Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH EKOLOGI

“Konsep dan Keseimbangan Ekosistem”

Disusun oleh kelompok 9


Anisah Salsabila
Benedicta Tiara Nindiakristi
Hanifa Luthfianie Ismail
Mochamad Reihan Padilah
Safira Nur Aulia

1
KATA PENGANTAR

Puji Tuhan, terima kasih kami ucapkan atas bantuan Tuhan yang telah
mempermudah dalam pembuatan makalah ini, hingga akhirnya terselesaikan tepat
waktu. Kami juga mengucapkan terima kasih pada teman-teman, dan keluarga
yang telah mendukung kami.
Makalah ini telah kami susun dan kami selesaikan semaksimal mungkin
untuk itu apabila kami masih terdapat banyak kesalahan dari segi penyusunan dan
tata bahasa yang kami gunakan, kami memohon maaf sebesar – besarnya. Untuk
itu apabila teman – teman sekalian memiliki saran dan kritik kami akan menerima
dengan tangan terbuka.
Kami menyadari jika mungkin ada sesuatu yang salah dalam penulisan,
seperti menyampaikan informasi berbeda sehingga tidak sama dengan pengetahuan
pembaca lain. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kalimat atau kata-
kata yang salah. Tidak ada manusia yang sempurna, kecuali Tuhan.
Demikian kami ucapkan terima kasih.

2
DAFTAR ISI

Judul………………………..……………………………………………………….1
Kata Pengantar……………..……………………………………………………….2
Daftar Isi…………………..………………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………..…………………...4
1.2 Rumusan Masalah………………………………………..………………….….4
1.3 Tujuan Pembahasan……………………………………..……………………...4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian ekosistem …………..……….………………...…………………….5
2.2 Kaidah-kaidah ekosistem ……….....………………..………………………….5
2.3 Komponen penyusun ekosistem …………..………...………………………….6
2.4 Pengertian homoeostatis dan kelentingan …………..…………………………..8
2.5 Mekanisme terjadinya keseimbangan dalam ekosistem …………..….………...8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………..………..……10
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk karena adanya hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya, jadi kita tahu bahwa
ada komponen biotik (hidup) dan juga komponen abiotic (tidak hidup) yang
terlibat dalam suatu ekosistem ini, kedua komponen ini tentunya saling
memengaruhi, contohnya saja hubungan hewan dengan air. Interaksi antara
makhluk hidup dan tidak hidup ini akan membentuk suatu kesatuan dan
keteratuan. Setiap komponen yang terlibat memiliki fungsinya masing-masing,
dan selama tidak ada fungsi yang terganggu maka keseimbangan dari
ekosistem ini akan terus terjaga.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ekosistem?
2. Apa saja kaidah-kaidah ekosistem? Jelaskan!
3. Apa Komponen Penyusun Ekosistem?
4. Apa pengertian homeostatis dan kelentingan?
5. Bagaimana mekanisme terjadinya keseimbangan dalam ekosistem?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian ekosistem
2. Mampu menguraikan kaidah-kaidah ekosistem, dan menjelaskan
3. Menguraikan komponen penyusun ekosistem
4. Mampu menjelaskan pengertian homoeostatis dan kelentingan
5. Menguraikan mekanisme terjadinya keseimbangan dalam ekosistem

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ekosistem


Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk karena adanya
hubungan timbal balik yang tak terpisahkan antara mahluk hidup dengan
lingkungan fisik di sekitarnya. Ekosistem adalah penggabungan dari tiap-tiap
unit biosistem yang di dalamnya terdapat hubungan timbal balik antara
organisme dengan lingkungan fisik sehingga aliran energi mengarah ke
struktur biotik tertentu yang mengakibatkan terjadinya siklus materi
organisme dengan anorganisme. Dalam hal ini, matahari merupakan sumber
dari semua energi yang ada dalam suatu ekosistem.

Dengan kata lain, pengertian ekosistem adalah suatu kesatuan yang


utuh dari lingkungan dan mahluk hidup yang saling mempengaruhi. Pada
suatu ekosistem, setiap mahluk hidup dalam komunitas berkembang secara
bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Artinya, mahluk
hidup akan beradaptasi dengan lingkungannya, dan sebaliknya mahluk hidup
juga akan mempengaruhi lingkungannya untuk keperluan hidup.

2.2 Kaidah-kaidah Ekosistem

1. Suatu ekosistem diatur dan dikendalikan secara ilmiah

2. Suatu ekosistem mempunyai daya kemampuan yang optimal dalam keadaan


berimbang. Diatas kemampuan tersebut ekosistem tidak lagi terkendali, dengan
akibat menimbulkan perubahan-perubahan lingkungan atau krisis lingkungan dan
tidak lagi dalam keadaan lestari.

3. Terdapat interaksi antara seluruh unsur-unsur lingkungan yang saling


memengaruhi dan bersifat timbal balik.

4. Interaksi terjadi antara :

5
a. komponen biotik dengan komponen abiotic

b. sesama komponen biotik

c. sesama komponen abiotic

5. Interaksi itu senantiasa terkendali menurut suatu dinamika yang stabil, untuk sutau
optimum, mengikuti setiap perubahan, yang dapat ditimbulkan terhadapnya dalam
ukuran batas-batas kesanggupannya.

6. Setiap ekosistem memiliki sifat yang khas disamping yang umum dan secara
bersama-sama dengan ekosistem lainnya mempunyai peranan terhahadap ekosistem
keseluruhannya.

7. Setiap ekosistem tergantung dan dapat dipengaruhi oleh factor-faktor tempat,


waktu dan masing-masing membentuk basis-basis perbedaan diantara ekosistem itu
sendiri sebagai pencerminan sifat-sifat yang khas.

8. Antara satu dengan yang lainnya, masing-masing ekosistem juga melibatkan diri
untuk memilih interaksinya pula secara tertentu.

2.3 Komponen Penyusun Ekosistem


Pada dasarnya suatu ekosistem dibentuk oleh komponen-komponen biotik
dan abiotik sehingga menjadi satu kesatuan. Mengacu pada pengertian ekosistem
di atas, adapun komponen-komponen ekosistem adalah sebagai berikut:

1. Komponen Biotik

Komponen biotik adalah sesuatu yang hidup (organisme) di dalam


ekosistem dan mengatur suatu ekosistem selain komponen
abiotik. Komponen biotik ini terdiri dari beberapa macam, yaitu;

1. Produsen, yaitu mahluk hidup atau organisme yang memiliki kemampuan


untuk memproduksi makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Beberapa

6
organisme yang termasuk dalam kelompok produsen diantaranya;
tumbuhan hijau, tumbuhan lain yang mempunyai klorofil.
2. Konsumen (heterotrof), yaitu organisme yang memakan berbagai bahan
organik yang dihasilkan oleh organisme lainnya. Komponen konsumen
disebut juga dengan konsumen makro (fagotrof) karena mengonsumsi
makanan yang berukuran lebih kecil. Beberapa yang termasuk dalam
konsumen; manusia, hewan, jamur, mikroba.
3. Pengurai (dekomposer), yaitu organisme yang memiliki peran sebagai
pengurai berbagai bahan organis yang berasal dari organisme lain yang
telah mati ataupun sisa pencernaan.
4. Penghancur (detivritor), yaitu organisme yang dapat menghancurkan
bahan-bahan organik yang berasal dari sisa-sisa organisme lainnya yang
telah mati.

2. Komponen Abiotik

Komponen abiotik adalah komponen fisik dan kimia yang berperan


sebagai medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan
organisme. Komponen abiotik ini terdiri dari senyawa organik, anorganik,
dan berbagai faktor yang mempengaruhi distribusi organisme, seperti;

1. Suhu, yaitu suatu proses biologis yang mempengaruhi suhu tubuh


organisme. Misalnya mamalia dan unggas yang membutuhkan energi
untuk mengatur suhu tubuhnya.
2. Air, yaitu komponen kimia yang dibutuhkan setiap organisme untuk
bertahan hidup.
3. Garam, yaitu komponen kimia yang dapat mempengaruhi kesetimbangan
air dalam organisme melalui proses osmosis sehingga dapat beradaptasi
dengan lingkungannya.
4. Cahaya Matahari, yaitu komponen kimia yang dibutuhkan organisme
untuk melakukan fotosintesis.
5. Tanah dan Batu, yaitu komponen fisik yang digunakan oleh organisme
sebagai tempat tinggal dan berkembang biak.
6. Iklim, yaitu kondisi cuaca pada suatu daerah dalam waktu yang cukup
lama.

7
2.4 Pengertian Homeostatis dan Kelentingan
Ekosistem mampu memelihara dan mengatur diri sendiri seperti
halknya komponen yang menyusunnya yaitu organisme dan populasi.
Karena itu cybernetics (ilmu pengendalian) mempunyai peran penting
dalam ekologi karena manusia cenderung untuk mengacaukan system
pengendalian alamiah.
Homeostatis merupakan istilah untuk kecenderungan sistem biologi
untuk menahan perubahan dan selalu berada dalam keseimbangan.
Kelentingan (resilience) dalam lingkungan adalah kapasitas dari
lingkungan dalam merespon suatu perubahan atau gangguan dengan
hanya menerima sejumlah kerusakan tertentu dan durasi untuk
kembalinya ke kondisi semula (recovery). Gangguan dan perubahan
lingkungan sangat bervariasi bentuknya, baik yang terjadi secara alami
maupun buatan manusia. Misal, meletusnya gunung berapi, ledakan
populasi serangga, banjir, tanah longsor, tornado, ledakan populasi alga,
deforestasi, pencemaran bahan kimia, dan sebagainya. Semua itu mampu
menyebabkan kerusakan ekosistem pada skala tertentu. Dan besarnya
kerusakan, amat bervariasi pada kondisi lingkungan setempat.

2.5 Mekanisme Terjadinya Keseimbangan dalam Ekosistem


Ekosistem tersusun dari komponen biotik dan komponen abiotik
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
Keseimbangan ekosistem disebut juga dengan homeostatis, yaitu
kemampuan ekosistem untuk dapat menahan berbagai perubahan dalam
sistem secara menyeluruh. Sistem yang dimaksud meliputi penyimpanan
zat hara, pertumbuhan dan perkembangan organisme yang ada,
pelepasan zat hara di lingkungan, reproduksi organisme dan juga
meliputi sistem penguraian jasad-jasad makhluk hidup yang telah mati.
Ekosistem di katakan seimbang apabila komposisi di antara
komponen-komponen penyusun ekosistem (komponen biotik dan
komponen abiotik) dalam keadaan seimbang atau berada pada porsi yang
seharusnya baik jumlah maupun peranannya dalam lingkungan.
Ekosistem yang seimbang, keberadaannya dapat bertahan lama atau
kesinambungannya dapat terpelihara. Keseimbangan ekosistem tersebut
berdampak signifikan pada keselerasan serta kesejahteraan hidup
manusia dan mahluk hidup lainnya.

8
Perubahan yang terjadi pada ekosistem dapat mempengaruhi
keseimbangannya. Ketidakseimbangan ekosistem dapat terjadi apabila
salah satu komponen pada ekosistem tersebut rusak. Apabila
keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya
dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru.
Perubahan ekosistem dapat terjadi secara alami atau dapat juga akibat
aktivitas dan tindakan manusia.

Contoh dari dampak ketidakseimbangan ekosistem dapat


dijabarkan sebagai berikut: seumpama katak pada contoh rantai makanan
di atas dihilangkan, apa yang akan terjadi? Kemungkinan yang terjadi
adalah jumlah belalang akan meningkat karena tidak ada pemangsanya.
Kebalikannya jumlah ular akan berkurang karena tidak ada makanan.
Yang terjadi berikutnya adalah belalang pun akan banyak yang mati
karena jumlah rumput tidak bisa memenuhi kebutuhan makan belalang
yang jumlahnya bertambah banyak.

Berdasarkan ilustrasi di atas, sebuah ekosistem akan seimbang dan


terjaga kelestariannya apabila jumlah produsen lebih banyak daripada
jumlah konsumen I, jumlah konsumen I harus lebih banyak daripada
konsumen II, dan seterusnya. Apabila kondisi tersebut digambarkan
maka akan terbentuk suatu piramida makanan.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ekosistem terdiri dari berbagai komponen. Komponen biotik terdiri dari :
produsen, konsumen, pengurai, dan penghancur. Komponen abiotik dari : suhu,
air, garam, cahaya matahari, iklim, batu, dan tanah. Komponen biotik akan
berjalan baik apabila ekosistem seimbang. Maka dari itu kita sebagai konsumen
harusnya bias memilah komponen yang kita butuhkan dan tidak
menghamburkannya (dalam porsi secukupnya). Komponen yang seimbang
akan bertahan lama atau kesinambungannya dapat terpelihara. Perubahan yang
terjadi pada ekosistem dapat mempengaruhi keseimbangannya.
Ketidakseimbangan ekosistem dapat terjadi apabila salah satu komponen pada
ekosistem tersebut rusak.

10
DAFTAR PUSTAKA

11

Anda mungkin juga menyukai