Anda di halaman 1dari 13

Notasi Leibniz

• Jika nilai suatu perubahan berubah dari x1 ke x2 maka x2 – x1, perubahan dalam x disebut pertambahan
dari x dan biasanya dinyatakan dengan x (delta x).

• Jika x1 = 4,1 dam x2 = 5,7 maka x = x2 – x1 = 5,7 – 4,1 = 1,6


Jika x1 = c dam x2 = c + h maka x = x2 – x1 = c + h – c = h
Andaikan y = f(x). Jika x berubah dari x1 ke x2 maka y berubah dari y1 = f(x1) ke y2 = f(x2).
y = y2 – y1 = f(x2) – f(x1)

• Contoh Soal, Andaikan y = f(x) = 2 – x2. Carilah y ketika x berubah dari 0,4 ke 1,3

y = f(1,3) – f(0,4)
= [2 – (1,3)2] – [2 – (0,4)2]
= -1,53
• Lambang dy/dx Untuk Turunan,

dy y f (x + x) − f (x) ′
= lim = lim = f (x)
dx x→0 x x→0 x
Leibniz menyebut dy/dx sebagai suatu hasilbagi dua bilangan yang
sangat kecil.
d/dx pengertian nya sama dengan Dx dan membacanya “turunan
terhadap x”.

• Contoh soal, Carilah dy/dx jika y = x3 – 3x2 +


dy d
7x Penyelesaian, dx = dx (x3 − 3x 2 + 7x)
= d (x3 ) − 3 d (x 2 ) + 7 d (x)
dxdxdx
= 3x2 – 3(2x) + 7(1)
= 3x2 – 6x + 7

• Contoh Soal, Carilah d 3t


dt t 2 + 1

d 3t (t 2 + 1)(3) − (3t)(2t) − 3t 2 + 3
Menurut aturan hasilbagi, = =
2 2 2
dt t + 1 (t + 1) (t 2 +1)2
• Aturan Rantai, Andaikan y = f(u) dan u = g(x). Dalam notasi Leibniz, Aturan Rantai mengambil
dy dy du
bentuk yang mudah untuk diingat yaitu: =
dx du dx

dy 3 12
• Contoh Soal, Carilah dx jika y = (x – 2x) .
Penyelesaian, Anggaplah u = x3 – 2x. Maka y = u12, dan
dy = dy du
dx du dx
= 12u11(3x2 – 2)
= 12(x3 – 2x)11(3x2 – 2)
Setelah beberapa kali latihan, Anda akan mampu membuat substitusi diluar kepala, sehingga dalam
mengerjakan soal, tidak perlu mendefinisikan u secara eksplisit.

d
• Contoh Soal, Carilah dx cos(x 2 )
Penyelesaian, d cos(x 2 ) = − sin(x 2 ) d x 2 = − sin(x 2 )(2x) = −2x sin(x 2 )
dx dx

• Ketika Anda menggunakan Aturan Rantai lebih dari sekali, notasi Leibniz masih merupakan bentuk
yang mudah di ingat. Jika y = f(u), u = g(v), dan v = h(x), maka
dy dy du dv
=
dx du dv dx
dy 3 2
• Contoh Soal, Carilah dx jika y = cos (x + 1)
Penyelesaian, Ingat, cos3 x berarti (cos x)3. Kita dapat merubah persamaan diatas menjadi y = u3,
2
u = cos v, dan v = x + 1.
dy dy du dv
=
dx du dv dx
= (3u2)(-sin v)(2x)
= (3cos2 v)[-sin(x2 + 1)](2x)
= -6x cos2(x2 + 1) sin(x2 + 1)
Setelah beberapa kali latihan, Anda dapat langsung menuliskan sebagai berikut:
dy = [3cos2 (x 2 +1)]. d cos(x 2 + 1)
dx= [3cos (x
dx
+ 1)][.− sin(x +1)]⋅ (x + 1)

2 2 2 d 2

dx
2 2 2
= [3cos (x + 1)][.− sin(x + 1)]⋅ 2x
= -6x cos2(x2 + 1) sin(x2 + 1)
Turunan Tingkat Tinggi

• Operasi diferensiasi mengambil sebuah fungsi f dan menghasilkan sebuah fungsi baru f'. Jika f' kita
diferensiasikan, juga akan menghasilkan fungsi lain, dinyatakan dengan f'' (dibaca f dua aksen) dan
disebut dengan turunan kedua dari f. Turunan kedua tersebut boleh didefernsiasikan lagi,
menghasilkan f''', yang disebut turunan ketiga, dan seterusnya. Turunan keempat dinyatakan
sebagai f(4), turunan kelima dinyatakan sebagai f(5), dan seterusnya.
• Contoh, f(x) = 2x3 – 4x2 + 7x – 8, maka
f'(x) = 6x2 – 8x + 7
f''(x) = 12x – 8
f'''(x) = 12
f(4)(x) = 0
Karena turunan fungsi nol adalah nol, turunan keempat dan turunan-turunan yang lebih tinggi dari f
akan nol.

• Kita telah mengenal tiga notasi untuk turunan dari y = f(x), yaitu notasi aksen, notasi D, dan notasi
Leibniz.
dy
F'(x) Dxy dx
• Lihat tabel dibawah ini: Notasi Untuk Turunan y = f(x)
Turunan Notasi f' Notasi y' Notasi D Notasi Leibniz
dy
Pertama f'(x) y' Dx y dx
2 d2y
Kedua f''(x) y'' D xy dx 2
3 d3y
Ketiga f'''(x) y''' D xy dx3
(4) (4) 4 d4y
Keempat f (x) y D xy dx 4
(5) (5) 5 d5y
Kelima f (x) y D xy dx5
(6) (6) 6 d6y
Keenam f (x) y D xy dx6
(n) (n) n dny
Ke-n f (x) y D xy dx n
• Contoh soal, Jika y = sin 2x, carilah d3y/dx3, d4y/dx4, dan d12/dx12.
Penyelesaian, dy = 2 cos 2x d 4 y = 24 sin 2x
dx dx 4
d2y d5y
= −22 sin 2x = 25 cos 2x ……
dx 2 dx5
d3y d 12 y
= −2 3 cos 2x = 2 12 sin 2x

dx3 dx12
• Kecepatan dan Percepatan,
Contoh, Sebuah benda bergerak sepanjang koordinat sehingga posisinya s memenuhi s = 2t2 – 12t + 8,
dengan s diukur dalam cm dan t dalam detik dengan t ≥ 0. Tentukan kecepatan benda ketika t = 1 dan
ketika t = 6. Kapankah kecepatan nya 0? Kapankah kecepatan nya positif?
ds
Penyelesaian, Jika kita menggunakan lambang v(t) untuk kecepatan pada saat t, maka v(t) = dt = 4t −
12 , jadi: v(1) = 4(1) – 12 = -8 cm/detik
v(6) = 4(6) – 12 = 12 cm/detik
Kecepatan 0 ketika 4t – 12 = 0, yaitu pada saat t = 3 detik.
Kecepatan positif bilamana 4t – 12 > 0 atau pada saat t > 3.

Benda bergerak sepanjang sumbu-s. Antara t = 0 sampai t = 3, kecepatan nya negatif; benda bergerak
ke kiri (mundur). Pada saat t = 3 benda diperlambat sampai kecepatan 0. Kemudian mulai bergerak
kekanan (kecepatan nya positif).

Turunan pertama dari kecepatan (turunan kedua dari jarak d2s/dt2) disebut percepatan, yaitu laju
perubahan kecepatan terhadap waktu. Jika dinyatakan dengan a, maka
dv d 2 s
a= =
dt dt 2
Dalam contoh diatas, s = 2t2 – 12t + 8
ds
v = dt = 4t − 12

a=d2s=4
dt 2

• Contoh soal, Sebuat titik bergerak sepanjang garis koordinat mendatar sedemikian rupa sehingga
posisinya pada saat t dinyatakan oleh
s = t3 – 12t2 + 36t – 30 (s dalam desimeter dan t dalam detik)
(a) Kapankah kecepatan nya 0?
(b) Kapan kecepatan nya positif?
(c) Kapan titik itu bergerak mundur (yakni ke kiri)?
(d) Kapankah percepatannya positif?

Penyelesaian
(a) v = ds/dt = 3t2 – 24t + 36 = 3(t – 2)(t – 6). Jadi v = 0 ketika t = 2 dan t = 6.
(b) v > 0 bilamana (t – 2)(t – 6) > 0. Penyelesaian nya {t:t < 2 atau t > 6} atau dalam notasi selang (-
~, 2) U (6, ~).

(c) Titik bergerak ke kiri bilamana v < 0; yaitu (t – 2)(t – 6) < 0. Ketidaksamaan ini mempunyai
selang (2,6), dari t = 2 sampau t=6.
(d) a = dv/dt = 6t – 24 = 6(t – 4). Jadi a > 0 bilamana t > 4. Gerakan titik itu secara skematis
diperlihatkan dalam gambar dibawah:

• Masalah Benda Jatuh, Jika sebuah benda dilempar keatas (atau kebawah) dari suatu ketinggian awal
s0 kaki dengan kecepatan awal v0 kaki/detik dan jika s adalah tingginya di atas tanah dalam kaki
setelah t detik, maka
s = -16t2 + v0t + s0
Contoh Soal, Dari puncak sebuah gedung setinggi 160 kaki, sebuah bola dilemparkan
keatas dengan kecepatan awal 64 kaki/detik.
(a) Kapankah bola itu mencapai ketinggian maksimum?
(b) Berapakah ketinggian maksimum nya?
(c) Kapankah bola itu membentur tanah?
(d) Dengan laju berapa bola itu membentur tanah?
(e) Berapa percepatan pada saat t = 2?

Penyelesaian
Andaikan t = 0 berpadanan dengan saat pada waktu bola dilempar. Maka s0 = 160 dan v0 = 64 (v0
positif karena bolanya dilempar keatas). Jadi
s = -16t2 + 64t + 160
v = ds/dt = -32t + 64
a = dv/dt = -32

(a) Bola mencapai maksimum pada waktu kecepatannya 0 yakni, ketika -32t + 64 = 0 atau pada waktu
t = 2 detik
(b) Pada t = 2, s = -26(2)2 + 64(2) + 160 = 224 kaki
(c) Bola membentur tanah pada waktu s = 0, yakni ketika -16t2 + 64t + 160 = 0
2
Jika kita bagi dengan -16, akan menghasilkan t – 4t – 10 =
0 Rumus abc (quadratic formula) memberikan
4± 16+40 4±2 14
t= = =2± 14
2 2
Hanya jawaban positif yang memiliki arti. Jadi bola membentur tanah pada saat
t = 2 + 14 ≈ 5, 74 detik.
(d) Pada t = 5,74 detik, v = -32(5,74) + 64 = -119, 73. Jadi bola membentur tanah dengan laju
119,73 kaki per detik.
(e) Percepatan selalu -32 ft/sec2. Ini adalah percepatan gravitasi.
• Pemodelan Matematis, yaitu mengungkapkan suatu fenomena fisika dan menyajikannya dalam
lambang lambang matematika. Melakukan hal ini, khususnya yang menyangkut laju perubahan, akan
menjadi semakin penting sejalan dengan pembahasan turunan.
“Air keluar dari tanki berbentuk silinder pada laju yang
sebanding dengan kedalaman air.”

“Roda berputar secara konstan 6 putaran per menit,


yakni pada 6(2π) radian per menit.”

“Kepadatan (dalam gram per sentimeter) seutas kawat pada


suatu titik adalah dua kali jaraknya dari ujung kiri.”

“Tinggi sebuah pohon bertambah secara kontinu, akan tetapi dengan laju
yang semakin lama semakin lambat.”
• Contoh Soal, Kantor Berita Antara melaporkan dalam bulan Mei 1980 bahwa pengangguran semakin
bertambah dengan tingkat yang semakin tinggi. Disamping itu, harga makanan naik tetapi pada tingkat
yang lebih rendah dari sebelumnya. Terjemahkan pernyataan-pernyataan ini dalam bahasa matematis.
Penyelesaian

Andaikan u = f(t) menyatakan jumlah orang yang menganggur pada saat t.


Walaupun u besarnya meloncat dalam besaran satuan, kita ikuti kebiasaan
dalam menyatakan u dengan sebuah kurva.
Gambar disamping menunjukkan pengangguran naik adalah du/dt > 0;
pengangguran pada tingkat yang semakin tinggi adalah d2u/dt2 > 0.

Serupa dengan diatas, jika p = g(t) menyatakan harga makanan (misalnya,


biaya khas makanan suatu hari untuk satu orang) pada saat t, maka dp/dt
positif tapi turun. Jadi, turunan dp/dt negatif, sehingga d2p/dt2 < 0.
Perhatikan bahwa kemiringan garis singgung menurun sewaktu t naik.

Anda mungkin juga menyukai