Nama :
1) Desinta Dewi.S.A.
2) Fahira Alatas
3) Putri Yunita Dewi
4) Raja Shadam.A.I.
5) Yoggy Montana
Kelompok : A
Kelas : XI – MIPA 1
Pengertian Ceramah
Arti kata ceramah, menurut KBBI adalah pidato oleh
seseorang di hadapan banyak pendengar, mengenai suatu hal,
pengetahuan, dan sebagainya.
• Pidato:
• Ceramah:
2. Pendengar
3. Materi
5. Media Ceramah
Pembuka: bagian ini berisi salam pembuka, ucapan penghormatan, dan ucapan
syukur.
Pengantar: bagian ini adalah paragraf pengantar yang mengarah pada topik.
Biasanya pengantar berasal dari informasi atau berita yang faktual yang masih
terkait dengan topik ceramah.
2. Isi Ceramah
Inti: berisi paparan dari penceramah, pandangan umum, ilustrasi dari materi
yang disampaikan.
Gagasan: berisi ide besar yang ingin disampaikan kepada pendengar. Ceramah
yang baik berisi satu gagasan besar yang kemudian dikembangkan dalam
subtopik.
Langkah langkah menyusun ceramah.
1. Menentukan tema. Tema merupakan pokok pikiran atau dasar cerita yang sangat
penting dalam sebuah teks atau naskah ceramah/khotbah/pidato. Sebelum mulai
membuat naskah, tema harus sudah ditentukan terlebih dahulu.
Simpulan
Ucapan permintaan maaf
Salam penutup
Jenis-Jenis Ceramah
Jenis ceramah dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yakni ceramah umum dan
ceramah khusus, sebagai berikut:
1. Ceramah Umum
Yaitu pidato yang dilakukan dengan tujuan untuk memberikan nasihat dan
juga petunjuk kepada sejumlah orang yang berperan sebagai pendengar.
Sedangkan maksud dari umum artinya keseluruhan, untuk siapa saja, khalayak
ramai atau masyarakat. Dengan kata lain, ceramah umum merupakan pidato yang
berisi nasihat atau petunjuk yang ditujukan kepada masyarakat luas. Isi ceramah
umu bersifat keseluruhan dan tidak ada batasan antara audiens tua maupun audiens
muda.
2. Ceramah Khusus
Terimakasih atas kesempatan dan waktu yang diberikan kepada saya untuk
berbicara dihadapan para hadirin sekalian.
Kondisi seperti ini harus segera diatasi demi kebaikan kita bersama.
Karena generasi muda merupakan tulang punggung bangsa, calon pemimpin
dimasa depan, dan para generasi muda lah yang akan membawa negara ini ke arah
yang lebih baik. Bila generasi muda tidak bisa diharapkan lagi, bisa dibayangkan
akan menjadi apa bangsa dan negara kita tercinta ini.
Peranan orang tua dalam membina, mendidik, serta membentuk karakter
para remaja sangatlah dominan. Oleh karena itu, dibutuhkan kerjasama yang baik
antara orang tua dan anak. Ini berarti bahwa orang tua harus bisa memberikan
pengertian serta berperan sebagai pengayom anak-anak mereka sehingga para anak
merasa nyaman dan terlindungi. Bila hal ini telah terjadi, anak tidak akan mencari
tempan yang mereka anggap nyaman di luar rumah. Karena bisa jadi tempat yang
mereka anggap nyaman tersebut merupakan pergaulan yang salah sehingga bisa
mempengaruhi karakter dan mental anak di masa yang akan datang. Selain itu,
berikanlah pendidikan agama sedini mungkin sejak masih usia kanak-kanak.
Pendidikan agama merupakan pondasi utama yang bisa dijadikan pegangan dalam
melakukan semua hal. Menciptakan rasa takut kepada Tuhan merupakan hal yang
sangat penting karena bila remaja sudah tidak mempunyai rasa takut kepada
Tuhan, apapun yang mereka lakukan sudah pasti akan menyimpang dari norma
dan kaidah yang berlaku di masyarakat.
Kita tidak boleh berhenti untuk tetap berusaha
menyelamatkan mental dan moral para generasi muda kita.
Dengan memberikan fondasi agama yang kuat serta memberikan
kasih sayang kepada para generasi muda, bisa dipastikan tidak akan
terjadi lagi penurunan moral para remaja sehingga kita akan
mempunyai kualitas hidup yang lebih baik, dapat hidup dengan lebih
nyaman, serta terjaminnya masa depan negara tercinta ini.
Terimakasih,
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Contoh Ceramah Khusus : Ceramah tentang Maulid Nabi Muhammad SAW.
Pembuka.
Pertama-tama, mari kita panjatkan puji serta syukur ke hadirat Allah SWT. Atas Rahmat
dan Karunia-Nya kita masih dapat bernapas dan berkumpul di tempat ini. Semoga Allah
menjadikan langkah kaki kita sebagai amal saleh ketika kita melangkahkan-nya untuk
beribadah dan menimba ilmu.
Sama seperti kita yang telah meluangkan waktu untuk datang dan menghadiri tausiah
atau ceramah di hari Maulid Nabi Muhammad yang ke .... ini.
Semoga di hari yang bersejarah ini kita mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad
SAW.
Shalawat dan salam, semoga tetap tercurah-limpahkan kepada Nabi kita beserta
keluarganya, sahabatnya, dan seluruh umat yang senantiasa taat pada risalah yang
diajarkan oleh beliau.
Isi.
Di hari yang bersejarah bagi umat muslim ini, mari kita mengkaji sejarah maulid Nabi
Muhammad yang penuh dengan perjuangan. Kita sudah mengetahui bahwa beliau lahir
pada tanggal 12 rabiul awal tahun gajah. Yang mana pada hari di mana beliau lahir ada
peristiwa besar yang terjadi di kota mekah yakni terjadinya serangan dari raja Abrahah
pada ka'bah.
Pada saat itu, Nabi Muhammad lahir sebagai anak yatim karena ayahnya sayyidina
Abdullah telah wafat sejak beliau masih ada dalam perut Ibunya Siti Aminah.
Menginjak usia beliau yang terus bertambah, beliau dibesarkan oleh pamannya. Dari
sana muncul berbagai kejadian-kejadian yang menunjukkan ciri-ciri kenabiannya.
Semasa hidupnya, Nabi Muhammad dikenal sebagai anak yang jujur. Pekerjaannya
sehari-hari adalah sebagai penggembala. Karena kejujurannya itu, banyak orang-orang
di sekelilingnya yang mencintai beliau dan percaya kepadanya, sehingga beliau pun
mendapatkan gelar amanah yakni orang yang terpercaya.
Banyak hal baik dari sikap beliau yang perlu kita ikuti. Sikapnya yang amanah,
fathonah, tabligh, adalah sikap-sikap terpuji.
Sebagaimana telah diterangkan dalam sebuah keterangan yang
bunyinya: "Innamaa buistu liutamimma makarimal akhlaq". Artinya:
"sesungguhnya aku (Nabi Muhammad) di utus untuk
menyempurnakan akhlak".
Dalam sejarah hidupnya kita tahu dan semua orang pun mengetahui
bahwa Nabi Muhammad adalah orang yang penyayang dan pemberi
maaf.
Semoga di hari yang berbahagia dan penuh sejarah ini, kita dapat
memaknai Maulid Nabi Muhammad, dan semoga kita selaku muslim
dapat mencontoh perilaku baik yang dimiliki oleh beliau. Amin.
Penutup.
1) Menjadi pembicara yang baik harus memandang sesuatu hal dari sudut
pandang yang baru atau tak terduga pada hal-hal umum.
2) Mempunyai cakrawala yang luas, memikirkan dan membicarakan isu-isu dari
beragam pengalaman di luar kehidupannya sehari-hari.
3) Antusias, menunjukkan minat yang besar pada apa yang diperbuat dalam
hidupnya.
4) Tidak pernah membicarakan diri sendiri.
5) Sangat ingin tahu.
6) Menunjukkan empati, berusaha menempatkan diri pada posisi untuk
memahami apa yang Anda katakan.
7) Mempunyai selera humor, dan tidak keberatan mengolok-olok diri sendiri.
8) Mempunyai gaya bicara sendiri.
Kaidah atau Ciri Kebahasaan Teks Ceramah
Dalam penulisan teks ceramah yang baik dan menarik, bahasa yang digunakan perlu
menyesuaikan dengan kaidah-kaidah sebagai berikut.
Kalimat Kompleks/Majemuk :
Arya membeli mobil baru karena dia mempunyai banyak uang (S-P-O-C-S-P-O)
Shafira menyanyi di taman, burung pun bersiul dengan sangat merdu (S-P-K-S-P-K)
2). Bahasa yang digunakan menggunakan kata kerja mental. Kata kerja mental
disebut juga dengan kata kerja tingkah laku, yaitu kata kerja yang menunjukkan
respon atau sikap seseorang terhadap suatu tindakan. Misalnya :
memprihatinkan, mengagumkan, merasa, menyimpulkan, khawatir, menikmati,
terharu, merasa, memikirkan, berfikir, yakin, menolak, menerima dan lain
sebagainya. Penggunaan kata kerja mental ini bertujuan sebagai bentuk
penekanan yang kuat terhadap suatu permasalahan yang terjadi. Dengan
penggunaan kata kerja tersebut pembaca teks ceramah diajak untuk mengikuti
informasi yang ada dalam teks tersebut.
Contoh dalam kalimat :
1. Ayah Khawatir karena sudah pukul 10 malam, andi belum juga pulang
kerumah.
2. Kakek sangat menikmati acara komedi yang tayang di Televisi.
3. Keluarga kami terharu, saat kakak lulus sebagai lulusan terbaik di
universitasnya.
3). Kalimat yang digunakan bersifat persuasif atau ajakan sehingga kata-kata yang
dipilih juga kata-kata persuasif seperti : marilah, hendaknya, sebaiknya, dan
lain sebagainya.
4). Kata-kata yang digunakan menunjukkan hubungan argumentasi sebab-akibat
satu dengan yang lainnya. Misalnya : sebab, karena, dengan demikian,
jika…….maka, akibatnya, dan oleh karena itu. Selain itu, juga dapat
menggunakan kata-kata yang menyatakan hubungan temporal, seperti :
selanjutnya, kemudian, namun, dan akhirnya
.
5). Peristilahan yang digunakan sesuai dengan topik yang dibahas oleh penceramah.
6). Dalam menulis teks ceramah, menggunakan kata ganti orang pertama : saya,
aku, kami (apabila penceramah merupakan suatu kelompok) atau yang sesuai
dengan bahasa adat setempat dengan mengedepankan sopan santun serta kondisi
objek ceramah. Penggunaan kata ganti orang pertama ini karena isi teks ceramah
merupakan hasil suatu pembicaraan dari seseorang atau kelompok kepada
masyarakat. Isi teks ceramah tidak digunakan untuk mengajak diskusi sehingga
tidak menggunakan kata ganti orang ketiga.
7). Pembuatan teks ceramah juga dapat menggunakan kata ganti orang kedua,
seperti : saudara-saudara, hadirin dan lain-lain. Hal tersebut berkaitan dengan
sasaran pendengar ceramah itu sendiri. Pada umumnya, yang mendengarkan
ceramah itu adalah orang banyak sehingga menggunakan kata ganti orang kedua.