Anda di halaman 1dari 11

KALKULUS I

Penulis:
Ganjar Susilo

Universitas Balikpapan

Kalkulus 1. i
DAFTAR ISI

KALKULUS I.........................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

C.6 Turunan Tingkat Tinggi..........................................................................2

APLIKASI TURUNAN..........................................................................................5

D.1 Maksimum dan Minimum Suatu Fungsi.................................................5

D.2 Latihan................................................................................................... 8

Kalkulus 1. ii
Materi Sebelumnnya membahas tentang pengertian turunan dan aturan turunan
sebagai berikut
Teorema
Fungsi f(x) = sin x dan g(x) = cos x turunan keduanya adalah
D x ( sin x )=cos x D x ( cos x )=−sin x

Teorema
Untuk semua titik x di dalam fungsi domain berlaku,
2 2
D x tan x=sec x D x cot x=−sec x
D x sec x=sec x tan x D x cosec x=−cosec x cot x

Teorema A. Aturan Rantai


Misal y = f(u) dan u = g(x). Jika g adalah turunan di x dan f adalah turunan di u =
g(x), maka fungsi komposisi f ∘ g, didefinisikan oleh
( f ∘ g ) ( x ) =f ( g ( x ) )
adalah turunan di x dan
( f ∘ g ) ' ( x ) =f ' ( g ( x ) ) g ' (x)
sehingga
Dx¿
atau
dy dy du
= .
dx du dx

Kalkulus 1. iii
C.6 Turunan Tingkat Tinggi
Operasi diferensiasi mengambil fungsi f dan menghasilkan fungsi baru f’. Jika
sekarang mendiferensialkan f’, akan diperoleh fungsi yang lainnya dan disimbolkan
atau dinotasikan sebagai fungsi f’’ yang biasa disebut sebagai turunan kedua dari
fungsi f. hal ini dapat dimungkinkan untuk mencari turunan f’’’, yang mana disebut
turunan ketiga fungsi f, dan seterusnya. Turunan keempat pada fungsi f dinotasikan
dengan f(4), dan untuk selanjutnya turunan kelima fungsi f dinotasikan sebagai f (5), dan
seterusnya. Sebagai contoh
Contoh 1:
Carilah turunan pertama sampai keempat ada fungsi berikut:
f(x) = 2x3 – 4 x2 + 7x – 8
Jawab:
f(x) = 2x3 – 4 x2 + 7x – 8 → f’(x) = 6x2 – 8x + 7
f’’(x) = 12x – 8
f’’’(x) = 12
f(4)(x) = 0

Karena turunao dari fungsi 0 adalah 0, maka turunan keempat dan semua turunan
tingkat tinggi pada fungsi f akan bernilai nol.
Diperkenalkan tiga notasi untuk turunan atau derivative (sekarang juga disebut
turunan pertama) pada fungsi y = f(x). Mereka adalah
' dy
f ( x ) Dx y
dx
disebutkan masing-masing sebagai notasi turunan pertama, Notasi turunan D, dan
notasi turunan Leibniz. Variasi turunan pertama biasanya menggunakan notasi y’ yang
juga digunakan kadang-kadang. Semua notasi mempunyai perluasan untuk turunan
tingkat tinggi yang ditunjukkan pada tabel turunan berikut. Perhatikan terutama notasi
Leibniz yang meskipun rumit tampaknya paling sesuai untuk Leibniz. Aturan penulisan
Leibniz sebagai berikut

( )
2
d dy d y
dapat dituliskan juga 2
dx dx dx
Notasi Leibniz untuk turunan kedua dibaca turunan kedua pada fungsi f dengan
variabel x.

Kalkulus 1. iv
Tabel 1. Turunaan Kedua Notasi Leibniz
Notasi untuk turunan fungsi y = f(x)
Turunan Notasi f’ Notasi y’ Notasi D Notasi Leibniz
Pertama f’(x) y’ Dxy dy
dx
Kedua f’’(x) y’’ 2 2
Dx y d y
2
dx
Ketiga f’’’(x) y’’’ 3 3
Dx y d y
3
dx
Keempat f(4)(x) y(4) 4
Dx y
4
d y
4
dx
⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮
Ke-n f(n)(x) y(n) n
Dx y
n
d y
n
dx

Contoh 2:
Jika y = sin 2x, carilah
3 4 12
d y d y d y
3
, 4 , dan 12
dx dx dx
Jawab:
dy d (sin 2 x)
1. Turunan = =2 cos 2 x
dx dx
2 2
d y d (sin 2 x ) 2
2. Turunan 2
= 2
=−2 sin 2 x
dx dx
3
d3 y d (sin 2 x )
3. Turunan 3
= 3
=−23 cos 2 x
dx dx
4
d 4 y d (sin 2 x) 4
4. Turunan 4 = 4
=2 sin 2 x
dx dx
5
d 5 y d (sin 2 x ) 5
5. Turunan 5 = =2 cos 2 x
dx dx 5

12 12
d y d (sin 2 x) 12
6. Turunan 12 = 12
=2 sin 2 x
dx dx

Kalkulus 1. v
Kecepatan dan Percepatan
Dengan menggunakan gagasan kecepatan sesaat untuk memotivasi definisi
turunan. Mari bersama ditinjau gagasan ini melalui sebuah contoh. Juga, mulai
sekarang digunakan kecepatan kata tunggal sebagai pengganti kecepatan sesaat
pada bagian yang lebih rumit.
Contoh 3:
Sebuah benda bergerak sepanjang garis koordinat sehingga posisinya memenuhi s =
2t2 - 12t + 8, di mana s diukur dalam centimeter dan t dalam detik dengan t > 0.
Tentukan kecepatan benda saat t = 1 dan t = 6. Kapan kecepatan 0? Kapan positif?
Jawab:
Jika menggunakan simbol v(t) untuk kecepatan pada waktu t, maka
ds
v ( t )= =4 t−12
dt
Oleh karena itu,
v(1) = 4(1) – 12 = -8 cm/s
v(2) = 4(6) – 12 = 12 cm/s
Pada saat kecepatan adalah 0, maka 4t – 12 = 0, sehingga untuk t = 3, kecepatan
bernilai positif, ketika 4t – 12 > 0, atau ketika t > 3.

Ada perbedaan teknis antara kata kecepatan dan kelajuan. Kecepatan memiliki
tanda yang terkait dengannya; Ini mungkin positif atau negatif. Kecepatan didefinisikan
sebagai nilai mutlak dari kecepatan. Jadi, pada contoh di atas, kecepatan pada t = 1
adalah |-8| = 8 cm/dtk. Pengukur di kebanyakan digunakan pada mobil yaitu pada
speedometer; itu selalu memberi nilai non-negatif.
Sekarang diberikan interpretasi fisik dari turunan kedua d 2s/dt2. Ini, tentu saja,
hanyalah turunan pertama dari kecepatan. Jadi, ini mengukur laju perubahan
kecepatan terhadap waktu, yang disebut percepatan. Jika dilambangkan dengan a,
maka
2
dv d s
a= =
dt dt 2
Pada contoh sebelumnya, s = 2t2 – 12t + 8. Jadi
ds
v= =4 t−12
dt
2
d s
v= 2
=4
dt

Kalkulus 1. vi
Ini artinya bahwa kecepatan adalah meningkat dengan kecepatan konstan 4 cm/s
setiap detik, yang ditulis sebagai 4 cm/s2.

Kalkulus 1. vii
APLIKASI TURUNAN

D.1 Maksimum dan Minimum Suatu Fungsi


Misalkan diberikan suatu fungsi f(x) dan domain S seperti pada gambar 1.

Gambar 1. Fungsi f(x)


Sekarang dapat diajukan tiga pertanyaan, sebagai berikut:
(1) Apakah f(x) mempunyai nilai maksimum dan minimum pada selang interval S?
(2) Jika mempunyai nilai maksimum dan minimum, dimanakah berada pada selang
interval S?
(3) Jika ada nilainya, berapa nilai maksimum dan minimumnya?

Menjawab pertanyaan tersebut secara garis besar akan dibahas di materi ini. Dimulai
dengan memperkenalkan istilah berikut:
Definisi
Misal S merupakan domain dari f yang berisi titik c. Maka dapat diketahui bahwa.
(a) f(c) merupakan nilai maksimum f pada S jika f(c) ≥ f(x) untuk semua x di S.
(b) f(c) merupakan nilai minimum f pada S jika f(c) ≤ f(x) untuk semua x di S.
(c) f(c) merupakan nilai ekstrem f pada S jika keduanya juga mempunyai nilai
maksimum atau nilai minimum.
(d) Fungsi yang ingin dicari maksimum atau minimumnya adalah fungsi objektif.

Ada teorema bagus yang menjawab pertanyaan keberadaan untuk banyak


masalah yang muncul dalam latihan soal. berpikir secara intuitif sudah jelas, bukti yang
tepat cukup sulit; kita tinggalkan itu untuk buku teks yang lebih maju.
Teorema A. Teorema Keberadaan Nilai Maks-Min
Jika f kontinu pada interval tertutup [a,b], maka f keduanya mencapai nilai
maksimum dan nilai minimum disana.

Kalkulus 1. viii
Perhatikan kata-kata kunci dalam teorema A: f harus kontinu dan himpunan S harus
pada interval tertutup.

Dimana Terjadi Nilai Ekstrem (Maksimum atau Minimum)?


Biasanya, fungsi objektif akan memiliki interval I sebagai domainnya. Beberapa di
antaranya berisi titik akhir; beberapa tidak. Misalnya, I = [a,b] keduanya mengandung
titik akhir; [a,b) hanya berisi titik akhir kirinya; (a,b) tidak mengandung titik akhir. Nilai
fungsi yang ekstrim yang ditentukan pada interval tertutup sering terjadi pada titik
akhir, perhatikan gambar 2 berikut.

Gambar 2. Nilai Maksimum atau Nilai Minimu Terjadi pada Selang Tertutup I = [a,b]

Jika c adalah titik dimana f’(c) = 0, dapat disebut c sebagai titik stasioner (titik
puncak). Nama-nama tersebut berasal dari fakta bahwa pada titik stasioner grafik f
turun, karena garis singgung horizontal. Nilai ekstrim sering terjadi pada titik
stasioner. Perhatikan gambar 3 berikut.

Gambar 3. Titik Stasioner atau Titik Puncak

Terakhir, jika c adalah titik interior I di mana f' gagal ada, maka disebut sebagai titik
singular (titik tunggal). Ini adalah titik di mana grafik f memiliki sudut tajam, garis
singgung vertikal, atau mungkin mengambil lompatan, atau di dekat tempat grafik

Kalkulus 1. ix
bergoyang sangat buruk. Nilai-nilai ekstrim dapat terjadi pada titik singular, pemikiran
dalam masalah praktis ini sangat jarang terjadi.
Ketiga jenis titik yaitu titik akhir pada interval tertutup I, titik stasioner, dan titik
singular merupakan titik kunci pada penentuan teori nilai maksimum dan minimum.
Titik mana pun dari salah satu dari ketiga jenis ini dalam domain fungsi f disebut titik
kritis pada f.

Contoh 1:
Carilah titik kritis pada

f ( x )=−2 x 3 +3 x 2 pada
[ −1
2 ]
,2 .

Jawab:
−1
karena intervalnya tertutup maka titik akhirnya adalah dan 2. Untuk menemukan
2
titik stasionernya, dapat dicari turunan pertama pada fungsi f(x) sama dengan nol (f’(x)
= 0).
3 2
→ f ( x )=−2 x + 3 x
' 2 '
→ f ( x )=−6 x + 6 x , karena f ( x )=0
2
→ 0=−6 x +6 x
→−6 x (x−1)=0
→−6 x=0 atau x−1=0
→ x=0 x=1
Jadi untuk titik stasionernya diperoleh nilai 0 dan 1.
−1
Tidak ada titik singular, sehingga titik kritisnya yaitu , 0, 1, dan 2.
2
Teorema B. Teorema Titik Kritis
Misal f terdefinisi pada interval I yang mengandung titik c. Jika f(c) merupakan nilai
ekstrem, maka c dapat dikatakan titik kritis yaitu, c adalah
(a) titik akhir Interval I;
(b) Titik Stasioner f, merupakan titik dimana f’(c) = 0; atau
(c) Titik singular f, merupakan titik dimana f’(c) tidak ada.

Contoh 2:
Carilah nilai maksimum dan nilai minimum f(x) = x3 pada interval [-2,2].
Jawab:

Kalkulus 1. x
Langkah pertama, dicari turunan pertama f’(x) = 0 untuk mencari titik stasionernya
'
→ f ( x )=0
2
→ 3 x =0
→ x=0, jadi titik stasionernnya adalah 0
Titik kritisnyanya yaitu x = 0 dan titik akhirnya pada selang tertutup x = -2 dan x = 2.
Hitung nilai f pada:
 x = 0 maka diperoleh f(0) = x3 = (0)3 = 0
 x = -2 maka diperoleh f(-2) = x3 = (-2)3 = -8
 x = 2 maka diperoleh f(2) = x3 = (2)3 = 8
Dari perhitungan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa nilai maksimum terjadi
pada saat x = 2 dengan nilai maksimumnya yaitu 8 dan nilai minimumnya terjadi pada
saat x = -2 dengan nilai minimumnya -8.

D.2 Latihan
Carilah titik kritis dan temukan nilai maksimum dan nilai minimum pada interval yang
diberikan.
1. f(x) = x2 + 4x + 4; I = [-4,0]
2. h(x) = x2 + x; I = [-2,2]

3. f(x) = x3 – 9x + 1; I = [ −3
2
,3
]

Kalkulus 1. xi

Anda mungkin juga menyukai