Nukleasi adalah terbentuknya inti kristal yang muncul dari larutan. Teori nukleasi
menyatakan bahwa ketika kelarutan dari larutan telah dilewati (supersaturated), molekul-molekul
mulai mengumpul dan membentuk cluster. Cluster tersebut akhirnya akan mencapai ukuran
tertentu yang disebut critical cluster. Penambahan molekul lebih lanjut ke critical cluster akan
melahirkan inti kristal (nucleus).
Pembentukan Kristal merupakan peristiwa kompleks berlangsung dalam larutan
supersaturated (larutan lewat jenuh). Pembentukan tersebut melalui 2 langkah :
1. Nukleasi
2. Pembentukan Kristal
Untuk menghasilkan inti Kristal ini, memerlukan banyak mekanisme yang tentunya
beraneka ragam. Secara umum, pembentukan Kristal terbagi menjadi dua, yaitu nukleasi primer
(tidak mengandung crystal) dan nukleasi sekunder (mengandung crystal).
A. Nukleasi Primer (Primary Nucleation)
Nukleasi primer terjadi dalam sistem yang belum terdapat kandungan kristal
sama sekali Teori klasik mengenai nukleasi primer didasarkan pada rentetan
tumbukan bimolecular dan interaksi dalam larutan lewat jenuh (supersaturated) yang
mengakibatkan pembentukan stuktur kisi-kisi yang mungkin bisa atau tidak untuk
mencapai stabilitas termodinamika. Kebanyakan nukleasi primer (pembentukan inti
utama) dikenal sebagai homogen.
Dalam dunia industri kristalisasi, kebanyakan nukleasi primer yang digunakan
adalah jenis heterogen, daripada homogen. Dikarenakan nukleasi heterogen dalam
pembentukannya terjadi substansi padatan asing dalam larutan (dipengaruhi oleh
padatan asing).
a. Pembentukan Inti (Nukleasi) Homogen
Nukleasi primer yang terjadi secara spontan disebabkan
tercapainya supersaturasi disebut nukleasi homogen. Pertimbangan energy
yang terlibat dalam pembentukan fase padatan dan pembentukan
permukaan yang berbentuk bola kristal dari jari jari (r) di larutan lewat
jenuh memberikan persamaan yaitu :
NUCLEATION MEASUREMENT
Salah satu cara solusi dari kristalisasi untuk memperoleh kinetika pembentukan inti (nukleasi)
diusulkan oleh Nyvlt dan lainnya, dimana metode yang digunakan didasarkan pada pengukuran
lebar zona metastable yang ditunjukkan oleh gambar dibawah ini :