Anda di halaman 1dari 15

Diferensial (Turunan)

Turunan Fungsi Aljabar


Turunan Fungsi Rasional
Turunan Fungsi Implisit
Turunan Fungsi Komposit
Turunan Logaritmik
Turunan Fungsi Goniometri
Turunan kedua atau lebih tinggi
Turunan invers dari fungsi Gonionometri
Garis Tangen
 Bila y = f(x) adalah suatu fungsi variabel x, dan bila
f ( x  X )  f ( x) ada dan terbatas,
f ' ( x)  lim
X  0 x
maka limit tersebut dinamakan turunan atau derivative
dari y terhadap x dan f(x) dikatakan fungsi dari x yang
dapat diturunkan (differentiable).
 Penulisan turunan :
operator Dx f(x) = f’(x) atau d ( f ( x))  f' (x)
dx
 Notasi Leibnic:

dy y f ( x  x)  f ( x)
 lim  lim
dx X  0 x X  0 x
Garis Tangen
 secara geometri (notasi leibnic) dapat digambarkan
Y = f(x)

(x1,y1)
y1 Q Garis Tangen

P
y0 R

(x0,y0)

0 x0 x1

 P(x0,y0) adalah titik sembarang pada y = f(x),


 Q(x1,y1) adalah titik lain yang terletak pada y = f(x)
Garis Tangen
 Hubungan antara P dan Q diberikan :
x1  x 0  x  x  x 1 - x 0
y1  y 0  y  y  y1 - y 0
atau x  PR dan y  QR
 .Bila x0 bertambah dengan x, maka yo bertambah dengan y
 
 Tanjakkan (koefisien arah atau slope) garis yang menghubungkan P
dan Q (garis secan) adalah :
y1  y 0 y f ( x  x0 )  f ( x0 )
 
x1  x0 x x
Garis Tangen
 Bila P(x0,y0) diambil sebagai titik tetap, sedangkan
Q(x1,y1) adalah titik berjalan pada grafik dan menuju P,
maka dalam keadaan limit berarti x  0, memberikan
koefisien arah garis berubah koefisien arah garis
singgung pada grafik dititik P (tulis Mtg)
y
M tg  lim M sec lim
Q P x 0 x

f ( x 0  x)  f ( x 0 )
 lim
x  0 x
 jadi koefisien arah garis singgung disuatu titik pada
grafik y = f(x), dapat diperoleh dari harga turunan dy/dx
dititik tersebut.
Turunan Fungsi Aljabar
 Turunan pertama dari y = f(x) terhadap x, ditulis
dy
; y' ; f ' ( x)
dx
 Turunan fungsi konstan
Jika f(x) = k, dimana k = konstanta atau y = k :
dy
Dx(k) = 0 atau 0
dx
 Turunan fungsi identitas
Jika f(x) = x ; f’(x) = 1. atau y = x
Dx(x) = 1 atau dy
1
dx
Turunan Fungsi Aljabar
 Turunan dengan variabel yang memiliki pangkat
Jika f ( x )  x n dimana n  bil. bulat positif

n 1 dy
f ' ( x)  nx atau  nx n 1
dx
 Jika y=f(kx); dan k adalah konstanta:

d dy
(ky )  k
dx dx
Turunan Fungsi Aljabar
 bila u = f(x) dan v = g(x), masing-masing adalah fungsi
dari x yang dapat diturunkan, dimana y = u + v, maka
dy du dv
 
dx dx dx
 Turunan Fungsi Rasional
Bila u = f(x) dan v = g(x), dan y = u.v, maka
dy (uv) du du
d v u
dx dx dx dx
Turunan Fungsi Rasional
 Bila u = f(x) dan v=g(x), untuk y = u/v, maka

du dv
v u
dy d  u 
    dx 2 dx
dx dx  v  v
 Turunan Fungsi Komposit
 Bila f dan g masing-masing adalah fungsi dari x dan u
yang dapat diturunkan, dan bila f adalah fungsi komposit
yang ditentukan sebagai berikut :
Turunan Fungsi Komposit
 y = g(u), u = f(x) dan y = g[f(x)] maka, f adalah fungsi
dari x yang dapat diturunkan dan turunan g terhadap x
adalah ( disebut juga aturan rantai (Chain rule))
dy dy du
 . atau F' (x)  g' (f(x)).f' (x)  g' (u).f' (x)
dx du dx
 Turunan Logaritmik
 Bila F adalah suatu fungsi dengan persamaan ln (F),
maka d 1 dF
(ln F )  ;
dx F dx
misal : y  u.v , dimana u, v, w, adalah fungsi dari x
w
Turunan Logaritmik

 maka : ln y = ln u + ln v + ln w

1 dy 1 du 1 dv 1 dw
diturunkan :   
y dx u dx v dx w dx

dy  1 du 1 dv 1 dw 
 y   
dx  u dx v dx w dx 
u.v  1 du 1 dv 1 dw 
    
w  u dx v dx w dx 
Turunan Fungsi Goniometri
 Bentuk Umum :
Bila u=f(x) yang dapat diturunkan :

(sin( u )) du (ctg(u)) du
d  cos(u ) ; d   cos ec (u )
2

dx dx dx dx
(cos( u )) du (sec(u)) du
d   sin( u ) ; d  sec (u ) tg (u )
dx dx dx dx
(tg (u )) du (cosec(u)) du
d  sec (u ) ; d
2
 cos ec (u) ctg (u)
dx dx dx dx
Turunan kedua atau lebih tinggi

 Yang dimaksud dengan turunan kedua dari y = f(x)


terhadap x, ialah turunan dy/dx terhadap x, atau secara
simbol ditulis sebagai berikut :
 Turunan dari y = f(x) terhadap x adalah :

Turunan kedua d2y d  dy  d  d 



2
 y' '      f ( x)  f ' ' ( x)
dx dx  dx  dx  dx 

3
d y d d
 Turunan ketiga
3
 y ' ' '   y ' '   f ' ' ( x )   f ' ' ' ( x )
dx dx dx
Turunan Fungsi invers Goniometri
 y = arcsin (x) atau y = sin-1 (x) , maka
x = sin (y)
dx dy dy 1
 cos y  
dy dx dx cos y
cos y   1  sin 2 y   1  x 2
bila ditinjau    y   , maka cos y tidak negatif
2 2
dy 1

dx 1 x 2
Turunan Fungsi invers Goniometri
dy 1
 y = arccos (x) atau y = cos-1 (x)  
dx 1  x2

Anda mungkin juga menyukai