemimpinan Pelajar Di Kabupaten Pesawaran.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian
Setiap sesuatu yang dikerjakan pasti ada tujuan yang ingin

dicapai, begitu pula dengan penelitian ini. Berdasarkan rumusan

masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah Untuk

mengetahui pembentukan Karakter Kepemimpinan Pelajar Melalui

Organisasi IPNU Kabupaten Pesawaran.

2. Kegunaan Penelitian

a. Secara teoritik, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

pemikiran dan pengetahuan dalam bidang ilmu pendidikan bagi

penyusun.

b. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran terhadap IPNU lain dalam pengembangan

pendidikan agama Islam terutama dalam pendidikan karakter

kepemimpinan.
10

c. Bagi Pelajar, untuk menjadikan para generasi muda untuk memiliki

karakter dan jiwa kepemimpinan yang baik sehingga dapat

mempengaruhi pendidikan yang baik pula di masa yang akan

datang.

d. Bagi peneliti, dapat mengetahui bagaimana pendidikan karakter

kepemimpinan remaja dalam organisasi IPNU PC Kab. Pesawaran.

E. Metode Penelitian Yang Digunakan

1. Jenis Penelitian
Untuk memperoleh data informasi guna memperkuat kajian

penulis menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif, yaitu

pendekatan penelitian pemaparan fenomena sosial tertentu baik tunggal

maupun jamak14.

Penelitian ini akan mencoba menggambarkan mengenai pokok

permasalahan yang akan dikaji yaitu bagaimana Kepemimpinan para

Pelajar organisasi PMII ,sebelum mengikuti organisasi dan apa saja

peran organisasi IPNU, terhadap Pembentukan Karakter Kepemimpinan

Pelajar di Kabupaten Pesawaran.

Dengan metode penelitian ini bertujuan untuk menguraikan,

mengembangkan atau melukiskan suatu masalah berdasarkan fakta-

fakta yang ada untuk diselidiki sehingga dapat memperluas gambaran

mengenai kasus yang sedang diteliti. Maka berdasarkan metode yang

14
LexyJ.Moleong, MetodologiPenelitianKualitatif, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2012), h. 9.
11

sedang dipakai dalam penelitian ini dapat memperluas kesimpulan yang

bersifat kualitatif.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Pesawaran yang memiliki

oranganisasi IPNU yaitu Ikatan Pelajar Nahdlatul. Sedangkan waktu penelitian

ini dilaksanakan pada tanggal 15 Bulan Agustus tahun 2021 untuk meneliti

pembentukan Karakter Kepemimpinan Pelajar Melalui Organisasi IPNU

Kabupaten Pesawaran 2020/2021.

3. Populasi dan Sampel


Pada sebuah penelitian dikenal istilah popolasi. Populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian15. Dalam penelitian kuantitatif, Populasi diartikan sebagai wilayah

generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertenntu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di

tarik kesimpulannya16.

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah Pelajar/i yang menjadi

Anggota dan/atau Kader IPNU di Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung.

Berdasarkan studi eksploratif terhadap penelitian dapat diketahui jumlah

populasi penelitian yaitu 150 Anggota. Populasi penelitian ini terdiri dari tiga

Kepengurusan yaitu: Pengurusan Cabang (PC), Pengurusan Anak Cabang

(PAC), Komisariat Di Kabupaten Pesawaran = 50 Pengurus Cabang, = 50

Pengurusan Anak Cabang dan Komisariat 50

15
Surharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, edisi revisi cet.
ke-14(Jakarta: Rineka Cipta , 2010), h. 173.
16
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, ( Bandung : Alfabeta,
2010 ) hal 297.
12

Table 1.1
Data Anggota
NO Struktur Kepengurusan JUMLAH
ANGOTA
1 Pengurus Cabang IPNU 50
2 Pengurus Anak Cabang IPNU 50
3 Pengurus Komisariat IPNU 50
Total 150

Sampel adalah sebagian dari wakil populasi yang diteliti17. Pengambilan

sampel harus dilakukan sedimikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-

benar dapat berfungsi sebagai penggambaran keadaan popolasi yang

sebenarnya.

Untuk memberikan gambaran pada sampel apabila jumlah subjeknya

kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya sehingga penelitianya merupakan

penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil

antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.

Berdasarkan hal di atas maka peneliti mengunakan sampel karena objek penetian 150,

maka peneliti mengunakan tehnik sempel random pada penelitian ini sebanyak 15 %

data diambil berdasarkan daftar nama Anggota terdiri dari tiga Program Studi yaitu:

Managemen Pengurusan Cabang IPNU = 5 Pengurusan Anak Cabang IPNU; = 5 dan

Pengurusan Komisariat 5 anngota

4. Variabel dan Indikator Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur fenomena alam maupun social yang diamati secara spesifik,

semua fenomena ini dilakukan menggunakan variable penelitian. Jumlah

instrument penelitian tergantung pada jumlah variable penelitian yang

17
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, ( Bandung : Alfabeta,
2010 ) hal 297.
13

telah ditetapkan untuk diteliti.

Pada saat ini penulis meneliti tentang “pembentukan Karakter

Kepemimpinan Pelajar Melalui Organisasi IPNU Kabupaten Pesawaran

2020/2021.” Judul tersebut terdiri dari dua variable yaitu:

a. Instrumen untuk mengukur variabel Pembentukan Karakter

Kepemimpinan Pelajar di Kabupaten Pesawaran(X).

b. instrument untuk mengukur Peran IPNU Dalam Pembentukan

Karakter Kepemimpinan Pelajar Di Kabupaten Pesawaran

Tahun 2020/2021(Y).

Ada dua macam kisi-kisi yang harus disusun seorang seorang peneliti

sebelum menyusun instrument, yaitu :

a. Kisi-kisi umum adalah kisi-kisi yang dibuat untuk menggambarkan

semua variabel yang akan diukur, dilengkapi dengan semua

kemungkinan sumber data, semua metode dan instrument yang

mungkin dapat dipakai.

b. Kisi-kisi khusus adalah kisi-kisi yang dibuat untuk menggambarkan

rancangan butir-butir yang akan disusun untuk suatu instrument.18

Berdasarkan urutan di atas maka penulis akan menyusun kisi-kisi

berdasarkan bagian-bagian umum Peran organisasi IPNU Masa Khidmat

2020/2021 Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung dan kisi-kisi khusus

tentang Faktor-Faktor Dalam Pembentukan Karakter Kepemimpinan

Pelajar Di Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung Tengah Tahun

18
Suharsimi Arikunto, Metode Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta , 2010). hal, 216.
14

2020/2021. Maka uraian kisi-kisi dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Rancangan dan kisi-kisi intrumen

Berfungsi sebagai gambaran yang jelas dan lengkap instrumen

dan isi dari butir-butir yang akan disusun. Kemudian memudahkan

peneliti dalam penyusunan instrumen, sebagai peta perjalanan aspek

yang akan dikumpulkan datanya, dari mana data diambil, dan dengan

apa data tersebut di ambil, pertanggungjawaban peneliti lebih terjamin.

Adapun kisi-kisi dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu

kisi-kisi umum dan kisi-kisi khusus.

Tabel 1.2 Kisi-Kisi Umum Tentang Hubungan Antara Sumber Data, Metode, dan
Instrumen Pengambilan Data Penelitian

Variabel
Sumber data Metode Instrumen
penelitian
1. Pembentukan - pengurus - Wawancar - Pedoman
Karakter sebagai pelaku a wawancara
kepemimpinan - Anggota yang - Koesioner - Ceklis/skala
pelajar mengalami bertingkat

2. Peran IPNU - Pedoman - Wawancar - Pedoman


dalam wawancara a wawancara
Pembentukan - Ceklis/skala - Koesioner - Ceklis/skala
Karakter bertingkat - Pengamata bertingkat
Kepemimpina - Ceklis n - Ceklis
n Pelajar
15

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Nomor
Variabel penelitian Indikator
Pertanyaan
Pembentukan Mengunakam 1-15
Karakter kepemimpinan Kuisosoris Diskripsi
Pelajar (Variabel X) data Pedoman
Wawancara
Peran IPNU dalam Mengunakam 1-15
Pembentukan Karakter Kuisosoris Diskripsi
Kepemimpinan Pelajar data Pedoman
Tahun 2020/2021(Variabel Wawancara
Y)

Jumlah Pertanyaan 30

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi yaitu melakukan pengamatan untuk menyelamatkan

informasi dari data yang berkaitan dengan masalah yang penulis

bahas. Peneliti melakukan observasi di setiap Kepengurusan organisasi

IPNU, guna memperoleh informasi yang dibutuhkan.

b. Wawancara yaitu kegiatan tatap muka untuk mendapatkan informasi

secara langsung dengan para Pelajar organisasi IPNU, di Kabupaten

Pesawaran Dalam penelitian ini menggunakan wawancara semi

terstruktur dimana bersifat lebih bebas dibandingkan wawancara

terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk

menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak

terwawancara diminta pendapat dan ide-idenya19.

19
LexyJ. Moleong, MetodologiPenelitianKualitatif, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 1998), h.189.
16

6. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,

dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya

dapat diinformasikan kepada orang lain. Adapun teknik analisis data

yang penulis lakukan terdiri dari reduksi data, penyajian data dan

kesimpulan.

a. R

eduksiData

Miles dan Huberman mengemukakan, reduksi data diartikan

sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar yang

muncul dari catatan-catatan lapangan20.

Dari sekian banyak organisasi eksternal Pelajar yang ada

Kabupaten, penulis lebih memusatkan penelitian ini kepada

organisasi IPNU Terhadap pembentukan karakter kepemimpinan

pelajar melalui Organisasi IPNU DI Kabupaten Pesawaran Masa

Khidmat Tahun 2020/2021.

c. PenyajianData

Alur penting dalam analisis data berikutnya yaitu penyajian

data. Miles dan Hubermen mengemukakan bahwa yang dimaksud

20
Imam Suprayogo & Tobroni, MetodologiPenelitianSosial–Agama, (Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, 2003), h.193
17

dengan penyajian data adalah menyajikan sekumpulan informasi

yang tersusun yang memungkinkan adanya penarikan kesimpulan

dan pengambilan tindakan21.

Adapun dari sekian banyak para Pelajar IPNU, Peneliti

mengambil lima informan dari masing-masing Kepengurusan

untuk mengumpulkan data mengenai Peran IPNU, terhadap

Pembentukan Karakter Kepemimpinan Pelajar di Kabupaten

Pesawaran.

d. Kesimpulan

Kegiatan analisis berikutnya adalah menarik kesimpulan dan

verifikasi. Data-data yang telah diperoleh dari hasil pengamatan dan

wawancara kepada para aktivis, kemudian dihubungkan dengan

literatur-literatur yang ada atau teori yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti. Kemudian dicari pemecahannya dengan cara

analisa, yang pada akhirnya akan dicapai kesimpulan untuk

menentukan hasil akhir.

21
Imam Suprayogo & Tobroni, MetodologiPenelitianSosial–Agama, (Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, 2003), h.194.
18

F. OUTLINE
Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan kongkrit dalam

pembahasan skripsi ini, maka disusun lima bab, yang masing-masing

babnya dirinci secara garis besar dalam sub-sub bab sebagaiberikut:

Bab pertama, pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan penelitian, studi pustaka, kerangka pemikiran,

metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab kedua, gambaran umum tentang sejarah berdirinya organisasi

IPNU di Kabupaten Pesawaran, dalam hal ini kemudian disertai visi dan

misi dari organisasi.

Bab ketiga, Landasan Teoritis Tentang Organisasi Kemahasiswaan

Dan Keterampilan komunikasi yang terdiri dari pengertian organisasi,

unsur dan karakteristik organisasi, organisasik Pelajar, pengertian

Pembentukan Karakter Kepemimpinan, fungsi dan tujuan Pembentukan

Karakter Kepemimpinan, pengertian Pembentukan Karakter

Kepemimpinan Pelajar ,dan aspek-aspek Pembentukan Karakter

Kepemimpinan.

Bab keempat, tentang bagaimana Pembentukan Karakter

Kepemimpinan melalui IPNU ,dan apa saja peran organisasi IPNU,

terhadap Pembentukan Karakter Kepemimpinan Pelajar di Kabupaten

Pesawaran.

Bab kelima, penutup yang meliputi kesimpulan dan saran-saran.


19

DAFTAR PUSTAKA

Ariffuddin Arif, pengantar ilmu pendidikan islam, (Jakarta : GP Press


group, 2008)

Arya Zulfikar Rohmawan, “Generasi Muda Indonesia Optimis dengan


Tantangan Bangsa Indonesia di Masa Depan”, Reber, diakses dari
http://remajaberencana.blogspot.co.id/2014/02/generasi-muda-
indonesia-optimis-dengan.html, pada tanggal 07Juni 2016, pukul
10.36.

Imam Suprayogo & Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial–Agama,


(Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2003)

Isnainissholihah, “Dinamika Pelajar Nahdlatul Ulama di Purworejo”


SKRIPSI S-1 Kearsipan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013

Jamal Ma‟mur Asmani, Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter


di Sekolah, (Jogjakarta : Diva Press, 2013)

LexyJ.Moleong, MetodologiPenelitianKualitatif, (Bandung : PT Remaja


Rosdakarya, 2012)

Maksudin, Pendidikan karakter nondikotomik, (Yogyakarta : Pustaka


Pelajar, 2013)

Novan Ardy Wiyani, Membumikan Pendidikan Karakter di SD.


(Jogjakarta : Ar- Ruzz Media, 2013)

Nur Rosyid, pendidikan karakter wacana dan kepengaturan, ( Purwokerto


: LPM OBSESI)

Rofik Kamilun, dkk. Buku Saku IPNU-IPPNU Provinsi Jawa Tengah.


(Semarang: Adi Offset, 2011)

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, ( Bandung


: Alfabeta, 2010 )
20

Surharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, edisi


revisi cet. ke-14(Jakarta: Rineka Cipta , 2010)

Thomas lickona, Mendidik Untuk Membentuk Karakter, terj. Juma Abd


Wamaungo, (Jakarta : Bumi Aksara, 2013)

Ummi Khamidah, “Strategi Sie Kerohanian Islam dalam Pembentukan


Karakter Kepemimpinan pada Siswa Tahun 2011/2013” SKRIPSI S-1
Kearsipan Fakultas Dakwah, IAIN Walisongo Semarang, 2012

Anda mungkin juga menyukai