Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM

EKOLOGI & ILMU LINGKUNGAN


(PDT1211)

ACARA 1
EKOSISTEM DARATAN

Oleh:
Ischa Widya Meyliza
A0B021018

Penanggung Jawab Praktikum


Rizqina Fara Amelia
A0B020009

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas praktikum yang berjudul
“Laporan Praktikum Ilmu Ekologi dan Lingkungan Acara 1 Ekosistem Daratan” tepat
pada waktunya.

Penulisan laporan praktikum ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas mata


kuliah Ekologi dan Ilmu Lingkungan. Selain itu, laporan praktikum ini dirancang untuk
menambah wawasan tentang analisis ekosistem daratan di lingkungan penulis.

Dengan terselesaikannya laporan praktikum ini, penulisan menyampaikan


banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat, khususnya kepada:

1. Drs. Suwardi, M.Si selaku Dosen pengampu mata kuliah Ekologi dan Ilmu
Lingkungan.
2. Kepada orang tua yang selalu memberi dukungan dan mendoakan atas
kelancaran segala kegiatan perkuliahan.
3. Kepada Rizqina Fara Amelia selaku penggung jawab asisten praktikum yang
telah membimbing rangkaian pelaksanaan praktikum dengan baik.
4. Kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan semua, terima kasih atas
bantuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini

Penulis menyadari bahwa laporan praktikum ini jauh dari sempurna dari segi
penyusunan, bahasa, dan penulisan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kepada para pembaca kritik dan saran yang membangun sebagai bahan acuan untuk
menjadikan penulis lebih baik di masa yang akan datang.

Diharapkan laporan praktikum ini dapat menambah wawasan bagi pembaca dan
membantu dalam pengembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................. 3
DAFTAR TABEL .......................................................................................................................... 4
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................................... 5
BAB I .......................................................................................................................................... 6
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 6
A. Latar Belakang............................................................................................................... 6
B. Tujuan ........................................................................................................................... 7
C. Manfaat ......................................................................................................................... 7
BAB II ......................................................................................................................................... 8
LANDASAN TEORI ...................................................................................................................... 8
BAB III ...................................................................................................................................... 10
METODE PRAKTIKUM.............................................................................................................. 10
A. Tempat dan Waktu ..................................................................................................... 10
B. Alat dan Bahan ............................................................................................................ 10
C. Prosedur ...................................................................................................................... 10
BAB III ...................................................................................................................................... 11
HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................................................... 11
A. Hasil Pengamatan ....................................................................................................... 11
B. Pembahasan ................................................................................................................ 14
BAB IV...................................................................................................................................... 21
KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................................................... 21
A. Kesimpulan.................................................................................................................. 21
B. Saran ........................................................................................................................... 21
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Biotik ...................................................................................................................... 11


Tabel 3. 2 Abiotik ................................................................................................................... 12
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Lapangan Puputan .............................................................................................. 13


Gambar 3. 2 Taman Sekitar Lapangan Puputan ..................................................................... 13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam ilmu ekologi dan ilmu lingkungan mempelajari tentang interaksi


yang sangat luas di dalam lingkungan. Ekologi merupakan cabang ilmu biologi
yang menggabungkan pendekatan hipotesis deduktif, yang menggunakan
pengamatan dan eksperimen untuk menguji penjelasan hipotesis dari
fenomena-fenomena ekologis (Campbell, 2000).
Ilmu yang mempelajari tentang adanya hubungan timbal balik antar
organisme dengan lingkungannya disebut ekologi. Sedangkan keadaan dalam
suatu tempat yang menyebabkan suatu perkumpulan antara makhluk hidup
hewan atau tumbuhan disebut ekosistem.
Ekosistem merupakan hubungan timbal balik dan saling keterkaitan
antara komponen biotik dengan komponen abiotik. Ekosistem juga merupakan
penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik
antara organisme dan lingkungann fisik sehingga aliran energi menuju kepada
suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme
dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada
(Campbell, 2004)
Ekosistem terbentuk oleh tiga hal penting yaitu faktor komponen biotik,
abiotik, dan hubungan interaksi antar keduannya. Komponen biotik merupakan
komponen hidup, yaitu makhuk hidup itu sendiri. Sedangkan komponen abiotik
merupakan lingkungan di mana makhluk hidup itu tinggal termasuk unsur-
unsur kimia di dalamnya. Keseimbangan suatu ekosistem akan terjadi jika
komponen ekosistem dalam jumlah yang seimbang. Diantara komponen-
komponen ekosistem terjadi interaksi, saling membutuhkan dan saling
memberikan apa yang menjadi kebutuhannya. Keseimbangan tersebut harus
tetap terjaga sehingga akan menjadi keberlanjutan dan aliran energi dalam
ekosistem akan tetap terjaga (Effendi, Salsabila and Malik, 2018)

B. Tujuan
Dilaksanakannya praktikum ekosistem daratan ini bertujuan untuk
mengenal komponen-komponen yang terdapat di dalam ekosistem dan
kedudukan dalam ekosistem tesebut.

C. Manfaat
Mafaat dari praktikum acara satu ini diharapkan mahasiswa dapat
memahami dan mengetahui tentang ekosistem daratan di daerah masing-
masing dan menambah pengetahuan keilmuan, sehingga dapat menjadi rujukan
untuk penelitian selanjutnya
BAB II

LANDASAN TEORI
Konsep ekosistem merupakan konsep yang luas dalam pandangan atau
pemikiran ekologi yang penekanannya pada hubungan wajib, ketergantungan,
hubungan, sebab, yang berupa komponen-komponen untuk membentuk satuan
fungsional. Didalam ekosistem terdapat makhluk hidup dan lingkungannya. Makhluk
hidup terdiri dari tumbuhan, hewan, serta manusia. Sedangkan lingkungan adalah
segala sesuatu yang berada diluar individu. Lingkungan hidup merupakan kesatuan
dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup yang termasuk di dalamnya
manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan, keadaan, kehidupan, dan
kesejahteraan manusia beserta makhluk hidup lainnya (Odum, 1996).

Ekosistem adalah suatu ruang atau suatu unit organisasi yang meliputi
organisme hidup dan substansi tak hidup yang berinteraksi menghasilkan suatu
pertukaran materi antara biotik dan abiotik. Semua komunitas tergantung pada
lingkungan abiotiknya. Organisme produsen memerlukan cahaya, energi, oksigen, air,
dan garam-garam yang semuannya di ambil dari lingkungan abiotik. Jadi konsep
ekosistem berdasarkan semua hubungan antar komunitas dan lingkungan abiotiknya
(Odum, 1996)

Suatu ekosistem meliputi populasi, komunitas, habibat dan lingkungan dan


dengan khusus menunjukan pada interaksi dari semua bagian lingkungan. Dilihat dari
susunan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen sebagai berikut.

1. Komponen autotrof
2. Komponen heterotrof
3. Abiotik
4. Penguraian dekomposer (Odum, 1996)

Dalam ekosistem kita juga mengenal interaksi antar spesies di dalam ekosistem
tersebut. Interaksi antar spesies ini tentu mempengaruhi sifat dari masing-masing
populasi yang berinteraksi. Pengaruhyang mungkin terdapat dalam adalah: netralisme,
kompetisi, protokoperasi, mutulisme, komensalisme, amensalisme, predasi dan
parasitisme (Indrawati, 2006)
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Tempat dan Waktu


Kegiatan praktikum ini penulis mengambil tempat di Dauh Puri Kangin, Kec.
Denpasar Barat. Kota Denpasar-Bali. Lebih tepatnya di Lapangan Puputan Badung (I
Gusti Ngurah Made Agung) Pada hari Rabu, 16 Maret 2022 sekitar pukul 17:05- 17:17
WITA.

B. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Alat untuk koleksi tumbuhan (sesak) dan hewan
b. Kamera untuk memfoto keadaan suatu ekosistem, makhluk hidup hewan
atau tumbuhan, sebagai lampiran dalam laporan praktikum.
2. Bahan
a. Ekosistem daratan yang diamati
b. Petunjuk pengenalan taksonomi jenis tumbuhan dan hewan

C. Prosedur
1. Tentukan ekosistem daratan yang diamati
2. Lakukan inventarisasi mengenai komponen biotik dan abiotik yang terdapat
didalamnya.
3. Tentukan berdasarkan kelengkapan komponen-komponen ekosistem peranan
dari individu-individu yang teramati dalam ekosistem tersebut.
4. Buatlah diagram yang menghubungkan komponen-komponen dalam ekosistem
tersebut serta daur energi yang ada didalamnya
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Tabel 3.1 Biotik

Biotik

No Hewan Deskripsi No Tumbuhan Deskrpsi

1 Burung Aves 1 Bunga kertas Bougainvillea

2 Semut Formicide 2 Kaktus Cactaceae

3 Belalang Caelifera 3 Cemara Picea

4 Ulat Genus 4 Bunga Kamboja Plumeria


spodotera

5 katak Anura 5 Bunga Melati Jasminum


Gambir Officinale

6 Kupu- Rhopalocera 6 Bunga Pucuk Syzygium


kupu Merah Paniculatum

7 Tupai scandentia 7 Lumut Bryophyta

8 Rumput Poaceae
Tabel 3. 2 Tabel Abiotik

No Abiotik Deskripsi

1 Batu -

2 Tanah -

3 Air -

4 Udara -

5 Temperatur 29◦C

6 Cahaya Matahari -

7 Kelembaban -

1) Lapangan puputan
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dan segala benda, kekuatan,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, serta
mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia dengan
makhluk hidup lainnya.
Fungsi utama lingkungan sebagai ekosistem adalah aliran energi, rantai
makanan, keanekaragaman, evolusi dan perkembangan. Fungsi lingkungan
adalah menyediakan sumber daya alam untuk kegiatan produktif dan rekreasi
dan waktu luang.
Gambar 3. 1 Lapangan Puputan

Gambar 3. 2 Taman Sekitar Lapangan Puputan


B. Pembahasan

Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan


interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga terjadi suatu
siklus materi antara organisme dan anorganisme. Ekosistem juga merupakan sistem
hubungan timbal balik antara komponen biotik yang mempengaruhinya. Dengan kata
lain ekosistem merupakan suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara
seluruh unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi (Solomon, 2008)

Berdasarkan proses terjadinya ekosistem dibedakan menjadi dua macam yaitu


ekosistem yang terbentuk secara alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami adalah
ekosistem yang terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia. Misalnya laut,
hutan, sungai. Ekosistem buatan adalah ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia,
misalnya aquarium, waduk, dan kolam. (Saktiyono, 1999).

Berdasarkan definisi di atas, ekosistem dapat dirumuskan sebagai suatu sistem


ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ekosistem terbentuk oleh tiga hal penting yaitu faktor biotik, abiotik,
dan hubungan antar keduannya. (Odum, 1993) mengatakan “semua ekosistem, baik
ekosistem daratan maupun perairan terdiri atas komponen-komponen yang dapat
dikelompokan berdasarkan segi trofik atau nutrisi dan energi struktur dasar ekosistem.
Oleh karena itu, berdasarkan lokasi praktikum yang penulis gunakan menunjukan
adanya ekosistem dengan jenis sistem terbuka.

Suatu ekosistem dibentuk oleh berbagai komponen penyusun, baik yang berupa
komponen biotik maupun komponen abiotik (Sembiring 2020).

a. Komponen biotik
Komponen biotik terdiri atas makhluk hidup, seperti hewan, tumbuhan,
manusia, dan mikroorganisme. Berdasarkan caranya memperoleh makanan
dalam ekosistem, makhluk hidup anggota komponen biotk dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu produsen, konsumen, dan dekomposer.
1. Produsen
Produsen berarti penghasil. Dalam hal ini, produsen berarti makhluk hidup
yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri.makhluk hidup yang
termasuk kelompok ini terutama adalah tumbuhan hijau atau tumbuhan
yang mempunyai klorofil. Berdasarkan hasil inventarisasi dari praktikum
yang penulis lakukan, yang termasuk kelompok prodesen adalah kaktus
(Cactaceae), cemara (picea), bunga kamboja (Plumeria), bunga melati
gambir (Jasminum Officinale), bunga pucuk merah (Syzygium
Paniculatum), lumut (Bryophyta), rumput (poaceae).

2. Konsumen
Konsumen berarti pemakai, yaitu makhluk hidup yang tidak dapat
menyusun makanannya sendiri, tetapi memakai atau menggunakan zat
makanan yang dibuat makhluk hidup lain. Makhluk hidup yang termasuk
konsumen adalah hampir semua golongan hewan, tumbuhan yang tidak
berklorofil, dan manusia. Berdasarkan tingkat memakannya, konsumen
terbagi menjadi:
a. Konsumen I atau primer: makhluk hidup yang memakan produsen
(tumbuhan hijau).
b. Konsumen II atau sekunder; makhluk hidup yang memakan konsumen
I atau konsumen primer.
c. Konsemen III atau tersier: makhluk hidup yang memakan konsumen II,
dan begitu seterusnya.

Pada ekosistem pada daratan ini yang penulis temukan adalah burung,
semut, tupai, belalang, semut, katak, kupu-kupu.

3. Dekomposer (pengurai)
Dekomposer adalah komponen biotik yang berperan menguraikan bahan
organik yang berasal dari makhluk hidup yang telah mati ataupun hasil
pembuangan sisa pencernaan.
Menurut (Isroi 2008), terdapat beberapa dekomposer yang diantaranya berasal dari:

1. Bakteri
Bakteri yang hidup dalam tanah memegang peranan penting dalam meningkat
pertumbuhan dan produksi tanaman, sehubung dengan kemampuannya dengan
mengikat N2 dari udara dan mengubah ammonium menjadi nitrat.
2. Aktinomisetes.
Tiga genus dari aktinomisetes yang baik berbada dalam tanah, yaitu spesies
Nokordia, yaitu sangat berhubungan dengan bakteri, terutama pada
Mycobakteria, crynebakteri, spesies yang termasuk genus Streptomyces dan
Micromonosprora adalah lebih rapat hubungannya pada fungi.
3. Fungi
Termasuk ke dalamnya golongan-golongan besar antara lain golongan
fikomisetes, aktinomisetes, hipomisetes atau cadangan cendawan imperfekti
dan Basidiomisetes.
4. Algae (ganggang)
Ganggang merupakan tanaman miroskopis, tanaman tingkat rendah yang
mempunyai klorofil dengan jaringan tubuh yang tidak berderferensiasi, tidak
membentuk akar, batang dan daun.
5. Protozoa
Protozoa makhluk hidup uniselular, dengan ukuran yang beragam antara 3
sampai 1.000µm.

b. Komponen abiotik
Komponen abiotik adalah komponen fisik dan kimia yang ada di tanah, air,
udara, suhu, cahaya, iklim, dan ada juga yang merupakan media atau substrat
tempat kehidupan terjadi. Menyatakan berdasarkan fungsinya, suatu ekosistem
terdiri atas:
1. Komponen autotrofik
Komponen autotrofik yaitu makhluk hidup yang mampu menyediakan atau
mensintesis makannya sendiri berupa bahan-bahan anorganik dengan
bantuan energi matahari dan klorofil (zat hijau daun)
2. Komponen heterotrofik
Komponen heterotrofik yaitu makhluk hidup yang memanfaatkan hanya
bahan-bahan organik sebagai bahan makanannya dan bahan tersebut
disintesis dan disediakan oleh makhluk hidup lain.
Komponen abiotik terdiri atas:
1. Tanah
Tanah adalah benda alamiah yang terdapat di permukaan kerak bumi, yang
tersusun dari bahan mineral yang terdiri dari sisa tumbuhan dan hewan yang
telah rapuh. Sisa tumbuhan dan hewan merupakan salah satu media
pertumbuhan tanaman yang mempunyai ciri-ciri tertentu akibat aksi dari
gabungan berbagai faktor iklim, bahan induk, organisme, bentuk daerah dan
waktu lamanya pertumbuhan. (Bale, 2001).

2. Batu
Batuan adalah material konsolidasi yang terjadi secara alami yang terdiri
dari butiran krystal dari satu atau lebih jenis mineral. Pada saat yang sama,
H. Blatt dan R.J Tracy (1996) mendefinisikan bahwa batuan adalah benda
yang terbentuk secara alami dan terdiri dari bahan mineral yang
berhubungan secara mekanis atau agregatnya mirip mineral.

3. Udara
Menurut Fardiaz (1992) udara adalah suatu campuran gas yang terdapat
pada lapisan mengelilingi bumi. Udara terdiri dari 78% nitrogen, 21,94%
oksigen, 0,93% argon, 0,032% karbondioksida, dan gas-gas mulia lain yang
terdapat pada atmosfer (Wardhana, 2001).
Udara terdiri dari 2 macam yaitu:
a. Udara bersih merupakan udara yang tidak berwarna, tidak berbau, dan
tidak berasa. Kenyataannya, dewasa ini kita susah menemukan udara
yang bersih khususnya di kota-kota besar. Seiring semakin
berkembangnya ekonomi, teknologi, dan pembangunan maka diikuti
pula oleh peningkatan sektor industri serta transportasi. Peningkatan ini
merupakan suatu hal yang dapat menurunkan kualitas udara di suatu
daerah. Kualitas udara tersebut dipengaruhi oleh konsentrasi zat
pencemar dalam udara (Soemarno, 1999).

b. Pencemaran udara menurut Soedomo (2001) dapat didefinisikan


sebagai masuknya zat pencemar ke dalam udara baik secara alamiah
maupun akibat kegiatan manusia. Sumber pencemaran alami antara lain
kebakaran hutan, debu akibat letusan gunung api, debu meteorit, dan
pancaran garam dari laut. Sumber pencemaran akibat aktivitas manusia
misalnya aktivitas transportasi, industri, dan pembuangan sampah.
Pencemaran udara akibat aktivitas manusia merupakan sumber
pencemar yang paling banyak terjadi secara kuantitatif (Soedomo,
2001).

4. Sinar matahari
Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan
sebagai produsen untuk berfotosintesis. Matahari menjadi sumber energi
utama yang menggerakkan hampir seluruh ekosistem, meskipun hanya
tumbuhan dan organisme fotosintetik lain yang menggunakan sumber
energi ini secara langsung dengan menyerap sekitar λ 400 – 700 nm
(Salisbury dan Ross 1995).
Ekosistem dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu eksositem alami,
ekosistem buatan, ekosistem suksesi. Ekosistem alami yaitu ekosistem yang
terbentuk secara alami, tanpa adanya pengaruh atau campur tangan
manusia. Ekosistem buatan yaitu ekosistem yang sengaja dibuat oleh
manusia dengan tujuan tertentu. Ekosistem suksesi yaitu ekosistem yang
terjadi karena hasil suksesi lingkungan yang dahulunya mengalami
kerusakan. Semua rantai makanan dimulai dengan organisme autrofik, yaitu
organisme yang melakukan fotosintesis seperti tumbuhan hijau. Organisme
ini disebut produsen karena hanya mereka yang dapat membuat makan dari
bahan mentah anorganik. Sehingga rantai makanan tersebut dapat diurakan
sebagai berikut:

Bakteri Rumput

Burung Ulat

Belalang

Diagram yang menghubungkan komponen-komponen daam ekosistem


CAHAYA MATAHARI TUMBUHAN
Cahaya

Energi

KONSUMEN

ATMOSFER

DEKOMPOSER

ANORGANIK ORGANIK

Daur energi yang ada di dalam ekosistem

Pada bagan dua diatas bisa menjadikan gambaran rantai atau alur
pentingnya dalam kegiatan makhluk hidup dalam suatu ekosistem yang
dimana sama-sama memiliki kebutuhan makanan dan peranan yang
berbeda. Untuk mendapatkan materi dan energi yang dibutuhkan untuk
hidupnya, semua lingkungan tergantung pada unsur abiotiknya. Organisme
produsen memerlukan cahaya, energi, oksigen, air, dan garam-garam yang
semuanya diambil dari unsur abiotik. Jadi konsep ekosistem berdasarkan
semua hubungan antar komunitas dan lingkungan abiotiknya. (Odum,
1996)
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Ekosistem daratan merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang
melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungann fisik sehingga
aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi
antara organisme dan anorganisme. Taman merupakan salah satu contoh ekosistem
daratan yang termasuk kedalam jenis ekosistem energi terbuka karena dapat
mempertukarkan masa dan energi dan lingkungan.

Ekosistem pada taman memiliki kompoen-komponen di dalamnya, yaitu komponen


biotik dan abiotik. Komponen biotik dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu
produsen, konsumen, dan dekomposer. Berdasarkan hasil inventarisasi dari praktikum
yang penulis lakukan, yang termasuk kelompok prodesen adalah kaktus (Cactaceae),
cemara (picea), bunga kamboja (Plumeria), bunga melati gambir (Jasminum
Officinale), bunga pucuk merah (Syzygium Paniculatum), lumut (Bryophyta), rumput
(poaceae). Konsumen berarti pemakai, yaitu makhluk hidup yang tidak dapat
menyusun makanannya sendiri, tetapi memakai atau menggunakan zat makanan yang
dibuat makhluk hidup lain.

B. Saran
Dalam pelaksanaan praktikum ekosistem daratan ini sebaiknya dilakukan secara
offline agar lebih mudah dan efisien untuk memahami semua perintah dan produsen
selama pelaksanaan. Namun, karena pandemi yang sedang berlangsung, ini sangat bisa
dimengerti. Selain itu, bagi penanggung jawab pendampingan praktikum, penulis
berharap dapat memberikan materi dengan lebih efisien, baik itu produser, atau
penjelasan yang sistematis, menjawab pertanyaan dari pendengar, dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, D. (2019). Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan. Struktur Komunitas Ekosistem


Mangrove di Desa Daruba Pantai Kabupaten Pulau Morotai.
Amalia, F. (2018). Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada pembelajaran IPA
Materi Komponen Ekosistem.
Campabell, N. A. (2004). Biologi. Jakarta: Erlangga.
Fatikhatun Nikmatus Sholihah, S. (2020). Miniatur Ekosistem . Fakultas Pertanian.
Indrawat, G. (2006). Ekologi Dasar dan Terapan. Jakarta: Yayasan Obar Indonesia.
Kimbal, J. W. (1994). Biologi Jilid II. Jakarta: Erlangga.
Poedjioetami, E. (2019). Penataan Ulang Kawasan Bantaran Sungai Dengan
Menghadirkan Sentra Ekonomi dan Rekreasi Kota.
Priastomo, Y. (2021). Ekologi Lingkungan. Yogyakarta: Yayasan Kita Menulis.
Rahayu Effendi, H. S. (2018). Pemahaman Tentang Lingkungan Berkelanjutan.
Rochmayanto, Y. (2020). Strategi dan Teknik Restorasi Ekosistem Hutan Dataran
Rendah Lahan Kering. Bogor: IPB Press.
LAMPIRAN

Buunga Melati Gambir

Pohon Kaktus
Bunga Kamboja

Bunga Kertas
Pohon Pucuk Merah

Rumput
Pohon Cemara

Ulat
Tupai

Burung

Anda mungkin juga menyukai