Anda di halaman 1dari 3

PERSAMAAN DIFERENTIAL BIASA

A. Definisi Persamaan Diferensial


Persamaan diferensial adalah suatu bentuk persamaan yang memuat derivatif
(turunan) satu atau lebih variabel tak bebas terhadap satu atau lebih variabel bebas
suatu fungsi.
B. Klasifikasi Persamaan Diferensial
1. Persamaan Diferensial Biasa dan Ordernya
Persamaan diferensial biasa merupakan sebuah bentuk persamaan
yang memuat turunan satu atau lebih variabel tak bebas terhadap satu variabel
bebas suatu fungsi.
Penentuan order suatu persamaan diferensial tergantung pada
kandungan fungsi turunan di dalam persamaan diferensial tersebut. Order atau
tingkat suatu persamaan diferensial merupakan pangkat tertinggi turunan
dalam persamaan diferensial.
Contoh:
1) y’=sin x + cos x atau y’-sin x –cos x =0 : persamaan diferensial biasa order pertama
2) y’’ + 7y = 0 : pesamaan diferensial biasa order kerdua
3) y’’ + 3y’- 4y = 0 : persamaan diferensial biasa order kedua
4) y’’’ –e y’’ – yy’ = (x + 1 )y
x 2 2
: persamaan diferensial biasa order ketiga
2. Persamaan Diferensial Parsial
Persamaan diferensial parsial merupakan sebuah bentuk persamaan yang memuat
turunan parsial satu atau lebih variabel tak bebas terhadap lebih dari satu variabel bebas suatu
fungsi.
Contoh :
∂u ∂u
1) + =0
∂x ∂y
∂v ∂v
2) + +2 v =0
∂x ∂y
∂2 u ∂u
3) + =k
∂ x2 ∂y
∂u ∂u ∂u
4) + + = e, e: bilangan alam/natural (konstanta)
∂x ∂ y ∂z
3. Persamaan Diferensial Biasa Linear dan non Linear
Suatu persamaan diferensial dikatakan persamaan diferensial linier (dengan x adalah
variable bebas dan y variable tak bebas) jika persamaan diferensial biasa linear order n dapat
dituliskan sebagai :
∂n y ∂n−1 y
a0(x) +¿ a 1 (x) + ... + an(x)y=b(x)
∂ xn ∂ x n−1
dimana a0 ≠0
Persamaan diferensial biasa disebut linier, jika memenuhi kriteria
sebagai berikut:
i. tidak terdapat fungsi transenden dalam variable tak bebas
ii. tidak terdapat perkalian antara variable tak bebas dengan
turunannya
iii. variable tak bebas dan turunannya paling tinggi berpangkat satu
iv. an(x) adalah fungsi kontinu

Contoh :
∂2 y ∂y
1) 2 +
3 + 4y = 0
∂x ∂x
∂4 uy ∂u
2) 4 +
∂x ∂y

C. Solusi Persamaan Diferensial


1. Solusi Khusus
contoh soal :
fungsi f1(x)=cos x dan f2(x)=sin x adalah solusi persamaan y”+y = 0
untuk setiap x, karena jika f1(x) dan f2(x) di substitusikan ke dalam persamaan
y”+y = 0, akan di peroleh kesamaan (identitas)
Jawab:

3) MasalahNilaiAwal
Perhatikanpersamaanberikut : y=e x + C .C merupakankonstantasembarang,
berapapunnilainyapersamaan y=e x + C tetap merupakan solusi
daripersamaandiferensial y -y=. Solusiinidisebutsolusiumumdaripersamaandiferensial,
karenamengandungkonstantaCberupanilaikhusus, misalnya 2, 3, -4, 0, dansebagainya,
makaakandiperolehsolusikhusus. Nilaikhusus yang
diberikanpadakonstantasembarangitutergantungpadapersyaratanawal yang
diberikanpadafungsisolusitersebut. Hal
iniakanmenghasilkankonsepMasalahNilaiAwal.
MasalahNilaiAwalyaitusuatupersamaandifferensial yang
memenuhikondisiawaltertentuatausyaratawal yang diberikan.

Contoh :

Selesaikanmasalahnilaiawalberikut :

y ' =cos ; jikadiketahui y ( 0 )=4


Jawab :

dy
y ' =cos x → =cos x → dy=cos x dx
dx

Jikadiintegralkanmakadiperoleh :

∫ dy = ∫ cosx dx
y=sinx+C

Solusi y=sinx+C, merupakan solusi umum dari persamaan diferensial diatas.


Untukmenyelesaikanmasalahnilaiawal, harusdidapatkansolusikhususnya.

Perhatikansyaratawal : y(0) = 4, artinyabahwapadasaat x=0, y=4.

Sehinggapersamaansolusimenjadi :

y=sin x +C ↔ y=sin ( 0 )+C=4

0+C=4 ↔ C=4

Dengannilai C=4, makadiperolehsolusikhusus yang


merupakanpenyelesaiandarimasalahnilaiawaldiatasyaitu : y=sinx+ 4

D.

Anda mungkin juga menyukai