Anda di halaman 1dari 14

Mini Research

Makhluk Hidup Dalam Ekosistem Alami


Dosen Pengampu : Friends Silaban,S.Si,M,Si

Di susun oleh:

Dewi Jayanti ( 2193351007 )

Rezha Enzeli Br Brahmana ( 2193151005 )

Enjela Fransiska Marpaung ( 2193151016 )

Agus Fryaldo Girsang ( 2193151011 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan atau menyusun makalah Ilmu
Kealaman Dasar ini yang berjudul Makhluk Hidup Dalam Ekosistem Alami.

Tugas makalah ini bertujuan untuk memberitahukan kepada pembaca tentang


pengertian dari ekosistem yang sebenarnya, faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
populasi dalam suatu ekosistem serta bagaimana pengaruh faktor alam terhadap suatu
ekosistem. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari dosen pembina mata kuliah dan rekan-rekan yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita, Amin.

Medan, 11 Des 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................1

D. Manfaat Penulisan...........................................................................................................2

BAB II METODE PENELITIAN..............................................................................................3

A. JENIS PENELITIAN......................................................................................................3

B. SUMBER DATA PENELITIAN....................................................................................3

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA.................................................................................3

BAB III HASIL PEMBAHASAN.............................................................................................4

BAB III PENUTUP..................................................................................................................10

A. Kesimpulan...................................................................................................................10

B. Saran..............................................................................................................................10

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan
kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
mempengaruhi.
Ekositem juga merupakan suatu sistem ekologik yang merupakan unit fungsional yang
dihasilkan dari interaksi komponen biotic (makhluk hidup atau organisme), komponen
abiotik (benda mati), dan juga komponen kebudayaan(antropogenik). Kedua komponen yaitu
biotik dan abiotik tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu
kesatuan yang teratur.
.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini diantaranya :

1. Apa yang dimaksud dengan makhluk hidup?


2. Apakah yang dimaksud dengan Populasi dan komunitas makhluk hidup?
3. Apa saja bentuk ekosistem alami?
4. Apakah Macam-macam bentuk pola kehidupan?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Memahami yang dimaksud dengan makhluk hidup

2. Megetahui tentang populasi dan komunitas makhluk hidup

3. Memahami yang dimaksud dengan ekosistem

1
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah :

1. Mendapatkan gambaran tentang makhluk hidup dalam ekosistem alami

2. Mendapatkan pemahaman tentang pentingnya memahami makhluk hidup dalam ekosistem


alami

2
BAB II

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metodologi penelitian. Adapun yang
menjadi prosedur dalam penelitian ini meliputi: jenis penelitian yang digunakan, sumber
data penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Berikut ini adalah
uraiannya.

A. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik. Deskriptif adalah jenis analitik
yang paling sederhana. Jenis analitik tersebut memberikan gambaran dan meringkas suatu
dataset secara kuantitatif. deskriptif Analitik menggambarkan penggunaan berbagai data
historis untuk menggambar perbandingan. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis
mengenai Makhluk hidup dalam ekosisitem alami.

B. SUMBER DATA PENELITIAN

Data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan teknik mempelajari
literatur, melalui media cetak dan elektronika. Hal ini dilakukan secara manual atau online
Pencarian melalui media internet dilakukan dengan menggunakan web site yang berfungsi
sebagai search engine, misalnya www.google.com. Penelitian ini menggunakan penilitian
terhadap jurnal, artikel, buku, media sosial, maupun blog lainnya melalui internet.

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menganalisa data non faktual yakni data-
data yang telah diperoleh baik secara manual dari buku-buku yang diperoleh dari
perpustakaan maupun pusat-pusat informasilainnya dan juga yang secara online dari media
internet kemudian melakukan discourse analysis yaitu suatu cara atau metode untuk
mengkaji hal-hal yang terkandung di dalam konsep yang menjadi obyek penelitian , Data
yang akan dicatat yaitu Makhluk hidup dalam ekosisitem alami.

3
BAB III

HASIL PEMBAHASAN

MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM ALAMI


Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan
yang merupakan suatu kesatuan fungsional (komponen yang satu dengan lainnya saling
berinteraksi membentuk suatu sistem). Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan hidupnya.
Lingkungan hidup organisme ada 2 yaitu:
a. Lingkungan abiotik: komponen tak hidup yaitu tanah, air, udara, cuaca, iklim, suhu,
cahaya, kelembapan, garam-garam mineral, dll.
b. Lingkungan biotik: organisme lainnya (semua makhluk hidup yang terdapat dalam suatu
ekosistem) yaitu manusia, hewan, tumbuhan, mikroorganisme.
Fungsi / tugas / peran yang khas suatu organisme dalam ekosistem disebut niche / relung.
Berdasarkan peran khasnya (Lingkungan biotik) organisme dibedakan menjadi:
1. Produsen (autotrof) : Makhluk hidup yang yang menghasilkan makanan melalui proses
fotosintesis, dengan mengubah zat anorganik menjadi zat organik, misalnya adalah tumbuhan
yang memiliki klorofil.
2. Konsumen (heterotrof, herbivora, karnivora, omnivora) : Kelompok makhluk hidup
yang makanannya tergantung secara langsung maupun tidak langsung pada produsen, contoh
hewan dan manusia.
3. Dekomposer (mengurai zat organik kompleks menjadi sederhana): Makhluk hidup
yang menguraikan sisa makhluk hidup yang sudah mati, dengan menguraikan zat organik
dari tubuh yang mati menjadi zat anorganik, sehingga dapat digunakan kembali oleh
produsen. termasuk kelompok ini adalah bakteri dan jamur.
4. Detritivor: memakan partikel organik (detritus)
Dalam ekosistem ada:
1. Rantai makanan (food chain): Perpindahan energi dari sinar matahari yang dipakai
oleh tumbuhan melalui serangkaian organisme dalam peristiwa makan memakan dengan arah
tertentu./ proses “saling makan” dalam suatu ekosistem.

4
2. Jaring-jaring makanan: rantai makanan yang satu dengan yang lainnya dalam suatu
ekosistem akan “saling menjalin”, sehingga membentuk jaring-jaring makanan.

B. Berbagai Bentuk Ekosistem Alami


Berbagai bentuk ekosistem alami, antara lain:
1. Ekosistem darat (Terestrial)
Ekosistem darat terdiri atas ekosistem hutan hujan tropis, sabana, padang rumput, dan gurun,
hutan gugur, taiga, dan tundra. Ekosistem hutan hujan tropis terdapat di daerah tropis dan
subtropics. Ekosistem ini memiliki pepohonan yang banyak dan memiliki curah hujan yang
tinggi.
Ekosistem sabana terdapat di wilayah dengan tingkat curah hujan yang rendah. Sabana yang
terluas terdapat di Afrika dan Australia. Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga,
zebra, dan singa.
Sementara itu, ekosistem padang rumput terdapat di daerah tropis dan underling tropis.
Dalam ekosistem ini, hujan turun tidak teratur. Hewan yang hidup di ekosistem ini antara lain
gajah, jerapah, dan singa.
2. Ekosistem air (Akuatik)
Ekosistem air terdiri atas ekosistem air tawar, air laut, sungai, pantai pasir, pantai batu dan
terumbu karang.
Ekosistem air tawar memiliki ciri-ciri memiliki variasi suhu yang tidak mencolok,
pencahayaan kurang, dan terpengaruh iklim dan cuaca.
Ekosistem air laut memiliki kadar garam yang tinggi. Dalam ekosistem air laut, memiliki
suhu yang tinggi dan penguapan yang tinggi.
Sementara itu, ekosistem sungai terdiri atas hewan seperti ikan, buaya, hewan lainnya yang
sering berada di sungai.
Ekosistem terumbu karang terdiri atas coral yang berada dekat pantai. Hewan-hewan yang
berada di terumbu karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lainnya.
Kehadiran terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih.
3. Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan
didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah. Contoh ekosistem
buatan antara lain bendungan, sawah irigasi, dan perkebunan kelapa sawit, pemukiman, hutan
tanaman produksi (jati, pinus).
5
Produktivitas Ekosistem :
1. Produktivitas Primer: kecepatan mengubah energi cahaya matahari menjadi energi
kimia dalam bentuk bahan organik oleh organisme autotrof
2. Produktivitas Primer Kotor: seluruh bahan organik yang dihasilkan dari proses
fotosintesis pada organisme autotrof
3. Produktivitas Primer Bersih: berat kering dari bahan organik yang tersimpan
4. Produktivitas Sekunder: kecepatan energi kimia mengubah bahan organik menjadi
simpanan energi kimia baru oleh organisme heterotrof
5. Efisiensi Ekologi: perbandingan produktivitas bersih antara satu tingkat trofik ke
tingkat trofik berikutnya.
C. Aliran Energi dan Materi dalam Ekosistem Alami
Siklus materi : materi dari tanah dan air serta udara, masuk ke produsen dan konsumen
kemudian oleh pengurai dikembalikan lagi kedalam air, tanah maupun udara dalam bentuk
mineral-mineral dan gas yang diambil lagi oleh produsen. Aliran materi seperti nutrien, air,
karbon, nitrogen, dan fosfor di alam berupa siklus yang abadi.
Beberapa siklus materi (Daur Biogeokimia) :
1. Siklus air: pada mh. Air kembali melalui proses penguapan dan pernafasan.
Siklus air kecil terjadi bila air laut menguap dan membentuk awan, kemudian
mengalami proses pengembunan menjadi hujan yang jatuh ke laut lagi. Siklus air sedang tjd
bila hujan tsb jatuh di daratan, air sebagian meresap ke dalam tanah menjadi air tanah,
sebagian lagi mengalir ke sungai, danau dan akhirnya ke laut menjadi air permukaan. Uap
air dari sungai, danau, dan laut tersebut membentuk awan lagi dst. Hewan memperoleh air
berupa air minum dan makanan yang mengandung air, sedang tumbuhan memperoleh air dari
tanah melalui akar.
2. Siklus karbon
CO2 dari pernafasan, diambil tumbuhan untuk proses fotosintesis yg kemudian
disimpan dalam bentuk senyawa organic, s. organic ini dimakan konsumen. Jika m.h. mati
maka senyawa karbon dalam tubuhnya akan diuraikan oleh pengurai menjadi senyawa an
organic yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan dst. Penguraian C dalam tumbuhan dapat
terjadi sangat lambat sampai jutaan tahun, yang akhirnya terbentuklah batu bara, minyak
bumi dll.
3. Siklus oksigen berhubungan langsung dengan siklus carbon, yaitu tjdnya pernafasan dan
fotosintesis.
4. Siklus nitrogen
6
Bila protein pada m.h. yang telah mati diuraikan oleh pengurai menjadi senyawa N
dalam tanah terutama gas NH3, jika bereaksi dengan air akan memben-tuk ion NH4 yang
langsung dapat diserap kembali oleh tumbuhan. Udara banyak sekali mengandung N2 (78%)
tapi hanya bakteri pengikat N2 yang dapat memanfaatkannya secara langsung menjadi
senyawa N dalam tanah, mis: Azotobacter yang hidup bebas dan Rhizobium yang
bersimbiosis dengan akar kacang-kacangan. Kilat dan halilintar juga dapat mengubah N2
menjadi senyawa N yang jatuh ke tanah bersama air hujan, di tanah kelompok I bakteri
nitrifikasi mengubah ion NH4+ menjadi senyawa nitrit, kemudian oleh bakteri nitrat akan
diubah menjadi senyawa nitrat yang siap diisap oleh tumbuhan.
5. Siklus Posfat
Aliran energi : mh. Memperoleh energi dari sinar matahari , energi ini kemudian
pindah ke produsen , konsumen dan akhirnya ke pengurai, sedangkan sebagian lain tersebar
ke lingkungan, artinya energi yang sudah terlepas ke lingkungan tidak dapat kembali lagi
masuk ke dalam sistem kehidupan. Aliran energi berupa makanan dan jaring makanan dari
komponen-komponen produsen, konsumen dan pengurai, aliran energi ini dapat berupa
simbiosis antar organisme yang saling membutuhkan.

Contoh Ekosistem Alami :


1. Ekosistem Hutan Hujan Tropis, terletak di daerah tropis, hutan hujan memiliki
keragaman yang lebih besar dari kehidupan tanaman dan hewan daripada jenis
ekosistem lain. Seperti namanya, curah hujan yang signifikan, yang mengarah ke
padat, vegetasi hijau.
2. Ekosistem Hutan Dingin, ekosistem hutan yang umum di beriklim dingin - daerah di
mana musim dingin dan musim panas yang hangat. Mereka biasanya terdiri dari daun
pohon, yang merontokkan daunnya setiap musim gugur , dan pohon konifer, yang
tetap hijau sepanjang tahun.
3. Ekosistem Taiga, adalah jenis ekosistem hutan yang terletak di wilayah utara. Juga
disebut hutan boreal, mereka terutama terdiri dari cemara, pohon konifer, seperti
pinus dan cemara.
4. Ekosistem Padang Rumput, terletak di zona semi-kering, mengandung lebar,
hamparan tanpa pohon sering dihuni oleh binatang pemakan rumput. Sub - kategori
ekosistem padang rumput termasuk sabana, yang ditemukan di daerah tropis; padang
rumput, terletak di daerah beriklim; dan stepa, yang dapat ditemukan di salah satu
iklim.
7
5. Ekosistem Padang Pasir, dengan iklim kering dari padang pasir, ekosistem gurun
dicirikan oleh vegetasi yang relatif jarang, dan jumlah serangga dan hewan juga relatif
terbatas.
6. Ekosistem Tundra, yang terletak di daerah kutub atau di puncak-puncak gunung yang
tinggi , yang beku dan tertutup salju sepanjang tahun . Hidup disini sulit , petak tanpa
pohon , tetapi selama musim panas yang singkat , salju bisa meleleh cukup untuk
mengekspos lumut atau bunga liar kecil dan menarik burung yang bermigrasi .

Faktor- Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan populasi

Kompetisi, ini dapat terjadi antara populasi yang satu dengan yang lainnya dalam
mempertahankan hidupnya

a. Mortalitas, terjadinya suatu kematian/punahnya individu karena kekurangan sumber


makanan, terserang penyakit,dll.
b. Natalitas. Yaitu adanya kelahiran yang menyebabkan pertambahan jumlah individu.
Migrasi, yaitu keluar dan masuknya populasi yang sama.
c. Predasi, yaitu interaksi antar organisme dimana satu organisme dimangsa oleh
organisme lainnya Suksesi
d. Migrasi, faktor ini dibagi menjadi dua faktor lagi, di antaranya adalah masuknya jenis
populasi yang sama sehingga menyebabkan keseimbangan antara jumlah populasi dan
jumlah makanan menjadi terpengaruh. Keluarnya sebagian populasi untuk mencari
tempat yang lebih baik juga mempengaruhi pertumbuhan populasi. Kompetisi,
komponen dalam populasi juga memungkinkan timbulnya kompetisi sehingga
menyebabkan pengaruh pertumbuhan terhadap populasi. Penyakit, hal ini sulit untuk
dihindari oleh populasi sehingga ini salah satu penyebab utama musnahnya populasi.
Mortalitas, faktor ini sebagai penentu akhir yang disebabkan oleh berbagai faktor
lain,seperti kekurangan sumber makanan, penyakit, stres, dll.

Aliran energy dalam komunitas alami

8
Terpeliharanya satu komunitas tergantung kepada aliran energi melalui pelaku
rantai makanan dalam komunitas tersebut. Setiap komunitas memiliki pelaku rantai
makanan sebagai berikut: Produsen, yaitu satu jenis makhluk hidup berhijau daun
yang mengubah energi surya menjadi energi kimia dalam jaringannya. Konsumen
pertama, herbivora, yaitu satu organisme pemakan tumbuhan. Konsumen kedua,
karnivora, satu organisme pemakan herbivora. Konsumen ketiga, karnivora pemakan
karnivora lainnya. Namun ada organisme yang secara fungsional termasuk konsumen
pertama, kedua dan ketiga yaitu manusia. Parasit, yaitu organisme yang mendapat
makanan yang telah dicerna oleh organisme lain di tempat dia hidup Pemakan
bangkai, hewan yang hidup dari kotoran atau tumbuhan yang sudah membusuk.
Pengurai, bakteri, mikroba yang menguraikan organisme atau sampah organik yang
melepaskan zat kimia atau panas ke lingkungan untuk kemudian diserap kembali oleh
tumbuhan hidup.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Makhluk hidup memiliki beberapa ciri-ciri dan benda mati tidak dapat dikategorikan

sebagai makhluk hidup, sebab tidak memiliki ciri-ciri sebagai makhluk hidup. Ada dua

bentuk ekosistem alami, yaitu ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ukuran populasi

bervariasi dari waktu ke waktu. Beberapa populasi mempertahankan ukuran populasinya

secara konstan, sedangkan populasi lain mengalami ledakan penambahan jumlah yang sangat

besar, berikut factor yang mempengaruhi populasi, diantaranya migrasi, kompetisi, penyakit

dan mortalitas. Terpeliharanya satu komunitas tergantung kepada aliran energi melalui pelaku

rantai makanan dalam komunitas tersebut. Setiap komunitas memiliki pelaku rantai makanan,

diantaranya produsen, konsumen pertama, konsumen kedua, konsumen ketiga, parasit,

pemakan bangkai dan pengurai.

B. Saran

1. Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai tempat tinggal. Oleh

karena itu, kita harus menjaga kebersihan tempat lingkungan terutama disekitar tempat

tinggal kita.

2. Jagalah kelestarian dan keberlangsungan hidup makhluk hidup, karena makhluk hidup

yang satu dengan yang lainnya saling ketergantungan dan tidak dapat hidup sendiri.

10

Anda mungkin juga menyukai