Anda di halaman 1dari 8

FISIKA MATEMATIKA II

KULIAH 4 FISIKA MATEMATIKA II


Tanggal 27 Februari 2024

1.7. Penyelesaian persamaan diferensial orde kedua bentuk khusus .


Meskipun PD linier orde kedua dengan koefesien konstan sering-kali dipakai dalam
terapannya, namun ada beberapa jenis lain PD orde kedua yang sering dipakai dalam terapan,
yaitu dalam beberapa bentuk sebagai-berikut :
a. Persamaan dengan tidak adanya y

b. Persamaan dengan tidak adanya x


c. Persamaan yang berbentuk
y+f left (y right )=0} {¿

d. Persamaan yang berbentuk


a 2 x2
( )
d2 y
dx 2
dy
+a 1 x + ao y =0
dx

Untuk menyelesaikan persamaan berbentuk a dan b, adalah dengan membuat substitusi :


p = y' dan p' = y"

 Untuk catatan a (persamaan dengan tidak adanya y) tergantung pada variabel yang
hilang , dan sesudah substitusi persamaan pada tipe a. , p pada orde pertama sebagai
variabel dependent dan x sebagai variabel independent . Untuk menyelesaikannya, mula-
mula diselesaikan p sebagai fungsi x , kemudian kembali meletakkan p = y dan
menghasilkan penyelesaian y pada orde pertama .
Contoh :

y+ ital xy'=0} {¿
Penyelesaiannya:

y '= p
y= { { ital dy'} over { ital dx} = { { ital dp} over { ital dx} } {} } {¿¿
¿
P sebagai fungsi x.

Sehingga persamaan diatas menjadi :


dp
+xp=0
dx
dp
=−xp
dx
1
dp=−xdx
p
∫ 1p dp=−∫ x dx
x2
ln p=− +c
2
x2 x
2
x
2
− +c − −
2 2 c 2
p=e =e e = Ae
c
Dimisalkan : e =A
dy
p= =y'
karena : dx , maka :
x2
dy −
2
=Ae
dx
x2

y=∫ Ae 2
dx= A √ π /2

Penyelesaian y diselesaikan dengan menggunakan fungsi gamma.

Γ ( p )=∫ x p−1 e−x dx


x2 2 1
− x 1
Γ ( p )= A ∫ e
2 2
dx →misal z= →dz= xdx →x =( 2 z )
2 2
1 1
− −
A A
Γ ( p )= A ∫ ( 2 z ) 2
e−z
dz= ∫z 2
e−z dz= √ π= A √ π / 2
1
2
√2
2
1 1
p−1=− → p=
2 2
 Untuk catatan b.tak tergantung pada x yang hilang, sehingga :
y' = p dan y" = dp/dx = (dp/dy)(dy/dx) = p (dp/dy)
Yang dikerjakan disini adalah menghilangkan variabel x, mengubahnya menjadi y, sehingga P
sebagai fungsi y.
contoh : Suatu gerakan benda bermassa m yang mengalami gaya pemulih  ky dan gaya
redaman l (dy/dt) . Sehingga persamaan geraknya adalah :

d2 y
m 2 ±l
dt dt ( )
dy 2
+ky =0 untuk (l>0 )

apabila benda bermassa 4 , k =1 dan l = 2, dilepaskan pada saat t = 0 dan pada dimulai pada titik
y = 1, maka persamaan geraknya adalah :

4
d2 y
dt 2 ( )
±l
dy 2
dt
+ y=0

Persamaan ini berbentuk tipe b. dengan t hilang sebagai variabel independent , yang diselesaikan
sebagai-berikut :
dy
=p
dt
d2 y dp
= p
dt 2 dy
sehingga menjadi persamaan :
dp
4p ±2 p2 + y=0
dy
atau :
dp 1 1
± p=− yp−1
dy 2 4 diselesaikan sebagai persamaan Bernoulli

z= p2
dz dp
dz=ycos (s+t) dt −xdt =2 p
dz
dt
=ycos(s+t )−x dy dy
sehingga persamaannya menjadi :
dz 1
±z=− y
dy 2 diselesaikan dengan menggunakan penyelesaian orde pertama ;
1 1 ±y
±y
ze =−
2
∫ ±y
ye dy=− e (± y −1 )+c
2
1
z=− (± y −1 )+ce∓ y
2
Bila kita ambil tetapan redaman sebagai nilai yang positip, maka :
1
z= ( y +1 ) +ce y
2
bila z = dy/dt = 0 dan y = 1 pada t = 0, sehingga :
0 = 1 +ce dan c= e1
dan hasilnya :

z= ( )
dy 2 1
dt
= ( y+ 1 )−e y −1
2

 Untuk persamaan tipe c, dinyatakan oleh :

y' y+f left (y right )y'=0atauy' ital dy '+f left (y right ) ital dy=0} {¿
bila diintegrasi menghasilkan :
1 2
y ' +∫ f ( y ) dy=konstan
2
Contoh :

d2 x
m =F ( t )
dt 2
dx
v=
Dimisalkan dt , sehingga persamaannya menjadi :
dv dx
mv =F ( x ) atau mvdv=F ( x ) dx
dt dt
1 2
mv =∫ F ( x ) dx + konstanta
2

 Untuk persamaan tipe d, berbentuk :

d2 y dy
a 2 x2 2
+a1 x +a o y=f ( x )
dx dx
Persamaan ini disebut dengan persamaan Euler atau persamaan Cauchy . Dan persamaan tersebut
dapat direduksi menjadi persamaan linier dengan koefesien tetap dengan mengubah variabel
independent dari x menjadi z, dengan memisalkan :

x=e z

dy dx dy dy d 2 y d 2 y dy
=x = dan x 2 = −
sehingga : dx dz dx dz dx 2 dz 2 dz

bila disubstitusikan ke persamaan diatas menjadi :

a2
( d 2 y dy
dz 2

dz ) dy
+a 1 +a o y=f ( e z )
dz

Penjabaran :

{ ( )} { ( )}
2
2d y 2 d dy 2 d dy dz
x =x =x
dx 2 dx dx dx dz dx

¿ x2
{ (
d dy 1
dx dz dx / dz)} { ( )} { ( )} =x 2
d dy 1
dx dz e z
=x 2
d dy 1
dx dz x

¿ x2
{ ( )( )} {( )( ) ( )( )}
d 1
dx x
dy
dz
=x 2 −
1
x2
dy
dz
+
1
x
d dy
dx dz

¿x({ −1x )( dydz )+(1x )(ddz dzdx dydz )}=x {(−1x )(dydz )+(1x )( ddz 1x dydz )}=
2
2
2
2

{( 1x )( dydz )+(1x )( ddz dydz )}=ddz y −dydz


2
2
¿x − 2 2 2

contoh :

x 2 y+3 ital xy' - 3y=0} {¿


dy dy d 2 y d 2 y dy
= x dan x 2 = −
kita misalkan : dx dz dx 2 dz 2 dz

sehingga :
( d2 y dy
dz 2

dz )
dy
+3 −3 y=0
dz
2
d y dy
2
+2 −3 y =0
dz dz
( D +2 D−3 ) y=0
2

( D+ 3 ) ( D−1 ) y=0
Penyelesaian umum :

y= Ae−3 z +Be z
z
Oleh karena : x=e → ln x=z
Maka :
−3
y= Ae−3 z +Be z = Aeln x +Beln x
y= Ax−3 +Bx

Soal :
1. Tentukan penyelesaian Persamaan Diferensial orde 2 tersebut dengan metode a dan b :

a. xy +y'=0} {¿ b. y+ ital yy'=0} {¿


2. Tentukan penyelesaian Persamaan Diferensial orde 2 tersebut, dengan menggunakan metode c :

y+ω rSup { size 8{2} } y=0} {¿


3. Tentukan penyelesaian Persamaan Diferensial orde 2 tersebut

x 2 y+3 x y' - 3y=0} {¿


Catatan
1. Tolong dipelajari dan dikerjakan soal-soalnya, dan kemudian dikirimkan ke group.
2. Silahkan absen kehadiran di absen SIA.
3. Selamat bekerja dan Tuhan Memberkati

Anda mungkin juga menyukai