Perkembangan teknologi yang berkembang pesat saat ini tentunya membawa pengaruh yang sangat
besar dalam kehidupan bermasyarakat termasuk di sektor industri, dimana hampir semua aspek
produksi akan mengarah ke sistem digitalisasi dan otomatisasi. Revolusi industri tersebut dapat
menggantikan cara bekerja manusia dan menghapus beberapa jenis pekerjaan namun juga terbukti
dapat menjadi suatu pendorong bagi pertumbuhan ekonomi dan terciptanya lapangan kerja. Oleh
karena itu, proyeksi kebutuhan tenaga kerja juga harus dilakukan dalam dua tahap, yaitu hilangnya
tenaga kerja akibat pengaruh dari adanya otomatisasi serta pertumbuhan tenaga kerja dan juga
munculnya jenis-jenis pekerjaan baru akibat adanya inovasi, investasi, dan pertumbuhan ekonomi.
Dimana dengan pertumbuhan ekonomi yang besar, maka tentunya kebutuhan akan tenaga kerja
akan semakin besar bahkan jumlahnya dapat melebihi jumlah tenaga kerja yang hilang akibat
adanya otomatisasi.
DAMPAK OTOMATISASI BAGI KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA
Perkembangan teknologi seperti artificial intelligence (AI) tentunya akan mengubah sistem produksi
global. Apabila hal tersebut diterapkan secara tepat maka akan berdampak pada peningkatan tingkat
daya saing, mengingat adanya kenaikan produktivitas yang dihasilkan, efisiensi biaya, serta margin
keuntungan yang lebih besar. Namun penerapan teknologi tersebut juga akan menimbulkan dampak
lain, seperti terhadap pekerjaan, terutama yang bersifat low-skilleddan rutin. Oleh karena itu, ada
faktor kunci yang akan menentukan keberhasilan penerapan teknologi ini, yaitu tenaga kerja.
Bagaimana kompetensi tenaga kerja perlu ditingkatkan untuk dapat memanfaatkan dan
menggunakan teknologi tersebut, serta juga yang perlu menjadi perhatian adalah bagaimana tenaga
kerja yang terimbas dari adanya teknologi tersebut ditingkatkan kompetensi nya yang lebih relevan
agar dapat tetap memberikan kontribusi.
Dengan menjadikan tingkat resiko berdasarkan jenis dan sifat pekerjaan yang disusun oleh
McKinsey&Company sebagai tolak ukur, diperkirakan tingkat risiko otomatisasi terhadap lulusan
vokasi terbesar ada pada sektor industri jasa keuangan, consumer staples, consumer discretionary,
dan infrastruktur dan transportasi. Lebih dari 50% tenaga kerja lulusan vokasi di keempat sektor
tersebut diperkirakan akan tergantikan dengan adanya implementasi dari kemajuan teknologi
selama beberapa dekade ke depan. Hal ini dikarenakan jenis pekerjaan di keempat sektor tersebut
yang lebih bersifat rutin dan berulang seperti admin ataupun buruh pabrik sehingga tentunya akan
lebih mudah digantikan dengan mesin ataupun artificial intelligence(AI).
Sedangkan tingkat risiko otomatisasi terhadap lulusan SMK paling rendah ada pada sektor industri
jasa kesehatan, bahan baku industri (materials), serta informasi dan teknologi, dimana diperkirakan
hanya kurang dari 25% tenaga kerja lulusan SMK di ketiga sektor tersebut yang dapat tergantikan
oleh adanya implementasi dari kemajuan teknologi selama beberapa dekade di depan. Sulitnya
menggantikan tenaga kerja di ketiga sektor tersebut dengan mesin adalah karena sifat pekerjaannya
yang lebih bersifat expertisedan mengandalkan banyak interaksi dengan pelanggan, dimana
tentunya mesin belum dapat melakukan hal-hal misalnya yang membutuhkan pengertian khusus
terhadap situasi emosi pelanggan.
Implementasi dari otomatisasi dan digitalisasi ini tentunya akan memberikan produktivitas yang
lebih tinggi melalui efisiensi operasional dan produksi yang akan tercermin dari peningkatan
pendapatan dan keuntungan perusahaan. Namun di lain pihak, digitalisasi dan otomatisasi tersebut
akan menggantikan fungsi-fungsi yang selama ini dilakukan oleh karyawan, terutama karyawan
dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah seperti vokasi.
ANALISIS PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA KERJA VOKASI BERDASARKAN SEKTOR GICS
Tingkat penyerapan tenaga kerja di setiap sektor industri diperkirakan akan dipengaruhi oleh tingkat
pertumbuhan sektor industri tersebut kedepannya dan juga tingkat otomatisasi yang tentunya akan
mempengaruhi produktivitas dari tenaga kerja di sektor industri tersebut.
Pertumbuhan industri dan tingkat otomatisasi yang berbeda setiap sektor industri akan berdampak
pada kebutuhan tenaga kerja lulusan vokasi yang berbeda pula di setiap sektor industri. Ada 3 sektor
industri yang sebaiknya menjadi dasar fokus pengembangan pendidikan vokasi kedepannya karena
meskipun dengan adanya otomatisasi kebutuhannya akan terus meningkat seiring dengan
pertumbuhan ekonomi yang tinggi, yaitu:
a.Teknologi Informasi
Perkembangan sektor teknologi informasi melalui digitalisasi tidak hanya akan memberikan
pengaruh ketenagakerjaan di sektor ini sendiri, tapi juga pengaruh terhadap tenaga kerja di
sektor lain.
b. Industri Kesehatan
Kedepannya, dengan adanya kebijakan dan target pemerintah untuk memberikan pelayanan
dan akses kesehatan bagi masyarakat secara menyeluruh melalui program Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN), disertai dengan pertumbuhan pendapatan masyarakat dan jumlah masyarakat
golongan tua yang semakin tinggi tentunya akan semakin mendorong peningkatan sektor
industri kesehatan.
c. Consumer Staples
Secara garis besar, sektor consumer staples mencakup sub-industri makanan dan minuman,
rokok, produk kebutuhan rumah tangga, hingga personal products. Industri ini juga semakin
penting dengan fakta bahwa konsumsi rumah tangga Indonesia –yang banyak terdapat di sektor
ini- memiliki porsi paling besar terhadap PDB yaitu mencapai lebih dari 50%.
Dalam upaya menyiapkan pengembangan sumber daya manusia, Indonesia memiliki kesempatan
untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja terutama lulusan vokasi melalui sektor dengan
produk-produk unggulan nasional yang terbukti memiliki nilai tambah dan diminati di pasar global.
Berdasarkan pantauan dan analisa kami ada 30 bidang pekerjaan yang diperkirakan akan terus
memiliki tingkat permintaan yang tinggi untuk mendukung sektor perekonomian Indonesia yang
diprediksi akan bertumbuh mencapai 5,5% dalam 3 tahun kedepan. Dari 30 bidang pekerjaan
tersebut maka bisa ditentukan kompetensi Vokasi apa saja yang pemerintah perlu fokuskan
untuk dikembangkan agar menghasilkan lulusan Vokasi yang berkualitas dan memiliki daya
saing untuk bisa terserap sektor yang berkembang.
1. MANAJEMEN KONSTRUKSI
Sektor infrastruktur dan transportasi.
Kebutuhan tenaga kerja untuk industri manufaktur dapat dipenuhi lulusan
Vokasi yang memiliki kompetensi dalam bidang :
- Teknik gambar bangunan
- Teknik konstruksi baja
- Teknik konstruksi batu dan beton
2. AHLI LINGKUNGAN DAN KONSERVASI
Sektor industri energi.
Kebutuhan tenaga kerja kompetensi ini dapat dipenuhi oleh lulusan vokasi yang memiliki
kompetensi dalam bidang:
- Teknik inventarisasi dan pemetaan hutan
- Teknik konservasi sumber daya hutan
- Teknik rehabilitasi dan reklamasi hutan
3. TEKNISI TENAGA LISTRIK
Sektor industri utilitas.
Kebutuhan tenaga kerja untuk proyek pembangkit listrik dapat dipenuhi oleh lulusan vokasi
yang memiliki kompetensi dalam bidang Teknik Tenaga Listrik, seperti:
- Teknik distribusi tenaga listrik
- Teknik instalasi pemanfaatan tenaaga listrik
- Teknik instalasi tenaga listrik
4. TEKNISI ALAT ELEKTRONIK DAN PERANGKAT LISTRIK
Sektor consumer dicretionary
Kebutuhan tenaga kerja kompetensi ini dapat dipenuhi oleh lulusan vokasi yang memiliki
kompetensi dalam bidang Teknik Alat Elektronik dan Perangkat Listrik seperti:
- Teknik elektronika industri
- Teknik elektronika komunikasi
- Teknik mekatronika
5. ROTARY DRILLOPERATOR /PENGEBORAN MINYAK DAN GAS
6. PERAWAT GIGI
7. OPERATOR PERALATAN KONSTRUKSI
8. MECHANIC HEAVY EQUIPMENTDAN OPERATOR ALAT BERAT
9. TEKNOLOGI BIODIESEL DAN LOGISTIK
10. OPERATOR LABORATORIUM
11. TUKANG LEDENG (PLAMBING)
12. CNC PERMESINAN DAN MANUFAKTUR
13. MEKANIK/TEKNISI MESIN INDUSTRI
14. TEKNISI HVAC (HEATING, VENTILATION AND AIR CONDITIONING)
15. TEKNOLOGI DIESEL
16. TUKANG KAYU
17. SUPIR KONTAINER DAN TRAILER
18. PERBAIKAN BODI MOBIL DAN MOTOR
19. ANIMASI
20. FASHION/MODE
21. AWAK KAPAL
22. PROFESSIONAL COOK/KOKI
23. BARISTA
24. PENGOLAHAN KAYU MANIS
25. MASONRY(TUKANG BATU)
26. NETWORK SUPPORT/IT SUPPORT
27. WELDING(TEKNIK LAS)
28. TEKNOLOGI OTOMOTIF
29. AHLI HORTIKULTURA DAN BUAH – BUAHAN
30. PENGOLAHAN SARANG BURUNG WALET
Perkembangan sektor usaha akan berubah dari tahun ke tahun. Memilih kompetensi keahlian yang
sesuai dengan prospek masa depan harus menjadi pertimbangan utama bagi calon siswa sebelum
memilih sekolah.
Pekerjaan :• Perawat
• Staf Medis
• Bidan Pelaksana
• Laboratory Staff
• Medical Representative
• Perawat gigi
10. TEKNIK GAMBAR BANGUNAN
Jurusan Teknik Gambar Bangunan adalah suatu jurusan yang terdapat di SMK yang
mempelajari tentang dasar ilmu bangunan gedung dan teknik menggambarnya.