BAB I
PENDAHULUAN
Gunung Sinabung (bahasa Karo: Deleng Sinabung) adalah gunung api di Dataran
Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Indonesia. Gunung Sinabung bersama
Gunung Sibayak di dekatnya adalah dua gunung berapi aktif di Sumatera Utara dan
menjadi puncak tertinggi ke 2 di provinsi itu. Ketinggian gunung ini adalah 2.451
meter. Gunung ini tidak pernah tercatat meletus sejak tahun 1600 dan dianggap
sebagai gunung mati, akan tetapi mendadak aktif kembali dengan meletus pada tahun
2010. Letusan terakhir gunung ini terjadi sejak Mei 2016 dan berlangsung hingga kini.
Abu vulkanik yang baru keluar dari gunung berapi berdampak negatif bagi
lingkungan. Abu vulkanik yang membentuk awan panas, baik karena temperaturnya
maupun kandungannya, dapat berefek mematikan dan bersifat toksik, baik bagi
manusia, tumbuhan, dan hewan. Komposisi kimia dari abu vulkanik yang bersifat
asam dapat mencemari air tanah, merusak tumbuh tumbuhan, dan apabila bersenyawa
dengan air hujan dapat menyebabkan hujan asam yang bersifat korosif (Suryani ,2014)
2
Dampak utama akibat hujan asam yaitu korosi. Korosi atau disebut perkaratan
adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam
dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang
tidak dikehendaki. Pada desa di bawah kaki gunung Sinabung sendiri, sebagian besar
masyarakat memakai seng sebagai atap rumah masing-masing. Akibatnya, atap rumah
menjadi rentan dan rapuh akibat pengakaratan pada seng tersebut. Keberadaan karat
ini sangat merugikan dan pada kondisi tertentu dapat mengancam keselamatan jiwa.
1. Korosi pada logam seng (Zn) akibat dampak letusan gunung Sinabung
1. Bahan baku yang digunakan untuk penelitian ini adalah logam seng berukuran
1x1 cm. Dimana bahan tersebut harus steril atau bersih dari debu.
2. Pelarut yang digunakan berupa abu vulkanik gunung sinabung dan air dengan
berbandingan sebanyak 1 gram pada 100 ml air dan 2 gram pada 100 ml air.
5. Menganalisa laju korosi pada Logam Zn menjadi perhatian pada penelitian ini.
4
Bab I Pendahuluan bab ini menjelaskan tentang latar belakang, tujuan dan
ruang lingkup penelitian beserta sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka
menjelaskan mengenai uraian yang berisi tentang dasar-dasar logam ZN dan korosi
pada logam ZN serta tentang hujan asam. Bab III Metodologi Penelitian ini
menjelaskan metode penelitian yang berisi tentang teori dan langkah-langkah peneliti
dalam melaksanakan penelitian menganalisa laju korosi pada logam ZN dengan
menggunakan larutan berupa abu vulkanik gunung sinabung dan air dengan
berbandingan sebanyak 1 gram pada 100 ml air dan 2 gram pada 100 ml air. Bab IV
hasil yang dicapai dan potensi khusus. Data berisi tentang data-data yang diperoleh
dari hasil pengujian atau penelitian yang akan diolah untuk melanjutkan penelitian
selanjutnya. Bab V Penutup, ini berisi tentang kesimpulan dari hasil analisis yang
telah dilakukan serta saran-saran kepada pihak yang berkepentingan sehingga tujuan
penelitian ini dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti.