Anda di halaman 1dari 30

ETIKA

DAN
TANTANGANNYA
Kompetensi Khusus :
Hard Skills :
1. Menjelaskan pengertian etika
2. Membangun & menumbuhkan etika dg
kejujuran, pemahaman, dan kecerdasan
spiritual yg agamis & keteladanan.

Soft Skills :
1. Mahasiswa mampu & memahami perlunya
etika dlm perkembangan iptek,
bermasyarakat, berbangsa & bernegara.
2. Mahasiswa mampu membangun etika di dlm
dirinya sendiri
3. Mahasiswa mampu & mau menjalankan
etika di era globalisasi baik dlm
bermasyarakat, berbangsa & bernegara.
PENDAHULUAN

ETIKA secara umum merupakan suatu


tata cara atau tingkah laku yang baik ,
berlaku hanya pada manusia = moral /
akhlak  mengatur perilaku normatif
Tafsiran  Sopan santun, tata krama,
tata pergaulan, perilaku, moral , etiket,
dsb

Mendidik / menjadikan manusia lebih
baik
Masih sangat diperlukan etika di era globalisasi yang
masyarakatnya semakin pluralistik, dan hidup dalam
masa transformasi.
Karena :
1. Dapat membantu menanggulangi mana yang harus
diikuti.
2. Dapat menemukan dasar kemantapan dalam iman dan
kepercayaan

Supaya :
- Dihormati /disegani
- Lebih enak untuk bergaul
- Dapat menyelaraskan dengan lingkungan
A. Pengertian Etika
1. Secara etimologi etika berasal dari kata :
Ethicus (Latin), Ethicos (Yunani), Ethics (Inggris), yang
berarti adat kebiasaan/ watak kesusilaan.
2. Etika merupakan cabang ilmu filsafat.
3. Etika disebut ilmu NORMATIF, karena berisi norma-2
atau nilai-nilai.
4. Etika juga cabang dari AKSIOLOGI yaitu ilmu tentang
nilai yg menitik beratkan pd pengertian salah dan benar.
5. Beberapa istilah umum dan khusus berkaitan dg masalah
etika, yaitu :
a. Etika dan moral mempunyai arti yg hampir sama,
namun dlm pemakaiannya mempunyai perbedaan.
b. Etika dipakai sbg kajian thd sistem nilai yang ada.
c. Moral atau moralitas mrpk sistem nilai ttg bagaimana
kita sbg manusia dpt hidup layak dan baik,
sebagaimana kodrat manusia
Menurut Depdikbud
Etika dijelaskan dgn membedakan 3 (tiga) arti :
1. Ilmu tentang apa yg baik dan apa yg buruk dan
tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
2. Kumpulan azas atau nilai yg berkenaan dg akhlak.
3. Nilai mengenai benar dan salah yg dianut suatu
golongan atau masyarakat.
CONTOH :
Ad. 1. Dipakai dlm arti nilai-nilai/ norma-norma,
misal : Etika suku Jawa
Etika agama islam dsb.
Ad. 2. Dlm arti : kumpulan azas atau nilai moral (kode etik)
misal : Etika rumah sakit Indonesia
Ad. 3. Dlm arti : ilmu tentang yg baik atau buruk, jadi etika
disini sama artinya dg filsafat moral.
d. Ki Hajar Dewantoro : Ilmu yg mempelajari
segala sesuatu ttg kebaikan & keburukan dlm
kehidupan manusia.
e. Departemen P dan K :
- Ilmu ttg baik & buruk, hak & kewajiban moral
(akhlak)
- Kumpulan asas atau nilai yg berkenaan dg
moral
- Ilmu ttg baik buruk / benar atau salah.
Amoral dan Immoral
Dalam pergaulan & komunikasi sehari-hari sering 2 (dua)
istilah tsb menjadi tumpang tindih, yg seharusnya tdk
boleh terjadi.
a. Amoral : - artinya tdk berhubungan dgn konteks moral - diluar
suasana etis
- non moral
b. Immoral artinya : - bertentangan dg moralis yg baik.
- secara moral buruk
- tidak etis
(a dan b menurut “Concise Oxford Dictionary”)
c. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia “Amoral”
sebaiknya diartikan :
- netral dari sudut moral
- tidak mempunyai relevansi etis
Etika dan Etiket
- Etika : berati “moral”
- Etiket : berarti “sopan santun” atau secarik
kertas yg ditempel pd botol atau suatu kemasan.

a. Persamaan istilah etika dan etiket


1). Kedua istilah ini menyangkut perilaku
manusia. Istilah-istilah ini hanya dipakai
mengenai manusia.
2). Kedua-duanya mengatur perilaku normatif,
artinya memberi norma bagi perilaku manusia.
b. Beberapa perbedaan istilah etika dan etiket :
1). Etiket : menyangkut cara suatu perbuatan harus
dilakukan manusia.
Etika : menyangkut masalah apakah suatu
perbuatan boleh dilakukan apa tidak
2). Etiket : hanya berlaku dlm pergaulan
3). Etiket bersifat relatif, yg dianggap tidak “sopan” dlm
kebudayaan yg lain.
Etika : “jangan mencuri” dsb.
4). Berbicara tentang etiket kita hanya memandang
manusia dari segi lahiriyah saja. Sementara
berbicara ttg etika menyangkut manusia dari segi dalam.
Menurut Sri Haryudati Poerwadi (2001), bahwa terdapat nilai-
nilai khusus guna mendukung tata cara formal atau tata krama
lahir yaitu :
a. Nilai-nilai kepentingan umum.
b. Nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, kebaikan,
misal menolak sopan.
c. Nilai-nilai kesejahteraan.
d. Nilai-nilai kesopanan.
e. Nilai diskresi (discration, bhs Inggris
diartikan ilmu penuh pertimbangan).
Moral : Sistem nilai tentang bagaimana kita
hidup layak dan baik sebagai kodrat
manusia, yang terkandung dalam
suatu tatanan dan ajaran dapat
berupa nasehat, petuah, aturan
secara turun temurun yang
bersumber dari orang tua, guru,
pemuka masyarakat  di pandang
dari sikap, watak, hati, kepribadian
(penilaian sebagai manusia).
Etiket :
- Sopan santun dlm pergaulan. Misal antri, jgn
merokok disembarang tempat
- Peraturan kesopanan yg tdk tertulis menyangkut
cara suatu perbuatan harus dilakukan
misal : memberikan sesuatu dg tangan kanan /
kiri, cara berdandan, duduk, berbicara
- Bersifat relatif (boleh dilakukan apabila tdk ada
seseorang), jd hanya bersifat lahiriah.
- Mengandung nilai2 kepentingan umum, kejujuran,
kebaikan, kesejahteraan, kesopanan, saling
menghargai, penuh pertimbangan (berlaku
hanya dlm pergaulan)
Ada beberapa etika yang harus diperhatikan
antara lain:
1. Etika dalam ilmu pengetahuan
2. Etika bermasyarakat
3. Etika dalam berbangsa dan bernegara
I . Etika Dalam Perkembangan Iptek
1.Peranan etika dalam dunia modern / dalam
perkembangan Iptek
K.Bertens (2001) : ciri2 dr situasi etis dalam dunia
modern / perkembangan Iptek.
a. Pluralisme moral
b. Timbulnya etis baru : disebabkan krn perkembangan
Iptek.
c. Kepedulian etis, ditandai globalisasi di bidang moral
 adanya Deklarasi Universal. Tentang HAM yg di
proklamasikan oleh PBB 10 Desember 1948

Etika Terapan
2. Etika Diantara Perkembangan Iptek
Kaitan etika dengan perkembangan Iptek
menurut K. Bertens (2001)
1. Ambivalesi Kemajuan Ilmiah : bersifat positif,
dan negatif  banyak problem & kesulitan
2. Masalah Bebas Nilai : krn ilmu selalu bertemu
dg nilai2 moral, sehingga ilmu tidak bebas nilai
3. Teknologi yg tak terkendali : ada batas 2 yg
harus dikerjakan secara ilmiah & teknologi, yg
dilakukan atas kesadaran moral manusia, jd
manusia harus membatasi diri
4. Tanda2 yang menimbulkan harapan : Pemikiran
etis mendahului & mengarahkan perkembangan
ilmiah teknologi, Sehingga timbullah komisi etika
II. Etika Dalam Bermasyarakat

Mengapa?
Sebagai mahluk sosial, dimanapun berada selalu
berhubungan dengan orang lain, bersosialisasi,
bermasyarakat.  diperlukan etika bermasyarakat

Masyarakat makin pluralistik, gelombang


modernisasi, sehingga mengubah lingkungan,
budaya dan rohani.

Etika bermasyarakat : Etika pribadi  etika


keluarga  etika masyarakat
1. Etiket pergaulan
Ada beberapa etiket pergaulan di masyarakat, antara lain :
a. Good grooming, yaitu cara berpenampilan dlm segi dandanan
termasuk kebersihan.
b. On time & time to go : “tepat waktu dan kapan dpt
meninggalkan suatu pertemuan”, tidak terlambat.
c. Your hands and handshake, “berkenalan dan berjabat tangan”.
d. On your feet, artinya saat kapan hrs berdiri dan kapan tdk hrs
berdiri, dlm rangka memberikan penghormatan.
e. Walking outdooes, sopan santun berjalan misalnya jika
seorang pria hrs berjalan dgn seorang wanita.
f. Telephone courtesy, sopan santun mengunakan telepon
g. Exhibitionisme, menarik perhatian di tempat umum, tingkahlaku
yg aneh/ konyol agar dihindari.
h. Apologies (pemintaan maaf) dilakukan bila :

1). terlambat datang pada suatu acara.


2). tidak dpt hadir memenuhi undangan
3). tidak dpt memenuhi suatu permintaan
4). merusakkan barang orang lain
5). bertabrakan saat berjalan
6). terpaksa memotong pembicaraan orang lain.
7). mengganggu kenyamanan orang disekitarnya.
8). batuk, bersin bersendawa di depan orang
banyak tanpa sengaja, hrs menyatakan “maaf”
9). menelepon dan ternyata salah sambung,dll.
Pergaulan yang tidak beretiket
 kelembah nista (pelacuran, narkoba).
M. Noor Rohman Hadjam (2002):
Penggunaan napza : - dari dalam induvidu
- dari luar induvidu .
Tahap- tahap :
- tahap coba2
- tahap reaksional : berhenti atau terus
- tahap reguler : yaitu pengguna tetap
- tahap kompulsif (ketergantungan)
Gejala dini yang dpt diamati dari individu yg menyalahgunakan NAPZA,
diantaranya :
a. Prestasi di sekolah secara tiba-tiba menurun
b. Selera makan berkurang
c. Pembangkangan thd disiplin, dsb.
Langkah-langkah utk menanggulangi penyalahgunaan NAPZA diantaranya :
a.Program informasi :
Dengan hati-hati hindari informasi yg sifatnya sensasional
b.Program pendidikan efektif
Program ini bertujuan utk pengembangan kepribadian,
pendewasaan diri dsb.
c.Program penyediaan pilihan yg bermakna
Tujuannya untuk mengalihkan penggunaan NAPZA pada pilihan lain yg dpt
memberikan kepuasan bio psikospiritual.
d. Pengenalan diri dan Intervensi.
e. Program Latihan ketrampilan psiko sosial.
f. Peran Masyarakat.
2. Etika Berorganiasasi
Organisasi :
- hubungan kemanusiaan : sifat, watak, sikap,
kepribadian, tingkah laku.
- hubungan antar manusia : bersifat lahiriah.

Dalam organisasi : - Pemimpin


- Anggota
Tipe Pemimpin :
a. Otoriter : paling kuasa, keputusan ada pada
pimpinan.
b. Demokratis : Keputusan atas hasil
musyawarah.
c. Open management : Seperti poin b, keputusan
pada pimpinan
d. Laissezfair : Pemimpin yang liberal, mau
menerima pendapat orang lain, suka
menyerahkan kepada anggota, pasif, kurang
inisiatif, hanya sebagai penonton.
Tipe anggota :
1. Tipe Pemersatu : berjiwa besar, sabar, tekun,
toleransi dll
2. Tipe Perantara : pandai bergaul,dapat dipercaya,
berwibawa, penampilan meyakinkan.
3. Tipe Pendengar / pemalu : tidak PD, pasif, kurang
bergaul.
4. Tipe Pemberi semangat : berkemampuan tinggi,
suka bekerja keras, paham situasi, pengalaman
luas, berwibawa.
5. Tipe Inisiatif : kreativitas tinggi, rajin, tekun.
6. Tipe Pemberi Informasi : banyak pengalaman dan
informasi, mudah bergaul, dapat dipercaya.
7. Tipe Penyerang : Pendobrak, penentang.
III.Etika Dalam Berbangsa Dan Bernegara.
Berbangsa & bernegara mrpkn satu kesatuan, bagaikan
seseorang, bila salah satu anggota badannya sakit, mk
terasa semua tubuhnya sakit, ini dilambangkan dg
Bhineka Tunggal Ika mk dr itu persatuan & kesatuan di
Indonesia hrs sangat baik, jangan saling baku hantam, iri,
menjelekkan, aji mumpung
 Penyakit Hati : Takabur (sombong), Ujub
(membanggakan diri), Riyak (ingin dipuji manusia), Bakhil
(pelit), Hasud (iri, dengki) dll.

Bersyukur kpd Tuhan & kepada manusia / masyarakat:
sebab setiap hari kita senantiasa menerima kebaikan dr
masyarakat, maka kita harus berbuat baik kpd
masyarakat  negara, dg prinsip Subsidiaritas yaitu
setiap warga negara bertanggung jawab utk mewujudkan
keadilan sosial. tetapi jgn smp terjadi primodialisme &
chauvinisme.
Negara Indonesia
Berlambang seekor burung garuda mrpkn burung yg
besar, jd bangsa Indonesia harus berjiwa besar. Berbintang
lima berarti Ketuhanan Yang Maha Esa mk gerak bangsa
kita harus baik. Burung dlm keadaan terbang & menoleh ke
kanan berarti bebas menuju dlm berbuat kebaikan
mengapa demikian? Karena dlm jiwanya terdapat
Ketuhanan Yang Maha Esa.
Politik Indonesia :
1.Politik Dalam Negri :
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia
b. Melindungi seluruh Tumpah darah Indonesia
c. Memajukan kesejahteraan umum.
d. Mencerdaskan kehidupan bangsa
2. Politik Luar Negri : Ikut menertibkan dunia dengan dasar
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
C. MEMBANGUN ETIKA
I. Dalam Ilmu Pengetahuan
Membangun etika dlm ilmu pengetahuan :
1.Sadar akan dirinya sendiri
2.Mempertebal Iman

II. Dalam Bermasyarakat


Membangun etika dlm bermasyarakat dpt melalui :
1.Koreksi diri sendiri
2.Adanya perasaan malu
3.Dpt menahan diri dr sifat sombong, pemarah, cerewet,
egois, pembantah, ingkar janju, iri, rendah hati,
pemurung, cepat tersinggung.
III. Dalam Berbangsa Dan Bernegara
Membangun etika dlm berbangsa & bernegara antara
lain dg :
1. Menumbuhkan cinta tanah air.
2. Menaati UU / peraturan yang berlaku
3. Memahami arti serta melaksanakan Lambang
negara dg Bhineka Tunggal Ika nya
4. Memahami & menghayati serta melaksanakan
Pembukaan UUD1945
5. Menghormati & meneruskan cita2 luhur para
pejuang, patriot, dan pahlawan bangsa ataupun
pahlawan pejuang kemerdekaan

Anda mungkin juga menyukai