DI MERJOYO
DISUSUN OLEH :
1. ETNIS SUPRADANA (12)
2. FIRMANSYAH AKBAR P. (15)
3. MARISMA ANDINI A.S.P (19)
4. M. KHASAN AKBAR (24)
5. NEILA SALWA SALSABILLA (25)
6. SABBIQISMA NAMIRASARI (33)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan
nikmat dan karunianya kepada kita semua. Sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas pembuatan makalah bertemakan ekosistem sawah.
Dalam pembuatan ini kami ingin berterima kasih kepada guru pengajar yang
telah memmbantu dalam proses penyusunan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A.Latar Belakang............................................................................... 1
B.Rumusan Masalah.......................................................................... 2
C.Tujuan Penelitian............................................................................ 2
A. Ekosistem........................................................................................... 3
1.1 Lingkungan.................................................................................. 3
1.2 Ekosistem..................................................................................... 4
1.3 Interaksi........................................................................................ 5
A.Metode Observasi..........................................................................11
B.Waktu dan Tempat Observasi........................................................11
C.Denah Lokasi..................................................................................12
A. Hasil Pengamatan...............................................................................13
1. Komponen Biotik.........................................................................13
2. Komponen Abiotik........................................................13
B. Pembahasan........................................................................14
ii
1. Komponen Biotik...............................................................14
2. Komponen Abiotik.............................................................14
3. Interaksi..............................................................................15
4. Kondisi Lingkungan...........................................................16
BAB V PENUTUP.......................................................................17
A. Kesimpulan.........................................................................17
B. Saran...................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...................................................................18
LAMPIRAN.................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
KAJIAN TEORI
A. EKOSISTEM
1.1 Lingkungan
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari,
dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal
balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama
manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil (Rusdina, 2015).
Komponen lingkungan terdiri dari faktor abiotik (tanah, air, udara, cuaca,
suhu) dan faktor biotik (tumbuhan, hewan, dan manusia). Lingkungan bisa
terdiri atas lingkungan alam dan lingkungan buatan. Lingkungan alam adalah
keadaan yang diciptakan Tuhan untuk manusia dan terbentuk karena kejadian
alam. Jenis lingkungan alam antara lain air, tanah, pohon, udara, sungai, dll.
Lingkungan buatan dibuat oleh manusia, contohnya jembatan, jalan, bangunan
rumah, taman kota, dll.
3
1.2 Ekosistem
Soemarwoto (1983, dalam Irwan, 2007, hlm. 20) menjelaskan pengertian
ekosistem “Ekosistem merupakan konsep sentral dalam ekologi karena
ekosistem (sistem ekologi) itu terbentuk oleh hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya”. “Ekosistem merupakan satuan
fungsional dasar dalam ekologi, mengingat di dalamnya tercakup organisme
dan komponen abiotik yang masing-masing saling memengaruhi. Ekosistem
juga mempunyai ukuran yang beraneka ragam besarnya bergantung kepada
tingkat organisasinya” (Resosoedarmo dkk., 1986 dalam Irwan, 2007, hlm. 22).
4
tercemar”. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa ekosistem
buatan merupakan ekosistem yang dipengaruhi oleh campur tangan
manusia,contohnya adalah sawah, danau buatan dan ekosistem pertanian.
Menurut Irwan (2017, hlm. 66) mengatakan, “Ekosistem alami merupakan
ekosistem yang komponen-komponennya lengkap, tidak memerlukan
pemeliharaan atau subsidi energi karena dapat memelihara dan memenuhi
sendiri, dan selalu dalam keseimbangan”.
1.3 Interaksi
Ekosistem merupakan suatu kesatuan yang lengkap, yang didalamnya
terdapat berbagai komunitas yang saling mempengaruhi. Interaksi dalam
ekosistem dapat terjadi antar organisme dengan lingkunganya. Hubungan antar
organisme dapat bersifat saling menguntungkan, merugikan, bahkan saling
berkompetisi. Pola- pola interaksi ekosistem dapat berupa interaksi antar
komponen biotik dan abiotik.
5
b. Interaksi Antar Faktor Biotik
Antarkomponen abiotik juga saling berinteraksi. Cuaca dan iklim dapat
menyebabkan lapuknya bebatuan dan mempengaruhi keberadaan air di
suatu wilayah. Suhu udara dapat dipengaruhi oleh warna batuan, keberadaan
tubuh-tubuh air dan sebagainya. Kandungan mineral dalam air juga
dipengaruhi oleh batuan dan tanah yang dilaluinya.
Interaksi antar organisme dibedakan menjadi:
1) Kompetisi
Kompetisi adalah bentuk hubungan antara spesies satu dengan lainnya,
jika terjadi persaingan di antara mereka.
Contoh :
- Dua ekor buaya berkelahi memperebutkan seekor bebek untuk dimakan.
- Beberapa kuda nil saling bersaing untuk mendapatkan tempat berendam.
2) Simbiosis
Simbiosis adalah hubungan antara dua organisme dan spesies yang
berbeda yang hidup di suatu daerah. Simbiosis digolongkan menjadi tiga
yaitu:
6
3) Pola Makan
a. Rantai Makanan
Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan antara makhluk
hidup dengan urutan tertentu. Dalam rantai makanan, terdapat peran
produsen, konsumen, dan dekomposer. Berikut contoh rantai makanan.
7
Suatu ekosistem tidak hanya terdapat satu rantai makanan, karena satu
produsen tidak selalu menjadi sumber makanan bagi satu jenis herbivora, dan
sebaliknya. Dengan demikian, rantai makanan menjadi faktor terbentuknya
jaring-jaring makanan.
c. Piramida Makanan
Pada ekosistem yang mantap jumlah produsen lebih besar daripada
konsumen. Apabila dirinci lebih lanjut, jumlah produsen lebih besar
daripada konsumen I, konsumen I lebih besar daripada konsumen II,
demikian seterusnya. Jika keadaan tersebut digambarkan akan membentuk
suatu piramida makanan. Piramida makanan yaitu tingkatan organisasi
makhluk hidup yang didasarkan atas hubungan makan-memakan.
Semakin rendah tingkat trofiknya, semakin besar kandungan energi atau
biomassanya. Piramida makanan disebut juga piramida jumlah dan
merupakan salah satu jenis piramida ekologi. Fungsi piramida ekologi
dibagi menjadi piramida jumlah, piramida energi, dan piramida biomasa.
8
4) Siklus Biogeokimia
Siklus biogeokimia atau siklus organik-anorganik adalah siklus unsur-
unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke
komponen biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik.
Fungsi Siklus Biogeokimia sebagai siklus materi yang mengembalikan
semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi
baik komponen biotik maupun komponen abiotik, sehingga kelangsungan
hidup di bumi dapat terjaga.
Unsur unsur yang ada di alam ini tidak mungkin habis karena mengalami
daur ulang. Beberapa siklus unsur yang penting antara lain:
a) Siklus nitrogen
Beberapa tahapan dalam siklus nitrogen dapat dijelaskan sebagai berikut.
1) Fiksasi (proses pengikatan nitrogen dari atmosfer)
2) Amonifikasi (serangkaian reaksi enzimatik untuk membentuk
ammonium)
3) Nitrifikasi (oksidasi ammonium menjadi nitrat)
4) Denitrifikasi (reaksi pengubahan kembali senyawa nitrat menjadi gas
nitrogen, nitrogen oksida dan gas amoniak oleh aktivitas bakteri)
b) Siklus karbon
Proses terjadinya daur karbon terbagi menjadi beberapa tahap yaitu:
- Tahap fotosintesis
- Karbon berpindah
- Respirasi
- Dekomposisi
- Pembakaran energi fosil
9
c) Siklus air
Tahapan:
a. Air dari permukaan bumi akan menguap (evaporasi)
b. Di udara, air tersebut akan menjadi awan dan mengalami kondensasi
c. Terjadi hujan, air turun kembali ke permukaan bumi
d) Siklus fosfor
Posfor merupakan elemen penting dalam kehidupan karena semua
makhluk hidup membutuhkan posfor dalam bentuk ATP (Adenosin Tri
Fosfat), sebagai sumber energi untuk metabolisme sel.
Posfor terdapat di alam dalam bentuk ion fosfat (PO4 3- ). Ion Fosfat
terdapat dalam bebatuan. Adanya peristiwa erosi dan pelapukan
menyebabkan fosfat terbawa menuju sungai hingga laut membentuk
sedimen. Adanya pergerakan dasar bumi menyebabkan sedimen yang
mengandung fosfat muncul ke permukaan. Di darat tumbuhan
mengambil fosfat yang terlarut dalam air tanah
Herbivora mendapatkan fosfat dari tumbuhan yang dimakannya dan
karnivora mendapatkan fosfat dari herbivora yang dimakannya. Seluruh
hewan mengeluarkan fosfat melalui urin dan feses.
Bakteri dan jamur mengurai bahan-bahan anorganik di dalam tanah lalu
melepaskan pospor kemudian diambil oleh tumbuhan.
10
BAB III
METODE PENGAMATAN
A. Metode Observasi
Metode pengamatan yang kami gunakan adalah metode pengamatan
secara langsung.
Metode observasi (pengamatan langsung) adalah metode pengumpulan
data dengan mengamati secara langsung di lapangan. Mengamati bukan
hanya melihat, melainkan juga merekam, menghitung, mengukur, dan
mencatat kejadian-kejadian yang ada.
11
C. Denah Lokasi
Langkah kerja:
1. Membentuk kelompok
2. Berdiskusi (menentukan tempat, waktu observasi)
3. Pembagian tugas observasi
4. Melakukan observasi di lapangan
5. Mencatat hasil observasi
6. Menyusun makalah
7. Perevisian makalah
8. Mempresentasikan Laporan Hasil Observasi
12
BAB IV
A. Hasil Pengamatan
1. Komponen biotik
Hasil penelitian komponen biotik ekosistem sawah terdiri dari 15 spesies
di Desa Merjoyo Kabupaten Kediri. Berikut hasil penelitian komponen
biotik dapat dilihat pada Tabel 1,
No Nama Spesies
1. Padi (Oryza sativa)
2. Rumput bambu (Lophatherum gracile)
3. Rumput grinting (Cynodon dactylon)
4. Kemangi (Ocimum sanctum)
5. Cacing tanah (Lumbricus rubellus)
6. Ciplukan (Physalis angulata L.)
7. Meniran (Phyllanthus urinaria)
8. Kumbang koksi (Epilachna admirabilis)
2. Komponen abiotik
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 5 komponen abiotik yang
ditemukan di ekosistem sawah di Desa Merjoyo. Berikut hasil penelitian
komponen abiotik dapat dilihat pada Tabel 2.
No Komponen abiotik
1. Suhu
2. Air
3. Tanah
4. Kelembapan udara
13
B. Pembahasan
1. Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan kondisi fisik dan kimiawi yang berperan
sebagai medium dan substrat yang menyertai kehidupan organisme yang terdiri
atas segala sesuatu yang tak hidup. Contoh: tanah, cahaya, udara, air,
kelembapan, suhu, mineral, dan pH.
2. Komponen biotik
Komponen biotik merupakan komponen ekosistem yang terdiri atas
makhluk hidup meliputi hewan, tumbuhan, mikroorganisrne. dan manusia.
Berdasarkan cara memperoleh makanan komponen biotik dibedakan
menjadi dua jenis. yaitu:
a. Organisme autotrof Merupakan organisme yang dapat membuat
makanannya sendiri dengan cara mengubah bahan anorganik menjadi
bahan organik dengan menggunakan sumber energi tertentu. Menurut
jenis sumber energinya, organisme autotrof dikelompokkan menjadi
dua, yaitu:
Fotoautotrof, adalah organisme autotrof yang menggunakan sumber
energi berupa sinar matahari. Contoh: alga, tumbuhan berklorofil
. Kemoautotrof, adalah organisme autotrof yang menggunakan
sumber energi dari hasil reaksi kimia. Contoh: bakteri nitrit dan nitrat.
b. Organisme heterotroph, merupakan organisme yang memperoleh
makanannya dari makanan yang telah dibentuk oleh organisme lain
dikarenakan tidak dapat rnembuat makanannya sendiri. Contoh: kupu-
kupu mengisap madu bunga.
Berdasarkan peranannya dalam ekosistem, komponen biotik dibedakan
atas empat, yaitu:
1. Produsen, yaitu organisme yang berperan dalam menyediakan
makanan sehingga dapat mendukung kelangsungan hidup organisme
iain. Contoh: tanaman berklorofil, dan alga.
14
2. Konsumen, yaitu semua makhluk hidup yang tidak dapat
memproduksi makanannya sendiri. Berdasarkan tingkatannya daram
rantai makanan, konsumen dibagi menjadi tiga yaitu:
Konsumen tingkat I (primer), yaitu orgarnisme yang memperoleh
energi langsung dari produsen memakan produsen). Contoh: belalang,
ulat.
Konsumen tingkat II (sekunder), yaitu organisme yang memangsa
konsumen primer. Contoh: katak, burung pemakan ulat.
Konsumen tingkat III (tersier), yaitu organisme yang memangsa
konsumen sekunder. Contoh: elang, harimau, singa. Berdasarkan jenis
makanannya, konsumen dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
Herbivora, yaitu organisme pemakan tumbuhan. Contoh: ulat,
kambing, dan sapi.
Karnivora, yaitu organisme pemakan daging. Contoh: harimau, singa,
dan ular
. Omnivora, yaitu organisme pemakan segala, baik tumbuhan maupun
hewan lain. Contoh: kera, tikus, dan ayam.
3. Interaksi
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan di sawah Ds.
Merjoyo, ditemukan berbagai macam interaksi di dalamnya. Interasi
tersebut meliputi interaksi makhluk antar makhluk hidup dan interaksi
antara makhluk hidup (biotik) dengan yang tak hidup (abiotik). Interaksi
antara makhluk hidup yang terjadi adalah ular,padi,dan tikus yang
merupakan rantai makanan pada sebuah ekosistem. Padi berperan sebagai
produsen yang menjai produk makanan tikus dan selanjutnya ular berperan
sebagai pemakan tikus. Ular tersebut kemudian dimakan oleh burung
kemudian burung tersebut akan diuraikan oleh pengurai.
Terdapat interaksi antara tanaman padi dan belalang. Pada ekosistem
sawah, interaksi antara padi dan belalangmenyebabkan terbetuknya rantai
makanan. Belalang menduduki posisi konsumen tingkat satu padaekosistem
sawah karena belalang memakan tanaman padi. Habitatnya adalah di sawah
15
dan relungnyaadalah di tanaman padi dan rumput. Selain sebagai
konsumen tingkat satu belalang juga menjadisumber energi bagi
predatornya, misalnya katak dan laba-laba. Oleh karena itu belalang
jugamembantu dalam menjaga keseimbangan antarorganisme yang ada di
sawah sehingga tidak terjadiledakan populasi (
Saroni, 2013. Padi dan jagung. Hubungan yang terdapat diantara keduanya
ialah netralisasi, dimana padi tidak mempengaruhi pertumbuhan padi dan
jagung tidak
mempengaruhi pertumbuhan tanaman jagung, meskipun keduanya berada d
alam satu ekosistem sawah, namun terdapat penyekat diantara kedua
tanaman tersebut .
4. Kondisi Lingkungan
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan, pada ekosistem
sawah Ds. Merjoyo, keadaan sawah di Ds. Merjoyo sangat subur.
Tanaman padi yang ditanam tumbuh dengan sangat baik. Kondisi tanah di
sana juga subur sehingga tumbuhan bisa tumbuh dengan baik. Tak hanya
itu aliran sungai di sana juga lancar tidak tercemar sampah sehingga
dimanfaatkan oleh para petani untuk mengairi sawah mereka.
Namun ada beberapa sawah yang kondisi tanahnyakurang subur karena
terlalu sering terkena obat kimia dari para petani, yang menyebabkan
musnahnya beberapa hewan di rantai makanan.
16
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasaran materi yang kami bahas diatas dapat disimpulkan bahwa ekosistem
terbagi menjadi tiga yaitu ekosistem alami, ekosistem buatan, ekosistem suksesi.
Ciri ciri ekosistem sawah adanya rantai makanan,biasanya ditumbuhi padi,
areanya berlumpur,ekosistem berada di daratan dengan permukaan yag rata.
Unsur unsur ekosistem yang ada di sawah dibagi menjadi 2 jenis yaitu unsur
biotik dan unsur abiotik.
Komponen biotik dibagi menjadi 3 yaitu produsen, konsumen, dan penguraian.
Komponen abiotik yang ada di sawah yakni tanah, air, cahaya, matahari dan
udara.
B. Saran
1. Sebaiknya pembangunan saluran air di perbaiki karena sering teradi
banjir akibat saluran air yang kurang memadai
2. Para petani pun sebaiknya jangan terlalu sering menggunakan pupuk
anorganik karena hal itu dapat merusak unsur tanah
3. Untuk pembangunan jalan menuju ke sawah sebaiknya di perbaiki
DAFTAR PUSTAKA
17
A Rusdina, 2015, Membumbikan Etika Lingkungan Bagi Upaya Membudayakan
Pengelolaan Lingkungan yang Bertanggungjawab, ISSN 1979-8911, Vol IX No 2
https://www.academia.edu/5030184/
EKOSISTEM_SAWAH_INTERAKSI_BIOTIK_ABIOTIKJakarta: Bumi Aksara.
http://www.talentaschool.sch.id:8250/talentapedia/storage/blog_file/
KOMPONEN%20EKOSISTEM.pdf
http://pintar.jatengprov.go.id/uploads/users/sukasmo/materi/
SMP_Rantai_Makanan_dan_Jaring__jaring_Makanan_2014-10-28/
Rantai_Makanan_dan_Jaring__jaring_Makanan.pdf
LAMPIRAN
18
19