Anda di halaman 1dari 4

LGBT

LGBT atau GLBT adalah akronim dari "lesbian, gay, biseksual, dan transgender". Istilah
ini digunakan semenjak tahun 1990-an dan menggantikan frasa "komunitas gay" karena istilah
ini lebih mewakili kelompok-kelompok yang telah disebutkan.

Akronim ini dibuat dengan tujuan untuk menekankan keanekaragaman "budaya yang
berdasarkan identitas seksualitas dan gender". Kadang-kadang istilah LGBT digunakan untuk
semua orang yang tidak heteroseksual, bukan hanya homoseksual, biseksual, atau transgender.
Maka dari itu, seringkali huruf Q ditambahkan agar queer dan orang-orang yang masih
mempertanyakan identitas seksual mereka juga terwakili.

Istilah LGBT sangat banyak digunakan untuk penunjukkan diri. Istilah ini juga
diterapkan oleh mayoritas komunitas dan media yang berbasis identitas seksualitas dan gender di
Amerika Serikat dan beberapa negara berbahasa Inggris lainnya.

Tidak semua kelompok yang disebutkan setuju dengan akronim ini. Beberapa orang
dalam kelompok yang disebutkan merasa tidak berhubungan dengan kelompok lain dan tidak
menyukai penyeragaman ini. Beberapa orang menyatakan bahwa pergerakan transgender dan
transeksual itu tidak sama dengan pergerakan kaum "LGB". Gagasan tersebut merupakan bagian
dari keyakinan "separatisme lesbian & gay", yang meyakini bahwa kelompok lesbian dan gay
harus dipisah satu sama lain. Ada pula yang tidak peduli karena mereka merasa bahwa: akronim
ini terlalu politically correct; akronim LGBT merupakan sebuah upaya untuk mengategorikan
berbagai kelompok dalam satu wilayah abu-abu; dan penggunaan akronim ini menandakan
bahwa isu dan prioritas kelompok yang diwakili diberikan perhatian yang setara. Di sisi lain,
kaum interseks ingin dimasukkan ke dalam kelompok LGBT untuk membentuk "LGBTI".
Akronim "LGBTI" digunakan dalam The Activist's Guide of the Yogyakarta Principles in
Action.

Pengertian Bahasa Alay

“ALAY” merupakan istilah yang sedang populer di kalangan anak muda, terutama di
kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan sekitarnya. Tahukah anda arti “Alay”? Dari beberapa
sumber, kata alay merupakan singkatan dari Anak LAYangan yang dapat diartikan bahwa orang
yang dibilang “Alay” merupakan “ORANG KAMPUNGAN” yang disimbolkan dengan anak /
orang kampung yang hobinya main layangan

Bahasa Alay muncul pertama kalinya sejak ada program SMS (Short Message Service)
atau pesan singkat dari layanan operator yang mengenakan tarif per karakter ataupun per SMS
yang berfungsi untuk menghemat biaya.
Namun,dalam perkembangannya kata-kata yang disingkat tersebut semakin melenceng,
apalagi sekarang sudah ada situs jejaring sosial. Dan sekarang penerapan bahasa Alay sudah
diterapkan di situs jejaring sosial tersebut, yang lebih parahnya lagi sudah bukan menyingkat
kata lagi, namun sudah merubah kosa katanya bahkan cara penulisannya pun bisa membuat sakit
mata orang yang membaca karena menggunakan huruf besar kecil yang diacak ditambah dengan
angka dan karakter tanda baca. Bahkan arti kosa katanya pun menceng jauh dari yang dimaksud.

Bahasa Alay

Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat,
mencakup perubahan budaya yang di dalamnya terdapat perubahan nilai-nilai dan tata cara
kehidupan dari tradisional menjadi modern. Max Weber berpendapat bahwa perubahan sosial
budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakats ebagai akibat adanya ketidaksesuaian
unsur-unsur (dalam buku Sociological Writings). Sedangkan W. Kornblum berpendapat bahwa
perubahan sosial budaya adalah perubahan suatu budaya masyarakat secara bertahap dalam
jangka waktu lama (dalam buku Sociology in Changing World).

Perubahan sosial budaya dapat bersumber pada pengalaman baru, pengetahuan baru,
penemuan baru, persepsi dan konsepsi baru, serta teknologi baru, sehingga menuntut
penyesuaian cara hidup serta kebiasaan masyarakat pada situasi yang baru. Di dalamnya terjadi
juga perubahan sistem nilai budaya, sikap mental demi terciptanya keseimbangan, dan integrasi
terhadap sistem nilai budaya.
TUGAS KLIPING IPS
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

Anda mungkin juga menyukai