1
KATA PENGANTAR
Puji Tuhan, terima kasih kami ucapkan atas bantuan Tuhan yang telah
mempermudah dalam pembuatan makalah ini, hingga akhirnya terselesaikan tepat
waktu. Kami juga mengucapkan terima kasih pada teman-teman, dan keluarga
yang telah mendukung kami.
Makalah ini telah kami susun dan kami selesaikan semaksimal mungkin
untuk itu apabila kami masih terdapat banyak kesalahan dari segi penyusunan dan
tata bahasa yang kami gunakan, kami memohon maaf sebesar – besarnya. Untuk
itu apabila teman – teman sekalian memiliki saran dan kritik kami akan menerima
dengan tangan terbuka.
Kami menyadari jika mungkin ada sesuatu yang salah dalam penulisan,
seperti menyampaikan informasi berbeda sehingga tidak sama dengan pengetahuan
pembaca lain. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kalimat atau kata-
kata yang salah. Tidak ada manusia yang sempurna, kecuali Tuhan.
Demikian kami ucapkan terima kasih.
2
DAFTAR ISI
Judul………………………..……………………………………………………….1
Kata Pengantar……………..……………………………………………………….2
Daftar Isi…………………..………………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………..…………………...4
1.2 Rumusan Masalah………………………………………..………………….….4
1.3 Tujuan Pembahasan……………………………………..……………………...4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian ekosistem …………..……….………………...…………………….5
2.2 Kaidah-kaidah ekosistem ……….....………………..………………………….5
2.3 Komponen penyusun ekosistem …………..………...………………………….6
2.4 Pengertian homoeostatis dan kelentingan …………..…………………………..8
2.5 Mekanisme terjadinya keseimbangan dalam ekosistem …………..….………...8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………..………..……10
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
a. komponen biotik dengan komponen abiotic
5. Interaksi itu senantiasa terkendali menurut suatu dinamika yang stabil, untuk sutau
optimum, mengikuti setiap perubahan, yang dapat ditimbulkan terhadapnya dalam
ukuran batas-batas kesanggupannya.
6. Setiap ekosistem memiliki sifat yang khas disamping yang umum dan secara
bersama-sama dengan ekosistem lainnya mempunyai peranan terhahadap ekosistem
keseluruhannya.
8. Antara satu dengan yang lainnya, masing-masing ekosistem juga melibatkan diri
untuk memilih interaksinya pula secara tertentu.
1. Komponen Biotik
6
organisme yang termasuk dalam kelompok produsen diantaranya;
tumbuhan hijau, tumbuhan lain yang mempunyai klorofil.
2. Konsumen (heterotrof), yaitu organisme yang memakan berbagai bahan
organik yang dihasilkan oleh organisme lainnya. Komponen konsumen
disebut juga dengan konsumen makro (fagotrof) karena mengonsumsi
makanan yang berukuran lebih kecil. Beberapa yang termasuk dalam
konsumen; manusia, hewan, jamur, mikroba.
3. Pengurai (dekomposer), yaitu organisme yang memiliki peran sebagai
pengurai berbagai bahan organis yang berasal dari organisme lain yang
telah mati ataupun sisa pencernaan.
4. Penghancur (detivritor), yaitu organisme yang dapat menghancurkan
bahan-bahan organik yang berasal dari sisa-sisa organisme lainnya yang
telah mati.
2. Komponen Abiotik
7
2.4 Pengertian Homeostatis dan Kelentingan
Ekosistem mampu memelihara dan mengatur diri sendiri seperti
halknya komponen yang menyusunnya yaitu organisme dan populasi.
Karena itu cybernetics (ilmu pengendalian) mempunyai peran penting
dalam ekologi karena manusia cenderung untuk mengacaukan system
pengendalian alamiah.
Homeostatis merupakan istilah untuk kecenderungan sistem biologi
untuk menahan perubahan dan selalu berada dalam keseimbangan.
Kelentingan (resilience) dalam lingkungan adalah kapasitas dari
lingkungan dalam merespon suatu perubahan atau gangguan dengan
hanya menerima sejumlah kerusakan tertentu dan durasi untuk
kembalinya ke kondisi semula (recovery). Gangguan dan perubahan
lingkungan sangat bervariasi bentuknya, baik yang terjadi secara alami
maupun buatan manusia. Misal, meletusnya gunung berapi, ledakan
populasi serangga, banjir, tanah longsor, tornado, ledakan populasi alga,
deforestasi, pencemaran bahan kimia, dan sebagainya. Semua itu mampu
menyebabkan kerusakan ekosistem pada skala tertentu. Dan besarnya
kerusakan, amat bervariasi pada kondisi lingkungan setempat.
8
Perubahan yang terjadi pada ekosistem dapat mempengaruhi
keseimbangannya. Ketidakseimbangan ekosistem dapat terjadi apabila
salah satu komponen pada ekosistem tersebut rusak. Apabila
keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya
dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru.
Perubahan ekosistem dapat terjadi secara alami atau dapat juga akibat
aktivitas dan tindakan manusia.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ekosistem terdiri dari berbagai komponen. Komponen biotik terdiri dari :
produsen, konsumen, pengurai, dan penghancur. Komponen abiotik dari : suhu,
air, garam, cahaya matahari, iklim, batu, dan tanah. Komponen biotik akan
berjalan baik apabila ekosistem seimbang. Maka dari itu kita sebagai konsumen
harusnya bias memilah komponen yang kita butuhkan dan tidak
menghamburkannya (dalam porsi secukupnya). Komponen yang seimbang
akan bertahan lama atau kesinambungannya dapat terpelihara. Perubahan yang
terjadi pada ekosistem dapat mempengaruhi keseimbangannya.
Ketidakseimbangan ekosistem dapat terjadi apabila salah satu komponen pada
ekosistem tersebut rusak.
10
DAFTAR PUSTAKA
11