Anda di halaman 1dari 26

*

Nama :

1) Desinta Dewi.S.A.
2) Fahira Alatas
3) Putri Yunita Dewi
4) Raja Shadam.A.I.
5) Yoggy Montana

Kelompok : A
Kelas : XI – MIPA 1
Pengertian Ceramah
Arti kata ceramah, menurut KBBI adalah pidato oleh
seseorang di hadapan banyak pendengar, mengenai suatu hal,
pengetahuan, dan sebagainya.

Jadi, ceramah adalah pembicaraan di depan umum yang


berisi penyampaian suatu informasi, pengetahuan, dan sebagainya.
Medianya bisa langsung ataupun melaui sarana komunikasi, seperti
televisi, radio, dan media lainnya.
Ceramah seringkali disamakan dengan pidato dan khotbah.
Memang ketiganya memiliki persamaan, yaitu sama-sama
merupakan kegiatan pembicaraan di depan umum dan bertujuan
untuk mengungkapkan pandangan atau pendapat tentang sesuatu
dengan argumen-argumen yang kuat yang bertujuan untuk
meyakinkan pendengar atau pembaca tentang pentingnya suatu
permasalahan.

Namun ketiganya juga memiliki perbedaan, yaitu :

• Pidato:

1) Topik pembicaraannya bersifat umum.


2) Tidak terdapat interaksi antara sang pembicara dengan sang
pendengar.
3) Ditujukan untuk seluruh kalangan (kalangan umum).
4) Dilakukan pada acara dan tempat tertentu.
• Khotbah:

1) Topik pembicaraannya tentang keagamaan tertentu


2) Tidak terdapat interaksi antara sang pembicara dengan sang
pendengar sama sekali
3) Ditujukan hanya untuk kalangan penganut agama tertentu
4) Biasanya dilakukan di dalam tempat ibadah agama tertentu.

• Ceramah:

1) Topik pembicaraannya bersifat pengetahuan ataupun keagamaan


namun tidak di khususkan untuk agama tertentu
2) Terdapat interaksi berupa tanya jawab antara sang pembicara
dengan sang pendengar
3) Bisa ditujukan untuk kalangan umum, jika ceramah umum dan
umat agama tertentu, jika ceramah keagamaan,
4) Biasanya dilakukan di tempat ibadah, di kampus, di sekolah, di
tempat khusus (aula) saat seminar/ ceramah umum.
Tujuan Ceramah
Adapun tujuan dari ceramah adalah seperti berikut ini:

 Informatif/instruktif: artinya untuk memberikan informasi kepada


pendengar mengenai suatu hal sehingga pendengar dapat memahami
atau mengerti isi informasi dengan jelas dan benar.
 Persuasif: artinya mengajak pendengar supaya mengikuti apa yang telah
pembicara sampaikan agar keyakinan pendengar semakin bertambah
untuk melakukan sesuatu kearah yang lebih baik lagi.
 Argumentatif: artinya untuk meyakinkan pendengar mengenai suatu hal.
 Deskriptif: artinya untuk menggambarkan atau melukiskan tentang suatu
keadaan.
 Rekreatif: artinya untuk menghibur atau menggembirakan pendengar
agar merasa puas.
 Naratif: artinya untuk menceritakan sesuatu hal kepada pendengar.
Ciri-ciri ceramah
Berikut ini adalah ciri-ciri teks ceramah:

1) Memiliki struktur yang lengkap, terdiri atas pendahuluan, isi,


penutup.
2) Isi ceramah sesuai dengan kegiatan yang ada.
3) Isi ceramah harus objektif, jelas, dan benar.
4) Isi ceramah tidak akan menimbulkan pertentangan di
masyarakat.
5) Bahasa yang digunakan penceramah mudah dipahami
pendengar.
6) Bahasa yang digunakan penceramah harus santun dan rendah
hati.
Unsur-unsur Ceramah
1. Penceramah

Penceramah adalah orang yang melakukan kegiatan ceramah. Untuk menjadi


penceramah, seseorang harus memiliki ilmu yang mumpuni terhadap materi yang
diberikan kepada pendengar.

2. Pendengar

Pendengar merupakan penerima nasihat-nasihat dari penceramah. Dalam hal


ini, pendengar bisa siapa saja tidak terbatas status sosial, umur, jenis kelamin, latar
belakang, dan lain-lain.

3. Materi

Materi dalam ceramah berasal dari ajaran-ajaran agama, artinya tetap


memperhatikan dari sudut pandang keagamaan. Akan tetapi, ceramah yang bagus
adalah ceramah yang mampu membuat pendengar tergugah dan terdorong untuk
melakukan nasihat-nasihat yang disampaikan oleh penceramah. Selain itu, materi
hendaknya disusun secara sistematis sehingga materi yang disampaikan dapat diterima
dengan baik oleh pendengar.
4. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah cara-cara yang digunakan seorang penceramah


untuk menyampaikan materi. Metode ceramah terbagi menjadi:

1) Impromptu, yakni metode ceramah tanpa persiapan. Biasanya penceramah


yang melakukan metode ini sudah memiliki jam terbang berceramah yang
cukup tinggi.
2) Menghafal, yakni dilakukan dengan persiapan, kemudian menghafalnya.
3) Membaca naskah, yakni melakukan ceramah dengan naskah lengkap.
4) Ekstemporan, yakni metode ceramah yang menuliskan pokok-pokok pikiran
sebagai catatan pengingat.

5. Media Ceramah

Media ceramah adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan materi


kepada pendengar. Ceramah di zaman sekarang bisa dilakukan di banyak tempat.
Adapun kegiatan ceramah bisa dilakukan secara langsung ataupun direkam
sehingga pendengar bisa melihat dari internet atau televisi.
Struktur Teks Ceramah
1. Pendahuluan

 Pembuka: bagian ini berisi salam pembuka, ucapan penghormatan, dan ucapan
syukur.
 Pengantar: bagian ini adalah paragraf pengantar yang mengarah pada topik.
Biasanya pengantar berasal dari informasi atau berita yang faktual yang masih
terkait dengan topik ceramah.

2. Isi Ceramah

 Inti: berisi paparan dari penceramah, pandangan umum, ilustrasi dari materi
yang disampaikan.
 Gagasan: berisi ide besar yang ingin disampaikan kepada pendengar. Ceramah
yang baik berisi satu gagasan besar yang kemudian dikembangkan dalam
subtopik.
Langkah langkah menyusun ceramah.

1. Menentukan tema. Tema merupakan pokok pikiran atau dasar cerita yang sangat
penting dalam sebuah teks atau naskah ceramah/khotbah/pidato. Sebelum mulai
membuat naskah, tema harus sudah ditentukan terlebih dahulu.

2. Menuliskan bagian pendahuluan.


 Menuliskan salam pembuka.
 Menuliskan sapaan hormat dan ucapan terima kasih.
 Menuliskan ucapan syukur.d.
 Menuliskan apa yang akan dibahas dalam pidato/ceramah/khtotbah

3. Menuliskan bagian isi pidato.


 Menuliskan pembahasan umum dari tema pidato/ceramah/khotbah.
 Menuliskan pembahasan inti atau khusus yang akan berhubungan juga dengan tema
utama.

4. Menuliskan bagian penutup.


 Menuliskan simpulan dari keseluruhan isi naskah pidato/ceramah/khotbah.
 Menuliskan permintaan maaf atas kekurangan dalam penyampaian serta isi pidato.
 Menuliskan salam penutup.
3. Penutup

 Simpulan
 Ucapan permintaan maaf
 Salam penutup

Jenis-Jenis Ceramah

Jenis ceramah dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yakni ceramah umum dan
ceramah khusus, sebagai berikut:

1. Ceramah Umum

Yaitu pidato yang dilakukan dengan tujuan untuk memberikan nasihat dan
juga petunjuk kepada sejumlah orang yang berperan sebagai pendengar.
Sedangkan maksud dari umum artinya keseluruhan, untuk siapa saja, khalayak
ramai atau masyarakat. Dengan kata lain, ceramah umum merupakan pidato yang
berisi nasihat atau petunjuk yang ditujukan kepada masyarakat luas. Isi ceramah
umu bersifat keseluruhan dan tidak ada batasan antara audiens tua maupun audiens
muda.
2. Ceramah Khusus

Yaitu ceramah tersendiri, spesial, istimewa, dan tidak ada


yang lain. Sehingga ceramah khusus adalah ceramah yang dilakukan
dengan tujuan untuk memberikan nasihat kepada khalayak ataupun
kalangan tertentu dan materi yang dibawakan bersifat khusus.
Memiliki banyak batasan yang dibuat mulai dari audiens sampai
materi yang disesuaikan dengan kondisi acara. Contoh: ceramah
untuk memperingati hari besar Islam, ceramah memperingati Maulid
Nabi Muhammad SAW, ceramah bulan puasa, dan lain sebagainya.
Contoh Ceramah Umum.

Assalamu'alikum Wr. Wb..


Salam sejahtera bagi kita semua

Terimakasih atas kesempatan dan waktu yang diberikan kepada saya untuk
berbicara dihadapan para hadirin sekalian.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, ijinkan saya memberikan ceramah


dengan tema tentang rusaknya moral remaja masa kini.

Belakangan ini ramai diperbincangkan di televisi, surat kabar, jejaring sosial di


internet, serta berbagai media yang lain mengenai moral remaja masa kini. Ada begitu
banyak permasalahan yang terjadi di duani remaja saat ini. Hal - hal tersebut yang
membuat sebagian besar para orang tua mengelus dada dan tidak habis pikir mengapa
terjadi penurunan moral remaja masa kini. Coba kita lihat kasus-kasus pemakaian
narkoba, tawuran, pencurian, bahkan pembunuhan dilakukan oleh kaum remaja. Tidak
sedikit diantara mereka yang mempunyai tingkat pendidikan yang baik, berasal dari
keluarga yang berkecukupan, bahkan tidak sedikit diantara mereka merupakan publik
figur yang di idolakan oleh banyak remaja lainnya.
Dari banyak kasus yang terjadi, sebagian besar dari pelaku mengaku
bahwa mereka menyesal atas apa yang telah mereka lakukan. Penyebab rusaknya
moral remaja saat ini cenderung disebabkan oleh pembentukan mental serta
karakter yang kosong, dimana para remaja tersebut tidak mempunyai pegangan
dalam menjalankan hidup. Tidak adanya landasan agama yang kuat serta
bimbingan dan kasih sayang dari orang tua juga disinyalir sebagai pokok
permasalahan ini. Para orang tua yang sibuk bekerja demi mencukupi kebutuhan
hidup keluarganya dimana kita juga tahu bahwa tuntutan kebutuhan sudah sangat
tinggi ditambah dengan minimnya pendidikan agama yang diberikan kepada anak
telah menciptakan generasi muda yang rapuh, emosional, dan cenderung anarkis.

Kondisi seperti ini harus segera diatasi demi kebaikan kita bersama.
Karena generasi muda merupakan tulang punggung bangsa, calon pemimpin
dimasa depan, dan para generasi muda lah yang akan membawa negara ini ke arah
yang lebih baik. Bila generasi muda tidak bisa diharapkan lagi, bisa dibayangkan
akan menjadi apa bangsa dan negara kita tercinta ini.
Peranan orang tua dalam membina, mendidik, serta membentuk karakter
para remaja sangatlah dominan. Oleh karena itu, dibutuhkan kerjasama yang baik
antara orang tua dan anak. Ini berarti bahwa orang tua harus bisa memberikan
pengertian serta berperan sebagai pengayom anak-anak mereka sehingga para anak
merasa nyaman dan terlindungi. Bila hal ini telah terjadi, anak tidak akan mencari
tempan yang mereka anggap nyaman di luar rumah. Karena bisa jadi tempat yang
mereka anggap nyaman tersebut merupakan pergaulan yang salah sehingga bisa
mempengaruhi karakter dan mental anak di masa yang akan datang. Selain itu,
berikanlah pendidikan agama sedini mungkin sejak masih usia kanak-kanak.
Pendidikan agama merupakan pondasi utama yang bisa dijadikan pegangan dalam
melakukan semua hal. Menciptakan rasa takut kepada Tuhan merupakan hal yang
sangat penting karena bila remaja sudah tidak mempunyai rasa takut kepada
Tuhan, apapun yang mereka lakukan sudah pasti akan menyimpang dari norma
dan kaidah yang berlaku di masyarakat.
Kita tidak boleh berhenti untuk tetap berusaha
menyelamatkan mental dan moral para generasi muda kita.
Dengan memberikan fondasi agama yang kuat serta memberikan
kasih sayang kepada para generasi muda, bisa dipastikan tidak akan
terjadi lagi penurunan moral para remaja sehingga kita akan
mempunyai kualitas hidup yang lebih baik, dapat hidup dengan lebih
nyaman, serta terjaminnya masa depan negara tercinta ini.

Demikian ceramah dari saya, semoga bisa memberikan sedikit


pencerahan bagi kita semua.

Terimakasih,
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Contoh Ceramah Khusus : Ceramah tentang Maulid Nabi Muhammad SAW.

 Pembuka.

Asyhadu anlaa ilaaha illallah, wahdahu laa syarikalahu, wa asyhadu annaa


muhammadan abduhuu warosuuluhu. Ayyuhannaas ittaqullah, haqqo tuqootihii illa
waantum muslimuun.

Pertama-tama, mari kita panjatkan puji serta syukur ke hadirat Allah SWT. Atas Rahmat
dan Karunia-Nya kita masih dapat bernapas dan berkumpul di tempat ini. Semoga Allah
menjadikan langkah kaki kita sebagai amal saleh ketika kita melangkahkan-nya untuk
beribadah dan menimba ilmu.

Sama seperti kita yang telah meluangkan waktu untuk datang dan menghadiri tausiah
atau ceramah di hari Maulid Nabi Muhammad yang ke .... ini.

Semoga di hari yang bersejarah ini kita mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad
SAW.

Shalawat dan salam, semoga tetap tercurah-limpahkan kepada Nabi kita beserta
keluarganya, sahabatnya, dan seluruh umat yang senantiasa taat pada risalah yang
diajarkan oleh beliau.
 Isi.

Di hari yang bersejarah bagi umat muslim ini, mari kita mengkaji sejarah maulid Nabi
Muhammad yang penuh dengan perjuangan. Kita sudah mengetahui bahwa beliau lahir
pada tanggal 12 rabiul awal tahun gajah. Yang mana pada hari di mana beliau lahir ada
peristiwa besar yang terjadi di kota mekah yakni terjadinya serangan dari raja Abrahah
pada ka'bah.

Pada saat itu, Nabi Muhammad lahir sebagai anak yatim karena ayahnya sayyidina
Abdullah telah wafat sejak beliau masih ada dalam perut Ibunya Siti Aminah.

Menginjak usia beliau yang terus bertambah, beliau dibesarkan oleh pamannya. Dari
sana muncul berbagai kejadian-kejadian yang menunjukkan ciri-ciri kenabiannya.

Semasa hidupnya, Nabi Muhammad dikenal sebagai anak yang jujur. Pekerjaannya
sehari-hari adalah sebagai penggembala. Karena kejujurannya itu, banyak orang-orang
di sekelilingnya yang mencintai beliau dan percaya kepadanya, sehingga beliau pun
mendapatkan gelar amanah yakni orang yang terpercaya.

Banyak hal baik dari sikap beliau yang perlu kita ikuti. Sikapnya yang amanah,
fathonah, tabligh, adalah sikap-sikap terpuji.
Sebagaimana telah diterangkan dalam sebuah keterangan yang
bunyinya: "Innamaa buistu liutamimma makarimal akhlaq". Artinya:
"sesungguhnya aku (Nabi Muhammad) di utus untuk
menyempurnakan akhlak".

Dalam sejarah hidupnya kita tahu dan semua orang pun mengetahui
bahwa Nabi Muhammad adalah orang yang penyayang dan pemberi
maaf.

Masih ingatkah hadirin? Apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad


kepada orang-orang yang memperlakukannya dengan cara tidak
baik? Ya, beliau membalasnya dengan kebaikan. Sehingga tidak
sedikit di antara mereka yang iman kepada Nabi Muhammad karena
akhlakul karimah yang diperbuatnya.

Semoga di hari yang berbahagia dan penuh sejarah ini, kita dapat
memaknai Maulid Nabi Muhammad, dan semoga kita selaku muslim
dapat mencontoh perilaku baik yang dimiliki oleh beliau. Amin.
 Penutup.

Semoga ceramah yang singkat dan sederhana ini dapat memberikan


pelajaran berharga dan memberikan inspirasi bagi hadirin yang telah
mendengarkan.

Mari kita tutup pertemuan ini dengan berdoa: "Robbanaa atinaa


fiddunya hasanah wafil akhiroti khasanah waqinaa 'adzaabannaar".
Aquulu qouli haadza, wassalamu alaikum wr., wb..
Ciri-ciri Pembicara yang Baik

1) Menjadi pembicara yang baik harus memandang sesuatu hal dari sudut
pandang yang baru atau tak terduga pada hal-hal umum.
2) Mempunyai cakrawala yang luas, memikirkan dan membicarakan isu-isu dari
beragam pengalaman di luar kehidupannya sehari-hari.
3) Antusias, menunjukkan minat yang besar pada apa yang diperbuat dalam
hidupnya.
4) Tidak pernah membicarakan diri sendiri.
5) Sangat ingin tahu.
6) Menunjukkan empati, berusaha menempatkan diri pada posisi untuk
memahami apa yang Anda katakan.
7) Mempunyai selera humor, dan tidak keberatan mengolok-olok diri sendiri.
8) Mempunyai gaya bicara sendiri.
Kaidah atau Ciri Kebahasaan Teks Ceramah
Dalam penulisan teks ceramah yang baik dan menarik, bahasa yang digunakan perlu
menyesuaikan dengan kaidah-kaidah sebagai berikut.

1) Kalimat yang digunakan adalah kalimat tunggal/simpleks dan majemuk/kompleks.


Kalimat tunggal sendiri adalah kalimat yang hanya mengandung satu klausa,
sedangkan kalimat majemuk merupakan kalimat yang memiliki dua klausa. Klausa
sendiri adalah kelompok kata yang sekurang-kurangnya memuat unsur subjek dan
predikat untuk membuat suatu kalimat.
Contoh:
Kalimat Simpleks/Tunggal :

 Arya membaca novel di ruang tamu (S-P-O-K)


 Enggar menyapu rumah (S-P-O)

Kalimat Kompleks/Majemuk :

 Arya membeli mobil baru karena dia mempunyai banyak uang (S-P-O-C-S-P-O)
 Shafira menyanyi di taman, burung pun bersiul dengan sangat merdu (S-P-K-S-P-K)
2). Bahasa yang digunakan menggunakan kata kerja mental. Kata kerja mental
disebut juga dengan kata kerja tingkah laku, yaitu kata kerja yang menunjukkan
respon atau sikap seseorang terhadap suatu tindakan. Misalnya :
memprihatinkan, mengagumkan, merasa, menyimpulkan, khawatir, menikmati,
terharu, merasa, memikirkan, berfikir, yakin, menolak, menerima dan lain
sebagainya. Penggunaan kata kerja mental ini bertujuan sebagai bentuk
penekanan yang kuat terhadap suatu permasalahan yang terjadi. Dengan
penggunaan kata kerja tersebut pembaca teks ceramah diajak untuk mengikuti
informasi yang ada dalam teks tersebut.
Contoh dalam kalimat :

1. Ayah Khawatir karena sudah pukul 10 malam, andi belum juga pulang
kerumah.
2. Kakek sangat menikmati acara komedi yang tayang di Televisi.
3. Keluarga kami terharu, saat kakak lulus sebagai lulusan terbaik di
universitasnya.

3). Kalimat yang digunakan bersifat persuasif atau ajakan sehingga kata-kata yang
dipilih juga kata-kata persuasif seperti : marilah, hendaknya, sebaiknya, dan
lain sebagainya.
4). Kata-kata yang digunakan menunjukkan hubungan argumentasi sebab-akibat
satu dengan yang lainnya. Misalnya : sebab, karena, dengan demikian,
jika…….maka, akibatnya, dan oleh karena itu. Selain itu, juga dapat
menggunakan kata-kata yang menyatakan hubungan temporal, seperti :
selanjutnya, kemudian, namun, dan akhirnya
.
5). Peristilahan yang digunakan sesuai dengan topik yang dibahas oleh penceramah.

6). Dalam menulis teks ceramah, menggunakan kata ganti orang pertama : saya,
aku, kami (apabila penceramah merupakan suatu kelompok) atau yang sesuai
dengan bahasa adat setempat dengan mengedepankan sopan santun serta kondisi
objek ceramah. Penggunaan kata ganti orang pertama ini karena isi teks ceramah
merupakan hasil suatu pembicaraan dari seseorang atau kelompok kepada
masyarakat. Isi teks ceramah tidak digunakan untuk mengajak diskusi sehingga
tidak menggunakan kata ganti orang ketiga.

7). Pembuatan teks ceramah juga dapat menggunakan kata ganti orang kedua,
seperti : saudara-saudara, hadirin dan lain-lain. Hal tersebut berkaitan dengan
sasaran pendengar ceramah itu sendiri. Pada umumnya, yang mendengarkan
ceramah itu adalah orang banyak sehingga menggunakan kata ganti orang kedua.

Anda mungkin juga menyukai