Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 2

Kinanthi Kusuma p
Falihah Roslinda
Eka Wina Putri
Nur Cholifah Indria f
Diah Ayu s
Awalia Rizki
Persamaan Diferensial

*1. Persamaan Diferensial Terpisahkan


*2. Persamaan Diferensial Terpisahkan
dengan Nilai Awal
*3. Persamaan Diferensial Homogen
1. Persamaan Diferensial Terpisahkan

Terdapat persamaan diferensial order pertama yang dapat


direduksikan menjadi :
dimana
Sehingga
Persamaan persamaan diferensial terpisah.
sama dengan bentuk

persamaan diferensial dengan peubah-peubah terpisahkan atau


persamaan atau persamaan diferensial terpisahkan.
Persamaan diferensial diatas, kemudian dikenakan operasi integral dan
didapat :

Jika fungsi-fungsi f dan g kontinu, maka


nilai integralnya ada dan hasil integralnya
merupakan penyelesaian persamaan
diferensial tersebut.
CONTOH SOAL 1

Tentukan persamaan diferensial 16yy’ + 9x = 0


Penyelesaian :
16yy’ + 9x = 0
16yy’ = - 9x

Jadi, penyelesaian diferensial diatas adalah


CONTOH SOAL 2
Tentukan penyelesaian persamaan doferensial y’ – y sin x = 0

Penyelesaian :

y’ – y sin x = 0
2. Persamaan Diferensial Terpisahkan
dengan Nilai Awal
Pada bidang terapan masalah nilai awal memegang peranan penting untuk menentukan
penyelesaian khusus dari sebuah persamaan diferensial. Andaikan penyelesaian khusus g(x)
memenuhi kondisi awal pada suatu titik tertentu x0 dan penyelesaian y(x) mempunyai nilai
tertentu y0, ditulis y(x0)=y0.

Misal:

y(1) = 0 berarti y = 0 jika x = 1

y(0) = 2 berarti y = 2 jika x = 0

y(π ) 10 = berarti y = 10 jika x = π


Kondisi awal dari penyelesaian suatu persamaan
diferensial disebut nilai awal dan untuk penyelesaiannya
harus ditentukan penyelesaian khusus yang memenuhi
syarat awal yang diberikan. Pemahaman masalah nilai
awal berasal dari suatu realita pada terapan bahwa
peubah bebas seringkali berupa faktor waktu, sehingga
persamaannya berbentuk y(x0) = y0 yang merupakan situasi
awal pada suatu peubah. Misal pada waktu tertentu
didapat penyelesaian dari suatu persamaan diferensial,
maka penyelesaian itu menunjukkan kondisi yang terjadi
pada waktu kemudian misalnya dalam bentuk y(x) = ax +
b.
CONTOH SOAL 3
Tentukan penyelesaian masalah nilai awal dari suatu persamaan diferensial:

xy’ + y = 0, y(1) = 1

Penyelesaian:

𝑥𝑦′ + 𝑦 = 0

𝑑𝑦
𝑥 = −𝑦
𝑑𝑥
1 1
𝑑𝑦 = − 𝑑𝑥
𝑦 𝑥

1 1
න 𝑑𝑦 = − න 𝑑𝑥
𝑦 𝑥

lnȁ𝑦ȁ = − lnȁ𝑥ȁ + 𝑐

ȁ𝑦ȁ = 𝑒−lnȁ𝑥ȁ+𝑐

Nilai awal y(1) = 1

Sehingga: 1 = 𝑒𝑐  c = 0

Jadi, penyelesaiannya adalah ȁ𝑦ȁ = 𝑒 −ln ȁ𝑥ȁ+𝑐


CONTOH SOAL 4
Tentukan penyelesaian masalah nilai awal pada persamaan diferensial:

𝑥2 + 1൯
൫ 𝑦′ + 𝑦2 + 1 = 0, 𝑦ሺ
0ሻ = 1

Penyelesaian:

𝑥2 + 1൯
൫ 𝑦′ + 𝑦2 + 1 = 0

𝑑𝑦
𝑥2 + 1൯
൫ = −(𝑦2 + 1)
𝑑𝑥
𝑑𝑦 𝑑𝑥
=
(𝑦2 + 1) 2
(𝑥 + 1)

𝑑𝑦 𝑑𝑥
න = −න 2
(𝑦2+ 1) (𝑥 + 1)

arctan 𝑦 = − arctan 𝑥 + 𝑐

arctan 𝑦 + arctan 𝑥 = 𝑐

Misal: arctan x = a dan arctan y = b sehingga menurut teori dalam persamaan trigonometri
yakni :

tan 𝑎 + tan 𝑏
tanሺ
𝑎 + 𝑏ሻ =
1 − tan 𝑎 tan 𝑏
 
3. Persamaan Diferensial Homogen

Definisi
Fungsi F(x,y) disebut fungsi homogen bila terdapat n X R
sehingga berlaku F(kx,ky) = knF(x,y), dengan n disebut order dari fungsi
homogen F(x,y).
Ciri umum PD Homogen adalah tiap suku derajatnya sama.
Contoh :
 

 
 
CONTOH SOAL 5
 
CONTOH SOAL 6
 
*LATIHAN SOAL
 
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai