Anda di halaman 1dari 15

BAB VI

TEOREMA GREEN, STOKES DAN GAUSS

6.1 Teorema Green


Teori ini adalah teori yang sangat penting jika dihubungkan dengan
integrasi garis pada kurva tertutup bidang. Teori ini menjelaskan hubungan
antara integral garis di sepanjang kurva (atau kurva-kurva) yang membentuk
atau membangun sebuah daerah/domain/region dan integral ganda (double
integral) atau integral integral permukaan yang di ambil di daerah tersebut.
Dengan kata lain teori ini menjelaskan bahwa permasalahan integral garis dapat
di selesaikan dengan integral permukaan dan demikian sebaliknya. Hal ini
diungkapkan oleh
G. Green, seorang matematikawan Inggris di awal abad 19.

Teorema: Misal D suatu domain dari bidang xy dan C adaalah lengkung (kurva)
tertutup yang licin (smooth) di D, dengan interior juga di D.
Misalkan P(x,y), Q(x,y) adalah fungsi-fungsi yang ditentukan,
kontinu dan mempunyai turunan parsial pertama yang kontinu di D,
maka :
Q P
C.Pdx Qdy
C
x

y
dxdy , R daerah tertutup yang dibatasi

Bukti
:
Teori ini akan dibuktikan dengan menampilkan R dalam bentuk :
a x b;
c y d;
dan seperti terlihat dalam gambar di
dimana f1 x y f 2 g1 y x g 2
x y

bawah ini :
y
d
y f 2 x
R

c y f1x

a b x

P
Integral lipat dua
y dxdy dapat ditulis dalam bentuk integral iterasi
R

p b f2 x P

y dxdy y dydx . Sekarang dapat kita integrasikan :
R a f1 x

b
P
y dxdy Px, f x Px, f x dx
R a
2 1
b b

Px, f 2 x dx Px, f1 x dx
a a

Px, ydx
C

Q
Dengan jalan yang sama maka R dxdy dapat ditulis dalam integrasi
y
Q P
yQdyx, sehingga

Pdx Qdy x y dxdy . Dengan ini teorema
C C R

GREEN telah terbukti kebenarannya.

Domain D atau daerah D dalam Teorema ini harus mememnuhi sifat-sifat


sebagai berikut :
1. merupakan domain / daerah yang tertutup dan terbatas.
2. memuat sejumlah terhingga kurva tertutup sederhana yang tidak saling
berpotongan satu sama lain.
3. setiap kurva tertutup sederhana tersebut harus licin (smooth).
Domain/daerah yang memenuhi sifat-sifat di atas disebut daerah reguler (reguler
region)

Contoh soal :
,2

6xy y dx 3x
1. Hitung 2 2
2xy dy sepanjang cycloid

0,0

x sin ; y 1 cos .

6x 2 y
Penyelesaian : M 6xy y M
2

N
2
N 3x 2xy 6x 2 y
x

M
Jadi N
, maka integral di atas tidak tergantung lintasan.
y
x

Dengan lintasan garis lurus dari 0,0 ke , persamaan garisnya adalah


2
2
y x atau
x ; dx dy
2
,2 y 3
2
2

6xy y dx 3x
2xy dy 3y
2 2 2 2 2 2
dy y y dy
y
2

0,0
0 2 4
2
3 3 2
2 2
3
2 2
2 1
y y 3 3
0 2 2
9 9
y
8 9
dy
2
dy
3
2 0
2 4 0
2 4
4
2 3
2
6 4
3 4 2

2. Ujilah Teorema GREEN dalam bidang untuk


3x dx 4 y 6xydy ,
2 2
8y
C

dimana C adalah batas daerah yang di definisikan oleh x 0, y 0, x y 1 .


Penyelesaian :
y

1 x

Dengan Integral Garis :

dari (0,1) ke (1,0) ;y = 0 ; dy = 0


1
1 x3 1
0

3x dx 4 y 6xydy 3x
2 2
8y
2
dx

C 0

dari (1,0) ke (0,1)


Persamaan garisnya x y 1 y 1 x ; dy dx

3x dx 4 y 6xy dy 3x
0
81 x dx 41 x 6x1
2 2 2 2
8y

x dx
C 1
0 0
11

3 2
3x 8x 8 16x 4 10x 6x
2 2 2 x 12x 13x
3 1

dx
1

11 8
12 13
3 3
dari (0,1) ke (0,0); lintasan x = 0 ; dx = 0
0

3x dx 4 y 6xydy 4 ydy 2
2 2
8y 1 2
2
y 0
C 1
8 5
dx 4 y 6xydy 1 2
2 2

Jadi : 8
y 3 3
3x
C

Dengan Teorema GREEN di


bidang N 10 y

M
x y
1

3x dx 4 y 6xydy
2 2 1
8y
10
1 1 x
2 5 y dx
x
ydydx
0 0 0
C 0

1 1
1 5

5 1 2x x
2
dx 5 2
xx
1
x
3
5 1 1
0
3 0 3 3
6.2 Teorema Stokes
Rumusan dari teorema Stokess adalah :
R Q P R P
Q


cos cos dA Pdx Qdy Rdz
y z
z
cos
y
x x
S
C

Teorema Stokes memainkan peranan di dalam dimensi-3 seperti halnya Teorema


Green di bidang. Teori ini memiliki andil besar dalam ilmu fisika matematika.
Dalam perumusan di atas, S adalah sebuah permukaan yang dibatasi oleh
sebuah kurva C; P,Q dan R adalah fungsi-fungsi dalam x,y dan z.
Sudut-sudut , dan adalah sudut-sudut yang
dibentuk oleh normal n terhadap sumbu-sumbu x,y
dan z. Dalam kasus S adalah sebuah daerah di
bidang xy, Teorema Stokess identik dengan
Toeorema Green di bidang, dalam kasus ini jika
kita pilih arah z yang positif maka cos = 0, cos

= 0 dan cos = 1. Sehingga selama dz = 0


sepanjang kurva C dalam kasus ini maka :
Q P
dA Pdx Qdy
S
x y C

Rumusan ini adalah merupakan Teorema Green di bidang.


Teorema Stokes dapat diberikan dalam bentuk vektor sebagai berikut :

Misalkan S suatu permukaan terbuka, bermuka dua dan dibatasi oleh lengkung
C yang sederhana. Garis normal pada S mempunyai arah positif disatu pihak dan
arah negatif dipuhak lain. Arah dari lengkung C disebut positif jika seorang
berjalan menyusur keliling C senantiasa mempunyai luas disebelah kirinya.
Dengan kata lain berlawanan dengan arah perputaran jarum jam.
Normal pada S disebarang titik adalah dapat diberikan sebagai
berikut: n = cos i + cos j + cos k
Suatu vektor A = A1 i + A2 j + A3 k bersifat bahwa A1, A2 dan A3 kontinu,
bernilai tunggal dan mempunyai turunan parsial yang kontinu di S.
Teorema Stokes menyatakan bahwa tangensial komponen dari vektor A
sekeliling lengkung tertutup C sama dengan integral luas dari komponen normal
dari rotasi A jika dikenakan pada permukaan S yang dibatasi oleh C.

Secara Rumus dapat dituliskan sebagai A dr A n ds


C S

Pembuktiannya diberikan sebagai berikut:

Misalkan S adalah permukaan dengan proyeksi pada bidang-bidang xy, yz dan xz


merupakan daerah yang dibatasi oleh lengkung tertutup sederhana. Persamaan
untuk S dapat dituliskan dalam bentuk z = (x,y), x = g(y,z), y = h(x,z) dengan

,g,h bernilai tunggal, kontinu dan merupakan fungsi yang dapat diturunkan.
Yang harus ditunjukkan adalah:

A n ds = A i A j A k n ds = A dr
S S
1 2 3
C

z
C
ds
S

o
y
R
dx dy

Mula-mula pertimbangkan: A1i n ds


S


i j k A j A1 k
1
y
z
(A1 i) = x y z =
A1
0 0

A1 A
A i n dS j n 1 k n dS ..(1)
1 y

z
Jika persamaan untuk S dipilih z = (x,y) maka vektor posisi untuk setiap titik dari
r z f r
S adalah r = xi + yj +(x,y)k sehingga j kj k tetapi adalah
y y y y

vektor yang menyinggung permukaan S, maka vektor tersebut tegak lurus dengan

n, sehingga:
r z z
n nj nk0 atau n j - nk
y y y
Subtitusikan dalam persamaan (1)
A1 A A z A
n j 1 n k dS 1 n k 1 n k dS

y
z z y

y
z
Atau A i n dS A1 A1 n k dS (2)

1
y z y A A z 1 1 F

pada permukaan S : A1(x,y,z) = A1{x,y,f(x,y)} = F(x,y) maka


y y y
F F
z
dan persamaan (2) menjadi [(A1i)] n dS n k dS dxdy ,
y
y
sehingga
F dengan tanda/simbol adalah
A1i n ds = y dxdy Fdx A1
dx

S R C

keliling dari R.

Di setiap titik (x,y) dari nilai dari F sama dengan nilai dari A1 di tiap-
tiap titik (x,y,z) dari C, dan karena dx sama untuk kedua lengkung maka kita
peroleh

Fdx atau
A i n ds =
1
kalau S diproyeksikan pada
A1dx A1dx
C S C

bidang koordinat lainnya, A j n ds = A dy


2 2
diperoleh:
S C
A k n ds = A dz
S
3
C
3

Kalau ketiga persamaan ini kita jumlahkan diperoleh:

A n ds = A i A j A k n = A dr
1 2 3

ds
S S C
Contoh Soal :

Hitung :
xA
2 2
. n dS, dimana A = (x + y - 4)i + 3xy j + (2xz +n )k dan S
S

adalah permukaan dari :


2 2 2
a) Setengah bola x + y + z = 16 di atau bidang xy.
2 2
b) Paraboloida z = 4 (x + y ) di atas bidang xy.
Penyelesaian :

xA . n dS A . dv x
y 4 dx 3xydy 2xz z dz
2 2

S C C

2 2
a) c adalah sebuah lingkaran x y 16; z = 0

xA . n dS x
y 4 dx 3xydy 2xz z dz
2 2

S C

2
2
4 16 x 16 x2
4
3 2
y
3xy x 4 dxdy
3y y y
4
2 2
dx
x y
1dydx 16 x

4 4 16 x2

16 x2
x 4

dx 2 x16 20 8
1
2 x 8sin
2
16
2 2
4 4

b) c adalah 2 2
x y 4
lingkaran

xA . n 3y 1 dy dx 2
2
dS 4 x

2 4 x2
3y 1 dy dx
S C

4 x2
3 2
2
y
y dx
2 2
4 x2

2 x 4x 2 1 x
2

4 x 2 2
sin
2 2
2
dx 2
2 2

20 2
4
6.3 Teorema Gauss
Teorema divergensi Gauss adalah analog tiga dimensi dari teorema Green
di bidang. Isi dasar dari Teorema Divergensi adalah:
A1 A2 A
x y 3 dV A1 cos A2 cos A3 cos dA
V
z S

dimana, V adalah sebuah daerah diruang dimensi 3; SAW adalah permukaan yang
dibatasi oleh T; A1, A2, dan A3 adalah fungsi-fungsi dari x,y dan z yang kontinu
dan mempunyai turunan parsial pertama yang kontinu di V. Dan cos , cos dan
cos adalah cosinus dari garis normal terhadap SAW ditarik keluar dari T.
Secara vektorial teorema di atas dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ambillah S suatu luas tertutup dan menuntupi volumeV. Normal dari SAW
diambil normal pada permukaan yang mengarah keluar; ditentukan sebagai
normal positif dan dimisalkan bahwa normal positif ini membentuk sudut
dan dengan su,bu-sumbu positif x, yang dan z. Normal jika ditulis dalam
vector adalah:
n = cos i + cos j + cos k
Suatu vektor A = A1 i + A2 j + A3 k bersifat bahwa A1, A2 dan A3 kontinu,
bernilai tunggal dan mempunyai turunan parsial yang kontinu di daerah tersebut
Teorema Divergensi manyatakan bahwa integral luas dari komponen
normal suatu vector A meliputi suatu luas tertutup sama dengan integral dari
divergensi A terhadap volume yang ditutupi oleh luas tersebut. Teori Divergensi
disebut pula Teori Green dalam ruang.
Dalam bentuk rumusan matematis teorema Divergensi diberikan sebagai

A dV A n dS .
V S

Pembuktian Teorema tersebut diberukan sebagai berikut:

Ambilah S suatu luas tertutup yang sedemikian rupa sehingga sebarang garis
sejajar sumbu koordinat akan memotong S paling banyak pada dua titik.
Misalakan persamaan permukaan bagian bawah dan atas, S1 dan S2 masing-
masing adalah z = f1(x,y) dan z =f2(x,y).
Proyeksi dari S pada bidang xy adalah R
2
S2;z=f2(x,y)
z n2
ds2

2
S1;z=f1(f,y)
ds1

n1

o
y
R

A3 zf2 A3
z f2


A3
z dz dy =
z dy dx = A3 (x, y, z) z dydx
dV dx z f
1

z f
1

V V R R

= A3 (x, y, f 2 ) A3 (x, y, f1 ) untuk bagian atas S2 dxdy = cos 2 dS2 = k


dydx
R

n2 dS2, karena normal n2 pada S2 membentuk sudut lancip 2 dengan k. Bagian


bawah S1, dxdy = - cos 1 dS1 = - k n1 dS1, karena normal n1 pada S1 membentuk
sudut tumpul dengan k yang merupakan normal dari R.
Maka :

A (x, y, f )dydx A k n
R
3 2
S2
3 2 dS 2

A (x, y, f )dydx A k n dS
R
3 1
S1
3 1 1

dan

A (x, y, f
R
3 2 )dydx A3 (x, y, f1 )dydx A3k n 2dS2 A3k n1dS1
R S2 S1

A3
= A3k n dS , sehingga dV A3k n dS ..(1)
S V z S

Dengan analog yang sama dan dengan memproyeksikan S pada bidang-bidang


koordinat lainnya akab diperoleh:
A1
dV A1k n dS ..(2)

Vx S

dV A2k n dS ..(3)

A2
y
V S

dan kalau (1), (2) dan (3) dijumlahkan akan dihasilkan/diperoleh hasil akhir yaitu

A dV A n dS
V S

Contoh Soal :

Hitunglah F . n dS, dimana F = 2xy i + yz j + xz k dan S adalah


2

permukaan parellelepipedum x = 0; y = 0; z = 0; x = 2; y = 1; z = 3.
Penyelesaian :
Dari Teorema DIVERGENSI,

F . n . F dv
V
dS
S


.F i j
k 2xyi yz j
2
2yz x
2

x
y xzk
z

F . n . F dv
V
dS
S

x 2 y z dz dy
3
2 2 1
xz 2 yz 1 z 3
1 3 2
dydx

dx
x0 y 0 z 0
0 0
3 0

3x 6 y 9 dy dx
2 1 2

3xy 3y 9 y
2

1
dx 3x 12 dx
2

0 0 0 0 0

3 2 6 24 30
x 12x 2

2 0

Anda mungkin juga menyukai