Anda di halaman 1dari 25

UNIVERSITAS

UDAYANA MATEMATIKA TEKNIK

PERSAMAAN
DIFERENSIAL
I GUSTI BAGUS I KADEK EDY
SASTRAWAN WIGUNA SUHENDRAWAN
(2381511019)
MUSTI (2381511051)

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL


2023
UNIVERSITAS
UDAYANA

Di dalam Ilmu Matematika


1. Pengertian Persamaan Difrensial adalah suatu
persamaan (sistem persamaan) yang
mengandung beberapa turunan
(turunan-turunan) fungsi yang tak
diketahui

MATEMATIKA TEKNIK 02
UNIVERSITAS
UDAYANA

1.1 Orde (ordinary)


persamaan Difrensial.
Orde turunan tertinggi dalam
persamaan difrensial tersebut
disebut orde persamaan
difrensial, misalnya :

Dan seterusnya.........
MATEMATIKA TEKNIK 03
UNIVERSITAS
UDAYANA

1.2 Operator Diferensial


Operator diferensial ialah suatu
Secara umum, Operator diferensial dinyatakan dengan
perubahan bentuk (transformasi)
“D’’. Misalkan D menyatakan diferensiasi (penurunan)
yang mengubah suatu fungsi
terhadap x, dengan y=x2 maka dapat dituliskan sebagai :
menjadi fungsi diferensialnya
(turunannya).
y = x2
Dy = dy/dx = y’ = 2x

artinya D memetakan y ke dalam turunan (y’), sehingga D


merupakan suatu operator diferensial.

MATEMATIKA TEKNIK 04
UNIVERSITAS
UDAYANA

1.2 Operator Diferensial


Dengan menerapkan beberapa kali
operator diferensial (D), diperoleh :

MATEMATIKA TEKNIK 05
UNIVERSITAS
UDAYANA

1.3 Operator Linear


Persamaan difrensial : Kalau : L adalah operator def. linear,
Ly = f(x)(x≠0) adalah pers. maka :
difrensial tak homogen L(y) = f(x) pers. def. linear.
Ly = 0 adalah pers. difrensial
homogen Sifat-sifat pers. def. Linear :
L adalah operator linear Ly = L (c1 y1 + c2 y2) = c1L y1 +
c2Ly2
L (c1 y1 + c2 y2) = c1L y1 + c1L y1 = 0 = 0 + 0
c2Ly2 c2L y2 = 0 = 0
y1 , y2 variable
c1 , c2 konstanta
MATEMATIKA TEKNIK 06
UNIVERSITAS
UDAYANA

1.3 Operator Linear


Secara umum : Bila L diterapkan pada suatu
fungsi y, maka akan
L = P (D) = D2 + aD + b dihasilkann :

ini disebut operator diferensial ordo L(y) = P(D)[y]


kedua. = (D2 + aD + b)y
Disini a dan b adalah konstanta. = D2y + aDy + by
P melambangkan polinom. = y’’ + ay’ + by
L melambangkan linear

MATEMATIKA TEKNIK 07
UNIVERSITAS
UDAYANA

1.4 Persamaan Difrensial Homogen dan Tak


Homogen
Ly = f , tak homogen
Ly = 0 , homogen
Contoh,
µ1 , solusi pers. dif. Tak homogen
y = µ1 + cy1 penjumlahan pes. dif. tak homogen
y1 , solusi pers. dif. homogennya
sebab :
Ly = L (µ1 + cy1)
= L µ1 + cLy1
= f + 0 MATEMATIKA TEKNIK 08
= f
UNIVERSITAS
UDAYANA

µ1 , solusi pers. dif. tak homogen, Catatan :


L µ1 = f y = µ1 + µ2 Pers. dif linear tidak mengandung
µ2 , solusi pers. dif. tak homogen, suku-suku yang memuat :
L µ2 = f solusi pers. Dif. Homogen • Pangkat fungsi yang tak
sebab : diketahui
L (µ1 + µ2) = Lµ1 + Lµ2 • Pangkat salah satu turunannya
f - f = 0 • Perkalian sesama turunannya
Untk pers. dif. linear terdapat kaitan • Perkalian fungsi yang tak
yang erat sekali antara penyelesaian diketahui dengan salah satu
pers. dif. tak homogen dan pers. def. turunannya.
homogen dengan penyelesaian pers.
dif. bentuk homogennya.
MATEMATIKA TEKNIK 09
UNIVERSITAS
UDAYANA

2. Persamaan-persamaan Difrensial
2.1 Difrensial Polinominal
Untuk mendifrensialkan
polinomnal, kita mendifrensialkan
y  x  5x  4 x  7 x  2
4 3 2

masing-masing suku. dy
Contoh :  4 x  5.3 x  4.2 x  7.1
3 2

dx
dy
 4 x  15 x  8 x  7
3 2

dx

MATEMATIKA TEKNIK 10
UNIVERSITAS
UDAYANA

2.2 Koefisien Difrensial – Notasi Alternatif


Ini adalah pernyataan ganda yang
dapat ditulis sebagai pernyataan y  2 x  5x  3
2
tunggal dengan menempat y dalam
dy/dx. dy
Contoh :
 4x  5
dx
Dapat ditulis :
d (2 x  5 x  3)
2
 4x  5
dx
MATEMATIKA TEKNIK 11
UNIVERSITAS
UDAYANA

2.3 Koefisien Diffrensial kedua


Adalah mendifrensialkan kembali
persamaan yang sudah
didifrensialkan sebelumnnya. y  2 x  5 x  3x  2 x  4
4 3 2

Contoh : dy
 8 x  15 x  6 x  2
3 2

dx
2
d dy d y
( )ditulis 2  24 x  30 x  6
2

dy dx dx

MATEMATIKA TEKNIK 12
UNIVERSITAS
UDAYANA

2.4 Koefisien difrensial Standar


d n
dx
 
x  nx n 1

• Koefisien difrensial y = sinx


Jika y = sinx, y + dy = sin(x + dx)
dy = sin(x + dx) – sinx
dengan formula trigonometri akan didapat :
dy
y'   cos x
dx
• Koefisien difrensial y = cosx
Adalah
dy
y'    sin x MATEMATIKA TEKNIK 13
dx
UNIVERSITAS
UDAYANA

• Koefisien difrensial y = ex
dy
y'  e x

dx
• Difrensial perkalian fungsi
y  u.v
dy dv du
y'  u v
dx dx dx
• Difrensial hasil bagi dua fungsi
u
y
v
du dv
v u
dy
y'   dx 2 dx
dx v MATEMATIKA TEKNIK 14
UNIVERSITAS
UDAYANA

• Difrensial fungsi sebuah fungsi


Untuk mendifrensialkan fungsi sebuah fungsi pertama-tama kita harus du
2
memperkenalkan aturan rantai. dx
dy
Contoh :  cos u
du
y = sin x, y adalah fungsi sudut x, karena nilai y tergantung pada nilai dy dy du
 .  cos u.2  2.cos u  2. cos( 2 x  3)
yang diberikan x. dx du dx
Jika y = sin (2x – 3), fungsi sudut (2x-3) adalah fungsi x itu sendiri. dy
y'   2.cos(2x  3)
dx
Sehingga y adalah fungsi dari (fungsi x) dan dikatakan menjadi fungsi
sebuah fungsi x.
Misalkan fungsi 2x – 3 = u, y = sin u

• Koefisien difrensial y = ax
dy
y'   a ln a.
x
MATEMATIKA TEKNIK 15
dx
UNIVERSITAS
UDAYANA

3. Persamaan Difrensial Sebagai Model Matematik


Fenomena Real
Fenomena merupakan interaksi antara berbagai besaran yang
terlibat (terkait) dimana interaksi ini dikendalikan oleh ukum-
hukum fisika, ekonomi dll.
Macam-macam besaran yang terlibat :
1. Besaran yang tetap nilainya.
2. Besaran yang berubah-ubah nilainya :
a). bebas
b). tak bebas

MATEMATIKA TEKNIK 16
UNIVERSITAS
UDAYANA

Permodelan :
Jika kita ingin menyatakan fenomena tersebut dalam bentuk
matematik, maka semua besaran-besaran yang terlibat (yang
berpengaruh) dirubah/dinyatakan dalam dalam besaran
matematika.
Besaran-besaran matematika :
1. Konstanta (konstan).
2. Variable/berubah-ubah :
a). variabel bebas
b). variabel tak bebas, fungsi dari variabel bebas.

MATEMATIKA TEKNIK 17
UNIVERSITAS
UDAYANA

Dengan demikian interaksi dari besaran tersebut dinyatakan sebagai berikut :

“Bentuk variabel tak bebas sebagai fungsi variabel bebas dengan konstanta
sebagai parameter”

Interaksi ini dikendalikan oleh hukum-hukum yang berasal dari pengamatan.

MATEMATIKA TEKNIK 18
UNIVERSITAS
UDAYANA

Kesimpulan :
Fenomena alam dapat dikaji dengan memformulasikan ke dalam model matematika dengan cara :
• Besaran alam tersebut diubah menjadi besaran-besaran matematik.
• Bentuk hubungan ini secara umum dapat diyatakan dengan fungsi ( Persamaan Difrensial ).

MATEMATIKA TEKNIK 19
UNIVERSITAS
UDAYANA

Contoh kasus : Ayunan / benda menggantung

MATEMATIKA TEKNIK 20
UNIVERSITAS
UDAYANA

Contoh kasus : Ayunan / benda menggantung

MATEMATIKA TEKNIK 22
UNIVERSITAS
UDAYANA

Kemudian gaya-gaya yang bekerja pada model ideal :


Model ideal -> model matematik

MATEMATIKA TEKNIK 23
UNIVERSITAS
UDAYANA

Penyederhanaan persamaan difrensial tak linear mejadi persamaan dif. linear dengan metode
matematik :

MATEMATIKA TEKNIK 24
UNIVERSITAS
UDAYANA

Penyederhanaan persamaan difrensial tak linear mejadi persamaan dif. linear dengan metode
matematik :

MATEMATIKA TEKNIK 25
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai