Anda di halaman 1dari 17

1

3.6 Notasi Leibniz

• Jika nilai suatu perubahan berubah dari x 1 ke x2 maka x2 – x1, perubahan dalam x disebut pertambahan
dari x dan biasanya dinyatakan dengan x (delta x).

• Jika x1 = 4,1 dam x2 = 5,7 maka x = x2 – x1 = 5,7 – 4,1 = 1,6


Jika x1 = c dam x2 = c + h maka x = x2 – x1 = c + h – c = h
Andaikan y = f(x). Jika x berubah dari x1 ke x2 maka y berubah dari y1 = f(x1) ke y2 = f(x2).
y = y2 – y1 = f(x2) – f(x1)
2
• Contoh Soal, Andaikan y = f(x) = 2 – x . Carilah y ketika x berubah dari 0,4 ke 1,3

y = f(1,3) – f(0,4)
2 2
= [2 – (1,3) ] – [2 – (0,4) ]
= -1,53

3.6 Notasi Leibniz


2

• Lambang dy/dx Untuk Turunan,

dy y f (x + x) − f (x)

= lim = lim
dx x→0 x x→0 x
Leibniz menyebut dy/dx sebagai suatu hasilbagi dua bilangan yang
sangat kecil.
d/dx pengertian nya sama dengan Dx dan membacanya “turunan
terhadap x”.

3 2 dy d
• Contoh soal, Carilah dy/dx jika y = x – 3x + 7x Penyelesaian, dx = dx (x3 − 3x 2 + 7x)
= d (x3 ) − 3 d (x 2 ) + 7 d (x)
dxdxdx
2
= 3x – 3(2x) + 7(1)
2
= 3x – 6x + 7
d 3t

• Contoh Soal, Carilah


dt t2+1

d 3t (t 2 + 1)(3) − (3t)(2t) − 3t 2 +3

Menurut aturan hasilbagi, = =


2 2 2
dt t +1 (t + 1) (t 2 +1)2
3.6 Notasi Leibniz
3

• Aturan Rantai, Andaikan y = f(u) dan u = g(x). Dalam notasi Leibniz, Aturan Rantai mengambil
dy dy du
bentuk yang mudah untuk diingat yaitu: =
dx du dx

dy 3 12
• Contoh Soal, Carilah dx jika y = (x – 2x) .
3 12
Penyelesaian, Anggaplah u = x – 2x. Maka y = u , dan
dy = dy du
dx du dx
11 2
= 12u (3x – 2)
3 11 2
= 12(x – 2x) (3x – 2)
Setelah beberapa kali latihan, Anda akan mampu membuat substitusi diluar kepala, sehingga dalam
mengerjakan soal, tidak perlu mendefinisikan u secara eksplisit.

d
• Contoh Soal, Carilah dx cos(x 2
)

d d
Penyelesaian, 2
cos(x ) = − sin(x ) 2
x 2 = − sin(x 2 )(2x) = −2x sin(x 2 )
dx dx

• Ketika Anda menggunakan Aturan Rantai lebih dari sekali, notasi Leibniz masih merupakan bentuk
yang mudah di ingat. Jika y = f(u), u = g(v), dan v = h(x), maka
dy dy du dv
=
dx du dv dx

3.6 Notasi Leibniz


4

dy 3 2
• Contoh Soal, Carilah dx jika y = cos (x + 1)
Penyelesaian, Ingat, cos3 x berarti (cos x)3. Kita dapat merubah persamaan diatas menjadi y = u3,
2
u = cos v, dan v = x + 1.
dy dy du dv
=
dx du dv dx
2
= (3u )(-sin v)(2x)
2 2
= (3cos v)[-sin(x + 1)](2x)
2 2 2
= -6x cos (x + 1) sin(x + 1)
Setelah beberapa kali latihan, Anda dapat langsung menuliskan sebagai berikut:
dy d
= [3cos2 (x 2 +1)]. cos(x 2 + 1)

dx = [3cos (x + 1)][.− sin(x


dx +1)]⋅ (x + 1)

2 2 2 d 2

dx
2 2 2
= [3cos (x + 1)][.− sin(x + 1)]⋅ 2x
2 2 2
= -6x cos (x + 1) sin(x + 1)
3.6 Notasi Leibniz
Soal-Soal 3.6

Carilah y untuk nilai x1 dan x2 yang diberikan:


1. y = 3x2 + 2x + 1, x1 = 0,0; x2 = 0,1
3
2. y= , x1 = 2,34; x2 = 2,31
x +1
3. y = cos 2x, x1 = 0,571, x2 = 0,573

y f (x + x) − f (x)
Mula mula cari dan sederhanakan = . Kemudian carilah dy/dx
x x
dengan mengambil limit jawaban anda x Æ 0.
3 2
4. y = x – 3x
x3 + x 2
5. y =
x3
Gunakan Aturan Rantai untuk mencari dy/dx.
6. y = tan (x2)
2
7. y = tan x
8. y= x2 +14

cos x
9. 3
y = (x + 2x)
4

4
x +1

Carilah turunan – turunan berikut:


d 3 3
10. dt (sin t + cos t)
2 2
11. Dr[π(r + 3) - 3πr(r + 2) ]

Selesaikan soal-soal berikut:


= +1
4

12. f’(2) jika f (x)x


x

13. Andaikan bahwa f(3) = 2, f’(3) = -1, g(3) = 3, dan g’(3) = -4. Hitunglah
a. ( f + g)’(3)
b. (f . g)’(3)
c. (f/g)’(3)
d. (f o g)’(3)
1

3.7 Turunan Tingkat Tinggi

• Operasi diferensiasi mengambil sebuah fungsi f dan menghasilkan sebuah fungsi baru f'. Jika f' kita
diferensiasikan, juga akan menghasilkan fungsi lain, dinyatakan dengan f'' (dibaca f dua aksen) dan disebut
dengan turunan kedua dari f. Turunan kedua tersebut boleh didefernsiasikan lagi, menghasilkan f''', yang
(4)
disebut turunan ketiga, dan seterusnya. Turunan keempat dinyatakan sebagai f , turunan kelima
(5)
dinyatakan sebagai f , dan seterusnya.
3 2
• Contoh, f(x) = 2x – 4x + 7x – 8, maka
2
f'(x) = 6x – 8x + 7
f''(x) = 12x – 8
f'''(x) = 12
(4)
f (x) = 0
Karena turunan fungsi nol adalah nol, turunan keempat dan turunan-turunan yang lebih tinggi dari f
akan nol.

• Kita telah mengenal tiga notasi untuk turunan dari y = f(x), yaitu notasi aksen, notasi D, dan notasi
Leibniz.
dy
F'(x) Dxy
dx

3.7 Turunan Tingkat Tinggi


2

• Lihat tabel dibawah ini: Notasi Untuk Turunan y = f(x)


Turunan Notasi f' Notasi y' Notasi D Notasi Leibniz
dy
Pertama f'(x) y' Dxy
dx
2 d2y

Kedua f''(x) y'' D xy dx 2


3 d3y

Ketiga f'''(x) y''' D xy dx3


(4) (4) 4 d4y

Keempat f (x) y D xy dx 4
(5) (5) 5 d5y

Kelima f (x) y D xy dx5


(6) (6) 6 d6y

Keenam f (x) y D xy dx6


(n) (n) n dny

Ke-n f (x) y D xy dx n
3 3 4 4 12 12
• Contoh soal, Jika y = sin 2x, carilah d y/dx , d y/dx , dan d /dx .
dy d4y
Penyelesaian, = 2 cos 2x = 24 sin 2x
4
dx dx
d2y d5y
= −22 sin 2x = 25 cos 2x ……
2 5
dx dx
d3y 3 d 12 y 12
= −2 cos 2x =2 sin 2x
dx3 dx12

3.7 Turunan Tingkat Tinggi


3

• Kecepatan dan Percepatan,


2
Contoh, Sebuah benda bergerak sepanjang koordinat sehingga posisinya s memenuhi s = 2t – 12t + 8,
dengan s diukur dalam cm dan t dalam detik dengan t ≥ 0. Tentukan kecepatan benda ketika t = 1 dan
ketika t = 6. Kapankah kecepatan nya 0? Kapankah kecepatan nya positif?
ds
Penyelesaian, Jika kita menggunakan lambang v(t) untuk kecepatan pada saat t, maka v(t) = dt = 4t − 12
, jadi: v(1) = 4(1) – 12 = -8 cm/detik
v(6) = 4(6) – 12 = 12 cm/detik
Kecepatan 0 ketika 4t – 12 = 0, yaitu pada saat t = 3 detik.
Kecepatan positif bilamana 4t – 12 > 0 atau pada saat t > 3.

Benda bergerak sepanjang sumbu-s. Antara t = 0 sampai t = 3, kecepatan nya negatif; benda bergerak
ke kiri (mundur). Pada saat t = 3 benda diperlambat sampai kecepatan 0. Kemudian mulai bergerak
kekanan (kecepatan nya positif).
2 2
Turunan pertama dari kecepatan (turunan kedua dari jarak d s/dt ) disebut percepatan, yaitu laju
perubahan kecepatan terhadap waktu. Jika dinyatakan dengan a, maka
dv d2s
a= =
dt dt 2

3.7 Turunan Tingkat Tinggi


4

2
Dalam contoh diatas, s = 2t – 12t + 8
ds
v= dt = 4t − 12
2
a=d s=4
dt 2

• Contoh soal, Sebuat titik bergerak sepanjang garis koordinat mendatar sedemikian rupa sehingga
posisinya pada saat t dinyatakan oleh
3 2
s = t – 12t + 36t – 30 (s dalam desimeter dan t dalam detik)
(a) Kapankah kecepatan nya 0?
(b) Kapan kecepatan nya positif?
(c) Kapan titik itu bergerak mundur (yakni ke kiri)?
(d) Kapankah percepatannya positif?

Penyelesaian
2
(a) v = ds/dt = 3t – 24t + 36 = 3(t – 2)(t – 6). Jadi v = 0 ketika t = 2 dan t = 6.
(b) v > 0 bilamana (t – 2)(t – 6) > 0. Penyelesaian nya {t:t < 2 atau t > 6} atau dalam notasi selang (-
~, 2) U (6, ~).

(c) Titik bergerak ke kiri bilamana v < 0; yaitu (t – 2)(t – 6) < 0. Ketidaksamaan ini mempunyai
selang (2,6), dari t = 2 sampau t=6.

3.7 Turunan Tingkat Tinggi


5

(d) a = dv/dt = 6t – 24 = 6(t – 4). Jadi a > 0 bilamana t > 4. Gerakan titik itu secara skematis
diperlihatkan dalam gambar dibawah:

• Masalah Benda Jatuh, Jika sebuah benda dilempar keatas (atau kebawah) dari suatu ketinggian awal
s0 kaki dengan kecepatan awal v0 kaki/detik dan jika s adalah tingginya di atas tanah dalam kaki setelah t
detik, maka
2
s = -16t + v0t + s0
Contoh Soal, Dari puncak sebuah gedung setinggi 160 kaki, sebuah bola dilemparkan
keatas dengan kecepatan awal 64 kaki/detik.
(a) Kapankah bola itu mencapai ketinggian maksimum?
(b) Berapakah ketinggian maksimum nya?
(c) Kapankah bola itu membentur tanah?
(d) Dengan laju berapa bola itu membentur tanah?
(e) Berapa percepatan pada saat t = 2?

Penyelesaian
Andaikan t = 0 berpadanan dengan saat pada waktu bola dilempar. Maka s0 = 160 dan v0 = 64 (v0
positif karena bolanya dilempar keatas). Jadi

3.7 Turunan Tingkat Tinggi


6

2
s = -16t + 64t + 160
v = ds/dt = -32t + 64
a = dv/dt = -32

(a) Bola mencapai maksimum pada waktu kecepatannya 0 yakni, ketika -32t + 64 = 0 atau pada waktu
t = 2 detik
2
(b) Pada t = 2, s = -26(2) + 64(2) + 160 = 224 kaki
(c) Bola membentur tanah pada waktu s = 0, yakni ketika -16t2 + 64t + 160 = 0
2
Jika kita bagi dengan -16, akan menghasilkan t – 4t – 10 =
0 Rumus abc (quadratic formula) memberikan
4± 16+40 4±2 14
t= =
2 2
Hanya jawaban positif yang memiliki arti. Jadi bola membentur tanah pada saat
t = 2 + 14 ≈ 5, 74 detik.
(d) Pada t = 5,74 detik, v = -32(5,74) + 64 = -119, 73. Jadi bola membentur tanah dengan laju 119,73
kaki per detik.
2
(e) Percepatan selalu -32 ft/sec . Ini adalah percepatan gravitasi.
• Pemodelan Matematis, yaitu mengungkapkan suatu fenomena fisika dan menyajikannya dalam
lambang lambang matematika. Melakukan hal ini, khususnya yang menyangkut laju perubahan, akan
menjadi semakin penting sejalan dengan pembahasan turunan.

3.7 Turunan Tingkat Tinggi


7

“Air keluar dari tanki berbentuk silinder pada laju yang


sebanding dengan kedalaman air.”

“Roda berputar secara konstan 6 putaran per menit,


yakni pada 6(2π) radian per menit.”

“Kepadatan (dalam gram per sentimeter) seutas kawat pada


suatu titik adalah dua kali jaraknya dari ujung kiri.”

“Tinggi sebuah pohon bertambah secara kontinu, akan tetapi dengan laju
yang semakin lama semakin lambat.”

3.7 Turunan Tingkat Tinggi


8

• Contoh Soal, Kantor Berita Antara melaporkan dalam bulan Mei 1980 bahwa pengangguran semakin
bertambah dengan tingkat yang semakin tinggi. Disamping itu, harga makanan naik tetapi pada tingkat yang
lebih rendah dari sebelumnya. Terjemahkan pernyataan-pernyataan ini dalam bahasa matematis.
Penyelesaian

Andaikan u = f(t) menyatakan jumlah orang yang menganggur pada saat t.


Walaupun u besarnya meloncat dalam besaran satuan, kita ikuti kebiasaan
dalam menyatakan u dengan sebuah kurva.
Gambar disamping menunjukkan pengangguran naik adalah du/dt > 0;
2 2
pengangguran pada tingkat yang semakin tinggi adalah d u/dt > 0.

Serupa dengan diatas, jika p = g(t) menyatakan harga makanan (misalnya,


biaya khas makanan suatu hari untuk satu orang) pada saat t, maka dp/dt
2 2
positif tapi turun. Jadi, turunan dp/dt negatif, sehingga d p/dt < 0.
Perhatikan bahwa kemiringan garis singgung menurun sewaktu t naik.

3.7 Turunan Tingkat Tinggi


Soal-Soal 3.7

Carilah d3y/dx3
1. y = x3 + 3x2 + 6x
2. y = (3x + 5)3
3. y = sin(7x)
3x
4. y=
1−x

Carilah f''(2)
5. f(x) = 5x3 + 2x2 + x
2u 2
6. f (u) =
5−u
7. f(t) = t sin(π/t)
8. 2
f (x) = (x + 1) x − 1
3 2
9. Jika f(x) = x + 3x – 45x – 6, carilah nilai f'' pada setiap titik nol dari f', yakni
pada setiap titik c dimana f'(c) = 0.
2
10. Andaikan g(t) = at + bt + c dan g(1) = 5, g'(1) = 3, dan g''(1) = -4. Carilah nilai a,
b, dan c.

11. Sebuah benda bergerak sepanjang garis koordinat mendatar menurut rumus
3
s = 2t – 6t + 5, dengan s adalah jarak berarah dari titik asal dalam desimeter
dan t dalam detik.
(a) Berapakah v(t) dan a(t), kecepatan dan percepatan pada saat t?
(b) Kapankah benda bergerak ke kanan?
(c) Kapankah benda bergerak ke kiri?
(d) Kapankah percepatannya negatif?
(e) Gambarlah sebuah diagram skematis yang memperlihatkan gerakan benda

16
12. Sama dengan nomer 11 untuk s =t 2 + t,t>0
13. Dua partikel bergerak sepanjang suatu garis koordinat. Setelah t detik jarak-jarak
berarahnya dari titik asal, masing-masing diberikan oleh s1 = 4t – 3t2 dan s2 = t2 – 2t
(a) Kapan mereka mempunyai kecepatan yang sama? (kecepatan memiliki
arah, bisa negatif dan positif)
(b) Kapan mereka mempunyai laju yang sama? (laju = nilai mutlak kecepatan)
(c) Kapan mereka mempunyai posisi yang sama?

14. Sebuah benda yang dilemparkan langsung keatas dari permukaan tanah dengan
kecepatan awal 15 meter/detik berada kira-kira pada ketinggian
s = 15t – 5t2 meter pada akhir t detik.
(a) Berapakah ketinggian maksimum yang dicapai?
(b) Seberapa cepat benda bergerak, dan kearah mana, pada akhir 1 detik?
(c) Berapakah lama waktu yang diperlukan untuk kembali ke posisi semula?

Anda mungkin juga menyukai